• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Infrastruktur Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016-2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Rencana Infrastruktur Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2016-2020"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Infrastruktur Investasi Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan

B A B 2

K O N S E P P E R E N C A N A A N

(2)

2.1 KonsepPerencanaanBidangCiptaKarya

Dalamrangkamewujudkan kawasanpermukimanyanglayakhunidan berkelanjutan, konsepperencanaanpembangunaninfrastrukturBidang CiptaKaryadisusundenganberlandaskan padaberbagaiperaturan perundangandanamanatperencanaanpembangunan. Untuk mewujudkan keterpaduanpembangunanpermukiman,Pemerintah

Pusat,Provinsi,danKabupaten/Kotaperlumemahamiarahankebijakan

tersebut,sebagaidasarperencanaan,pemrograman, danpembiayaan pembangunanBidangCiptaKarya.

Gambar2.1memaparkan konsepperencanaan pembangunan infrastruktur BidangCiptaKarya,yangmembagiamanatpembangunan infrastruktur BidangCiptaKaryadalam4(empat)bagian,yaituamanat penataan ruang/spasial,amanat pembangunannasional dan direktif presiden, amanat pembangunan Bidang Pekerjaan Umum, serta amanatinternasional.

Dalampelaksanaannya,pembangunaninfrastrukturBidang CiptaKarya dihadapkan padabeberapaisustrategis,antaralainbencanaalam, perubahaniklim,kemiskinan, reformasibirokrasi,kepadatanpenduduk perkotaan,pengarusutamaangender,sertagreeneconomy.Disamping

(3)

Sumber:DirektoratBinaProgram,2014

Gambar 2.1 KonsepPerencanaanPembangunanInfrastrukturBidang CiptaKarya

2.2 AmanatPembangunanNasionalTerkaitBidangCiptaKarya

Infrastrukturpermukimanmemilikifungsistrategisdalampembangunan

nasionalkarenaturutberperan sertadalammendorong pertumbuhan ekonomi,mengurangi angkakemiskinan, maupunmenjagakelestarian lingkungan. Olehsebabitu,DitjenCiptaKaryaberperanpentingdalam

implementasiamanatkebijakanpembangunannasional.

2.2.1 RencanaPembangunanJangkaPanjangNasional2005-2025

(4)

adalah“IndonesiayangMandiri, Maju,AdildanMakmur”.Dalam penjabarannyaRPJPNmengamanatkan beberapahalsebagaiberikut dalampembangunanbidangCiptaKarya,yaitu:

a. Dalam mewujudkan Indonesia yang berdaya saing maka pembangunan danpenyediaanairminumdansanitasidiarahkan untukmewujudkan terpenuhinyakebutuhandasarmasyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan,transportasi, pariwisata,danjasasebagaiupaya mendorongpertumbuhan ekonomi.Pemenuhan kebutuhantersebut dilakukanmelaluipendekatan tanggap kebutuhan(demand responsive approach) dan pendekatan terpadu dengan sektor sumberdayaalamdanlingkungan hidup,sumberdayaair,serta kesehatan.

b. Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan makaPemenuhankebutuhandasarmasyarakatyang berupaairminumdansanitasidiarahkan pada(1)peningkatan kualitaspengelolaanaset(assetmanagement)dalampenyediaanair minumdansanitasi,(2)pemenuhan kebutuhan minimalairminum dansanitasi dasarbagimasyarakat,(3)penyelenggaraanpelayanan airminumdansanitasiyangkredibeldanprofesional, dan(4) penyediaansumber-sumberpembiayaanmurahdalampelayananair minumdansanitasibagimasyarakatmiskin.

c. Salahsatusasarandalammewujudkanpembangunanyanglebih meratadanberkeadilanadalahterpenuhinyakebutuhanhunianyang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungnya bagi seluruhmasyarakat untukmewujudkan kotatanpapermukiman kumuh.Peranpemerintahakanlebihdifokuskan padaperumusan kebijakanpembangunansaranadanprasarana,sementaraperan

swasta dalam penyediaan sarana dan prasarana akan makin ditingkatkanterutamauntukproyek-proyekyangbersifatkomersial. d. Upayaperwujudankotatanpapermukimankumuhdilakukanpada

(5)

RPJMN ke 2 (2010-2014): Daya saing perekonomian ditingkatkan melaluipercepatanpembangunaninfrastruktur denganlebihmeningkatkan kerjasamaantarapemerintah dan duniausahadalampengembangan perumahan dan permukiman.

