• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 441c304f9f BAB IIBAB 2 PROFIL KABUPATEN KUTAI TIMUR (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 441c304f9f BAB IIBAB 2 PROFIL KABUPATEN KUTAI TIMUR (1)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

2-1

Profil

Kabupaten

(2)

2-2

2.1

WILAYAH ADMINISTRASI

Kabupaten Kutai Timur secara geografis terletak pada 115º56’26” Bujur Barat 118º58’19” Bujur Timur dan 1º52’39” Lintang Utara 0º02’11” Lintang Selatan. Pada awal dibentuk,

Kabupaten Kutai Timur terdiri dari 5 kecamatan namun berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 16 Tahun 1999, kecamatan di Kutai Timur dimekarkan menjadi 11 kecamatan dan pada Tahun 2005 berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Timur Nomor 12 Tahun 2005 dimekarkan lagi menjadi 18 kecamatan.

Batas-batas wilayah Kabupaten Kutai Timur secara administratif, adalah:

 Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kecamatan Talisayan dan Kecamatan Kelay

(Kabupaten Berau);

 Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Bontang Utara (Kota Bontang),

Kecamatan Marang Kayu dan Kecamatan Muara Karam (Kabupaten Kutai Kartanegara);

 Sebelah Timur: Berbatasan dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi;

 Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Kembang Janggut dan Kecamatan

Tabang (Kabupaten Kutai Kartanegara).

Secara administratif pemerintahan, saat ini Kabupaten Kutai Timur memiliki 18 wilayah kecamatan. Sebelum diresmikan menjadi kabupaten baru, Kabupaten Kutai Timur hanya memiliki 5 kecamatan yaitu Kecamatan Sangatta, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Muara Wahau dan Sangkulirang. Untuk memudahkan koordinasi pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan, Pemkab Kutai Timur dengan Perda Nomor 16 Tahun 2000 meresmikan 6 kecamatan baru, yaitu Kecamatan Busang, Telen, Kongbeng, Bengalon, Kaliorang, dan Sandaran (Gambar 2.1).

Berdasarkan aspek geografis, wilayah kabupaten dengan Ibukota Sangatta ini mempunyai posisi yang strategis baik di tingkat Provinsi Kalimantan Timur maupun regional Kalimantan yang didasari pada beberapa hal yaitu :

1. Terletak pada poros regional lintas trans Kalimantan yang menghubungkan wilayah Kalimantan Utara dengan jalur Kabupaten Nunukan – Malinau – Bulungan (Kota Tanjung Selor) – Berau (Kota Tanjung Redeb) ke Kota Samarinda langsung ke Balikpapan serta ke Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat;

(3)

2-3

(4)

2-4

3. Terletak di sepanjang Selat Makassar yang merupakan alur pelayaran nasional, regional dan internasional. Posisi strategis ini juga didukung dengan berbagai faktor internal yang ada di Kabupaten Kutai Timur antara lain :

a. Kekayaan sumberdaya alam yang sangat besar, meliputi sumberdaya alam batubara, minyak bumi dan sumberdaya mineral industri (granit, pasir kuarsa, lempung, batu gamping, dsb.);

b. Kekayaan sumberdaya kehutanan dan keanekaragaman hayati.

Kekayaan sumberdaya kelautan (perikanan, dsb.) Kabupaten Kutai Timur mempunyai potensi sumberdaya alam yang besar, baik berupa bahan tambang, hutan, pertanian dan lain-lain. Apabila sumberdaya alam tersebut tidak dikelola maka akan menimbulkan dampak buruk bagi kualitas lingkungan hidup.

Kabupaten Kutai Timur memiliki luas wilayah 35.747,50 km

2

atau 17% dari luas wilayah

Provinsi Kalimantan Timur. Selanjutnya luas wilayah dapat dirinci menurut luas wilayah

per kecamatan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Banyaknya Desa dan Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur

Tahun 2015

(5)

2-5

Berdasarkan Tabel 2.1. Kabupaten Kutai Timur memiliki 18 kecamatan yang terbentuk

sejak 2005 yang terbagi dalam 132 desa dan 2 kelurahan. Kecamatan yang memiliki desa

terbanyak adalah Kecamatan Sangkulirang sebanyak 15 desa, sedangkan yang memiliki

desa paling sedikit adalah Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan yaitu

masing-masing hanya 3 desa dan 1 kelurahan.

2.2

POTENSI WILAYAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

Potensi wilayah Kabupaten Kutai Timur yang perlu didukung pembangunannya dengan infrastruktur permukiman antara lain:

2.2.1 Pariwisata

Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial memberikan masukan bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta mampu memberikan multiplier effect bagi berkembangnya sektor-sektor yang terkait, seperti pertanian (bunga, buah, perikanan), industri kerajinan, perdagangan (misalnya rumah makan), dan jasa (penginapan, pemandu wisata, transportasi, dan sebagainya). Sehingga berkembangnya sektor ini, taraf kesejahteraan masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar kawasan wisata dapat meningkat.

