• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN KUANTITAS OPTIMAL TEBU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DETERMINISTIK PERISHABLE ITEM (Studi kasus di PG Ngadirejo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENENTUAN KUANTITAS OPTIMAL TEBU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DETERMINISTIK PERISHABLE ITEM (Studi kasus di PG Ngadirejo)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendahuluan

Bab ini berisi tentang lokasi penelitian, waktu penelitian, objek penelitian dan metode penelitian yang digunakan. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di salah unit PT. Perkebunan Nusantara X yaitu Pabrik Gula Ngadirejo yang berlokasi di Ngadirejo, Kediri, jawa Timur. Penelitian yang berlangsung pada bulan Juni dan Juli tahun 2017 menjadikan tebu yang merupakan bahan baku

utama gula sebagai objek penelitian. Tebu termasuk kedalam perishable item

karena tebu tidak bisa disimpan lama. Perishable item adalah produk/barang yang

memiliki waktu siklus hidup pendek atau dengan kata lain mudah kadaluwarsa. Penyimpanan yang lebih dari 36 jam bisa menyebabkan kadar rendeman tebu menguap sehingga mengakibatkan gula yang dihasilkannya pun sedikit. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dimana data yang digunakan yaitu jumlah produksi, jumlah tebu yang masuk ke pabrik, data gudang, harga produk, dan proses produksi. Data tersebut kemudian akan diolah dengan menggunakan persamaan di bab sebelumnya.

3.2 Sistematika Penelitian

Sistematika penelitian menjelaskan tentang urutan-urutan dari tahapan penelitian yang akan dilaksanakan mulai dari tahap awal yaitu identifikasi masalah hingga pemecahan masalah sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan dan saran untuk mengatasi permasalahan tersebut. Diagram alir sistematika pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 3.1

(2)

26

Mulai

Studi Lapangan : 1. Wawancara dengan staf

2. Observasi lapangan

Studi Literatur : 1. Buku mengenai persediaan 2. Jurnal ilmiah dan hasil penelitian

mengenai persediaan bahan baku

Identifikasi Masalah

Pengambilan Data

Pendahuluan

Tahap Pengambilan dan Pengolahan Data

Tahap Analisa dan Kesimpulan

Data Primer : 1. Data tebu masuk 2. Data tebu yang digiling

3. Rendeman tebu 4. Kebijakan perusahaan

5. Proses produksi gula 6. Profil perusahaan

Data Sekunder : 1. Harga lelang gula

2. Harga tebu per kwintal Data Lengkap Perhitungan Pembayaran Gula Ya Tidak Penyetaraan Tebu ke Gula Ya

Penerapan Metode Perbaikan yang Diusulkan

Perhitungan Kuantitas Optimal (Q)

Membandingkan Q dan Total Biaya Sebelum dan Setelah Metode

Usulan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Perhitungan Biaya Persediaan Awal

1. Perhitungan Biaya Simpan per Siklus 2. Perhitungan Biaya Deteriorating 3. Pethitungan total biaya persediaan

rata-rata per siklus

Perhitungan Biaya Persediaan Akhir

1. Perhitungan Biaya Simpan per Siklus 2. Perhitungan Biaya Deteriorating 3. Pethitungan total biaya persediaan

rata-rata per siklus

Ya

Q dan Biaya Setelah Metode Usulan < Sebelum Metode Usulan

Tidak

(3)

27

3.2.1 Tahap Pendahuluan

Tahap Pendahuluan dimulai dengan identifikasi masalah dan studi literatur. Untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di perusahaan, hal yang dilakukan yaitu studi lapangan atau biasanya disebut observasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan memahami kondisi perusahaan, sistem bisnis, aliran material, informasi dan proses lainnya yang terjadi selama proses produksi gula. Studi lapangan dilakukan untuk mengidentifikasi di bagian mana yang terindikasi mengalami permasalahan dengan melakukan wawancara kepada beberapa staf yang bertanggung jawab terhadap departemen.

