• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED, DAN CASH VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada perusahaan sektor industri Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-201

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED, DAN CASH VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris pada perusahaan sektor industri Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-201"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal mempunyai peranan penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana, baik dari dalam maupun luar negeri. Sementara itu, bagi investor pasar modal merupakan wahana untuk menginvestasikan dananya. Salah satu bidang investasi yang banyak diminati oleh para investor asing maupun dalam negeri di pasar modal adalah bentuk saham perusahaan-perusahaan yang go public. Sebelum menanamkan modalnya pada saham, investor terlebih dahulu melihat kinerja perusahaan. (Rahayu dan Dana, 2016)

Para investor harus mempertimbangkan kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan, agar para investor dalam berinvestasi terhindar dari resiko yang tinggi. Semakin tinggi tingkat return yang diharapkan para investor, semakin tinggi pula resiko yang dihadapinya, demikian pula sebaliknya (Trisnawati, 2009).

(2)

diukur dengan hanya memfokuskan pada salah satu ukuran perhitungan dari akuntansi tradisional seperti laba akuntansi, pertumbuhan pendapatan, dan rasio tingkat kembalian investasi (return on investment).Pengukuran secara tradisional ini dianggap berisiko karena jika perusahaan hanya berfokus pada pertumbuhan pendapatan atau laba yang besar saja tanpa memperhatikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modal yang digunakan, hal tersebut akan mengancurkan nilai perusahaan itu sendiri (Irawan, 2010).

Perusahaan yang sehat merupakan perusahaan yang memiliki kinerja yang baik, baik dari sisi keuangan maupun sisi manajemennya. Setiap perusahaan yang bertujuan profit oriented pastinya akan selalu memperhatikan kinerja keuangan perusahaannya. Kinerja keuangan yang mapan akan lebih mampu bersaing di era globalisasi, kinerja keuangan merupakan salah satu satu faktor yang menjadi acuan investor dalam membeli saham. Bagi perusahaan, meningkatkan kinerja keuangan adalah suatu keharusan agar saham perusahaan tetap menarik bagi investor.Dengan adanya informasi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan, para investor mengambil keputusan mengenai saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek, baik untuk memutuskan membeli, menjual, mempertahankan, ataupun menambah jumlah saham yang dimilikinya. Pada umumnya kinerja perusahaan dan returnsaham akan selalu bergerak searah. Karena semakin baik kinerja

(3)

sahamnnya. Jadi, perusahaan yang kinerja keuangannya baik akan meningkatkan kekayaan para pemegang sahamnya dalam suatu perusahaan (Ningsih dan Hermanto, 2015).

Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 1 Tentang Penyajian Laporan keuangan yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan pada tanggal 19 Desember 2013. PSAK ini merevisi PSAK1 tentang Penyajian Laporan keuangan yang telah diterbitkan pada tanggal 15 Desember 2009 Menentukan suatu ukuran kinerja terbaik dalam rangka mengevaluasi kinerja perusahaan dan manajemen merupakan hal yang sangat krusial. Ketika menjalankan perusahaan, pihak manajer akan selalu memiliki kepentingan yang berbeda dengan pemilik. Manajer cenderung untuk meningkatkan keuntungan jangka pendek agar memperoleh bonus atau kompensasi yang tinggi sedangkan pemilik menginginkan untuk memaksimalkan investasi mereka dalam jangka panjang (Parvaei dan Farhadi, 2013).

(4)

31 Desember 2015. Penurunan sebesar 37% dipicu oleh jatuhnya harga komoditas. Namun, pada tanggal 30 April 2016, kapitalisasi pasar perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia meningkat 23% menjadi Rp 198 Triliun yang sejalan dengan kenaikan sujumlah komoditas selama empat bulan pertama pada tahun 2016 (Menurut Winzenried, 2016).

Menurut Sawir (2005) mengungkapkan bahwa EVA (Economic Value Added) adalah salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan. EVA merupakan indikator tentang adanya penambahan nilai dari suatu investasi.Selain EVA juga ada MVA (Market Value Added) yang artinyaadalah perbedaan antara nilai pasar saham perusahaan dengan jumlah ekuitas modal investor yang telah diberikan dan digunakan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham (Brigham dan Houston, 2006).Kemudian ada CVA yang merupakan indikator yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (Urbanczyk dkk, 2005).

Penelitian Kurniadi dkk (2014) memberikan bukti empiris bahwa EVA mempunyai pengaruh negatif terhadap return saham. Penelitian Widiati (2013) membuktikan bahwa EVA tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Namun, penelitian tersebut bertentangan dengan Hidayat (2011) yang mengatakan bahwa variabel EVA berpengaruh positif terhadap Return saham.

(5)

saham. Alexander dan Destriana (2013) menunjukan bahwa MVA tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Tetapi penelitian tersebut bertolak belakang dengan Roze dkk (2013) yang membuktikan bahwa MVA bepengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Penelitian Marsiwi (2013) menunjukan bahwa variabel CVA tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Namun penelitian tersebut bertentangan dengan Penelitian Hejezi dan Oskouei (2007) membuktikan bahwa CVAmempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap stock return.

Berdasarkan fenomena yang telah diurakan diatas mengenai penelitian tentang pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, dan Cash Value Added terhadap Return Saham telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu. Namun, peneliti-penelitian-peneliti-penelitian tersebut memberikan hasil yang tidak konsisten.Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian kembali.

Penelitian ini merujuk pada peneltian Hidayat (2014), perbedaan penelitian terletak pada objek yaitu perusahaan sektor industri konstruksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012 sedangkan Objek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan sektor industri pertambangan (Minning) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016. Perbedaan lainnya adalah penambahan variabel Cash Value Added. Sektor industri pertambangan dipilih sebagai objek penelitian karena

(6)

Kapitalisasi pasar keseluruhan perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia turun dari Rp 255 triliun pada tanggal 31 Desember 2014 menjadi Rp 161 triliun pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan sebesar 37% ini terutama dipicu oleh jatuhnya harga komoditas. Namun, pada tanggal 30 April 2016, kapitalisasi pasar perusahaan pertambangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia meningkat 23% menjadi Rp 198 Triliun yang sejalan dengan kenaikan sujumlah komoditas selama empat bulan pertama pada tahun 2016. Hal ini menunjukan bahwa saham industri pertambangan semakin tidak diminati oleh para investor karena menurunnya nilai saham secara signifikan pada tahun 2015,walaupun pada tahun 2016 meningkat 23%.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini diberi judul “Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), dan

Cash Value Added (CVA) terhadap Return Saham pada Perusahaan Sektor

Industri Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Economic Value Added (EVA) berpengaruh positif terhadap return saham ?

2. Apakah Market Value Added (MVA) berpengaruh positif terhadapreturn saham ?

(7)

C. Tujuan Peneitian dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menguji pengaruh positif Economic Value Added (EVA) terhadap return saham

2. Untuk menguji pengaruh positif Market Value Added (MVA) terhadap return saham

3. Untuk menguji pengaruh positif Cash Value Added (CVA) terhadap return saham

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, antara lain :

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, dan Cash Value Added terhadap return saham.

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama hal-hal yangmempengaruhireturn saham.

3. Bagi investor

(8)

yang dapat digunakan sebagai pertimbangan tambahan dalam melakukan investasi saham.

Referensi

Dokumen terkait

ىتح اهبيلاسأو اهطامنأو ةيبرعلا ةيوحنلا دعاوقلا قيبطت ميلعت يف زكرتي ءاشنلإا وأ ةباتكلا ميلعت رثكأ نأ فورعلمابو دعاوقلا ةدام يف ةبلطلا ملعتي امم اراركت ميلعتلا

Judul : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Yang Lahir Dari Perkawinan Di Bawah Tangan (Studi Komparatif antara Hukum Islam dan Hukum Nasional). Tujuan penelitian ini

Kami sebelumnya telah melaksanakan audit, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik lndonesia, atas laporan posisi keuangan konsolidasian

Proses kerja uji untai reaktor riset merupakan miniatur untuk mempelajari proses pendinginan primer dan sekunder sebuah reaktor , sehingga sistem pemipaan yang digunakan

masalah stroke. 3) Evaluasi kembali penjelasan yang telah disampaikan. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan. masalah kerusakan

Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, inversi dan geostatistik pada formasi batu pasir Dakota, diketahui lokasi rekomendasi yang memiliki litologi dan parameter fisis baik

Penulis adalah Mahasiswa Program Sarjana (S1) dengan bidang Studi Struktur dengan mengambil judul tugas akhir “ Perbandingan Kinerja Pelayanan Self Check-In dengan

Untuk menghitung prakiraan pelanggan bisnis digunakan persamaan 2.2 dengan variabel pelanggan publik, sedangkan parameter yang digunakan untuk laju pertumbuhan