• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam M. THOWIL NIM : Oleh:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam M. THOWIL NIM : Oleh:"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

AKIDAH AKHLAK MELALUI METODE TANYA JAWAB

(PENELITIAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI

GIRIMULYO KECAMATAN WINDUSARI

KABUPATEN MAGELANG

TAHUN AJARAN 2011 – 2012)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

M. THOWIL

NIM : 11410088

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2012

(2)
(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

Nama : M. THOWIL

NIM : 11410088

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

AKIDAH AKHLAK MELALUI METODE TANYA JAWAB (Penelitian pada sisswa kelas 1 SD N Girimulyo Windusari Kabupaten Magelang Tahun Ajaran 2011-2012)

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, Agustus 2012 Pembimbing

Dr. Winarno, S. Si, M. Pd NIP.197305261999031004

(4)
(5)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : M. Thowil

NIM : 11410088

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, Agustus 2012 Yang menyatakan,

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Sebaik-baik kamu yaitu yang paling baik keadaan akhlaknya. (HR. Bukhari – Muslim)

PERSEMBAHAN

Sebuah karya kecil ini ku persembahkan kepada : 1. Siti Komariyah (istri) yang tercinta yang selalu memberi semangat, motivasi, dukungan dan selalu mendampingiku dalam penyusunan skripsi ini. 2. Anak-anakku Kusnadi Ari Bowo, Novia Bunga Ayu, Rizki Cahya Utami, Muhamad Supriyanto, Fajar Arum Sari yang membantuku dalam penyusunan skripsi ini.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan kekuatan lahir dan batin pada penulis, sehingga akhirnya skripsi dengan judul “ UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK MELALUI METODE TANYA JAWAB “. Guna Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Pada Anak dapat penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Agama Islam fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu, dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga

2. Dr. Winarno, S. Si, M. Pd atas arahan, kepercayaan dan bimbingan, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi.

3. Tri Purnomo, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang, yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 4. Istri, anak-anak dan keluarga atas segala bentuk dukungan dan segala bentuk kasih

sayang.

5. Siswa-siswi SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang atas segala partisipasinya, yakinlah bahwa kalian mampu melakukan, mewujudkan mimpi dan cita-cita kalian. 6. Teman-teman seangkatan dan pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu

(8)

Penulis sadar, karya ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan dimasa yang akan datang. Semoga karya ini bisa bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca yang budiman.

(9)

ABSTRAK

M. Thowil. 2012. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Melalui Metode Tanya Jawab ( Penelitian pada Siswa kelas satu SD Negeri Girimulyo Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang).Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:Dr. Winarno, S. Si, M. Pd

Kata Kunci: Akidah Akhlak dan Prestasi Belajar

Pembelajaran Akidah Akhlak di SD Negeri Girimulyo masih terdapat kendala-kendala yang mendorong penyempurnaan secara terus menerus. Kendala tersebut diantaranya kurang memahami materi, kurangnya guru memberi motivasi dan lemahnya guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yang bervariasi, sehingga prestasi belajar akidah akhlak masih sangat rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar akidah akhlak siswa kelas satu SD Negeri Girimulyo Kecamatan Windusari Magelang.

Karakteristik subjek dalam penelitian ini adalah siswa siswa kelas satu SD Negeri Girimulyo Kecamatan Windusari Magelang.Teknik pengambilan data dengan obervasi, wawancara dan metode tes. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian berjumlah 31 siswa dan metode yang digunakan adalah metode tanya jawab. Perlakuan yang diberikan kepada subyek adalah memehami kalimat Thayyibah (basmalah) dengan menggunakan metode tanya jawab. Maka dinyatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari Penerapan metode tanya jawab pada siswa kelas satu SD Negeri Girimulyo Kecamatan Windusari terbukti kebenarannya.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perhatian, keaktifan dan prestasi belajar pada materi Akidah Akhlak dengan materi pokok memahami kalimat Thayyibah (basmalah) dari 31 Siswa pada siklus I Perhatian sebesar 22,58%, keaktivan siswa sebesar 36,29%, Prestasi belajar sebesar 50%. Pada siklus II dari 31 siswa Perhatian sebesar 45,16%, Keaktivan siswa sebesar 56,45%, Prestasi belajar sebesar 67,5%, dan pada siklus III dari 31 siswa Perhatian sebesar 54,83%, Keaktivan siswa sebesar 62,9%, Prestasi belajar sebesar 74,2%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penelitian ini membuktikan bahwa siswa mengalami peningkatan hasil belajar yang memuaskan baik dalam penyelesaian tugas secara kelompok maupun secara individu dari ke 31 siswa nilainya sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN LOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK... ... .... xi

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ... 1 B. Rumusan Masalah ... 3 C. Tujuan Penelitian ... 3 D. Hipotesis Tindakan ... 4 E. Manfaat Penelitian ... 4 F. Definisi operasional ... 5 G. Metode Penelitian ... 6

(11)

1. Rancangan Penelitian... ... 6 2. Subyek Penelitian ... 9 3. Langkah/Siklus Penelitian ... 9 4. Instrumen Penelitian ... 11 5. Pengumpulan Data ... 12 6. Analisis Data ... 12 H. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar ... 15 1. Prestasi... ... 15 2. Belajar... 17 3. Prestasi belajar ... 24 B. Akidah Akhlak ... 25 1. Akidah... ... 25 2. Akhlak ... 29

3. Hubungan Akidah dengan Akhlak ... 31

C. Metode Tanya Jawab ... 33

1. Pengertian Metode Pembelajaran... ... 33

2. Syarat-syarat Penggunaan Metode Pembelajaran ... 33

3. Definisi Metode Tanya Jawab ... 34

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I (Rencana, Pelaksanaan, Penga matan) Pengumpulan Data (refleksi) ... 36

(12)

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 38

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiklus (Data hasil pengamatan, wawancara, refleksi, keberhasilan dan kegagalan) ... 43

B. Pembahasan ... 52 BAB V PENUTUP ... 54 A. Kesimpulan ... 54 B. Saran... ... .... 54 DAFTAR PUSTAKA... 55 LAMPIRAN

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12

Perhatian Siswa siklus I... Keaktifan Siswa siklus I... Prestasi Belajar Siswa siklus I... Perhatian Siswa siklus II... Keaktifan Siswa siklus II... Prestasi Belajar Siswa siklus II... Perhatian Siswa siklus III... Keaktifan Siswa siklus III... Prestasi Belajar Siswa siklus III... Perhatian Siswa siklus I, II, III... Keaktifan Siswa siklus I, II, III... Prestasi Belajar Siswa siklus I, II, III...

