• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA TAHUN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA

TAHUN 2010-2015

(2)

DAFTAR ISI

Hal

BAB I : PENDAHULUAN ... I.1

1.1. Latar Belakang ... I.1 1.2. Landasan Hukum ... I.1 1.3. Maksud dan Tujuan ... I.2 1.4. Sistematika Penulisan... I.3

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA ... II.5

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat

Kabupaten Blora ... II.5 2.2. Sumber Daya Inspektorat Kabupaten Blora ... II.6 2.3. Kinerja Pelayanan Inspektorat Kabupaten Blora ... II.8 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

Inspektorat Kabupaten Blora ... II.8

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ... III.10

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Inspektorat Kabupaten Blora... III.10 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah Terpilih ... III.11

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN . IV.12

4.1. Visi dan Misi Inspektorat Kabupaten Blora ... IV.12 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat

Kabupaten Blora ... IV.13 4.3. Strategi dan Kebijakan Inspektorat Kabupaten Blora ... IV.14

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ... V.15

BAB VI : INDIKATOR KINERJA KABUPATEN BLORA YANG MENGACU

(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 MATRIK PROGRAM LIMA TAHUN ... Tabel 2.2 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ... Tabel 2.3 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN ... Tabel 2.4 ANGGARAN DAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN ... Tabel 6.1 INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Prinsip-prinsip pemberian Otonomi Daerah menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah, memberikan keleluasaan dan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat dan semua pelaku pembangunan di daerah untuk berpartisipasi membangun daerahnya. Peluang tersebut diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan mekanisme pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Masyarakat juga diharapkan mampu untuk meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan, dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman daerah dalam Sistem Negara Republik Indonesia.

Penyelenggaraan pemerintahan pada hakekatnya tidak terlepas dari prinsip-prinsip manajemen modern dimana fungsi-fungsi manajemen berjalan secara simultan, proporsional dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Fungsi-fungsi organik manajemen yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi merupakan sarana yang harus ada dan dilaksanakan oleh manajemen secara profesional dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Berdasarkan pemikiran tersebut di atas dan dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blora, maka dalam rangka meningkatkan pelaksanaan Pemerintah yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab maka Inspektorat Kabupaten Blora sebagai salah satu Aparat Pengawas Fungsional Pemerintah Daerah berkewajiban membuat Rencana Strategis sebagai acuan pelaksanaan Program Kinerja selama kurun waktu 2010-2015.

1.2. Landasan Hukum

Landasan Hukum Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Blora Tahun 2010-2015 adalah :

(5)

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 junto Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan ke dua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 5. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014.

6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah 2008-2013;

7. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2010-2015; 8. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blora; dan

9. Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Inspektorat Kabupaten Blora.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Blora Tahun 2010-2015 adalah menyediakan dokumen perencanaan pengawasan yang memuat kebijakan, prioritas, rencana kerja, dan pendanaannya dengan tujuan untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan, serta konsistensi dan kesinambungannya.

Adapun tujuan disusunnya dokumen Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Blora adalah untuk pedoman penyelenggaraan pengawasan jangka menengah atau lima tahunan terhadap jalannya pemerintahan, menuju pemerintahan yang bersih, bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Serta guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang pengawasan, dengan cara meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparat pengawasan.

Rencana Strategis ini merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban

(6)

dalam mencapai misi dan tujuan organisasi sesuai tugas dan fungsinya. Sehingga diharapkan mampu mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan sesuai tahapan yang telah direncanakan, sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Blora guna mendukung pemerintahan yang baik ( good governance ) menuju Blora Mustika.

1.4. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang, maksud, tujuan dan landasan hukum penyusunan Renstra, hubungan Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya, maupun sistematika penyusunan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT KABUPATEN

BLORA

Pelayanan Inspektorat Kabupaten Blora sebagai unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelayan masyarakat, digambarkan sesuai dengan Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

Isu-isu Strategis merupakan permasalahan yang dihadapi Inspektorat Kabupaten Blora dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsi serta dalam mewujudkan visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Merupakan rumusan mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir masa periode penyelenggaraan rencana program kegiatan di Inspektorat Kabupaten Blora; yang berisi upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran serta dalam menetapkan strategi dan kebijakan.

