• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN LATIHAN KELINCAHAN DENGAN MENGGUNAKAN BOLA DAN TANPA BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA (Pada Pemain SSB Wadhi Putra Usia 15 Tahun Dsn. Bangilan Ds. Wonodadi Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBANDINGAN LATIHAN KELINCAHAN DENGAN MENGGUNAKAN BOLA DAN TANPA BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA (Pada Pemain SSB Wadhi Putra Usia 15 Tahun Dsn. Bangilan Ds. Wonodadi Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

26

PERBANDINGAN LATIHAN KELINCAHAN DENGAN MENGGUNAKAN BOLA DAN TANPA BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA (Pada Pemain SSB Wadhi Putra Usia 15 Tahun Dsn.

Bangilan Ds. Wonodadi Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto)

MUHAMMAD MUKHORROBIN

(Program Studi Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya) ABSTRAK

Sepak bola merupakan olahraga yang sangat digemari dimasyarakat maupun dunia. Dalam permainan sepak bola juga membutuhkan kondisi fisik juga untuk melakukannya. Salah satu dari kondisi fisik tersebut adalah kelincahan, agar dapat melakukan kelincahan dengan baik, maka diperlukan latihan yang rutin. Kelincahan akan meningkat dengan adanya latihan secara continue dengan program latihan sebagai pedoman, adapun program latihan yang digunakan peneliti adalah latihan dengan menggunakan bola dan tanpa bola.

Perumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah latihan kelincahan mana yang lebih efektif antara latihan dengan menggunakan bola dan tanpa bola. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan latihan kelincahan dengan menggunakan bola dan tanpa bola. Populasi dalam penelitian ini adalah para pemain SSB Wadhi Purta usia 15 tahun yang berjumlah 19 anak, karena populasi kurang dari 100 maka sampel penelitian diambil semua. Jumlahnya 19 pemain.

Bedasarkan hasil penelitian ini diketahui hasil dari pemain yang menggunakan latihan dengan bola rata-rata hasil test awal (pre-test) adalah 5,17 detik. Sedangkan rata-rata hasil test akhir (post-test) dengan bola adalah 5,21 detik. Untuk rata-rata hasil test awal (pre-test) pemain yang menggunakan latihan tanpa bola adalah 3,59 detik. Sedangkan untuk rata-rata hasiil test akhir (post-test) tanpa bola adalah 3,78 detik. Jadi perbedaan dalam hasil test akhir (post-test) adalah sebesar 1,43 detik.Peningkatan latihan kelincahan untuk latihan dengan menggunakan bola yaitu sebesar 0,9%. Sedangkan peningkatan latihan kelincahan untuk latihan tanpa bola yaitu sebesar 5,2%. Hasil uji hipotesis pada taraf signifikansi, p = 0,001. Karena p = 0,001 > α = 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan peningkatan antara latihan kelincahan dengan menggunkan bola dan tanpa bola.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah program latihan dengan tanpa bola memiliki pengaruh yang sangat signifikansi terhadap peningkatan latihan kelincahan dalam permainan sepak bola pada pemain SSB Wadhi Putra Kutorejo-Mojokerto.

Kata kunci: latihan dengan bola, latihan tanpa bola, kelincahan

ABSTRACT

Foot ball is very popular sport in the community although word. In this game also to need condition physical also for to do. One of the from condition physical movement is liveliness, in order to make a good liveliness movement, it is important to do training regularly. Liveliness will be increased with the continous training with the training program as a gudeline. There are two training programs which are used by the researcher : with ball and unball training.

The formulation of the problem presented in this study is liveliness training which is more effective between with ball training and unball training. This research was condue with the aim to find differences between with ball training adn unball training. The population in this study is participants in players SSB Wadhi Putra Under 15, all participants were taken as the sample because the population was less than 100. The number 19 palyers.

