• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis luas pengungkapan laporan perusahaan (Corporate Disclosure) melalui internet : studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis luas pengungkapan laporan perusahaan (Corporate Disclosure) melalui internet : studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN PERUSAHAAN

(CORPORATE DISCLOSURE) MELALUI INTERNET Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Fransiska Pujiastuti NIM : 082114111

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i

ANALISIS LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN PERUSAHAAN

(CORPORATE DISCLOSURE) MELALUI INTERNET Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Fransiska Pujiastuti NIM : 082114111

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Orang yang ingin bergembira harus menyukai k

elelahan akibat bekerja”

(Plato)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia

yang memberi kekuatan kepadaku

(Filipi 4:13)

Jangan takut, Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku

(Yesaya 41:10)

Untuk mendapatkan hasil luar biasa diperlukan cara-cara luar biasa

(Freddy Liong)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria di Surga.

Bapak Ibu yang sangat aku cintai, yang selalu mendoakan dan

mendukungku.

Adik, saudara-saudara dan Kekasih ku yang sangat aku cintai

yang selalu memberikan doa dan dukungan.

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN PERUSAHAAN (CORPORATE DISCLOSURE) MELALUI INTERNET, Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 28 Februari 2013 Yang membuat pernyataan,

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransiska Pujiastuti

NIM : 082114111

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN PERUSAHAAN (CORPORATE DISCLOSURE) MELALUI INTERNET Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indoneisa.

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kedapa Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untukmenyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 28 Maret 2013 Yang menyatakan

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Dra. YF. Gien Agustinawansari, M.M, Ak.t selaku Dosen Pembimbing Akademik.

(9)

viii

6. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, saran, dan arahan yang sangat bermanfaat bagi penulis. 7. A. Diksa Kuntara, S.E.,MFA,QIA selak dosen penguji yang telah memberikan

bimbingan, saran, dan arahan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

8. Bapakku tercinta Rafael Sumeri dan Ibuku tercinta Musmiati yang selalu setia memberikan dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

9. Adik-adik tercinta Martinus Dwi Prastyo dan Stefanus Krisna Pradito yang membantu dalam doa dan memberi semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Kekasihku Ambrosius Bambang Sumarwanto yang telah memberikan semangat, saran, dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Saudara-saudaraku, Mbak Ten, Mas Edi, Yudha dan Chandra yang sudah menjadi seperti saudara kandungku sendiri selama di Yogyakarta dan saudara-saudaraku yang lain.

12. Teman-temanku Tata, Lia, Nindy, Kak Nita, Gita, Tiwi, untuk kebersamaan, keceriaan dan persahabatan kita selama ini.

13. Teman-teman Sendowers, Mas Robet, Eko, Mas Wawan, dan Mas Yosef yang sudah rela direpotin untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kurang jelas.

14. Teman-teman seperjuangan MPT dan KKP, dan semua teman-teman akuntansi angkatan 2008.

(10)

ix

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis untuk menyelesaikan studi S.1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 28 Februari 2013

(11)

x

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vi

HALAMAN KATA PENGANTAR vii

A. Pengungkapan (disclosure) Informasi 7

1. Pengertian Pengungkapan 7

2. Fungsi dan Tujuan Pengungkapan 9

3. Kuantitas dan kualitas Informasi

yang Seharusnya Diungkap 13

B. Pengertian dan Perkembangan Internet 17 C. Pengungkapan Informasi Melalui Internet 19

D. Laporan Keuangan 22

BAB III METODE PENELITIAN 25

A. Jenis Penelitian 25

B. Objek Penelitain 25

C. Populasi dan Sampel 25

D. Data yang Dicari 26

E. Teknik Analisis Data 29

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 37

1. Bank ICB Bumi Putera Tbk 37

(12)

xi

3. Bank Ekonomi Raharja Tbk 38

4. Bank Central Asia Tbk 38

5. Bank Bukopin Tbk 39

6. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 39

7. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 40

8. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 41

9. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 42

10.Bank Mutiara Tbk 42

11.Bank Danamon Indonesia Tbk 42

12.Bank Pundi Indonesia Tbk 43

13.Bank Jabar Banten Tbk 43

14.Bank Kesawan Tbk 44

15.Bank Mandiri (Persero) Tbk 45

16.Bank Bumi Arta Tbk 45

17.Bank CIMB Niaga Tbk 46

18.Bank Internasional Indonesia Tbk 47

19.Bank Permata Tbk 47

20.Bank Sinar Mas Tbk 47

21.Bank Swadesi Tbk 48

22.Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk 48

23.Bank Victoria Internasional Tbk 49

24.Bank Artha Internasional Tbk 49

25.Bank Mayapada Internasional Tbk 50

26.Bank Windu Kentjana Internasional Tbk 50

27.Bank Mega Tbk 51

28.Bank NISP OCBC Tbk 51

29.Bank Pan Indonesia Tbk 52

30.Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 52

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 54

A. ANALISIS DATA 54

B. PEMBAHASAN 82

BAB VI PENUTUP 85

A. Kesimpulan 85

B. Keterbatasan Penelitian 87

C. Saran 87

DAFTAR PUSTAKA 88

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Internet Disclosure Index 31

Tabel 5.1 Seleksi Sampel 54

Tebel 5.2 Daftar Sampel Perusahaan Perbankan 55

Tabel 5.3 Hasil Penelitian Internet Disclosure Index 56 Tabel 5.4 Indeks Informasi Akuntansi dan Keuangan 67 Tabel 5.5 Indeks Informasi Mengenai Corporate Governance 69 Tabel 5.6 Indeks Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan dan

Informasi Sumber Daya Manusia 71

Tabel 5.7 Indeks Kontak Detai hubungan Investor 73 Tebel 5.8 Indeks Material Processable Format 75 Tabel 5.9 Indeks Technological Adventage and User Support 77 Tabel 5.10 Luas Pengungkapan Informasi Keuangan dan

Nonkeuangan Perusahaan Melalui Internet 79 Tabel 5.11 Pengungkapan Laporan Perusahaan Berdasarkan

(14)

xiii ABSTRAK

ANALISIS LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN PERUSAHAAN

(CORPORATE DISCLOSURE) MELALUI INTERNET Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui luas pengungkapan laporan perusahaan melalui internet sesuai dengan teori Spanos (2006) pada 31 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Latar belakang penelitian ini adalah sudah banyak perusahaan yang menggunakan internet (web perusahaan) sebagai sarana menyampaikan laporan dan perkembangan perusahaan, dengan keberadaan internet semakin mudah informasi didapat oleh penggunanya, pengguna tidak harus datang ke perusahaan atau ke pengantara untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Jenis penelitian ini adalah studi empiris deskriptif. Data diperoleh dengan meneliti website perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah adalah analisis deskriptif.