Hal 44 45 45 47 48 48 50 51 51 52 52 53

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

 Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

 Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian

 Lampiran 3 Lembar Konsultasi

 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1

 Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2

 Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3

 Lampiran 7 Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran

 Lampiran 8 Lembar Observasi Perhatian Siswa

 Lampiran 9 Lembar Observasi Keaktifan Siswa

 Lampiran 10 Lembar Observasi Prestasi Belajar Siswa

 Lampiran 11 Profil Sekolah

 Lampiran 12 Data Guru

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap Negara yang ingin melangsungkan dan mempertahankan hidupnya, tentu akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan. Dengan pendidikan terbentuklah manusia-manusia yang berkualitas, maju, dan mandiri serta menjadi generasi penerus perjuangan bangsa sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman.

Dalam pendidikan agama misalnya, untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Departemen Pendidikan Nasional, 2003:8). Keberadaan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam harus sejajar dengan mata pelajaran yang lain sebagai satu kebulatan dalam pencapaian tujuan pembelajaran siswa secara komperehensif.

Salah satu tolok ukur keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar. Apabila prestasi belajar siswa baik, ini merupakan keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya siswa, metode, strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan/materi, dan lingkungan belajar. Bagaimana upaya kita untuk meningkatkan prestasi belajar siswa?. Hal inilah yang menjadi tantangan kita sebagai pendidik (Guru). Sebagai guru banyak dihadapkan berbagai perubahan dan paradigma baru, inovasi dalam pembelajaran mau tidak mau harus dilakukan demi tercapainya

(16)

peningkatan prestasi belajar siswa karena guru adalah kunci pokok dalam pengajaran di setiap materi pelajaran, tetapi ini bukan berarti dalam proses pengajaran hanya guru yang aktif sedang peserta didik pasif.

Pengajaran menuntut keaktifan kedua pihak yang sama-sama menjadi subyek pengajaran karena suatu pengajaran akan disebut berjalan secara baik, manakala ia mampu mengubah diri peserta didik dalam arti yang luas serta mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar, sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia teribat di dalam proses pengajaran itu, dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadinya (Rohani, 2004:4).

Kegiatan pembelajaran yang monoton yaitu siswa hanya mendengar ceramah atau penuturan dari guru di kelas akan terasa membosankan bagi siswa. Kalau keadaan yang demikian terus berlangsung maka bisa mempengaruhi hasil belajar siswa sehingga tujuan pengajaran tidak berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

Siswa perlu diberikan strategi pembelajaran yang menyegarkan otak siswa, di mana siswa tidak mudah lupa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari dengan kemampuannya yang terbatas tersebut. Siswa harus dikembangkan untuk melakukan/mempraktekkan sendiri konsep-konsep materi pelajaran berdasarkan pengalaman-pengalaman riil yang dialaminya sehingga akan terbangun konsep dalam pikiran siswa, bukan lagi siswa dijejali dengan materi yang harus dihafalkan walaupun tidak dimengerti.

Akidah Akhlak merupakan pelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan siswa, terutama dalam membentuk keyakinan dan tingkah laku. Siswa akan dapat

(17)

mengaitkan kegiatan sehari-hari yang dilakukannya dengan materi pelajaran Akidah Akhlak yang dipelajarinya. Siswa diharapkan dapat terbentuk sendiri konsep-konsep pelajaran dalam pikirannya sehingga materi pelajaran lebih mudah.

Berdasarkan latar belakang di atas, Judul yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah “Upaya meningkatkan prestasi belajar akidah akhlak melalui metode tanya jawab pada siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang tahun pelajaran 2011/2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan di atas maka dapat dibuat suatu rumusan permasalahan yang akan dianalisis lebih lanjut. Adapun rumusan permasalahan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah: “Apakah melalui penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang tahun 2011/2012.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah apakah melalui penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang tahun 2011/2012.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis Tindakan penelitian ini adalah suatu jawaban yang bersifat sementara yang mungkin benar atau salah yang sengaja dilakukan dengan tujuan

(18)

tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.Dalam penelitian Tindakan kelas ini dirumuskan hipotesis tindakan yaitu “melalui penerapan metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang tahun 2011/2012.

Indikator keberhasilan, siklus berhenti jika 65% bahan yang diajarkan tuntas.

E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Siswa

a. Membantu siswa dalam memahami pelajaran Akidah Akhlak

b. Memotivasi siswa agar dapat meningkatkan aktifitas, kreatifitas, dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akidah Akhlak.

2. Bagi Guru

a. Meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan metode tanya jawab pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

b. Mewujudkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar (PBM).

3. Bagi Sekolah

a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih aktif dan efektif.

b. Dapat meningkatkan aktifitas, kreatifitas, dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak, sehingga kualitas kelulusannya lebih baik.

(19)

F. Definisi Operasional

Agar tidak menjadi salah pengertian bagi para pembaca dalam memahami judul skipsi ini, maka penulis memandang perlu untuk memberi penegasan istilah yang ada dalam judul ini, yaitu :

1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi

Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan (Usman, 1993: 9).

b. Belajar

Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk (Muhibbin, 1995: 88).

Belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Belajar adalah penambahan ilmu pengetahuan, yang nampak di sekolah (Soetomo, 1993: 119).

Jadi dapat disimpulakan bahwa pengertian prestasi adalah hasil belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran. Sedangkan pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan

(20)

dan pengalaman. Jadi, prestasi belajar sangat berkaitan erat dalam proses pembelajaran.

2. Akidah

Suatu yang mengharuskan hati membenarkannya yang membuat jiwa tenang, tenteram kepada-Nya dan menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan (Hussein Bahreisj, 2001: 137).

3. Akhlak

Akhlak dari segi bahasa berarti Tabiat, perangai atau adat kebiasaan. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah keadaan atau sifat jiwa yang mendorong keluarnya perbuatan dengan mudah tanpa pertimbangan dan pemikiran (Hussein Bahreisj, 2001: 138).

4. Metode Tanya Jawab

Metode yang dilaksanakan dengan memberi pernyataan yang dapat memberikan rangsangan agar anak aktif untuk berfikir (Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1998: 231).

G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan penelitian:

Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan. Karena penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya (Suharsimi Arikunto, Suharjono, Supardi, 2007 : 58).

(21)

Sedangkan menurut Rustam dan Mundilarto Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan dan merekfleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat (Rustam Murtadlo, 2004 : 1). Dalam rancangan penelitian ini bertujuan :

a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas 1 Semester II di SD Negeri Girimulyo pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas.

b. Untuk meningkatkan kreatifitas belajar siswa kelas 1 Semester II di SD Negeri Girimulyo pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas.

c. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 1 Semester II di SD Negeri Girimulyo pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas.

