IMPLEMENTASI DYNAMIC TIME WARPING UNTUK VOICE RECOGNITION
Teks penuh
Dokumen terkait
Prinsip sistem pendengaran manusia dapat diaplikasikan ke dalam sistem identifikasi suara.Contoh metode sistem pengenalan suara adalah Jaringan syaraf Tiruan (JST) dan
selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara dan Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis.. selaku Sekretaris
IMPLEMENTASI DETEKSI TEPI PREWITT DAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PENGENALAN MOTIF SONGKET PALEMBANG CITRA EKA MUTIA 121401035 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Pengujian yang dilakukan terhadap aplikasi permainan toddler card menggunakan speech recognition ini untuk mengukur keberhasilan sistem dalam melakukan proses pengenalan suara
Metode DTW dapat diterapkan pada aplikasi tersebut dengan memperoleh akurasi pengenalan hingga 92,78% dan rata-rata waktu komputasi setiap masukan yang dikenali
Dengan semakin majunya perkembangan teknologi dari berbagai disiplin ilmu, maka pada penelitian ini, penulis bermaksud membangun aplikasi berbasis jaringan syaraf tiruan
Metode DTW dapat diterapkan pada aplikasi tersebut dengan memperoleh akurasi pengenalan hingga 92,78% dan rata-rata waktu komputasi setiap masukan yang dikenali
Teori Sterilisasi Jiwa dan Novel Legenda Trisula Cahaya : Hippocrates, Pierre Fauchard, dan Ferizal . Karya Ferizal Bapak Sastra Kesehatan Indonesia Implikasi dalam Kesehatan Masyarakat • Preventif : Sterilisasi jiwa mencegah berkembangnya “penyakit sosial” seperti intoleransi dan kekerasan terhadap tenaga Kesehatan yang sedang melayani masyarakat. • Promotif : Menyebarkan nilai cinta, kasih, dan solidaritas sebagai bagian dari SASTRA KESEHATAN INDONESIA • Kuratif : Membantu pemulihan trauma personal maupun kolektif akibat penyakit, pandemi, atau konflik sosial. • Rehabilitatif : Mengembalikan martabat manusia yang sempat hilang karena sakit, stigma, atau diskriminasi. Kesimpulan Teori Sterilisasi Jiwa memperluas cakrawala Sastra Kesehatan Indonesia: ia menjadikan sastra bukan hanya estetika, melainkan terapi, etika, dan paradigma kesehatan. Dengan cinta sebagai antiseptik utama, sastra mampu mensterilkan batin manusia dan masyarakat, sehingga kesehatan yang dicapai bersifat holistik. Kedudukan dalam Sastra Kesehatan Indonesia adalah Teori Sterilisasi Jiwa memperluas horizon Sastra Kesehatan Indonesia dengan memberi landasan filosofis–praktis tentang bagaimana sastra bisa berfungsi bukan hanya sebagai refleksi, tetapi juga intervensi kesehatan jiwa kolektif. Dengan demikian, Sastra Kesehatan Indonesia tidak sekadar estetika, melainkan juga terapi, etika, dan paradigma baru kesehatan. Lebih jauh, Teori Sterilisasi Jiwa menegaskan bahwa sastra dapat menjadi alat sterilisasi makna—membersihkan bahasa, simbol, dan narasi dari kontaminasi ide-ide yang merusak martabat manusia. Ia membuka ruang bagi sastra untuk hadir dalam wacana kesehatan publik, pendidikan kesehatan, hingga praktik klinis, sebagai media pemulihan jiwa dan penguatan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan demikian, teori ini tidak hanya memperkaya khasanah sastra Indonesia, tetapi juga memperkuat fondasi kesehatan masyarakat melalui pendekatan humanistik dan cinta kasih. Ia juga menjadi jembatan antara ilmu kesehatan, humaniora, dan spiritualitas, sehingga Sastra Kesehatan Indonesia tampil sebagai disiplin interdisipliner yang unik dan relevan di era