• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya1, Kadek Yota Ernanda Aryanto2, I Ketut Purnamawan3,

Agus Aan Jiwa permana4

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Perbedaan karakteristik tempat wisata dan budaya tentunya mempengaruhi daya Tarik wisatawan. Dengan selera wisatawan yang berbeda-beda setiap daerah perlu melakukan pembenahan terhadap objek wisata yang dimiliki. Berdasarkan data dinas pariwisata daerah provinsi Bali menyebutkan bahwa wisata alam lebih menarik dibandingkan wisata budaya. Hal tersebut ditunjukkan dengan angka statistik yang memiliki nilai rata 80.7% untuk wisata alam. Sedangkan untuk wisata budaya memiliki angka 19.3%(Bali, 2018). Daerah Badung menjadi tempat destinasi wisata alam yang paling diminati. Objek wisata pantai menjadi favorit wisatawan

mancanegara maupun nusantara. Pantai Kuta dan Seminyak sangat digandrungi para wisatawan. Keindahan pantai dengan pemandangan sunset memberikan kesan realaksasi untuk mereka.

Daerah lain di Bali tentunya memiliki destinasi wisata alam yang tidak kalah menarik pula. Namun beberapa kondisi mengakibtkan daerah tersebut tidak menjadi tujuan utama wisatawan ketika mengunjungi Bali. Kondisi tersebut dapat berupa akses jalan, promosi, fasilitas, kondisi wilayah. Singaraja merupakan daerah yang memiliki luas daerah terbesar di Bali. Dengan luas wilayah tersebut, singaraja sebenarnya memiliki potensi wisata alam yang luar biasa. Potensi yang paling menarik adalah air terjun. Di daerah singaraja terdapat

PELATIHAN KOMERSIALISASI DIGITAL DAERAH WISATA

AMBENGAN

1,4Jurusan Teknik Informatika FTK UNDIKSHA;2,3 Pascasarjana Ilmu Komputer, UNDIKSHA

Email:made.putrama@undiksha.ac.id

Tourist visits in the Singaraja area are low. This is contrary to the natural conditions in the Singaraja area. Amphengan tourist area for example. There are several very beautiful tourist objects such as Jembong waterfall, blue lagoon, Kroyo waterfall and so on. It is estimated that the lack of commercialization or promotion of these tourist objects. To increase tourist visits to the tourist area of Ambengan, an effective commercialization is of course necessary. For this reason, the computer science service team has an effort to carry out community service by providing digital commercialization training for the ambengan tourist area. Commercialization techniques are carried out using social media as a means of carrying out the commercialization.

Keywords: Social media, travel, Commercialization, Ambengan

Kunjungan wisatawan pada daerah singaraja tergolong rendah. Hal tersebut berlawanan dengan kondisi alam yang ada di daerah singaraja. Daerah wisata ambengan misalnya. Terdapat beberapa objek wisata yang sangat indah seperti air terjun jembong, blue lagoon, air terjun Kroyo dan lain sebagainya. Hal tersebut diperkirakan kurangnya komersialisasi atau promosi objek wisata tersebut. Untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah wisata ambengan tentunya perlu dilakukan komersialisasi yang efektif. Untuk itu tim pengabdian ilmu komputer memiliki upaya untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan komersialisasi digital daerah wisata ambengan. Teknik komersialisasi yang dilakukan menggunakan media sosial sebagai sarana dalam melaksanakan komersialisasi tersebut.

(2)

beberapa air terjun yang belum terlalu diketahui oleh wisatawan. Air terjun yang telah diketahui wisatawan adalah air terjun Gitgit. Daerah ambengan adalah daerah yang menyimpan potensi wisata alam yang mumpuni. Berlokasi di kecamatan Sukasada, daerah ini memiliki beberapa air terjun. Air Terjun Gunung sari, Air Terjun Jembong, Air Terjun Blue Lagon, Air Terjun Croyo, Air Terjun Aling-aling merupakan destinasi wisata air terjun yang terdapat didesa ambengan. Terkait dengan potensi alam tersebut, pengunjung wisata yang mengunjungi singaraja juga semakin meningkat. Terbukti dengan data yang diberikan oleh dinas pariwisata kabupaten Buleleng, peningkatan wisatawan di tahun 2018 naik hingga 23.45% dibandingkan tahun 2017(Buleleng, 2018). Daerah wisata ambengan notabene belum diketahui oleh wisatawan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan pihak perbekel desa ambengan terdapat beberapa kendala. Daerah air terjun tidak memiliki akses jalan yang besar. Kemudian perbekel desa ambengan juga menyebutkan bahwa daerah wisata tersebut belum pernah dipromosikan dalam suatu wadah apapun. Pengelolaan daerah wisata dilakukan oleh pihak BUMDES. Pihak BUMDES menginginkan suatu metode promosi yang dapat dilakukan dengan biaya minim dan dapat melakukan promosi dengan jangkauan yang luas. Tim memberikan solusi untuk melakukan promosi secara digital melalui sosial media. Namun pihak desa ambengan menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui bagaimana melakukan promosi dengan metode tersebut.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka, direncanakan untuk memberikan pelatihan promosi secara digital. Tim ingin memberikan pengetahuan kepada pihak desa ambengan khususnya BUMDES tentang metode promosi digital. Promosi akan dilakukan melalui media sosial. Hal tersebut dipertimbangkan karena media sosial merupakan tempat yang paling cepat untuk menyebarkan informasi. Desa ambengan merupakan salah satu desa yang

terletak di Kecamatan Sukasada. Desa ambengan memiliki destinasi wisata yang mempesona. Beberapa air terjun yang memberikan ketenangan dengan air jernihnya. Beberapa air terjun yang dimiliki oleh desa ambengan antara lain Air Terjun Gunung sari, Air Terjun Jembong, Air Terjun Blue Lagon, Air Terjun Croyo, dan Air Terjun Aling-aling. Air terjun Gunung Sarim Jembong, dan Blue Lagon berada pada daerah ambengan. Sedangkan air terjun Croyo dan Aling-Aling dimiliki oleh dua desa yaitu ambengan dan sambangan. Air terjun ini sangat sedikit diketahui oleh masyarakat Bali maupun Mancanegara. Perlu dilakukan eksplorasi untuk daerah wisata ini. Terdapat beberapa website travel seperti tripadvisor.com yang membahas air terjun ini. Namun informasi yang diberikan sangat minim. BUMDES desa ambengan selaku pengelola tentunya ingin mempromosikan daerah wisata ini. Demikian juga tempat wisata air terjun yang dimiliki desa ambengan ini pemandangannya tidak kalah dengan air terjun lainnya di Bali. Tentunya dengan aset alam yang dimiliki, pihak BUMDES hanya perlu memasarkan produknya pada media yang tepat. Media sosial merupakan tempat kekinian yang saat ini paling banyak digandrungi semua elemen masyarakat. Media sosial merupakan alat komunikasi yang populer saat ini. Dalam perkembangannya media sosial bisa dimanfaatkan untuk beragam kepen- tingan, mulai menjalin pertemanan, kampanye program tertentu (pendidikan, sosial, agama, lingkungan, kesehatan, dan sebagainya), sampai promosi dan pemasaran produk atau jasa tertentu (Suryani, 2014). Fungsi media sosial untuk berinteraksi semakin besar, terutama karena kemudahan fasilitasnya dalam menyebarkan informasi (Rohmiyati, 2018). Berdasarkan data statcounter.com media sosial yang paling banyak digunakan adalah facebook dengan jumlah 69.25% dari total pengguna sosial media di seluruh dunia (StatCounter.com, 2019).

(3)

Gambar 1Peringkat Media Sosial di Seluruh Dunia

Disusul dengan pinterest, twitter, youtube, dan instagram. Diagram penggunaan sosial media di seluruh dunia ditunjukkan dengan gambar 1. Gambar 1 menunjukkan facebook sebagai sosial media yang paling sering digunakan di dunia. Sejak pertama kali diluncurkan hingga kini, facebook tetap menjadi media sosial yang digandrungi. Situs we are social bulan maret 2018 menyatakan bahwa pengguna aktif facebook mencapai 2.17 miliar. Beberapa pengguna facebook umumnya melihat facebook beberapa kali dalam sehari. Dan rata-rata waktu yang digunakan untuk melihat facebook adalah 58 menit dalam sehari. Berdasarkan data tersebut maka facebook merupakan tempat yang strategis untuk mempromosikan bisnis. Untuk membantu melakukan komersialisasi daerah wisata, maka media sosial harus ditelusuri fiturnya. Memanfaatkan fitur fans page maupun grup di facebook. Memanfaatkan fitur hastag pada instagram dan twitter. Pemanfaatan tersebut harus diimbangi dengan pengetahuan sumber daya manusianya. Pihak desa ambengan belum memiliki kompetensi yang baik dalam penggunaan sosial media. Sehingga perlu diberikan pelatihan kepada pengelola tentang pemanfaatan media sosial untuk promosi daerah wisata. Untuk itu, di dalam pengabdian saat ini pengusul bermaksud melaksanakan pengabdian dalam bentuk pelatihan komersialisasi digital daerah wisata ambengan dalam bentuk pelatihan promosi dengan media sosial, khususnya facebook, instagram, dan twitter.

Adapun daerah wisata yang terdapat pada desa ambengan tergolong memiliki potensi untuk

dipasarkan secara internasional. Objek wisata tersebut antara lain air terjun jembong, kroya dan blue lagoon. Objek wisata tersebut dapat dilihat pada gambar 2. Pelatihan komersialisasi desa wisata daerah ambengan dilakukan dengan media sosial. Penggunaan media sosial diharapkan dapat memberikan dampak yang masive dalam penyebaran informasi. Pustaka terkait pelatihan media sosial adalah pada pengabdian yang dilakukan Solekhan (Solekhan & Winarso, 2016).

Gambar 2 Air terjun Jembong

Pengabdian tersebut bertujuan melakukan pemasaran sangkar burung di kabupaten kudus. Pada pelatihan terkait pemasaran online ataupun menggunakan media sosial dilaksanakan untuk memberikan pemahaman kepada para pengrajin, pemahaman yang diberikan terkait penggunaan dan pengelolaan media sosial dengan mengundang penyaji yang biasa melakukan transaksi online. Pada kegiatan ini dilaksanakan pelatihan penggunakan media sosial sebagai alat bantu pemasaran, dilaksanakan di laboratorium teknik Selain itu terdapat pengabdian yang

(4)

melakukan pelatihan pemanfaatan media sosial untuk promosi pariwisata dan kearifan lokal di pantai sayang heulang Kabupaten Garut. pemahaman peserta akan apa itu media sosial dan bagaimana memanfaatkannya untuk promosi pariwisata dengan menekankan pada aspek penulisan terkait dengan potensi kearifan lokal yang dimiliki oleh Pantai Sayang Heulang (Sjafirah & Basith, 2017). Berdasarkan pengabdian yang telah dilakukan pada kajian pustaka tersebut, maka dalam pengabdian ini akan dilakukan pelatihan komersialisasi digital daerah wisata ambengan. Pelatihan yang dilakukan adalah pelatihan tentang pemanfaatan media sosial untuk komersialisasi daerah wisata yang ada di desa Ambengan Kabupaten Buleleng.

METODE

Dalam kegiatan ini sasaran yang dituju adalah Aparatur Desa Ambengan dan Kelompok Sadar Wisata pengelola Objek Wisata yang ada di Desa Ambengan. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini akan dilakukan pada tahun 2020. Dalam menyiapakan pelaksanaan PkM ini, tim pelaksana merancang program pelatihan dengan membuat kerangka pelatihan yang disusun sebagai berikut: Pada bagian ini akan deskripsikan kerangka kerja dari pelatihan komersialisasi digital daerah wisata ambengan Sukasada. Berdasarkan gambar kerangka perencanaan program pelatihan komersialisasi digital dijelaskan sebagai

berikut:1.Tahap Penentuan Target

Kegiatan.Pada tahap ini ditentukan target dari kegiatan pelatihan komersialisasi digital daerah wisata ambengan Sukasada. 2. Tahap Penentuan Kuota Peserta. Setelah target kegiatan telah ditentukan, selanjutnya dilakukan penentuan jumlah kuota peserta pelatihan sesuai dengan permintaan dari perbekel desa Ambengan.