(7)

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran beserta indikasi pendanaan dan sumbernya, baik berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, maupun APBN dan sumber pendanaan lainnya dalam periode 5 (lima) tahun, sebagai refleksi capaian prioritas program dan kegiatan yang telah direncanakan.

BAB VI INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT KABUPATEN

BLORA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Dalam mewujudkan suatu sasaran atau tujuan pelaksanaan tugas dan fungsi, maka Inspektorat Kabupaten Blora menetapkan suatu Indikator Kinerja yang berisi tentang ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu program kegitan yang ditetapkan dengan mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Blora.

(8)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN INSPEKTORAT KABUPATEN BLORA

2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Blora

Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Blora menurut Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Blora dan Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Inspektorat Kabupaten Blora.

Tugas pokok Inspektorat Kabupaten Blora adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, melaksanakan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Inspektorat mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Perencanaan program pengawasan;

b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Blora, terdiri dari : a. Inspektur;

b. Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Perencanaan;

2. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; 3. Sub Bagian Administrasi dan Umum; c. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahkan :

1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan; d. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahkan :

1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan; e. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahkan :

1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan;

(9)

f. Inspektur Pembantu Wilayah IV, membawahkan : 1.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3.Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan; g. Kelompok Jabatan Fungsional.

2.2. Sumber Daya Inspektorat Kabupaten Blora

Inspektorat Kabupaten Blora sebagai unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah yang bertanggung jawab langsung kepada Bupati Blora, memiliki sumber daya manuasia yang dapat dijabarkan menurut jabatan dan jenis pendidikannya, secara keseluruhan terdiri dari 48 orang, yaitu :

- 1 orang Inspektur; - 1 orang Sekretaris;

- 3 orang Inspektur Pembantu; - 15 orang Kasi / Kasubag;

- 6 orang Pejabat Fungsional Auditor; - 13 orang Staf;

- 7 orang CPNS, dan - 2 orang Tenaga Kontrak.

Formasi Jabatan Struktural :

No Jabatan Struktural Eselon Formasi Terisi Keterangan 1 2 3 4 Kepala Sekretaris Inspektur Pembantu Kasi / Kasubag IIb IIIa IIIa IVa 1 1 3 15 1 1 3 15 - - - -

Formasi Jabatan Fungsional :

No Jabatan Struktural Eselon Formasi Terisi Keterangan

1 Auditor - 6 6 -

Jenis pendidikan :

No Tingkat Pendidikan Jumlah ( org )

1 Pasca Sarjana (S2) 7 2 Sarjana (S1) 26 3 Diploma - 4 SLTA 15 5 SLTP - 6 SD - Jumlah 48

(10)

Disamping kebutuhan sumber daya manusia yang profesional, ketersediaan sarana dan prasarana merupakan unsur penting dalam mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Adapun jenis sarana dan prasarana yang dimiliki Inspektorat Kabupaten Blora, adalah sebagai berikut :

No Jenis Barang Jumlah

1 2 3

1. Tanah Kantor 1

2. Alat - alat Berat 2

3. Alat angk Darat bermotor Station Wagon 4 4. Alat angk Darat bermotor sepeda motor 33 5. Alat-alat Penglhan Pertan& Peternak 1

6. Mesin Ketik 13

7. Penghancur kertas 1

8. Tabung Pemadam Kebakaran 2

9. Lain – lain (Peralatan Kantor) 23

10. Almari 29 11. Brankas 1 12. Filling Kabinet 18 13. White Board 11 14. Lain-lain / AC 34 15. Mesin Hitung 9 16. Kipas Angin 4 17. Korden 7 18. Komputer / PC 20

19. Komputer Note Book 2

20. Printer 14 21. UPS / Stabilizer 2 22. Meja Kerja 92 23. Kursi Kerja 143 24. Kursi Rapat 10 25. Sofa 7 26. Rak Buku/TV/Kembang 8

