• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JALAN DI DIY BERBASIS WEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JALAN DI DIY BERBASIS WEB"

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JALAN DI DIY BERBASIS WEB

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh : Rini Astuti NIM : 023124030

P

ROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

(2)
(3)
(4)

MOTTO

Do all the goods you can, All the best you can, In all times you

can, In all places you can, For all the creatures you can.

Jejak-jejak di atas pasir kunoktahkan dalam langkahku..

Jejak-jejak itu kan kupandang ketika aku sudah terbang

sampai ujung

Malam ini aku akan memimpikannya

dan saat kubangun aku pasti

melakukannya

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Rangkaian huruf dan angka ini kupersembahkan untuk:

Sahabatku, Yesus

Papz Aris & Mamz Titin suporter dan pendoa setiaku Pangeran-pangeran kecilku : Bro’ Agung n Bro’ Wahyu

Steven, penjaga hatiku & Michael yang selalu menemani perjalanan kami..

Many people walk in and out of my life, but thanks to my true friends who leave footprints in my heart:

XC, Ikoq, Veni, Agnes, Ika, Lusi, Lasro, Hendy, Febri, Tetex, Agus, Grivindor crew, Bon-bon, Martha, SMUTEN’ers : Putri & Yeti & Benk2, Kutungemplak crew : Nanok & Inul & Nana, Esphero gurl : Ika, Yani, my cyber friends : Lijun

☺& ke-222 teman FS, IKOM ’02 USD : kalian the best,

B’li Ocox : ☺for bad n good time in the past☺,

Mas Ferdi : thx buat doanya & lifetime guanrantee-nya☺,

Sasando 90.3 FM crew n my fans, Masdha 95.00 FM crew, Jogja Tunder Club crew, Adek-adek angkatan IKOM USD, Geoteknika Indonesia crew : M’Aan,

M’ Yo, Novi, exspecially to M’ Arson

OUR BELOVED DOG : RUBY cute SOHO smilin’ ROCK n ROLL

Dan semua pihak yang ikut membantu tapi belum disebutkan

Terimakasih semua

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Maret 2007

Penulis

Rini Astuti

(7)

ABSTRAK

“Sistem Informasi Geografis Jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta Berbasis Web” merupakan sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui informasi tentang jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sistem ini menggunakan Apache HTTP Server 2.0.49 sebagai webserver, bahasa PHP serta XML dan MySQL sebagai database. Sistem ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada instansi yang berhubungan dengan transportasi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sistem Informasi Geografis ini dibangun dengan menggunakan perangkat lunak Arc View untuk memproses peta, Macromedia Freehand 10 untuk mengkonversikan peta, Macromedia Dreamweaver MX 2004 untuk membuat tampilan web dan Macromedia Flash MX 2004 untuk membuat tampilan peta. Macromedia Flash mempunyai user interface yang dapat menampilkan peta dengan lebih menarik. Selain itu, Macromedia Flash juga dapat diintegrasikan dengan PHP dan XML.

Tujuan sistem adalah menampilkan peta beserta informasinya. Pengguna dapat melakukan penelusuran dan pencarian data dari data yang tersedia di list jalan. Selain itu, administrator dapat meng-update data, namun fasilitas untuk pengubahan peta tidak tersedia di sini.

(8)

ABSTRACT

“Web Based Geographical Information System of Road at Daerah Istimewa Yogyakarta” represents information system that can be used to find the information about roads in Daerah Istimewa Yogyakarta. This system uses Apache as the server, PHP language, XML and MySQL as the database. This system is expected to give information to department that connected with transportation at Daerah Istimewa Yogyakarta.

This Geographical Information System is developed by using the Arc View to proccess the map, Macromedia Freehand 10 to convert the map, Macromedia Dreamweaver MX 2004 to design the web layout and also Macromedia Flash MX 2004 which is used as the layout design of map because it has user interface that is able to put maps forward in more interesting ways. Besides, Macromedia Flash can also be integrated with PHP and XML.

The purpose of this system is to display the information as well as the map. Users can search and look for the data from the available data on the road option list. Besides, administrator can update the data, eventhough the facility of changing map is not avaliable in here.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana sains Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Ilmu Komputer Universitas Sanata Dharma.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak pihak telah memberikan sumbangan baik pikiran, waktu, tenaga, bimbingan dan dorongan pada penulis, sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bpk Haris selaku dosen pembimbing skripsi untuk bantuan dan arahan dalam mendampingi penulis menyelesaikan skripsi.

2. Ibu Rosa selaku Kaprodi serta dosen penguji untuk kesabaran, bantuan dan dorongan yang diberikan selama kuliah maupun dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Joko yang telah bersedia menjadi dosen penguji.

4. Seluruh Dosen dan karyawan FMIPA, yang telah membimbing penulis selama menempuh studi di Universitas Sanata Dharma.

5. Pak Tukijo dan Bu Linda yang dengan sabar selalu membantu penulis dalam masalah kemahasiswaan.

6. Papz dan Mamz yang selalu mempercayai, mendukung, mendoakan dan mencintaiku : tiada yang dapat menggantikan kalian.

7. Keluarga besar Sastrowiyono dan Alm R. Soedarman yang selalu memberikan dukungan.

8. Bro Agung dan Bro Wahyu, teman setia dalam susah dan senang.

(10)

9. Sahabat-sahabatku, penyemangat hidupku dalam susah dan senang yang selalu menerimaku apa adanya,”I love you all, guys…thanks for being my best friend…”

10.Steve Pieterz, Aria Sanjaya, Komang Gede Sudharma dan Ferdian Wisnu yang telah membuat hari-hariku selalu indah, terimakasih untuk sebuah masa lalu, kini dan nanti.

11.Keluarga besar Masdha 95.00 FM, Sasando 90.3 FM, Jogja Thunder Club, Friendster crew yang telah memberikan semangat dan doa.

12.Teman-teman Ikom ’00, ’01, great ‘02, ’03 dan ’04 untuk dukungannya.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak.

Penulis

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...……… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. HALAMAN PENGESAHAN ………... HALAMAN MOTTO ………. HALAMAN PERSEMBAHAN ………... PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….……… ABSTRAK ...………... KATA PENGANTAR ………

viii DAFTAR MODUL PROGRAM ……… xix BAB I PENDAHULUAN……….... 1

1.1. Latar Belakang……….

1.2. Rumusan Masalah………

1.3. Batasan Masalah………..

1.4. Tujuan Penelitian……….

1.5. Manfaat Penelitian………...

1.6. Metodologi Penelitian………. 1.7. Sistematika Pembahasan………..

(12)

BAB II LANDASAN TEORI ………... 8 2.1. Konsep Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi……… 2.1.1. Sistem………... 2.1.2. Informasi……….. 2.1.3 Sistem Informasi……….. 2.2. Sistem Informasi Geografis (SIG)………... 2.2.1. Definisi Sistem Informasi Geografis……… 2.2.2. Subsistem SIG……….. 2.2.3. Cara Kerja SIG………. 2.2.4. Pengelompokan Data Dalam SIG... 2.2.4.1.Data Spasial... 2.2.4.2.Data Atribut... 2.2.5 Model Data... 2.2.6. Model Data Raster... 2.2.7. Model Data Vektor... 2.3. Pengertian, Jenis Peta, dan Simbol Dalam Peta...

2.3.1. Pengertian Peta... 2.3.2. Jenis Peta... 2.3.3. Simbol Peta... 2.4. Software Pengolah Data Spasial, Proses Input Data dan Proses

Digitasi Peta... 2.4.1. Software Pengolah Data Spasial... 2.4.2. Proses Input Data...