RPJMNke3(2015-2019):Pemenuhankebutuhanhunianbagi

seluruhmasyarakat terusmeningkatkarenadidukungoleh sistempembiayaanperumahan jangkapanjangdan berkelanjutan, efisien,danakuntabel.Kondisiitusemakin

mendorongterwujudnyakotatanpapermukimankumuh.

RPJMNke4

(2020-2024):terpenuhinyakebutuhanhunianyangdilengkapidenganprasar

anadansaranapendukung sehingga terwujudkotatanpapermukimankumuh.

2.2.2 Rencana PembangunanJangka Menengah Nasional 2010 - 2014

RPJMN2010-2014yangditetapkan melaluiPeraturanPresidenNo.5

Tahun2010menyebutkan bahwainfrastruktur merupakansalahsatu

prioritaspembangunan nasional untukmendorongpertumbuhan ekonomidansosialyangberkeadilan denganmendorongpartisipasi masyarakat Dalamrangkapemenuhanhakdasaruntuktempattinggal dan lingkunganyang layak sesuaidenganUUD 1945 Pasal28H, pemerintah memfasilitasipenyediaan perumahanbagimasyarakat berpendapatan rendahsertamemberikandukunganpenyediaan prasaranadansarana dasarpermukiman,seperti airminum, airlimbah, persampahandandrainase.

DokumenRPJMNjugamenetapkansasaranpembangunaninfrastruktur permukimanpadaperiode2010-2014,yaitu:

(6)

b. TerwujudnyakondisiStopBuangAirBesarSembarangan (BABS) hinggaakhirtahun2014,yangditandai dengantersedianya akses terhadapsistempengelolaanairlimbahterpusat(off-site)bagi

10%totalpenduduk,baikmelaluisistempengelolaan airlimbah terpusatskalakotasebesar5%maupunsistempengelolaan air limbah terpusat skala komunal sebesar 5 % serta penyediaan aksesdanpeningkatankualitassistempengelolaan airlimbah

setempat(on-site)yanglayakbagi90%totalpenduduk.

c. Tersedianya akses terhadap pengelolaan sampah bagi 80 % rumahtanggadidaerahperkotaan.

d. Menurunnya luasgenangansebesar22.500Hadi100kawasan strategisperkotaan. Untukmencapai sasarantersebutmaka kebijakanpembangunan diarahkanuntukmeningkatkan aksesibilitas masyarakatterhadap layananairminumdansanitasi yangmemadai,melalui:

a. menyediakan perangkat peraturan di tingkat Pusat dan/atau Daerah, b. memastikanketersediaanairbakuairminum,

c. meningkatkan prioritas pembangunan prasarana dan sarana permukiman,

d. meningkatkankinerjamanajemenpenyelenggaraan airminum, penangananair limbah,danpengelolaanpersampahan,

e. meningkatkan sistemperencanaanpembangunanairminumdan sanitasi,

f. meningkatkancakupanpelayananprasaranapermukiman,

g. Meningkatkan pemahamanmasyarakatmengenaipentingnya perilakuhidupbersihdansehat(PHBS),

h. Mengembangkanalternatifsumberpendanaanbagipembangunan infrastruktur,

i. meningkatkanketerlibatanmasyarakatdanswasta,

(7)

2.2.3 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

EkonomiIndonesia (MP3EI)