3. Tahap Prosedur Peminjaman Tempat Pelatihan. Penentuan tempat/lokasi pelatihan dan prosedur peminjamannya dilakukan diskusi dengan perbekel desa ambengan.

Dimana rencana lokasi yang dipilih adalah balai desa adat ambengan. 4. Tahap Persiapan Tempat Pelatihan. Pada tahap persiapan tempat pelatihan dilakukan kesiapan terhadap tempat pelaksananaan kegiatan. Ketersediaan meja, kursi, serta sarana prasarana pendukung seperti komputer, LCD dan projector. 5. Tahap Penyusunan Materi dan Modul Pelatihan. Penyusunan materi dan modul pelatihan komersialisasi digital dengan media sosial disesuaikan dengan keperluan desa. Materi yang diberikan mencantumkan bagaimana memberikan postingan pada media sosial agar tertarik untuk dibaca. 6. Tahap Pencetakan Modul Pelatihan Modul pelatihan yang telah selesai disusun, selanjutnya dicetak sesuai dengan kuota peserta pelatihan. 7. Tahap Perencanaan dan Penentuan Jadwal Pelatihan Setelah tahap penyebaran surat undangan, tahap persiapan tempat pelatihan dan tahap pencetakan modul pelatihan telah dilakukan, maka selanjutnya ditentukan jadwal dari pelatihan. 8. Tahap Pelaksanaan Pelatihan. Pada tahap ini proses pelatihan komersialisasi dengan media sosial. Pelaksanaan pelatihan dimulai dari proses mengisi daftar hadir oleh peserta pelatihan, proses perkenalan, proses penyampaian materi kemudian pendampingan pada pengelola media sosial.

9. Tahap Evaluasi Pelatihan Keberhasilan dari kegiatan pelatihan komersialisasi digital daerah wisata ambengan ini dinilai berdasarkan posting yang dilakukan pada akun media sosail visit ambengan. 10. Tahap Penyusunan Laporan. Hasil akhir dari pelatihan seperti dokumentasi (photo pelaksanaan) dan hasil respon peserta pelatihan, di jadikan sebagai laporan akhir dari pelaksanaan P2M.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyusunan modul dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa materi. Untuk mengantisipasi ketidaksiapan Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) dalam penggunaan media sosial, maka modul dirancang dari pembuatan akun media sosial yang memerlukan akun

(5)

email hingga cara melakukan posting pada media sosial. Adapun materi yang diberikan

pada modul ini adalah:

Gambar 3 Kerangka Pelaksanaan Program Pengabdian 1. Membuat akun gmail

Pada bagian ini diberikan cara untuk membuat akun email. Gmail dipilih karena akun gmail bersifat gratis. Selain itu gmail merupakan email yang dimiliki oleh perusahaan google. 2. Membuat akun Facebook

Sama seperti akun gmail, akun facebook juga dapat dibuat secara gratis. Pada bagian modul diberikan langkah-langkah pembuatan akun facebook. Kemudian memberikan cara bagaimana melakukan posting yang baik dan dibagi menjadi tiga macam posting yaitu: 2.1. Posting objek wisata

Pada posting ini diberikan tips untuk membuat posting dalam dua bahasa/bilingual. Kemudian memberikan tag pada akun media sosial lain yang memiliki pengaruh atau memiliki teman yang banyak seperti info denpasar, visit indonesia maupun wonderfull indonesia. Untuk mempermudah pencarian pada bagian akhir posting ditambahkan hastag yang berupa

kata kunci yang sesuai dengan objek wisata seperti airterjun kemudian nama daerah tempat lokasi objek wisata tersebut.

2.2. Posting informasi objek wisata

Posting informasi objek wisata dimaksud untuk memberikan informasi terkat ketersediaan layanan objek wisata pada hari yang bersangkutan. Pengunjung akan sangat kecewa apabila sudah sampai lokasi, namun objek wisata ternyata ditutup.