Sehingga terperinci tahap- tahapan dalam rancangan tindakan penelitian kelas adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

b. Rancangan Tindakan c. Tahap Pelaksanaan d. Tahap Pemantauan

(22)

e. Refleksi f. Siklus

Menurut Lewis (dalam Elliot, 1991:69). Langkah-langkah penelitian itu meliputi :

a. Mengidentifikasi gagasan / permasalahan umum b. Melakukan pengecekan di lapangan

c. Membuat perencanaan umum d. Mengembangkan tindakan pertama e. Mengimplementasikan tindakan pertama f. Mengevaluasi

g. Merevisi perencanaan, untuk tindakan kedua, dst.

Secara visual langkah-langkah ini adalah:

Gambar I. Siklus PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

(23)

2. Subyek Penelitian

Subyek yang akan dikenai tindakan adalah siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang tahu ajaran 2011/2012. Dasar pertimbangan pilihan subyek yakni perlunya penerapan tindakan dalampenelitian terhadap pembelajaran akidah akhlak di SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang, khususnya pada kelas.

3. Langkah-Langkah atau Siklus Penelitian

Menurut Suharjono langkah-langkah siklus adalah : a. Perencanaan

kelas sesuai skenarionya. Skenario dari tindakan harus Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan.

b. Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan diterapkan. Rancangan tersebut tentu saja sebelumnya telah “dilatihkan” kepada pelaksana tindakan (guru) untuk dapat diterapkan di dalam dilaksanakan dengan baik dan tampak wajar.

c. Pengamatan atau Observasi

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.

(24)

d. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya (Suharsimi Arikunto, dkk, 2007: 74).

Adapun langkah-langkah atau siklus penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah :

a. Perencanaan

Berupaya meningkatkan hasil belajar materi akidah akhlak kelas 1, agar hasil belajar dapat meningkat. Pelaksanaan pada bulan Mei tahun 2012 semester genap di SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang oleh saudara M. Thowil. Adapun tindakan dilakukan dengan penelitian tindakan kelas dengan tahapan siklus.

b. Tindakan

Tindakan yang dilakukan adalah perencanaan sebelum PTK, pelaksanaan PTK dengan menggunakan metode-metode mengajar dan pengamatan observasi setelah PTK.

c. Pengamatan atau Observasi

Peneliti mengamati tentang keaktifan, perhatian yang dilakukan oleh siswa.

d. Refleksi

Peneliti mengkaji persiklus, mulai dari siklus 1 bagaimana hasil belajarnya yang kemudian sebagai acuan siklus berikutnya.

(25)

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas ini alat yang digunakan terdiri dari :

a. Silabus

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar.

b. Rencana Pelajaran

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing Rencana Pelajaran berisi kompetensi dasar, indikator, pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. c. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data.

d. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

1) Lembar Lembar observasi pengolahan metode tanya jawab untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran.

2) Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.

e. Tes formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan

(26)

adalah pilihan ganda (objektif) sebanyak 20 soal dan uraian sebanyak 10 soal.

5. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1) Dokumentasi

Untuk melihat nilai akidah akhlak kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang sebelum penerapan tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok kemampuan : tinggi, sedang, rendah.

2) Tes

Digunakan lembar tes, yang dikerjakan siswa baik berupa tes awal maupun tes akhir.

3) Pengamatan

Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti (guru) untuk memperoleh data penelitian, aktivitas siswa dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

6. Analisis Data

Data yang dianalisis dari siklus I, siklus II, dan siklus III melalui wawancara, catatan lapangan, dan observasi ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Siswa diharapkan dapat meningkat aktifitas, kreatifitas, dan prestasi belajarnya hingga mencapai indikator penelitian yang diharapkan. Langkah yang penulis lakukan dalam menganalisa data ini adalah sebagai berikut : 1) Analisis Pertama

(27)

Analisis pertama ini untuk mengetahui persiapan metode tanya jawab dan meningkatkan perhatian siswa yang dilakukan selama ini pada siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang.

2) Analisis Kedua

Analisis kedua untuk mengetahui penerapan metode tanya jawab dan meningkatkan keaktifan siswa yang dilakukan selama ini pada siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang.

3) Analisis Ketiga

Analisis ketiga untuk mengetahui penerapan metode tanya jawab dan meningkatkan hasil belajar siswa yang dilakukan selama ini pada siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Memuat: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, hipotesis, kegunaan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitiaan, dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Pustaka

Memuat: Prestasi belajar, Akidah dan Akhlak, dan metode tanya jawab.

(28)

Memuat: Deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III, dst. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Memua : Deskripsi per siklus dan pembahasan (tiap siklus). BAB V Penutup

(29)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar 1. Prestasi

a. Pengertian Prestasi

Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari dalam dirinya (internal) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal) (Usman, 1993: 10).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :

1) Faktor yang berasal dari dalam dirinya (internal)

a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh seperti panca indera yang mengalami gangguan dan tidak bisa berfungsi dengan baik, misalnya mata yang tidak bisa melihat, dan sebagainya.

b) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Dalam hal ini ada faktor intelektif yang meliputi faktor potensial,

(30)

yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki, sedang faktor psikologis yang lain adalah faktor nonintelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, maupun penyesuaian diri.

2) Faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal) a) Faktor sosial yang terdiri dari :

1. Lingkungan keluarga

Siswa yang berlatar belakang keluarga yang rukun akan lebih tenang dalam belajar, sehingga akan mendapatkan prestasi yang lebih bagus. Sedang siswa yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis pasti akan kesulitan dalam belajar dan prestasinya pun akan berbeda dengan siswa yang latar belakang keluarganya harmonis.

2. Lingkungan sekolah

Kedisiplinan, kebersihan, dan sebagainya di lingkungan sekolah tentu akan mempengaruhi kehidupan warga sekolahnya. Sekolah yang bersih dan menerapkan disiplin akan menghasilkan siswa yang berprestasi. Sedangkan sekolah yang tidak menerapkan hal tersebut pasti hasil prestasinya kurang bagus.

(31)

3. Lingkungan masyarakat

Siswa yang hidup di sekitar masyarakat yang berpendidikan tinggi dan maju biasanya semangat belajar mereka akan tinggi. Lain halnya dengan siswa yang tinggal di sekitar masyarakat yang tingkat pendidikannya rendah biasanya kemauan belajarnya pun rendah.