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai teori-teori yang mendukung penelitian dan digunakan untuk memecahkan permasalahan yang ada. Informasi-informasi yang dikumpulkan bersumber dari berbagai buku, jurnal ilmiah, maupun penelitian lainnya yang berkaitan. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui mengidentifikasi permasalahan yang sering terjadi dalam manajemen persediaan secara umum dan pada beberapa contoh studi kasus. Hal ini diharapkan dapat membantu dalam membangun kerangka berfikir yang tepat dalam memecahkan permasalahan yang ada.

Indentifikasi masalah dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut

permasalahan apa yang terjadi pada proses selama proses bisnis perusahaan berjalan. Pada tahap ini, peneliti menemukan permasalahan pada proses awal produksi gula yaitu pada proses masuknya tebu ke pabrik untuk selanjutnya digiling. Sebelum digiling, tebu melalui serangkaian proses dengan antrian yang

cukup panjang. Padahal tebu termasuk perishable item yang kadar rendemannya

bisa berkurang akibat berbagai faktor seperti cuaca, lingkungan, dan perlakuan. Perlakuan disini termasuk lama waktu tebu akan digiling setelah masuk kepabrik.

3.2.2 Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian dan akan dilakukan pengolahan data dengan metode yang diusulkan. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung dan

(4)

28

wawancara dengan pihak yang bersangkutan. Ada dua jenis data yang digunakan, data primer dan data sekunder.

Data primer adalah data yang bersumber langsung dari perusahaan. Data ini diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung ke perusahaan yang bersangkutan. Data ini meliputi jumlah tebu yang masuk dan digiling tahun 2016, stok gula digudang pada tahun 2016, proses produksi, kebijakan perusahaan dan profil perusahaan. Jumlah produksi diperoleh dari jumlah tebu yang digiling, data ini digunakan untuk mengetahui berapa produksi harian pabrik sehingga dapat diketahui jumlah tebu yang tidak digiling pada hari yang sama. Jumlah tebu masuk untuk mengetahui berapa tebu yang masuk kedalam pabrik setiap harinya. Stok gula digunakan untuk mengetahui berapa jumlah gula yang keluar sehingga dapat diketahui jumlah permintaan dalam satu tahun. Kebijakan yang dimaksud yaitu perlakuan perusahaan terhadap tebu yang rendemannya menurun akibat dibiarkan lama. Data primer ini yang akan diolah dan dihitung menggunakan persamaan di bab sebelumnya.

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak ketiga (tidak diperoleh langsung dari perusahaan). Data ini berupa harga tebu per kwintal sesuai dengan standar harga tebu per kuintal untuk kabupaten Kediri dan .

3.2.3 Tahap Pengolahan Data

Pada tahapan ini, data-data yang telah dikumpulkan kemudian akan diolah berdasarkan metode yang digunakan peneliti. Langkah pertama yaitu melakukan perhitungan total biaya awal yang meliputi biaya simpan, biaya penurunan nilai dan total biaya yang yang dikeluarkan dalam satu periode. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan perusahaan berdasarkan jumlah tebu yang masuk setiap harinya sebelum metode usulan dengan menggunakan persamaan (5), (7) dan (8) yang telah dibahas pada bab 2.

Perhitungan biaya dimulai dengan menghitung pembayaran BBT kepada petani dalam nilai rupiah. Tebu yang digiling akan menghasilkan gula sesuai dengan rendeman yang ada dalam batang tebu. Gula yang dihasilkan tidak semua milik PG karena PG dan petani menggunakan sistem bagi hasil berdasarkan

(5)

29

rendeman. Selanjutnya, hasil yang diperoleh akan digunakan sebagai dasar untuk menghitung biaya pesan per sekali pemesanan (K) dan biaya simpan per kwintal (h).

