• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1I GAMBARAN UMUM WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1I GAMBARAN UMUM WILAYAH"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

I- 1

BAB 1I

GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1

Geografis, Administratif dan kondisi Fisik

2.1.1

Geografis dan Kondisi Fisik

Wilayah Kabupaten Bengkalis terletak pada bagian pesisir Timur Pulau Sumatera antara 2º7’37,2” - 0º 55’33,6” Lintang Utara dan 100º57’57,6” - 102º30’25,2” Bujur Timur.

Kondisi topografi wilayah Kabupaten Bengkalis umumnya relatif datar dengan kemiringan lereng rata - rata 2 - 6, mdpl. Bentuk wilayah daratannya sebagian besar datar dengan kemiringan berkisar antara 0 – 3%, mencakup 71% (551.949 ha) dari luas wilayah kabupaten, kecuali pada beberapa bagian kecil di Kecamatan Mandau dan Kecamatan Bukit Batu yang memiliki kemiringan lereng antar 3 – 8% mencakup 19% (147.705 ha), antara 8 - 16 % (berombak dampai bergelombang) mencakup luas 2% (15.548 ha) dan kemiringan > 16% (bergelombang sampai berbukit kecil) seluas 8% (62.191 ha), Fisiografi wilayah Kabupaten Bengkalis diklasifikasikan sebagai berikut : 1) Cekungan Rawa

Daerah ini dijumpai dibagian tengah, berupa cekungan tertutup yang terdiri dari rawa gambut yang berasal dari bahan endapan aluvial. Bentuk wilayah datar sampai cekung (0 – 3%) dengan drainase jelek. Bentuk ini mencakup 71% luas kabupaten yang tersebar di Kecamatan Rupat, Rupat Utara, Bengkalis, Bantan, Bukit Batu dan Siak Kecil.

2) Dataran

Fisiografi ini berasal dari endapan aluvial mencapai 21% dari luas kabupaten. Bentuk wilayah pada unit fisiografi ini adalah bergelombang sampai berombak (3 – 18%). Drainase sedang sampai baik. Disamping yang terbentuk dari endapan aluvial, bentuk dataran ini juga berasal dari sabuk meander dan teras laut tua. Unit ini terdapat pada beberapa bagian kecil di Kecamatan : Mandau, Pinggir dan sedikit di Kecamatan Bukit Batu.

Dari uraian di atas menunjukkan wilayah Kabupaten Bengkalis didominasi oleh kelompok kubah gambut dan kelompok marin. Kelompok kubah gambut berkembang dari endapan organik dan semakin tebal jika semakin jauh dari pantai. Gambut yang dipengaruhi oleh air laut mempunyai potensi sulfat masam. Sedang kelompok marin

(2)

I- 2 berkembang dari endapan mineral yang dipengaruhi pasang surut air laut dan mempunyai lebar bervariasi antara 0,5 – 5 km

Di Kabupaten Bengkalis terdapat 12 aliran sungai, di Kecamatan Rupat, Kecamatan Bantan dan Kecamatan Bukit Batu. Sungai - sungai tersebut adalah Sungai Siak Kecil, Sungai Pakning, Sungai Bukit Batu, Sungai Senebak, Sungai Raya, Sungai Rempang, Sungai Nyiur, Sungai Sair, Sungai Penonton, Sungai Jangkang, Sungai Bantan Tengah, dan Sungai Kembung Luar. Diantara sungai yang ada di Kabupaten Bengkalis, yang sangat penting peranannya sebagai prasarana perhubungan utama dalam perekonomian penduduk adalah Sungai Siak dengan panjang 300 km, dan Sungai Siak Kecil 90 km.

Beberapa sungai yang mencirikan kondisi hidrologi daerah rawa diantaranya adalah Sungai Siak Kecil, Sungai Pakning, Sungai Bukit Batu, Sungai Penebak, Sungai Raya, Sungai Rempang, Sungai Nyiur, Sungai Suir, Sungai Penonton, Sungai Jangkang dan Sungai Bantan Tengah. Sungai – sungai tersebut dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Sehingga intrusi air laut tersebut perpotensi menyebabkan kualitas air tanah di wilayah ini bersifat payau/asin dengan salinitas sedang sampai tinggi. Diantara sungai yang ada di daerah ini yang sangat penting sebagai sarana perhubungan utama dalam perekonomian penduduk adalah Sungai Siak dengan panjang 300 km, Sungai Siak Kecil 90 km dan Sungai Mandau 87 km.

Keadaan drainase wilayah sebagian besar dicirikan oleh adanya tanah gambut yang tersebar di Kecamatan Bukit Batu, Mandau dan Rupat. Pada beberapa bagian wilayah banyak yang masih mengalami genangan, terjadi di Kecamatan Rupat dan Mandau. Keberadaan lahan gambut yang mendominasi wilayah Kabupaten Bengkalis merupakan kantong - kantong penyimpanan air yang sangat besar

2.1.2

Administratif

Luas wilayah Kabupaten Bengkalis 7.773,93 km2, terdiri dari pulau-pulau dan lautan. Tercatat sebanyak 17 pulau utama disamping pulau-pulau kecil lainnya yang berada di wilayah Kabupaten Bengkalis. Jika dirinci luas wilayah menurut kecamatan dan dibandingkan dengan luas Kabupaten Bengkalis, Kecamatan Pinggir merupakan kecamatan yang terluas yaitu 2.503 km2 (32,20%) dan kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Bantan dengan luas 424,4 km2 (5,46%).

Batas Administrasi Kabupaten Bengkalis yaitu: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Kabupaten Kepulauan Meranti.