(13)

2.4.3. Proses Digitasi Peta... 2.5. Jalan ...

2.5.1. Pengertian Jalan... 2.5.2. Pengelompokan Jalan Umum...

2.5.2.1.Berdasarkan Fungsi... 2.6.2.1.Bagaimana WWW Bekerja……….. 2.6.2.2.Server Web………... 2.6.2.3.Browser……… 2.6.2.4.Hyper Teks Transfer Protocol……….. 2.7. Perl Hyperteks Preprocessor………

2.8. Basis Data………

2.9. XML (eXtensible Markup Language)………. 2.10. MySQL………. 2.11. Mapublisher 4.0 Dan Macromedia Freehand 10……….. 2.12. Macromedia Flash MX……… 2.13. Macromedia Dreamweaver MX 2004………. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN………

3.1 Analisis Sistem……….

(14)

3.1.1. Identifikasi Kebutuhan ... 3.1.2. Studi Kelayakan ... 3.2. Perancangan ...

3.2.1. Perancangan Proses... 3.2.2. Perancangan Sistem... 3.2.2.1.DFD level 0... 3.2.2.2.DFD level 1 User... 3.2.2.3.DFD level 1 Admin... 3.2.3. Perancangan Antarmuka……….………. 3.2.3.1 Halaman Aplikasi Web untuk User BAB IV IMPLEMENTASI ……… 4.1. Implementasi……… 4.2. Implementasi Basis Data……….. 4.3. Koneksi Basis Data……….. 4.4. File yang Digunakan Dalam Sistem ……… 4.5. Implementasi Halaman User ...……… 4.5.1. Implementasi Halaman Index……….. 4.5.2. Implementasi Halaman Peta ………

(15)

4.5.3. Implementasi Buku Tamu ……….. 4.6. Implementasi Halaman Administrator ………...

4.6.1. Implementasi Halaman Update Info ………... 4.6.2. Implementasi Halaman Update Buku Tamu ………...

68 71 72 74 BAB V PENUTUP ………. 75

5.1. Kesimpulan ……….

5.2. Saran ………

75 75 DAFTAR PUSTAKA ………. xx

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Notasi dalam E-R Diagram………. Tabel 4.1. Daftar File yang digunakan...

33 65

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Transformasi Data Menjadi Informasi……...………. Gambar 2.2. Subsistem-subsistem SIG……...………. Gambar 2.3. Layer, Tabel, dan Basis Data SIG ...………. Gambar 2.4. Gambaran Data Raster……...………. Gambar 2.5. Gambaran Data Vektor…..………. Gambar 2.6. Isi Proyek Arcview……..………... Gambar 2.7. Project Window dan View……….. Gambar 2.8. Proses Pengaktifan Extensions ... Gambar 2.9. Proses Register and Transform………... Gambar 2.10. Pemilihan Garis Untuk Digitasi Peta……… Gambar 2.11. Bagan Pembagian Jalan………. Gambar 2.12. Diagram Hirarki XML……….. Gambar 2.13. Kotak Dialog Import Map………. Gambar 2.14. Kotak Dialog Pengaturan Dokumen………. Gambar 2.15. Kotak Dialog Insert Map... Gambar 2.16. Hasil Import Peta... Gambar 2.17. Panel Xtra Tools... Gambar 2.18. Kotak Informasi Map Location Tool... Gambar 3.1. Diagram Konteks SIG Penyajian Peta Jalan di DIY... Gambar 3.2. DFD Level 1 User... Gambar 3.3. DFD Level 1 Admin... Gambar 3.4. Hubungan Antarmuka Halaman Aplikasi Web untuk User...

(18)

Gambar 3.5. Rancangan Halaman Menu Utama... Gambar 3.6. Rancangan Halaman Menu Muka... Gambar 3.7. Rancangan Halaman Peta... Gambar 3.8. Rancangan Halaman Buku Tamu... Gambar 3.9. Hubungan Menu Utama Admin... Gambar 3.10. Rancangan Login Admin... Gambar 3.11. Rancangan Halaman Konfirmasi Login... Gambar 3.12. Rancangan Halaman Muka Admin... Gambar 3.13. Rancangan Halaman Update Peta... Gambar 3.14. Rancangan Halaman Update Buku Tamu... Gambar 4.1. Tampilan Halaman Indeks... Gambar 4.2. Tampilan Halaman Peta... Gambar 4.3. Tampilan Halaman Buku Tamu... Gambar 4.4. Tampilan Halaman Tampil Buku Tamu……….. Gambar 4.5. Tampilan Halaman Administrator……….. Gambar 4.7. Tampilan Halaman Update……….. Gambar 4.8. Tampilan Buku Tamu Administrator…...………..

(19)

DAFTAR MODUL PROGRAM

Modul 2.1. Tag dan Atribut Dalam XML... Modul 2.2. Bagian-bagian Dalam Document XML... Modul Program 4.1. Data.php... Modul Program 4.2. Proses.php... Modul Program 4.3. Database TA... Modul Program 4.4. Koneksi Basis Data... Modul Program 4.5. Pembuatan Database Data.xml dan Jalan.xml serta Pendeklarasian Atribut Jalan... Modul Program 4.6. Proses Pengisian Buku Tamu... Modul Program 4.7. Proses Menampilkan Halaman Lihat Buku Tamu... Modul Program 4.8. Proses Login Admin... Modul Program 4.9. Proses Edit Data Peta... Modul Program 4.10. Proses Delete Isi Buku Tamu...

35 37 63 64 64 65

67 69 70 72 73 74

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah daerah yang cukup yang bermasalah dengan jalan sebagai jalur lalu lintas serta transportasi. Padahal, jalan merupakan salah satu prasarana transportasi serta unsur penting dalam pengembangan kehidupan masyarakat. Jalan yang juga berfungsi sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial, budaya serta lingkungan.

Oleh karena itu jalan harus didukung dengan penyelenggaraan jalan yang baik, antara lain kegiatan penelitian, pengaturan, pelayanan, pengembangan jalan, pembangunan dan pengawasan jalan. Aspek-aspek yang terkait dalam penyelenggaraan jalan adalah panjang, lebar, kelas, status, kondisi, lokasi, dan fungsi jalan. Status jalan berkaitan dengan kewenangan dalam pembinaan jalan. Kondisi jalan berpengaruh pada tingkat pelayanan kepada masyarakat, juga tingkat kenyamanan dalam mendukung kegiatan baik ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Lokasi jalan sebagai subjek penelitian, pelayanan juga pengembangan jalan. Sedangkan fungsi jalan berkaitan dengan pelayanan dan pengaturan jalan.

(21)

membutuhkan suatu sistem informasi tentang jalan yang dapat diakses dengan fleksibel. Namun, sampai saat ini belum tersedia sistem informasi seperti itu.

Dari sejumlah fakta tersebut, maka diperlukan sistem informasi yang memudahkan instansi terkait yakni Dinas Perhubungan dalam memperoleh informasi (seperti panjang, lebar, status, kelas, lokasi, kondisi, fungsi jalan) dan melakukan perubahan terhadap atribut-atribut tersebut guna pengembangan jalan untuk mendukung kegiatan transportasi masyarakat. Berkaitan dengan hal-hal yang ada tersebut maka keilmuan dalam Sistem Informasi Geografis dapat diaplikasikan dengan tujuan menyajikan peta jalan berserta informasinya di kabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana menyajikan peta jalan yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja untuk membantu Dinas Perhubungan memperoleh informasi tentang jalan di Daerah Istimewa Yogyakarta?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam sistem ini adalah sebagai berikut:

(22)

masuk dibatasi. Sedangkan jalan lokal adalah jalan yang berfungsi melayani angkutan setempat, dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepatan rata-rata rendah.

2. Fasilitas yang ada dalam sistem ini dibagi menjadi 2 pengguna yakni:

2.1.User : pihak yang diberikan fasilitas untuk mengakses serta mendapatkan informasi.

2.2.Admin : pihak yang diberikan fasilitas untuk mengakses dan mengupdate informasi.

