• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Sindroma Dispepsia dengan Pola Makan dan Jenis Kelamin pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wancana Angkatan 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan antara Sindroma Dispepsia dengan Pola Makan dan Jenis Kelamin pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wancana Angkatan 2013"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

6. Dahlan MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2013. h.176-185.

7. Komalasari D. Hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III. Jurnal Unpad. 2012;1(1):14.

8. Lanywati E. Insomnia. Yogyakarta: Kanisius; 2001.

9. Maslim R. Diagnosis gangguan jiwa. Jakarta: PT Nuh Jaya; 2013. h.78,92-3. 10. Djojodibroto RD. Respirologi. Jakarta:

EGC; 2009. h.105.

11. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Setiyahadi B, Syam AF, et al. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Ed.IV. Jakarta:

Nufroho AE. Penentuan aktivitas isolat andrografolid terhadap alfa amilase dan alfa glukosidase menggunakan metode apostolidis dan mayur. Trad. Med. J. 2013;18(3):162.

13. John Hopkins School of Medicine. Vital sign (body temperature, pulse rate, respiration rate, blood pressure).

Diunduh dari

http://www.hopkinsmedicine.org/healthl ibrary/conditions/adult/cardiovascular_d iseases/vital_signs_body_temperature_p ulse_rate_respiration_rate_blood_pressu re_85,p00866/ pada tanggal 10 Januari 2017.

Hubungan antara Sindroma Dispepsia dengan Pola Makan dan

Jenis Kelamin pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wancana Angkatan 2013

Anggela Tiana

1

, Suryadi Susanto

2

, Irene Maria Elena

3

, Johannes Hudyono

4

1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida)

2

Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Ukrida

3

Staf Pengajar Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Ukrida

4

Staf Pengajar Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kedokteran Ukrida

Alamat Korespondensi : anggela.2013fk143@civitas.Ukrida.ac.id

Abstrak

Sindroma dispepsia fungsional merupakan kumpulan gejala yang terdiri atas nyeri ulu hati, mual, kembung, muntah, rasa cepat kenyang, dan sendawa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan pola makan, mengetahui gambaran sindroma dispepsia fungsional dan menganalisis hubungan antara pola makan serta jenis kelamin dengan sindroma dispepsia fungsional.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida). Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional analitik dengan 97 responden yang diambil secara simple random sampling. Data penelitian dianalisa dengan analisis bivariat dan univariat.

Hasil penelitian ini, responden terbanyak adalah perempuan 61,9%, berpola makan tidak teratur 54,6%, dan gambaran sindrom dispepsia fungsional 57,7%. Hasil analisis hubungan antara pola makan dengan sindroma dispepsia fungsional yang mengalami sindroma dispepsia fungsional diperoleh 42 (79,2%) dari 53 responden yang pola makannya tidak teratur dan 14 (31,8%) dari 44 responden yang pola makannya teratur Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan sindrom dispepsia fungsional diperoleh 11 (29,7%) dari 37 responden laki-laki dan 45 orang (75,0%) dari 60 responden perempuan.

Terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan dan jenis kelamin mahasiswa angkatan 2013 dengan sindroma dispepsia fungsional (p < 0,001).

Kata kunci : sindrom dispepsia fungsional, pola makan, jenis kelamin, mahasiswa

Relationship between Dyspepsia Syndrome, Dietary Habbit, Intake, and

Gender among Students at The Faculty of Medicine Ukrida 2013

Abstract

Functional dyspepsia syndrome is a collection of symptoms characterized by heartburn, nausea, bloating, vomiting, a sense of satiety after eating, and belching. The aims of this study are to determine the characteristics of the respondents based on their gender and diet, and to find out the profile of dyspepsia functional syndrome and to analyze the relation betweeen diet and gender with dyspepsia functional syndrome.

This study was conducted at the faculty of medicine Krida Wacana Christian University. This cross sectional study included 97 respondents selected by simple random sampling. The data were analyzed using bivariate and univariate analysis.