27. Lain – lain (Meubelair) 2

28. Dispenser 2

29. Piring/Gelas/Mangkuk/sendok/garpu dll 1

30. Jam dinding/meja 12

31. Kamera 1

32. Proyektor 1

33. Lain-lain (Alat-alat studio) 7

34. DVD 1

35. Telepon 2

36. Faksimil 1

37. Rool Meter 3

38. Alat alat praktik sekolah 1

39. Gedung Kantor 1

40. Gedung Pertemuan 1

(11)

No Jenis Barang Jumlah

42. Gedung Gudang 1

43. Bangunan Tempat Ibadah 1

44. Tempat Parkir 1

45. Instalasi Listrik 1

46. Instalasi Telepon 1

47. Buku dan Kepustakaan 111

48. Buku Pengetahuan Umum 16

49. Buku Ekonomi Keuangan 19

50. Buku Peraturan Perundang-undangan 18

JUMLAH 697

2.3 Kinerja Pelayanan Inspektorat Kabupaten Blora

Hasil kerja dari Inspektorat, dapat ditunjukkan melalui tingkat capaian kinerja berdasarkan sasaran/ target Renstra Inspektorat periode sebelumnya, menurut indikator kinerja yang telah diratifikasi pemerintah. Selama periode 2005-2010, Inspektorat Kabupaten Blora telah berupaya untuk melaksanakan Tupoksinya sesuai dengan Perda dan Perbup yang berlaku. Beberapa hal yang mendorong peningkatan kualitas pelaksanaan tugas, pokok, dan fungsi Inspektorat antara lain : 1. Adanya aturan yang melindungi dan mengatur tentang kewenangan Inspektorat

dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan pemerintah daerah.

2. Keterlibatan secara aktif berbagai unsur masyarakat dalam menjalankan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan di daerah, seperti DPRD, LSM, Organisasi Profesi, Lembaga Masyarakat, maupun unsur swasta.

3. Dilaksanakannya hubungan kemitraan kerja dengan BPK maupun BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Tengah, sehingga membantu pelaksanaan tugas pengawasan.

4. Dukungan sumber daya manusia yang berkualitas, sarana/prasarana yang memadai, serta pembiayaan dalam pelaksanaan pengawasan.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Inspektorat

Inspektorat sebagai ujung tombak pengawasan pelaksanaan pemerintahan daerah terus berusaha meningkatkan pemahaman dan kemampuan aparaturnya dalam meningkatkan kualitas pelayanan seiring dengan tantangan yang ada yaitu : 1. Makin meningkatnya tuntutan masyarakat untuk memperoleh pelayanan yang

maksimal di bidang pengawasan, menuju pemerintahan yang bersih (good governance) dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.

(12)

2. Tuntutan untuk menyelenggarakan pengawasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena sering terjadi perubahan dalam aturan-aturan yang ada, sehingga diharapkan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan pemerintahan daerah dapat dihindari.

Peluang yang ada di Inspektorat Kabupaten Blora dapat dilihat dari Lingkungan Strategis yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Blora, meliputi lingkungan internal dan lingkungan eksternal, sebagai berikut :

1. Lingkungan internal, meliputi :

a. Eksistensi Aparat Pengawasan Fungsional Instansi Pemerintahan dengan nomenklatur Inspektorat Kabupaten Blora sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 12 Tahun 2011.

b. Tersedianya Sumber Daya Manusia pengawas fungsional, dana operasional, sarana dan prasarana serta metode pengawasan-pengawasan sesuai kebijaksanaan pengawasan yang berlaku.

c. Adanya peraturan perundang-undangan yang melandasi pelaksanaan tugas-tugas pengawasan/ pemeriksaan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 tentang Tata Laksana Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, dan Keputusan Mendagri dan Otonomi Daerah Nomor 17 Tahun 2001 tentang Pelimpahan Pengawasan Fungsional Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Gubernur.