4. Lingkungan kelompok

Siswa yang pintar, rajin, berprestasi tetapi dalam bergaul dengan suatu kelompok tertentu kurang hati-hati, pasti dampaknya akan kurang baik bagi prestasinya tersebut.

b) Faktor budaya (adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian).

c) Faktor lingkungan (fasilitas yang tersedia di rumah, dan fasilitas belajar yang tersedia).

d) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

2. Belajar

a. Definisi Belajar

Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi:

1)

Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk ( Muhibbin, 1995 : 88).

(32)

2)

Belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Belajar adalah penambahan ilmu pengetahuan, yang nampak di sekolah (Soetomo, 1993 : 119).

3) Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning (1975) mengemukakan. “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya). 4) Witherington, dalam buku Educational Psikology mengemukakan :

“Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.

b. Faktor Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah : 1) Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Misalnya, mengalami cacat tubuh (Slameto, 1991 : 78). b) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh,

(33)

(1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakupan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki.

(2) Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis. 2) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

a) Faktor sosial yang terdiri atas, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.

b) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

d)

Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan (Usman, dkk, 2005 : 10).

c. Elemen Belajar

Dari definisi-definisi yang dikemukakan di atas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa :

1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik,

(34)

tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk (Muhibbin, 1995: 88).

2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman (Hilgard dan Bower, 1975:10).

3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap; harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang (Hilgard dan Bower, 1975: 11).

4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis (Slameto, 1991: 80).

5) Thorndike, salah seorang pendiri aliran teori belajar tingkah laku, mengemukakan teorinya bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan).

6) Driscoll menyatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kinerja seseorang, yaitu (1) belajar adalah suatu perubahan yang menetap dalam kinerja seseorang, dan (2) hasil belajar yang muncul dalam diri siswa merupakan akibat atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan. Pernyataan ini dapat diartikan, apabila siswa belajar maka hasil belajar dapat dilihat dari kemampuannya melakukan suatu kegiatan baru yang bersifat menetap daripada pekerjaan yang dilakukan sebelumnya sebagai akibat atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan.

7) Menurut WJS Poerdarminto dalam Andrias Harefa, belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya memperoleh suatu kepandaian.

(35)

8) Menurut Harord Spear dalam Andrias Harefa, learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow instruction.

Pada prinsipnya, selain beberapa elemen belajar di atas dalam belajar terdapat 4 komponen kegiatan, yaitu : (1) Melakukan persepsi terhadap stimulus, (2) Menggunakan pengetahuan prasyarat, (3) Merencanakan respon, dan (4) Melaksanakan respon yang dipilih.

d. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari lingkungan, dan faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.

Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial, ekonomi, faktor fisik dan psikis karena semua faktor ini akan mendorong siswa untuk dapat lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya.

Ada dua kriteria keberhasilan pembelajaran yang bersifat umum yakni: pertama, kriteria ditinjau dari sudut prosesnya (by process) yang menekankan pengajaran sebagai suatu proses interaksi dinamis dan kedua, kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya (by product) menekankan

(36)

kepada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Faktor lingkungan adalah salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, yaitu kualitas pengajaran. Yang dimaksud kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalan dengan teori belajar di sekolah (teory of school learning) dari Blomm yang mengatakan ada tiga variabel utama dalam teori belajar di sekolah yakni karakteristik individu, kualitas pengajaran, dan hasil belajar siswa. Sedangkan Caroll berpendapat bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yakni : (a) Bakat pelajar, (b) Waktu yang tersedia untuk belajar, (c) Waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, (d) Kualitas pengajaran, dan (e) Kemampuan individu.

Kedua faktor di atas (kemampuan siswa dan kualitas pengajaran) mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Artinya, makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran, makin tinggi pula hasil belajar siswa.

e. Unsur Kualitas Pengajaran

Ada 3 unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yakni:

(37)

Variabel yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah guru, guru sebagai sutradara dan sekaligus aktor dalam proses pengajaran, buku-buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lain-lain. 2) Karakteristik Kelas

Kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain :

a) Besarnya (class size). Artinya, banyak sedikitnya siswa yang belajar. b) Suasana belajar. Suasana belajar yang demokratis akan memberi

peluang mencapai hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana yang kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas ada pada guru. c) Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.

3) Karakteristik Sekolah

Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan dengan displin sekolah, perpustakaan yang ada disekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, etika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman dan kepuasan belajar, bersih, rapih, dan teratur.

f. Tujuan Pengajaran

Penelitian tindakan kelas dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) ini mempunyai tujuan untuk memotivasi siswa agar dalam belajarnya siswa lebih aktif, kreatif, dan meningkat prestasinya.

(38)

3. Prestasi Belajar

Guru dan siswa adalah dua subyek yang dapat menentukan keberhasilan dalam prestasi belajar. Untuk meraih prestasi dalam studinya siswa harus berdisiplin dalam mengikuti pelajaran, guru harus mempunyai keterampilan yang memadai dalam mengelola kelas atau mengajar. Maka dengan adanya dua unsur yang saling terkait ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

Keterampilan guru dalam mengajar sangat mempengaruhi kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar guna mencapai puncak prestasi, siswa akan dapat belajar dengan baik apabila dapat terjalin hubungan yang baik antara guru dengan siswa.

Menurut Thomas Gordon, hubungan yang baik antara guru dengan siswa adalah hubungan yang :

(1) Memilih keterbukaan hingga masing-masing pihak merasa bebas bertindak dan saling menjaga kejujuran.

(2) Mengandung rasa saling menjaga, saling membutuhkan serta saling berguna bagi pihak lain.

(3) Diwarnai oleh rasa saling tergantung satu sama lain.

(4) Masing-masing pihak merasakan terpisah satu sama lain sehingga saling memberi dan kesempatan untuk mengembangkan keunikannya, kreatifitasnya, dan individualisasinya.

(5)Dirasakan oleh masing-masing pihak sebagai tempat bertemunya kebutuhan-kebutuhan sehingga kebutuhan-kebutuhan satu pihak hanya dapat terpenuhi bersama-sama dengan dan melalui terpenuhinya kebutuhan pihak lain (L Jamaluddin, 1989 : 40).

(39)

B. Akidah dan Akhlak 1. Akidah

a. Definisi Akidah

Dari segi bahasa akidah berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata Aqodah, ya’qidu, ‘Aqdan. Kata ‘aqdan tersebut menurut Ar-Raghib Al Ashfahani, ahli kamus Al Qur’an adalah Al-Jam’u Bain Athraf al-sya’i yang artinya menyatukan/mengigat dua ujung dari sesuatu. Kata tersebut kadang digunakan untuk ikatan yang bersifat fisik seperti ikatan tali dan ikatan bangunan; dan terkadang digunakan untuk ikatan yang bersifat maknawi atau batin, seperti ikatan jual beli, ikatan perjanjian, ikatan pernikahan, dan sebagainya.

