PROGRAM DAN ANGGARAN
LAYANAN PENDIDIKAN KELUARGA
DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KELUARGA DITJEN PAUD DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017
Mengapa Pendidikan Keluarga?
1. Pendidikan Keluarga merupakan pendidikan yang
pertama dan utama, yang memiliki pengaruh besar
terhadap prilaku individu;
2. Orang tua sebagai pendidik pertama dan utama
yang paling “tidak” tersiapkan;
3. Belum sinergi pendidikan di sekolah, keluarga dan
masyarakat;
4. Berbagai ancaman terhadap perkembangan
generasi muda
Literasi Dasar
Kompetensi
Karakter
1. 2. 3. 4. 5. 6.Baca dan tulis Berhitung Literasi sains Literasi informasi teknologi dan komunikasi Literasi keuangan Literasi budaya dan kewarganegaraan 1. 2. 3. 4. Berpikir kritis/memecahkan masalah Kreativitas Komunikasi Kolaborasi 1. 2. 3. 4. 5. Integritas Religius Nasionalisme Mandiri Gotong Royon
1
2
3
4
1
Kekerasan
2
Narkob
a
3
Pornografi
4 Adiksi Gawai5
Trafficking
6 Tidak Peduli 7 RadikalismeUntuk Melindungi Anak dari Ancaman Sosial Tersebut
ANCAMAN:
6
Tugas Direktorat
Pembinaan Pendidikan
Keluarga (Bindikkel)
Dasar, Tugas, dan Fungsi
1. Permendikbud No. 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Tugas: melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pendidikan
keluarga (Pasal 285).
3. Fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan;
b. koordinasi dan pelaksanaan kebijakan;
c. peningkatan kualitas pendidikan karakter anak dan remaja;
d. fasilitasi sumber belajar dan pendanaan pendidikan keluarga;
e. fasilitasi penjaminan mutu pendidikan keluarga;
f. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria;
g. pemberian bimbingan teknis dan supervisi;
h. pelaksanaan evaluasi dan laporan; dan
i. pelaksanaan administrasi Direktorat.
PROSES
BISNIS
PENDIDIKAN KELUARGA
MASYARAKAT
KELUARGA
ANAK DAN REMAJA
IBU HAMIL s.d ANAKNYA USIA 24 BLN
ID
ENTIFIK
A
SI
KEB
UT
UH
A
N
EK O SI ST EM PEND ID IKA N YA NG A MA N, N YA MAN , D A N ME N Y EN A GK A NREGULASI, KEBIJAKAN, NSPK
(UU, PP, PERPRES, INPRES, PERMEN, PERDIRJEN, JUKNIS, PEDOMAN)
SUMBER DAYA
(MANUSIA, ANGGARAN, SARANA DAN PRASARANA)
PENGASUHAN 1000 HPKPENUMBUHAN KARAKTER DAN BUDAYA LITERASI
PENINGKATAN KOMPETENSI KELUARGA PENINGKATAN PELIBATAN KELUARGA PENINGKATAN KEPEDULIAN DAN KETERLIBATAN MASYARAKAT
LAYANAN:
MA N A JEMEN : (P e re n ca n aa n , P e n go rg an isa si an , P e la ksa n aa n , Su p e rv isi , d an Ev alu asi ) K EMITR A A N T RI -SEN TRA P EN D ID IK A N (K e lu ar ga – Sa td ik /sek o la h – M as ya ra ka t)LBG, ORMAS, DAN SATUAN PENDIDIKAN (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, dan PNF)
GE
NE
RASI
BERKA
RAK
TER
D
A
N
BERBU
D
A
YA
L
IT
ERA
SI
PENJELASAN PROSES BISNIS PENDIDIKAN KELUARGA
A. MASUKAN/INPUT
Komponen Masukan/Input Pendidikan Keluarga terdiri dari Pelanggan,
Regulasi dan Sumber Daya.
1. Pelanggan Pendidikan Keluarga, meliputi: ibu hamil s.d. anaknya
berusia 24 bulan (2 tahun) termasuk ayahnya, anak dan remaja,
keluarga khususnya yang memiliki anak usia 0 s.d. 21 tahun, dan
masyarakat.
2. Regulasi adalah peraturan perundang-undangan, kebijakan, dan NSPK
yang terkait dengan pendidikan keluarga, meliputi: Undang-undang,
PP, Perpres, Inpres, Permen, Perdirjen, Juknis/Juklak, dan Pedoman.
3. Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu
materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak
selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya
pendidikan keluarga meliputi: manusia, anggaran, sarana dan
PENJELASAN PROSES BISNIS PENDIDIKAN KELUARGA
10
B. PROSES
1. Identifikasi Kebutuhan
Pelanggan diberikan layanan pendidikan keluarga sesuai dengan kebutuhan berdasarkan klasifikasi input.
2. Jenis Layanan
Layanan pendidikan keluarga terjadi pada lembaga, organisasi masyarakat peduli
pendidikan, dan satuan pendidikan pada jalur, jenis, dan jenjang pendidikan (PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, SLB, dan PNF). Layanan pendidikan keluarga yang diberikan kepada pelanggan, meliputi:
a. Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), adalah layanan pendidikan
keluarga dalam rangka intervensi penurunan prevalensi stunting, dengan sasaran ibu yang sedang hamil sampai dengan anaknya berusia 24 bulan. Tujuannya adalah
meningkatkan pengetahuan ibu hamil atau yang anaknya masih berusia 0 s.d. 24 bulan tentang pentingnya kecukupan gizi dan pemberian stimulasi pendidikan kepada anak sejak dalam kandungan (janin) sampai dengan anaknya berusia 24 bulan.
b. Penumbuhan karakter dan budaya literasi, adalah layanan pendidikan keluarga dalam rangka menumbuhkan karakter dan budaya literasi peserta didik atau anak dan remaja. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan 5 karakter utama (Religius, Integritas, Nasionalis, Mandiri, dan Gotong Royong) dan budaya literasi (baca dan tulis, hitung, sains, teknologi informasi dan komunikasi, keuangan, serta budaya dan kewarganegaraan). Selain itu diharapkan setiap anak memiliki kompetensi yang diperlukan untuk dapat bersaing dalam kehidupan di abad 21 (kreatif dan inovatif, kritis dan konstruktif, komunikasi, dan kolabarasi).
PENJELASAN PROSES BISNIS PENDIDIKAN KELUARGA
(lanjutan)
c. Peningkatan Kompetensi Keluarga, adalah layanan pendidikan keluarga dalam rangka meningkatkan wawasan dan keterampilan sesuai dengan peran dan fungsi masing-masing anggota keluarga, dengan sasaran orang tua/wali, anak dan anggota keluarga. Tujuannya untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan tentang pengasuhan positif, mendidik anak di era digital, dan pencegahan permasalahan sosial tertentu.
d. Peningkatan Pelibatan Keluarga, adalah layanan pendidikan keluarga dalam rangka
meningkatkan kepedulian dan keterlibatan keluarga dalam mendampingi anaknya di satuan pendidikan, dengan sasaran orang tua/wali peserta didik dari anak dan remaja. Tujuannya untuk mewujudkan kerjasama dan keselarasan program pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai tri sentra pendidikan dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya literasi peserta didik
e. Peningkatan Kepedulian dan Keterlibatan Masyarakat, adalah layanan pendidikan keluarga dalam rangka meningkatkan kepedulian dan keterlibatan masyarakat terhadap pendidikan anak dengan sasaran masyarakat. Tujuannya untuk mendukung iklim pembelajaran yang menyenangkan di rumah, sekolah, dan masyarakat, serta memotivasi anak untuk terus belajar.
PENJELASAN PROSES BISNIS PENDIDIKAN KELUARGA
(lanjutan)
12
3. Manajemen
Proses layanan pendidikan keluarga ini harus dikelola berdasarkan manajemen yang baik mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, supervisi, dan evaluasi dengan memperkuat kemitraan Tri-Sentra Pendidikan (Keluarga – Sekolah – dan Masyarakat). Proses ini
berpedoman pada regulasi, kebijakan, dan NSPK yang berlaku serta dengan memperhatikan dan didukung ketersediaan sumber daya (tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, anggaran, sarana, prasarana, termasuk teknologi informasi dan komunikasi).
PENJELASAN PROSES BISNIS PENDIDIKAN KELUARGA
C. KELUARAN/OUTPUT
1. Meningkatnya pengetahuan ibu hamil atau yang mempunyai anak berusia 0 s.d. 24 bulan tentang pentingnya kecukupan gizi dan pemberian stimulasi pendidikan kepada anaknya sejak dalam kandungan (janin) sampai dengan anaknya berusia 24 bulan 2. Tumbuhnya 5 karakter utama, budaya literasi, dan kompetensi abad 21 pada setiap
anak.
3. Meningkatnya kompetensi keluarga tentang pengasuhan positif, mendidik anak di era digital, dan pencegahan permasalahan sosial tertentu.