Based on the results note in this research was, the results of with ball training average initial test results (pre-test) with ball of players is 5,17. While the average final test (post-test) players with ball is 5,21. The average initial test results (pre-test) unball of players is 3,59. While the average final test results (post-test) unball of players was 3,78. So different of final results (post-test) is 1,43. The improvement of foot ball liveliness training for with ball training is 0,9%. While the improvement of foot ball liveliness training for unball training is 5,2%. The results of test of hypotheses on the level of significance, p = 0,001. Because p = 0,001 > α = 0,05, so Ho rejected and Ha accepted. So it can be concluded that there is a difference between liveliness training with the ball and unball.

The conclusion of this research is with unball training program has a very significance effect of increasing liveliness training of the foot ball to playes SSB Wadhi Putra Kutorejo-Mojokerto.

(2)

27 PENDAHULUAN

Bermain sepak bola dengan baik, pemain harus dibekali dengan teknik dasar yang baik pula. Teknik-teknik dasar dalam permainan sepak bola ada beberapa macam, diantaranya : Menghentikan bola (Trapping), Mengoper (Passing), Menendang bola kearah gawang (Shooting), Menyundul bola (Heading), dan Menggiring bola (Dribbling).

Sepak bola modern pada saat ini, membutuhkan teknik yang baik serta kondisi fisik yang baik untuk melakukannya. Dan salah satu kondisi fisik yang dibutuhkan untuk melakukannya adalah kelincahan. Kelincahan sendiri harus didukung dengan latihan yang baik, agar hasil yang dicapai dalam melakukan latihan tersebut bisa maksimal.

Menurut Muchtar Remmy (1992 : 91) kelincahan adalah kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dalam keadaan bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan. Dengan memiliki faktor kondisi fisik kelincahan yang baik, pemain bisa leluasa bergerak dengan cepat dan sambil dapat merubah arah dengan tangkas tanpa kehilangan keseimbangan tubuh. Selain itu dengan didukung adanya kelincahan yang diatas rata-rata juga memudahkan pemain untuk meloloskan diri dari penjagaan atau kawalan lawan.

Di sini, seorang pemain harus dituntut untuk bisa bermain kreatif dan memiliki kemampuan gerak dasar artinya yaitu pemain dapat juga melakukannya dengan menggunakan bola atau tanpa menggunakan bola. Dalam melakukan latihan kelincahan sendiri, pemain harus juga dapat melakukannya dengan menggunakan bola atau juga tanpa menggunakan bola.

Untuk melatih kondisi fisik kelincahan tanpa menggunakan bola ini sendiri, seorang pemain harus memiliki kemampuan untuk bisa berlari cepat dan dapat mengubah arah dengan cepat pula. Selain itu, pemain harus mampu melakukan tipuan tanpa bola, yaitu dengan cara melakukan gerakan badan yang mengecoh pemain lawan.

Penggunaan teknik gerakan tanpa bola ini memiliki tujuan yaitu untuk memecah konsentrasi pertahanan lawan dan memberikan ruangan kosong bagi lawan kita. Sehingga pada nantinya, rekan kita akan mudah untuk melakukan trobosan atau bahkan melakukan tembakan ke arah gawang dan menciptakan gol.

Sedangkan untuk melatih kondisi fisik kelincahan dengan menggunakan bola ini sendiri, pemain harus melakukan semua gerakan yang berhubungan langsung dengan menggunakan bola misalnya yaitu mengenal karakter bola. Dengan mengenal karakter bola, maka kita bisa menentukan cara menendang dan kekuatan

tendangan agar bisa menghasilkan laju bola yang optimal dan terarah.

Untuk meningkatkan kondisi fisik kelincahan dengan menggunakan bola dan tanpa menggunakan bola itu sendiri, seorang individu atau pemain sepak bola dapat melakukan macam-macam latihan kelincahan menurut Muchtar Remmy (1992 : 91) diantaranya :

1.

Shuttle run

Pemain lari secepatnya secara bolak-balik dari suatu titik ke titik yang lainnya dengan jarak sekitar 5 meter.