(3)

I- 3 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu,

dan Kota Dumai.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Malaka dan Kabupaten Kep.Meranti Wilayah Kabupaten Bengkalis dialiri oleh beberapa sungai.

Kabupaten Bengkalis terdiri dari 8 Kecamatan dan terdiri dari 155 desa/kelurahan, luas wilayah kabupaten Bengkalis adalah sebesar 777.393 ha dengan perkiraan luas terbangun seluas 76899 ha. Nama, luas wilayah dan jumlah kelurahan setiap kecamatan dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 2.1 Nama, luas wilayah per kecamatan dan jumlah kelurahan

Nama Kecamatan Jumlah desa/ Kelurahan Luas Wilayah Administrasi Terbangun (Ha) (%) thd Total (Ha) (%) thd Total Mandau 24 93747 12,06 4515 5,8 Pinggir 19 250300 32,20 25000 32,5 Bukit Batu 17 112800 14,51 6680 8,7 Siak Kecil 17 74221 9,55 9667 12,6 Rupat 16 89635 11,53 1412 1,8 Rupat Utara 8 62850 8,08 1180 1,5 Bengkalis 31 51400 6,61 23610 30,1 Bantan 23 42440 5,46 4835 6,29 Jumlah 155 777.393 100 76899 100

Sumber: Kabupaten Bengkalis Dalam Angka, 2014

Jarak terjauh antara ibukota kecamatan dengan ibukota Kabupaten Bengkalis adalah ibukota Kecamatan Mandau yaitu Kelurahan Air Jamban (Duri) dengan jarak lurus 103 km. Dan jarak terdekat selain Kecamatan Bengkalis adalah ibukota Kecamatan Bantan, yaitu desa Selat Baru, dan ibukota Kecamatan Bukit Batu, yaitu Kelurahan Sungai Pakning dengan jarak lurus 15 km. Keterangan mengenai wilayah administratif Kabupaten bengkalis dapat dilihat pada Wilayah Administrasi Kabupaten Bengkalis di bawah ini :

(4)

I- 4 Peta 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Bengkalis

(5)

I- 5

2.2

Demografi

Penduduk Kabupaten Bengkalis pada tahun 2013 tercatat sebanyak 543.786 jiwa yang terdiri 281.253 jiwa laki-laki dan 262.533 jiwa perempuan. Kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah Kecamatan Mandau yaitu 239.361 jiwa dan kecamatan yang paling sedikit penduduknya adalah Kecamatan Rupat Utara yaitu 14.030 jiwa.

Kecamatan di Kabupaten Bengkalis yang terpadat pada tahun 2013 yaitu Kecamatan Mandau dengan tingkat kepadatan mencapai 255 jiwa per kilometer persegi, sedangkan Kecamatan Rupat Utara merupakan kecamatan yang paling jarang penduduknya dengan tingkat kepadatan 22 jiwa per kilometer persegi.

Rata-rata angka laju pertumbuhan penduduk untuk Kabupaten Bengkalis dalam 5 tahun terakhir (2007-2012) yaitu sekitar 2,33%, dimana pertumbuhan terbesar terjadi pada Tahun 2011 sebesar 3,61%.

Jumlah penduduk, tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk Kabupaten Begkalis 3 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini :

(6)

I- 6

Tabel 2.2: Jumlah penduduk dan kepadatannya 5 tahun terakhir( 2011 – 2015)

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan penduduk(jiwa/ha)

Tahun Tahun Tahun Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Mandau 219.264 236.221 241338 250529 259848 54816 56.300 57,215 59.583 64962 1% 8% 2% 4% 4% 2,34 2,42 2,49 2,75 2,78 Pinggir 78.404 77.735 88.358 103.918 112159 18.550 19.859 22090 25.980 28040 1% -1% 14% 18% 8% 0,31 0,34 0,36 0,31 3,48 Bukit Batu 30.128 31.769 36037 37051 39761 7.353 7.939 9218 8768 9940 8% 5% 13% 3% 7% 0,21 0,28 0,32 0,33 0,28 Siak Kecil 18709 21.788 22654 22612 24171 5,413 5.749 6091 6442 6043 7% 16% 4% 0% 7% 0,25 0,26 0,3 0,18 0,33 Rupat 30.550 35.607 36.673 37.995 40447 7.578 8.183 8.183 9567 10112 3% 17% 3% 4% 6% 0,34 0,34 0,4 0,35 0,45 Rupat Utara 13020 14.012 14359 14183 14776 2783 3.310 3325 3488 3694 8% 8% 2% -1% 4% 0,2 0,21 0,22 0,23 0,24 Bengkalis 72221 87.765 75931 74075 76607 23602 23.961 19811 20204 19152 8% 22% -13% -2% 3% 1.4 1,4 1,47 1,4 1,49 Bantan 36.039 42.114 40074 36655 37007 11.056 11.395 11256 10888 9252 0,36% 17% -5% -9% 1% 0,84 0,85 0,94 0,94 0,87 TOTAL 498.335 547.011 555.424 577.018 604.776 125.743 136.696 80.031 144.920 151.194

(7)

I- 7 Proyeksi jumlah penduduk di Kabupaten Bengkalis menggunakan pendekatan Linier dengan dasar pemikiran bahwa perkiraan pertambahan penduduk akan terus tumbuh mengikuti pola pertumbuhan yang linier karena sebagai daerah baru dengan potensi/ peluang untuk kemungkinan berusaha lebih baik akan menjadi daya tarik yang kuat bagi penduduk luar untuk memasuki wilayah Kabupaten Bengkalis (Imigrasi). Adapun formulasi rumus proyeksi penduduk yang digunakan sebagai berikut:

Keterangan:

Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal Pn = Jumlah Penduduk pada tahun ke-n

r = Tingkat Pertumbuhan Penduduk dari Awal Tahun ke Tahun ke-n n = Banyak Perubahan Tahun

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode tersebut maka proyeksi jumlah penduduk, di Kabupaten Bengkalis. Proyeksi penduduk dilakukan dengan pembagian wilayah administratif menjadi daerah perkotaan dan perdesaan. Pembagian ini berdasarkan penggolongan yang di lakukan oleh Badan Pusat Statistik. Secara statistik klasifikasi desa perkotaan perdesaan perlu dijelaskan tentang beberapa sebagai berikut :

Daerah perkotaan, adalah suatu wilayah administratif setingkat desa/kelurahan yangmemenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, sarana pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya.