(15)

xiv ABSTRACT

THE ANALYSIS OF CORPORATE DISCLOSURE THROUGH THE INTERNET

An Empirical Study on the Banking Companies Registered In the Indonesia Stock Exchange

Fransiska Pujiastuti NIM : 082114111 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

The purpose of this study is to determine the extension of corporate disclosure through internet in accordance to Spanos theory (2006) to 30 banking companies listed in the Indonesia stock exchange (IDX). The background of this study is the fact that there have been a lot of companies

utilizing internet (company’s web) as a mean to disclose their information.

With the presence of the information in internet that is easily accessible by the users, they do not have to come to the company or mediator to obtain the information needed.

This study is a descriptive empirical study. The data were obtained by examining the banking companies websites listed in IDX. The data analysis technique employed to answer the problems is descriptive analysis.

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat mengakibatkan perubahan di berbagai bidang, salah satunya bidang ekonomi. Saat ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan internet (web perusahaan) sebagai sarana menyampaikan laporan dan perkembangan perusahaan, dengan keberadaan internet semakin mudah informasi didapat oleh penggunanya, pengguna tidak harus datang ke perusahaan atau ke pengantara untuk mendapatkan informasi yang didapatkan.

Menurut Achjhari (2000: 259-260), pelaporan keuangan internet perusahaan akan memperoleh keuntungan sebagai berikut:

1. Bisa mengakses sumber daya dari database yang lengkap di seluruh dunia.

2. Bisa diakses setiap saat sehingga sangat fleksibel.

3. Pencarian data, pengolahan dan penyebaran hasil riset bisa dilakukan secara cepat.

4. Topik dan hasil riset dapat didiskusikan melalui sarana mailing list atau

chatting.

5. Karena data yang diperoleh bersifat digital maka akan cenderung lebih akurat, rinci dan memudahkan dalam mengolah data.

(17)

bangsa, dan tanpa aturan-aturan yang baku. Sedangkan pemasaran konvensional lebih banyak yang terlibat dibandingkan pemasaran lewat

internet. Pemasaran lewat internet sama dengan direct marketing, dimana konsumen berhubungan langsung dengan penjual, walaupun penjualnya berada di luar negeri (Yuliana, 2000: 37).

Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan website perusahaan untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan (Almilia 2009: 34).

(18)

dalam melakukan fungsinya, meningkatkan cost of capital, dan akan berujung pada buruknya proses alokasi sumber daya dalam perusahaan (Kesumajuda, 2006: 215).

Laporan tahunan dan laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang secara formal wajib dipublikasikan sebagai sarana pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pengelolaan sumber daya pemilik serta jendela informasi yang memungkinkan bagi pihak-pihak di luar manajemen mengetahui kondisi perusahaan. Namun sejauh mana informasi yang dapat atau diperoleh sangat tergantung pada tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan tersebut.

Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan ditangkap oleh pihak eksternal sebagai suatu sinyal yang dapat menggambarkan prospek perusahaan ke depan. Pihak eksternal (stakeholder), seperti investor menggunakan informasi sebagai alat analisis yang menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Informasi tersebut dapat membantu investor dalam memprediksi tingkat resiko dan tingkat pengembalian, menilai waktu dan ketidakpastian aliran kas sekarang dan di masa mendatang, serta menilai dan mengawasi kinerja manajemen perusahaan. Dengan melakukan prediksi dan penilaian terhadap informasi yang disajikan, investor diharapkan dapat mengambil keputusan investasi terbaik.

(19)

perbankan pada dasarnya adalah industri yang melakukan kegiatan sebagai perantara keuangan, yakni dengan memobilisasi dana di satu pihak dan di pihak lain sebagai penyalur dana. Melihat aktivitas perbankan seperti ini, suka tidak suka bisnis perbankan memang harus dibangun atas dasar kepercayaan. Dan untuk menjaga kepercayaan itu, industri perbankan tidak cukup hanya diatur dengan regulasi yang ketat, tetapi juga dinaungi oleh semangat yang terkandung dalam Good Corporate Governance (Massaya, 2004).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk mengetahui seberapa luas perusahaan mengungkapkan informasi kepada publik melalui website perusahaan. Penulis tertarik untuk meneliti tentang

“Analisis Luas Pengungkapan Laporan Perusahaan (Corporate

Disclosure) Melalui Internet”.

B. Tujuan Penelitian

(20)

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai luas pengungkapan laporan perusahaan (Corporate Disclosure) melalui internet pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa luas pengungkapan laporan perusahaan (Corporate Disclosure) melalui internet?

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar dalam pengolahan data.

BAB III METODE PENELITIAN

(21)

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini mengungkapkan tentang seberapa luas pengungkapan laporan perusahaan dalam website

perusahaan tersebut.

BAB VI PENUTUP

(22)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengungkapan (disclosure) Informasi 1. Pengertian Pengungkapan

Pengungkapan (disclosure) didefinisikan sebagai penyediaan sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara optimal bagi pasar yang efisien (Hendriksen, 1987: 204). Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dari proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statement keuangan. Pengungkapan sering juga dimaknai sebagai penyediaan informasi lebih dari apa yang dapat disampaikan dalam bentuk statement

keuangan formal (Suwardjono 2005: 615).

(23)

a. Pengungkapan wajib (Mandatory Disclosure)

Merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Jika perusahaan tidak bersedia untuk mengungkapkan informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk mengungkapnya.

b. Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure)

Merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen.

(24)

2. Fungsi dan Tujuan Pengungkapan

Secara umum, tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Karena pasar modal merupakan sarana utama pemenuhan dana dari masyarakat, pengungkapan dapat diwajibkan untuk tujuan melindungi (protective), informatif

(informative), dan melayani kebutuhan khusus (Suwardjono, 2005: 580).

a. Tujuan Melindungi

(25)

(BAPEPAM). Dalam hal ini, dapat dipahami karena mereka bertindak demi kepentingan publik.

b. Tujun Informatif

Tujuan informatif dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah jelas dengan tingkat kecanggihan tertentu. Dengan demikian, pengungkapan diarahkan untuk menyediakan informasi yang dapat membantu keefektifan pengambilan keputusan pemakai tersebut. Tujuan ini biasanya melandasi penyusunan standar akuntansi untuk menentukan tingkat pengungkapan. Dalam kenyataannya, badan pengawas seperti BAPEPAM bekerjasama dengan penyusun standar (profesi) untuk menentukan keluasan pengungkapan. Untuk tujuan pengawasan oleh badan kepemerintahan, terdapat pula pengungkapan yang khusus ditujukan ke badan pengawas melalui formulir-formulir yang harus diisi oleh perusahaan pada waktu menyerahkan laporan tahunan maupun kuartalan.

c. Tujuan Kebutuhan Khusus

(26)

berdasarkan peraturan melalui formulir-formulir yang menuntut pengungkapan secara rinci.