2.

Zig-zag run

Pemain berlari secepatnya melalui kun atau tiang yang dipasang pada jarak tertentu.

3.

Lari rintangan

Pemain berusaha secepatnya untuk melalui barbagai rintangan yang dipasang, baik dengan cara melompat, menerobos, memanjat, dan sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, penulis melakukan suatu penelitian untuk “Perbandingan Latihan Kelincahan Dengan Menggunakan Bola Dan Tanpa Menggunakan Bola Pada Permainan Sepak Bola (Pada Pemain SSB Wadhi Putra Usia 15 Tahun Dsn. Bangilan Ds. Wonodadi Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto)”

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Pada penelitian, peneliti melakukan penelitian di SSB Wadhi Putra Dsn. Bangilan Ds. Wonodadi Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto dengan sampel yaitu pemain SSB Wadhi Putra, serta mengambil umur usia 15 tahun yaitu sebanyak 19 pemain. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu latihan kelincahan dengan bola dan latihan kelincahan tanpa bola dan variabel terikatnya yaitu kelncahan. Dalam pengumpulan data, instrumen yang digunakan peneliti yaitu Stopwatch, Bola, Kun, Alat Pengukur (Meteran), Peluit, dan Alat Tulis. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan mencari nilai rata-rata dan standar deviasi dari sampel yang diteliti. Selanjutnya peneliti membandingkan antara latihan kelincahan dengan bola dan tanpa bola dengan menggunakan rumus uji beda rata-rata (uji t).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

Hasil penelitian yang didapat dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel berikut.

(3)

28 Tabel 1. Hasil Tes Kelincahan Tanpa Bola Kelompok 1

Pada 11 Pemain

Dari tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil test awal (pre-test) tanpa bola adalah 3,59 dengan varian sebesar 0,053 standar deviasi sebesar 0,23 serta nilai tertinggi 3,95 dan nilai terendah 3,32. Sedangkan rata-rata hasil test akhir (post-test) tenpa bola adalah 3,78 dengan varian sebesar 0,07 standar deviasi sebesar 0,26 serta nilai tertinggi 4,07 dan nilai terendah 3,44.

Tabel 2. Hasil Tes Kelincahan Dengan Bola Kelompok 2 pada 8 pemain

Dari tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil test awal (pre-test) tanpa bola adalah 5,17 dengan varian sebesar 0,30 standar deviasi sebesar 0,54 serta nilai tertinggi 5,93 dan nilai terendah 4,41. Sedangkan rata-rata hasil test akhir (post-test) tenpa bola adalah 5,21 dengan varian sebesar 0,28 standar deviasi sebesar 0,52 serta nilai tertinggi 5,94 dan nilai terendah 4,44.

B. Syarat Uji Hipotesis

Hal-hal yang diperlukan untuk mengetahui uji hipotesis dalam analisis penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak.

Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Pre-test tanpa bola Post-test tanpa bola Pre-test dengan bola Post-test dengan bola Asymp. Sig. (2-tailed) 0,910 0,599 0,558 0,590

Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa :

a. Besarnya nilai Asym. Sig. (2-tailed) data pre-test tanpa bola sebesar 0,910 lebih besar dari 0,05. Sesuai kriteria pengujian dan dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. b. Besarnya nilai Asym. Sig. (2-tailed)

data pre-test tanpa bola sebesar 0,599 lebih besar dari 0,05. Sesuai kriteria pengujian dan dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. c. Besarnya nilai Asym. Sig. (2-tailed)

data post-test tanpa bola sebesar 0,559 lebih besar dari 0,05. Sesuai kriteria pengujian dan dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. d. Besarnya nilai Asym. Sig. (2-tailed)

data post-test tanpa bola sebesar 0,590 lebih besar dari 0,05. Sesuai kriteria pengujian dan dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Untuk mengetahui apakah deskripsi data yang ada bersifat homogen atau tidak, maka dapat diketahui dengan cara membandingkan harga Fhitung Pre-test Post-test Mean 3,59 3,78 Standar Deviasi 0,23 0,26 Varian 0,053 0,07 Nilai Minimum 3,32 3,44 Nilai Maximum 3,95 4,07 Pre-test Post-test Mean 5,17 5,21 Standar Deviasi 0,54 0,52 Varian 0,30 0,28 Nilai Minimum 4,41 4,44 Nilai Maximum 5,93 5,94