(2)

Most respondents (61,9%) were female, irregular diet, and 57,7% had functional dyspepsia syndrome. This study found that correlation study between dietary habit and functional dyspepsia syndrome, there was 42 (79.2%) respondents irregular dietary habit who were diagnosed with functional dyspepsia syndrome, while there was 14 people (31.8%) had regular dietary habit, who were diagnosed with functional dyspepsia syndrome. Correlation between gender and functional dyspepsia syndrome showed that there was 11 (29.7%) of the 37 respondents were male who were positively diagnosed with functional dyspepsia syndrome, while female respondents 45 (75.0%). There was a significant relationship over batch 2013 students eating habbit and sex with functional dyspepsia syndrom (p < 0.001).

Keywords: functional dyspepsia syndrome, dietary habit, gender, students

Pendahuluan

Keluhan berupa sindrom dispepsia merupakan keadaan yang sering ditemui dalam praktik klinis sehari-hari.1

Pada mahasiswa khususnya mahasiswa perempuan, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada bentuk tubuh yang dimiliki oleh mahasiswa serta kesadaran diri dalam menjaga penampilannya, membuat mahasiswa memiliki gambaran tentang diri (body image) yang salah.2,3

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti melakukan penelitian tentang gambaran sindroma dispepsia fungsional serta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida angkatan 2013.

Metodologi Penelitian Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan analitik deskriptif dan cross sectional dengan 97 responden yang diambil dengan simple random sampling. Data penelitian dianalisis dengan analisis bivariat dan univariat.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida angkatan 2013 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi.

Alat dan Cara Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut terdiri atas kuesioner identitas responden, kuesioner pola makan, dan kuesioner sindroma dispepsia fungsional. Kuesioner sindroma dispepsia fungsional merupakan kuesioner yang sudah baku yang dibuat berdasarkan Rome criteria III, sedangkan kuesioner pola makan mengadopsi dari kuesioner yang sudah valid dan reliable yang telah dilakukan oleh Khotimah pada mahasiswa S1 Universitas Sumatera Utara.

Kaji Etik

Penelitian ini dinyatakan telah lolos kaji etik dengan nomor 310 dari Komite Etik Penelitian Medis dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida).

Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisa

univariat dan bivariat. Data dianalisis menggunakan chi square untuk melihat hubungan dan signifikansi antara pola makan teratur dan tidak teratur terhadap yang positif maupun yang negatif mengalami sindroma dispepsia fungsional, serta jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang positif dan yang negatif mengalami sindroma dispepsia fungsional.

Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini responden yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah laki-laki dan perempuan. Distribusi responden

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Distribusi Responden Mahasiswa FK Ukrida Angkatan 2013 Berdasar Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki- laki 37 38,1

Perempuan 60 61,9

Total 97 100,0

Gambaran Pola Makan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 97 responden yang dikumpulkan dengan kuesioner pola makan, maka diperoleh

gambaran pola makan yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Pola Makan Mahasiswa FK Ukrida Angkatan 2013

Pola Makan Jumlah Persentase (%)

Teratur 44 45,4

Tidak teratur 53 54,6

Total 97 100,0

Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa

distribusi mahasiswa di FK Ukrida angkatan 2013 yang pola makannya tidak teratur lebih tinggi (54,6%) daripada yang teratur (45,4%).

Gambaran Sindroma Dispepsia Fungsional

Dari hasil penentuan diagnosis awal sindroma dispepsia fungsional dengan menggunakan kuesioner berdasarkan Rome

criteria III, didapatkan gambaran sindroma dispepsia fungsional yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Gambaran Sindroma Dispepsia Fungsional pada Mahasiswa FK Ukrida

Angkatan2013

Sindrom Dispepsia

Fungsional Jumlah Persentase (%)

Positif 56 57,7

Negatif 41 42,3

Total 97 100,0

Dari Tabel 3. terlihat bahwa dari keseluruhan responden yaitu mahasiswa FK Ukrida angkatan 2013, lebih dari lima puluh

persen responden didiagnosis dengan dispepsia fungsional (57,7%).

(3)

Most respondents (61,9%) were female, irregular diet, and 57,7% had functional dyspepsia syndrome. This study found that correlation study between dietary habit and functional dyspepsia syndrome, there was 42 (79.2%) respondents irregular dietary habit who were diagnosed with functional dyspepsia syndrome, while there was 14 people (31.8%) had regular dietary habit, who were diagnosed with functional dyspepsia syndrome. Correlation between gender and functional dyspepsia syndrome showed that there was 11 (29.7%) of the 37 respondents were male who were positively diagnosed with functional dyspepsia syndrome, while female respondents 45 (75.0%). There was a significant relationship over batch 2013 students eating habbit and sex with functional dyspepsia syndrom (p < 0.001).

