• Tidak ada hasil yang ditemukan

Batas Penanggalan Internasional Berubah: Hari Sabat Tidak Berubah?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Batas Penanggalan Internasional Berubah: Hari Sabat Tidak Berubah?"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Batas Penanggalan Internasional Berubah:

Hari Sabat Tidak Berubah?

Pada hari Kamis, tanggal 29 Desember, 2011, Samoa dan Tokelau berpindah maju ke wilayah Barat melewati Batas Penanggalan Internasional. Melewatkan hari Jumat, tanggal 30 Desember, hari berikutnya dinyatakan sebagai hari Sabtu, tanggal 31 Desember 2011. Gampangnya, hari Jumat itu hilang di Samoa dan Tokelau. Langkah itu semata-mata untuk kepentingan ekonomi. Samoa memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Australia, Selandia Baru dan China. Menjadi satu hari “di belakang” tetangga terdekat mereka memotong dua hari (Senin dan Jumat), dari setiap minggu kerja.

Sementara sebagian besar penduduk Samoa menyambut baik perubahan ini,

melangkahi tanggal

menghadirkan perlawanan yang serius bagi orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya bahwa mingguan telah bersiklus tanpa interupsi sejak masa penciptaan, dan mereka harus beribadah pada hari tertentu dalam setiap minggu. Karena penting untuk beribadah pada hari yang tepat, menghapus satu hari dari Kalender dapat memiliki konsekuensi yang berat.

Faktanya adalah, Batas Penanggalan Internasional adalah penemuan buatan manusia yang masih relatif baru.

Ini adalah jalan zig-zag di Samudera Pasifik dan telah berubah beberapa kali selama bertahun-tahun.

Batas Penanggalan Internasional adalah garis imajiner di Bumi yang memisahkan dua hari berturutan dalam Kalender. Tanggal di belahan bumi bagian Timur, di sebelah kiri garis, selalu satu hari di depan tanggal di belahan bumi Barat. Ini telah diakui sebagai masalah kenyamanan dan tidak memiliki kekuatan dalam hukum internasional.

(2)

Tanpa Batas Penanggalan Internasional wisatawan yang akan mengarah ke Barat akan menemukan bahwa ketika mereka pulang ke rumah, mereka selalu satu hari lebih lama dari yang mereka pikirkan, meskipun mereka telah membuat penghitungan yang cermat dari hari-hari mereka pergi. Hal ini terjadi pada kru Magellan setelah pertama kali mengelilingi dunia. Demikian juga, orang yang bepergian ke arah timur akan menemukan bahwa mereka menggunakan waktu satu hari lebih cepat daripada yang ia catat, seperti yang terjadi pada Phileas Fogg dalam "Around the World in Eighty Days" oleh Jules Verne. (Batas Penanggalan Internasional, Observatorium Angkatan Laut Amerika Serikat)

Kalender Gregorian [Kalender Masehi] yang digunakan di seluruh dunia saat ini adalah sebuah kalender matahari dengan siklus mingguan yang tidak terputus.

Pada kalender matahari, hari-hari dan tahun-tahun diukur dengan menggunakan matahari tapi bulan dan mingguan adalah murni berdiri sendiri, dan dibuat tidak memiliki hubungan dengan apapun di alam. Inilah yang membuat Batas Penanggalan Internasional diperlukan. Ini adalah buatan manusia untuk membentuk awal dari sebuah hari, untuk menyatukan seluruh dunia pada satu tanggal dari kalender Gregorian.

Jadi Batas Penanggalan Internasional telah terbukti menjadi masalah nyata bagi penduduk Samoa. Karena tanggal di Samoa berbeda dengan tanggal tetangga disekitarnya menyebabkan masalah ekonomi, sehingga mereka mengubah lokasi Batas Penanggalan Internasional.

Batas Penanggalan Internasional merupakan upaya manusia untuk memecahkan masalah buatan manusia yang akan pasti terjadi diseluruh dunia ketika seseorang menggunakan siklus mingguan yang tidak terputus yang tidak dilandaskan pada pergerakan benda-benda langit dan rotasi bumi.

Namun, ketika seseorang memilih untuk mengikuti Kalender Luni-Solar Sang Pencipta, Yahuwah, sebagai Penguasa waktu, telah menetapkan bulan untuk mengatur siklus bulanan dan mingguan untuk lokasi tertentu. Yahuwah menghapus semua kebutuhan terhadap Batas Penanggalan Internasional dan dengan demikian menghapus semua ketergantungan pada Kalender Gregorian dan teknologi manusia untuk meluruskan hal-hal itu. Semua orang hanya memerlukan bulan untuk mengetahui kapan sebuah bulanan dan sebuah mingguan dimulai.