Kata aqdan ini dapat dibedakan dengan kata Rabth yang berarti ikatan, tetapi ikatan yang mudah diurai, seperti ikatan rambut atau sanggul wanita, ikatan baju, dan sebagainya. Sedangkan ikatan dalam akad adalah ikatan yang kokoh, kuat, dan tidak mudah dibuka karena jika dibuka atau diurai akan timbul dampak yang merugikan.

Kata akidah menurut bahasa berarti “Sesuatu yang terbuhul”, kepercayaan atau keyakinan. Jama’ Akidah adalah a’qa’id, pengertian menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati, dan diterima dengan rasa puas serta terhunjam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan atau dirusak oleh hal-hal yang bersifat subhat.

Dalam definisi lain akidah adalah sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang, tenteram kepadanya, dan yang menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.

(40)

Dari segi bahasa secara garis besarnya, akidah berarti: “Ikatan, kepercayaan, keyakinan atau iman.” Sementara itu dari segi istilah, akidah atau iman adalah jika seseorang telah mengikrorkan dengan lisan, meyakini dalam hati, dan mengamalkan apa yang diimani dalam perbuatan sehari-hari.

Akidah atau iman merupakan fundasi ajaran islam yang sifat ajarannya pasti, mutlak kebenarannya, terperinci, dan monoteistis. Ajaran intinya adalah meng-Esa-kan Tuhan (tauhid). Oleh karena itu, ajaran akidah islam yang tauhidi sangat menentang segala bentuk kemusyrikan.

Abu Bakar Jabir al-Jazairy mengatakan akidah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu, dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati dan diyakini kesahihan dan keberadaannya secara pasti, dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapatlah ditarik beberapa butir kesimpulan berikut :

1) Setiap manusia memiliki fitrah tentang adanya Tuhan yang didukung oleh hidayah Allah berupa indera, akal, agama (wahyu), dan taufiqiyyah (sintesis antara kehendak Allah dengan kehendak manusia). Oleh karena itu, manusia yang ingin mengenal Tuhan secara baik harus mampu mengfungsikan hidayah-hidayah tersebut.

2) Keyakinan sebagai sumber utama akidah itu tidak boleh bercampur dengan keraguan.

(41)

4) Tingkat akidah seseorang bergantung kepada tingkat pemahamannya terhadap ayat-ayat qauliyyah dan kauniyyah.

Akidah biasanya dijumbuhkan dengan istilah iman, yaitu “sesuatu yang diyakini di dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota tubuh”. Akidah juga dijumbuhkan dengan istilah tauhid, yakni mengesakan Allah (Tauhidullah)( Ramdani, 1978 : 87).

b. Konsep Akidah Sebagai Kekuatan Manusia

Konsep kekuatan manusia dalam akidah didasari oleh 3 unsur yakni: 1) Berkaitan dengan tugas manusia di alam semesta, yakni sebagai kholifah

di muka bumi. Dalam hal ini, Allah telah menganugerahi manusia dengan kemampuan akal, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al Baqoroh : 30.

2) Ditundukkannya alam semesta bagi manusia karena alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Lukman: 20, 29.

3) Dimuliakannya manusia oleh Allah dan dipandang sebagai makhluk terbaik diantara semua makhluk lainnya, sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al Isra’ : 70.

(42)

2. Akhlak

a. Definisi Akhlak

Kata akhlak mempunyai padanan arti dengan kata etika, dari kata Yunani “ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adab. Dan sering juga kata akhlak ini dalam penggunaannya sehari-hari disamakan dengan kata ”moral” berarti adab atau cara hidup. Sedangkan akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang berarti perangai, budi pekerti, tingkah laku.

Dari segi bahasa, akhlak berarti “perbuatan spontan.” Adapun menurut istilah, akhlak berarti aturan tentang perilaku lahir dan batin yang dapat membedakan antara perilaku yang terpuji dan tercela, antara yang salah dan yang benar, antara yang patut dan yang tidak patut (sopan); dan antara yang baik dan yang buruk.

b. Pendapat Para Ahli Tentang Akhlak

Mengenai pengertian akhlak, berbagai pengertian atau pendapat telah dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :

1) Imam Yahya Ibnu Hamzah

Ketahuilah yang menjadi dasar pembinaan dan penyucian akhlak adalah kebaiakan akhlak itu sendiri, sebagaimana telah menjadi sifat para Nabi dan menjadi perbuatan para ahli siddiq karena merupakan separuhnya agama (Hamzah, dkk, 2002 : 49).

(43)

2) Ar-Rofii dalam Amru Kholid

Sekirannya aku diminta untuk menyederhanakan seluruh filsafat islam, maka dua kata cukup untuk mewakilinya, Tsabat al-Akhlaq (keteguhan akhlak) ( Amru, 2007 : 1).

3) Erwati Aziz

Akhlak dapat juga disebut profil dari watak yang tersembunyi di dalam diri. Sementara itu, etiket, moral, adap, budi pekerti, sopan santun, dan sebagainya merupakan manifestasi dari akhlak yang telah tertanam di dalam diri. Dengan kata lain, jika akhlak di dalam diri seseorang jelek akan lahirlah darinya tingkah laku, etiket atau moral yang jelek pula ( Erwati, 2003 : 101).

4) Sidi Gazaiba

Etika (akhlak) adalah nilai tentang perbuatan manusia dipandang dari baik dan buruknya sejauh dapat ditentukan oleh akal (Al Hufi, dkk, 1978 : 13).

5) Prof. Dr. Suwito

Ilmu akhlak adalah pengetahuan tentang keutamaan-keutamaan dan cara memperolehnya, agar jiwa menjadi bersih dan pengetahuan tentang kehinaan-kehinaan jiwa untuk mensucikannya (Suwito, 2004 : 32).

(44)

Diantara definisi yang satu dan yang lainnya berbeda, akan tetapi pada dasarnya sama yaitu adanya unsur perbuatan manusia dan nilai baik buruk, serta perbuatan tersebut dilakukan dengan sadar. Manusia dengan akalnya dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah, dengan kebebasannya manusia dapat menentukan pilihan antara melakukan yang baik atau yang buruk.

3. Hubungan Akidah Dengan Akhlak

Akidah dalam ajaran islam merupakan dasar bagi segala tindakan muslim agar tidak terjerumus ke dalam perilaku-perilaku syirik. Syirik disebut kedzaliman karena perbuatan itu menempatkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak menerimanya (Attamimi,1416H: 24). Oleh karena itu, seorang muslim yang baik akan menjaga segala perbuatannya dari hal-hal yang berbau syirik baik syirik kecil maupun syirik besar. Orang yang memiliki akidah yang benar, ia akan mampu mengimplementasikan tauhid itu dalam bentuk akhlak yang mulia (al-Akhlak al-Karim). Allah berfirman dalam surat Al An’aam : 82, yang artinya “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.