4. Terwujudnya kerjasama dan keselarasan program pendidikan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sebagai tri sentra pendidikan dalam membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan karakter dan budaya literasi peserta didik
5. Terwujudnya iklim/ekosistem pembelajaran yang menyenangkan di rumah, sekolah, dan masyarakat, serta untuk memotivasi anak-anaknya untuk terus belajar.
D. OUTCOME
Apabila tujuan-tujuan tersebut dapat terwujud, maka diharapkan akan lahirlah anak-anak yang tangguh, yaitu: GENERASI BERKARAKTER DAN BERBUDAYA LITERASI sehingga dapat mengambil keuntungan dari BONUS DEMOGRAFI.
POTENSI SASARAN PENDIDIKAN KELUARGA
514PAUD
SD
SMP
SMA/
SMK
SLB
PNF
13,781,050
25,269,873
10,020,422
9,609,995
125,001
549,682
230,382
148,522
39,177
27,476
2,211
31,277
12,402,945
15,667,321
8,517,358
8.168,496
118,750
479,065
59,456,023
479,045
45,353,935
PESERTA DIDIK
SATUAN PENDIDIKAN
KELUARGA
KELUARGA
SATUAN PENDIDIKAN
PESERTA DIDIK
TOTAL
16,920,517
IBU HAMIL & MENYUSUI ANAK 0-2 TH
65,588,400
POTENSI SASARAN PENDIDIKAN KELUARGA
PAUD
SD
SMP
SMA/S
MK
SLB
PNF
4,605,809
25,618,078
10,145,416
9,342,455
121,244
549,682
88,381
147,503
37,763
26,380
2,070
31,277
4,375, 519
PESERTA DIDIK
SATUAN PENDIDIKAN
KELUARGA
JUMLAH:
15,667,321
8,517,358
8.168,496
118,750
479,065
50,382,648
333.374
37.326.509
KELUARGA
SATUAN PENDIDIKAN
PESERTA DIDIK
IBU HAMIL &MENYUSUI ANAK 0-2 TH
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
(Renstra Kemdikbud Thn 2014-2019)
18
Tujuan Pendidikan Keluarga
Mewujudkan
kerjasama dan keselarasan
program pendidikan di
sekolah
,
keluarga
,
dan
masyarakat
sebagai tri sentra
pendidikan dalam
membangun
ekosistem pendidikan
yang
menumbuhkan karakter dan budaya
berprestasi peserta didik
.
… sekolah yang baik adalah sekolah yang memberikan tempat bagi
orang tua untuk ikut terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka.
Program Utama
1. Penguatan pelibatan keluarga dan masyarakat
dalam mendukung pendidikan anak di satuan
pendidikan dan di rumah untuk penguatan
pendidikan karakter dan budaya prestasi anak.
2. Penguatan konten dan contoh-contoh praktik baik
di keluarga dan di satuan pendidikan melalui laman
sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id.
3. Penguatan pendidikan karakter anak dan remaja
melalui satuan pendidikan serta media cetak dan
non-cetak, terutama media online sebagai kanal
utama untuk dapat diakses oleh masyarakat luas.
PELIBATAN KELUARGA PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
(PERMENDIKBUD NO 30 TAHUN 2017)
20
TUJUAN/PS-2
1.
Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab bersama antara Satuan
Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat terhadap Penyelenggaraan
Pendidikan
2.
Mendorong Penguatan Pendidikan Karakter Anak
3.
Meningktkan kepedulian Keluarga terhadap pendidikan Anak
4.
Membangun sinergitas antara Satuan Pendidikan, Keluarga, dan
Masyarakat
5.
Mewujudkan lingkungan Satuan Pendidikan yang aman, nyaman, dan
menyenangkan
PRINSIP/PS-3
Persamaan hak, kebersamaan/gotong royong, saling asah, asih, dan asuh, serta
dengan mempertimbangkan kebutuhan dan aspirasi Anak
BENTUK PELIBATAN KELUARGA PADA SATUAN PENDIDIKAN/PS-6
1.
menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan;
2.
mengikuti kelas Orang Tua/Wali;
3.
menjadi narasumber dalam kegiatan di Satuan Pendidikan;
4.
berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas akhir tahun pembelajaran;
5.
berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler, ekstra kurikuler, dan kegiatan
lain untuk pengembangan diri Anak;
6.
bersedia menjadi aggota Komite Sekolah;
7.
berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Komite
Sekolah;
8.
bersedia menjadi anggota tim pencegahan kekerasan di Satuan
Pendidikan;
9.
berperan aktif dalam kegiatan pencegahan pornografi, pornoaksi, dan
penyalahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA);
dan
10.