3. Sistem tidak dapat melakukan pengubahan peta dan penambahan jalan.

4. Program-program yang digunakan dalam sistem antara lain ArcView GIS 3.2, Macromedia Freehand 10, Avenza Mapublisher 4.0, Macromedia Flash MX 2004, Macromedia Dreamweaver MX 2004, SQLyog, XML dan PHP Version 4.3.9. Web server yang dipakai Apache HTTP Server 2.0.49.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:

(23)

2. Memudahkan admin untuk melakukan revisi/perubahan terhadap data jalan.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini yakni agar user dapat memperoleh informasi tentang jalan dengan mudah dan tepat dan admin juga dapat melakukan pengubahan/update informasi dengan fleksibel.

1.6. Metodologi Penelitian

Pengembangan sistem ini menggunakan metode Waterfall, yakni model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linear. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya(Kristanto, 2004). Tahapan dalam Metode Waterfall meliputi:

1. Requirement

Pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan dari semua elemen sistem, kemudian mengalokasikan subset-subset kebutuhan ke dalam pembentukan perangkat lunak. Dengan kata lain, dalam tahapan ini dilakukan analisa kebutuhan dan proses verifikasi.

2. Specification

(24)

menentukan objek-objek jalan yang akan diisi informasi, Macromedia Dreamweaver MX 2004 untuk membuat tampilan(interface), XML dan SQLyog untuk membuat basis data.

3. Design

Design merupakan langkah multiproses yang memusatkan kerja pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, prosedur detail dan karakteristik antar-muka. Proses ini akan mengubah kebutuhan di atas menjadi representasi perangkat lunak yang dapat dimengerti sebelum proses penulisan program.

4. Implementation

Hasil rancangan yang sudah dikerjakan pada proses desain kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk yang terbaca mesin.

5. Integration

Langkah ini memfokuskan pada logika internal perangkat lunak, fungsi eksternal, mencari segala kemungkinan kesalahan dan memeriksa apakah hasil sudah sesuai dengan yang diinginkan.

6. Operation Mode& Retirement

Proses ini dilakukan ketika perangkat lunak sudah berada di tangan pelanggan. Pemeliharaan termasuk pembetulan kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya.

(25)

tahap implementasi tanpa mengikutsertakan tahap selanjutnya yaitu tahap pengujian dan tahap pemeliharaan.

1.7. Sistematika Pembahasan

Penulisan ini terdiri dari lima bab. Berikut gambaran secara garis besar sistematika penulisan :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Pembahasan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab kedua ini dibahas mengenai teori-teori yang digunakan sebagai acuan di dalam pembahasan dan pengimplementasian sistem.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Berisi tentang analisis dan perancangan sistem yang akan dibuat, seperti perancangan tabel basis data, rancangan proses (Data Flow Diagram), dan perancangan antarmuka atau interface sistem.

BAB IV IMPLEMENTASI

(26)

implementasi, susunan program, implementasi antarmuka dan cara menggunakan program.

BAB V PENUTUP

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Sistem, Informasi, dan Sistem Informasi

2.1.1. Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen/komponen-komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen/sistem tersebut tidak dapat lepas sendiri-sendiri. Subsistem-subsistem tersebut saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan/sasaran sistem dapat tercapai (Jogiyanto, 1999). Suatu sistem mempunyai karakteristik/sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batasan sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proccess), dan tujuan (goal).

2.1.2. Informasi

(28)

Gambar 2.1. Transformasi Data Menjadi Informasi Kualitas dari informasi tergantung dari 3 hal, yaitu :

Data Proses Informasi

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, selain itu informasi juga harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat waktu

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan

Informasi mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.1.3 Sistem Informasi

(29)

2.2. Sistem Informasi Geografis (SIG)

2.2.1. Definisi Sistem Informasi Geografis

Definisi SIG selalu berkembang, bertambah, dan bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar. Selain itu, SIG juga merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, dan berkembang dengan cepat. Berikut merupakan sebagian kecil dari definisi-definisi SIG yang telah beredar di berbagai pustaka (Prahasta, 2002) :

1. SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan (capturing), menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisi-posisi dipermukaan bumi.

2. SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu, data spasial, perangkat keras, perangkat lunak, dan struktur organisasi.

(30)

2.2.2. Subsistem SIG

Untuk membangun atau membuat suatu Sistem Informasi Geografi, ada beberapa subsistem yang menjadi pendukung terbentuknya suatu sistem yang ingin dibentuk. Subsistem-subsistem ini saling berhubungan satu dengan yang lainnya. SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut (Prahasta, 2002):

1. Data Input : subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang digunakan oleh SIG.

2. Data Output : subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta, dan lain-lain.

3. Data Management : subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.

(31)

Data manipulation &

Analysis

Data Output

Data Management

Data Input SIG

Gambar 2.2. Subsistem-subsistem SIG

2.2.3. Cara Kerja SIG

SIG dapat merepresentasikan dunia nyata di atas monitor komputer sebagaimana lembaran peta dapat merepresentasikan dunia nyata di atas kertas. Namun SIG memiliki kemampuan lebih dan fleksibilitas daripada lembaran peta kertas. Objek-objek yang merepresentasikan dunia nyata di atas peta disebut unsur peta atau map features.

SIG menyimpan semua informasi deskriptif unsur-unsurnya sebagai atribut-atribut di dalam basis data. Kemudian SIG membentuk dan menyimpannya di dalam tabel-tabel (relasional). Setelah itu SIG menghubungkan unsur-unsur tersebut dengan tabel-tabel yang bersangkutan. Dengan demikian, atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi-lokasi unsur-unsur peta.

(32)

antara lain : sungai, jalan, batas administrasi, bangunan dan sebagainya. Kumpulan dari layer-layer ini akan membentuk basis data SIG. Dengan demikian, perancangan basis data merupakan hal yang esensial di dalam SIG. Rancangan basis data akan menentukan efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.

Ilustrasi mengenai hubungan antara layer, tabel, dan basis data SIG dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut (Prahasta, 2002) :

Basis data spasial

Gambar 2.3. Layer, Tabel, dan Basis Data SIG

2.2.4. Pengelompokan Data Dalam SIG

Data dalam sistem informasi geografis dikelompokkan dalam dua bagian yaitu data spasial (grafik) dan data non-spasial (atribut).

2.2.4.1.Data Spasial

(33)

adalah menggunakan data vector berupa data koordinat yang menunjukkan posisi suatu lokasi. Data koordinat yang dipakai berdasarkan sistem koordinat yang menunjukkan posisi bujur dan lintang pada suatu lokasi.

2.2.4.2.Data Atribut

Data atribut atau data non spasial adalah jenis data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkan. Aspek deskriptif ini mencakup item atau properties dari fenomena yang bersangkutan (Prahasta,2002).

2.2.5 Model Data

Model data yang akan digunakan dari bentuk dunia nyata harus diimplementasikan ke dalam basis data. Data-data ini dimasukkan ke dalam komputer yang kemudian memanipulasi obyek dasar yang memiliki atribut geometri (entity spasial/entity geografis) (Prahasta, 2002). Secara umum persepsi manusia mengenai bentuk representasi entity spasial adalah konsep raster dan vektor. Dengan demikian, data spasial direpresentasikan di dalam basisdata sebagai raster atau vektor. Dalam hal ini sering digunakan terminologi ‘model data’ sehingga untuk menyajikan

entity spasial digunakan model data raster atau model data vektor (Prahasta, 2002).