Dalamrangkatransformasi ekonomimenujunegaramajudengan pertumbuhan ekonomi7-9persenpertahun,Pemerintahmenyusun MP3EIyangditetapkan melaluiPerpresNo.32Tahun2011.Dalam dokumentersebutpembangunan setiapkoridorekonomidilakukan sesuaitemapembangunanmasing-masing denganprioritaspada kawasan perhatian investasi (KPI MP3EI). Ditjen Cipta Karya diharapkandapatmendukung penyediaaninfrastrukturpermukiman pada KPI Prioritas untuk menunjangkegiatan ekonomi di kawasan tersebut.Kawasan Perhatian InvestasiatauKPIdalamMP3EIadalah adalah satuataulebihkegiatan ekonomi atausentraproduksiyang terikatatauterhubung dengan satuataulebihfaktorkonektivitas dan SDMIPTEK.Pendekatan KPIdilakukanuntukmempermudah identifikasi, pemantauan,danevaluasiataskegiatanekonomiatau

sentraproduksiyangterikatdenganfaktorkonektivitasdanSDM IPTEK yangsama.

Sumber : Dit. BinaProgram, DJCK 2014 (Pedoman Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya).

(8)

2.2.4 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengentasan

KemiskinanIndonesia

Sesuai dengan agenda RPJMN 2010-2014, pertumbuhan ekonomi perlu diimbangi dengan upaya pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Untukitu,telahditetapkanMP3KIdimanasemuaupaya penanggulangan kemiskinandiarahkanuntukmempercepatlaju penurunan angka kemiskinan danmemperluas jangkauanpenurunan tingkatkemiskinan disemuadaerahdandisemuakelompok masyarakat.Dalammencapaimisipenanggulangan kemiskinanpada tahun2025,MP3KIbertumpupadasinergidaritigastrategiutama, yaitu: a. Mewujudkansistemperlindungansosialnasionalyangmenyeluruh,

terintegrasi,danmampumelindungimasyarakatdarikerentanandan goncangan,

b. Meningkatkanpelayanandasarbagipendudukmiskindanrentan

sehingga dapat terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar dan meningkatkankualitassumberdayamanusiadimasamendatang,

c. Mengembangkanpenghidupanberkelanjutan(sustainablelivelihood) masyarakat miskindanrentanmelaluiberbagaikebijakandan dukungan di tingkat lokal dan regional dengan memperhatikan aspek.

KementerianPekerjaanUmum,khususnyaDitjenCipta Karya,berperan pentingdalampelaksanaan MP3KI,terutamaterkaitdengan pelaksanaanprogrampemberdayaan masyarakat(PNPM- Perkotaan/P2KP, PPIP,Pamsimas,Sanimasdsb)sertaProgramPro Rakyat.

2.2.5 KawasanEkonomiKhusus

UUNo.39Tahun2009menjelaskanbahwa KawasanEkonomiKhusus

(9)

geoekonomi dangeostrategidanberfungsiuntukmenampung kegiatan industri,ekspor,impor,dankegiatanekonomi lainyang memiliki nilai ekonomitinggidandaya sainginternasional.Disampingzona ekonomi, KEKjuga dilengkapizona fasilitaspendukungdan perumahanbagi pekerja.DitjenCiptaKaryadalamhalinidiharapkan dapatmendukung infrastruktur permukimanpadakawasantersebutsehinggamenunjang kegiatanekonomidiKEK.

2.2.6 DirektifPresidenProgramPembangunanBerkeadilan

DalamInpresNo.3Tahun2010,PresidenRImengarahkan seluruh Kementerian,Gubernur,Walikota/Bupati, untukmenjalankanprogram pembangunan berkeadilanyangmeliputiProgramprorakyat,Keadilan untuksemua,danProgramPencapaian MDGs.DitjenCiptaKarya memilikiperananpentingdalampelaksanaan ProgramProRakyat terutama programairbersihuntukrakyatdanprogrampeningkatak\n kehidupan masyarakat perkotaan. Sedangkan dalam pencapaian MDGs, Ditjen Cipta Karya berperan dalam peningkatan akses pelayanan airminumdansanitasiyanglayaksertapengurangan permukimankumuh.

2.3 PeraturanPerundanganBidangPU/CiptaKarya

DitjenCiptaKaryadalam melakukan tugasdanfungsinyaselalu dilandasiperaturan perundangan yangterkaitdenganbidangCipta Karya, antara lain UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahandan KawasanPermukiman, UUNo.28Tahun2002tentangBangunan

Gedung,UUNo.7tahun2008tentangSumberDayaAir,danUUNo.18Tahun2008tentang PengelolaanPersampahan.