Data yang digunakan untuk menghitung biaya simpan dalam satu periode yaitu biaya simpan per kwintal (h) dan jumlah yang dibutuhkan dalam satu periode (D). Jumlah yang dibutuhkan dalam satu periode sama dengan jumlah produksi atau jumlah tebu yang digiling. Menghitung biaya penurunan nilai menggunakan data biaya beli bahan baku (C), jumlah pemesanan (Q), dan jumlah yang dibutuhkan dalam satu periode (D). Jumlah pemesanan yaitu jumlah tebu yang masuk ke PG untuk selanjutnya diolah menjadi gula. Pada tahap ini ada beberapa parameter yang digunakan yaitu α, β, dan θ. β menunujukan kemampuan perusahaan untuk merespon permintaan, α diperoleh dari 1 – β dan θ menunjukan fraksi penurunan nilai tebu per satuan waktu. Nilai yang digunakan pada penelitian ini yaitu N menggunakan 2, 4, dan 6; β menggunakan 0,1; α (1-β) menggunakan 0,9; serta θ menggunakan 0,05, 0,11 dan 0,16. Nilai θ diperoleh dari lama waktu menunggu (2,4 dan 6 jam) dibagi 36 jam dikali 100 persen

Perhitungan dilakukan menggunakan persamaan 5 untuk biaya simpan per siklus (HC), persamaan 7 untuk biaya deteriorating (DC), dan persamaan 8 untuk biaya persediaan rata-rata per siklus (TCU).. Langkah selanjutnya yaitu dengan menerapkan metode perbaikan. Metode perbaikan yang diusulkan dalam penelitian ini adalah menggunakan persamaan (9). Pada tahap ini, jumlah persediaan bahan baku optimal akan dihitung sehingga memberikan biaya persediaan yang lebih kecil dibanding sebelumnya. Data yang digunakan pada tahap ini yaitu biaya pesan, jumlah permintaan, dan biaya simpan bahan baku. Jumlah permintaan diperoleh dari jumlah stok gula yang keluar dari gudang sehingga dapat diketahui jumlah tebu yang dibutuhkan. Pada tahap ini,

perhitungan dilakukan dengan menggunakan bantuan software MAPLE 2016

Pada tahap terakhir berdasarkan metode usulan, biaya persediaan akan kembali dihitung dengan menggunakan persamaan yang sama dengan tahap perhitungan awal. Perbedaannya terletak pada jumlah bahan baku yang masuk ke pabrik.

(6)

30

3.3 Tahap Analisa dan Pembahasan

Pada tahap ini, akan dilakukan analisa terhadap hasil pengolahan data,

hasil dari perhitungan total biaya inventory sebelum dan sesudah metode usulan

diterapkan akan dibandingkan. Perbandingan ini bertujuan untuk mengetahui

apakah biaya yang diperoleh menjadi lebih kecil atau tidak. Total biaya inventory

setelah penerapan metode usulan diharapakan lebih kecil dibandingkan dengan sebelum penerapan sehingga bisa menurunkan total biaya operasional perusahaan dan meningkatkan keuntungan. Jika total biaya yang dikeluarkan setelah metode usulan lebih kecil, maka bisa ditarik kesimpulan. Sebaliknya, jika belum memberikan hasil yang lebih baik, maka perhitungan biaya dan kuantitas akan diulang kembali dengan menggunakan parameter nilai yang berbeda.

3.4 Tahap Penarikan Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan pengolahan data dan analisa pembahasan metode, peneliti dapat menarik kesimpulan untuk menjawab permasalan yang diangkat peneliti serta memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan dan peneliti

selanjutnya. Pada tahap ini, akan diberikan usulan perbaikan dengan

menggunakan hasil perhitungan dan analisa yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya persediaan yang harus dikeluarkan. Kesimpulan dan saran yang diberikan diharapkan dapat membantu dan mendukung optimalisasi sistem pengadaan perusahaan agar lebih baik lagi serta dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.

Gambar

Gambar  3.1  Diagram  Alir  Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana suntingan teks naskah Serat Langendriya Episode Damarwulan Ngarit yang bersih dari

Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan, Dengan

tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Tiga contoh sample koral Porites yang diambil dari perairan Biak menunjukkan adanya kenaikan kecepatan kalsifikasi yang selaras dengan kenaikan SPL, walaupun

Untuk memperoleh kondisi pengukuran yang optimum untuk penentuan ion Sn(II) dilakukan dengan memvariasikan berbagai parameter yang berpengaruh terhadap hasil pengukuran seperti;

Dari hasil penelitian ini, kincir angin propeler tiga sudu menghasilkan putaran poros kincir terbesar adalah 790 rpm pada variasi panjang sirip 10 cm dengan kecepatan angin rata –

kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar. dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam