• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan - 13.60.0014 ANTONIUS ARDIAN PUTRANTO (8.57).BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan - 13.60.0014 ANTONIUS ARDIAN PUTRANTO (8.57).BAB IV"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

UD. Kirana Inti Nabati adalah usaha yang bergerak dibidang

manufaktur dan dipimpin oleh Licoln Kartiko. Usaha dagang ini berfokus

pada produksi roti biji wijen dan berlokasi di Jalan Bulak Rukem Timur I

no 160, Surabaya. Usaha ini merupakan usaha turun temurun dari orang

tua, lalu dilanjutkan oleh anaknya hingga sekarang.

Sebagaimana perusahaan atau kegiatan bisnis lain, maka UD.

Kirana Nabati memiliki struktur organisasi yang mengatur garis

wewenang dan tanggung jawab antara pihak pimpinan dengan pihak

karyawannya. Berikut ini adalah struktur organisasi pada UD. Kirana

(2)

Gambar 4.1. Struktur Organisasi UD. Kirana Nabati

Keterangan:

1. Pemimpin selaku pimpinan dan pemilik bertugas untuk memimpin

jalannya perusahaan. Memiliki tanggung jawab dan wewenang yang

penuh terhadap kinerja dan jalannya perusahaan.

2. Wakil pemimpin bertindak sebagai wakil dari pimpinan perusahaan dan

membawahi bagian-bagian seperti terlihat di atas. Serta bertanggung

jawab langsung kepada pemimpin. Wewenangnya adalah mengatur

semua bagian supaya dapat bekerja sama dengan baik dan bertugas

sesuai dengan tugasnya masing-masing.

3. Bagian penjualan bertugas mengatur segala hal yang berhubungan

dengan penjualan barang atau produk perusahaan serta melakukan

promosi kepada konsumen.

(3)

4. Bagian pembelian bertugas mengatur hubungan dengan supplier atau

pemasok serta melakukan pembelian jika stock barang menipis. Juga

bertindak sebagai bagian yang menerima barang serta melakukan stock

di gudang.

5. Bagian produksi bertugas melakukan proses produksi sehingga dapat

mengolah atau memproses bahan baku (tepung) menjadi barang jadi

(roti biji wijen) untuk siap dipasarkan.

6. Bagian keuangan bertugas untuk melakukan pencatatan sehari-hari dari

mulai jurnal transaksi, nota, hingga membuat laporan keuangan

perusahaan.

4.2. Hasil Analisis dan Pembahasan

Pada penelitian ini difokuskan pada sistem pembelian, produksi,

penjualan perusahaan, dengan output laporan laba rugi dan neraca

perusahaan. Berikut ini adalah hasil dan pembahasannya:

1. Dalam proses identifikasi masalah yang ada pada UD. Kirana Nabati

ternyata ditemukan permasalahan sebagai berikut:

a. Laba rugi tidak akurat

b. Pencatatan transaksi kurang sistematis

c. Pengecekan bahan baku tidak dilakukan secara rutin oleh

(4)

d. Pencatatan hasil penjualan masih hanya menggunakan nota

kertas sehingga terkadang bagian keuangan kebingungan

apabila ada beberapa nota yang terselip

Akar penyebab adalah karena ini merupakan bisnis yang dijalankan

secara manual maka perlu dilakukan perancangan sistem informasi

penjualan baru yang tentunya dapat membuat perusahaan ini menjadi

semakin efektif dan efisien dalam melakukan proses penjualan, produksi

dan penjualan kepada konsumennya.

Tabel 4.1. Matriks Analisis Permasalahan (Matriks Sebab Akibat) Project: Sistem Informasi Akuntansi

Analisis sebab-akibat Perbaikan sistem

Masalah/Problem Sebab-Akibat

5. Laba rugi tidak akurat 6. Pencatatan transaksi

kurang sistematis

7. Pengecekan bahan baku tidak dilakukan secara rutin oleh pegawainya, sehingga pengendalian internal lemah.

8. Pencatatan hasil

penjualan masih hanya menggunakan nota kertas

sehingga terkadang

bagian keuangan

kebingungan apabila ada beberapa nota yang terselip

Karena menggunakan sistem manual maka Laba rugi tidak akurat, Pencatatan transaksi kurang sistematis, Pengecekan bahan baku tidak dilakukan secara rutin, Pencatatan hasil penjualan masih hanya menggunakan nota

Menyediakan sistem informasi berbasis TI bagi manajemen, guna mengatasi permasalahan yang ada, meliputi:

1. Laba rugi tidak akurat 2. Pencatatan transaksi

kurang sistematis

3. Pengecekan bahan baku tidak dilakukan secara rutin oleh pegawainya, sehingga pengendalian internal lemah.

4. Pencatatan hasil

penjualan masih hanya

menggunakan nota

kertas sehingga

terkadang bagian

(5)

1. Kebutuhan sistem (system requirement).

Untuk mengatasi permasalahan yang telah diidentifikasi, maka

diperlukan informasi-informasi secara tepat atau akurat dan cepat.

Informasi atau output dan input yang dibutuhkan meliputi:

Tabel 4.2. Identifikasi Kebutuhan Input-Output

Masalah Input Proses Output

Laba rugi tidak akurat Pencatatan transaksi

kurang sistematis Pengecekan bahan

baku tidak dilakukan secara rutin oleh pegawainya, sehingga pengendalian internal lemah.

Pencatatan hasil penjualan masih hanya menggunakan nota kertas sehingga terkadang bagian keuangan

kebingungan apabila ada beberapa nota yang terselip

- Order Pelanggan - Form Penjualan - Form Supplier - Invoice - Form barang - Form Pembelian - Form Stock

- Pendataan Barang - Pendataan Pelanggan - Transaksi Penjualan

- Laporan pelanggan

2. Pembuatan desain logis (permodelan)

3.1. Desain data

a. ERD (Entity and Relationship Diagram)

Dalam pembuatan ERD, dilakukan tahap-tahap atau

langkah-langkah sebagai berikut:

(6)

Identifikasi entitas dan PK ini meliputi: Form

penjualan dengan PK No. Nota, Data produk dengan PK

Kode Barang, Data Pelanggan dengan PK Kode

Pelanggan. Kemudian form pembelian dengan PK nomor

faktur dan data supplier dengan PK adalah kode supplier.

Tabel 4.3. Entitas dan Primary Key (PK)

Entitas PK

Form Penjualan No. Nota

Data Barang Jadi Kode Barang Jadi

Data Pelanggan Kode Pelanggan

Data Barang Kode Barang

Proses Produksi No. Produksi

Form Pembelian No. Faktur

Data Suplier Kode Suplier

2) Identifikasi Relasi

Identifikasi relasi ini meliputi hubungan dan

kardinalitas. Hubungan antara Pelanggan dengan

Penjualan adalah one to many, artinya satu pelanggan

dilakukan banyak penjualan (membeli barang lebih dari

satu kali dari perusahaan).

Tabel 4.4. Identifikasi Relasi Pelanggan dengan Penjualan

(7)

Keterangan Arti Satu atau seorang pelanggan bisa

melakukan banyak transaksi penjualan (punya banyak transaksi penjualan)

Pelanggan bisa memiliki lebih dari satu faktur penjualan

Satu faktur penjualan dibuat untuk satu atau masing-masing pelanggan

Seorang pelanggan dapat

membeli beberapa kali transaksi penjualan dari perusahaan

Hubungan antara Penjualan dengan Barang adalah

many to many, artinya beberapa transaksi penjualan dapat

terdiri dari beberapa barang.

Tabel 4.5. Identifikasi Relasi Penjualan dengan Barang Jadi

Keterangan Arti

Satu jenis barang jadi dijual lebih dari satu kali atau banyak faktur penjualan

Beberapa faktur penjualan dapat terdiri dari barang jadi yang dijual perusahaan Satu faktur penjualan bisa

berisi lebih dari satu atau banyak barang jadi

Beberapa barang jadi yang sama dapat dicatat untuk beberapa faktur penjualan

Hubungan antara Barang dengan proses produksi

adalah many to many, artinya beberapa proses produksi

dapat menghasilkan dari beberapa barang.

Tabel 4.6. Identifikasi Barang dengan Proses Produksi

Penjualan Barang Jadi

Barang Jadi Proses

(8)

Keterangan Arti Satu jenis barang jadi berasal

dari satu kali atau banyak proses produksi

Beberapa proses produksi dapat terdiri dari barang jadi yang jadi / diproduksi Satu kali proses produksi dapat

menghasilkan lebih dari satu atau banyak barang jadi

Beberapa barang jadi yang sama dapat dicatat untuk beberapa proses produksi

Tabel 4.7. Identifikasi Relasi Supplier dengan Pembelian

Keterangan Arti

Satu atau seorang suplier bisa memiliki banyak transaksi pembelian (punya banyak transaksi pembelian)

Suplier bisa memiliki lebih dari satu faktur pembelian

Satu faktur pembelian dibuat untuk satu atau masing-masing pemasok/suplier

Seorang suplier dapat membeli beberapa kali transaksi

pembelian dengan perusahaan

Hubungan antara Pembelian dengan Suplier

adalah one to many, artinya perusahaan dapat membeli

barang yang sama dengan beberapa supplier.

Tabel 4.8. Identifikasi Relasi Pembelian dengan Barang

Pembelian Suplier

(9)

Keterangan Arti Satu jenis nota pembelian

dapat terdiri dari banyak barang

Beberapa faktur pembelian dapat terdiri dari banyak barang yang diberi perusahaan

Satu faktur pembelian bisa berisi lebih dari satu atau banyak barang

Beberapa barang yang sama dapat dicatat untuk beberapa faktur pembelian

1) Identifikasi atribut lengkap:

Identifikasi atribut lengkap adalah sebagai

berikut: Form data pelanggan memiliki PK Kode

Pelanggan dengan atribut Nama Pelanggan, Alamat dan

Telepon.

Form Penjualan memiliki PK No. Nota, dan

atribut Tanggal Transaksi, Kuantitas, Harga, Total,

Kode Pelanggan, dan Kode Barang.

Data Barang memiliki PK Kode Barang, dengan

atribut Nama Barang, Harga Jual, Stock Awal, Barang

Terjual dan Stock Akhir, serta Harga Pokok Produksi.

Tabel 4.9. Identifikasi Atribut Lengkap

Entitas PK FK Atribut

Data Pelanggan

Kode Pelanggan Nama Pelanggan

Alamat Telepon Form

Penjualan

No.Nota Kode Pelanggan

Kode Barang

Tgl. Transaksi Total

(10)

Jadi Harga Jual

Harga per unit Stock awal

Data Suplier Kode Suplier Kode Suplier

Nama Suplier Alamat Telepon 2) Identifikasi Assosiatif Entity:

Assosiatif entity adalah entitas yang terbentuk

dari suatu relasi, dan bisa terjadi jika:

- Relasi yang merekatkan dua entitas

bersifat banyak ke banyak (many to

(11)

- Biasanya berasal dari suatu relasi dimana

relasi itu memiliki makna mandiri bagi

pengguna.

Dalam hal ini perlu dibuat assosiatif entity untuk

menghubungkan antara penjualan dengan barang.

Assosiatif entity ada tiga, yaitu: Rincian faktur

penjualan, detail produksi dan rincian faktur pembelian.

Tabel 4.10. Identifikasi Assosiatif Entity

Entitas FK Atribut

Harga per unit Kebutuhan Satuan Total Biaya Produksi Rincian Faktur

Pembelian

(12)
(13)

a. Data dictionary

Berikut ini adalah data dictionary yang ada pada

penelitian ini yaitu:

1) Data Pelanggan

Nama Alias Keterangan Deskripsi

Kode Pelanggan

NoPel 10 karakter Text, Number

Nama Pelanggan

Nama 10 karakter Text

Alamat Alamat 25 karakter Text, Number

Telepon Telp 12 karakter Number

2) Data Form Penjualan

Nama Alias Keterangan Deskripsi

No. Nota NoNt 5 karakter Number

Total 15 karakter Number,

Currency Kode

Pelanggan

NoPel 6 karakter Text, Number

3) Rincian Faktur Penjualan (Ass)

Nama Alias Keterangan Deskripsi

No.Nota NoNota 6 karakter Text,

Harga Jual Harga 12 karakter Number,

Currency

Jumlah terjual Qty 6 karakter Number

Satuan Satuan 10 karakter Text

Sub total Sub Ttl 15 karakter Number,

(14)

4) Data Barang Jadi

Nama Alias Keterangan Deskripsi

Kode Barang

Stock Awal StkAwal 5 karakter Number

Barang Terjual Terjual 5 karakter Number

Stok Akhir StkAkhir 5 karakter Number

Satuan Satuan 10 karakter Text

HPP HPP 8 karakter Number,

Currency

5) Proses Produksi

Nama Alias Keterangan Deskripsi

No.Produksi NoProd 5 karakter Text,

Number

JmlProd 10 karakter Number

Biaya Produksi

BiProd 15 karakter Number, Currency

6) Rincian Produksi (Ass)

Nama Alias Keterangan Deskripsi

Kode Barang Kode 5 karakter Text,

Number

Harga per unit Qty 10 karakter Number,

Currency

Kebutuhan Kebutuhan 10 karakter Number

Satuan Satuan 10 karakter Text

Total Biaya Produksi

(15)

7) Data Barang

Keterangan: data barang yang dimaksud disini

adalah data bahan baku tepung yang dibeli dari

supplier sebelum dilakukan proses produksi.

Nama Alias Keterangan Deskripsi

Kode

StkAwal 5 karakter Number

Terbeli Terbeli 5 karakter Number

Terpakai Terpakai 5 karakter Number

Stok Akhir

StkAkhir 5 karakter Number

Satuan Satuan 10 karakter Text

8) Data Suplier

Nama Alias Keterangan Deskripsi

Kode Suplier

Kode_Sup 15 karakter Text, Number

Nama Supplier

Nama_Sup 15 karakter Text

Alamat Alamat 25 karakter Text, Number

Telepon Telp 12 karakter Number

9) Data Form Pembelian

Nama Alias Keterangan Deskripsi

No. Faktur NoFktr 5 karakter Number

Kode_Sup 15 karakter Text, Number

Total Total 15 karakter Number,

(16)

10) Rincian Faktur Pembelian (Ass)

Nama Alias Keterangan Deskripsi

No. Faktur NoFktr 5 karakter Number

Kode Barang

Kode 10 karakter Number, Text

Harga per unit

Harga 5 karakter Currency

Unit

Nama Alias Keterangan Deskripsi

Kode kas

Nama Alias Keterangan Deskripsi

(17)

16) Pelunasan Hutang

Nama Alias Keterangan Deskripsi

Kode hutang

Kode1 5 karakter Number, Text

Tanggal pembayaran

Tgl 5 karakter Number

Kode supplier

Kode2 5 karakter Number, Text

Total pembayaran

hutang

Total 15 karakter Currency

Keterangan Ket 15 karakter Text

17) Pelunasan Piutang

Nama Alias Keterangan Deskripsi

No pelunasan

Kode1 5 karakter Number, Text

Tanggal pembayaran

Tgl 5 karakter Number

Kode pelanggan

Kode2 5 karakter Number, Text

No rek kas

Desain proses dilakukan dengan pembuatan DFD, langkah

pertama adalah pembuatan logical design (Contex Diagram) yang

meliputi: sistem penjualan yang berhubungan dengan supplier,

(18)

pembuatan DFD Level 0, Level 1 (Proses Transaksi), dan DFD

Level 1 (Laporan).

3.2.1. Konteks Diagram

Konteks diagram menggambarkan tentang sistem

penjualan, pembelian dan produksi pada UD. Kirana Nabati, yang

mempunyai relasi pada pihak konsumen dan manajemen, supplier.

(19)

Dekomposisi

Gambar 4.4. Dekomposisi

Pada tahap dekomposisi ini terdiri dari: Sistem pembelian,

produksi, penjualan dan sistem pelaporan. Sistem pembelian terdiri

dari data barang, penerimaan faktur dan pendataan suplier. Sistem

produksi terdiri dari pendataan barang dan barang selesai

diproduksi. Sistem penjualan terdiri dari penerimaan order,

pembuatan faktur . Pada laporan meliputi: data barang, data

pelanggan, dan penjualan. Sedangkan pada pelaporan terdiri dari

data barang jadi, data supplier, data pelanggan, pembelian dan

penjualan.

4. Laporan 4.1 Laporan barang jadi

4.2 Laporan Supplier 4.3 Laporan penjualan 4.4 Laporan Pelanggan 4.5 Laporan Produksi 3.Penjualan

3.1 Penerimaan order 3.2 Pendataan pelanggan

3.3 Pembuatan faktur 1.Pembelian

(20)

3.2.2. DFD Level 0

Dalam DFD level 0 ini terdapat beberapa proses, yaitu

proses proses pembelian, proses penjualan, penerimaan barang,

dan proses laporan. Proses pembelian adalah pembelian bahan

baku dari supplier untuk melakukan proses produksi. Jadi

perusahaan melakukan pesanan bahan baku kepada supplier,

kemudian supplier mengirim bahan baku dan supplier menerima

bukti penerimaan barang. Pada proses penjualan, disini bila

pelanggan melakukan order, maka perusahaan akan memberikan

surat jalan kepada pelanggan sebagai bukti order barang.

Untuk proses penerimaan barang terdiri dari bagian

penerimaan kemudian menerima barang dari supplier dan mencatat

harga pokok serta melakukan stock.

Sedangkan pada proses laporan, merupakan tugas akhir

bagian administrasi, yaitu membuat laporan-laporan yang meliputi

laporan barang, laporan penjualan, laporan pembelian, laporan

supplier, dan laporan pelanggan yang nantinya diserahkan kepada

manajemen perusahaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

(21)

Gambar 4.5. DFD Level 0 1.2.3. DFD Level 1 Proses Pembelian

Pada proses pembelian ini, pihak perusahaan memesan

(22)

faktur pembelian kepada perusahaan. Setelah barang dikirim dan

diterima maka pihak perusahaan harus melakukan pembayaran

kepada pihak supplier. Karena merupakan perusahaan perorangan

maka terdapat perangkapan fungsi yaitu yang memesan juga

menerima barang tersebut, sekaligus melakukan pembayaran.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.6. DFD Level 1 Proses Pembelian

1.2.4. DFD Level 1 Proses Produksi

Dalam proses produksi ini, dilakukan pencatatan terhadap

data barang yang dibeli pada saat proses pembelian barang yang

dilakukan pada proses produksi, serta proses pendataan barang juga

(23)

memberikan informasi pada bagian pembelian sehingga dapat

mengetahui apakah barang yang butuh untuk dibeli dan manakah

yang tidak. Untuk lebih jelasnya ada pada gambar berikut ini:

Gambar 4.7. DFD Level 1 Proses Produksi

Perhitungan untuk HPP atau biaya produksi menggunakan metode

perpetual yaitu average (rata-rata). Jika misalnya terjadi kenaikan

untuk harga beli bahan baku, maka harga yang baru dirata-rata

dengan harga lama dibagi dua, sehingga dikatakan menggunakan

sistem perhitungan HPP average. Output untuk biaya produksi

(pada desain interface) menggunakan output per batch bukan per

(24)