Balkaoui (2000: 219) mengungkapkan, tujuan pengungkapan adalah:

1) Untuk menjelaskan item-item yang diakui dan untuk menyediakan ukuran yang relevan bagi item-item tersebut, selain ukuran dalam laporan keuangan.

2) Untuk menjelaskan item-item yang belum diakui dan untuk menyediakan ukuran yang bermanfaat bagi item-item tersebut.

3) Untuk menyediakan informasi untuk membantu investor dan kreditur dalam menentukan risiko dan item-item yang potensial untuk diakui dan yang belum diakui.

4) Untuk menyediakan informasi penting yang dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan, dan untuk membandingkan antarperusahaan dan antartahun.

5) Untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan aliran kas di masa mendatang.

6) Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya.

(27)

1) Meningkatkan reputasi perusahaan. Semakin transparan perusahaan dalam aspek-aspek yang dituntut oleh seluruh pemangku kepentingannya, semakin tinggi pulalah reputasi perusahaan. Tentu saja, kalau kinerja yang dilaporkan itu baik dan valid. Karenanya, perusahaan harus terlebih dahulu meningkatkan kinerjanya dengan sungguh-sungguh. Validitas juga sangat penting, karena pemangku kepentingan tidak akan pernah memaafkan perusahaan yang melakukan pembohongan publik.

2) Melayani tuntutan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang terpengaruh oleh dan bisa memengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuannya. Tentu saja, mereka yang terpengaruh hidupnya oleh perusahaan berhak untuk mengetahui aspek-aspek yang bersentuhan dengan kehidupan mereka. Mereka yang bisa memengaruhi perusahaan sangat perlu untuk mendapat informasi yang benar, sehingga pengaruh mereka bisa diarahkan ke tujuan yang tepat.

(28)

kekuatan. Di sisi lain, perusahaan perlu mencurahkan sumber daya yang lebih besar untuk aspek-aspek yang tampak masih lemah. Laporan periodik dengan indikator yang konsisten sangat diperlukan di sini, sehingga naik turunnya kinerja bisa terpantau dan disikapi dengan keputusan yang tepat.

4) Membuat investor dengan mudah memahami kinerja perusahaan. Sebagaimana yang diungkapkan di atas, ada kebutuhan yang semakin tinggi dari investor untuk bisa mengetahui kinerja perusahaan yang sesungguhnya. Para investor jangka panjang benar-benar ingin mengetahui apakah modal yang ditanamkannya aman atau tidak. Perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang tinggi memiliki kemungkinan yang lebih baik untuk terus berlanjut usahanya, dan para investor tentu lebih berminat untuk menanamkan modalnya pada perusahaan-perusahaan tersebut.

3. Kuntitas dan Kualitas Informasi yang Seharusnya Diungkap Agustina (2006: 222), ada tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan, yaitu:

a. Adequate Disclosure (Pengungkapan Cukup)

(29)

peraturan yang berlaku, dimana angka-angka yang dapat diinterpretasikan dengan benar oleh investor.

b. Fair Disclosure (Pengungkapan Wajar)

Pengungkapan yang wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan dengan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca potensial.

c. Full Disclosure (pengungkapan penuh)

Pengungkapan penuh menyangkut kelengkapan informasi yang diungkapkan secara relevan. Pengungkapan penuh memiliki kesan penyajian informasi secara melimpah sehingga beberapa pihak menganggapnya tidak baik.

Paham full disclosure memiliki makna yang esensial bagi para pemegang saham, sehingga mereka bisa melakukan pengawasan terhadap manajemen dengan lebih efektif. Full disclosure bisa membantu perusahaan untuk menarik modal baru dan meningkatkan kepercayaan investor. Hal ini disebabkan karena investor memerlukan suatu informasi yang teratur, andal dan bisa dibandingkan secara detail dengan pihak lain, untuk melakukan suatu keputusan investasi. Sebaliknya, informasi yang tidak jelas memengaruhi pasar dalam melakukan fungsinya, meningkatkan

(30)

Menurut Suwardjono (2005: 581), tingkat memadai adalah tingkat minimum yang harus dipenuhi agar statemen keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan untuk kepentingan pengambilan keputusan yang harus dicapai agar semua pihak mendapat perlakuan atau pelayanan informasional yang sama. Artinya, tidak ada satu pihak pun yang kurang mendapat informasi sehingga mereka menjadi pihak yang kurang diuntungkan posisinya. Dengan kata lain, tidak ada preferensi dalam pengungkapan informasi. Tingkat pengungkapan penuh menuntut penyajian secara penuh semua informasi yang berpaut dengan pengambilan keputusan yang diarah. Tingkat pengungkapan yang tepat memang harus ditentukan karena terlalu banyak informasi sama tidak menguntungkannya dengan terlalu sedikitnya informasi. Hendriksen (1994: 205) mengungkapkan, terdapat beberapa alasan keengganan perusahaan menambah pengungkapan informasi akuntansinya adalah:

a. Dikhawatirkan pengungkapan hanya akan membantu pesaing dan merugikan pemegang saham.