Secara luas diyakini bahwa siklus mingguan tidak terputus yang digunakan saat ini telah diturunkan dari masa penciptaan melalui Nuh dan anak-anaknya. Fakta seperti ini tidak benar, hal ini ditunjukkan ketika kita mempertimbangkan berbagai gelombang perpindahan yang terjadi setelah air bah. Ketika keturunan Nuh berpindah dari Pegunungan Ararat beberapa orang pindah ke sebelah Timur, dan yang lain ke Barat.

Jika suku Shemit (keturunan Sem) pemelihara Sabat hari ketujuh, pindah ke bagian Timur menuju matahari terbit, akhirnya, beberapa tahun kemudian, mereka akan tiba pada titik pertengahan dalam perjalanan mengelilingi dunia. Sebagai pemelihara Sabat, mereka akan terus melacak waktu dengan sangat berhati-hati.

Paus Gregorius XIII, dikenal sebagai pembuat dan menjadi nama dari kalender Gregorian, sebuah

kalender sipil tetap yang diterima secara internasional sampai saat ini.

(3)

Mari kita berkata, hanya untuk contoh ini, mereka menggunakan siklus mingguan tidak terputus seperti yang dipakai oleh dunia zaman sekarang. Karena rotasi Bumi dan fakta bahwa mereka bergerak menuju matahari terbit, setelah mereka mencapai pertengahan belahan dunia mereka akan 12 jam di depan titik awal aslinya di pegunungan Ararat.

Sekarang anggaplah bahwa suku Japhethit (Keturunan Yafet), yang memelihara Sabat hari ketujuh juga pindah dari Ararat. Bagaimanapun, suku ini pindah ke Barat mengikuti tempat matahari terbenam. Sebagai pemelihara Sabat, mereka juga akan terus melacak waktu dengan sangat berhati-hati. Dan lagi, demi ilustrasi, mari kita katakan bahwa mereka juga menggunakan siklus

mingguan yang tidak terputus.

Beberapa tahun kemudian setelah tiba pada titik yang sama di sisi bumi yang lain yang ditempati oleh suku Shemit yang pindah ke bagian Timur, suku Japhethit yang pindah ke bagian Barat, akan menjadi 12 jam di belakang waktu pegunungan Ararat. Kedua suku ini, dimana yang satu telah pergi ke bagian Timur, dan yang lain ke Barat, akan menemukan bahwa mereka telah terpisah 24 jam penuh.

Hal ini tidak terjadi karena kedua kelompok telah kehilangan jalurnya, melainkan hanyalah sebuah fungsi dari rotasi Bumi bahwa ketika satu kelompok berjalan ke arah Timur, maka mereka melakukan perjalanan menuju tempat yang harinya-siang, sedangkan kelompok yang bergerak ke bagian Barat melakukan perjalanan mundur ke dalam malam hari yang datang sebelum siang hari.

Jadi kelompok mana yang benar? Jawabannya

adalah, jika mereka telah menggunakan siklus mingguan tidak terputus, kedua suku ini benar,namun ini tidak

mungkin. Dan di sinilah letak inti masalahnya. Teka-teki ini sebenarnya membuktikan bahwa ideologi siklus

mingguan tidak terputus sejak dari hari Penciptaan adalah benar-benar palsu.

Sebagaimana orang-orang terus menyebar dan menempati dunia dalam waktu berabad-abad setelah air bah, mereka membawa metode pengatur-waktu yang digunakan oleh Adam dan keturunannya yang diturunkan oleh Nuh dan anak-anaknya sejak air bah.

Metode pengatur waktu yang ditetapkan oleh Yahuwah di masa Penciptaan ini adalah kalender Luni-Solar. Berbeda dengan Kalender matahari Gregorian yang hanya menggunakan matahari untuk menandai waktu dan hari dan tahun, Kalender Luni-Solar menggunakan matahari dan bulan sekaligus untuk perhitungan waktu. Seperti Kalender Matahari Gregorian, Kalender Alkitab Luni-Solar menggunakan matahari untuk mengukur hari dan tahun. Namun Berbeda dengan Kalender Matahari, Kalender Luni-Solar menggunakan bulan untuk

(4)

mengatur bulanan. Yang pada gilirannya menjaga jalur mingguan tujuh hari karena siklus mingguan akan dimulai ulang pada setiap Bulan Baru.