3.2.5. DFD Level 1 Proses Penjualan

Dalam proses penjualan ini, pelanggan meminta barang

kepada bagian penjualan kemudian surat order tersebut diberikan

kepada bagian pemasaran, dan bagian pemasaran membuat surat

jalan dan faktur yang diajukan ke bagian administrasi, dan tanda

terima tersebut diberikan kepada pelanggan. Setelah surat order

selesai, bagian penjualan segera mengirim barang tersebut ke

pelanggan. Setelah barang sampai ke pelanggan, baru mencetak

semua laporan selama transaksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar berikut ini:

(25)

3.2.6. DFD Level 1 Proses Laporan

Setelah semua transaksi selesai dilakukan, bagian keuangan

membuat semua laporan, dari laporan supplier, laporan pembelian,

laporan barang, laporan penjualan dan laporan pelanggan yang

akan diserahkan ke manajemen perusahaan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar 4.8. berikut ini:

(26)

3.3. Desain interface

Pada tahap akhir ini, desain menghasilkan output atau

keluaran akhir dari tahap-tahap sebelumnya yaitu berupa form akhir,

seperti form pelanggan, penjualan, form suplier, form pembelian, dan

data barang, serta form proses produksi.

Sedangkan pengendalian inputnya (input validation control)

untuk masing-masing field-nya adalah sebagai berikut:

1) Form Data Pelanggan

Field Pengendalian Keterangan Contoh

Kode Pelanggan

Field Check Alfabet, numeric check P-001

Completeness Check

Kode tidak boleh kosong

Redundant Check Tidak boleh ada duplikat kode pelanggan

Nama Pelanggan

Field Check Alfabet Ari

Alamat Field Check Alfabet, numeric check Jl. Mataram

132

Telepon Field Check Numeric check 8532221

2) Form Transaksi Penjualan

Field Pengendalian Keterangan Contoh

No. Nota Field Check Alfabet, numeric check A-001

Completeness Check Kode tidak boleh kosong Redundant Check Tidak boleh ada duplikat

nomer nota Tanggal

Transaksi

Field Check Numeric check 7/7/2016

(27)

Harga Jual Field Check Numeric check 1.000 Total

penjualan

Field Check Numeric check 200.000

Kode Pelanggan

Field Check Alfabet, numeric check B-003

Completeness Check Kode tidak boleh kosong Redundant Check Tidak boleh ada duplikat

kode pelanggan

3) Form Barang Jadi

Field Pengendalian Keterangan Contoh

Kode Barang Jadi

Field Check Alfabet, numeric check C-01

Completeness Check

Kode tidak boleh kosong

Redundant Check Tidak boleh ada duplikat kode barang jadi

Nama Barang Jadi

Field Check Numeric check Roti Biji

Wijen

Harga Jual Field Check Numeric check Rp33.750

Stock Awal Field Check Numeric check 20

Barang Terjual

Field Check Numeric check 5

Stok Akhir Field Check Numeric check 15

Satuan Field Check Alfabet check Pak

HPP Field Check Numeric check Rp26.175

Completeness Check

Kelengkapan apakah semua data telah dimasukkan

4) Form Proses Produksi

Field Pengendalian Keterangan Contoh

No_Prod Field Check Alfabet, numeric check Sept-001

Redundant Check Tidak boleh ada duplikat nomor produksi

Tanggal Field Check Numeric check 02/09/2016

(28)

Kode Field Check Alfabet, numeric check AR-01 Completeness

Check

Kode tidak boleh kosong

Redundant Check Tidak boleh ada duplikat kode barang jadi

Jumlah produksi

Field Check Numeric check 100

Biaya produksi

Field Check Numeric check Rp236.750

Completeness Check

Kelengkapan apakah semua data telah dimasukkan

5)Form Data Barang

Field Pengendalian Keterangan Contoh

Kode Barang

Field Check Alfabet, numeric check K-01

Completeness Check

Kode tidak boleh kosong

Redundant Check Tidak boleh ada duplikat kode barang

Nama Field Check Alfabet Tepung

Redundant Check Tidak boleh ada duplikat nama barang

Harga per unit

Field Check Numeric check Rp350

Stock awal Field Check Numeric check 2000

Terbeli Field Check Numeric check 500

Terpakai Field Check Numeric check 300

Stock Akhir Field Check Numeric check 2200

Completeness Check

Kelengkapan apakah semua data telah dimasukkan

Satuan Field Check Alfabet check Lembar

6) Form Data Supplier

Field Pengendalian Keterangan Contoh

(29)