2.3.1 UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman

(10)

a. Menyusundanmelaksanakankebijakandanstrategipadatingkat

kabupaten/kota dibidangperumahandankawasanpermukiman dengan berpedomanpada kebijakandan strategi nasional dan provinsi.

b. Menyusun dan rencana pembangunan dan pengembangan perumahandan kawasan permukimanpada tingkat kabupaten/kota. c. Menyelenggarakan fungsi operasionalisasi dan koordinasi

terhadap pelaksanaan kebijakan kabupaten/kota dalam penyediaan rumah,perumahan,permukiman,lingkungan hunian, dankawasanpermukiman.

d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaanperaturanperundang-undangan, kebijakan,strategi, sertaprogram di bidangperumahandan kawasanpermukiman padatingkatkabupaten/kota.

e. Melaksanakankebijakandanstrategipadatingkatkabupaten/kota. f. Melaksanakan melaksanakan peraturan perundang-undangan

serta kebijakan dan strategi penyelenggaraan perumahan dan kawasanpermukimanpadatingkatkabupaten/kota.

g. Melaksanakanpeningkatankualitasperumahandanpermukiman. h. Melaksanakan kebijakan dan strategi provinsi dalam

penyelenggaraan perumahandankawasanpermukiman berpedomanpadakebijakannasional.

i. Melaksanakanpengelolaanprasarana,sarana,danutilitasumum perumahandankawasanpermukiman.

j. Mengawasi pelaksanaan kebijakan dan strategi nasional dan provinsi di bidang perumahan dan kawasan permukimanpada tingkatkabupaten/kota.

k. MenetapkanlokasiKasibadanLisiba.

(11)

a. Menyusundanmenyediakanbasisdataperumahandankawasan permukimanpadatingkatkabupaten/kota.

b. Menyusundanmenyempurnakanperaturanperundang-undangan bidangperumahandankawasanpermukiman padatingkat kabupaten/kota.

c. Memberdayakanpemangkukepentingan dalambidang perumahan dankawasanpermukimanpadatingkatkabupaten/kota.

d.

Melaksanakansinkronisasidansosialisasiperaturanperundang-undangan sertakebijakan danstrategi penyelenggaraan perumahandan kawasan permukimanpada tingkat kabupaten/kota. e. Mencadangkan atau menyediakan tanah untuk pembangunan

perumahandanpermukimanbagiMBR.

f. Menyediakan prasarana dan sarana pembangunan perumahan bagiMBRpadatingkatkabupaten/kota.

g. Memfasilitasi kerja sama pada tingkat kabupaten/kota antara pemerintahkabupaten/kota danbadanhukumdalam penyelenggaraanperumahandankawasanpermukiman.

h. Menetapkan lokasi perumahan dan permukiman sebagai perumahankumuhdanpermukiman kumuhpadatingkat kabupaten/kota.

i. Memfasilitasi peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh danpermukimankumuhpadatingkatkabupaten/kota.

Di sampingmengatur tugas dan wewenang,UU ini juga mengatur penyelenggaraan perumahandankawasanpermukiman,pemeliharaan danperbaikan,pencegahan danpeningkatan kualitasterhadap perumahankumuhdanpermukiman kumuh,penyediaantanah pendanaandanpembiayaan,hak kewajibandanperanmasyarakat.

(12)

pencegahan, terdiri dari pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat,sertaupayapeningkatan kualitas permukiman,yaitupemugaran,peremajaan,danpermukimankembali.