2.3. Posting promosi

Pada bagian ini diberikan beberapa tips dan trik yang dapat dilakukan untuk melakukan promosi. Banyak sekali model promosi yang dapat dilakukan, seperti memberikan giveaway untuk akun media sosial yang melakukan repost atau bahkan melalui kompetisi gambar terunik pada objek wisata.

3. Membuat akun instagram

Konten yang diberikan pada bagian ini hampir sama dengan facebook. Terdapat beberapa

(6)

perbedaaan fitur yang tidak dimiliki facebook, sehingga perlu diberikan penjelasan mengenai fitur lain yang dapat dimanfaatkan pada instagram. Pada instagram juga mendukung keterhubungan akun dengan facebook. Jadi ketika melakukan posting pada instagram, kita sekaligus melakukan posting pada facebook yang sudah dihubungkan dengan instagram. 4. Membuat akun Tripadvisor

Akun tripadvisor dapat digunakan melakukan posting objek wisata. Pembayaran juga dapat dilakukan pada akun ini. Sehingga akun tripadvisor dapat diupayakan sebagai akun untuk transaksi secara online.

Modul komersialisasi digital disusun bersama anggota pengabdian dan mahasiswa. Untuk sekilas modul dapat ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4 Modul Pelatihan Komersialisasi Digital Daerah Wisata Ambengan Adapun kegiatan dilaksanakan dengan dibukanya kegiatan pelatihan oleh perbekel desa Ambengan. Kegiatan pembukaan dilaksanakan secara sederhana. Perbekel memberikan sambutan dan membuka kegiatan. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5 Pembukaan Kegiatan oleh Perbekel Ambengan

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan singkat mengenai kondisi kunjungan wisata pada tahun 2019. Setelah

pemaparan singkat kemudian baru

dilaksanakan pendampingan kepada pengelola akun untuk diberikan pelatihan komersialiasi digital dengan menggunakan media sosial. Dalam kegiatan ini sebagai narasumber I Nyoman Saputra Wahyu Wijaya selaku ketua dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang didampingi anggota tim bersama mahasiswa yang bertugas untuk membantu kelancaran jalannya kegiatan pengabdian. Adapun kegiatan tersebut dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6 menunjukkan Kegiatan Pendampingan Pelatihan Komersialisasi Digital Wisata Ambengan. Kegiatan pendampingan yang ditunjukkan gambar 6 diawali dengan menyerahkan akun sosial media kepada pihak BUMDES khususnya

sekretaris BUMDES yang akan

mengkordinasikan penggunaan akun media sosial kepada pokdarwis.

(7)

Gambar 6 Kegiatan Pendampingan Pelatihan Komersialisasi Digital Wisata Ambengan Kemudian diberikan pelatihan tetntang tiga tiga tipe postingan pada akun tersebut. Adapun posting akun media sosial tersebut adalah posting objek wisata, posting informasi objek wisata, dan posting tentang stategi promosi yang dilakukan. Kegiatan pendampingan juga diberikan kedapa pokdarwis blue lagoon dan pebantenan yang ditunjukkan pada gambar 7.

Gambar 7 Kegiatan Pendampingan Pelatihan Komersialisasi Digital Wisata Ambengan

pokdarwis blue lagoon dan pebantenan Kegiatan pendampingan diberikan kepada pokdarwis blue lagoon dan pebantenan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada kelompok-kelompok sadar wisata tentang tiga tipe posting yang dilakukan pada sosial media. Tentunya hal tersebut akan memberikan dampak pada persebaran informasi tentang akun yang digunakan untuk mengelola objek wisata di daerah ambengan. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah posting yang dilakukan oleh pihak bumdes pada akun sosial media yang diberikan. Adapun posting yang dibuat dapat dilihat pada gambar 8.

(8)

Gambar 8 Hasil Pelatihan Komersialisasi Digital Objek Wisata Ambengan Berdasarkan gambar 8, hasil pelatihan memberikan informasi baru terhadap pengelola objek wisata. Posting yang dilakukan memiliki format yang berbeda ketika melakukan posting objek wisata dan informasi. Hal tersebut tentunya akan memudahkan masyarakat untuk

membedakan mana yang merupakan post untuk objek wisata dan post yang merupakan informasi mengenai objek wisata.