Daerah perdesaan, adalah suatu wilayah administratif setingkat desa/kelurahan yang belum memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga pertanian, dan sejumlah fasilitas perkotaan, sarana pendidikan formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya.

Proyeksi berdasarkan pembagian wilayah kta dan desa tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

(8)

I- 8

Tabel 2.3a: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Nama Jumlah Penduduk

Kecamatan (orang)

Wilayah

Wilayah Perdesaan Total

Perkotaan

Tahun Tahun Tahun

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020 Mandau 227,313 236,405 245,861 255,695 265,923 42,929 44,646 46,432 48,290 50,221 270242 281051 292293 303985 316144 Pinggir 25,772 30,061 37,868 51,519 75,699 95,360 111,227 140,115 190,625 280,089 121132 141288 177983 242144 355788 Bukit Batu 16,487 18,875 23,123 30,310 42,511 26,057 29,833 36,547 47,905 67,190 42544 48708 59670 78215 109701 Siak Kecil 0 0 0 0 0 25863 29610 36274 47547 66688 25863 29610 36274 47547 66688 Rupat 0 0 0 0 0 42874 48173 57375 72434 96933 42874 48173 57375 72434 96933 Rupat Utara 0 0 0 0 0 15367 16621 18697 21872 26611 15367 16621 18697 21872 26611 Bengkalis 39,105 41,486 45,333 51,023 59,150 39,801 42,225 46,140 51,931 60,202 78906 83711 91473 102954 119352 Bantan 0 0 0 0 0 37377 38128 39284 40879 42964 37377 38128 39284 40879 42964

(9)

I- 9

Tabel 2.3b Jumlah kepala keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Nama Jumlah KK

Kecamatan Wilayah Wilayah

Total

Perkotaan Perdesaan

Tahun Tahun Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Mandau 56828 59101 61465 63924 66481 10732 11162 11608 12072 12555 67560 70263 73073 75996 79036 Pinggir 6443 7515 9467 12880 18925 23840 27807 35029 47656 70022 30283 35322 44496 60536 88947 Bukit Batu 4122 4719 5781 7577 10628 6514 7458 9137 11976 16797 10636 12177 14917 19554 27425 Siak Kecil 0 0 0 0 0 6466 7403 9068 11887 16672 6466 7403 9068 11887 16672 Rupat 0 0 0 0 0 10718 12043 14344 18109 24233 10718 12043 14344 18109 24233 Rupat Utara 0 0 0 0 0 3842 4155 4674 5468 6653 3842 4155 4674 5468 6653 Bengkalis 9776 10372 11333 12756 14788 9950 10556 11535 12982 15050 19726 20928 22868 25738 29838 Bantan 0 0 0 0 0 9344 9532 9821 10220 10741 9344 9532 9821 10220 10741

Sumber : Hasil Perhitungan proyeksi Pokja Kabupaten&Data BPS

Menurut Badan Pusat Statistik kecamatan yang memiliki wilayah perkotaan di Kabupaten Bengkalis ada di Kecamatan Mandau, Kecamatan Pinggir, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Bengkalis. Dari table 2.3 dapat dilihat bahwa Kecamatan yang jumlah penduduk perkotaan terbanyak adalah kecamatan Mandau disusul oleh Kecamatan Bengkalis.

(10)

I- 10

Tabel 2.3c Tingkat pertumbuhan penduduk dan kepadatan saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Nama Tingkat Kepadatan Pddk

Kecamatan Pertumbuhan (%) (orang/Ha)

Tahun Tahun 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 Mandau 4% 4% 4% 4% 4% 2,89 3,01 3,13 3,25 3,38 Pinggir 8% 8% 8% 8% 8% 0,39 0,46 0,58 0,78 1,15 Bukit Batu 7% 7% 7% 7% 7% 0,30 0,34 0,42 0,55 0,77 Siak Kecil 7% 7% 7% 7% 7% 0,35 0,40 0,49 0,64 0,90 Rupat 6% 6% 6% 6% 6% 0,48 0,54 0,64 0,81 1,08 Rupat Utara 4% 4% 4% 4% 4% 0,24 0,26 0,30 0,35 0,42 Bengkalis 3% 3% 3% 3% 3% 1,54 1,63 1,78 2,01 2,33 Bantan 1% 1% 1% 1% 1% 0,88 0,90 0,93 0,96 1,01

Sumber : Hasil perhitungan proyeksi oleh tim Pokja dan data BPS

Berdasarkan hasil perhitungan proyeksi, tingkat pertumbuhan pada tiap kecamatan bervariasi, tingkat pertumbuhan yang paling besar pada kecamatan pinggir yaitu sebesar 8 % . Tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Bengkalis pada umumnya masih belum terlalu padat, hal ini terlihat bahwa pada tiap kecamatan, kepadatan tidak ada yang mencapai 25 jiwa/ha.