2.3.2 UUNo.28Tahun2002tentangBangunanGedung

Undang-Undang BangunanGedungmenjelaskanbahwa penyelenggaraan bangunangedungadalahkegiatanpembangunan yangmeliputiprosesperencanaan teknisdanpelaksanaan konstruksi, sertakegiatanpemanfaatan, pelestarian, danpembongkaran.Setiap bangunangedungharusmemenuhi persyaratanadministratifdan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Persyaratan administratifmeliputipersyaratan statushakatastanah, statuskepemilikan bangunangedung,danizinmendirikanbangunan. Sedangkan persyaratan teknis meliputipersyaratantatabangunandan persyaratankeandalanbangunangedung. Persyaratantatabangunan meliputipersyaratan peruntukandanintensitasbangunangedung, arsitekturbangunangedung,danpersyaratanpengendalian dampak lingkungan,yangditetapkan melaluiRencanaTataBangunan dan Lingkungan(RTBL).

Disamping itu,peraturantersebutjugamengaturbeberapahalsebagai berikut:

a. Keseimbangan, keserasian, dan keselarasan bangunan gedung dengan lingkungannya harus mempertimbangkan terciptanya ruangluarbangunan gedung,ruangterbukahijauyangseimbang, serasi,danselarasdenganlingkungannya. Disampingitu,sistem penghawaan,pencahayaan, danpengkondisianudaradilakukan denganmempertimbangkan prinsip-prinsippenghematanenergi dalambangunangedung(amanatgreenbuilding).

(13)

gedungdanlingkungannya hanyadapatdilakukan sepanjang tidak mengubahnilaidan/atau karaktercagarbudayayang dikandungnya. c. Penyediaanfasilitasdanaksesibilitasbagipenyandangcacatdan

lanjutusiamerupakankeharusanbagisemuabangunangedung.

2.3.3 UUNo.7Tahun2004tentangSumberDayaAir

UUSumberDayaAirpadadasarnyamengaturpengelolaan sumber dayaair,termasukdidalamnyapemanfaatanuntukairminum.Dalam

halini,negaramenjaminhaksetiaporanguntukmendapatkan airbagi kebutuhanpokokminimal sehari-harigunamemenuhi kehidupannya yangsehat,bersih,danproduktif.

Pemenuhan kebutuhanairbakuuntukairminumrumahtangga dilakukandenganpengembangansistempenyediaanairminum dimana Badanusahamiliknegaradan/atau badanusahamilikdaerah menjadi penyelenggaranya. Airminumrumahtanggatersebutmerupakanair dengan standardapatlangsung diminumtanpaharusdimasakterlebih dahulu dan dinyatakan sehat menurut hasil pengujian mikrobiologi Selainitu,diamanatkanpengembangan sistempenyediaanairminum diselenggarakansecaraterpadudenganpengembanganprasaranadan saranasanitasi.

2.3.4 UUNo.18Tahun2008tentangPengelolaanSampah

UU No. 18 Tahun 2008 menyebutkanbahwa pengelolaan sampah bertujuanuntukmeningkatkan kesehatanmasyarakatdankualitas lingkungansertamenjadikan sampahsebagaisumberdaya. Pengelolaansampahrumahtanggadansampahsejenissampahrumah tanggadilakukandenganpengurangan sampah,danpenanganan sampah.Upayapengurangan sampahdilakukandengan pembatasan timbulansampah,pendauranulangsampah,danpemanfaatan kembali sampah.Sedangkankegiatanpenanganansampahmeliputi:

(14)

b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampahdarisumbersampahketempatpenampungan sementara atautempatpengolahansampahterpadu,

c. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/ataudaritempatpenampungansampahsementaraataudari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesanakhir,

d. pengolahandalambentukmengubahkarakteristik,komposisi,dan jumlahsampah,

e. pemrosesanakhirsampahdalambentukpengembaliansampah dan/atauresiduhasilpengolahansebelumnyakemedialingkungan secaraaman.

Undang-undang tersebutjugamelarangpembuangansampahsecara terbuka di tempat pemrosesan akhir. Oleh karena itu, Pemerintah daerahharusmenutuptempatpemrosesan akhirsampahyang menggunakansistempembuanganterbukadanmengembangkan TPA dengansistem controlledlandfillataupunsanitarylandfill.

2.3.5 UUNo.20Tahun2011tentangRumahSusun

(15)

wewenang,hakdankewajiban,pendanaandansistempembiayaan, danperanmasyarakat.