2. Lingkungan Eksternal meliputi :

a. Kebijakan Pemerintah Pusat dan Propinsi di bidang pengawasan. b. Kebijakan DPRD Kabupaten Blora.

(13)

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Inspektorat Kabupaten Blora

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Inspektorat adalah kondisi yang harus diperhatikan atau dikedepankan oleh Inspektorat dalam perencanaan program kegiatan karena dampaknya yang signifikan di masa yang akan datang. Suatu kondisi/ kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat di bidang pengawasan dalam jangka panjang.

Dalam hal ini yang menjadi isu-isu strategis Inspektorat Kabupaten Blora adalah berupa permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing unit/ bidang/ bagian sehingga menjadi kendala dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di Inspektorat Kabupaten Blora. Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengawasan antara lain meliputi :

1. Masih terbatasnya Sumber Daya Manusia di Inspektorat Kabupaten Blora terutama dari segi kualitas.

2. Kurang tegasnya penegakan hukum terhadap pegawai yang melanggar disiplin pegawai.

3. Kurangnya sarana penunjang operasional pengawasan. 4. Lambatnya penuntasan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

Untuk menghadapi kendala tersebut di atas, maka penggunaan analisis SWOT sangat membantu dalam memecahkan permasalahan dengan cara identifikasi/ penentuan kekuatan, memecahkan kelemahan, memanfaatkan peluang, dan menghindarkan ancaman.

Dalam mengatasi permasalahan yang ada, maka program prioritas sangat diperlukan dalam penyusunan rencana strategis di Inspektorat Kabupaten Blora, sebab berisi tentang program upaya yang akan dilaksanakan oleh unit/ bidang/ bagian di Inspektorat Kabupaten Blora dalam mengatasi permasalahan dengan mendasarkan tugas pokok dan fungsi. Upaya yang dilaksanakan Inspektorat Kabupaten Blora dalam memecahkan permasalahan adalah :

1. Melaksanakan koordinasi dengan pusat maupun propinsi melalui Rakorwas (Rapat Koordinasi Pengawasan) dan Rasingram (Rapat Sinkronisasi Program Pemeriksaan).

(14)

2. Peningkatan kualitas aparat pemeriksa melalui beberapa Diklat Teknis maupun fungsional.

3. Melakukan koordinasi dengan pembuat anggaran daerah agar sarana penunjang operasional pengawasan dapat ditingkatkan.

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Penelaahan ini ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat dan mendorong pelayanan SKPD, hal-hal yang dapat mempengaruhi visi dan misi, serta agar dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian visi dan misi dari kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.

Untuk mendorong perwujudan Visi Kepala Daerah maupun Wakil Kepala Daerah terpilih, yaitu dalam rangka ”mewujudkan pemerintahan yang bersih”, maka Inspektorat Kabupaten Blora dalam hal ini memiliki andil yang sangat penting di dalamnya, yaitu dengan cara melaksanakan Tugas, Pokok, dan Fungsi di bidang pengawasan secara maksimal dan sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku, sehingga dapat tercipta pemerintahan yang baik (good governance).

Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih saat ini yang menjadi tugas dari Inspektorat Kabupaten Blora untuk mewujudkannya adalah : 1. Reformasi Birokrasi untuk pemerintahan yang berdaya dan berhasilguna di

semua tingkatan pemerintah, dimana Inspektorat mempunyai tugas untuk melaksanakannya serta membantu Kepala Daerah dalam memonitoring SKPD lain, dalam pelaksanaan reformasi birokrasi.

2. Menciptakan pemerintahan yang bersih bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Yaitu dengan cara melakukan pengawasan, pembinaan, dan evaluasi terhadap jalannya pemerintahan daerah.

3. Meningkatkan pelayanan publik, terutama di bidang pengawasan. Yaitu untuk menjawab tuntutan masyarakat agar penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat ditekan dan semakin lama semakin berkurang.