2.2.6. Model Data Raster

(34)

termasuk koordinat yang unik (di sudut grid (pojok), di pusat grid atau di tempat lainnya) (Prahasta, 2002). Entity spasial raster disimpan dalam layer yang secara fungsionalitas direlasikan dengan unsur-unsur petanya (Prahasta, 2002). Sumber entity spasial raster bisa didapatkan dari citra satelit, radar atau ketinggian digital. Model raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi dimana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisir. Dalam model ini, dunia nyata disajikan sebagai elemen matriks atau sel-sel grid yang homogen. Dengan model data raster, data geografis ditandai oleh nilai-nilai (bilangan) elemen matriks persegi panjang dari suatu obyek.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Gambar 2.4. Gambaran Data Raster

2.2.7. Model Data Vektor

Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini, didalam sistem model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua dimensi (x,y) (Prahasta, 2002).

(35)

Real World

Vector Representation

Gambar 2.5. Gambaran Data Vektor

2.3. Pengertian, Jenis Peta dan Simbol Dalam Peta

2.3.1. Pengertian Peta

Peta adalah

a. Suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak, yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan (ICA, 1973)

(36)

2.3.2. Jenis Peta

Peta yang merupakan gambaran geografis suatu wilayah dapat dibagi-bagi menurut klasifikasi tertentu. Berdasarkan temanya, peta dapat dibagi menjadi tiga kategori:

a. Peta Umum, biasanya terdiri dari banyak tema dan memberikan gambaran umum. Peta umum biasanya praktis, menunjukkan dunia yang memungkinkan orang dari satu ujung menuju ujung lain tanpa tersesat, atau menunjukkan layout keseluruhan suatu tempat yang belum dikenal tanpa harus pergi ke sana. Contoh peta umum adalah peta jalan suatu negara yang juga menunjukkan kota besar, pegunungan, sungai, landmark dan lain-lain.

b. Peta tematik, yang terdiri dari satu atau beberapa tema dengan informasi yang lebih dalam/detail. Peta tematik juga dapat menunjukkan hampir semua jenis informasi yang beragam dari satu tempat ke tempat lain. Contoh peta tematik adalah peta penyebaran penduduk atau tingkat penghasilan menurut negara, propinsi atau kabupaten, dengan masing-masing bagian diberi warna yang berbeda untuk menunjukkan tingkat relativitas jumlah penduduk atau penghasilan.

2.3.3. Simbol Peta

(37)

1. simbol titik : ibukota negara 2. simbol garis : jalan, sungai 3. simbol area : permukiman

2.4. Software Pengolah Data Spasial, Proses Input Data dan Proses

Digitasi Peta

2.4.1. Software Pengolah Data Spasial

ArcView merupakan sebuah software pengolah data spasial.

Software ini memiliki berbagai keunggulan dan memiliki kemampuan dalam pengolahan data, menerima atau konversi dari data digital lain seperti CAD, atau dihubungkan dengan data image seperti format .JPG, .TIFF atau image gerak.

Setelah ArcView dibuka maka akan muncul isi proyek kosong. Isi proyek terdiri dari View, Tabel, Grafik, Layout dan Script.

(38)

Seluruh isi dari project tersebut saling berkaitan. Namun masing-masing isi memiliki fungsi yang berbeda. Berikut disajikan fungsi dari masing-masing isi proyek

1. View berfungsi untuk mempersiapkan data spasial dari peta yang akan dibuat atau diolah. Dari view ini dapat dilakukan input data dengan digitasi atau pengolahan (editing) data spasial. View dapat menerima image dari format .jpg, CAD, Arc Info, atau software

pengolah data spasial lainnya. Selain itu juga dapat menerima data atau citra satelit.

2. Tabel merupakan data atribut dari data spasial. Data atribut ini digunakan sebagai dasar analisis dari data spasial tersebut. ArcView dapat membentuk jaringan basis data dengan menggunakan fasilitas tabel. ArcView juga dapat menerima tabel dari basis data lain seperti dBase III, dBase IV atau INFO. Hubungan relasional dapat dilakukan sehingga memudahkan analisis spasialnya.

(39)

4. Layout merupakan tempat mengatur tata letak dan rancangan dari peta akhir. Penambahan berbagai simbol, label, dan atribut peta lain dapat dilakukan pada layout.

5. Script adalah makro dalam ArcView. Dengan makro ini

kemampuan ArcView dapat diperluas dengan membuat sebuah program aplikasi.

ArcView dapat menerima berbagai macam sumber data yang selanjutnya akan diolah. ArcView dapat menerima data vektor yang berasal dari software ArcInfo. Selain itu data dari Citra Satelit (format BSQ, BIL, BIP), data raster (format BMP,JPG, TIFF), Data ERDAS, Data tabular dari ArcInfo dan dBase.

Project window

View

Gambar 2.7. Project Window dan View

2.4.2. Proses Input Data

(40)

*.jpeg, kemudian pemasukkan data scanner ke ArcView. Extensions diaktifkan dengan membuka : file – extensions - TIFF atau JPEG.

Gambar 2.8. Proses Pengaktifan Extensions

Maka peta hasil scan dapat tampil pada layer view Arcview. Selanjutnya dapat dilanjutkan dengan proses register and transform.

a. Aktifkan extensions Register and Transform tool.

b. Klik view > register and transform untuk mengubah kedalam koordinat peta.

c. Klik source point >klik posisi yg akan dikonversi >masukkan nilai true

koordinat.

d. Minimal 4 point, koordinat harus dalam bentuk UTM.

(41)

Jendela Transform and register

Gambar 2.9. Proses Register and Transform

2.4.3. Proses Digitasi Peta

Berikut adalah beberapa proses dalam digitasi peta:

1. Buka “View” dan klik New Theme”, pilih feature type line

Gambar 2.10. Pemilihan Garis Untuk Digitasi Peta 2. Lakukan penamaan penyimpanan pada folder penyimpanan.

3. Klik tanda untuk membuat bentukan garis dengan bentuk bebas atau dimana setiap garis melewati garis lain yang melintang akan dianggap sebagai objek baru.

(42)

2.5. Jalan

2.5.1. Pengertian Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalur, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel (UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan).

Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder. Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di tingkat nasional dengan

menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat kegiatan. Sistem jaringan jalan sekunder merupakan sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.

2.5.2. Pengelompokan Jalan Umum

(43)

2.5.2.1.Berdasarkan Fungsi

Jalan umum menurut fungsinya dikelompokkan ke dalam jalan arteri, jalan kolektor, jalan lokal dan jalan lingkungan. Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. Jalan kolektor merupakan jalan umumyang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan lokal merupakan jalan umun yang melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat dan kecepetan rata-rata rendah.

2.5.2.2.Berdasarkan Status

(44)

dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antarpusat kegitan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten dan jalan strategis kabupaten. Jalan kota merupakan jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat permukiman yang berada di dalam kota. Jalan desa merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

2.5.2.3.Berdasarkan Kelas

(45)

muatan sumbu terberat yang dijinkan 10 ton. Jalan kelas IIIA, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang dijinkan 8 ton. Jalan kelas IIIB, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang dijinkan 8 ton. Jalan kelas IIIC, yaitu jalan lokal yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2100 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 milimeter, dan muatan sumbu terberat yang dijinkan 8 ton.

JALAN

(jalan arteri, jalan

kolektor, jalan

lokal dan jalan

lingkungan)

STATUS

(jalan nasional,

jalan provinsi,

jalan kabupaten,

jalan kota, dan

jalan desa)

KELAS

(kelas I, II,

IIIA, IIIB, dan

IIIC)

(46)

2.6. Konsep Sistem Informasi Berbasis Web

2.6.1 Internet

Di dalam lembaga pendidikan, pemerintah maupun perusahaan tertentu biasanya mendukung jaringan LAN (Local Area Network)

untuk mendukung kegiatannya (Tanembaum, 1996). Komputer-komputer pribadi yang terhubung ke jaringan lokal tersebut dapat saling berkomunikasi dengan menyimpan atau memanggil data atau program beberapa jaringan lokal perusahaan. Sedangkan internet pada dasarnya merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan yang ada di seluruh dunia. Dapat juga dikatakan bahwa internet adalah kumpulan server-server yang tersebar di seluruh dunia dan dapat digunakan bersama, yang dikelola oleh perorangan, perusahaan maupun pelayanan internet (provider). Internet bermanfaat sebagai tempat untuk mendapatkan dan memberi informasi yang tersedia untuk publik, melakukan konversi maupun e-mail.