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah

Realisasi pendapatan keuangan Pemerintah Kabupaten Bengkalis hingga desember 2013 berjumlah Rp. 3,14 trilyun. Menurun 10,45 persen dari pendapatan pada tahun 2012 (Rp.3,5 trilyun).

Penerimaan tersebut berasal dari pendapatan asli daerah 219,25 milyar rupiah, dana perimbangan 2,76 trilyun rupiah, dan pendapatan lainnya 158,46 milyar rupiah. Realisasi pengeluaran keuangan Kabupaten Bengkalis pada tahun 2013 sebesar Rp. 4,8 trilyun, naik sebesar 58,92% dari tahun 2012. 56,75% dari keseluruhan pengeluaran tersebut digunakan untuk belanja operasional,sedangkan 43,02% untuk belanja modal.

Rata-rata pertumbuhan APBD Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada tabel Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bengkalis tahun 2011 – 2015 di bawah ini :

(11)

I- 11

Tabel 2.4

Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bengkalis Tahun 2011- 2015

No. Realisasi Anggaran

Tahun Rata - Rata

Pertum buhan 2011 2012 2013 2014 2015 A PENDAPATAN (a.1+a.2+a.3) 3.370.413.237.403,00 3.546.878.810.048,00 5.543.565.767.050,00 3,525,111,382,219 3.683.675.900.252,16 8%

a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 216.120.227.164,00 196.207.091.559,00 219.252.418.876,00 281,446,579,400 337.287.017.893,16

a.1.1 Pajak Daerah 40.227.006.897,00 28.552.254.531,00 37.585.201.687,00 46,260,555,400 48.825.970.000,00 a.1.2 Retribusi Daerah 17.359.754.974,00 89.251.812.345,00 83.276.166.215,00 45,002,924,000. 51.255.524.000,00 a.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 25.520.248.976,00 19.446.515.727,00 21.669.071.425,00 30,800,000,000 36.498.000.000,00 a.1.4

Lain-lain Pendapatan Daerah yang

Sah 133.013.216.317,00 58.956.508.956,00 76.721.979.549,00 159,383,100,000 200.707.523.893,16

a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 3.150.077.010.239,00 3.191.349.025.496,00 5.165.848.905.320,00 3,055,900,091,819 3.108.683.559.359,00

a.2.1 Dana Bagi Hasil 2.955.662.911.239,00 3.064.976.574.897,00 2.729.403.382.985,00 2,959,384,033,819 3.108.683.559.359,00 a.2.2 Dana Alokasi Umum 180.413.024.000,00 84.768.625.000,00 31.862.241.000,00 60,777,928,000 0,00 a.2.3 Dana Alokasi Khusus 14.001.075.000,00 41.603.825.599,00 2.404.583.281.335,00 35,738,130,000 0,00

a.2.4

a.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 4.216.000.000,00 159.322.692.993,00 158.464.442.854,00 187,764,711,000 237.705.323.000,00

a.3.1 Hibah 0 0 0 0

a.3.2 Dana Darurat 0 0 0 0

a.3.3

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

ke Kabupaten 0,00 71.238.750.993,00 47.194.826.854,00 50,000,000,000 50.000.000.000,00 a.3.4 Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus 0,00 76.721.242.000,00 89.444.556.000,00 137,764,711,000 180.571.323.000,00 a.3.5

Bantuan Keuangan dari

Provinsi/Pemerintah Lainnya 4.216.000.000 11.362.700.000 21.825.060.000 0 7.134.000.000,00

(12)

I- 12

No. Realisasi Anggaran

Tahun Rata - Rata Pertum buhan 2011 2012 2013 2014 2015 B BELANJA (b.1+b.2) 2.699.184.895.379,00 3.014.630.515.719,00 4.790.992.352.596,00 4.670.111.382.219,00 4.982.847.244.766,99 19%

b.1 Belanja Tidak Langsung 1.342.214.044.055,00 1.604.499.007.464,00 1.928.635.177.240,00 1,469,989,606,320. 1.993.473.860.537,79

b.1.1 Belanja Pegawai 933.170.926.466,00 991.992.401.206,00 1.154.317.078.187,00 944,154,682,190. 1.203.814.113.468,21

b.1.2 Bunga 0 0 0 0 0

b.1.3 Subsidi 8.255.754.240 10.568.950.677 13.371.928.467 11,426,180,000 11.652.340.735,00 b.1.4 Hibah 80.678.160.574,00 232.369.473.381,00 337.872.198.900,00 108,506,174,600 170.308.535.400,00 b.1.5 Bantuan Sosial 94.031.202.775,00 2.207.500.000,00 1.250.181.300,00 5,446,338,000 8.280.100.000,00

b.1.6 Belanja Bagi Hasil 0 0 0 10.008.149.400,00

b.1.7 Bantuan Keuangan 226.078.000.000,00 363.390.172.500,00 410.510.000.000,00 395,419,379,000 584.983.743.000,00 b.1.8 Belanja Tidak Terduga 0,00 3.970.509.700,00 11.313.790.386,00 5,036,852,530. 4.426.878.534,58

b.2 Belanja Langsung 1.356.970.851.324,00 1.410.131.508.255,00 2.862.357.175.356,00 3,200,121,775,898.78 2.989.373.384.229,20

b.2.1 Belanja Pegawai 0,00 0,00 0,00 167,026,604,979 172.331.649.062,00

b.2.2 Belanja Barang dan Jasa 586.257.671.030,00 586.257.671.030,00 801.358.007.798,00 878,971,461,912.76 893.783.632.559,20 b.2.3 Belanja Modal 770.713.180.294,00 823.873.837.225,00 2.060.999.167.558,00 2,154,123,709,007.02 1.923.258.102.608,00

C PEMBIAYAAN 671.228.342.024 532.248.294.329 752.573.414.454 1,145,000,000,000.00 1.299.171.344.514,83 Surplus/Defisit Anggaran 671.228.342.024,00 532.248.294.329,00 752.573.414.454,00 (1,145,000,000,000) -1.299.171.344.514,83 15%

Sumber : Realisasi APBD 2011-2014, lampiran ringkasan APBD 2015

Pada tabel diatas dapat dilihat terjadi peningkatan pendapatan APBD Kabupaten Bengkalis sebesar 8%, sedangkan belanja juga mengalami peningkatan yang lebih besar dari pendapatan yaitu sebesar 19% sehingga terjadi defisit anggaran.