Hasilnya adalah, jika dua suku pindah dari pegunungan Ararat, satu ke bagian Timur, dan yang lain ke bagian Barat, dan beberapa tahun kemudian ketika mereka bertemu dengan tidak sengaja di sisi lain bumi, kedua suku ini sama-sama akan memiliki jarak sebanyak 12 jam dari titik awal aslinya di Ararat tetapi mereka tidak akan

terpisah satu sama lain sejauh 24 jam.

Kedua suku ini bergerak bersama dan saling mendekati dari sisi bumi yang berbeda, pengamatan mereka terhadap bulan juga akan semakin dekat dan lebih dekat bersama-sama sehingga ketika mereka akhirnya bertemu, kedua suku ini akan seperti berada pada awal perjalanan mereka, pada hari yang sama dan tanggal yang sama.

Di sinilah nampak keindahan dan simetrinya sistem pengatur-waktu Surgawi. Pada masa Penciptaan, Yahuwah menetapkan benda-benda penerang (jamak), di langit yang akan digunakan untuk menandai pergerakan waktu serta menentukan waktu untuk semua perayaan keagamaan.

“Berfirmanlah . . . [Yahuwah]: Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan musim yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun.” (Kejadian 1:14, KJV)

Kata "musim" berasal dari kata mo'ed. Ini adalah kata yang banyak digunakan untuk mengacu pada semua pertemuan keagamaan. Bahkan, semua Perayaan yang tercantum dalam Imamat 23, (yang pertama adalah Sabat hari ketujuh), juga disebut mo'ed.

Ketika Sang Pencipta menyisihkan hari Sabat dan memberkati serta menguduskannya sebagai "waktu Kudus", Dia juga menciptakan sebuah sistem dimana orang bisa melacak pergerakan waktu sehingga mereka bisa mengetahui dan menyembah Yahuwah Elohim pada saat Sabat-Nya tiba. Dibutuhkan matahari dan bulan untuk menciptakan sistem pengatur waktu yang sempurna.

Sebagai landasan terhadap bulanan dan mingguan, bulan mengatur waktu secara akurat, di mana pun anda berada di Bumi. Dengan demikian, ketika suku Shamit ke bagian Timur dan suku Japhethit bergerak ke bagian Barat dan kembali bertemu beberapa tahun kemudian, mereka akan bertemu pada jadwal mingguan yang sama

(5)

karena dasar untuk menghitung mingguan mereka berlandaskan pada langit. Hal ini tidak didasarkan pada institusi buatan manusia manapun.

Alkitab dengan tegas menyatakan bahwa bulan diciptakan untuk menandai pergerakan waktu.

“Dia telah menetapkan [membuat] bulan menjadi penentu musim [mo’ed]: matahari tahu akan waktu terbenamnya.” (Mazmur 104:19, KJV)

Karena siklus mingguan moderen tidak dihubungkan dengan apa pun di alam, masalah-masalah yang timbul tidak ada di dalam kalender Luni-Solar Penciptaan, khususnya kebutuhan untuk mengatur Batas Penanggalan Internasional seenaknya. Siklus mingguan tidak terputus yang tidak dikaitkan dengan apapun di alam adalah aturan buatan manusia.

Batas Penanggalan Internasional hanyalah sebuah solusi buatan manusia untuk masalah buatan manusia. Pada Kalender palsu, Kalender Kepausan, bulan berubah-ubah dan tanggal yang memiliki titik awal buatan di Batas Penanggalan Internasional; juga berubah-ubah dan bisa digeser. Hanya pada Kalender Alkitab bulanan dan tanggal dilandaskan pada benda-benda penerang di langit, yang telah diberikan oleh Yahuwah dengan tujuan untuk mengatur waktu.

Kalender Yahuwah, yang menggunakan aksi gabungan dari matahari bulan untuk menandai pergerakan hari, minggu, bulan dan tahun, akan bertahan selamanya. Ini merupakan bagian integral dari sebuah struktur Surgawi. Hal ini dapat disaksikan dan digunakan oleh semua orang di Bumi dan akurat mengatur waktu dan hari-hari Kudus.

“Seperti bulan yang ada selama-lamanya, suatu saksi yang setia di langit.” (Mazmur 89:37) Kalender mana yang akan anda gunakan untuk beribadah: buatan manusia atau buatan Yahuwah?

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,