(47)

keseluruhan jaringan dan merupakan penghubung antara server dan client.

2.6.2. World Wide Web

World Wide Web (WWW) adalah jaringan beribu-ribu komputer yang dikategorikan menjadi dua: client dan server dengan menggunakan software khusus membentuk sebuah jaringan yang disebut jaringan client-server.

2.6.2.1.Bagaimana WWW Bekerja

WWW berkerja dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1) Informasi disimpan dalam dokumen yang disebut dengan halaman-halaman web (web page). Web page disimpan dalam komputer yang disebut dengan server-server web (web servers) 2) Komputer-komputer yang membaca web page disebut dengan

web client. Web client menampilkan page dengan menggunakan program yang disebut dengan browser web (web browser)

2.6.2.2.Server Web

(48)

2.6.2.3.Browser

Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari server web. Software ini digunakan untuk user interface grafis, sehingga pemakai dapat melakukan “point dan

click” untuk pindah antar dokumen. Saat ini ada browser web Gol

yang popular: Internet Explorer dan Netscape Navigator.

Suatu browser mengambil sebuah web page dari server dengan sebuah request. Sebuah request adalah HTTP standart yang berisi sebuah page address. Seluruh web page berisi instruksi-instruksi untuk ditampilkan dengan membaca instruksi-instruksi ini. Instruksi yang paling umum untuk menampilkan disebut dengan tag HTML.

2.6.2.4.Hyper Teks Transfer Protocol

HTTP adalah suatu protocol yang menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil suatu dokumen dan oleh web server dalam menyediakan dokumen yang diminta web browser. Protocol ini merupakan protocol standar yang digunakan untuk mengakses dokumen HTML (Sutarman, 2003).

2.7. Perl Hyperteks Preprocessor

(49)

yang dinamis seperti halnya Active Server Pages (ASP) atau Java Server Pages(JSP).

Versi pertama PHP dibuat oleh Rasmus Ledorf pada tahun 1995. Versi pertama ini berupa sekumpulan script PERL yang digunakan oleh Rasmus redolf untuk membuat halaman web yang dinamis pada home page

pribadinya. Rasmus menulis ulang script-script tersebut menggunakan bahasa C, kemudian menambahkan fasilitas untuk Form HTML, koneksi MySQL dan meluncurkan PHP versi kedua yang diberi nama PHP/F1 pada tahun 1996.

PHP versi ketiga dirilis pertengahan 1997. pada versi ini pembuatannya tidak lagi oleh Rasmus sendiri, tetapi juga melibatkan beberapa programmer lain yang antusias untuk mengembangkan PHP.

Versi terakhir PHP 4.0 dirilis bulan Oktober 2000. perubahan mendasar pada PHP 4.0 adalah integrasi Zend Engine. Zend dibuat oleh Zeef Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP 3

scripting engine. Hal lain adalah build in HTTP session, tidak lagi menggunakan library tambahan seperti pada PHP 3.

(50)

Ada tiga cara untuk menuliskan script PHP yaitu: 1. <?

Script PHP

?>

2. <?php

Script PHP

?>

3. <SCRIPT LANGUAGE=”php”>

Script PHP

</SCRIPT>

2.8. Basis Data

Basis data terdiri atas 2 kata, yakni basis dan data. Basis diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, peristiwa, barang, simbol atau kombinasinya.

Terdapat beberapa definisi basis data, sebagai berikut (Fathansyah, 2002): 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang

diorganisasikan sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

(51)

3. Kumpulan file atau tabel atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Basis data memiliki prinsip kerja dan tujuan utama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data atau arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis dapat disebut basis data. Penekanan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan, pengelompokkan atau pengorganisasian (Fathansyah, 2002). Ada dua komponen utama pembentuk model E-R (Entity Relationship) yaitu : entitas (entity) dan relasi (relation). Dalam E-R kardinalitas relasi yang bisa terjadi diantara himpunan entitas yang satu dengan himpunan entitas lain yaitu:

1. One to one relationship

Hubungan antara file pertama dan file kedua adalah satu berbanding satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya digambarkan dengan panah tunggal.

2. One to many relationship

(52)

3. Many to many relationship

Hubungan antar file pertama dan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukkan tabel dan relasi antar keduanya digambarkan dengan panah ganda untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut.

Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” yang ditinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis menggunakan

Entity-Relationship Diagram (ERD). Notasi-notasi simbolik didalam ERD yaitu (Fathansyah, 1999) :

Tabel 2.1 Notasi dalam E-R Diagram

Himpunan Entitas E

Himpunan Relasi R

Atribut a sebagai key a

(53)

Link

2.9. XML (eXtensible Markup Language)

XML kependekan dari eXtensible Markup Language, dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C pada bulan Februari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML yang telah dikembangkan pada awal 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi teknis proyek-proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan pada tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.

(54)

Modul 2.1. Tag dan Atribut Dalam XML

XML untuk saat ini bukan merupakan pengganti HTML. Masing-masing dikembangkan untuk tujuan yang berbeda. Kalau HTML digunakan untuk menampilkan informasi dan berfokus pada bagaimana informasi terlihat, XML mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada informasi itu sendiri. XML terutama dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format yang tidak mengandung format standard layaknya heading, paragraph, table dan lain sebagainya. XML lebih fleksibel dibanding HTML dalam hal kemampuannya menyimpan informasi dan data.

(55)

Kelebihan lain yang dimiliki XML adalah bahwa informasi bisa di pertukarkan dari satu sistem ke sistem lain yang berbeda platform. Misalnya dari Windows ke Unix, atau dari PC ke Machintosh bahkan dari internet ke handphone dengan teknologi WAP.

Sebuah dokumen XML terdiri dari bagian bagian yang disebut dengan node. Node-node itu adalah:

1. Root node yaitu node yang melingkupi keseluruhan dokumen. Dalam satu dokumen XML hanya ada satu root node. Node-node yang lainnya berada di dalam root node.

2. Element node yaitu bagian dari dokumen XML yang ditandai dengan tag pembuka dan tag penutup, atau bisa juga sebuah tag tunggal elemen kosong seperti <anggota nama=”budi”/>. Root node biasa juga disebut root element

3. Attribute note termasuk nama dan nilai atribut ditulis pada tag awal sebuah elemen atau pada tag tunggal.

4. Text node, adalah text yang merupakan isi dari sebuah elemen, ditulis diantara tag pembuka dan tag penutup

5. Comment node adalah baris yang tidak dieksekusi oleh parser

(56)

<?xml version=”1.0” encoding=”iso-8859-1”?>

bukanlah processing instruction node. Header standard bukanlah bagian dari hirarki pohon dokumen XML.

7. NameSpace Node, node ini mewakili deklarasi namespace

Modul 2.2. Bagian-bagian Dalam Document XML XML mempunyai sintaks yang diatur menurut aturan berikut:

a. Heading standard untuk Document XML

Heading standard untuk document XML formatnya adalah sebagai berikut:

(57)

Encoding iso-8859-1 merupakan nama resmi dari text encoding yang oleh

Microsoft disebut sebagai ANSI. Atribut encoding ini digunakan untuk memberitahukan pada XML Parser, text encoding apa yang digunakan.

b. Dokumen XML harus memiliki Root tag

Sebuah dokumen XML yang baik harus memiliki root tag. Yaitu tag yang melingkupi keseluruhan dari dokumen. Tag-tag yang lain, disebut child

tag, berada di dalam root membentuk hirarki seperti gambar contoh berikut. Contoh:

<root>

<child>

<subchild></subchild>

</child>

</root>

Gambar 2.12. Diagram Hirarki XML

c. Tag pada XML harus lengkap berpasangan

Pada HTML beberapa elemen tidak harus berpasangan. Contoh berikut ini diperbolehkan dalam penulisan HTML, namun tidak berlaku pada XML.