(31)

c. Seringkali ada kesangsian mengenai kemampuan para investor untuk memahami kebijakan dan proses akuntansi, sehingga pengungkapan yang penuh hanya akan menyesatkan mereka. d. Argumen bahwa laporan keuangan bukan satu-satunya sumber

informasi dan sumber informasi lainnya dapat diperoleh dengan lebih murah.

e. Kekurangtahuan perusahaan terhadap kebutuhan investor. Ashbaugh (1999: 252) menuliskan, elemen-elemen pelaporan terdiri dari:

1) Pengungkapan keuangan

a. Analisis pembukuan (analist fact books)

b. Pemesanan kembali (back orders)

c. Pengumuman pemegang saham (earnings announcements)

d. Operasi umum (global operation)

e. Laporan keuangan (financial statement)

f. Kontrak karyawan (labor contracts)

g. Penggabungan dan penerimaan (mergers and acquisitions)

h. Penjualan bulanan/mingguan (monthly/weekly sales)

i. Rencana penjualan (stock plans)

j. Pengungkapan segmen (segmen disclosure)

2) Pengungkapan nonkeuangan

a. Strategi bisnis (business strategies)

(32)

c. Praktek lingkungan (environmental practices)

d. Laporan lingkungan (environmental report)

e. Industri pesanan khusus (industry specific reserves)

f. Hubungan karyawan (labor relations)

g. Kegiatan kemanusiaan (philanthropic activities)

h. Pengumuman berita (press release)

i. Dasar pengungkapan pelanggan (size of customer base)

j. Tanggung jawab sosial (social responsibilities)

B. Pengertian dan Perkembangan Internet

Internet adalah jaringan besar yang terdiri dari 100.000 jaringan interkoneksi yang terletak di seluruh dunia. Internet pada awalnya dikembangkan oleh militer AS dan kemudian digunakan secara luas untuk penelitian akademis dan pemerintah. Tahun-tahun belakangan ini, internet telah berubah menjadi jalan informasi sedunia. Pertumbuhan ini disebabkan tiga faktor. Pertama, pada tahun 1995, berbagai perusahaan telekomunikasi nasional seperti MCI, Sprint, dan UUNET mengambil alih kendali berbagai elemen tulang punggung

(33)

Kedua, layanan online seperti Computer Serve dan AOL terhubung ke Internet untuk e-mail, sehingga memungkinkan para pengguna dari berbagai layanan yang berbeda berkomunikasi satu sama lain. Ketiga, perkembangan penjelajah web berbasis grafis, seperti Netscape Navigator dan Internet Explorer dari Microsoft membuat akses ke internet menjadi pekerjaan yang mudah. Akhirnya internet menjadi tempat orang-orang bisa mengakses apapun dengan PC, bukan hanya para ilmuwan dan backer komputer. Hasilnya, web telah berkembang secara eksponensial dan terus berkembang setiap hari. (Hall, 2007: 183)

World Wide Web (web) merupakan jantung dari merebaknya penggunaan internet untuk bisnis. Web merupakan sistem yang secara universal menerima standar-standar untuk menyimpan, mengambil, memformat, dan menampilkan informasi menggunakan arsitektur klien/server. Web mengkombinasikan teks, hypermedia, grafis, dan suara. Web juga menangani semua jenis komunikasi digital dan mempermudah koneksi sumber-sumber berjarak jauh. Web

(34)

mengenai organisasi yang melatarbelakangi home page tersebut (Laudon, 2005: 406).

C. Pengungkapan Informasi Melalui Internet

Terdapat beberapa macam media yang bisa digunakan untuk mengapresiasikan prinsip pengungkapan di dalam perusahaan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan dunia maya, internet telah menjadi salah satu media yang paling populer di dunia. Kemampuan aksesibilitas yang tidak dibatasi oleh waktu dan jarak membuatnya menjadi suatu media yang banyak digunakan. Tidak terkecuali bagi banyak korporasi dan perlakuan investasi di dunia. Dalam waktu singkat, internet telah menjadi media disclosure yang memuat informasi paling komprehensif tentang perusahaan (Kesumajuda, 2006: 216).

Yuliana (2000: 43) menyatakan, aplikasi berdasarkan internet

dapat memberi keunggulan strategi bisnis untuk memenangkan kompetisi dalam:

1. Global Dissemination

Karena sekarang negara-negara sudah tersambung dengan internet, komunikasi global dalam bisnis menjadi benar-benar hidup. E-mail, electronic mailing list, situs World Wide Web, dan pelayanan

(35)

memberi keuntungan strategis bisnis dalam meningkatkan penghematan dan efisiensi komunikasi global, dan mampu untuk menjangkau, menjual, serta pengembangan pelayanan pasar konsumen internasional.

2. Interaction

Komunikasi interaktif adalah kemampuan internet yang lain, seperti: forum diskusi dan chat groups; Formulir interaktif untuk pesanan, feedback, dan dukungan teknis; E-mail untuk menjawab permintaan dan komentar secara online. Feedback yang cepat dan efisien kepada konsumen dan tanggapan dari konsumen support specialists memberi beberapa kesempatan untuk menunjukkan perhatian perusahaan pada konsumennya, sehingga teknologi

internet membantu bisnis membangun peranan dan loyalitas konsumen.

3. Customization

(36)

masing-masing konsumen adalah kunci keunggulan bisnis dengan teknologi internet.

4. Collaboration

Internet mungkin memudahkan dan mengefisienkan akses data,

hardware dan software yang ada pada jaringan secara bersama. Sebagai contoh: informasi pada situs web dapat diperoleh dengan mudah menggunakan web browsers. Groupware tools yang lain membantu koordinasi proyek dan mengurus informasi yang disimpan pada server situs Web cross-link. Hal ini dapat meningkatkan kerja sama diantara tim, workgroups, dan rekan bisnis, sehingga dapat melengkapi peran strategi bisnis perusahaan. 5. Electronic Commerce

Internet menjadi platform teknologi EC. Internet menghubungkan perusahaan dengan konsumen dan penjualnya, sehingga memungkinkan perusahaan pengguna internet dapat memasarkan, membeli, menjual, serta mendukung produk dan pelayanan secara elektronik. Beberapa keuntungan berbisnis lewat internet terletak pada aplikasi EC. EC memungkinkan untuk membuka pasar dan/atau membuat produk dan pelayanan baru

6. Integration

Perusahaan yang bekerja menggunakan internet mengintegrasikan aktivitas di luar dengan proses bisnis di dalam perusahaan secara

(37)

database operasional yang tersimpan pada Server Web Intranet, sehingga pengunjung situs web perusahaan tersebut dalam memperoleh informasi lebih detail, up-to-date, dan dapat digunakan untuk mendukung aplikasi EC. Sehingga keuntungan perusahaan dari teknologi internet timbul dari efisiensi dan inovasi proses di dalam dan luar perusahaan.

D. Laporan Keuangan

Ikatan Akuntan Indonesia dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan mendefinisikan laporan keuangan sebagai berikut:

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya, sebagai laporan atas kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, seperti misalnya informasi keuangan segmen dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (IAI: 2002).