Keywords: functional dyspepsia syndrome, dietary habit, gender, students

Pendahuluan

Keluhan berupa sindrom dispepsia merupakan keadaan yang sering ditemui dalam praktik klinis sehari-hari.1

Pada mahasiswa khususnya mahasiswa perempuan, pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada bentuk tubuh yang dimiliki oleh mahasiswa serta kesadaran diri dalam menjaga penampilannya, membuat mahasiswa memiliki gambaran tentang diri (body image) yang salah.2,3

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti melakukan penelitian tentang gambaran sindroma dispepsia fungsional serta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida angkatan 2013.

Metodologi Penelitian Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan pendekatan analitik deskriptif dan cross sectional dengan 97 responden yang diambil dengan simple random sampling. Data penelitian dianalisis dengan analisis bivariat dan univariat.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Ukrida angkatan 2013 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria eksklusi.

Alat dan Cara Pengambilan Data

Penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner tersebut terdiri atas kuesioner identitas responden, kuesioner pola makan, dan kuesioner sindroma dispepsia fungsional. Kuesioner sindroma dispepsia fungsional merupakan kuesioner yang sudah baku yang dibuat berdasarkan Rome criteria III, sedangkan kuesioner pola makan mengadopsi dari kuesioner yang sudah valid dan reliable yang telah dilakukan oleh Khotimah pada mahasiswa S1 Universitas Sumatera Utara.

Kaji Etik

Penelitian ini dinyatakan telah lolos kaji etik dengan nomor 310 dari Komite Etik Penelitian Medis dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida).

Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisa

univariat dan bivariat. Data dianalisis menggunakan chi square untuk melihat hubungan dan signifikansi antara pola makan teratur dan tidak teratur terhadap yang positif maupun yang negatif mengalami sindroma dispepsia fungsional, serta jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang positif dan yang negatif mengalami sindroma dispepsia fungsional.

Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini responden yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah laki-laki dan perempuan. Distribusi responden

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Distribusi Responden Mahasiswa FK Ukrida Angkatan 2013 Berdasar Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki- laki 37 38,1

Perempuan 60 61,9

Total 97 100,0

Gambaran Pola Makan

Berdasarkan hasil pengumpulan data dari 97 responden yang dikumpulkan dengan kuesioner pola makan, maka diperoleh

gambaran pola makan yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Distribusi Pola Makan Mahasiswa FK Ukrida Angkatan 2013

Pola Makan Jumlah Persentase (%)

Teratur 44 45,4

Tidak teratur 53 54,6

Total 97 100,0

Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa

distribusi mahasiswa di FK Ukrida angkatan 2013 yang pola makannya tidak teratur lebih tinggi (54,6%) daripada yang teratur (45,4%).

Gambaran Sindroma Dispepsia Fungsional

Dari hasil penentuan diagnosis awal sindroma dispepsia fungsional dengan menggunakan kuesioner berdasarkan Rome

criteria III, didapatkan gambaran sindroma dispepsia fungsional yang dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Distribusi Gambaran Sindroma Dispepsia Fungsional pada Mahasiswa FK Ukrida

Angkatan2013

Sindrom Dispepsia

Fungsional Jumlah Persentase (%)

Positif 56 57,7

Negatif 41 42,3

Total 97 100,0

Dari Tabel 3. terlihat bahwa dari keseluruhan responden yaitu mahasiswa FK Ukrida angkatan 2013, lebih dari lima puluh

persen responden didiagnosis dengan dispepsia fungsional (57,7%).

(4)

Hubungan antara Pola Makan dengan Sindroma Dispepsia Fungsional

Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Pola Makan dan Sindroma Dispepsia Fungsional Mahasiswa FK Ukrida Angkatan 2013

Pola Makan Sindroma Dispepsia Fungsional Total P value Positif Negatif N % n % n % Teratur 14 31,8 30 68,2 44 100 <0,001 Tidak teratur 42 79,2 11 20,8 53 100 Total 56 57,7 41 42,3 97 100

Hasil analisis bivariat antara pola makan dengan sindroma dispepsia fungsional memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara pola makan dengan sindroma

dispepsia fungsional (p: <0,001). Analisis bivariat antara pola makan dengan sndrom dispepsia fungsional dapat dilihat pada Tabel 4.

Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Sindroma Dispepsia Fungsional

Tabel 5. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin dan Sindroma Dispepsia Fungsional Mahasiswa FK Ukrida Angkatan 2013

Jenis

Kelamin Sindrom Dispepsia Fungsional Total P value Positif Negatif

n % n % n %

Laki-laki 11 29,7 26 70,3 37 100 <0,001

Perempuan 45 75,0 15 25,0 60 100

Total 56 57,7 41 42,3 97 100

Hasil analisis bivariat antara jenis kelamin dengan sindroma dispepsia fungsional memperlihatkan adanya hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan sindroma dispepsia fungsional (p:<0,010). Analisis bivariat antara jenis kelamin dengan sndroma dispepsia dapat dilihat pada Tabel 5.

Pembahasan

Sindroma Dispepsia Fungsional

Dari hasil penelitian, didapatkan gambaran sindroma dispepsia fungsional sebesar 57,7% pada mahasiswa FK Ukrida angkatan 2013. Angka ini tergolong cukup besar di FK Ukrida angkatan 2013. Penelitian yang dilakukan oleh

Khotimah pada mahasiswa Fakultas Keperawatan dengan metode penelitian yang sama, didapatkan mahasiswa yang menderita sindroma dispepsia fungsional sebanyak 66,2%.4 Penelitian yang dilakukan oleh Annisa didapat angka kejadian sindroma dispepsia fungsional sebesar 64,4%.5

Hubungan antara Pola Makan dengan Sindroma Dispepsia Fungsional

Dari hasil analisis data penelitian, didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara pola makan dengan sindroma dispepsia fungsional. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Annisa yang menjelaskan bahwa ada hubungan antara pola

makan dengan sindroma dispepsia fungsional.5 Penelitian yang dilakukan oleh Reshetnikov kepada 1.562 orang dewasa didapatkan bahwa jeda antara jadwal makan yang lama dan ketidakteraturan pola makan berkaitan dengan gejala dispepsia.6 Mendukung hasil penelitian di atas, penelitian yang dilakukan oleh Ervianti pada 48 subjek tentang faktor yang berhubungan dengan kejadian sindroma dispepsia fungsional, didapatkan salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian sindrom dispepsia adalah pola makan.7 Khotimah juga membuktikan dalam penelitiannya tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi sindroma dispepsia fungsional adalah pola makan yang tidak teratur.4

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, dapat dilihat bahwa besarnya angka gambaran sindroma dispepsia fungsional pada mahasiswa FK Ukrida angkatan 2013 ternyata sesuai dengan pola makannya yang sebagian besar tidak teratur.

Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Sindroma Dispepsia Fungsional

Dari hasil analisis data penelitian, didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan sindroma dispepsia fungsional. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap yang menyatakan bahwa sindroma dispepsia fungsional lebih banyak diderita oleh perempuan daripada laki-laki. Perbandingan insiden 2:1.8 Penelitian yang dilakukan oleh Li tentang gambaran dispepsia pada mahasiswa di provinsi Zhejiang, Tiongkok juga didapatkan bahwa sindrom dispepsia fungsional lebih besar terjadi pada perempuan yaitu 7,53% daripada laki-laki yaitu 4,14%.9 Penelitian yang dilakukan oleh Reshetnikov di sebuah sekolah pada remaja berusia 14-17 tahun, didapatkan remaja perempuan yang menderita dispepsia sebanyak 27%.6

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, dapat dilihat bahwa besarnya angka gambaran sindroma dispepsia fungsional pada mahasiswa FK Ukrida angkatan 2013 ternyata sesuai dengan jenis kelamin responden yang sebagian besar adalah perempuan.

Kesimpulan

1. Terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan dengan sindrom dispepsia fungsional (p < 0,001). hubungan yang bermakn

2. Terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan sindrom dispepsia fungsional (p < 0,001).

3. Perempuan lebih banyak sindrom dispepsia fungsional daripada laki-laki.

Daftar Pustaka

1. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF. Ilmu penyakit dalam. Edisi ke-6. Jakarta: Interna Publishing; 2014. h.1805-13. 2. Monks FJ. Psikologi perkembangan.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press; 2007. h.44-57.

3. Heinberg LJ, Thompson JK. The media’s

influence on body image disturbance and eating disorders. Journal of social issues 2009; 55(2): 339-53.

4. Khotimah N. Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi sindrom dispepsia pada mahasiswa fakultas keperawatan universitas Sumatera Utara. Jurnal Keperawatan Holistik 2012; 1(1): 19-24. 5. Annisa. Hubungan ketidakteraturan

makan dengan sindrom dispepsia remaja perempuan di sma plus al-azhar Medan. 04 Oktober 2009. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234 56789/14275/1/10E00003.pdf, 3 Januari 2017.

6. Reshetnikov OV, Kurilovich SA, Denisova DV, Zavyalova LG, Tereshonok IN. Prevalence of dyspepsia and irritable bowel syndrome among adolescent of Novosibirsk. Int. J Circumpolar Health 2007; 60(2): 253. 7. Ervianti M. Faktor yang berhubungan

dengan kejadian sindroma dispepsia pada supir truk. 28 September 2008. Diunduh dari

http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlh ub-gdl-sl-2008-erviantime8434, 2 Januari 2017.

8. Harahap Y. Karakteristik penderita dispepsia rawat inap di rumah sakit martha friska Medan. 18 Oktober 2009.

Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234

(5)

Hubungan antara Pola Makan dengan Sindroma Dispepsia Fungsional

Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Pola Makan dan Sindroma Dispepsia Fungsional Mahasiswa FK Ukrida Angkatan 2013

Pola Makan Sindroma Dispepsia Fungsional Total P value Positif Negatif N % n % n % Teratur 14 31,8 30 68,2 44 100 <0,001 Tidak teratur 42 79,2 11 20,8 53 100 Total 56 57,7 41 42,3 97 100

Hasil analisis bivariat antara pola makan dengan sindroma dispepsia fungsional memperlihatkan adanya hubungan yang bermakna antara pola makan dengan sindroma

dispepsia fungsional (p: <0,001). Analisis bivariat antara pola makan dengan sndrom dispepsia fungsional dapat dilihat pada Tabel 4.

Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Sindroma Dispepsia Fungsional

Tabel 5. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin dan Sindroma Dispepsia Fungsional Mahasiswa FK Ukrida Angkatan 2013

Jenis

Kelamin Sindrom Dispepsia Fungsional Total P value Positif Negatif

n % n % n %

Laki-laki 11 29,7 26 70,3 37 100 <0,001

Perempuan 45 75,0 15 25,0 60 100

Total 56 57,7 41 42,3 97 100

Hasil analisis bivariat antara jenis kelamin dengan sindroma dispepsia fungsional memperlihatkan adanya hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan sindroma dispepsia fungsional (p:<0,010). Analisis bivariat antara jenis kelamin dengan sndroma dispepsia dapat dilihat pada Tabel 5.

Pembahasan

Sindroma Dispepsia Fungsional

Dari hasil penelitian, didapatkan gambaran sindroma dispepsia fungsional sebesar 57,7% pada mahasiswa FK Ukrida angkatan 2013. Angka ini tergolong cukup besar di FK Ukrida angkatan 2013. Penelitian yang dilakukan oleh

Khotimah pada mahasiswa Fakultas Keperawatan dengan metode penelitian yang sama, didapatkan mahasiswa yang menderita sindroma dispepsia fungsional sebanyak 66,2%.4 Penelitian yang dilakukan oleh Annisa didapat angka kejadian sindroma dispepsia fungsional sebesar 64,4%.5

Hubungan antara Pola Makan dengan Sindroma Dispepsia Fungsional

Dari hasil analisis data penelitian, didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara pola makan dengan sindroma dispepsia fungsional. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Annisa yang menjelaskan bahwa ada hubungan antara pola

makan dengan sindroma dispepsia fungsional.5 Penelitian yang dilakukan oleh Reshetnikov kepada 1.562 orang dewasa didapatkan bahwa jeda antara jadwal makan yang lama dan ketidakteraturan pola makan berkaitan dengan gejala dispepsia.6 Mendukung hasil penelitian di atas, penelitian yang dilakukan oleh Ervianti pada 48 subjek tentang faktor yang berhubungan dengan kejadian sindroma dispepsia fungsional, didapatkan salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian sindrom dispepsia adalah pola makan.7 Khotimah juga membuktikan dalam penelitiannya tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi sindroma dispepsia fungsional adalah pola makan yang tidak teratur.4