(13)

I- 13

Tabel 2.5

Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Bengkalis Tahun 2011 – 2015

No. SKPD Tahun Rata - Rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 1 Bappeda - - - - - - 1.a Investasi - - - - - - 1.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - - - 2

Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang - - 943,847,500 3,459,710,250 - - 2.a Investasi - - 943,847,500 3,459,710,250 - - 2.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - - - 3 Dinas Kesehatan - 976,037,623 383,243,200 872,119,728 822,471,450 20% 3.a Investasi - 976,037,623 383,243,200 872,119,728 822,471,450 - 3.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - - - 4 Dinas PU - 19,399,431,810 32,568,618,700 - 11,045,920,000 10% 4.a Investasi - 19,399,431,810 28,041,788,700 - 11,045,920,000 - 4.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - 4,526,830,000 - - -

5 Badan Lingkungan Hidup - 329,986,185 106,203,200 193,710,200 300,000,000 17%

5.a Investasi - 329,986,185 106,203,200 193,710,200 300,000,000 - 5.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - - -

6 Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan - 12,441,551,575 11,534,029,250 14,139,741,500 27,465,000,000 37%

(14)

I- 14 No. SKPD Tahun Rata - Rata Pertumbuhan 2011 2012 2013 2014 2015 - 12,441,551,575 11,534,029,250 14,139,741,500 27,465,000,000 6.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - - - 7 SKPD Lainnya - - - - - - 7.a Investasi - - - - - - 7.b Operasional/Pemeliharaan (OM) - - - - - - 8 Belanja Sanitasi (1+2+3+… n) - 33,147,007,193 45,535,941,850 18,665,281,678 39,633,391,450 30% 9 Pendanaan Investasi Sanitasi Total (1a+2a+3a+… na) - 33,147,007,193 41,009,111,850 18,665,281,678 39,633,391,450 29% 10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+… nb) - - 4,526,830,000 - - 0% 11 Belanja Langsung 1,356,970,851,324 1,410,131,508,255 2,862,357,175,356 3,200,121,775,898.78 2,989,373,384,229 28%

12 Proporsi Belanja Sanitasi – Belanja Langsung (8/11) 0% 2% 2% 1% 1% 1%

13

Proporsi Investasi Sanitasi – Total Belanja Sanitasi

(9/8) 0% 100% 90% 100% 100% 100%

14 Proporsi OM Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (10/8) 0% 0% 10% 0% 0% 0%

Sumber : DPA Dinas kesehatn, BLH, PU, CKTR, Bappeda, Dinas Pasar tahun 2011-2015

Dari tabel 2.5 di atas dapat terlihat penganggaran terkait sanitasi pada SKPD-SKPD terkait sanitasi masih berfokus pada investasi (pembangunan insfratruktur), kegiatan operasional/pemeliharaan terhadapa sarana terbangun belum banyak terlihat. Belanja sanitasi memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 30 %, walaupun demikian, pada tahun 2014 dan tahun 2015 terjadi penurunan nilai belanja sanitasi, hal ini bsa disebabkan pemangunan insfratruktur tidak sebanyak pada tahun sebelumnya.

(15)

I- 15

Tabel 2.6 Perhitungan Pendanaan Sanitasi Oleh APBD Kabupaten Bengkalis Tahun 2011 – 2015

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Pertumbuhan Rata-rata

2011 2012 2013 2014 2015

x 1,000 x 1,000 x 1,000 x 1,000 x 1,000 %

1 Belanja Sanitasi (1.1+1.2+1.3+1.4) 0 34,789,507,193.00 45,535,941,850.00 18,665,281,678.00 39,633,391,450.00 28%

1.1 Air Limbah Domestik 0 - 943,847,500.00 1,250,761,250.00 - - 1.2 Sampah rumah tangga 0 14,414,037,760.00 11,640,232,450.00 16,542,400,700.00 27,765,000,000.00 30%

1.3 Drainase lingkungan 0 19,399,431,810 32,568,618,700 0 11,045,920,000 10%

1.4 PHBS 0 976,037,623 383,243,200 872,119,728 822,471,450 20%

2 Dana Alokasi Khusus (2.1+2.2+2.3) - 1,642,500,000.00 - - - -

2.1 DAK Sanitasi

2.2 DAK Lingkungan Hidup

2.3 DAK Perumahan dan Permukiman 1,642,500,000.00

3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi - - - - - - Belanja APBD murni

untuk Sanitasi (1-2-3) 0 33,147,007,193.00 45,535,941,850.00 18,665,281,678.00 39,633,391,450.00 30%

Total Belanja Langsung 1,356,970,851,324 1,410,131,508,255 2,862,357,175,356 3,200,121,775,898.78 2,989,373,384,229 28%

% APBD murni untuk sanitasi terhadap Belanja Langsung 0.00% 2.35% 1.59% 0.58% 1.33%

1% Sumber : DPA Dinas kesehatn, BLH, PU, CKTR, Bappeda, Dinas Pasar tahun 2011-2015 ( diolah)

(16)

I- 16

Dari tabel 2.6 di atas dapat rata-rata % APBD murni untuk sanitasi terhadap belanja langsung Kabupaten Bengkalis masih sebesar 1%. Angka ini menunjukkan bahwa sektor sanitasi masih belum mendapatkan porsi anggaran yang cukup besar dari APBD, hal ini bisa disebabkan sanitasi memang belum menjadi prioritas dari pembangunan dari Kabupaten.

Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Per Kapita Kabupaten Bengkalis Tahun 2011 – 2015

No. D e s k r i p s i

Tahun

Rata-rata

2011 2012 2013 2014 2015

1 Total Kabupaten Belanja Sanitasi 0 33,147,007,193 45,535,941,850 18,665,281,678 39,633,391,450 28%

2 Jumlah Penduduk 498335 547011 555424 577018 604776

Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) 0 60,597 81,984 32,348 65,534 48,093

Sumber : Realisasi APBD 2011-2015 dan BPS diolah

Dari tabel 2. di atas dapat terlihat belanja sanitasi kabupaten per jiwa sebesar Rp.48.093. dari nilai ini dapat dikatakan baiya sanitasi per

penduduk di kabupaten Bengkalis sudah cukup besar, walaupun demikian, anggran masih bertumpu di drainase dan persamphan, sedangkan sektor air limbah dan perilaku hygiene yang berkaitan dengan sanitasi masih rendah

Tabel 2.9.Realisasi Dan Potensi Retribusi Sanitasi Per Kapita

No. SKPD

Retribusi Sanitasi Tahun (Rp.)

Pertumbuhan (%)

2011 2012 2013 2014 2015

1 Retribusi Air Limbah

1.a Realisasi Retribusi - - - -

(17)

I- 17

No. SKPD

Retribusi Sanitasi Tahun (Rp.) Pertumbuhan

(%)

2011 2012 2013 2014 2015

2 Retribusi Sampah

2.a Realisasi Retribusi - - 408.035.000 398.720.000 383.635.000 0%

2.b Potensi Retribusi - - 358.500.000 394.000.000 394.000.000 10%

3 Retribusi Drainase

3.a Realisasi Retribusi - - - -

3.b Potensi Retribusi - - - -

4 Total Realisasi Retribusi

Sanitasi (1a+2a+3a) - - 408.035.000 398.720.000 383.635.000 -

5 Total Potensi Retribusi Sanitasi

(1b+2b+3b) - - 358.500.000 394.000.000 394.000.000 -

6 Proporsi Total Realisasi -

Potensi Retribusi Sanitasi - - 45.535.000 4.720.000 (10.347.000) -

Sumber : Dinas Pasar dan Kebersihan Bengkalis

Retribusi baru tersedia pada persampahan yaitu retribusi pemungutan sampah, data yang tersedia adalah data retribusi 3 tahun terakhir, dari tabel di atas realisasi retribusi persampahan tiap tahunnnya mengalami penurunan pendapatan, tapi tetap melebihi target atau potensi retribusi yang diperkirakanm, kevuali tahun 2015. Untu sektor air limbah tidak memiliki retribusi di karenakan beum adanya IPLT di Kabupaten Bengkalis begitu juga dengan komponen drainase.

(18)

I- 18 Salah satu indikator untuk melihat berhasil tidaknya pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu daerah adalah dengan melihat angka- angka PDRB, seperti pertumbuhan ekonomi, baik secara sektoral maupun secara keseluruhan. Kemudian juga untuk melihat sebaran/ peta kekuatan ekonomi antar sektor dan untuk mengetahui berapa besar pendapatan perkapita penduduk pada suatu wilayah dan waktu tertentu yang disajikan dalam bentuk PDRB perkapita. Laju pertumbuhan ekonomi dapat diketahui jika data PDRB dikaji dari sudut perbandingan besaran (nilai) atas dasar harga yang konstan. Sedangkan struktur ekonomi dapat dilihat dari besarnya sumbangan masing-masing sektor ekonomi terhadap total PDRB. Laju perekonomian Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada tabel Peta Perekonomian Kabupaten Bengkalis di bawah ini :

Tabel 2.10. Peta Perekonomian Kabupaten Bengkalis

No. D e s k r i p s i Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 1 PDRB Harga Konstan/Struktur Perekonomian (Rp.) 6.567.047,07- 6.830.699,01- 7.310.972,69 7.631.001,83 8.052.815,44 2 Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp.) 24.422.422,93 28.108.894,14- 33.349.965,66 37.821.024,2 42.658.988,42 3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 7,97 7,09- 7,67 7,65 7,26

Sumber : Buku Pendapatan Regional Kab. Bengkalis tahun 2008-2013 dan perhitungan

2.4

Tata Ruang Wilayah

Ruang daratan sebagaimana yang didefinisikan dalam Undang-undang

Penataan Ruang Tahun 1992 adalah ruang yang terletak di atas dan di bawah

permukaan daratan. Pengertian ruang permukaan daratan ini mencakup

seluruh kawasan permukaan perairan darat dan dari garis laut (pantai)

terendah kearah daratan. Dengan demikian berdasarkan pemahaman tersebut,

maka perumusan rencana alokasi ruang wilayah daratan dalam penyusunan

RTRW Kabupaten Bengkalis akan berkaitan dengan alokasi pemanfaatan ruang

termaksud bagi pengembangan berbagai kegiatan budidaya dan non budidaya

(kawasan lindung)

(19)

I- 19

Tabel 2.17 Arahan Rencana Struktur Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis Tahun 2012

Tujuan dan kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis dirumuskan untuk mengatasi permasalahan tata ruang dan sekaligus memanfaatkan potensi yang dimiliki, serta mendukung terwujudnya strategi dan kebijakan pembangunan kabupaten untuk 20 tahun mendatang. Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Bengkalis yang dirumuskan adalah Mewujudkan Kabupaten Bengkalis sebagai salah satu kawasan pertumbuhan ekonomi nasional yang bertumpu pada sektor migas, agro, kelautan, industri, dan perdagangan yang berwawasan lingkungan serta terintegrasi secara spasial.