Kabupaten Kutai Timur memiliki Obyek Wisata yang beragam, baik wisata alam, agrowisata, maupun wisata budaya. Wisata alam di daerah ini antara lain berupa keindahan laut dan pegunungan yang terbentang luas, wisata hutan tropis yang lebat, dengan keanekaragaman jenis flora dan fauna yang terdapat di Kawasan Taman Nasional Kutai serta wisata budaya meliputi peninggalan sejarah dan keanekaragaman tradisi, kesenian lokal yang menarik.

Wisata alam yang terdiri dari wisata bahari, pantai, petualangan dan wisata alam buatan. Wisata ini terdapat di sepanjang pesisir Kabupaten Kutai Timur, dan Khusus untuk wisata bahari yang sudah akan dikembangkan adalah di Kecamatan Sangkulirang (Pulau Birahbirahan). Dan untuk Wisata pantai yang menjadi tujuan wisatawan adalah Pantai Teluk Lombok dan Aquatik.

(6)

2-6

Obyek Wisata ini berkembang di daerah Kabupaten Kutai Timur dan tersebar di semua kecamatan.

Tabel 2.2

Potensi Objek Wisata di Kabupaten Kutai Timur

Kecamatan Obyek Wisata 6. Kaliorang Pantai Jepu-Jepu 7. Sangkulirang

Desa Bual-Bual Selangkau Pulau Minang

Air Terjun Desa Saka 8. Sandaran Pulau Birah-Birahan

Air Terjun Tanjung Mangkaliat 9. Karangan Sumber Mata Air Ampenas dan Goa

Pemandian Air Panas Batu Lepoq 10. Kongbeng Gunug Kongbeng

11.Telen Lamin Adat dan Seni Budaya Suku Kayan

12.Muara Bengkal

Danau Gelombang Muara Begkal Ulu Batu Tija Sara Muara Bengkal Ilir Danau Padang Api Desa Sanaba Makam Raden Bangkok Batu Balai 13.Muara Ancalong Lamin Adat dan Seni budaya Suku

Dayak Kenyah Lepo Tau 14.Muara Wahau Hutan Lindung Wahea

Desa Wisata Miau Baru

Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Tahun 2013

(7)

2-7

wisatawan yang masuk ke Kalimantan Timur mencapai 33.172 orang, mengalami peningkatan sebanyak 6775 orang dibandingkan tahun 2011 yaitu sebanyak 26.397 orang. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang datang ke Kutai Timur, maka diperlukan sarana penunjang seperti penginapan/hotel. Pada tahun 2013, jumlah penginapan/hotel di Kutai Timur mencapai 91 buah, yang terdiri dari hotel bintang tiga sebanyak 1 buah, dan sisanya sebanyak 90 buah merupakan hotel non bintang.

Tabel 2.3

Sarana dan Prasarana Wisata di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011 – 2013

Saran dan Prasarana Wisata 2011 2012 2013

(2) (3) (4) (5)

Sumber: Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Tahun 2013

2.2.2 Industri dan Perdagangan

Kabupaten Kutai Timur memiliki 1,3 juta ha lahan potensial yang cocok dan siap dikembangkan untuk komoditas pertanian bernilai tinggi sebagai basis agribisnis berikut agroindustrinya. Selain itu Kabupaten Kutai Timur memiliki wilayah perairan pantai kurang lebih sepanjang 250 km dan 4 mil dari garis pantai ke arah laut yang siap dikelola untuk pengembangan agribisnis perikanan berwawasan lingkungan.

(8)

2-8

dampak pengganda (multiplier effect) yang besar dalam perekonomian dan menjamin kesinambungan pembangunan jika dikelola secara baik, karena pembangunan ekonomi didasarkan pada SDA yang dapat diperbaharui.

Mengingat tingginya resiko yang harus ditanggung oleh penduduk Kabupaten Kutai Timur karena ketergantungan yang besar terhadap sektor yang bertumpu pada sumberdaya alam non lestari maka perlu segera mengembangkan alternatif lain sektor ekonomi yang akan dijadikan sebagai leading sector dalam perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Sektor ekonomi terpilih yang akan dijadikan leading sector tersebut mulai dikembangkan sedini mungkin. Sehingga pada saat industri batubara kehabisan bahan baku, maka sektor ekonomi yang terpilih tersebut sudah berkembang dengan mantap dan mampu menggantikan posisi industri batubara sebagai penggerak utama perekonomian Kabupaten Kutai Timur.

Industri pendukung agrobisnis dan agroindustri mempunyai peluang pasar yang sangat besar. Peluang pasar yang tercermin dari adanya potensi permintaan akan produk hasil kegiatan sektor ekonomi tersebut di pasaran lokal, regional dan internasional. Potensi permintaan lokal dapat dilihat dari kemungkinan semakin meningkatnya jumlah penduduk Kabupaten Kutai Timur. Potensi permintaan regional terutama berasal dari daerah-daerah Kalimantan Bagian Timur yang mempunyai rencana untuk mengembangkan agrobisnis dan agroindustri untuk pembangunan daerahnya.

Industri pendukung agrobisnis dan agroindustri mempunyai keterkaitan yang tinggi baik ke belakang maupun ke depan dengan sektor ekonomi yang lain. Tingginya keterkaitan tersebut secara langsung dan tidak langsung akan mengembangkan dan menggerakan sektor-sektor ekonomi yang lain. Meningkatnya berbagai aktivitas sektor-sektor ekonomi tersebut akan meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan masyarakat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan ekonomi Kabupaten Kutai Timur secara keseluruhan.

Adapun industri kecil maupun menengah di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.4

Jumlah Industri Kecil dan Menengah di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2010 – 2012

(9)

2-9

Industri Logam. Mesin dan Alat Angkutan

Jumlah Nilai Produksi

(Rp. 000) 1.287.457 144.000 144.000 4 Industri Kimia dan Bahan Bangunan

Jumlah 159 68 64

Sumber: SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

2.3

DEMOGRAFI DAN URBANISASI

2.3.1

Jumlah Penduduk dan KK Keseluruhan

Penduduk Kabupaten Kutai Timur berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2015 sebanyak 337.677 jiwa yang terdiri atas 183.653 jiwa penduduk laki-laki dan 154.024 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2014, penduduk Kutai Timur mengalami pertumbuhan sebesar 5,72 persen dan jika dibandingkan dengan jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk Kutai Timur mengalami pertumbuhan sebesar 32,95 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2015 penduduk laki-laki terhadap penduduk perempuan sebesar 1,19.

(10)

2-10

Tabel 2.5 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Per Tahun di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Sumber : Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2016

Tabel 2.6 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

(11)

2-11

Tabel 2.7 Distribusi dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015

Sumber : Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka Tahun 2016

2.3.2

Jumlah Penduduk Miskin dan Persebaran Penduduk

Sumber daya alam (SDA) di Kutai Timur (Kutim) melimpah ruah, namun angka masyarakat miskin terbilang masih cukup tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kutim, ditahun 2014 presentase masyarakat miskin berada diangka 9%. Berdasarkan data statistik angka kemiskinan sejak 2007 lalu memang menunjukan tren penurunan, namun dari angka masyarakat miskin yang mencapai 8,79% di tahun 2012 lalu, mengalami peningkatan 9,06% di tahun 2013 dan 2014.

(12)

2-12

Indikator masyarakat itu miskinadalah dilihat dari dari tingkat konsumsi dan pengeluaran setiap harinya. Garis kemiskinan, pengeluaran minimalnya per jiwa sekitar Rp 400 ribu perbulannya. Kalau sudah dibawah angka itu, maka masyarakat sudah digolongkan miskin. Mulai dari konsumsi, kesehatan, pendidikan, pemberian dan pengeluaran lainnya dihitung semua untuk menentukan apakah seseorang itu masuk garis kemiskinan.

Dalam pendataan dilakukan BPS Kutim, belum mengkategorikan kecamatan mana saja yang paling banyak masyarakat miskinnya. Untuk lebih jelasnya garis kemiskinan, jumlah penduduk miskin, dan persentase penduduk miskin di Kabupaten Kutai Timur tahun 2007-2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.8 Garis Kemiskinan, Jumlah Penduduk Miskin, dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Kutai Timur Tahun 207-2013

No Tahun Garis Kemiskinan (jiwa)

Sumber: Biro Pusat Statistik (BPS) Kutai Timur

2.3.3 Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Lima Tahun Ke Depan

(13)

2-13

Tabel 2.9 Proyeksi Penduduk Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013-2032

No Kecamatan Proyeksi Penduduk 2015 2019 12. Sangatta Selatan 55.851 79.727 13. Rantau Pulung 14.867 21.896 14. Kaliorang 26.251 47.892 15. Kaubun 12.816 16.326 16. Sangkulirang 32.978 46.494 17. Karangan 27.172 47.655 18. Sandaran 12.101 26.396 Jumlah 589.718 833.435

Sumber: Hasil Analisis, 2016

2.3.4

Jumlah Penduduk Perkotaan dan Proyeksi Urbanisasi

Jumlah penduduk perkotaan di Kabupaten Kutai Timur pada tahun 2015 sebanyak 149.327 jiwa, yang tersebar di Kecamatan Sangatta Utara sebanyak 95.312 jiwa, Bengalon sebanyak 29.982 jiwa, dan Sangatta Selatan sebanyak 24.033 jiwa.

2.4

Isu Strategis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

2.4.1

Data perkembangan PDRB dan potensi ekonomi

Perkembangan perekonomian Kabupaten Kutai Timur tidak terlepas dari kontribusi sektor–sektor ekonomi yang mendukungnya. Sektor pertambangan dan penggalian terutama subsektor pertambangan non migas (batubara) masih merupakan pendukung utama perekonomian Kabupaten Kutai Timur. Dominasi subsektor ini ditandai dengan masih tingginya peranan pertambangan batubara tahun 2010-2012 antara 86,74% sampai 87,86% dari total PDRB Kabupaten Kutai Timur dengan Migas.

Nilai PDRB Kabupaten Kutai Timur atas dasar harga berlaku dengan migas pada tahun 2010-2012 cenderung meningkat dari Rp.34.247.873,45 juta di tahun 2010 menjadi Rp 50.184.447,90 juta pada tahun 2012.

(14)

2-14

tanpa migas antara 9,80 sampai 12,81%, serta tanpa migas dan batubara antara 6,42 sampai 11,33%.

Tabel 2.10

Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2010 – 2012

No Uraian Tahun

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Dengan Migas (Juta Rp)

Harga Berlaku 34.247.873,45 45.748.619,66 50.184.447,90 Harga Konstan 2000

2 Tanpa Migas (Juta Rp)

Harga Berlaku

Harga Konstan 2000 16.814.677,68 18.759.584,10 21.163.592,17 3 Tanpa Migas & Batubara

(Juta Rp)

Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

Struktur Ekonomi

Besarnya peranan suatu sektor terhadap sektor lainnya di Kabupaten Kutai Timur dapat dilihat dari distribusi persentase suatu sektor terhadap total seluruh sektor dalam membentuk PDRB Kutai Timur. Sektor yang kontribusinya cukup besar setelah sektor pertambangan dan penggalian adalah sektor pertanian. Seiring dengan masih dominannya peran sektor Pertambangan dan Penggalian dalam beberapa tahun terakhir, peranan sektor ini relatif stabil antara 3,77% - 3,49%, sedangkan sumbangan sektor-sektor lainnya masih dibawah 4%.

Tabel 2.11

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2012

(15)

2-15

Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

Gambar 2.2

Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Dengan Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2012

Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

Kabupaten Kutai Timur adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) berupa batubara, migas dan bahan tambang lainnya, akan tetapi komoditi-komoditi tersebut adalah komoditi SDA yang tidak dapat terbaharui (unrenewable). Perubahan yang terjadi pada komoditi tambang tersebut khususnya batubara baik pada produksi maupun harga, pasti berpengaruh terhadap

(16)

2-16

besarnya sumbangan sektor-sektor lainnya seperti pertanian dan bangunan. Jika komoditi batubara dan migas ini dikeluarkan dari PDRB Kutai Timur maka peranan sektor-sektor lainnya akan lebih nyata terlihat pengaruh dan andilnya.

Berdasarkan PDRB tanpa migas dan batubara tahun 2010-2012, sektor pertanian merupakan yang paling dominan dalam pembentukan PDRB dengan kontribusi antara 27,11% - 27,42%. Urutan terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan share antara 25,45% - 27,03%, kemudian disusul sektor bangunan sebesar antara 15,33% - 13,60%. Sedangkan sektor-sektor lainnya, dibawah 14%. Subsektor pekebunan merupakan penyumbang terbesar pada sektor pertanian dengan share antara 8,81% - 10,85%.

Tabel 2.12

Kontribusi Sektoral Tanpa Migas dan Batubara Tahun 2010 – 2012

No Sektor Usaha 2010 2011 2012 Ratarata

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

Gambar 2.3

Rata-rata Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tanpa Migas dan Batubara Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2012

(17)

2-17

2.4.2

Data Pendapatan Per Kapita dan Proporsi Penduduk Miskin

PDRB perkapita pada tahun 2010-2012 cenderung meningkat pada setiap tahunnya, demikian pula halnya dengan pendapatan regional per kapita. Sejalan dengan distribusi PDRB yang dipisahkan antara PDRB dengan migas dan PDRB tanpa migas dan batubara, maka akan terlihat besaran PDRB perkapita dan pendapatan regional perkapita apabila unsur migas dan batubara dikeluarkan dari perhitungan.

Tabel 2.13

PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010 – 2012

Tahun

Dengan Migas (Rp) Tanpa Migas Tanpa Migas dan

Batubara

Sumber: PDRB Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

2.4.3

Data Kondisi Lingkungan Strategis

A. Topografi

Topografi Kabupaten Kutai Timur bervariasi berupa dataran landai, bergelombang hingga berbukit-bukit dan pegunungan serta pantai dengan ketinggian tanah bervariasi antara 0 - 7 m hingga lebih dari 1000 meter dari permukaan laut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Kutai Timur mempunyai kelerengan diatas 15%, dengan total luas wilayah 2.516.233 Ha (76.37% dari total luas lahan). Wilayah dengan kelerengan di atas 40% mempunyai areal yang cukup luas, tersebar diseluruh wilayah, khususnya terkonsentrasi di bagian barat laut dengan ketinggian lebih 500 meter di atas permukaan laut. Wilayah dengan karakteristik topografi seperti ini termasuk dalam kategori lahan kritis yang sangat potensial mengalami degradasi lingkungan berupa erosi tanah.