(38)

Dalam PSAK No. 1 (2009) Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode; 2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode; 3. Laporan perubahan ekuitas selama periode; 4. Laporan arus kas selama periode;

5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya; dan

6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Sedangkan Hendriksen (2000: 133) menyebutkan elemen-elemen pelaporan keuangan adalah:

1. Laporan keuangan

a. Laporan posisi keuangan.

b. Laporan rugi laba dalam laba komprehensif. c. Laporaan arus kas.

d. Laporan investasi oleh dan distribusi kepada pemilik. 2. Catatan atas laporan keuangan (dan pengungkapan dalam tanda

kurung)

(39)

b. Kontinjensi.

c. Jumlah lembar saham.

d. Pengukuran alternatif (nilai pasar dari pos-pos yang dicatat pada biaya histori).

3. Informasi tambahan.

4. Pengungkapan lain laporan keuangan. 5. Informasi lain

a. Diskusi persaingan dan pesanan ulang dalam SEC. b. Laporan-laporan analisis.

c. Statistik ekonomi.

d. Artikel-artikel berita mengenai perusahaan.

(40)

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris deskriptif pada

website perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011.

B. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah website perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode November 2012.

C. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011. Semua populasi yang memenuhi kriteria digunakan untuk melakukan penelitian, kriteria dari populasi dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan memiliki website sendiri.

2. Populasi melakukan pengungkapan (disclosure) informasi keuangan dan nonkeuangan melalu website perusahaan.

(41)

melakukan pengungkapan informasi secara luas kepada publik sebagai suatu kewajiban perusahaan yang go public, perbankan melakukan kegiatan sebagai perantara keuangan, yakni dengan memobilisasi dana dari satu pihak ke pihak lain sebagai penyalur dana sehingga harus dibangun berdasarkan kepercayaan. Pengungkapan informasi perbankan dianggap penting karena dengan pengungkapan informasi tersebut dapat membangun kepercayaan bagi masyarakat.

Terdapat 31 perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011, namun hanya terdapat 30 perusahaan perbankan yang memiliki website.

D. Data yang Dicari

Data yang dicari dalam penelitian ini adalah item-item pengungkapan informasi perusahaan melalui internet (internet disclosure index) sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Loukas Spanos (2006) dengan penambahan item laporan investasi oleh dan distribusi kepada pemilik untuk dua periode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan agar kriteria akuntansi dan keuangan sesuai dengan standar yang diisyaratkan oleh BAPEPAM. Data yang dicari dalam penelitian ini adalah:

1. Content variables

a. Informasi Akuntansi dan Keuangan

(42)

2) Laporan interim periode terakhir 3) Laporan arus kas periode terakhir

4) Laporan investasi oleh dan distribusi kepada pemilik periode terakhir

5) Catatan atas laporan keuangan untuk laporan keuangan periode terakhir

6) Annual report periode terakhir

7) Neraca dan laporan laba rugi tahun yang lalu 8) Laporan interim tahun yang lalu

9) Catatan atas laporan keuangan untuk laporan keuangan periode tahun lalu

10)Annual report tahun lalu 11)Harga saham saat ini 12)Share price history

13)Dividen tahun yang lalu 14)Peluncuran berita 15)Laporan analisis 16)Daftar analis

b. Informasi Mengenai Corporate Governance

1) Struktur kepemilikan 2) Diagram organisasi 3) Informasi direktur

(43)

5) Informasi mengenai komite audit

6) Kompensasi untuk manajemen dan direktur 7) Artikel organisasi

8) Resolusi/keputusan rapat pemegang saham 9) Diskusi dan atau pengungkapan risiko

c. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan dan Informasi Sumber Daya Manusia

1) Halaman khusus untuk CSR (Corporate Social Responsibility)

2) Laporan pertanggungjawaban perusahaan 3) Laporan kebijakan lingkungan hidup

4) Informasi mengenai penghematan energi/sumber daya 5) Profil karyawan

6) Kegiatan donasi atau sponsor untuk suatu komunitas atau badan amal

7) Diskusi atau pengungkapan mengenai kualitas produk d. Kontak Detail Hubungan Investor

1) Nama pengurus relasi investor 2) E-mail untuk hubungan investor

(44)

8) Kalender finansial

2. Presentation variables

a. Material Prosessable Formats

1) Annual report dalam format PDF

2) Data keuangan dengan format yang bisa diproses 3) Videoatau audio file

b. Technological Adventages dan User Support

1) One click untuk mendapatkan halaman informasi atau hubungan investor

2) One click mendapatkan berita tentang perusahaan 3) Layanan online untuk permintaan para investor 4) Mailing list/e-mail mengenai berita perusahaaan 5) Search engine internal

6) Peta website

7) Link untuk hubungan dengan website lain

E. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

(45)

2. Mengidentifikasi elemen pelaporan perusahaan melalui internet

menurut teori Spanos (2006) dan menambahkan itemlaporan investasi oleh distribusi kepada pemilik untuk dua periode pelaporan dan catatan atas laporan keuangan untuk dua periode pelaporan dalam kriteria informasi akuntansi dan keuangan.

(46)

Tebel 3.1 Kriteria Internet Disclosure Index

Kriteria Perusahaan Perbankan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1) Content Variables (60%)

a) Informasi Akuntansi & Keuangan (30%) Neraca dan laporan laba rugi periode terakhir Laporan interim periode terakhir Laporan arus kas periode terakhir Laporan investasi oleh dan distribusi 

kepada pemilik periode terakhir

 Catatan atas laporan keuangan untuk  laporan keuangan periode terakhir

Annual report periode terakhir

Neraca dan laporan laba rugi tahun yang lalu  Laporan interim tahun yang lalu  Laporan arus kas tahun yang lalu Laporan investasi oleh dan distribusi kepada pemilik tahun yang lalu  Catatan atas laporan keuangn untuk laporan keuangan periode tahun lalu

(47)

Tabel 3.1 Kriteria Internet Disclosure Index (Lanjutan)

Kriteria Perusahaan Perbankan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15  Harga saham saat ini

Share price history

 Dividen untuk periode terakhir  Dividen tahun yang lalu Peluncuran berita

 Laporan analis

 Daftar analis

b) Informasi Mengenai Corporate Governance(25%)

(48)

Tabel 3.1 Kriteria Internet Disclosure Index (Lanjutan)