No. Nama Pusat Jenjang

Fungsi Fungsi Utama Perkotaan Nama Pelabuhan

1. 2. 3. Bengkalis – Buruk Bakul Selat Panjang Duri PKL PKL PKL a. Bengkalis • Pusat Perdagangan • Pusat Pemerintahan Kab.

b. Buruk Bakul

• Pusat Perdagangan dan

jasa

• Kawasan agro industri

c. Selat Panjang

• Pusat Perdagangan

dan jasa d. D u r i

• Pusat Perdagangan dan

jasa

• Kawasan industri • Pusat Kegiatan Migas

a. Bengkalis b. Buruk Bakul c. Selat Malaka d. Bandul e. Teluk Belitung f. Selat Panjang g. Tanjung Kedabu h. Tanjung Samak i. Tanjung Medang j. Batu Panjang k. Sei Pakning

(20)

I- 20

Peta 2.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Bengkalis

(21)

I- 21

(22)

I- 22

2.5

Sosial dan Budaya

Aspek sosial yang perlu dilihat adalah kesejahteraan sosial dimana indikatornya meliputi pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan seperti angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi kasar (APK), angka partisipasi murni (APM), usia harapan hidup (UHH), rasio penduduk yang bekerja. Pada buku putih aspek sosial yang dilihat adalah aspek kemiskinan. Jumlah keluarga miskin berdasarkan data Data TKPKD PPLS Kabupaten Bengkalis adalah sebanyak 22.704 KK.

Tabel 2.10: Jumlah penduduk miskin per kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK)

MANDAU 4667 PINGGIR 2831 BUKIT BATU 1787 SIAK KECIL 1349 RUPAT 2446 RUPAT UTARA 1102 BENGKALIS 3.333 BANTAN 2472 TOTAL 19987

Sumber : Data TKPKD PPLS Kabupaten Bengkalis

Jumlah rumah tangga di Kabupaten Bengkalis pada tiapkecamatan sesuai dengan Bengkalis dalam angka 2014 adalah sebegai berikut :

Tabel 2.11: Jumlah rumah per kecamatan

Nama Kecamatan Jumlah Rumah

MANDAU 67.101

PINGGIR 27.069

(23)

I- 23

Nama Kecamatan Jumlah Rumah

SIAK KECIL 6.462

RUPAT 10.435

RUPAT UTARA 4.284

BENGKALIS 26.850

BANTAN 12.174

Sumber: Bengkalis dalam Angka 2014

2.6

Kelembagaan Pemerintahan Daerah

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis mempunyai landasan/dasar hukum pada Peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor : 5 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bengkalis. Adapun struktur organisasi pemerintahan Kabupaten Bengkalis di gambarkan pada gambar dibawah ini :

(24)

I- 24

(25)

I- 25

Gambar 2.2 Struktur SKPD yang terkait dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Bengkalis

BUPATI

BAPPEDA

Bidang Perencanaan Fisik dan Prasarana

BPMPKB

Bidang Pemberdayaan

DINAS PU

Bidang Perumahan dan Permukiman

DINAS TATA KOTA, TATA RUANG DAN PERMUKIMAN

DINAS PASAR DAN KEBERSIHAN

Bidang Kebersihan

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

Bidang Pengelolaan Konservasi dan Pemulihan

DINAS KESEHATAN

Bidang P2PL Bidang Promkes

(26)

I- 26

2.7

Komunikasi dan Media

Media-media komunikasi yang ada di Kabupaten Bengkalis belum ada yang melaksanakan kegiatan dan pengembangan kerjasama terkait advokasi, sosialisasi, kampanye dan promosi higiene dan sanitasi. Sampai saat ini yang melaksanakan kampanye dan promosi higiene dan sanitasi di Kabupaten Bengkalis adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis .

Kegiatan komunikasi terkait sanitasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis tersaji pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.12: Kegiatan Komunikasi terkait Sanitasi

No Kegiatan Tahun Dinas Pelaksa na Tujuan Kegiatan Khalayak

Sasaran Pesan Kunci Pembelajaran 1 Pemicuan STBM 2014 Dinas Kesehatan Meningkatkan peranserta masyarakat dalam penyediaan layanan sanitasi dan membiasakan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Masyaraka t di daerah BABS tinggi Sanitasi buruk dan perilaku hidup tidak bersih dan tidak sehat itu menJijikan, memalukan dan membuat sakit, karenanya perlu kita perbaiki sanitasi dan biasakan PHBS. Terbatasnya tenaga fasilitator yang handal, membuat pemicuan di sejumlah RT kurang sukses, perlu peningkatan jumlah fasilitator handal. 2 Iklan Layanan Masyaraka t (ILM) di Media Massa Lokal 2012 Dinas PU Mengajak masyarakat untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan Masyaraka t umum. Dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan, berarti telah mengurangi jumlah korban banjir di kota kita. Kerjasama yang baik dengan media massa lokal selama ini meski dengan anggaran biaya terbatas, frekuensi penyiaran ILM menjadi lebih optimal menjangkau masyarakat. 3. Penyuluha n tata cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di sekolah Dasar ( PAMSIMAS ) 2010,2 011 Dinas Kesehata n Siswa Sekolah Dasar mampu dan mau melakukan CTPS yang baik dan benar. Siswa-siswi SD di 20 sekolah dengan angka tidak masuk sekolah karena diare tertinggi. Dengan CTPS, kita terhindar dari penyakit, dan hidup lebih sehat. Dampak dari kegiatan ini, ternyata dapat menurunkan angka tidak masuk sekolah karena diare. 4. Dst.