SIMPULAN

Dari hasil pelaksanaan kegiatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan PkM ini telah berhasil dan sesuai kebutuhan khalayak. Kegiatan komersialisasi ini memberikan informasi bagaimana cara melakukan posting pada akun media sosial untuk melakukan komersialisasi secara digital. Namun terdapat satu tipe posting yang belum dapat dilaksanakan yaitu posting promosi dengan giveaway. Hal tersebut disebabkan pihak pengelola objek wisata belum memiliki anggaran untuk melakukan promosi dalam bentuk pemberian

giveaway. Selain itu diperlukan

penyempurnaan media pelatihan yang digunakan dan perlu menyesuaikan dengan tingkat keterampilan peserta pelatihan.

DAFTAR RUJUKAN

Bali, D. P. P. (2018).

Buku-Analisis-Pasar-Wisatawan-Nusantara-2018-1.

Buleleng, D. P. K. (2018). Analisa pasar

pariwisata kabupaten buleleng.

Rohmiyati, Y. (2018). Analisis Penyebaran Informasi Pada Sosial Media. Anuva,

2(1), 29. Retrieved from

https://doi.org/10.14710/anuva.2.1.29-42 Sjafirah, N. A., & Basith, A. A. (2017).

Pelatihan Pemanfaatan Media Sosial Untuk Promosi Pariwisata Dan Potensi Kearifan Lokal Di Pantai Sayang Heualang Kab. Garut. Jurnal Pengabdian

Kepada Masyarakat, 2, No 12.

Solekhan, & Winarso, R. (2016). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Media Pemasaran Sangkar Burung di Kabupaten Kudus.

Prosiding SNATIF, 445–448. Retrieved

from

https://doi.org/10.2298/PAN0903301G StatCounter.com. (2019). Social Media Stats

Worldwide Social Media Stats Worldwide - November 2019. Retrieved

(9)

https://gs.statcounter.com/social-media-stats#monthly-201811-201911-bar Suryani, I. (2014). Jurnal komunikasi, ISSN

1907-898X Volume 8, Nomor 2, April 2014, 8(April 2014), 123–138.

Gambar

Gambar 2 Air terjun Jembong
Gambar 3 Kerangka Pelaksanaan Program Pengabdian  1.  Membuat akun gmail
Gambar 4 Modul Pelatihan Komersialisasi  Digital Daerah Wisata Ambengan  Adapun  kegiatan  dilaksanakan  dengan  dibukanya  kegiatan  pelatihan  oleh  perbekel  desa  Ambengan
Gambar 7 Kegiatan Pendampingan Pelatihan  Komersialisasi Digital Wisata Ambengan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada latar belakang masalah tersebut, maka tujuan pengabdian yang dilakukan ini yaitu untuk memberikan pelatihan kepada guru dalam membuat media

Adapun ketentuan besarnya dana tabarru’ didasarkan atas tabel penentuan iuran tabarru takaful dana investasi setelah dikurangi biaya pengelolaan (loading),

Berdasarkan uraian masalah yang dihadapi di atas, maka kegiatan yang akan dilakukan adalah dengan mengadakan pengabdian dalam bentuk seminar workshop pelatihan

dalam rangkaian acara yang digelar hingga 12 Februari ini juga terdapat prosesi pengangkatan jabatan yang dilakukan langsung oleh Dirut Sumber Daya Manusia

Untuk menjawab atau menjelaskan bagaimana pertemuan antara kebutuhan seseorang dengan media terutama pada media massa, Penelitian ini didukung oleh teori Uses

Dapat disimpulkan bahwa solvabilitas memiliki pengaruh positif terhadap audit delay karena perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas tinggi akan mempengaruhi lamanya waktu

Pengabdian ini sejalan dengan pengabdian yang dilakukan Andini Octaviana Puteri dkk (2021) dalam pengabdian juga memberikan pelatihan pengolahan hanya bedanya dikhususkan

Interferensi merupakan gejala umum dalam sosiolinguistik yang terjadi sebagai akibat dari kontak bahasa, yaitu penggunaan dua bahasa atau lebih dalam masyarakat tutur yang