(18)

2-18

Wilayah dengan daerah pegunungan dan perbukitan mempunyai areal paling luas yaitu 1.608.915 Ha dan 1.429.9222,5 Ha. Kondisi tofografi daratan ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 2.14 Kondisi Tofografi Daratan Kabupaten Kutai Timur

No Sistem Lahan Deskripsi Umum Kemiringan Luas (Ha)

1 Bakunan Lembah-lembah kecil diantara perbukitan < 2 15.717 2 Gambut Rawa-rawa gambut yang dalam dengan

permukaan umumnya lengkung < 2 31.199 3 Kajapah dataran lumpur didaerah pasang surut dibawah

bakau dan nipah < 2 25.840 4 Klaru dataran banjir yang selalu tergenang < 2 16.831 5 Sebangau Jalur kelokan sungai-sungai besar dengan

tanggul yang lebar < 2 14.161 6 Kahayan Datarn pantai/sungai yang tergabung 2 s/d 8 19.097 7 Kapor Dataran karst yang berombak mengandung karst

kecil-kecil 2 s/d 8 30.394 8 Lawangguang dataran batuan berombak hingga bergelombang 2 s/d 8 434.835 9 Pakau teras-teras berpasir berombak 2 s/d 8 188.834 10 Sungai Medang Dataran vulkanik bergelombang 9 s/d 15 1.778 11 Gunung Baju Dataran karst berbukit kecil 16 s/d 25 111.691 12 Teweh Dataran batuan endapan berbukit kecil 16 s/d 25 809.910 13 Beriwit Kuesta-kuesta bergunung batupasir dengan arah

lereng tertoreh 26 s/d 40 35.058 14 Tewai Baru dataran bukit kecil dengan punggung terjal

sejajar 26 s/d 40 95.545 15 Maput Perbukitan batuan bukan endapan yang tidak

simetris 41 s/d 60 530.667 16 Mantalat kelompok punggung panjang batuan endapan,

dengan arah lereng 41 s/d 60 3.194 17 Pendereh Pegunungan batuan endapan yang tidak teratur 41 s/d 60 738.127 18 Bukit Pandan Kelompok punggung gunung batuan bukan

endapan > 60 32.027 19 Batu Ajan Gunung-gunung apitertoreh dengan pola

drainase radial > 60 2.604 20 Lohai Kelompok punggung gunung yang panjang dan

sempit > 60 39.891 21 Okki punggung-punggung dan gunung karst yang

curam > 60 117.519

Sumber: BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur 2012

(19)

2-19

dengan luas 750 Ha. Wilayah pantai berada disebelah timur Kabupaten, yang mempunyai ketinggian antara 0-7 m diatas permukaan laut. Kawasan pantai yang memilki potensi wisata bahari adalah Pantai Teluk Lombok dan Pantai Sekerat. Selama ini, wilayah Pantai Teluk Lombok dimanfaatkan oleh masyarakat lokal sebagai media perairan marikultur komoditi perikanan seperti tambak ikan dan udang, budidaya rumput laut dan budidaya ikan dalam karamba jaring apung (KJA).

Gambar 2.4 Peta Topografi Kabupaten Kutai Timur

B. Klimatologi

Kabupaten Kutai Timur beriklim hutan tropika humida dengan suhu udara rata-rata 260

(20)

2-20

Tabel 2.15 Banyaknya Curah Hujan dan Hari Hujan Menurut Kecamatan

Kecamatan Januari Februari Maret April Mei Juni

Sumber : BPS Kutai Timur Tahun 2012

C. Geologi

(21)

2-21

Tabel 2.16 Penyebaran Fisiografi di Kabupaten Kutai Timur

No Fisiografi Luas (Ha)

1 Dataran Alluvium 19.097 2 Dataran 1.505.176

Sumber: Regional Physical Planning Project for Transmigration (RePPProT) in Indonesia

Jenis tanah di wilayah daratan Kabupaten Kutai Timur didominasi oleh tanah Tropudults, Dystropepst, Troporthods, Tropudalfs, Eutropepts, Tropaquepts, dengan luas 2.722.003 ha (82,61%), sisanya adalah jenis Tropohemist, Tropofibrist, Placaquods, Tropopsamments, Dystropepts, Rendolls, Eutropepts, Tropofolist. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.17 Taksonomi Tanah Daratan Kabupaten Kutai Timur

No Taxonomi Tanah (USDA, 1975) Luas (ha) %

1 Tropohemist, Tropofibrist 31.199 0,95 2 Sulfaquents, Hydraquents 25.840 0,78 3 Tropaquepts, Fluvasquents, Tropofluvents,

Tropohemist 65.806 2,00 4 Placaquods, Tropopsamments, Dystropepts 188.834 5,73 5 Tropudults, Dystropepst, Troporthods,

Tropudalfs, Eutropepts, Tropaquepts 2.722.003 82,61 6 Dystropepts, Paleudults, Tropudults 32.027 0,97 7 Rendolls, Eutropepts, Tropofolist 229.210 6,96

Sumber: BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur 2012

(22)

2-22

endapan tersier dan batuan endapan kwarter. Formasi batuan endapan terutama terdiri dari batuan kwarsa dan batuan liat. Formasi Geologi Wilayah Daratan Kutai Timur ditampilkan pada tabel berikut.