Orang-orang yang menepati jalan hidayah adalah mereka yang tahu bersyukur, sehingga perbuatan mereka senantiasa sesuai dengan petunjuk Allah. Inilah yang dimaksud dengan akhlak mulia.

(45)

Ibnu Miskawaih menegaskan bahwa akhlak merupakan suatu keadaan jiwa yang menyebabkan jiwa bertindak tanpa pikir atau pertimbangan secara mendalam (Latif, dkk, 1997 : 39).

Muhammad Iqbal, dalam dalam Latif, Mubarok, Zaky, et, al menjelaskan bahwa untuk mencapai martabat manusia sempurna itu, manusia harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

1. Isyqo Muhabat, artinya kecintaan yang sangat mendalam terhadap Allah, yang akan melahirkan rasa kasih sayang terhadap makhluk-makhluk ciptaan-Nya.

2. Syaja’ah, artinya keberanian yang tertanam di dalam pribadi seseorang sehingga berani untuk beramar ma’ruf dan bernahi mungkar.

3. Faqr, artinya orang yang memiliki pendirian yang teguh dan perwira sehingga mempunyai rasa kemandirian yang tinggi, tidak suka tergantung kepada orang lain.

4. Tasamuh (toleransi), artinya semangat tenggang rasa yang ditebarkan diantara sesama manusia sehingga mencegah terjadinya konflik yang berkepanjangan.

5. Kasbi halal, artinya usaha-usaha yang sesuai dengan ketentuan agama (halal).

6. Kreatif, artinya selalu mencari hal-hal baru untuk meningkatkan kualitas kehidupan.

(46)

C. Metode Tanya Jawab

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.

2. Syarat-syarat Penggunaan Metode Pembelajaran

Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :

a) Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa.

b) Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, seperti melakukan inovasi dan ekspotasi.

c) Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.

d) Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.

e) Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

f) Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.

(47)

3. Definisi Metode Tanya Jawab a. Definisi

Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic, sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa dan ada hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan keduanya.

b. Beberapa Hal Penting dalam Metode Tanya Jawab 1) Tujuan yang akan dicapai dari metode tanya jawab.

a) Untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran telah dikuasai oleh siswa.

b) Untuk merangsang siswa berfikir.

c) Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami.

2) Jenis pertanyaan. Pada dasarnya ada dua pertanyaan yang perlu diajukan, yakni pertanyaan ingatan dan pertanyaan pikiran.

a) Pertanyaan ingatan, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan sudah tertanam pada siswa.

b) Pertanyaan pikiran, dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana cara berfikir dalam menanggapi suatu persoalan.

3) Teknik mengajukan pertanyaan. Berhasil tidaknya metode tanya jawab, sangat bergantung pada teknik guru dalam mengajukan pertanyaan. Metode tanya jawab biasanya dipergunakan apabila :

a) Bermaksud mengulang bahan pelajaran. b) Ingin membangkitkan perhatian siswa belajar.

(48)

c) Siswa tidak terlalu banyak.

d) Untuk mengarahkan proses berpikir.

Metode tanya jawab dilaksanakan dengan memberi pertanyaan-pertanyaan yang dapat memberikan rangsangan agar anak aktif untuk berpikir. Melalui pertanyaan guru, anak didik akan berusaha untuk memahaminya dan menemukan jawabannya.

c. Saran Bagi Guru Dalam Menggunakan Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab digunakan oleh guru apabila :

1) Guru ingin mengetahui pengetahuan yang telah dimiliki anak dengan kemampuan baru yang akan dipelajari.

2) Ingin mengetahui pengalaman/kemampuan yang telah dimiliki oleh anak. 3) Guru memberikan kesempatan kepada anak untuk bertanya mengenai

hal-hal yang belum dipahami.

4) Guru hendak membangkitkan perhatian dan semangat belajar anak pada saat suasana kelas lesu.

5) Guru hendak mendorong keberanian anak untuk mengemukakan pendapatnya.

(49)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1

Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2012, dengan pokok bahasan mengenal Allah melalui kalimat thayyibah (basmalah). Tahapan dan langkah-langkah dilakukan peneliti sebagai berikut :

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :

a. Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan pembelajaran akidah akhlak yang selama ini dilakukan, yang menunjukkan kurangnya minat siswa dalam belajar.

b. Penentuan fokus permasalahan, dan mengkaji teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.

c. Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan rencana program pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan, dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.

d. Penyiapan buku paket, lagu basmalah.

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian penerapan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP dan menggunakan media buku paket dan lagu basmalah. Pokok bahasan yang diajarkan adalah pengertian kalimat thayyibah basmalah, arti kalimat basmalah, penggunaan basmalah, keistimewaan menggunakan kalimat

(50)

basmalah, perbuatan yang harus dimulai dan tidak dimulai dengan basmalah. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi :

a. Guru mengucapkan salam b. Guru mengabsen siswa c. Guru melakukan apersepsi

d. Guru menerangkan materi pembelajaran mengenai kalimat thayyibah basmalah

e. Kemudian siswa diberi tugas menjawab pertanyaan dari guru

f. Setelah selesai, guru memberikan tugas untuk menghafal salah satu surat pendek sebagai pengalaman dan untuk pertemuan berikutnya.

g. Siswa berdoa

h. Guru menutup dengan salam.

3. Observasi

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar akidah akhlak siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari dengan panduan buku paket dan lagu basmalah. Maka observasi difokuskan pada pembelajaran kalimat thayyibah. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas saat pembelajaran, peneliti meminta teman sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran, dan hasil perbandingan atau peningkatan hasil post test dibanding nilai pre test.

(51)

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: a. Pelaksanaan tes awal ( pre-test ) belum sesuai yang diharapkan, siswa

kurang memperhatikan sehingga hasil belajar belum sesuai.

b. Minat siswa dalam belajar belum maksimal sehingga perlu stimulasi yang lebih.

Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan/peningkatan, yaitu dalam hal :

a. Minat siswa dalam mengikuti proses belajar meskipun baru sebagian.

b. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran tumbuh sehingga siswa mau bertanya walaupun baru sebagian.

Selanjutnya perbandingan nilai hasil post test terhadap pre test menunjukkan belum adanya peningkatan.

Dari dua hal tersebut di atas, maka hal-hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus kedua adalah :

a. Mengaktifkan siswa dalam proses belajar dengan menggunakan metode tanya jawab.

b. Mengulang kembali materi tentang kalimat thayyibah. c. Membuat kelompok untuk berdiskusi.