2.4 AmanatInternasional

PemerintahIndonesiasecaraaktifterlibatdalamdialoginternasional dan perumusan kesepakatan bersama di bidang permukiman. Beberapaamanatinternasionalyangperludiperhatikan dalam pengembangankebijakandan program bidangCipta Karya meliputi Agenda Habitat, Konferensi Rio+20, Millenium Development Goals, sertaAgendaPembangunanPasca2015.

2.4.1 AgendaHabitat

Padatahun1996,diKotaIstanbulTurkidiselenggarakan Konferensi HabitatIIsebagaikelanjutan dariKonferensi HabitatIdiVancouver tahun1976.Konferensitersebutmenghasilkan AgendaHabitat,yaitu dokumen kesepakatan prinsipdansasaranpembangunanpermukiman yangmenjadipanduanbaginegara-negara duniadalammenciptakan permukimanyanglayakdanberkelanjutan.

Salahsatupesanintiyangmenjadikomitmennegara-negara dunia, termasukIndonesia,adalahpenyediaan tempathunianyanglayakbagi seluruhmasyarakattanpaterkecuali,sertameningkatkan aksesair minum,sanitasi, danpelayanandasarterutama bagi masyarakat berpenghasilanrendahdankelompokrentan.

2.4.2 KonferensiRio+20

(16)

berkelanjutandengan memperkuatpenerapanRio Declaration1992 danJohannesburgPlanofImplementation2002.

DalamdokumenTheFuture W e Want,terdapat3(tiga)isuutamabagi pelaksanaan pembangunan berkelanjutan,yaitu:(i)EkonomiHijau dalamkontekspembangunan berkelanjutandanpengentasan kemiskinan, (ii)pengembangan kerangkakelembagaan pembangunan berkelanjutantingkatglobal,serta (iii) kerangkaaksidan instrumen pelaksanaanpembangunan berkelanjutan.Kerangkaaksitersebut termasukpenyusunanSustainableDevelopmentGoals(SDGs)post-2015 yang mencakup 3 pilar pembangunan berkelanjutan secara inklusif,yangterinspirasidaripenerapanMillenniumDevelopmentGoals (MDGs).BagiIndonesia,dokumen iniakanmenjadi rujukandalam pelaksanaan rencanapembangunan nasionalsecarakonkrit,termasuk dalamRencanaPembangunanJangka Menengah Nasional2014-2019, danRencanaPembangunanJangkaPanjangNasional(2005-2025).

2.4.3 MilleniumDevelopmentGoals

Padatahun2000,Indonesia bersama189negaralainmenyepakati DeklarasiMilleniumsebagaibagiandarikomitmenuntuk memenuhi tujuandansasaranpembangunan millennium(MilleniumDevelopment Goals).Konsistendenganitu,PemerintahIndonesia telah mengarusutamakan MDGsdalampembangunansejaktahap perencanaan sampaipelaksanaannya sebagaimanadinyatakandalam RencanaPembangunan JangkaPanjang2005-2025,Rencana Pembangunan JangkaMenengahNasional2010-2014sertaRencana KerjaTahunanberikutdokumenpenganggarannya.

Sesuaitugasdanfungsinya,DitjenCiptaKaryamemiliki kepentingan dalampemenuhantarget7Cyaitumenurunkan hinggasetengahnya proporsirumahtanggatanpaaksesberkelanjutan terhadapsumberair minumlayakdanfasilitassanitasi dasarlayakhinggatahun2015.Di bidangairminum,cakupanpelayanairminumsaatini(2013)adalah

(17)

perludicapaipadatahun2015.Disampingitu,aksessanitasiyang layak saat inibarumencapai58,60%,masihkurangdibandingkantarget

2015yaitu62,41%.Selainitu,Ditjen CiptaKarya jugaturutberperan sertadalampemenuhan target7Dyaitumencapaipeningkatanyang signifikandalam kehidupanpendudukmiskindi permukimankumuh (minimal100 juta) pada tahun2020. PemerintahIndonesia menargetkanluaspermukimankumuh6%,padahaldata terakhir(2009) proporsipendudukkumuhmencapai12,57%.