(15)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Inspektorat Kabupaten Blora

Visi berkaitan dengan pandangan ke depan, menyangkut kemana instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten, tetap eksis, antisipatif, inovatif serta produktif. Visi adalah suatu gambaran mendatang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah dengan mendasarkan pada situasi dan kondisi yang ada.

Rumusan Visi hendaknya :

- Mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah organisasi. - Memberikan arah dan fokus yang jelas

- Mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan yang terdapat dalam sebuah organisasi.

- Memiliki orientasi terhadap masa depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan dan membantu masa depan organisasi.

- Mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organsasi. - Mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

Berkaitan dengan rumusan tersebut maka visi Inspektorat Kabupaten Blora adalah “Terwujudnya pengawasan yang profesional guna mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik, efisien dan efektif serta bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme”.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, misi dapat diartikan sebagai rumusan umum mengenai upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

Dengan adanya misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta peran instansi pemerintah.

Rumusannya misi hendaknya mampu :

- Mencakup semua peran yang terdapat dalam misi.

- Memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai.

- Memberikan petunjuk kelompok sasaran mana yang akan ditangani oleh instansi pemerintah.

(16)

Berdasarkan kriteria tersebut di atas, maka misi Inspektorat Kabupaten Blora adalah :

1. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan pengawasan. 2. Mencegah praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. 3. Meningkatkan profesionalitas aparat pengawasan.

4.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan penjabaran/ implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah sesuatu atau apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu periode perencanaan. Pada umumnya penetapan tujuan didasarkan pada faktor-faktor kunci keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak selalu harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, namun harus dapat menunjukkan suatu kondisi/ keadaan yang ingin dicapai di masa yang akan datang, serta dapat mengarahkan perumusan sasaran, kebijaksanaan, program, dan kegiatan dalam mewujudkan misi.

Sesuai dengan penjabaran visi dan misi di atas, maka tujuan yang ingin dicapai Inspektorat Kabupaten Blora dalam kurun waktu 2010-2015 adalah :

1. Menciptakan Pemerintahan yang bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

2. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di bidang pengawasan. 3. Meningkatkan profesionalitas aparat pengawasan.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai/ dihasilkan secara nyata oleh organisasi dalam jangka waktu tahunan, semester, triwulan, dan bulanan.

Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Penentuan sasaran harus dapat memberikan fokus pada penyusunan kegiatan sehingga bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka sasaran Inspektorat Kabupaten Blora dalam kurun waktu 2010-2015 adalah :

1. Meningkatkan kualitas hasil pengawasan penyelenggaraan pemerintahan. 2. Meningkatkan kualitas SDM aparat pengawasan.

(17)

4.3. Strategi dan Kebijakan Inspektorat Kabupaten Blora

Strategi dapat diartikan sebagai langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi atau tujuan dan sasaran dari suatu rencana. Adanya strategi ditujukan untuk memperjelas arah dan tujuan pencapaian program atau implementasinya dalam pelaksanaan program. Sehingga dapat digunakan sebagai alat penghubung antara visi, misi, tujuan, sasaran dan arah kebijakan pembangunan.

Dalam penyusunan strategi, penggunaan analisis SWOT sangat membantu membuat pilihan-pilihan strategi identifikasi/ penentuan kekuatan, memecahkan kelemahan, memanfaatkan peluang dan menghindarkan ancaman.

Ragam strategi dapat dibagi sebagai berikut :

1. Menggunakan kekuatan untuk memperkecil kelemahan; 2. Menggunakan kekuatan untuk menghadapi tantangan; 3. Memanfaatkan peluang untuk memperkecil kelemahan, dan 4. Memanfaatkan peluang untuk menghadapi tantangan.

Berdasarkan uraian di atas, maka strategi yang ingin dicapai oleh Inspektorat Kabupaten Blora adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan profesionalisme aparat pengawas / pemeriksa.