(27)

I- 27

Sumber : Dinas Kesehatan

Tabel 2.13 Media Komunikasi dan Kerjasama terkait Sanitasi

No Jenis Media a) Khalayak b) Pendanaan c) Isu yang Diangkat d) Pesan Kunci e) Efektivitas f) 1. Radio SS : Produksi dan penyiaran Talk Show dan ILM Masyaraka t Umum terutama masyaraka t Surabumi yang bertempat tinggal di daerah banjir. Produksi dan penyiaran dari Radio SS, nara sumber dan data informasi dari Pokja Sanitasi. Keterlibatan Masyarakat dalam Pencegahan Banjir dan Mengurangi Risiko Banjir Bersama-sama mencegah banjir dan mengurangi risiko banjir. Dari hasil evaluasi, 5 dari 10 responden masyarakat Surabumi mengaku mendengar informasi tentang pencegahan banjir dari Mengurangi Risiko Banjir dari Radio SS. 2. JTV : Produksi dan penyiaran liputan , Talkshow dan ILM Masyaraka t Umum dan Masyaraka t Target Sambunga n IPAL. Pengelola IPAL menyelenggar akan jumpa pers dan JTV menindaklanj uti dengan memproduksi dan menayangkan Mengajak masyarakat di daerah yang dilalui saluran IPAL untuk menyambung kan pembuangan limbahnya ke IPAL. Sambungan buangan limbah cair ke IPAL lebih hemat dan lebih sehat. Tayangan JTV membantu meyakinkan target untuk ikut menyambung ke saluran IPAL. 3. Jw Post : Pemuatan artikel dan pemberita an. Masyaraka t Umum terutama pengambil keputusan legislatif dan eksekutif Pokja Sanitasi menyelenggar akan konsultasi publik SSK dan Jw Post menindaklanj uti dengan memuat artikel dan memberitakan berturut-turut beberapa minggu. Perlu peningkatan anggaran sanitasi 100 % dari anggaran tahun sebelumnya. Dengan meningkatka n anggaran jadi 2% APBD untuk sanitasi, akan menghemat APBD 3% untuk Jamkesmas . Karena pemberitaaan tentang kondisi sanitasi yang terus menerus, sempat terjadi polemik di Jw Post. 4. Koran Swara: Acara Pengharg aan Kelurahan dengan Sanitasi Terbaik Masyaraka t Umum dan Aparat Pemerinta han Daerah Koran Swara sebagai inisiator mencari sponsor untuk biaya penyelenggara an dan Memberi penghargaan kepada aparat kelurahan dan masyarakat di daerah dengan sanitasi yang Dengan perencanaan pembanguna n sanitasi hingga tingkat desa/kelurah an, kebersihan dan kesehatan serta Desa/Kelurahan yang dinilai terburuk sanitasi berupaya keras untuk memperbaiki kondisi sanitasinya.

(28)

I- 28 No Jenis Media a) Khalayak b) Pendanaan c) Isu yang Diangkat d) Pesan Kunci e) Efektivitas f) mengajak pemerintah kota untuk menyusun kriteria dan melakukan penilaian dan bersama-sama menyelenggar akan malam penghargaan yang diliput oleh berbagai media massa. baik, sekaligus memicu aparat kelurahan dan masyarakat di daerah dengan sanitasi yang belum baik. produktifitas masyarakat meningkat. 5. Dst.

Gambar

Tabel 2.1  Nama, luas wilayah per kecamatan dan jumlah kelurahan
Tabel 2.2:  Jumlah penduduk dan kepadatannya 5  tahun terakhir( 2011 – 2015)
Tabel 2.3a:  Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Tabel 2.3b  Jumlah kepala keluarga saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada Tanggal Penetapan (Tanggal berakhir), dua hari kerja sebelum tanggal jatuh tempo Dual Currency Investment , MUFG akan menentukan apa investasi Nasabah akan

İki yabancı Yıldızların altında Akor geçiş çalışmaları.. 4.5.6 Tellerin aşağiya

Dengan demikian, sesungguhnya Mahkamah Pelayaran tidak memiliki yurisdiksi untuk memutus perkara yang berkaitan dengan aspek keperdataan (seperti tanggung jawab pengangkut,

Kolom jumlah (ton) menunjukkan jumlah produksi per ton dikonversi menjadi per gram (1 ton = 1.000.000 gram) kemudian digunakan untuk menghitung Z (RKN).. Namun karena kebanyakan

Kekuatan maksimal otot terjadi pada saat usia antara 20 - 29 tahun, dan pada usia mencapai 60 tahun rata-rata kekuatan otot akan menurun sampai 20% dari faktor lain karena

pada keripik kentang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pada temperatur tanah yang lembab atau beririgasi menghasilkan keripik yang lebih baik dibandingkan pada lahan

Nyanyian tradisional kematian dalam masyarakat waropen terdiri dari dua jenis, yaitu nyanyian yang dilantunkan pada saat jenasah masih berada didalam rumah duka, yang disebut sebagai

Hasil penelitian untuk variabel ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Parerung (2014) berjudul disiplin, kompensasi,dan pengembangan karir pengaruhnya