Tabel 2.18 Formasi Geologi Wilayah Kabupaten Kutai Timur

Formasi Geologi Luas (Ha) %

Alluvial Deposits 23.283,42 0,73 Aluvial 218.367,68 6,86 Atan Intrusives 4.888,45 0,15 Balikpapan Formation 240.241,54 7,55 Batu Ayau Formation 58.800,87 1,85 Domaring Formation 62.419,95 1,96 Golok Formation 140.430,93 4,41 Haloq Sandstone 799,87 0,03 Intrusive Rock 496,71 0,02 Jurassic Ophiolite 17.786,30 0,56 Kampungbaru Formation 11.411,83 0,36 Karamuan Formation 4.899,32 0,15 Karangan Formation 1.833,07 0,06 Kedango Formation 2.016,58 0,06 Kelai Granite 23.538,23 0,74 Kelinjau Melange 102.326,10 3,21 Kuaro Formation 5.952,98 0,19 Lake Deposits 109.257,60 3,43 Lebak Formation 138.445,76 4,35 Maau Formation 597.022,51 18,76 Maluwi Formation 100.495,84 3,16 Mangkupa Formation 115.555,23 3,63 Manumbar Formation 213.354,40 6,70 Marah Formation 144.374,16 4,54 Mentarang Formation 180.902,07 5,68 Merah Formation 14.640,39 0,46 Metulang Volcanics 19.324,09 0,61 Palaubalang Formation 43.147,66 1,36 Pamaluan Formation 132.670,23 4,17 Sintang Intrusives 1.009,32 0,03 Tabalar Formation 70.878,76 2,23 Tanjung Formation 594,73 0,02 Telen Formation 350.626,01 11,02 Tendehhantu Formation 10.271,78 0,32 Ujoh Bilang Formation 2.905,36 0,09 Wahau Formation 17.649,11 0,55 Young Volcanic Rocks 287,25 0,01

Sumber: BAPPEDA Kabupaten Kutai Timur 2012

D. Hidrologi

(23)

2-23

dengan daerah pedalaman, transportasi ke kota-kota besar lainnya dan sebagai sumber mata pencaharian untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat setempat. Selain itu, air sungai dimanfaatkan sebagai sumber air minum juga dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci serta irigasi bagi masyarakat setempat. Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai potensi sumberdaya alam yang melimpah baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui walaupun telah dilakukan eksploaitasi maupun baru tahap eksplorasi sehingga dalam kegiatan pengembangan wilayah pemanfaatan sumberdaya alam harus optimal terkendali.

Wilayah perairan Kabupaten Kutai Timur berupa laut, sungai dan danau. Sungai yang ada tersebar di seluruh kecamatan, untuk sungai yang terpanjang adalah Sungai Kendang Kepala yang terletak pada di Kecamatan Muara Wahau dengan panjang 319 Km. Sedangkan untuk danau, hanya terdapat pada Kecamatan Muara Bengkal yaitu Danau Ngayau dan Danau Karangan.

(24)

2-24

2.4.4 Data Risiko Bencana Alam A. Kawasan Longsor

Kawasan rawan longsor, yang ditetapkan dalam kawasan rawan longsor adalah kawasan yang berpotensi longsor dengan skala tinggi. Kawasan longsor ini didasarkan pada kemiringan lereng dan ketinggian tempat, yaitu kawasan yang memiliki Kemiringan Lebih besar dari 20% den/atau ketinggian di atas 500 m di atas permukaan laut. Kawassan Longsor yang terdapat di Kabupaten Kutai Timur tersebar di beberapa kecamatan.

B. Kawasan Rawan Banjir

Kawasan rawan bencana banjir ditetapkan dengan kriteria kawasan yang diidentifikasikan sering dan/atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir. Kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana banjir. Di Kabupaten Kutai timur kawasan ini penyebarannya di sekitar pertemuan (muara) anak-anak di tepi pantai.

Upaya penanggulangan dampak banjir perlu dilakukan dengan pembangunan tanggul sungai. Selain itu pengendalian pembangunan permukiman perlu dilakukan. Untuk daerah-daerah yang masih kosong perlu di hijaukan dengan tanaman yang memiliki sifat menahan banjir, seperti bambu dan rumput gajah.

C. Gelombang Pasang

(25)

2-25

(26)

2-26

(27)

2-27

2.4.5

Isu-Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

A. Jaringan Air Baku Untuk Air Minum

Jaringan air baku di Kabupaten Kutai timur meliputi :

Sumber mata air, yaitu mata air Sekerat di Kecamatan Bengalon dan Sumber air sungai, terdiri atas:

 Sungai Kedang Kepala, melalui Kecamatan Muara Bengkal dan Kecamatan Muara

Ancalong;

 Sungai Telen, melalui Kecamatan Telen;

 Sungai Atan, melalui Kecamatan Busang;

 Sungai Wahau, melalui Kecamaan Muara Wahau dan Kecamatan Kongbeng;

 Sungai Sangatta dan Sungai Panyamukan, melalui Kecamatan Sangatta;

 Sungai Bengalon, melalui Kecamatan Bengalon; dan

 Sungai Karangan, melalui Kecamatan Sangkulirang.