2. Meningkatkan kualitas SDM aparat pengawasan.

Kebijakan adalah arah/ tindakan yang diambil untuk melaksanakan program dalam rangka pencapaian suatu tujuan. Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan atau kegiatan aparatur pemerintah ataupun masyarakat agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

Dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran tersebut diatas, maka kebijakan yang ditempuh Inspektorat Kabupaten Blora dalam kurun waktu 2010-2015, antara lain :

1. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan profesionalisme aparat pengawasan/pemeriksa.

2. Peningkatan fungsi pengawasan yang mampu mengontrol terbentuknya pemerintahan yang bersih.

(18)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Penyusunan rencana program harus disesuaikan dengan visi dan misi suatu program. Dalam program harus dipilih prioritas program yang menjadi program nomenklatur dalam suatu rencana yang dianggap menjadi prioritas dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Rencana Program dan Kegiatan Inspektorat Kabupaten Blora untuk tahun 2010-2015 direncanakan sebanyak 7 Program dengan 27 kegiatan yaitu :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan : a. Penyediaan jasa surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik. c. Penyediaan jasa administrasi keuangan.

d. Penyediaan jasa kebersihan kantor. e. Penyediaan alat tulis kantor

f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.

g. Penyediaan komponen Instalasi listrik / penerangan bangunan kantor. h. Penyediaan peralatan rumah tangga.

i. Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. j. Penyediaan makanan dan minuman.

k. Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan kegiatan : a. Pengadaan kendaraan dinas / operasional

b. Pengadaan perlengkapan gedung kantor c. Pengadaan peralatan gedung kantor d. Pengadaan mebelair

e. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor.

f. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional. g. Pemeliharaan rutin berkala peralatan gedung kantor. 3. Program peningkatan disiplin Aparatur kegiatannya berupa :

a. Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya.

4. Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatannya berupa : a. Pendidikan dan pelatihan formal.

5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH kegiatannya berupa :

(19)

b. Penanganan kasus pengaduan di lingkungan Pemerintah Daerah. c. Pengendalian manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH.

d. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan. e. Evaluasi pengawasan pembangunan Daerah.

6. Program Peningkatan Profesionalisme tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan kegiatannya berupa :

a. Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawas. 7. Program Penyelamatan dan Pelestarian dokumen / arsip Daerah.

a. Pendataan dan Penataan dokumen / Arsip Daerah.

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengukur kinerja suatu program, dibutuhkan suatu indikator kinerja. Dalam menyusun indikator kinerja diperlukan pemahaman yang baik tentang proyek, tujuannya, sumber daya yang tersedia, rung lingkup kegiatan, dan saling hubungan yang terdapat diantara berbagai kegiatan yang perlu dilaksanakan untuk memperoleh hasil, manfaat, dan dampak yang diharapkan.

Indikator Kinerja suatu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan refleksi capaian prioritas program dan kegiatan yang telah direncanakan dan terukur. Indikator kinerja dapat ditampilkan berupa angka, presentase (%) dan penjelasan naratif. Indikator Kinerja Inspektorat Kabupaten Blora dalam kurun waktu 2010-2015 adalah : 1. Terlatihnya aparat pemeriksaan.

2. Meningkatnya jumlah aparat yang telah mengikuti diklat fungsional. 3. Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan Reguler.

4. Tersedianya data temuan baik temuan administratif maupun keuangan. 5. Tersusunnya jadwal pemeriksaan yang tidak tumpang tindih.

6. Penyelesaian kasus-kasus. 7. Tersedianya data tindak lanjut.

8. Tersusunnya Laporan Hasil Monitoring Evaluasi.

Target kinerja Inspektorat Kabupaten BloraTahun 2010-2015 terurai pada Rencana Kinerja dengan target sasaran sebagai berikut :

SASARAN INDIKATOR TARGET KETERANGAN

 Tersedianya aparat pengawas yang berkualitas  Terwujudnya sistem pengawasan yang lebih efektif  Kualitas SDM hasil pelatihan minimal dengan prestasi baik.