<p>paragraph pertama

(58)

Kita harus menulis pula tag penutup untuk setiap tag yang kita buat. Penulisannya harus seperti ini

<p>paragraph pertama</p>

<p>paragarap kedua</p>

Tag tunggal hanya diperbolehkan untuk elemen kosong. Contoh penulisannya sebagai berikut:

<anggota nama=”budi”/>

d. XML membedakan huruf besar dengan huruf kecil

Pada XML, <tanggal> berbeda dengan <Tanggal>. Tag pembuka dan tag penutup harus sama susunan huruf besar dan kecilnya.

<contoh>ini penulisan yang salah</Contoh>

<contoh>ini baru betul</contoh>

e. Penyarangan tag harus benar.

Penulisan tag pada XML harus mengikuti aturan Last In First Out (LIFO). Pada XML kita tidak bisa membuat tag yang saling bersilang seperti dibawah ini :

<p><b>Huruf Tebal</p></b> tapi harus disusun seperti ini

<p><b>Huruf tebal</b></p> bila dipaksakan juga, browser akan menampilkan pesan error.

f. Nilai atribut harus diletakkan diantara tanda petik

(59)

<pesan dari=”lusy”> atau

<pesan dari=’lusy’>

g. Penamaan tag dan atribut

Nama tag bisa terdiri dari huruf, angka dan underscore(“_”). Karakter awal nama tag harus berupa huruf atau underscore (“_”), tidak diawali dengan kata xml atau XML, (misal:<xmlstring>), dan tidak mengandung spasi. Aturan penamaan atribut sama dengan aturan penamaan tag.

h. Menyisipkan komentar

Pada bahasa pemrograman atau scripting kita mengenal adanya komentar (comment). Komentar adalah kalimat/baris yang tidak dieksekusi oleh compiler, browser atau parser. Untuk menyisipkan komentar pada dokumen XML caranya adalah sebagai berikut:

<!—Baris ini tidak di eksekusi oleh parser -->

i. Menggunakan Karakter Illegal pada XML

Sama seperti pada HTML, anda tidak bisa menggunakan karakter seperti kurung siku (< atau >), petik tunggal (‘), dan petik ganda (“) .

Contoh dibawah ini akan menghasilkan error kalau di eksekusi oleh browser.

<syarat>jika jumlah < 1000 maka</syarat>

Untuk menghindarinya, kita harus menggantikannya dengan entity reference seperti di bawah ini:

<syarat>jika jumlah &lt; 1000 maka</syarat>

(60)

&gt; > Greater then

&amp; & Ampersand

&apos; ‘ Apostrophe

&quot; “ Quotation mark

j. Namespace XML

Dari pembahasan terdahulu kita mengetahui bahwa tag-tag pada XML tidak didefinisikan secara baku tetapi kita buat sendiri sesuai keinginan kita. Karena itu akan sering terjadi konflik pada dua dokumen yang menggunakan nama tag yang sama tetapi mewakili dua hal yang berbeda. Contoh: bila ada dokumen yang mendiskripsikan tentang kebutuhan material pembuatan gardu jaga dari bambu

<bambu>

<jenis>Jawa</jenis>

<panjang>2</panjang>

</bambu>

dengan dokumen yang mendiskripsikan “bambu” sebagai merek produk. <bambu>

<jumlah>246</jumlah>

<hargasatuan>200</hargasatuan>

</bambu>

untuk mengatasi hal ini, Namespace menyediakan metode dengan menggunakan awalan yang berbeda

<a:bambu>

<a:jenis>Jawa</a:jenis>

(61)

</a:bambu>

dokumen kedua menjadi seperti berikut : <b:bambu>

<b:jumlah>246</b:jumlah>

<b:hargasatuan>200</b:hargasatuan>

<b:/bambu>

Dengan cara demikian konflik penamaan tag tidak terjadi lagi. Aturan penggunaan namespace adalah sebagai berikut:

<a:bambu xmlns:a=”http:/www.somewhere.com/gardu”>

a adalah prefix yang dipakai, sedangkan atribut namespace di tambahkan pada tag. Syntax untuk atribut namespace adalah sebagai berikut:

xmlns:a=”namespace”

2.10. MySQL

MySQL adalah Relationship Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Di mana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat close sourced

atau komersial (Sutarman, 2003).

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam

(62)

2.11. Mapublisher 4.0 Dan Macromedia Freehand 10

Mapublisher 4.0 Dan Macromedia Freehand 10 digunakan untuk merubah data(peta digital yang berformat .shp) menjadi .fh10, sehingga dapat menghasilkan peta dengan skala dan koordinat “real-world” agar dapat dikelola di perangkat lunak Macromedia Flash. Mapublisher 4.0 bekerja sebagai Xtras di Macromedia Freehand 10, Mapublisher 4.0 dapat meng-impor format file yang dimiliki oleh pengembang file berformat vektor, seperti:

• ArcInfo Ungenerate (.lin, .pnt, or .pol)

• ArcInfo Export (.e00)

• ArcView® Shapefile (.shp + .dbf + .shx)

• MapInfo (.mid + .mif)

• AutoCAD(.dxf)

• USGS DLG – Optional (.opt)

Hasil pengelolaan data di Macromedia Freehand 10 dengan Xtras

Mapublisher 4.0 dapat di-ekspor menjadi format file EPS, TIF, AI, FH10, dll. Adapun format file yang nantinya akan digunakan adalah format file

.fh10.

Langkah-langkah untuk merubah data menjadi vektor adalah sebagai berikut:

a. IMPORT MAP

(63)

Import to Layer, meletakkan peta di layer yang ditentukan, harap diperhatikan nama layer harus sama

Clear Files, menghapus

file peta yang terdapat pada daftar file.

Map Anchors X/Y,

koordinat dunia yang ditentukan pojok kiri bawah pada peta. Disarankan untuk menentukannya dengan menekan tombol “Defaults”.

Page Anchors X/Y,

koordinat dunia yang ditentukan pojok kiri bawah pada peta. Disarankan untuk File List ke lembar kerja Macromedia Freehand.

Select Files, mengambil file peta yang akan dimasukkan ke daftar

File List, daftar file yang akan diimpor

Units, Satuan unit skala, standardnya adalah “meter”. Jika ingin diubah, jangan lupa untuk menekan tombol “Defaults” kembali.

Angle, Memutar peta

dengan sudut yang diisikan.

Scaling, Menentukan

skala, dengan menekan tombol “Defaults”, “Or Same As”, atau secara manual.

Defaults, mengkalkulasi titik referensi peta dan nilai skala (dalam satuan meter) sesuai dengan ukuran canvas dokumen.

Gambar 2.13. Kotak Dialog Import Map Berikut cara yang dipakai untuk meng-importFile Peta

1. Buka dokumen baru dan tentukan bentuk canvas “Landscape” dan ukuran canvas dokumen misalkan, x = 320, y=240

Bentuk canvas dokumen “Landscape”

Ukuran X canvas

Ukuran Y canvas

(64)

2. Import peta, Xtras ► Mapublisher ►Import Map 3. Tekan tombol “Select Files”

4. Tentukan dan pilih data spasial yang diinginkan, misalkan

“regional_south_china_sea.shp”, setelah itu tekan tombol “Open”.

5. Tekan tombol “Defaults” untuk menghitung secara otomatis sudut peta dan skala peta sesuai dengan ukuran canvas dokumen yang sudah ditentukan. Skala secara

otomatis berdasarkan satuan “meter”, jika ingin merubahnya menjadi “kilometer”,

Gambar 2.15.Kotak dialog Insert MAP

pilih ukuran unit di kotak pilihan “Units”.