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, dapat dilihat bahwa besarnya angka gambaran sindroma dispepsia fungsional pada mahasiswa FK Ukrida angkatan 2013 ternyata sesuai dengan pola makannya yang sebagian besar tidak teratur.

Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Sindroma Dispepsia Fungsional

Dari hasil analisis data penelitian, didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan sindroma dispepsia fungsional. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Harahap yang menyatakan bahwa sindroma dispepsia fungsional lebih banyak diderita oleh perempuan daripada laki-laki. Perbandingan insiden 2:1.8 Penelitian yang dilakukan oleh Li tentang gambaran dispepsia pada mahasiswa di provinsi Zhejiang, Tiongkok juga didapatkan bahwa sindrom dispepsia fungsional lebih besar terjadi pada perempuan yaitu 7,53% daripada laki-laki yaitu 4,14%.9 Penelitian yang dilakukan oleh Reshetnikov di sebuah sekolah pada remaja berusia 14-17 tahun, didapatkan remaja perempuan yang menderita dispepsia sebanyak 27%.6

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, dapat dilihat bahwa besarnya angka gambaran sindroma dispepsia fungsional pada mahasiswa FK Ukrida angkatan 2013 ternyata sesuai dengan jenis kelamin responden yang sebagian besar adalah perempuan.

Kesimpulan

1. Terdapat hubungan yang bermakna antara pola makan dengan sindrom dispepsia fungsional (p < 0,001). hubungan yang bermakn

2. Terdapat hubungan bermakna antara jenis kelamin dengan sindrom dispepsia fungsional (p < 0,001).

3. Perempuan lebih banyak sindrom dispepsia fungsional daripada laki-laki.

Daftar Pustaka

1. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setyohadi B, Syam AF. Ilmu penyakit dalam. Edisi ke-6. Jakarta: Interna Publishing; 2014. h.1805-13. 2. Monks FJ. Psikologi perkembangan.

Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press; 2007. h.44-57.

3. Heinberg LJ, Thompson JK. The media’s

influence on body image disturbance and eating disorders. Journal of social issues 2009; 55(2): 339-53.

4. Khotimah N. Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi sindrom dispepsia pada mahasiswa fakultas keperawatan universitas Sumatera Utara. Jurnal Keperawatan Holistik 2012; 1(1): 19-24. 5. Annisa. Hubungan ketidakteraturan

makan dengan sindrom dispepsia remaja perempuan di sma plus al-azhar Medan. 04 Oktober 2009. Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234 56789/14275/1/10E00003.pdf, 3 Januari 2017.

6. Reshetnikov OV, Kurilovich SA, Denisova DV, Zavyalova LG, Tereshonok IN. Prevalence of dyspepsia and irritable bowel syndrome among adolescent of Novosibirsk. Int. J Circumpolar Health 2007; 60(2): 253. 7. Ervianti M. Faktor yang berhubungan

dengan kejadian sindroma dispepsia pada supir truk. 28 September 2008. Diunduh dari

http://adln.lib.unair.ac.id/go.php?id=gdlh ub-gdl-sl-2008-erviantime8434, 2 Januari 2017.

8. Harahap Y. Karakteristik penderita dispepsia rawat inap di rumah sakit martha friska Medan. 18 Oktober 2009.

Diunduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234

(6)

56789/14681/1/10E00274.pdf, 2 Januari 2017.

9. Li M, Lu B, Chu L, Zhou H, Chen MY. Prevalence and characteristics of

dyspepsia among college students in Zhejiang province. World J Gastroenterol 2014; 20(13): 3649-54.