(4)

29 dengan harga Ftabel. Dengan kriteria

pengujian adalah jika nilai Fhitung < Ftabel

maka berarti data tersebut diterima dan merupakan data yang homogen. Dan jika nilai Fhitung > Ftabel maka berarti data

tersebut ditolak dan merupakan data yang tidak homogen.

Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas

Data latihan Fhitung Ftabel Keterangan

Latihan

dengan bola 1,07 3,79 Homogen Latihan tanpa

bola 1,32 2,98 Homogen

Dari hasil tabel 4 di atas memberikan informasi bahwa harga Fhitung < Ftabel yaitu dimana latihan

dengan bola mempunyai harga Fhitung = 1,07 < Ftabel

= 3,79 dan merupakan data yang homogen. Dan latihan tanpa bola mempunyai harga Fhitung = 1,32 <

Ftabel = 2,98 dan merupakan data yang homogen.

C. Analisis Data

Pada bagian ini akan dikemukakan pengujian hipotesis berdasarkan dari hasil data yang diperoleh dari tes yang telah diberikan kepada masing-masing pemain. Kemudian data diolah dan dianalisis secara statistik untuk menguji hipotesis yang sudah diajukan sebelumnya. Untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan, maka uji analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji beda rata-rata (uji beda mean) dengan menggunakan analisis uji paired t test (sampel berpasangan) dan uji independent t test (bada antar kelompok).

Nilai yang digunakan dalam perhitungan uji paired t test adalah nilai pre-test dan post-test. Sedangkan nilai yang digunakan dalam perhitungan uji-t independent merupakan selisih (beda) dari nilai pre-test dan post-test dari masing-masing kelompok (latihan dengan bola dan latihan tanpa bola) dengan penyajian datanya.

Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji t Perbandingan

latihan Mean

thitung ttabel Ket

Latihan tanpa bola Pre-test 3,59 4,871 1,81 Signifikan post-test 3,78 Latihan dengan bola Pre-test 5,17 3,65 1,89 Signifikan Post-test 5,21 Hasil latihan antar kelomp ok Tanpa bola 0,19 2,96 1,73 Signifikan Dengan bola 0,047 5

1. Latihan Tanpa Bola

Dari tabel 5 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak karena nilai thitung 4,871 >

nilai ttabel 1,81. Dengan kata lain bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara latihan tanpa bola sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) terhadap penigkatan kelincahan dalam permainan sepak bola. 2. Latihan Dengan Bola

Dengan mengkonsultasikan nilai thitung dan nilai ttabel,

maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak karena nilai thitung 3,65 > nilai ttabel 1,89. Dengan

kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan dengan bola sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) terhadap penigkatan kelincahan dalam permainan sepak bola.

3. Hasil Latihan Kelincahan Antara Kelompok Tanpa Bola Dan Dengan Bola

Dengan mengkonsultasikan nilai thitung dan nilai ttabel,

maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak karena nilai thitung 2,96 > nilai ttabel 1,73. Dengan

kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan kelincahan atas kelompok latihan tanpa bola dan kelompok latihan dengan bola. Hal ini dapat dikatakan bahwa peningkatan latihan kelincahan dalam latihan tanpa bola dan latihan dengan bola pada

(5)

30 permainan sepak bola ternyata berpengaruh. Dari hasil penelitian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa perbandingan latihan tanpa bola dan latihan dengan bola ternyata berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kelincahan dalam permainan sepak bola pada SSB Wadhi Putra Kutorejo-Mojokerto.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh latihan dengan bola terhadap peningkatan kelincahan setelah diberi latihan dengan bola sebagai beikut :

Peningkatan = X 100%

Peningkatan = X 100% = 0,9%

Keterangan :

MD = Rata-rata selisih pre-test dan post-test

Mpre = Rata-rata pre-test

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diketahui besarnya pengaruh latihan dengan bola terhadap latihan kelincahan yaitu 0,9%.