Completeness Check

Kode tidak boleh kosong

Redundant Check Tidak boleh ada duplikat kode supplier

Nama_Sup Field Check Alfabet PT Andi

Enterprise Redundant Check Tidak boleh ada duplikat

nama supplier

Alamat Field Check Alfabet, numeric check Jl. Barito 34

Telp Field Check Numeric check 67450247

Completeness Check

Kelengkapan apakah semua data telah dimasukkan

7) Form Pembelian

Field Pengendalian Keterangan Contoh

NoFktr Field Check Alfabet, numeric check F_031

Completeness Check

Kode tidak boleh kosong

Redundant Check Tidak boleh ada duplikat nomor faktur

Tgl Field Check Numeric check 1/7/2016

Redundant Check Tidak boleh ada tanggal yang melebihi misalnya tgl.32, dst

Qty Field Check Numeric check 150

Kode_Sup Field Check Alfabet, numeric check PT Andi

Enterprise Redundant Check Tidak boleh ada duplikat

kode supplier

Total Field Check Numeric check 300.000

Completeness Check

Kelengkapan apakah semua data telah dimasukkan

Berikut ini adalah gambar tampilan untuk desain prototype sistem

(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)

Gambar 4.17. Kas Masuk

(39)
(40)
(41)
(42)

Gambar 4.22. Pelunasan Piutang

(43)
(44)

Metode FIFO sistem perpetual

Tanggal Diterima Dikeluarkan Saldo

(45)

95 Sebagai ilustrasi yang lebih lengkap, maka berikut ini akan disajikan

contoh perhitungan dengan menggunakan sistem periodik (fisik) dan perpetual,

pencatatan jurnal, serta laba ruginya.

Berikut ini data penjualan, pembelian dan persediaan barang perusahaan, untuk

periode tahun buku yang berakhir pada tgl 31 Desember 2016 sebagai berikut:

- Persediaan awal 1500 unit @ Rp. 450

- Pembelian, 2000 unit @ Rp. 450

- BTUD 3500 unit

- Penjualan 2250 unit @ Rp. 750

- Persediaan Akhir 1250 unit

Dari kasus di atas, maka jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut:

Uraian Jurnal Transaksi

Sistem perpetual

Pembelian 2000 unit @ Rp 450 Persd. Brg dag. 900.000 Utang dagang 900.000 Penjualan 2250 unit @ Rp 750 Piutang dagang 1.687.500

Penjualan 1.687.500 HPP 1.012.500 Pers Brg Dag. 1.012.500

Berikut ini adalah output yang berupa Laporan Laba Rugi dan Neraca UD.

(46)

96 LAPORAN LABA/RUGI

UD. KIRANA NABATI (Dalam Rupiah)

Keterangan Desember 2016

Pendapatan 42,000,000

HPP 20,000,000

Laba kotor 22,000,000

Bi. Operasional 5,750,000

Laba Bersih Sebelum Pajak 16,250,000

Pajak (1,625,000)

Laba Bersih Setelah Pajak 14,625,000

NERACA

UD. KIRANA NABATI (Dalam Rupiah)

Keterangan Desember 2016

Aktiva:

Aktiva Lancar:

Kas 100.000.000

Perlengkapan 10.000.000

Persediaan barang 150.000.000

Total Aktiva Lancar: 260.000.000

Aktiva Tetap

Mesin 50.000.000

Akumulasi penyusutan (25.000.000)

Gambar

Tabel 4.1.   Matriks Analisis Permasalahan (Matriks Sebab Akibat)
Tabel 4.2.   Identifikasi Kebutuhan Input-Output
Tabel 4.3. Entitas dan Primary Key (PK)
Tabel 4.5. Identifikasi Relasi Penjualan dengan
+7

Referensi

Dokumen terkait