Artikel Penelitian

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Menjaga Kebersihan Organ

Genitalia Eksterna terhadap Kejadian Keputihan Abnormal

pada Siswi Mts. Al-Gaotsiyah, Jakarta Barat

Yudanti Abigail Tranggono

1

, Susanty Dewi Winata

2

, Wiwi Kertadjaya

3

1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida)

2

Staf Pengajar Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kedokteran Ukrida

3

Staf Pengajar Bagian Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran Ukrida

Alamat Korespondensi: susandwinata@yahoo.com

Abstrak

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi, dan prosesnya. Kesehatan reproduksi berkaitan dengan kebersihan organnya. Salah satu keluhan klinis dari infeksi atau keadaan abnormal alat kelamin tersebut adalah keputihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku menjaga kebersihan organ genitalia eksterna terhadap kejadian keputihan abnormal pada siswi MTs. Al-Gaotsiyah Jakarta Barat. Hasil penelitian menunjukkan dari 120 responden terdapat 92 responden (76.7%) yang memiliki pengetahuan buruk, 75 responden (62.5%) yang memiliki sikap buruk, 84 responden (70%) memiliki perilaku buruk, sedangkan kejadian keputihan tidak normal sebanyak 65 responden (54.2%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pelayanan kesehatan, agar mengadakan kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan organ reproduksi, dan bagi sekolah agar memberikan pembelajaran singkat mengenai kesehatan organ reproduksi guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang pentingnya menjaga kebersihan daerah genital, dan memberi tahu bagaimana cara-cara membersihkan daerah genital dengan baik dan benar.

Kata kunci: Kesehatan reproduksi, keputihan, pengetahuan, sikap, perilaku

Evaluation of Knowledge, Attitude and Behavior in Cleaning of

External Genital in Relation to Leucorrhroe at

Mts. Al-Gaotsiyah student, Jakarta Barat

Abstract

Reproductive health is a complete physical, mental and social well being that is not only free from disease but also disability in all aspects related to the reproductive system, its functions and processes. Reproductive health is related to the cleanliness of the organs. One of the clinical symptoms of infection or abnormality of the genitals is vaginal discharge. The current study showed that from 120 respondents, had 92 respondents (76.7%), had poor knowledge, 75 respondents (62.5%), had negative attitude, 84 respondents (70%) had bad behavior where as abnormal vaginal discharge were found to have 65 respondents (54.2%). This study recommended health services to conduct outreach activities about on reproductive health. The findings also recommended schools to provide short learning on reproductive health to increase knowledge and awareness among youth about the importance of maintaining the cleanliness of the genital area and inform the ways of cleaning the genital area properly.

Gambar

Tabel 3. Distribusi Gambaran Sindroma Dispepsia Fungsional pada Mahasiswa FK Ukrida  Angkatan 2013
Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Pola Makan dan Sindroma Dispepsia Fungsional  Mahasiswa FK Ukrida Angkatan 2013

Referensi

Dokumen terkait

Satuan Kerja Hari Tanggal BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN Rabu 04/01/2012 1 1 Balai Besar Pengawas Obat &amp; Makanan Semarang. BADAN METEOROLOGI

19 Kepala SNVT Penataan Bangunan &amp; Lingkungan Jateng 08-07-2013 20 Kepala SNVT Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Kota Semarang 08-07-2013 21 Kepala SNVT

Sedangkan bentuk gelombang komposit NRC_7030, NRC_02 dan NRC_03 diterapkan pada kedua fungsi ukur tegangan dan arus dari suatu analiser harmonisa, hal tersebut

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tematik (maud}u&gt;`i&gt;), yaitu metode penafsiran yang ditempuh dengan menghimpun seluruh

ten.tang Peradilan Agama dan peraturan-peraturan lain yang mengatur t en tang perkara tersebut. hilang kesahannya; tidak jadi atau tidak sah lagi; tidak mempun ya i

Masalah tersebut diatas berdampak juga pada hasil belajar peserta didik, salah satunya pada hasil rata-rata Ulangan Ahir Semester ganjil siswa kelas VII SMP Darul

tertangkap pada lahan pertanaman bawang merah semi organik terdiri dari 9 ordo dan 18 famili dengan jumlah populasi serangga sebanyak 984 ekor (Tabel 1),

Dari Tabel 4 terlihat bahwa pengaruh waktu pemberian pupuk bokasi gulma dan waktu pemangkasan daun terhadap produksi biji kering per hektar tanaman berpengaruh