Kriteria Perusahaan Perbankan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 C) Pertanggungajawaban Sosial Perusahaan dan Informasi Sumber Daya Manusia (15%) Halaman khusus untuk CSR  Laporan kebijakan sosial Informasi mengenai penghematan 

energi/sumber daya

Profil karyawan

Pelatihan karyawan

Kegiatan donasi atau sponsor  untuk suatu komunikasi atau badan amal Diskusi mengenai kualitas produk d) Kontak Detail Hubungan Investor (30%) Nama pengurus relasi investor

E-mail untuk hubungan investor

Nomor telepon untuk hubungn investor Alamat pos untuk hubungan investor

Website dengan bahasa Inggris

(49)

Tabel 3.1 Kriteria Internet Disclosure Index (Lanjutan)

Kriteria Perusahaan Perbankan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 FAQ (Frequently Asked Questions)

 Kalender finansial

2) Presentation variables (40%) a) Material Processable Formats (40%)

Annual report dalam format PDF

Data keuangan dengan 

format yang bisa diproses

Video atau audio file

b) Technological Adventages dan User Support (60%) One click untuk mendapatkan halaman informasi 

atau hubungan investor

One click mendapatkan berita 

tentang perusahaan

Layanan online untuk permintaan para investor

Mailing list/e-mail mengenai berita perusahaaan

Search engine internal

Peta website

Link untuk hubungan dengan website lain √ : Bila perusahaan menyajikan Kriteria Internet Disclosure Index

(50)

4. Melakukan perhitungan dari item-item kriteria pelaporan yang disajikan oleh perusahaan perbankan dalam website perusahaan dengan menggunkan teori Spanos (2006: 8). Rumus yang digunakan

A1 : item informasi akuntansi dan keuangan A2 : iteminformasi corporate goverenance

A3 : item pertanggungjawaban sosial perusahaan dan informasi sumber daya manusia

A4 : item kontak detail hubungan investor B1 : item material processable formats

B2 : item technological adventages dan user support

5. Menentukan luas pengungkapan informasi yang disajikan oleh perusahaan perbankan dalam website perusahaan berdasarkan kriteria yang dikemukakan oleh Clark dan Schkade (1983) dalam Rohendra (2008) yaitu:

(51)
(52)

37

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Bank ICB Bumi Putera Tbk

Bank ICB Bumiputera didirikan pada tanggal 12 Januari 1990 sebagai Bank publik oleh AJB Bumiputera 1912, perusahaan asuransi tertua di Indonesia. Di tahun 2002, Bank go public dan mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “BABP”. Selama tahun 2004-2007 setelah terjadinya beberapa perpindahan saham, ICB Financial Group Holdings (ICBFGH), grup usaha dari beberapa Bank dengan operasional global di 14 negara, menjadi pemegang saham mayoritas. Di tahun 2009, dengan visi baru untuk menjadi Bank Ritel terkemuka, Bank Bumiputera, secara resmi berubah nama menjadi Bank ICB Bumiputera dengan logo dan identitas korporasi baru.

2. Bank Capital Indonesia Tbk

PT Bank Capital Indonesia, Tbk dahulu bernama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia didirikan pada tanggal 20 April 1989, sebagai bank campuran (joint venture) antara Credit Lyonnais SA, Perancis (disebut

“CL”) dengan PT Bank Internasional Indonesia. Pada Rapat Umum

(53)

Sdr. Danny Nugroho dan Bank dirubah dari PT Bank Credit Lyonnais Indonesia menjadi PT Bank Capital Indonesia, Tbk.

3. Bank Ekonomi Raharja Tbk

PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. didirikan pada tanggal 15 Mei 1989 dengan nama awal PT Bank Mitra Raharja. Pada tahun yang sama di bulan September, namanya diubah menjadi PT Bank Ekonomi Raharja yang kemudian lebih dikenal sebagai Bank Ekonomi. Setelah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 12 Februari 1990, Bank Ekonomi mulai beroperasi secara komersial sebagai bank umum pada 8 Maret 1990. Bank Ekonomi adalah perusahaan publik yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Sejak 22 Mei 2009, Bank Ekonomi menjadi bagian dari grup institusi keuangan internasional, HSBC Holdings Plc., melalui anak perusahaannya, HSBC Asia Pacific Holdings (UK) Limited. Grup HSBC mengambil alih 88,89% saham Bank Ekonomi dan kemudian melalui penawaran tender, kepemilikannya meningkat menjadi 98,96%.

4. Bank Central Asia Tbk

(54)

dipegang oleh FarIndo Investments (Mauritius) Ltd qualitate qua (qq) Farallon Capital Management LLC sebesar 47,15%, Anthony Salim 1,76%, dan Masyarakat 49.94%.

5. Bank Bukopin Tbk

Bank Bukopin berdiri tanggal 10 Juli 1970 memfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah mengembangkan usahanya ke segmen komersial dan konsumer. Ketiga segmen ini merupakan pilar bisnis Bank Bukopin, dengan pelayanan secara konvensional maupun syariah, yang didukung oleh sistem pengelolaan dana yang optimal, keandalan teknologi informasi, kompetensi sumber daya manusia dan praktek tata kelola perusahaan yang baik. Bank Bukopin juga telah membangun jaringan

micro-banking yang diberi nama “Swamitra”, sebagai wujud program kemitraan dengan koperasi dan lembaga keuangan mikro.

6. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

(55)

Pada akhir tahun 2011, Pemerintah Republik Indonesia memegang 60% saham BNI, sementara 40% saham selebihnya dimiliki oleh pemegang saham publik baik individu maupun institusi, domestik dan asing. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga.

7. Bank Nusantara Parahyangan Tbk

(56)

Selanjutnya per 31 Desember 2011, komposisi saham ini menjadi 75,51% saham dimana ACOM menguasai 60,31% dan BTMU menguasai 15.20% dari seluruh saham.

8. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(57)

9. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Berdiri dengan nama Postpaar Bank pada tahun 1897, di tahun 1942-1945 berubah nama menjadi Chokin Kyoku dan berubah nama menjadi Bank Tabungan Negara tahun 1963. Bank BTN resmi dimiliki pemerintah (BUMN) tahun 1968 dan 1992 menjadi Persero. Bank BTN melakukan pencatatan perdana dan listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2009.

10.Bank Mutiara Tbk

Bank Mutiara dahulunya bernama Bank Century sebelum tahun 2009. Karena bank ini bermasalah, Bank Century berubah nama menjadi Bank Mutiara pada 21 November 2008 setelah pengambilalihan saham Bank Century oleh Lembaga Penjamin Simpanan. Kepemilikan saham dipegang Lembaga Penjamin Simpanan 99,6% dan Pemegang Saham Lama 0,4%.

11.Bank Danamon Indonesia Tbk

(58)

2003 dilakukan akuisisi mayoritas saham Pemerintah oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. Pada tahun 2011 bank Danamon merayakan hari jadi Danamon yang ke-55.

12.Bank Pundi Indonesia Tbk

PT Bank Pundi Indonesia Tbk. berdiri pada tanggal 11 September 1992 dengan nama PT Executive International Bank. Pada tanggal 9 Agustus 1993 Perseroan mulai beroperasi sebagai Bank Umum di Jakarta. Nama Perseroan kemudian diubah menjadi PT. Bank Eksekutif International. Bank Pundi (d/h Bank Eksekutif) berkembang menjadi Perusahaan Terbuka setelah tanggal 22 Juni 2001 memperoleh Pernyataan Efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Pada tanggal 30 Juni 2010 telah menyetujui perubahan nama Perseroan dari PT Bank Eksekutif International Tbk., menjadi PT Bank Pundi Indonesia Tbk. seiring kesepakatan masuknya PT Recapital Securities sebagai Pemegang Saham Pengendali.

13.Bank Jabar Banten Tbk

(59)

Indische Shareholding) yang sebelumnya perusahaan tersebut bergerak di bidang bank hipotek. Pada tanggal 27 Juni 1978, nama PD. Bank Karya Pembangunan Daerah Jawa Barat diubah menjadi Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat. Tanggal 16 April 1999, bentuk hukum Bank Jabar diubah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pada tanggal 29 November 2007 maka nama perseroan berubah menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten dengan sebutan (call name) Bank Jabar Banten. Tanggal 5 Juli 2010, perseroan telah resmi berubah menjadi bank bjb.

14.Bank Kesawan Tbk

(60)

Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas II ("PUT II") kepada para Pemegang Saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu (“HMETD”) dan Qatar National Bank S.A.Q menjadi Pemegang

Saham Pengendali Bank yang memiliki 69,59 % dari modal ditempatkan dan disetor Bank.

15.Bank Mandiri (Persero) Tbk

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah (Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia) dilebur menjadi Bank Mandiri. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Hingga Desember 2011, total aset Bank Mandiri telah mencapai Rp 551,9 Triliun.

16.Bank Bumi Arta Tbk

(61)

Bank Bumi Arta. Pada tanggal 1 Juni 2006 Bank Bumi Arta melaksanakan Penawaran Umum Perdana (IPO/Initial Public Offering) dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta sebesar 9,10% dari saham yang ditempatkan, sehingga sejak saat itu Bank Bumi Arta menjadi Perseroan Terbuka.

17.Bank CIMB Niaga Tbk

(62)

18.Bank Internasional Indonesia Tbk

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) didirikan 15 Mei 1989. BII mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI) pada tahun 1989. Per 30 September 2012, sebesar 97,29% saham BII dimiliki oleh Malayan Banking Berhad (Maybank), grup keuangan terbesar di Malaysia. BII merupakan salah satu dari 10 bank terbesar di Indonesia.

19.Bank Pemata Tbk

Permata Bank dibentuk sebagai hasil merger dari 5 bank di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yakni PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot pada tahun 2002. Di tahun 2004, Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk mengambil alih Permata Bank dan kepemilikan gabungan pemegang saham utama ini meningkat menjadi 89,01% pada tahun 2006. Saat ini Permata Bank telah berkembang menjadi sebuah bank swasta utama yang berfokus di segmen Konsumer dan Komersial.

20.Bank Sinar Mas Tbk

(63)

didirikan pada tahun 1989 yang memulai operasionalnya sejak Maret 1990. PT. Bank Shinta Indonesia mengalami perubahan nama menjadi Bank Sinarmas pada Desember 2006. Tanggal 13 Desember 2010 Bank Sinarmas mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia.

21.Bank Swadesi Tbk

Bank Swadesi dulu bernama Bank Pasar Swadesi yang berdiri pada tahun 1968 di Surabaya. Pada tahun 1984, kepemilikan Bank diambil alih oleh Keluarga Chugani yang menumbuhkembangkan bank ini sehingga pada tanggal 2 September 1989, Bank Swadesi secara resmi beroperasi menjadi Bank Umum dengan nama PT Bank Swadesi. Pada tahun 1990, Bank Swadesi melakukan penggabungan usaha (merger) dengan PT Bank Perkreditan Rakyat Panti Daya Ekonomi, pada tahun 2002 Bank Swadesi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan tercatat sebagai lembaga perbankan ke-22 yang "go public". Pada tanggal 22 Juni 2007 dilakukan akuisisi antara pemegang saham mayoritas Bank Swadesi dengan Bank Of India dengan membeli 76% dari keseluruhan saham Bank Swadesi. Dengan demikian secara resmi Bank of India telah menjadi pemegang saham mayoritas dan mengambil alih pengendalian Bank Swadesi.

22.Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk

(64)

(Bapemil), dan kemudian berubah nama pada tahun 1986 menjadi Bank Tabungan Pensiunan Nasional. BTPN mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2008.

23.Bank Victoria Internasional Tbk

PT. Bank Victoria International didirikan di Jakarta pada tahun 1992. Tahun 1994 PT. Bank Victoria International memperoleh ijin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk beroperasi sebagai Bank Umum dan mulai beroperasi secara komersil. Pada tahun 1997 PT. Bank Victoria International memperoleh ijin dari Bank Indonesia sebagai Pedagang Valuta Asing. Tahun 2007 Bank menerbitkan Obligasi II dan Obligasi Subordinasi I Baru dan Bank telah mengakuisisi Bank Swaguna sebagai entitas anak PT Bank Victoria International Tbk. Pada tahun 2008 Bank melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV.

24.Bank Artha Internasional Tbk

(65)

Inter-Pacific, Tbk. Tanggal 16 Agustus 2005, PT. Bank Inter-Pacific, Tbk berganti nama menjadi PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk.

25.Bank Mayapada Internasional Tbk

Bank Mayapada Internasional Tbk didirikan pada 10 Januari 1990. Kepemilikina saham per 31 Desember 2010 PT. Mayapada Karunia 25,31%, PT. Mayapada Kasih 3,20%, Brilliant Bazzar Limited Ltd 8,36%, Summertime Ltd 24,43%, CGML IPB Customer Collateral ACC 3,83%, Wingfiled Global Trading Pte. Ltd 7,68%, CGMI 1 Client Safekeeping Acc 19,20% dan Masyarakat 7,99%.