6. Jika diperlukan, tentukan sudut halaman dan nilai sudut (angle). 7. Tekan tombol “import”.

(65)

9. Aktifkan panel Info, Window ►Toolbars ►Info.

Gambar 2.16.Hasil import peta

10.Pada panel Xtra Tools, aktifkan Map Location Tool.

Map Location Tool

Gambar 2.17. Panel Xtra Tools

Klik mouse ke lembar kerja untuk memunculkan kotak informasi Map Location Tool.

Skala peta WX dan WY(Longitude & Latitude) disesuaikan dengan posisi mouse

Koordinat Y di pojok kiri bawah Koordinat X di

pojok kiri bawah

Gambar 2.18. Kotak Informasi Map Location Tool 11.Saat ini data yang dapat digunakan adalah:

a. Skala sesuai dengan map-units

(66)

12.Tentukan titik koordinat X dan Y “real-world” di pojok kanan atas dengan mengarahkan pointer mouse, setelah dikira pas, tekan tombol mouse untuk menampilkan koordinat yang akan tertera di Mapublisher Location Tool. 13.Sekarang kita sudah mendapatkan data-data sebagai berikut :

a. Titik koordinat pojok kiri bawah (X=94.73387, Y=-10.93), b. Titik koordinat pojok kanan atas (X =144.489125, Y=26.405028),

dan c. Skala.

Ketiga parameter di atas akan menjadi modal untuk pengelolaan koordinat di Macromedia Flash.

14. Ekspor peta ke format file FH10, File ►Export.

2.12. Macromedia Flash MX

Macromedia Flash MX adalah program grafis animasi standar profesional untuk menghasilkan halaman web yang menarik. Movie Flash terdiri atas grafik, teks, animasi, dan aplikasi untuk situs web. Semuanya tetap menggunakan grafik berbasis vektor. Jadi aksesnya lebih cepat dan akan terlihat halus pada skala revolusi layer berapapun. Selain itu juga mempunyai kemampuan untuk menyimpan video, gambar dan suara dari aplikasi diluarnya.

Movie Flash juga memasukkan unsur interaktif dalam movie-nya menggunakan ActionScript (suatu bahasa pemrograman berorientasi objek), yang nantinya user dapat berinteraksi dengan movie, menggunakan

(67)

sebuah movie, mengontrol movie, memindahkan objek-objek, memasukkan informasi melalui form dan operasi-operasi lainnya.

Beberapa kemampuan flash lainnya adalah membuat animasi logo, pengaturan navigasi halaman web, pembuatan animasi form, membuat halaman web atau aplikasi web, dan lainnya sesuai dengan kreatifitas dan imajinasi dalam menggunakan kemampuan flash yang ada (Hakim, 2003).

2.13. Macromedia Dreamweaver MX 2004

Macromedia Dreamweaver MX 2004 merupakan suatu area kerja yang menggunakan sistem MDI (Multiple Document Interface). Sistem ini meletakkan semua dokumen yang sedang dibuka pada jendela panel yang sama dan panel-panel dikelompokkan dalam satu jendela panel yang lebih besar, yang terletak disebelah kanan jendela dokumen.

Macromedia Dreamweaver MX 2004 juga menyediakan pilihan

HomeSite/CodeStyle untuk memungkinkan kita dalam menggunakan

layout seperti yang digunakan dalam Macromedia HomeSite dan

Macromedia ColdFusionStudio (Hakim, 2003).

Kelebihan Macromedia Dreamweaver MX 2004 antara lain :

(68)
(69)

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem digunakan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi permasalahan dan kebutuhan dalam suatu sistem. Aktivitas-aktivitas dalam analisis sistem antara lain:

3.1.1. Identifikasi Kebutuhan

Daerah Istimewa Yogyakarta kini telah berkembang menjadi daerah pusat pendidikan dan daerah tujuan wisata(DTW) internasional kedua setelah Bali. Sebagai dampak kegiatan pendidikan dan pariwisata DIY, maka jalur transportasi merupakan unsur penting sebagai pendukung kegiatan tersebut. Jalan juga merupakan prasarana penting dalam rangka pendistribusian barang dan jasa. Oleh karena itu, diperlukan sistem informasi untuk mendukung pengaturan, pembinaan, pembangunan dan pengawasan jalan.

1. Informasi-informasi yang akan diberikan dalam sistem adalah informasi mengenai fungsi, status, kelas jalan, serta informasi pendukung yang lain, seperti kondisi jalan, serta nama jalan.

(70)

3. User dalam sistem ini adalah Dinas Perhubungan dan masyarakat yang dapat mengakses informasi tentang jalan dimana saja dan kapan saja. 4. Yang diperlukan oleh pembuat sistem yaitu meliputi :

A. Software

1. Web server : Apache HTTP Server 2.0.49 2. Bahasa pemrograman : PHP Version 4.3.9

3. Database : XML , SQLyog

4. Pemrosesan peta awal : Macromedia Freehand 10 dan Avenza Mapublisher 4.0 5. User interface : Macromedia Dreamweaver MX

2004 6. Tampilan peta, menu

jalan, desain : Macromedia Flash MX 2004 B. Hardware

1. Minimal Intel Pentium III 2. Minimal RAM : 256 MB

3. Prosessor : AMD Sempron(TM) 2400+ C. Pengetahuan (Knowledge)

1. Pengetahuan tentang Sistem Informasi Geografis 2. Pengetahuan tentang Basis Data

3. Pengetahuan tentang Pemrograman Web

(71)

3.1.2. Studi Kelayakan

Karakteristik yang akan dikembangkan dalam Sistem Informasi Geografis Jalan di DIY Berbasis Web ini adalah

1. Nilai ekonomis : sistem ini tidak memerlukan biaya besar karena spesifikasi untuk software maupun hardware-nya sudah tersedia dan merupakan perangkat yang

mudah diperoleh.

2. Legal : sistem ini dibangun untuk memberi informasi dan memecahkan masalah mengenai belum tersedianya

SIG tentang jalan di DIY yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

3. Fleksibel : sistem lebih praktis dalam menyajikan informasi sehingga informasi dapat diperoleh dengan mudah. 4. Sistem sederhana : sistem dibuat tidak terlalu kompleks dalam

penggunaannya.

3.2. Perancangan

3.2.1. Perancangan Proses

Perancangan proses dilihat dari 2 sisi, yaitu sisi administrator dan sisi user. 1. Sisi admin

Admin dapat melakukan beberapa proses yakni: a. Proses login

(72)

login, jika login diterima maka admin dapat melakukan proses selanjutnya.

b. Ubah Data Jalan

Merupakan proses dimana admin dapat merubah informasi yang ada. Proses yang berlaku di sini adalah edit data.

c. Update Buku Tamu

Merupakan proses dimana admin dapat menghapus daftar buku tamu yang telah ada.

d. Logout

Merupakan proses untuk keluar dari menu administrator. 2. Sisi user

User dapat melakukan beberapa proses yakni: a. Pengaksesan Informasi

Dalam proses ini, user memilih nama jalan yang ada dalam list, jalan yang ditunjuk akan berkedip(blink) dan diperbesar(zoom), kemudian akan tampil box berisi informasi tentang jalan. b. Pengisian Buku Tamu

Pengunjung dapat mengisi buku tamu dengan memasukkan nama, alamat, email dan pesan.

