• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANGGAPAN PKL TERHADAP PENATAAN KAWASAN SIMPANG LIMA - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TANGGAPAN PKL TERHADAP PENATAAN KAWASAN SIMPANG LIMA - Unika Repository"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGAPAN PKL TERHADAP PENATAAN KAWASAN

SIMPANG LIMA

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Kesarjanaan S-1

Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

Disusun oleh :

Nama : Agung Kurniawan NIM : 98.30.3707

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Agung Kurniawan NIM : 98.30.3707

Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen

Judul : Tanggapan PKL Terhadap Penataan Kawasan Simpang Lima

Disetujui di Semarang, September 2006

Pembimbing

(3)

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

SKRIPSI DENGAN JUDUL :

TANGGAPAN PKL TERHADAP PENATAAN KAWASAN

SIMPANG LIMA

Yang dipersiapkan dan Disusun Oleh : Nama : Agung Kurniawan NIM : 98.30.3707

Telah dipertahankan di depan Penguji pada tanggal : 29 September 2005 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai salah satu

persyaratan

untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Pembimbing Koordinator Penguji

(A. Posmaria Sitohang, SE., MSi ) ( DRS. R. Bowo Harcahyo, MBA )

Dekan Fakultas Ekonomi

(4)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

S kripsi saya persem bahan untuk T uhan Yang M aha Esa,

O rangtuaku tercinta, keluarga dan seluruh tem an-tem an dan

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Agung Kurniawan NIM : 98.30.3707

Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari ditemukan adanya bukti plagiasi, manipulasi dan / atau bentuk-bentuk kecurangan yang lain, saya bersedia untuk menerima sanksi dalam bentuk apapun dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Semarang, September 2006

(6)

ABSTRAKSI

Penelitian ini tanggapan pedagang kaki lima terhadap penataan kawasan Simpang Lima Semarang dengan latar belakang bahwa bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan konsumen. Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut, para pelaku bisnis menerapakan apa yang disebut prinsip ekonomi, yaitu bahwa dengan pengorbanan tertentu diharapkan dapat memperoleh hasil atau keuntungan yang maksimum meskipun pengertian bisnie tidak sesederhana itu karena dunia bisnis merupakan suatu rangkaian dari sistem yang saling bekerja sama dan merupakan kombinasi dari berbagai sumber yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses produksi dan pendistribusian barang dan jasa yang dihasilkan.

Kegiatan bisnis didirikan tentu mempunyai tujuan yang telah ditentukan dikarenakan tujuan merupakan titik tolak bagi segala pemikiran dalam berusaha, selain itu tujuanjuga memberikan arah bagi kegiatan untuk mengukur sejauh mana efektivitas kegiatan yang telah dijalankan. Kegiatan bisnis pada umumnya bertujuan untuk mencapai keuntungan disamping untuk memuaskan kebutuhan konsumen dengan nilai-nilai tertentu. Dunia bisnis merupakan suatu gambaran yang terdiri dari usaha kecil, menengah dan besar yang didalamnya terdapat suatu dinamika yang kompleks serta mobilitas yang besar dari para pelakunya.

Pedagang kaki lima yang akhir-akhir ini banyak menjadi perbincangan di kalangan birokrasi khususnya dalam kompleksitas masalah perkembangan sebuah kota besar pada umumnya. Menjamurnya pedagang kaki lima di kota-kota besar tidak terlepas dari kebutuhan masyarakat akan peningkatan pendapatan terlebih lagi dengan kurang tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Di satu sisi, pemerintah sangat mendukung usaha kecil namun disisi lain, pertimbangan tata kota juga tidak bisa dikesampingkan.

Hal tersebut juga terjadi di Semarang. Para pedagang kaki lima khususnya pedagang kaki lima yang ebrlokasi d itempat-tempat strategis atau pusat kota semakin menjamur hingga menimbulkan kekhawatiran pemerintah kota khususnya makin sempitnya jalur yang dapat digunakan oleh para pejalan kaki. Seperti para pedagang kaki lima yang berlokasi di Simpang Lima yang beraneka jenis seperti teh poci,nasi ayam, warung kelontong dan warung makan atau yang lebih populer disebut warung “nasi kucing”, nasi gudeg dan lain-lain.

Simpang Lima sebagai sebuah pusat kegiatan masyarakat memamng menjadi tujuan utama masyarakat kota Semarang yang datang dengan beragam tujuan. Dari sekedar cuci mata, jalan-jalan, belanja di mall hingga mereka yangmencari hiburan wanita yang memang mangkal di warung tenda di kawasan tersebut (Suara Merdeka, 4 Juni 2004).

(7)

dalam kenyataannya telah mengambil hak pengguna jalan dengan alasan PKL adalah rakyat kecil yangtidak boleh dibinasakan. Selain itu, pemerintah kota juga menarik retribusi pada mereka dengan alasan untuk menutup target. Namun PKL tetap didatangi pembeli, dimana para pembeli umumnya adalah pengendara sepeda motor yang tentu saja membutuhkan lahan parkir. Sementara pemerintah kota Semarang semakin gencar menggalakkan penataan lokasi Simpang Lima.Pedagang kaki lima yang berjualan dikawasan Simpang Lima Semarangdengan jumlah ±75 pedagang yang membuka usahanya di atas trotoar maupun yang berjualan di dalam lapangan, baik yang bertenda maupun yang tidak bertenda.