Sedangkan untuk mengetahui besarnya pengaruh latihan tanpa bola terhadap latihan kelincahan setelah diberi latihan tanpa bola sebagai berikut :

Peningkatan = X 100%

Peningkatan = X 100% = 5,2%

Keterangan :

MD = Rata-rata selisih pre-test dan post-test

Mpre = Rata-rata pre-test

Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa peningkatan latihan kelincahan tanpa bola yaitu 5,2%. Sedangkan peningkatan latihan kelincahan dengan bola yaitu 0,9%. Jadi dapat diasumsikan bahwa latihan kelincahan tanpa bola mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap latihan kelincahan SSB Wadhi Putra. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat presentase pada latihan tanpa bola lebih tinggi

dibandingkan dengan tingkat presentase pada latihan dengan bola.

Pembahasan

Dalam bab ini akan membahas penguraian penelitian tentang perbandingan latihan kelincahan dengan bola dan tanpa bola.

Dari hasil penelitian tanpa bola, test awal menunjukkan rata-rata sebesar 3,59 varian sebesar 0,053 standar deviasi 0,23. Hasil test akhir menunjukkan rata-rata 3,78 dengan varian sebesar 0,07 standar deviasi 0,26. Dari hasil tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa rata-rata, standar deviasi, dan varian hasil test akhir lebih besar dari test awal hal ini menunjukkan latihan tanpa bola pemain SSB Wadhi Putra tidak mengalami peningkatan.

Dan untuk hasil penelitian latihan dengan bola, test awal menunjukkan rata-rata sebesar 5,17 varian sebesar 0,30 standar deviasi 0,54. Hasil test akhir menunjukkan rata-rata 5,21 dengan varian sebesar 0,28 standar deviasi 0,52.

Dari hasil tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa ada pengaruh latihan kelincahan dari para pemain yang menggunakan latihan dengan bola rata-rata hasil test akhir (post-test) adalah 5,21. Dan untuk para pemain yang menggunakan latihan tanpa bola rata-rata hasil test akhir (post-test) adalah 3,78. Jadi perbedaan dalam hasil test akhir (post-test) latihan dengan bola dan tanpa bola sebesar 1,43.

Sedangkan untuk peningkatan latihan kelincahan dengan bola yaitu sebesar 0,9%. Dan untuk peningkatan latihan kelincahan tanpa bola yaitu sebesar 5,2%. Dengan demikian SSB Wadhi Putra lebih meningkat latihan kelincahannya dengan tanpa bola dimana tingkat presentasenya yaitu 5,2%. Sedangkan untuk latihan kelincahan dengan bola tingkat presentasenya yaitu 0,9%. Sedangkan untuk hasil uji beda (uji-t) diketahui hasil thitung > ttabel yakni dimana thitung 2,96 > ttabel 1,73.

Dengan kata lain bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan kelincahan atas kelompok latihan tanpa bola dan kelompok latihan dengan bola.