26.Bank Windu Kentjana Internasional Tbk

(66)

8 Januari 2008 merupakan tanggal kelahiran PT Bank Windu Kentjana International, Tbk.

27.Bank Mega Tbk

Bank Mega tbk Berawal dari sebuah usaha milik keluarga bernama PT. Bank Karman yang didirikan pada tahun 1969 dan berkedudukan di Surabaya, selanjutnya pada tahun 1992 berubah nama menjadi PT. Mega Bank dan melakukan relokasi Kantor Pusat ke Jakarta. Seiring dengan perkembangannya PT. Mega Bank pada tahun 1996 diambil alih oleh PARA GROUP (PT. Para Global Investindo dan PT. Para Rekan Investama). Pada tahun 2000 dilakukan perubahan nama dari PT. Mega Bank menjadi PT. Bank Mega. Dalam rangka memperkuat struktur permodalan maka pada tahun yang sama PT. Bank Mega melaksanakan Initial Public Offering dan listed di BEJ maupun BES. Dengan demikian sebagian saham PT. Bank Mega dimiliki oleh publik dan berubah namanya menjadi PT. Bank Mega Tbk.

28.Bank NISP OCBC Tbk

(67)

dan menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1994. Pemegang saham pengendali dipegang oleh OCBC Bank-Singapura dengan memiliki saham sebesar 85.06% di Bank OCBC NISP.

29.Bank Pan Indonesia Tbk

Panin Bank merupakan salah satu bank komersial utama di Indonesia. Didirikan pada tahun 1971 hasil merger dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta tahun 1982. Pemegang saham Panin Bank adalah ANZ Banking Group of Austarlia (37,1%), Panin Life (45,9%), dan publik-domestik dan internasional. Per Juni 2009, Panin Bank tercatat sebagai bank ke-7. Panin Bank memiliki jaringan usaha lebih dari 450 di berbagai kota besar di Indonesia.

30.Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk

Bank Himpunan Saudara 1906 berdiri pada tahun 1906 dengan nama Himpoenan Saudara berdiri atas prakarsa 10 saudagar Pasar Baru. Pada tahun 1975 Menjadi Badan Hukum dengan nama “PT. Bank

Tabungan Himpunan Saudara 1906”. Tahun 1991 Medco Group masuk

(68)
(69)

54

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Analisis Data

Penulis ingin mengetahui luas pengungkapan informasi keuangan dan nonkeuangan dengan menggunakan internet dari perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi yang dipilih penulis adalah tiga puluh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Seleksi populasi ditampilkan dalam tabel 5.1. Daftar populasi perusahaan perbankan dapat dilihat pada tabel 5.2 yang menjelaskan mengenai kode saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, nama bank populasi, dan alamat website yang dimiliki perusahaan populasi.

Tabel 5.1 Seleksi Populasi

Populasi Jumlah

Jumlah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011 31 Pengurangan berdasarkan kriteria populasi:

1. Perusahaan yang tidak memiliki website sendiri (1) 2. Perusahaan yang tidak melakukan pengungkapan informasi

keuangan dan non keuangan 0

(70)

Tabel 5.2 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

No Kode Nama Bank Alamat Website

1 BABP Bank ICB Bumi Putra Tbk www.icbbumiputera.co.id

2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk www.bankcapital.co.id

3 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk www.bankekonomi.co.id

4 BBCA Bank Central Asia Tbk www.bca.co.id

5 BBKP Bank Bukopin Tbk www.bukopin.co.id

6 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk www.bni.co.id

7 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk www.bankbnp.com

8 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk www.bri.co.id

9 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk www.btn.co.id

10 BCIC Bank Mutiara Tbk www.mutiarabank.co.id

11 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk www.danamon.co.id

12 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk www.bankpundi.co.id

13 BJBR Bank Jabar Banten Tbk www.bjb.co.id

14 BKSW Bank Kesawan Tbk www.qnbkesawan.co.id

15 BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk www.bankmandiri.co.id

16 BNBA Bank Bumi Arta Tbk www.bankbba.co.id

17 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk www.bankcimbniaga.com

18 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk www.bii.co.id

19 BNLI Bank Permata Tbk www.permatabank.com

20 BSIM Bank Sinar Mas Tbk www.banksinarmas.com

21 BSWD Bank Swadesi Tbk www.boiindonesia.co.id

22 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk www.btpn.com

23 BVIC Bank Victoria Internasional Tbk www.victoriabank.co.id

24 INPC Bank Artha Internasional Tbk www.arthagraha.com

25 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk www.bankmayapada.com

26 MCOR Bank Windu Kentjana Internasional Tbk www.bankwindu.com

27 MEGA Bank Mega Tbk www.bankmega.com

28 NISP Bank NISP OCBC Tbk www.ocbcnisp.com

29 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk www.panin.co.id

30 SDRA Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk www.banksaudara.com

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Internet Disclosure Index (Lanjutan)
Tabel 3.1 Kriteria Internet Disclosure Index (Lanjutan)
Tabel 3.1 Kriteria Internet Disclosure Index (Lanjutan)
Tabel 5.1 Seleksi Populasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

mengungkapkan Hibah Klaster Riset Guru Besar ini melibatkan Doktor-Doktor dan Mahasiswa S2 dalam penelitiannya, yang nantinya Output yang di harapkan bisa di Publish di Jurnal

Sensor parkir berfungsi untuk menghitung banyaknya jumlah kendaraan yang masuk dan keluar serta mempermudah sistem perparkiran tanpa harus menggunakan operator. Sensor parkir

Solusi yang terpilih sebagai solusi terbaik adalah menggunakan bentuk penutup pisau yang tertutup penuh, dengan sistem pelindung mata pisau yang hanya akan terbuka bila terdorong

Lokasi negara-negara ASEAN yang berada di antara Benua Asia dan Benua Australia menyebabkan wilayah ini memiliki pola arah angin yang berganti setiap setengah tahun sekali. Angin

47 Yasin Desa Jinggah 48 Istiqomah Desa Melayu 49 Nururahman Desa Batu Raya 50 Iqra Jl. Karanggan 51 Hidayatul

Mencantumkan bukti pembayaran pajak tahun terakhir pada daftar isian kualifikasi, tetapi tidak melampirkan bukti pembayaran pajak tahun terakhir.

"Islamic Work Ethic: The Role of Intrinsic Motivation, Job Satisfaction, Organizational Commitment. and Job Performance", Procedia - Social and Behavioral