3.2.2. Perancangan Sistem

3.2.2.1.DFD level 0

(73)

DFD level 0 ini, sistem berinteraksi dengan dua entitas yaitu user dan admin. Pada level ini admin melakukan login kemudian sistem memberikan konfirmasi login, setelah login diterima admin memasukkan data jalan sebagai aliran data (input) sistem. Input dari admin merupakan

output bagi user. User dapat mencari informasi yang diinginkan dengan memilih nama jalan, maka user akan mendapatkan informasi tentang jalan seperti nama, pajang, lebar, dll. Adapun DFD level 0 pada sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.1 :

USER SIG JALAN DI DIY0 ADMIN

BERBASIS WEB pilihan_nama_jalan,

info_ jalan, pesan_login_invalid

dt_login,dt_info_ jalan

, data_info_jalan_baru, dt_buku_tamu

pesan

dt_buku_tamu

Gambar 3.1. Diagram Konteks SIG Penyajian Peta Jalan di DIY

Keterangan : pesan : pengisian nama belum benar, pengisian email belum benar, pengisian alamat, pemasukan

data sukses.

pesan_login_invalid : pengisian password salah dan data username tidak benar atau tidak diisi.

(74)

dt_info_jalan : id, nama, panjang, lebar, kelas, status, kondisi, fungsi, lokasi jalan

dt_login : username, password

3.2.2.2.DFD level 1 User

DFD level 1 untuk user yang ditunjukkan pada gambar 3.2. Di dalamnya terdapat dua proses yaitu proses pencarian informasi jalan proses pengisian buku tamu. Pada proses pencarian informasi jalan user memilih nama jalan pada list kemudian info mengenai jalan akan diperoleh. Sedangkan pada proses pengisian buku tamu, user dapat mengisi dan melihat daftar buku tamu.

USER

Gambar 3.2. DFD Level 1 User

3.2.2.3.DFD level 1 Admin

(75)

1. Login. Pada proses ini admin memasukkan data login dan sistem memberikan konfirmasi login, jika login diterima maka admin dapat melakukan proses selanjutnya.

2. Ubah info jalan. Proses ini admin dapat mengedit/mengubah informasi jalan.

3. Update buku tamu. Proses ini admin dapat menghapus daftar buku tamu yang telah ada.

3.2.3. Perancangan Antarmuka

(76)

Hubungan antar layanan pada aplikasi ini terdapat proses hyperlink

yang mengarah pada halaman berikutnya. Dapat dilihat pada halaman utama mengarah pada halaman peta dan buku tamu. Aplikasi ini memiliki dua halaman menu utama yaitu halaman utama menu user dan halaman utama administrator.

3.2.3.1. Halaman Aplikasi Web untuk User

Pada hubungan antarmuka halaman aplikasi web ini dapat dilihat kaitan antara halaman satu dengan yang lain, serta dapat dilihat pula menu-menu yang disediakan untuk mendapat informasi jalan.

Muka Peta

Informasi Peta & koordinat

Buku tamu

Isi buku tamu

Lihat buku tamu Menu User

(77)

3.2.3.1.1. Rancangan Halaman Muka

Pada halaman ini terdapat beberapa pilihan menu peta, dan buku tamu. Pada halaman Muka ini akan memberikan gambaran mengenai DIY disertai dengan peta statis DIY.

PETA JALAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

muka peta buku tamu

PETA STATIS

Gambar 3.5. Rancangan Halaman Menu Muka

3.2.3.1.2. Rancangan Halaman Peta

(78)

PETA JALAN DI DAERAH

3.2.3.1.3.Rancangan Halaman Buku Tamu

PETA JALAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

muka

(79)

3.2.3.2.Rancangan Antar Muka Administrator

Pada rancangan halaman administrator terdapat beberapa menu pilihan untuk mengupdate data. Adapun rancangan struktur menu admin seperti pada gambar 3.8.

Administrator Login

Menu Administrator

Muka Update

Buku Tamu

Keluar Update Info

Gambar 3.8. Hubungan Menu Utama Admin

3.2.3.2.1.Rancangan Tampilan Menu Admin

Rancangan tampilan menu admin terdapat beberapa pilihan menu untuk mengupdate data. Fasilitas-fasilitas untuk

update data adalah edit untuk merubah data yang ada di

database dan hapus data.

1. Rancangan Halaman Login Admin

Sebelum admin melakukan update data, admin harus login

terlebih dahulu dengan memasukkan username dan

password. Jika admin salah memasukkan username dan

(80)

Login

Administrator

Isi username dan password anda Username :

Password :

Gambar 3.9. Rancangan Login Admin.

PETA JALAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

muka update info buku tamu logout

PETA STATIS

OK

Silahkan Ulangi username dan password salah

Gambar 3.10. Rancangan Halaman Konfirmasi Login 2. Rancangan Halaman Muka

Rancangan Halaman Muka admin ditunjukkan seperti pada gambar 3.11.

(81)

3. Rancangan Halaman Update Info

Setelah mengklik pilihan peta pada menu utama admin, maka akan muncul tampilan halaman update data peta sesuai dengan yang dipilih seperti pada gambar 3.12.

PETA JALAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

muka update info buku tamu logout

Form

Update info jalan

Gambar 3.12. Rancangan Halaman Update Peta 4. Rancangan Halaman Update Buku Tamu

PETA JALAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

muka update info buku tamu logout

tampil isi buku tamu beserta tombol delete

(82)

BAB IV

IMPLEMENTASI

4.1. Implementasi

Implementasi adalah proses membuat, mewujudkan, menguji dan menggunakan sesuatu yang menjadi obyek penelitian. Seluruh langkah perancangan sistem telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya yang bertujuan untuk menerjemahkan keperluan-keperluan perangkat lunak ke dalam bentuk bahasa mesin yang dimengerti oleh komputer. Pada bab ini akan dibahas langkah-langkah implementasinya.

3.2. Implementasi Basis Data

Untuk menyimpan data dalam XML, dibuat tabel data.php yang berisi atribut-atribut jalan seperti id jalan, nama jalan, panjang jalan, lebar jalan, dll. Misalnya:

<?xml version="1.0" encoding="iso-8859-1"?><data jumlah="102"><subdata snama="Kodya-A Jazuli" sid="j17" spjg="494" slbr="7" ssts="Jalan Kota" skls="IIIA" sfgs="Arteri Sekunder" skondisi="baik" sc="5" xsc="-2205"

ysc="-1280" slokasi="Kodya Yogyakarta"/>

Modul Program 4.1. Data.php

Gambar

Tabel 4.1. Daftar File yang digunakan........................................................
gambar sebagai berikut :
Gambar 2.1. Transformasi Data Menjadi Informasi
Gambar 2.2. Subsistem-subsistem SIG
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.6.1 : Halaman Pengelolaan Data Rumah Sakit Admin.. Halaman ini adalah halaman dari sub-menu

Tampilan halaman web untuk menu utama admin, berisi menu Kategori, Produk, Member, pesanan dan penjualan, seperti pada Gambar 20. Tampilan Halaman Web untuk Menu

Jika dilakukan pilihan pada tombol Input maka akan muncul sub menu “DataGempa” yang akan menghasilkan tampilan yang berbeda jika dilakukan pilihan pada sub Menu

Halaman menu dashboard admin adalah tampilan untuk menu admin atau sekertaris desa setelah login, pada tampilan ini ada menu penduduk, pelayanan surat, laporan surat,

+ 17 input sentra dan lokasi 18 input konten konten Admin Disperindag kop 19 pembuatan laporan + 20 Tampilan berita Pengunjung Pengunjun g Pengunjung Pimpinan Pimpinan Gambar

Tampilan halaman utama merupakan halaman menu utama admin jika sudah masuk login ke dalam aplikasi web browser pemetaan persebaran fasilitas umum di Propinsi

a. Setelah admin melakukan login dan muncul halaman utama, selanjutnya masuk ke dalam menu pendaftaran siswa, pilih menu penerimaan siswa. Maka akan muncul tampilan

Gambar 13 Menu Galeri Admin Menu Tempat pada gambar 14 di bawah ini, adalah halaman menu tempat user dimana user dapat menampilkan lokasi tempat dan mencari lokasi toko bangunan yang