(6)

31 Dan dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

Hal ini dapat dikatakan bahwa peningkatan latihan kelincahan dalam latihan tanpa bola dan latihan dengan bola pada permainan sepak bola ternyata berpengaruh. Dari hasil penelitian secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa perbandingan latihan tanpa bola dan latihan dengan bola ternyata berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kelincahan dalam permainan sepak bola pada SSB Wadhi Putra Kutorejo-Mojokerto.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

1. Ada perbedaan pengaruh latihan kelincahan tanpa bola dan dengan bola terhadap peningkatan kelincahan dalam permainan sepak bola pada SSB Wadhi Putra. Dari para pemain yang menggunakan latihan dengan bola rata-rata hasil test akhir ( post-test) adalah 5,21. Dan untuk para pemain yang menggunakan latihan tanpa bola rata-rata hasil test akhir (post-test) adalah 3,78. Jadi perbedaan dalam hasil test akhir (post-test) adalah sebesar 1,43. 2. Peningkatan latihan kelincahan dengan bola yaitu

sebesar 0,9%. Sedangkan peningkatan untuk latihan kelincahan tanpa bola yaitu sebesar 5,2%. Jadi dengan demikian SSB Wadhi Putra lebih meningkat latihan kelincahannya dengan tanpa bola dimana presentasenya yaitu 5,2%. Sedangkan untuk latihan kelincahan dengan bola tingkat presentasenya yaitu 0,9%.

Saran

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam pembuatan program latihan oleh pelatih dan pemain sendiri guna untuk meningkatkan teknik kelincahan dalam bermain sepak bola.

2. Pelaksanaan penelitian selanjutnya yang serupa, hendaknya mencermati penelitian sebelumnya sehingga dalam menentukan atau membuat program sesuai dengan rancangan yang diinginkan.

3. Penyusunan program latihan yang ditunjukkan untuk para pemain SSB Wadhi Putra dapat menggunakan frekuensi latihan 3 kali seminggu, dan tempo latihan 60 menit.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Fleck, Tom dan Quinn, Ron. 2007. Panduan Latihan Sepak Bola Andal. Jakarta Selatan: Sunda Kelapa Pustaka.

Harsono, 1986. Ilmu Coaching. Jakarta: Pusat Ilmu Olahraga: KONI Pusat.

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: Depdikdub, Dirjen Dikti P2LPT.

Koger, Robert. 2007. Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja. Klaten: Saka Mitra Kompetensi. Maksum, A. 2007. Tes Dan Pengukuran Dalam

Olahraga. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Mielke, Danny. 2007. Dasar-Dasar Sepak Bola. Bandung: PT Intan sejati.

Muchtar, Remmy. 1992. Olahraga Pilihan Sepak Bola. Jakarta: DEPDIKNAS.

Noor, Juliansyah. 2011. Metode Penelitian. Jakarta: Prenadamedia.

Sajoto, M. 1988. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Fisik. Semarang: Dahara Prize.

Sucipto, dkk. 2000. Sepak Bola. Departemen Pendidikan Nasional Surabaya.

Sugiyono, 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun, 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Gambar

Tabel 2. Hasil Tes Kelincahan Dengan Bola  Kelompok 2 pada 8 pemain
Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini antara lain masalah kesehatan yang muncul pada keluarga Tn.R akibat ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

PERUBAHAN KELIMA BELAS ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 7 TAHUN 1977 TENTANG PERATURAN GAJI PEGAWAI NEGERI SIPIL.

Gambar L3.3 Foto Sampel Kakao pada Pengeringan Malam Hari L3.4 Foto Sampel Kakao Setelah Pengeringan. Gambar L3.4 Foto Sampel Kakao

STUDI DESKRIPTIF KESIAPAN GURU EKONOMI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013!. Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Menengah Umum Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.. Peran Perpustakaan Sekolah Dalam Mencetak Siswa

[r]

commit to user ¨· Ýò Ø¿-·´ ß²¿´·-·- λ¹®»-· Ô±¹·-¬·µ Ó±¼»´ ï òòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòòò íé ïò Ó»²·´¿· Õ»´¿§¿µ¿²

Apabila Saudara membutuhkan keterangan dan penjelasan lebih lanjut, dapat menghubungi Kami sesuai alamat tersebut di atas sampai dengan batas akhir pemasukan Dokumen