Selain untuk kepentingan pertanian, ketersediaan air juga sangat diperlukan dan sangat menjadi kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan dan jumlah penduduk penduduk yang terus bertambah dan berkembang di Kabupaten Kutai Timur, pemerintah Kabupaten Kutai Timur terus melakukan upaya sebagai antisipasi jangka panjang pemerintah dalam menghadapi kemungkinan terjadinya krisis air di masa yang akan datang. Pelanggan PDAM Kabupaten Kutai Timur tahun 2012, jumlah pelanggan bertambah dari tahun sebelumnya menjadi sebanyak 11.661 rumah dengan pemakaian air yang terjual 3.770.786 m3. Berikut disajikan tabel

sarana air bersih di PDAM Kabupaten Kutai Timur mulai tahun 2010-2012.

Tabel 2.19

2011 5.458.249 9.580 295,0 3.346.285 32,71 1.320 22,66 2012 5.892.488 11.661 264,1 3.770.095 34,15 2.511 23,18 2013 3.251.618 12.903 255,5 2.288.850 27,08 4.920 22,28

Sumber: - SIMREDA Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

(28)

2-28

Sedangakan untuk peningkatan pelanggan pengguan Air Minum dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.29 Rata-rata Peningkatan Pelanggan Tahun 2009–2012

No. Jenis

JUMLAH 6.797 7.752 9.163 12.216 17.57% Sumber : Kantor PDAM Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

Dari tabel tersebut diatas terlihat peningkatan pelanggan dari tahun 2009 hingga tahun 2012, peningkatan pelanggan terbesar terdapat pada jenis pelanggan sambungan rumah (SR), sedangkan untuk non domestik belum banyak peningkatan pelanggan. Rata-rata peningkatan pelanggan per-tahun sebesar 17,5% atau 1.860 pelanggan.

Sistem dan Pelayanan Air Minum

Penduduk Kabupaten Kutai Timur memenuhi kebutuhan air bersih dari berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut:

 Sistem perpipaan yang dikelola oleh PDAM di Kabupaten Kutai Timur.

 Sistem perpipaan yang dikelola oleh masyarakat.

 Air permukaan dari sungai Sangatta, danau, embung dan sungai – sungai

lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Kutai Timur.

 Air tanah, terutama melalui sumur dangkal.

Jumlah pelanggan dan jenis konsumennya yang menggunakan air bersih PDAM, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.21 Jumlah Pelanggan Berdasarkan Jenis KonsumenTahun 2012

No. Jenis Konsumen Jumlah

Pelanggan

I. Kelompok I (Sosial)

A. Sosial Umum (Hidran Umum, KM/WC Umum) 1

B Sosial Khusus (Rumah Ibadah, Panti Asuhan, Yayasan Sosial, Sekolah

Negeri/Swasta) 144

II. Kelompok II (Non Niaga)

A Rumah Tangga 1 (Rumah Tempat Tinggal (tunggal)) 9.043

B RumahTangga 2 (Selain tempat tinggal dalam rumah tersebut ada suatu usaha

kecil untuk mendapatkan keuntungan) 1.358

(29)

2-29

No. Jenis Konsumen Jumlah

Pelanggan

III. Kelompok III (Niaga)

A Niaga Kecil (Kios, warung, pedagang eceran, took, kantin swasta, praktek

dokter, kelinik swasta, biro jasa, losmen/penginapan, rumah makan, salon) 1.536

B

Niaga Besar (Import/Eksport, Ekspeditur, Bank, Agen, Makelar, Mini

Market/Swalayan, SPBU, Distributor Pedagang Besar, Salon Besar, Night Club, Diskotik, Bengkel Besar).

64

IV. Industri

A Industri Kecil (Kerajinan Tangan, Sanggar seni lukis, Peternakan kecilk, usaha

konfeksi kecil, Usaha kecil lainnya) 1

B

Industri Besar (Pabrik mobil, Pabrik kimia, Pabrik makanan dan minuman, pabrik es dan cold storage, pabrik mesin dan produksi tertentu. Usaha Besar Lainnya)

6

V. Golongan Khusus

A Kesepakatan 2

Jumlah 12.216

Sumber : Kantor PDAM Kabupaten Kutai Timur Tahun 2013

(30)

2-30

Gambar 2.9 Peta Wilayah Rawan Air Bersih Kabupaten Kutai Timur

(31)

2-31

B. Sistem Pengelolaan Air Limbah

Pengelolaan air limbah di Kabupaten Kutai Timur adalah dengan mengembangkan sistem pengolahan sesuai dengan karakteristik fisik dari setiap daerah pelayanan air limbah. Kawasan dengan kepadatan tinggi dimana pembuatan tangki septik tidak mungkin dilakukan, pengelolaan air limbah dengan mengggunakan sistem perpipaan konvensional.