B. Deskripi Pelaksanaan Siklus II

Siklus kedua ini penelitian pada bulan Mei dengan pokok bahasan mengenal Allah melalui kalimat thayyibah ( basmalah ) .Tahapan dan langkah langkah yang dilakukakn peneliti adalah sebagai berikut :

(52)

1. Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut :

a. Refleksi kedua, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran memahami kalimat thayyibah pada siklus pertama yang masih ada kelemahan.

b. Penentuan fokus permasalahan, dan mengkaji mengkaji kelemahan pembelajaran pada siklus pertama.

c. Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan rencana perbaikan program pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan, dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.

d. Penyiapan buku paket, lagu basmalah.

2. Pelaksanaan

a. Guru mengucapkan salam

b. guru berdoa bersama dengan siswa yang dipimpin salah satu siswa c. Guru mengabsen siswa

d. Guru melakukan apersepsi

e. Guru menerangkan materi pelajaran mengenai kalimat thayyibah basmallah.

f. Kemudian siswa diberi tugas untuk membaca literatur tentang kalimat thayyibah.

g. Selanjutnya siswa diberi pertanyaan tentang kalimat thayyibah dengan metode tanya jawab.

(53)

h. Selanjutnya siswa diminta berdiskusi membentuk kelompok dengan temannya menyebutkan kalimat thayyibah.

i. Siswa dan guru merefleksikan hasil pembelajaran (fase konfirmasi)

j. Setelah selesai guru mengadakan evaluasi apakah ada peningkatan hasil dari siklus dua ini dibandingkan siklus I.

k. Siswa dan guru berdoa bersama sama sebelum pelajaran ditutup. l. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3. Observasi

Sesuai dengan penelitian yaitu meningkatkan hasil belajar memahami kalimat thayyibah siswa kelas I SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang Tahun ajaran 2011/2012 dengan menggunakan media buku paket dan lagu basmallah.

Untuk melakukan observasi rehadap situasi kelas saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan rekan sejawat. Untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai post test dibanding nilai pre test.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus kedua ini, peneliti mengemukakan refleksi pada siswa kelas 1 SD Negeri Girimulyo Windusari Magelang sebagai berikut :

(54)

a. Hasil post test lebih bagus dari hasil pre test pada siklus pertama.

b. Kemampuan siswa dalam memahami kalimat thayyibah tersebut meningkat dengan penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran.

Dengan demikian penggunaan metode tanya jawab dalam pembelajaran memahami kalimat thayyibah tersebut menunjukkan peningkatan, yaitu dalam hal-hal sebagai berikut :

a. Perhatian siswa dalam belajar memahami kalimat thayyibah.

b. Keaktifan siswa mengikuti pembelajaran lebih antusias yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang belum dipahami.

c. Kemampuan siswa dalam memahami kalimat thayyibah tersebut meningkat.

C. Deskipsi Pelaksanaan Siklus III 1. Perencanaan.

Mempersiapkan materi pelajaran aqidah akhlak pada materi pokok memahami kalimat thayyibah basmallah.

Pada siklus III peneliti menugaskan pada siswa untuk memahami kalimat thayyibah basmallah secara berkelompok. Indikator pada siklus III ini adalah mengartikan thayyibah basmallah.

Metode yang digunakan adalah metode tanya jawab. 2. Pelaksanaan.

a. Guru mengucapkan salam.

(55)

c. Guru mengabsen siswa. d. Guru melakukan apersepsi.

e. Guru melakukan tanya jawab tentang kalimat thayyibah basmallah lengkap dengan artinya.

f. Kemudian siswa diberi tugas secara kelompok untuk membaca literatur kalimat thayyibah basmallah.

g. Selanjutnya guru memberikan tugas pada setiap kelompok dengan memberikan tanya jawab.

h. Setelah selesai guru memberikan tugas yang masih sama dari siklus I dan II, tetapi soal divariasikan.

i. Setelah siswa selesai mengerjakan latihan, guru mengadakan evaluasi, apakah ada peningkatan hasil dari siklus III ini dibandingkan siklus I dan II.

j. Setelah itu siswa dan guru berdoa bersama-sama sebelum pembelajarn ditutup dengan dipimpin oleh seorang siswa dalam berdoa.

k. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

3. Observasi.

Selama pembelajarn berlangsung diadakan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Pada pembelajaran ini siswa masuk semua yaitu 31 anak.

4. Refleksi.

Refleksi siklus III sama dengan refleksi dari siklus II karena pada siklus III merupakan tambahan siklus saja.

(56)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Persiklus

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang meliputi nilai ulangan harian dan keaktifan siswa yang meliputi keaktifan menjawab pertanyaan, bertanya, mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas disekolah mengalami peningkatan. Peningkatan pada pelajaran Akidah Akhlak pada kelas satu ini dicapai setelah pelaksanaan setelah proses belajar mengajar menggunakan metode tanya jawab.

1. Deskripsi Siklus 1 a. Tujuan Siklus

1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.

2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.

3) Untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.

b. Hasil Siklus

(57)

Tabel I Perhatian Siswa

No Kemunculan respon Perhatian pada siklus

Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. - √ - √ - - - √ - - - - - - - - - - - √ - √ - - √ - - - - √ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Jumlah rata-rata 22,58%

Pada tabel 1, perhatian siswa diketahui rata-ratanya 22,58%, menurut kategori perhatian berarti perhatian siswa dalam mengikuti pelajaran perhatian siswa masih kurang.

(58)

Tabel 2 Keaktifan Siswa

No Aspek yang diamati F %

1. 2. 3. 4. Keaktifan bertanya Mengemukakan pendapat Menjawab pertanyaan Mengerjakan latihan 2 7 5 31 6,45 22,58 16,12 100 Jumlah 36,29

Pada tabel 2, keaktifan siswa diketahui rata-ratanya 36,29%. Menurut kategori keaktifan siswa, berarti dalam mengikuti pelajaran siswa belum aktif.

Tabel 3 Prestasi Belajar

No Siklus I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 4 6 5 7 5 3 2 8 4 6 5 5 4 6 5 5 6 4 4 6 5 5 4 6 7,5 2,5 5

(59)

28. 29. 30. 31. 5 2 8 3 Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah 155 5,0 8 2

Pada tabel 3 diketahui prestasi belajar belum memuaskan nilai rata-rata kelas yaitu 5,0 dan masih ada nilai yang di bawah KKM yaitu 2 sedangkan KKM-nya 6,0.