 Penyusunan laporan tepat waktu dan mutu

100%

(20)

 Adanya sarana dan prasarana penunjang tugas pengawasan  Tersedianya sarana yang dibutuhkan 100%

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menyajikan capaian atas target kinerja setiap sarana dan kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja kegiatan didahului dengan penetapan indikator kinerja berupa masukan (input), output (keluaran), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact).

a. Input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan dalam rangka menghasilkan output.

b. Output adalah segala sesuatu berupa produk/jasa sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang digunakan. c. Outcomes adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan

pada jangka menengah.

Outcome merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

d. Benefit adalah kegunaan suatu keluaran yang dirasakan langsung oleh masyarakat. e. Impact adalah ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi lingkungan atau kepentingan

umum lainnya yang dimulai dalam capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan.

Hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa pada umumnya sasaran yang ditetapkan telah dapat diwujudkan/dicapai, kecuali beberapa sasaran yang mendukungnya belum tercapai. Sasaran serta program pendukung Inspektorat Kabupaten Blora yang ingin diwujudkan atau dicapai dalam tahun 2010-2015 adalah :

Sasaran :

“Terwujudnya aparat pengawas yang berkualitas”. Program :

 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pengawasan dengan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal.

 Peningkatan Profesionalisme tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan dengan kegiatan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Indikator kinerja sasaran terhadap tersedianya aparat pengawas yang berkualitas adalah apabila kualitas SDM hasil pelatihan minimal dengan prestasi baik, sehingga diharapkan hasil kegiatan yang dicapai. terhadap indiktor kinerja input yang dicapai adalah meningkatnya profesionalisme aparat pengawas dengan tingkat capaian target sebesar 100%.

(21)

Program :

 Peningkatan Pengawasan Internal dan Pelatihan Pelaksanaan Kebijakan KDH dengan kegiatan :

1. Pelaksanaa Pengawasan Internal secara berkala.

2. Penangan Kasus pengaduan dilingkungan Pemerintah Daerah. 3. Pengendalian Manajemen Pelaksanaan kebijakan KDH. 4. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan.

5. Evaluasi Pengawasan Pembangunan Daerah.

Indikator kinerja sasaran terhadap terwujudnya sistem pengawasan yang lebih ekfektif adalah penyusunan laporan tepat waktu dan mutu, sehingga diharapkan hasil kegiatan yang dicapai terhadap indikator kinerja input yang dicapai adalah meningkatnya tertib administrasi pengawasan dengan tingkat target sebesar 100%.

Sasaran :

“Adanya sarana dan prasarana penunjang tugas pengawasan”. Program :

 Peningkatan sarana dan prasarana pengawasan : 1. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 2. Pemeliharaan Rutin / berkala Gedung Kantor

3. Pemeliharaan Rutin / berkala Kendaraan Dinas / Operasional 4. Pemeliharaan Rutin berkala peralatan gedung kantor

 Peningkatan Disiplin Aparatur

1. Pengadaan Pakaian Dinas beserta kelengkapannya  Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2. Penyediaan Jasa Komunikasi sumber daya air dan listrik 3. Penyediaan Jasa administrasi keuangan

4. Penyediaan Jasa kebersihan kantor 5. Penyediaan alat tulis kantor

6. Penyediaan barang cetakan dan pengadaan

7. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor 8. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

9. Penyediaan makanan minuman

10. Rapat koordinasi dan konsultasi ke Luar Daerah

Indikator kinerja sasaran terhadap sarana dan prasarana penunjang tugas pengawasan adalah tersedianya sarana yang dibutuhkan. Sehingga diharapkan hasil kegiatan yang dicapai terhadap indikator kinerja output adalah tersedianya buku-buku peraturan dan juklak yang diperlukan dalam pengawasan dengan tingkat capaian target

(22)

sebanyak 1 set buku dan 1 Unit Komputer Program SIMWAS ( Sistem Informasi Manajemen Pengawasan ).

Pelaksanaan suatu program kegiatan tentu saja membutuhkan dana untuk menjalankannya. Untuk itu, diperlukan perencanaaan yang matang guna penganggaran kegiatan yang baik, sesuai dengan aturan yang berlaku, dan sesuai tujuan yang ingin diwujudkan. Program juga berisikan indikasi pendanaan dan sumbernya. Pendanaan indikatif program kegiatan Inspektorat Kabupaten Blora berasal dari APBN, APBD, dan sumber pendanaan lainnya yang sah dalam periode tahunan maupun 5 (lima) tahunan.