memfasilitasi dan/atau berperan dalam kegiatan Penguatan Pendidikan
Karakter Anak di Satuan Pendidikan
22
BENTUK PELIBATAN KELUARGA PADA LINGKUNGAN
KELUARGA/PS-7
1.
menumbuhkan nilai-nilai karakter Anak di lingkungan Keluarga;
2.
memotivasi semangat belajar Anak;
3.
mendorong budaya literasi; dan
4.
memfasilitasi kebutuhan belajar Anak
BENTUK PELIBATAN KELUARGA DALAM MASYARAKAT/PS-8
1. mencegah peserta didik dari perbuatan yang melanggar peraturan Satuan
Pendidikan dan/atau yang menganggu ketertiban umum;
2. mencegah terjadinya tindak anarkis dan/atau perkelahian yang melibatkan
pelajar; dan
3. mencegah terjadinya perbuatan pornografi, pornoaksi, dan
penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA)
yang melibatkan peserta didik.
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB SATUAN PENDIDIKAN/PS-12
1.
Satuan Pendidikan/PS-12:
Melaksanakan NSPK, mendukung, memprakarsai, dan memfasilitasi
pelaksanaan pelaibatan keluarga di Satuan Pendidikan.
2.
Komite Sekolah/PS-13:
Mendorong, mendukung, dan mengorganisasikan pelaksanaan pelibatan
keluarga di satuan pendidikan.
3.
PEMDA/PS-14
Menyusun Kebijakan, mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan,
memfasilitasi Satuan Pendidikan, Komite Sekolah, dan Masyarakat,
bimbingan teknis, dan supervisi, monitoring, dan evaluasi (sesuai
kewenangannya);
4.
PEMERINTAH/KEMENDIKBUD/PS-15
Menyusun NSPK, koordinasi, fasilitasi, bimbingan teknis, dan supervisi,
monitoring, dan evaluasi
INTERVENSI PROGRAM DITBINDIKKEL
1. Penyediaan buku-buku petunjuk teknis, buku panduan bagi orang tua, bahan-bahan
belajar/bacaan bagi oran tua, anak dan remaja, majalah, poster dan bahan belajar lainnya dalam bentuan elektronik lainnya.
2. Pelatihan calon pelatif/fasilitator pendidikan keluarga provinsi, kabupaten, dan kota.
3. Bantuan Bimbingan Teknis (3 hari) Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga kepada 50 kepala satuan pendidikan per kabupaten/kota penyelenggaran pendidikan keluarga, terdiri dari 15 PAUD, 15 SD, 7 SMP, 4 SMA, 3 SMK, 1 SLB, dan 5 PNF.
4. Bantuan penyelenggaraan pendidikan keluarga kepada 7 satuan pendidikan per kabupaten/kota penyelengaran pendidikan keluarga, terdiri dari PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, PNF, dan SLB masing-masing satu lembaga (Tahun 2018 belum teranggarkan).
5. Bantuan Sosilaisasi (1 hari) Penyelenggaraan Penidikan Kaluarga kepada rata-rata 65% - 85% kepala Satuan Pendidikandari jumlah satuan pendidikan yang ada di kabupaten/kota
penyelenggara pendidikan keluarga (Tahun 2018 belum teranggarkan).
6. Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga untuk Intervensi Permasalahan Sosial Tertentu (PTPPO, Stunting, Narkoba, Pornografi, Kekerasan, Tindakan Amoral, dan Radikalisme) kepada “Lembaga Masyarakat”
7. Bantuan Pembinaan dan Pendampingan Satuan Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Keluarga kepada POKJA Pendidikan Keluarga Provinsi, Kabupaten, dan Kota
8. Penguatan dan Pengembangan Pendidikan Keluarga; dan
9. Layanan informasi kan komunikasi dalam bentuk Lomba, Apresiasi, Laman
(sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id) dan media sosial lainnya (tweeter, facebook).
PENDIDIKAN KELUARGA UNTUK INTERVENSI STUNTING
(Pada 100 Kabupaten Prioritas 2018)
1. Penyusunan, pengadaan, dan distribusi buku bahan
ajar pengasuhan 1.000 HPK (masa kehamilan, anak
usia 0-12 bln, dan anak usia 13-24 bln)
2. Orientasi dan Bimbingan Teknis Calon Fasilitator
Pangasuhan 1.000 HPK (2 orang per kab x 100 kab)
3. Bantuan Bimbingan teknis Pengasuhan 1.000 HPK
(22.715 desa x 3 orang perdesa x 1 hari)
4. Supervisi dan Pendampingan Bimbingan Teknis
1000 HPK
JUMLAH KAB/KOTA PENYELENGGARA
PENDIDIKAN KELUARGA
2015
100
Kab/Kota
2016
60
Kab/Kota
2017
80
Kab/Kota
2018
70
Kab/Kota
(rencana)
26Pada setiap Kab/Kota ditetapkan 50 satuan pendidikan
yang memperoleh bimbingan teknis penyelengaraan
pendidikan keluarga (3 hari), 7 diantaranya diberi dana
bantuan, sedangkan rata 65% sd 85% satuan pendidikan
lainnya hanya memperoleh sosialisasi penyelenggaraan
pendidikan keluarga (1 hari).