Dari tabel 1, 2,dan 3 pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Selama pembelajaran di kelas ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan bahkan belum aktif menjawab pertanyaan dan masih banyak siswa belum berani mengemukakan pendapat.

5. Deskripsi Siklus II a. Tujuan Siklus II

1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.

2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.

3) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.

(60)

b. Hasil Siklus II

Hasil pengamatan pada siklus II ini dapat diketahui pada tabel di bawah ini : Tabel 4 Perhatian Siswa

No Kemunculan respon perhatian pada siklus

Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. - √ - √ √ - - √ - - - √ - √ - - √ - - √ - √ - √ √ - √ - - √ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Jumlah Rata-rata 14 45,16%

(61)

Pada tabel 4 perhatian siswa diketahui rata-ratanya 45,16%. Menurut kategori perhatian berarti, siswa dalam mengikuti pelajaran cukup memperhatikan.

Tabel 5 Keaktifan Siswa

No Aspek yang diamati F %

1. 2. 3. Keaktifan bertanya Mengemukakan pendapat Mengerjakan latihan 19 14 15 31 32,25 45,16 48,38 100 56,45

Pada tabel 5 keaktifan siswa diketahui rata-ratanya 56,45% menurut kategori keaktifan siswa, berarti dalam mengikuti pelajaran siswa cukup aktif.

Tabel 6 Prestasi Belajar

No Siklus II 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 6 8 6 8 6 6 6 8 6 8 6 6 6 8 6 7 8 6 6 8 6 6 6

(62)

24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 8 8 6 6,75 6 6 9 6,5 Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah 209,25 6,75 9 6

Pada tabel 6 diketahui prestasi belajar cukup baik nilai rata-rata kelas yaitu 6,75 dan nilai sudah mencapai KKM.

Dari tabel 4, 5 dan 6 pada siklus II ini sudah menunjukkan penungkatan hasil yang cukup baik. Selama pembelajaran di kelas siswa sudah memperhatikan, aktif dan sudah ada siswa yang berani mengemukakan pendapat, walau demikian masih ada kekurangan.

6. Deskripsi Siklus III a. Tujuan Siklus III

1) Untuk meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.

2) Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.

3) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Akidah Akhlak dengan menggunakan metode tanya jawab.

(63)

b. Hasil Siklus III

Hasil Pengamatan pada siklus III ini dapat diketahui pada tabel di bawah ini : Tabel 7 Perhatian Siswa

No Kemunculan respon perhatian pada siklus

Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. √ √ - √ √ - √ √ - √ - √ - √ - - √ - - √ - √ - √ √ - √ - - √ √ - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Jumlah Rata-rata 17 54,83%

(64)

Pada tabel 7 perhatian siswa diketahui rata-ratanya 54,83. Menurut kategori perhatian berarti dalam mengikuti pelajaran siswa memperhatikan dengan baik.

Tabel 8 Keaktifan Siswa

No Aspek yang diamati F %

1. 2. 3. 4. Keaktifan bertanya Mengemukakan pendapat Menjawab pertanyaan Mengerjakan latihan 10 17 20 31 32,25 54,83 64,52 100 62,9

Pada tabel 8 keaktifan siswa diketahui rata-ratanya 62,9%. Menurut kategori keaktifan siswa,berarti dalam mengikuti pelajaran siswa sudah aktif.

Tabel 9 Prestasi Belajar

No Siklus III 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 8 8 8 8,5 7 6,5 7 8,5 7 8,5 6,5 6,5 7 8,5 6 7,5 8,5 7 6,5 8,5 6,5 6,5 6,5 9 8,5 6,5

(65)

27. 28. 29. 30. 31. 7,5 6,5 6,5 9 7,5 Jumlah Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah 230 7,42 9 6

Pada tabel 9 diketahui prestasi belajar sudah baik yaitu rata-ratanya 7,42 hasil tersebut mengalami peningkatan dibanding dari siklus II.

Dari tabel 7, 8 dan 9 pada siklus III ini menunjukkan hasil yang baik. Siswa sudah memperhatikan, aktif siswa berani mengemukakan pendapat. Siklus ke III ini lebih baik dari siklus I dan II.

B. Pembahasan

Tabel 10 Perhatian

Siklus Jumlah Presentasi

I II III 7 14 17 22,58% 45,16% 54,83%

Jumlah keaktifan siswa 38 40,86%

Tabel 11 Keaktifan Siklus Jumlah I II III 36,29% 56,45% 62,9% Jumlah 155,64% Rata-rata 51,88%

(66)

Siklus Prestasi Belajar prosentase Jumlah Rata-rata I II III 155 209,25 230 5,0 6,75 7,42 50% 67,5% 74,2% Jumlah 594,25 19,17 63,9% Keterangan :

1. Pada tabel 10 menjelaskan tentang perhatian siswa dengan jumlah keaktifan 38 siswa.

2. Pada tabel 11 menjelaskan tentang keaktifan siswa dengan rata-rata 51,88%. 3. Pada tabel 12 menjelaskan tentang prestasi belajar dengan jumlah rata-rata

Gambar

Gambar I. Siklus PTK (Penelitian Tindakan Kelas)
Tabel I Perhatian Siswa
Tabel 2 Keaktifan Siswa
Tabel 6 Prestasi Belajar
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

menyelesaikan skripsi dengan judul “Status Kepulauan Dokdo Dalam Perspektif Hukum Internasional (Studi Terhadap Kasus Sengketa Kepulauan Dokdo Antara Korea

Berdasarkan kondisi diatas perma- salahan utama yang diangkat dalam tugas akhir ini adalah : (1) Untuk mendapatkan solusi alternatif dari kendala yang terjadi dilapangan pada

1 tahun Musnah - standar pelayanan minimal pengoperasian terminal 2 tahun sejak penetapan yang baru 3 tahun Permanen - jaringan trayek angkuaa.n antar kota dalam propinsi

Dan sesuai dengan undang-undang kekuasaan kehakiman maka kewajiban hakim baik dalam mengikuti, menggali serta memahami nilai dalam hukum terhadap putusan ini dapat

Nilai penghayatan memiliki pencapaian yang tinggi menunjukkan bahwa siswa SMP pada budaya etnis Tengger benar-benar memegang teguh ajaran-ajaran yang ada pada etnis Tengger dan

Perpindahan ini bisa naik bisa turun, atau tetap pada tingkat yang sama tetapi dalam pekerjaan yang berbeda (Bruce J. Tipe-tipe gerak sosial yang prinsipil ada dua macam, yaitu

Peneutralan antara asid kuat dengan alkali kuat merupakan satu tindak balas antara yang melibatkan perpaduan antara ion H + daripada asid dan ion OH - daripada alkali

31:33-34:Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman Tuhan: Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan