• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Ekuitas Merek Minuman Teh Hijau dalam Kemasan Siap Minum Nu Green Tea terhadap Frestea Green dan Joytea Green di Kota Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Ekuitas Merek Minuman Teh Hijau dalam Kemasan Siap Minum Nu Green Tea terhadap Frestea Green dan Joytea Green di Kota Bengkulu"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

AGRISEP Vol. 13 No. 1 Maret 2013 Hal: 19 ² 30 | 19

ANALISIS EKUITAS MEREK MINUMAN TEH HIJAU DALAM

KEMASAN SIAP MINUM NU GREEN TEA TERHADAP FRESTEA

GREEN DAN JOYTEA GREEN DI KOTA BENGKULU

BRAND EQUITY ANALISYS OF GREEN TEA DRINKS IN READY TO

DRINK PACKAGING BRAND OF NU GREEN TEA AGAINST

FRESTEA GREEN AND JOYTEA GREEN IN BENGKULU CITY

Burenida Sartika, Putri Suci Asriani, dan Apri Andani1) 1)Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Bengkulu

ABSTRACT

The research was conducted during April to June 2012. Primary and secondary data were used in this research. The primary data related to respondent demography and brand equity. One hundred respondents were selected accidentally around Bengkulu city. Data were analysed quantitatively and qualitatively. Quantitative data were processed using Test of Validity, Reliability Test (Hoyt), Cochran Test Analysis, Importance Performance Analysis (IPA), and Brand Switching Matrix Pattern. The result of the research showed that the NU Green Tea brand is the highest one, and 48% Top of Mind value. Brand Recall in Frestea Green get 45,8%. Brand Recognition asserts 75% among respondences to the existence of Joytea brand. The result of

8QDZDUH %UDQG UHYHDOV WKH UHVHDUFK GRHVQ·W VHHP WR NQRZ -R\WHD %UDQG $Qalyzing of Branded Association declares that NU Green Tea has 12 brand associations, Frestea Green brand has 10 brand associations, and in other side Joytea Green brand has 7 brand associations which each made brand image. More results for associations CocKUDQ WHVWLQJ PHDQV WKH FRQVXPHUV DZDUH WR WKH DWWULEXWHV RI WKH SURGXFW ,W·V

included that NU Green Tea brand of drinking package has most of the brand image

WKDQ )UHVWHD DQG -R\WHD *UHHQ &RQVXPHU·V SHUFHSWLRQV DQDO\]LQJ UHYHDOV WKDW 18

Green Tea has a good effort as to the respondents want to. Frestea Green must to get more effort to satisfy consumers. At least Joytea Green brand should be awared enough

WR LQFUHDVH WKHLU DELOLW\ WR JHW PRUH UHVXOW LQ FRQVXPHU VDWLVI\LQJ &RQVXPHUV· OR\DOW\

analysis showed that the Frestea brand has good consumers loyalty than NU Green Tea and Joytea Green brand.

(2)

PENDAHULUAN

Perubahan pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat kota yang serba instan, praktis tapi tetap ingin sehat menyebabkan banyaknya tersedia makanan dan minuman yang cepat saji dan instan pula. Salah satunya adalah minuman teh hijau. Teh hijau memiliki image sebagai minuman kesehatan bagi masyarakat. Hal itu karena teh hijau memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Manfaat teh hijau bagi kesehatan antara lain dapat menghambat pembentukan kanker, mencegah penyakit jantung dan stroke, memperkuat pembuluh darah, menurunkan kolesterol, kecantikan kulit, diet dan masih banyak manfaat lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir teh hijau sedang populer karena khasiatnya bagi kesehatan maka minuman teh hijau ini mulai diminati konsumen. Produsen yang pertama kali mengeluarkan produk teh hijau siap minum adalah PT ABC President dengan produk Nu Green Tea yang mulai memasuki pasar pada awal september 2005 dan kemudian diikuti PT Coca-cola Bottling dengan produk Frestea Green yang mulai memasuki pasar pada akhir September 2005. Setelah munculnya kedua merek teh hijau siap minum tersebut banyak muncul merek-merek lain seperti Joy Tea Green Produksi PT 6LQDU =HVWHD SURGXNVL 37 7DQJ 0DV GDQ <HR·V SURGXNVL <HR +LDS 6HQJ Trading Singapura dan beberapa merek lainnya yang beredar di pasar (Aprilia, 2005).

NU Green Tea yang merupakan produksi perusahaan Agroindustri yaitu PT. ABC mampu menjadi pemimpin pasar minuman teh hijau. Kondisi ini PHQJXQGDQJ NRPSHWLWRU VHSHUWL )UHVWHD \DQJ EHUDVDO GDUL SURGXVHQ ´VRIW GULQNµ GDQ -R\WHD \DQJ merupakan produksi dari PT. Sinar Sosro si ´$KOLQ\D

TeKµ juga berkontribusi pada pasar teh hijau. NU Green tea masih menjadi pemimpin pasar mulai dari tahun 2006 sampai dengan 2008 dengan market share 76,8% pada tahun 2006, kemudian pada tahun 2007 memiliki market share 62% dan pada tahun 2008 memiliki market share 51,9%. Sampai dengan saat ini Nu Green Tea diperkenalkan dengan lima rasa yang berbeda yaitu, Nu Green Tea Original, Nu Green Tea Honey, Nu Green Tea Less Sugar, Nu Green Tea No Sugar dan Nu Green Tea Kurma. Sehingga pada tahun 2011, NU Green tea mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand. Terpilihnya Nu Green Tea sebagai Top BrandRTD Green Tea merupakan wujud kepercayaan masyarakat kepada Nu Green Tea sebagai brand untuk kategori green tea yang paling dikenal dan diminati. Sedangkan Frestea produksi dari PT. Coca-Cola berada diposisi kedua setelah Nu Green Tea harus lebih gencar lagi dalam meningkatkan kualitas produknya agar dapat menarik perhatian konsumen. Hal itu dikarenakan posisi market share Frestea yang masih dibawah NU Green tea, yaitu pada tahun 2006 Frestea memiliki market share sebesar 12,2%, kemudian pada tahun 2007 meningkat menjadi 19% dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 22,5%. Begitu juga halnya Joytea yang merupakan produksi

(3)

AGRISEP Vol. 13 No. 1 Maret 2013 Hal: 19 ² 30 | 21 dari PT.Sinar Sosro harus kerja keras untuk mengejar ketertinggalannya dengan market share yang masih rendah dibandingkan NU Green tea dan Frestea Green. Market share Joytea pada tahun 2007 hanya sebesar 3,9% dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 8,6%(Anonim, 2007 dan 2008).

Berangkat dari uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas merek, dan loyalitas merek minuman teh hijau dalam kemasan siap minum dengan produk utama NU Green Tea terhadap produk kompetitor Frestea dan Joytea.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kota Bengkulu. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer meliputi data demografi responden dan pertanyaan-pertanyaan mengenai elemen-elemen ekuitas merek. Pengisian kuesioner dilakukan dengan mewawancarai langsung 100 responden (metode Slovin dalam Aditya, 2009).

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Data secara kuantitatif diolah dengan menggunakan Analisis Kesadaran Merek yang melibatkan Uji Validitas; Analisis Asosiasi Merek dengan Uji Reliabilitas (Hoyt) dan analisis Cochran Test; Analisis Persepsi Merek dengan menggunakan Importance Performance Analysis (IPA); Analisis Loyalitas Merek dengan Analisis Piramida Loyalitas dan Brand Switching Pattern Matrix (Durianto et al., 2001).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Konsumen

Merek minuman teh hijau dalam kemasan siap minum yang dikonsumsi konsumen minuman teh hijau dalam kemasan siap minum di Kota Bengkulu mayoritas adalah Merek NU Green Tea. Hal tersebut dapat dijelaskan pada Tabel 1. Sementara itu, Tabel 2 menyajikan karakteristik konsumen minuman kemasan teh hijau.

Tabel 1. Karakteristik Konsumen Merek Yang Dikonsumsi

Sumber: Data diolah, 2012.

Merek Minuman Teh Hijau Jumlah(Orang) Persentase(%)

NU Green Tea 51 51

Frestea Green 35 35

(4)

Tabel 2. Karakteristik Konsumen

Jumlah Persentase NU Frestea JoyTea (Orang) (%) Usia ² 15 17 6 38 38 ² 18 9 3 30 30 ² 12 6 4 22 22 > 52 6 3 1 10 10 Jenis Kelamin /DNL ² ODNL 14 17 6 37 37 Perempuan 37 18 8 63 63 Pendidikan Terakhir SD - - - - -SMP 4 5 - 9 9 SMU 23 3 7 33 33 Diploma 3 2 1 6 6 Sarjana 14 24 2 40 40 Pasca Sarjana 7 1 4 12 12 Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga 4 2 1 7 7

Pegawai Swasta 23 14 3 40 40

Pelajar/Mahasiswa 10 6 2 18 18

Wirausaha 8 4 2 14 14

Pegawai Negeri 6 9 5 20 20

Lainnya - - 1 1 1

Pendapatan per bulan

< Rp500.000 4 5 - 9 9 5S ² 5S 22 3 1 26 26 5S ² 5S 8 15 4 27 27 5S ² 5S 11 5 7 23 23 5S ² 5S 5 7 2 14 14 >Rp 4.000. 000 1 - - 1 1

Kecamatan Tempat Tinggal

Selebar 2 1 2 5 5 Kampung Melayu 1 - - 1 1 Gading Cempaka 19 7 3 29 29 Ratu Agung 11 5 3 19 19 Ratu Samban 9 3 2 14 14 Teluk Segara 3 2 - 5 5 Sungai Serut - 1 - 1 1 Muara Bangkahulu 6 16 4 26 26 Sumber Informasi Iklan di Televisi 31 12 5 48 48

Iklan di Media Cetak 3 4 1 8 8

Iklan di Radio - - - -

-Keluarga/Teman 4 8 4 16 16

Iklan di Papan Pengumuman/

Billboard 1 2 2 5 5

Melihat Langsung di Toko/

Warung 12 9 2 23 23 Alasan Mengkonsumsi &RED ² FRED 2 3 2 7 7 Menghilangkan Dahaga/ Rasa haus Praktis/Bisa Langsung diminum Menyegarkan/ Fresh 8 5 1 14 14

Lebih Sehat dari Minuman Teh

Lainnya 12 4 1 17 17

Minuman Berkelas/Bergengsi 14 11 1 26 26

8 7 5 20 20

7 5 4 16 16

Karakteristik Minuman Kemasan Teh Hijau

(5)

AGRISEP Vol. 13 No. 1 Maret 2013 Hal: 19 ² 30 | 23 Usia konsumen minuman teh hijau dalam kemasan siap minum di Kota Bengkulu mayoritas berkisar 17 -28 tahun. Berdasarkan jenis kelamin, konsumen minuman teh hijau dalam kemasan siap minum di Kota Bengkulu mayoritas adalah perempuan. Suatu temuan yang dapat dimengerti karena teh hijau dipercaya merupakan minuman yang memiliki khasiat untuk menjaga tubuh tetap langsing. Perempuan selalu berkeinginan untuk memiliki tubuh yang langsing.

Pendidikan terakhir konsumen minuman teh hijau dalam kemasan siap minum di Kota Bengkulu mayoritas adalah Sarjana. Temuan ini menunjukkan bahwa teh hijau tampaknya hanya dikonsumsi oleh konsumen yang memiliki pendidikan tinggi karena kebanyakan memiliki pengetahuan yang cukup akan manfaat teh hijau. Dari sisi jenis pekerjaan, mayoritas konsumen minuman teh hijau adalah pegawai swasta. Mereka mayoritas memiliki pendapatan per bulan berkisar antaraRp. 1.000.000,- ² Rp. 2.000.000,-. Kecamatan tempat tinggal konsumen mayoritas adalah Kecamatan Gading Cempaka.

Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber tentang minuman kemasan teh hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber informasi utama konsumen adalah iklan di Televisi. Hal ini wajar karena minuman ini lebih banyak mempromosikan barangnya lewat televisi dibandingkan dengan media lain. Konsumen mengkonsumsi minuman teh hijau dalam kemasan siap minum di Kota Bengkulu utuk pertama kali adalah karena minuman ini berkelas atau bergengsi dibandingkan dengan alasan lain.

Analisis Kesadaran Merek

Kesadaran merek (brand awareness) adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari kategori produk tertentu. Ada empat tingkatan brand awareness, yaitu Puncak Pikiran (Top of Mind), Pengingatan Kembali Merek (Brand Recall), Pengenalan Merek (Brand Recognition), dan Unaware of Brand (Aaker, 1997).

Puncak Pikiran (Top Of Mind)

Puncak pikiran (Top Of Mind) menggambarkan merek yang pertama kali diingat responden. NU Green Tea memiliki nilai Top Of Mind Tertinggi dengan nilai 48%. Hal itu berarti bahwa minuman teh hijau dalam kemasan siap minum merek NU Green Tea memiliki kekuatan merek sehingga konsumen memiliki daya ingat yang kuat terhadap merek NU Green tea jika dibandingkan dengan merek Frestea Green dan Joytea Green.

Pengingatan Kembali Merek (Brand Recall)

Pengingatan kembali merek (Brand Recall) adalah mencerminkan kembali merek apa yang diingat responden setelah menyebutkan merek

(6)

yang pertama kali disebut. Merek Frestea Green mendapat nilai pengingatan kembali merek tertinggi pada penelitian ini dengan nilai 45,8%. Hal ini berarti bahwa merek Frestea Green merupakan merek yang banyak diingat oleh konsumen setelah NU Green Tea pada Top Of Mind. Pengingatan Merek Kembali dengan Bantuan (Brand Recognition)

Pengenalan merek (Brand Recognition) merupakan pengukuran dimana kesadaran responden diukur dengan bantuan. Pertanyaan yang diajukan dengan menyebutkan ciri-ciri dari produk merek tersebut atau gambar produk tersebut sekilas dengan melepaskan mereknya (aided question). Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 75% dari 100 responden yang diingatkan kembali dengan bantuan akan keberadaan minuman teh hijau dalam kemasan siap minum memilih merek Joytea Green.

Tidak Menyadari Merek (Unaware of Brand)

Hasil analisis dari Tidak Menyadari Merek (Unaware Brand) bahwa 32% dari responden minuman teh hijau dalam kemasan siap minum dalam penelitian ini tidak mengenali produk Joytea green.

Tabel 3. Kesadaran Merek Minuman Teh Hijau dalam Kemasan Siap Minum (%)

Atribut Kesadaran Merek

Minuman teh hijau

Total NU Frestea JoyTea Top Of Mind 48.00 40.00 12.00 100 Brand Recall 34.10 45.80 20.00 100 Brand Recognition 6.25 18.75 75.00 100 Unaware Of Brand 2.63 13.15 84.21 100 Sumber: Data diolah, 2012

Asosiasi Merek

Hasil uji Cochran tahap ke-2 untuk merek NU Green Tea menghasilkan 12 asosiasi merek yang membentuk brand image yang secara berurutan adalah produknya mudah diperoleh, menyegarkan, rasanya sesuai selera, efektif menghilangkan rasa haus, kemasan yang menarik, ukuran/banyaknya isi pas, harga sesuai mutu, warna teh hijaunya menarik, terkenal mereknya, banyak pilihan sesuai selera, terkesan gaul dan elegant dan kandungan antioksidan-nya tinggi.

Hasil uji Cochran tahap ke-3 untuk merek Frestea Green menghasilkan 10 asosiasi merek yang membentuk brand image yang secara berurutan adalah

(7)

AGRISEP Vol. 13 No. 1 Maret 2013 Hal: 19 ² 30 | 25 produknya mudah diperoleh, menyegarkan, rasanya sesuai selera, kemasannya menarik, ukuran/banyaknya isi pas, harga sesuai mutu, warna teh hijaunya menarik, terkenal mereknya, banyaknya pilihan sesuai selera dan terkesan gaul dan elegant.

Hasil uji Cochran tahap ke-2 untuk merek Joytea Green mernghasilkan 7 asosiasi merek yang membentuk brand image yang secara berurutan adalah produknya mudah diperoleh, menyegarkan, efektif menghilangkan rasa haus, ukuran/banyaknya isi pas, Harga sesuai mutu, Perusahaan pembuatnya sudah berpengalaman/terkenal dan warna teh hijaunya menarik.

Semakin banyak hasil asosiasi yang didapat dari uji Cochran maka hal itu menunjukkan bahwa konsumen semakin sadar akan atribut yang dimiliki oleh produk tersebut. Jika konsumen sadar akan keberadaan atribut merek yang dimiliki oleh suatu produk, maka hal itu menyatakan bahwa kinerja atribut produk tersebut unggul di benak konsumen. Dari hasil penelitian uji Cochran yang telah dilakukan pada ketiga produk tersebut menyimpulkan bahwa NU Green Tea merupakan minuman teh hijau dalam kemasan siap minum yang menghasilkan asosiasi merek paling banyak yang membentuk brand image pada produk NU Green Tea jika dibandingkan dengan Frestea dan Joytea. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja atribut merek NU Green Tea sudah optimal sehingga mampu menjadi unggul di benak konsumen. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hal ini sesuai dengan hipotesis pertama yang disajikan pada bab sebelumnya yang menyatakan bahwa diduga konsumen sadar akan keberadaan atribut yang ada pada kemasan produk NU Green Tea. Analisis Persepsi Kualitas

NU Green Tea

NU Green Tea memiliki kinerja atribut yang bagus seperti apa yang diharapkan responden. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai rata-rata total performance NU Green Tea sebesar 4,21 lebih besar dari nilai importance nya yaitu sebesar 4,20. Perbedaan nilai performance dan importance yang dihasilkan pada penelitian ini beda tipis. Dengan begitu berarti NU Green Tea sudah mampu memenuhi keinginan konsumen dengan produknya dalam memenuhi standar minuman teh hijau dalam kemasan siap minum yang diinginkan oleh konsumen. Secara sistematis keragaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4. Frestea Green

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa nilai rata-rata total performance Frestea Green sebesar 4,12 sedangkan importance nya yaitu sebesar 4,24. Perbedaan angka performance atribut Frestea Green tidak begitu jauh dengan angka importance dari yang diharapkan oleh konsumen. Hal ini berarti bahwa minuman teh hijau dalam kemasan siap minum merek

(8)

Frestea Green masih harus meningkatkan kinerja atributnya agar bisa sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. Dengan begitu Frestea Green dapat memenuhi kebutuhan dan mampu menjadi minuman teh hijau dalam kemasan siap minum seperti apa yang diharapkan oleh konsumen.

Tabel 4. Nilai Rata-rata Performance dan Importance

Kode Atribut

Skor rata-rata

NU FG JT

P I P I P I

1 Merek 4.31 4.19 4.08 4.14 3.71 4.21

2 Rasa (Manis pahitnya pas di lidah)

4.52 4.45 4.45 4.42 4.07 4.35 3 Kekelatan 4.33 4.29 4.31 3.85 3.92 3.64 4 Kesegaran 4.47 4.64 4.37 4.51 4.35 4.57 5 Aroma Teh Hijaunya 4.39 4.11 4.31 4.57 4.21 4.50 6 Warna Teh Hijaunya 4.07 3.92 4.34 3.94 4.07 4.14 7 Manfaat Antioksidan 4.15 4.03 3.54 4.45 3.71 4.07 8 Harga Sesuai Kualitas 2.86 4.09 2.22 4.40 2.28 4.21

9 Kemasan 4.47 4.19 4.6 4.22 4.14 4.28 10 Kejelasan Kadaluarsa 4.50 4.49 4.37 4.34 4.5 4.42 11 Ketersediaan/Kemudahan Mendapatkan 4.11 4.05 4.08 4.20 4.07 4.14 12 Komposisi 4.31 4.52 4.11 4.02 4.35 4.42 13 Kejelasan Izin Depkes 4.43 4.58 4.4 4.57 4.42 4.50

14 Iklan 4.37 4.01 4.31 4.34 3.35 4.42

15 Ketersediaan Varian Rasa 4.15 3.80 4.37 3.80 3.85 3.64 16 Ukuran banyak/isinya 3.94 3.78 4.14 4.17 4.00 4.35 Rata-rata total 4.21 4.20 4.12 4.24 3.93 4.24 Sumber: Data diolah, 2012

Joytea Green

Dari penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa nilai rata-rata total performance Joytea Green sebesar 3.93 sedangkan nilai importance nya yaitu sebesar 4,24. Hal itu berarti bahwa nilai performance dari produk merek Joytea lebih kecil dari nilai importance produk Joytea. Perbedaan angka performance atribut Joytea Green cukup jauh dengan angka importance dari yang diharapkan oleh konsumen. Dengan begitu Joytea Green setidaknya lebih meningkatkan lagi kinerja atributnya agar sesuai atau melebihi seperti apa yang diharapkan oleh konsumen.

(9)

AGRISEP Vol. 13 No. 1 Maret 2013 Hal: 19 ² 30 | 27 Loyalitas Merek

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan menyatakan bahwa merek NU Green Tea memiliki konsumen yang dominan puas dengan biaya peralihan (Satisfied Buyer) dan Pembeli yang komit (Committed Buyer). Untuk merek Frestea Green memiliki konsumen yang dominan bersifat kebiasaan (Habitual Buyer) dan konsumen yang menyukai merek (Liking The Brand). Sedangkan pada merek Joytea Green memiliki konsumen yang dominan berpindah-pindah merek (Switcher) (lihat Tabel 5).

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan juga dapat disimpulkan bahwa di masa mendatang merek Frestea Green memiliki peluang yang cukup besar untuk merebut konsumen NU Green Tea karena konsumen NU Green Tea ketika berpindah merek cenderung berpindah ke merek Frestea Green dibanding ke merek Joytea Green. Untuk itu merek NU Green harus berhati-hati terhadap merek Frestea Green. Sedangkan untuk merek Joytea Green masih terlihat belum terlalu kuat dalam persaingan ketiga produk ini, tetapi tidak menutup kemungkinan Joytea mampu merebut konsumen NU Green Tea dan Frestea Green mengingat latar belakang perusahaan yang dimilikinya. Secara sistematis dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Nilai Persentase Brand Loyalty

Tingkatan Brand Loyalty

Persentase Loyalitas (%) NU Green Tea Frestea Green Joytea Green Berpindah-pindah (Switcher) 7.80 11.42 21.42 Bersifat Kebiasaan (Habitual Buyer) 62.74 80.00 50.00 Puas dgn biaya peralihan (Satisfied

Buyer)

90.19 51.42 14.28

Menyukai merek (Liking The Brand) 84.31 91.42 21.42 Pembeli yang komit (Committed

Buyer)

72.54 65.71 7.14

Sumber: Data diolah, 2012

Tabel 6. Brand Switching Pattern Matrix Ke

Dari NU Green Tea Frestea Green Joytea Total %

NU Green Tea 36 13 2 51 51

Frestea Green 9 25 1 35 35

Joytea 2 4 8 14 14

Total 47 42 11 100 100

(10)