ANGGARAN PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN KELUARGA
2015
Rp 270,97 M
2016
Rp 300,32
M
2017
Rp 175,65 M
2018
Rp 130,313M
(rencana)
Anggaran terus mengalami penurunan sedangkan jenis
layanan semakin bertambah (PTPPO tahun 2017, dan
CAPAIAN DAN RENCANA PROGRAM PENDIDIKAN
KELUARGA
No Uraian Satuan
Capaian Rencana
Th 2015 Th 2016 Th 2017 Th 2018 Th 2019 1 Jangkauan daerah kerja (kumulatif) Kab/Kota 100 160 240 380 510 2 Penyusunan dan penggandaan buku
panduan dan bahan ajar
Jdl/Jns - 9 28 20 20 Eksp 2.390.000 1.200.000 250.000 350.000 3 Bantuan Sarana (Komputer dan
Camera digital)
Unit 5.000 - - -
-4 Pelatihan Calon Pelatif/Fasilitator Pendidikan Keluarga
Orang 500 288 296 290 310
5 Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan
Lembaga 5.000 8.600 7.600 4.930 6.700
6 Penguatan Pelaku Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan
Lembaga 96.430 49.100 48.600 35.790 70.600
7 Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga kepada Lembaga Satuan Pendidikan
Lembaga 600 420 487 0 0
8 Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga kepada Lembaga/Organisasi Masyarakat
Lembaga - 30 31 150 200
RENCANA DAN REALISASI KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2017
(BERDASARKAN SP2D PER 30 SEPT. 2017)
KODE URAIAN
TARGET/ALOKASI REALISASI
VOLUME ANGGARAN(Rp 000) VOLUME ANGGARAN(RP 000) % 023.05.09 Program Pendidikan Anak Usia Dini dan
Pendidikan Masyarakat
164,154,774 122,112,360 74,39
5631 Penyediaan Layanan Pendidikan Keluarga 164,154,774 122,112,360 74,39
5631.001 Orang Tua/Dewasa Memperoleh Pendidikan Keluarga
29,200 orang 33,358,280 25,470 orang 21,888,086 65,62
5631.002 Anak dan Remaja Memperoleh
Pendidikan Karakter dan Budaya Prestasi
29,100 orang 27,896,878 25,470 orang
18,641,903 66,82
5631.003 Satuan Pendidikan dan Komunitas Masyarakat memperoleh Bimbingan Teknis Pendidikan Keluarga
57.100 lbg 73,356,327 5,987 lbg 66,220,240 90,27
5631.951 Layanan Internal (Overhead) 1 lay 18,569,463 1 lay 9,085,108 48,92
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN TAHUN 2018
KODE URAIAN VOLUME PAGU ANGGARAN (Rp 000) VOLUME USULAN ANGGARAN (RP 000) SELISIH KURANG (RP 000)
023.05.09 Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
130,313,241 208,335,000 78.021.759 5631 Penyediaan Layanan Pendidikan
Keluarga
130,313,241 208,335,000 78.021.759 5631.001 Satuan Pendidikan Memperoleh
Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga dan Penguatan Pendidikan Karakter
40.884 lbg 62.709.137 88.946 lbg 115,344,257 52.625.120
5631.002 Lembaga Menyelenggarakan
Pendidikan Keluarga untuk Intervensi Permasalahan Sosial Tertentu
369 lbg 30.859.390 34.765 lbg 54,366,578 23.507.188
5631.003 Layanan Informasi dan Pengembangan Pendidikan Keluarga
12 pkt 11.468.764 9 lay 13,348,215 1.879.451 5631.951 Layanan Internal (Overhead) 1 lay 13,304,823 1 lay 13,304,823 0
5631.994 Layanan Perkantoran 1 lay 11,971,127 12 bl 11,971,127 0
30
Catatan:
1. Perluasan daerah layanan hanya dapat menjangkau 50% (70 kab/kota) dari target renstra 140 kab/kota.
2. Intervensi Penurunan Stunting (pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan) dapat menjangkau 22.475 desa yang tersebar di 100 kab prioritas pangangan stunting tahun 2018