Dengan melihat latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Tanggapan PKL Terhadap Penataan Kawasan Simpang Lima”. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana rencana PEMKOT dalam menata kawasan Simpang Lima dan tanggapan PKL terhadap rencana tersebut. Pembatasan masalah dalam penelitian didasarkan pada masalah rencana PEMKOT dalam menata kawasan Simpang Lima, apakah PEMKOT akan merelokasi PKL, menerapkan sistem “jam buka-jam tutup” atau sistem “hari buka-hari tutup” atau tetap membiarkan para PKL tersebut dengan memberikan fasilitas penunjang seperti tenda seragam yang dapat dibongkar pasang sehingga keindahan da kerapian tempat berjualan dikawasan Simpang Lima tetap terjaga, kemudian dibandingkan dengan tanggapan dari PKL terhadap rencana PEMKOT tersebut..

Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui rencana PEMKOT menata kawasan Simpang Lima dan tanggapan PKL dengan manfaat yang ditujukan bagi pihatk terkait, peneliti dan bagi peneliti selanjutnya. Penelitian ini menggunakan beberapa teori yang mendukung penelitian diantaranya pengertian sektor formal, pengertian sektor informal, pengertian pedagang dan pedagang kaki lima. Selain itu digambarkan pula kerangka pikir penelitian beserta definisi opersionalnya..

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa beserta isinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Rencana PEMKOT dan Tanggapan PKL Terhadap Penataan Kawasan Simpang Lima”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademis untuk menempuh kelulusan mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Unika Soegijapranata Semarang.

Penulis menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini tidak terlepas dari dukungan pihak lain yang berupa dorongan, bimbingan, serta bantuan baik berupa moril maupun materiil. Untuk itu melalui kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Ibu A . Posmaria Sitohang ,SE , MSi, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaga, serta pemikiran untuk memberikan petunjuk dan pengarahan serta saran dalam penyelesaian skripsi.

2. Bapak Sentot Suciarto, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

3. Ibu A. Ratna Wulandari, SE, MSi., selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

(9)

5. Ayahanda dan Ibu beserta keluarga yang telah memberikan dorongan dan kasih sayangnya.

6. Para responden pedagang kaki lima Simpang Lima yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Teman-teman dan sahabat-sahabatku yang tidak bisa disebutkan satu persatu...

(10)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Motto dan Persembahan ... iv

Pernyataan Keaslian Skripsi... v

Abstraksi ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel d an Gambar... xiii

Daftar Lampiran... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 6

1.3.Pembatasan Masalah... 6

1.4.Tujuan Penelitian ... 7

1.5.Manfaat Penelitian ... 7

1.6.Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Pengertian Sektor Informal ... 9

2.2. Fungsi Sektor Informal ... 9

(11)

2.4. Pedagang Kaki Lima... 11

2.5. Kerangka Pikir ... 12

2.6. Definisi Operasional ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 14

3.1. Obyek Penelitian ... 14

3.2. Lokasi Penelitian ... 14

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian... 15

3.4. Jenis Data ... 15

3.5. Metode Pengumpulan Data ... 16

3.6. Metode Analisis Data ... 16

3.6.1. Metode Analisis Deskriptif ... 16

3.6.2. Metode Analisis Perbandingan... 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

4.1. Gambaran Umum ... 19

4.1.1. PEMKOT Semarang ... 19

4.1.2. Pedagang Kaki Lima ... 19

1. Gambaran Umum Berdasarkan Jenis Kelamin... 19

2. Gambaran Umum Berdasarkan Usia... 20

3. Gambaran Umum Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 21

(12)

5. Gambaran Umum Berdasarkan Tingkat

Pendapatan ... 22

4.2. Analisis Hasil Penelitan... 22

4.2.1. Hasil Wawancara terhadap PEMKOT dan PKL ... 22

4.2.2. Pola Spasial PKL Kawasan Simpang Lima... 29

4.2.3. Aspek Yuridis ... 31

4.2.4. Produktivitas dan Efisiensi... 32

BAB V PENUTUP ... 33

5.1. Kesimpulan ... 33

5.2. Saran ... 34 DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah PKL di Lapangan Simpang Lima... 4

Tabel 3.1. Populasi PKL di Trotoar Lapangan Simpang Lima... 15

Tabel 4.1. Gambaran Umum Berdasarkan Jenis Kelamin ... 20

Tabel 4.2. Gambaran Umum Berdasarkan Usia ... 20

Tabel 4.3. Gambaran Umum Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 21

Tabel 4.4. Gambaran Umum Berdasarkan Status ... 21

Tabel 4.5. Gambaran Umum Berdasarkan Tingakt Pendapatan... 22

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan, maka diperoleh hasil mengenai kebijakan penataan dan pemberdayaan pedagang kaki lima (PKL) dalam program relokasi pedagang kaki lima di

Hotel Simpang Lima Residence Semarang dapat mengukur tipe kepemimpinan yang dimiliki oleh direktur sebagai pemimpin di perusahaan hingga dapat memanfaatkannya untuk

Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara kepribadian proaktif dengan perilaku kewirausahaan pada Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kelurahan Tembalang

TELEVISI CERITA ALUN – ALUN DI INDONESIA: Studi Kasus Kawasan Simpang Lima Sebagai Pusat Kegiatan Perekonomian Di Kota Semarang dengan baik. Penulis menyadari ketika dalam

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Kebe radaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kawasan Tujuh Titik Bebas PKL Kota Bandung” ini beserta seluruh

menimbulkan permasalahan dalam pengaturan dan pembinaan PKL di Kawasan Simpang Lima masih terjadi. Penyimpangan tersebut misalnya, tidak menjaga ketertiban dan

Beberapa masalah terkait pengelolaan parkir tepi jalan umum di kawasan Simpang Lima diantaranya banyaknya parkir liar yang disebabkan karena banyaknya para karyawan mall

menimbulkan permasalahan dalam pengaturan dan pembinaan PKL di Kawasan Simpang Lima masih terjadi. Penyimpangan tersebut misalnya, tidak menjaga ketertiban dan