Penggunaan tangki septik komunal kawasan perkotaan dengan mempertimbangkan lokasi penempatannya, karena pembuatan tangki septik komunal relatif memerlukan lahan yang lebih luas jika dibandingkan dengan tangki septik individual. Selain itu penerapan tangki septik komunal hanya dilakukan pada lokasi pelayanan air limbah yang memiliki lahan yang memadai dengan kondisi muka air tanah aman artinya tidak dangkal, tidak berada pada lokasi banjir. Apabila lokasi pelayanan air limbah dengan kepadatan tinggi tidak memungkinkan untuk penerapan tangki septik komunal, maka sistem smal born sewer dan shellow sewer akan lebih baik diterapkan pada kondisi ini. Sistem pengelolaan limbah di Kabupaten Kutai Timur meliputi:

1. Sistem pembuangan limbah domestik komunal dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestic di Kota Sangatta dan Sangkulirang di Kecamatan Sangkulirang; dan 2. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).

C. Sistem Pengelolaan Persampahan

Pengelolaan persampahan di wilayah Kabupaten Kutai Timur saat ini ditangani oleh Dinas Kebersihan Kabupaten dan beberapa diantaranya dilakukan kerjasama dengan pihak swasta.

Sistem persampahan yang digunakan adalah sistem pengangkutan langsung dari bak sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Rantau Pulung. Pengelolaan persampahan saat ini masih menggunakan sistem open dumping. Kapasitas lahan TPA akan berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktifitas masyarakat untuk menghasilkan sampah. Guna memperpanjang waktu operasional TPA, perlu dilakukan pengurangan volume timbulan sampah dengan menerapkan cara pengelolaan sampah 3R (reuse, reduce, dan recycle).

Pengelolaan persampahan di Kabupaten Kutai TImur terdiri atas :

a. Pelayanan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Rantau Pulung Kecamatan Rantau Pulung dengan sistem sanitary landfill;

(32)

2-32

Sangkulirang, Muara Wahau di Kecamatan Muara Wahau, dan Muara Bengkal di Kecamatan Muara Bengkal;

c. Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga melalui pengurangan sampah dan penanganan sampah;

d. Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada huruf c, yaitu dengan menerapkan konsep 3 R (reduce, reuse, recycle) meliputi kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, dan/atau pemanfaatan kembali sampah; e. Penanganan sampah sebagaimana dimaksud pada huruf c meliputi kegiatan

pemilahan, pengumpulan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke TPST; dan f. Penanganan limbah bahan berbahaya dan beracun (B 3) mengacu pada peraturan

perundang-undangan yang terkait.

D. Drainase

Sistem jaringan drainase pada wilayah perencaraan ada dua jenis, yaitu saluran drainase primer dan saluran drainase sekunder. Sistem saluran drainase primer meliputi seluruh sungai pada wilayah perencanaan yang tersebar di seluruh kecamatan. Mulai dari hulu sungai pada Kecamatan Muara Wahau, Busang dan Muara ancalong hingga ke seluruh sungai yang tersebar di wilayah perencanaan. Untuk sungai yang terpanjang terletak di Kecamatan Muara Wahau dengan panjang 319 Km. Berikut adalah daftar saluran drainase primer (Sungai) di wilayah perencanaan.

Tabel 2.22 Sungai di Wilayah Perencanaan

No Kecamatan Nama Sungai Panjang (Km)

1 Muara Wahau

Sumber: Kab. Kutai Timur Dalam Angka, 2013

Gambar

 GAMBAR 2.1
Tabel 2.1 Banyaknya Desa dan Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana Wisata di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2011 – 2013
Tabel 2.5 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Per Tahun di Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen Tier 2 yang diterbitkan oleh Entitas Anak yang diakui.. dalam perhitungan KPMM secara konsolidasi

Semua jawaban adalah BENAR, bila Anda menjawab sesuai dengan pikiran dan kondisi yang sesuai dengan diri Anda.. Semua pernyataan

menyelesaikan Laporan Ahkir yang berjudul “ Efektivitas Sistem Informasi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada Bagian Pengendalian Kehilangan Air (PKA) PDAM

Apabila teller ditambah menjadi 7 atau 8, rata-rata waktu tunggu nasabah adalah 0,54 ² 2,14 menit dan rata-rata waktu total yaitu untuk menunggu hingga

Untuk meningkatkan pengembangan profesional tenaqa pengajar tetap FKIP, maka dalam perencanaan pengembangan selanjutnya disusun dengan memperhatikan dasar dan kebi

Menurut WHO Task Force in Stroke and other Cerebrovaskular Disease adalah suatu Menurut WHO Task Force in Stroke and other Cerebrovaskular Disease adalah

negeri atau bersubsidi. Calon guru juga harus berkelakuan baik dengan dibuktikan surat keterangan dari bupati. Pihak sekolah menyediakan kamus bahasa Jerman dan Inggris dengan

Dari Syaibah Al-Hajabiy dari pamannya ( „ Utsman bin Thalhah Al- Hajaibiy) RA, ia berkata, &#34;Ada tiga hal yang membuatmu tulus mencintai saudaramu, yaitu kamu