Ditambah lagi Frestea Green baru mengeluarkan produk terbarunya yaitu Frestea Green My Body yang bermanfaat untuk kecantikan dan melangsingkan. Mengingat konsumen minuman teh hijau dalam kemasan siap minum adalah wanita, hal ini merupakan suatu peluang bagi Frestea Green untuk merebut pangsa pasar minuman teh hijau dalam kemasan siap minum yang dikuasai oleh merek NU Green Tea. Hasil perhitungan nilai PRoT dari masing-masing merek yang secara sistematis dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Probability Rate of Transition (ProT)

PRoT/ Merek PRoT (%) Percentage of Unloyal Attrition rate

NU Green Tea 34.83 29.41 5.42

Frestea Green 33.64 28.57 5.07

Joytea 55.96 42.85 13.11

Sumber: Data diolah, 2012

Untuk Probability Rate of Transition (ProT) Teh Hijau Dalam Kemasan Siap Minum, data lengkap disajikan pada Tabel 7. Pada data tersebut dapat dijelaskan bahwa dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai ProT terendah adalah pada nilai 33,64% yang merupakan nilai ProT dari merek Frestea Green. Hal itu berarti bahwa tingkat kemungkinan perpindahan pada merek Frestea Green itu kecil. Dan nilai ProT terbesar adalah pada nilai 55,96% yang merupakan nilai ProT dari merek Joytea Green. Hal itu berarti bahwa tingkat kemungkinan perpindahan pada merek Joytea Green itu besar, dan merek Frestea Green cukup memiliki peluang yang cukup besar untuk merebut pangsa pasar minuman teh hijau dalam kemasan siap minum. Untuk itu merek NU Green Tea yang merupakan salah satu penerima Top Brand Award empat kali berturut-turut untuk kategori minuman teh hijau dalam kemasan siap minum harus berhati-hati terhadap merek Frestea Green dan Joytea Green. Tidak menutup kemungkinan Frestea Green dan Joytea Green menjadi Top Brand untuk kategori minuman teh hijau dalam kemasan siap minum untuk tahun selanjutnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kesadaran merek minuman teh hijau dalam kemasan siap minum merek NU Green Tea paling tinggi jika dibandingkan dengan merek Frestea Green dan Joytea. Dari 100 orang responden 51 diantaranya merupakan konsumen dari minuman the hijau dalam kemasan siap minum merek NU Green tea.

(11)

AGRISEP Vol. 13 No. 1 Maret 2013 Hal: 19 ² 30 | 29 Hal tersebut menunjukkan bahwa merek NU Green Tea merupakan merek yang paling diingat oleh konsumen.

2. Pada hasil uji Cochran, NU Green Tea menghasilkan asosiasi paling banyak diantara kedua merek kompetitor yaitu 12 asosiasi. Semakin banyak jumlah asosiasi yang dimiliki suatu produk maka produk tersebut memiliki asosiasi yang lebih unggul.

3. Dari hasil uji Importance Performance Analysis ketiga produk ini NU Green Tea menghasilkan nilai performance yang paling besar dibandingkan dengan nilai Importance, yaitu dengan nilai Performance 4.21 dan nilai Importance 4.20. Hal tersebut membuktikan bahwa NU Green sudah mampu memenuhi keinginan konsumen dalam memenuhi standar minuman teh hijau dalam kemasan siap minum yang sesuai dengan harapan konsumen. 4. Untuk tingkat loyalitas merek konsumen NU Green Tea ternyata memiliki

tingkat komitmen yang paling tinggi dibandingkan kedua merek kompetitor yaitu Frestea dan Joytea. Tapi bukan berarti konsumen dari NU Green Tea seluruhnya merupakan konsumen yang loyal hanya saja secara rata-rata konsumen NU Green Tea memiliki nilai tingkat loyalitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan Frestea Green dan Joytea.

Terkait dengan hasil yang diperoleh dari penelitian, maka dapat disarankan beberap ahal berikut:

1. Untuk Produsen

PT. ABC President harus mampu mempertahankan kekuatan merek NU Green Tea dan pengelolaan terhadap kinerja atribut nya agar tetap mampu menjadi the best brand. Kompetitor utamanya adalah Frestea Green yang memilliki latar belakang perusahaan ternama yang juga berpeluang untuk menjadi menjadi the best brand dimasa yang akan datang.

PT. Coca-Cola Bottling Indonesia untuk dapat meningkatkan kinerja atributnya agar lebih optimal. Perbedaan brand awareness antara Frestea Green dan NU Green Tea tidak begitu signifikan atau bisa dikatakan beda tipis, maka tidak menutup kemungkinan Frestea Green mampu menyaingi NU Green Tea yang merupakan produk utama menurut penelitian ini. Untuk itu diperlukan kinerja pemasaran dan periklanan yang lebih agresif lagi agar mendapatkan posisi di benak konsumen seperti produk soft drink yang dihasilkan perusahaan ini.

PT. Sinar Sosro yang memproduksi minuman teh hijau dalam kemasan siap minum merek Joytea ini sepertinya butuh kerja keras untuk dapat menjadikan Joytea seperti Sosro. Memiliki latar belakang perusahaan yang ahli dalam pembuatan teh dalam kemasan tidak menutup kemungkinan membuat Joytea akan besar seperti teh sosro, jika lebih fokus untuk mengoptimalkan Joytea. Untuk itu seharusnya produsen ini mampu memanfaatkan nama besar perusahaannya yaitu PT. Sinar Sosro agar

(12)

menjadi produk minuman teh hijau dalam kemasan siap minum yang unggul di benak masyarakat.

2. Untuk Distributor

a. Untuk distributor NU Green Tea agar lebih memperluas penjualan produk. Dan untuk setiap produk terbaru agar cepat dipasarkan karena konsumen memiliki respon positif terhadap produk ini.

b. Untuk distributor Frestea Green untuk lebih memperluas penjuaalan produk dan menambah kuantitas penjualan.

c. Untuk distributor Joytea untuk lebih memperkenalkan produknya agar lebih dikenal masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, A. D. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Terjemahan. Perpustakaan USU. Medan.

Aditya, Dhita. 2009. Analisis Sikap Konsumen dan Kinerja Atribut Teh Hijau Siap Minum Merek NU Green Tea Original di Kota Jakarta. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB. (Diakses terakhir pada 16 Januari 2012).

Anonim. MIX/06/V/12 Mei ² 17 Juni 2007 dan MIX/07/V/14 Juli ² 10 Agustus 2008. http://repository.upi.edu/operator/upload/s_mbs _043397_chapter1.pdf. (Diakses terakhir 16 Januari 2012).

Aprilia, Ririn. 2005. NU Green Tea. http://www.vivanews.com. (Diakses terakhir 17 Januari 2012).

Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Tony Sitinjak. 2001. Strategi Melakukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Gambar

Tabel 1.   Karakteristik Konsumen Merek Yang Dikonsumsi
Tabel 2.   Karakteristik Konsumen
Tabel 3.  Kesadaran  Merek  Minuman  Teh  Hijau  dalam  Kemasan  Siap  Minum (%)
Tabel 4.   Nilai Rata-rata Performance dan Importance
+2

Referensi

Dokumen terkait

Prednja dužina zubnog luka Nakon što se izmjere vrijednosti prednjih i stražnjih širina zubnih lukova, potrebno ih je usporediti s referentnim vrijednostima u

Berdasarkan Tabel 6 diperoleh bahwa untuk rute AAL- Ampera frekuensi yang paling tinggi pada periode 1 (06.00-07.00 WIB) yaitu 12 artinya pada interval waktu tersebut

“Pengolahan Limbah Cair Industri Perkebunan dan Air Gambut Menjadi Air Bersih”.. “Pengantar

[r]

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dimulai dari tahap aktivitas siswa dan proses pembelajaran sampai hasil belajar tentang penggunaan media

Dari penentuan kadar asam lemak bebas didapatkan PKE masih memenuhi syarat Standar Nasional Indonesia (SNI), sedangkan COPEX sudah tidak memenuhi syarat Standar Nasional

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan respon ketahanan beberapa varietas yang diuji terlihat pada tinggi tanaman, jumlah daun menguning, kerapatan stomata,