UntukmemenuhitargetMDGsdibidangpermukiman, diperlukan perhatian khususdariseluruhpemangku kepentingan, baikditingkat pusat maupun daerah. Oleh karena itu, pemerintahkabupaten/kota perlumelakukanoptimalisasi kegiatanpenyediaan infrastruktur permukimandalamrangkapercepatanpencapaiantargetMDGs.

2.4.4 AgendaPembangunanPasca2015

PadaJuli2012,Sekjen PBBmembentuk sebuahPanelTingkat Tinggi untukmemberimasukan kerangka kerjaagendapembangunanglobal pasca2015. Panelinidiketuaibersamaoleh PresidenIndonesia,Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Ellen Johnson Sirleaf dari Liberia, danPerdanaMenteri DavidCameron dariInggris,dan beranggotakan 24orangdariberbagainegara.PadaMei2013,panel tersebutmempublikasikanlaporannyakepadaSekretarisJenderalPBB berjudul“ANewGlobalPartnership: EradicatePovertyandTransform

EconomiesThroughSustainable Development”. Isinyaadalah

rekomendasi arahankebijakanpembangunanglobalpasca-2015yang dirumuskanberdasarkantantanganpembangunan baru,sekaligus pelajaran yangdiambildari implementasiMDGs.

Dalamdokumentersebut,dijabarkan12sasaranindikatifpembangunan globalpasca2015,sebagaiberikut:

(18)

b. Memberdayakanperempuandananaksertamencapaikesetaraan gender

c. Menyediakan pendidikan yang berkualitas dan pembelajaran seumurhidup

d. Menjaminkehidupanyangsehat

e. Memastikanketahananpangandangizi yangbaik f. MencapaiaksesuniversalkeAirMinumdanSanitasi g. Menjaminenergiyangberkelanjutan

h. Menciptakan lapangan kerja,matapencaharian berkelanjutan,dan pertumbuhanberkeadilan

i. Mengelolaasetsumberdaya alam secaraberkelanjutan j. Memastikantatakelolayangbaikdankelembagaanyangefektif k. Memastikanmasyarakatyangstabildandamai

l. Menciptakansebuahlingkunganpemungkinglobaldanmendorong m. pembiayaanjangkapanjang

Darisasaranindikatiftersebut,DitjenCiptakaryaberkepentingandalam pencapaiansasaran6yaitumencapaiaksesuniversalke airminum dan sanitasi.Adapuntargetyangdiusulkandalampencapaian sasaran tersebutadalah:

a. Menyediakanaksesuniversalterhadapairminumyangamandi rumah,dandisekolah,puskesmas,dankamppengungsi,

b. Mengakhiribuangairbesarsembarangandanmemastikanakses

universal kesanitasidisekolahdanditempat kerja,dan meningkatkanaksessanitasidirumahtanggasebanyakx%,

c. Menyesuaikankuantitasairbaku(freshwaterwithdrawals)dengan

pasokanairminum, sertameningkatkan efisiensiairuntuk pertanian sebanyakx%,industri sebanyaky%dandaerah-daerah perkotaansebanyakz%,

(19)

Gambar

Gambar 2.1 KonsepPerencanaanPembangunanInfrastrukturBidang CiptaKarya
Gambar 2. 1.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai dampak-dampak dari penggunaan sosial media dan gambaran kontrol diri remaja dalam penggunaan

Pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana untuk investasi atau kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota koperasi lainnya, dan atau

mengalir pada konduktor jangkar yang ditempatkan dalam suatu medan adalah :. F

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelas memiliki karakteristik yang relatif sama atau tidak, selain itu uji homogenitas berfungsi untuk.. menentukan

Maafkan jika aku telah mengusikmu,” ujar sang Prabu sambil berusaha melangkah.. “Sang Prabu,

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Jadi dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk mengarahkan anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan

Analisis sensitivitas yaitu untuk mengetahui altertnatif kemungkinan hasil studi kelayakan yang diperoleh sehubungan dengan dilakukannya berbagai kemungkinan perubahan atas salah