(23)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Rencana strategis Inspektorat Kabupaten Blora Tahun 2010-2015 ini merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar untuk diimplementasikan oleh seluruh aparat di Inspektorat Kabupaten Blora, yang selanjutnya akan dijadikan dasar penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora untuk periode 5 (lima) tahun ke depan.

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas, Inspektorat akan membuat laporan kinerja atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran berupa keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-masing kegiatan. Indikator kinerja dapat diartikan sebagai suatu ukuran kuantitatif dan atau ukuran kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan.

Indikator kinerja dapat juga berfungsi :

1) Sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan (ex- ante), tahap pelaksanaan (on - going) atau setelah tahap kegiatan selesai dan berfungsi (ex -post).

2) Sebagai ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang dicapai dalam perwujudan dari tujuan sasaran yang ditentukan.

Secara operasional, umumnya pada sektor publik, evaluasi dapat dilakukan terhadap kegiatan, program, dan kebijakan. Terkait dengan program ada beberapa indikator kinerja yang sering dipakai, yaitu:

1) Indikator masukan (inputs) adalah suatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, baik berupa dana, sumberdaya alam, sumber daya manusia, teknologi, dan informasi.

2) Indikator keluaran (outputs) adalah suatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan baik berupa fisik dan non fisik.

3) Indikator hasil (outcomes) adalah suatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran pada jangka menengah.

4) Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.

5) Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik potisif maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.

Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, maka disusun suatu indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, dimana

(24)

indikator tersebut menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang.

Penyusunan Renstra Inspektorat Kabupaten Blora pada hakekatnya untuk keselarasan dan kesinambungan perencanaan program jangka menengah periode lalu dengan periode mendatang dalam rangka mewujudkan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2010-2015. Di lain pihak Rencana Strategis ini juga merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan dari kinerja tahunan dan lima tahunan dari Inspektorat. Dengan demikian, setelah rencana strategis ini ditetapkan, Inspektorat Kabupaten Blora telah mempunyai pedoman atau arah yang lebih tegas dan jelas didalam melaksanakan rencana pembangunan jangka menengah dan rencana pembangunan tahunan.

Keberhasilan pelaksanaan implementasi tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia yang ada baik sumber daya manusia (aparat pengawas) maupun kesadaran dari obyek pemeriksaan. Disamping itu, peran aktif dari masyarakat dan legislatif juga sangat berpengaruh karena merupakan aparat pengawas non fungsional dalam penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan fungsinya.

Referensi

Dokumen terkait

a) Ruang tamu berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu sekaligus menunggu bagi tamu. Ruang publik sebagai tempat untuk berbagai aktivitas di luar

sampai berbentuk pasta yang merupakan hasil ekstrak daun leilem kemudian dan ditambah pelarut metanol untuk penentuan total fenol dan aktivitas antioksidan..

Analisa ini berupa data akurasi yang akan dibandingkan antara alat dengan Google Earth.yang mana dari data tersebut dapat disimpulkan letak akurasi yang

Untuk mengurangi jumlah paket yang hilang saat pengiriman data (karena tidak terdapat mekanisme.. Konfigurasi Ekstensi Dan Dial Plan Server Softswitch 11 pengiriman ulang) maka

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jumlah ekstrak cassia vera yang ditambahkan ke dalam bubuk minuman instan pegagan memberikan pengaruh yang berbeda

Tercantum Dalam Pasal 8 Undang- Undnag Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyebutkan bahwa sebelum memberikan kredit bank harus melakukan penilaian yang

Tehnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama dengan metode observasi,Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung un-

Isyarat – isyarat seperti suara dan tampilan visual harus ditampilkan untuk setiap interaksi pemakai yang dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan bahwa piranti lunak