• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : 97-K/PM.III-12/AL/VIII/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : 97-K/PM.III-12/AL/VIII/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER III-12 S U R A B A Y A

P U T U S A N

Nomor : 97-K/PM.III-12/AL/VIII/2016

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : BUDI SUHARTO. Pangkat / NRP : Praka Mar / 98312. Jabatan : Ta Dentih Opsrat. Kesatuan : Puslatpur Marinir

Tempat / tanggal lahir : Situbondo 3 Nopember 1979. Kewarganegaraan : Indonesia.

Jenis kelamin : Laki-laki.

A g a m a : Islam.

Tempat tinggal : Jl Riau Gg Berlian No 9 Rt 002 Rw 001 Kel Lateng Kec Banyuwangi.

Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III - 12 tersebut di atas :

Membaca : Bekas Perkara dari Denpomal Lanal Banyuwangi Nomor: BPP-01/A-9/III/2016/Pomal tanggal 18 Mei 2016 atas nama Budi Suharto Praka NRP 98312..

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dankolatmar selaku Perwira Penyerah Perkara, Nomor : Kep/06/VII/2016 tanggal 11 Juli 2016 tentang Penyerahan perkara.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 89 / K / AL / VIII / 2016 tanggal 03 Agustus 2016.

3. Surat Penetapan Kadilmil III-12 Surabaya Nomor: TAPKIM/ 97-K/PM.III-12/AL/VIII/2016 tanggal 18 Agustus 2016 tentang Penunjukan Hakim.

4. Surat Penetapan Hakim Ketua tentang Hari Sidang Nomor : TAPSID/97-K/PM.III-12/AL/VIII/2016 tanggal 19 Agustus 2016 tentang Hari Sidang.

5. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama para Terdakwa dan para Saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 89 / K / AL / VIII / 2016 tanggal 03 Agustus 2016 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

(2)

2-

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, yang pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana yaitu “Penipuan”, sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 378 KUHP oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :

a. Pidana Pokok : Penjara selama 10 (sepuluh) bulan.

b. Pidana Tamahan : Dipecat dari dinas Militer.

c. Mohon agar barang bukti berupa :

1) Barang-barang : Nihil

2) Surat-surat:

a) 1 (satu) lembar fotocopy KTA atas nama Praka Mar Budi Suharto NRP 98312.

b) 1 (satu) lembar surat pernyataan tertanggal 21 Juli 2014.

c) 10 (sepuluh) lembar tanda bukti transfer Bank BCA Cab. Besuki ke nomor rekening 12111098266 atas nama Budi Suharto

Agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara

d. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (lima ribu rupiah).

2. Bahwa Terdakwa tidak mengajukan Pembelaan (Pledoi) namun hanya mengajukan permohonan secara lisan yang pada pokoknya sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa mengakui kesakahannya, menyesali atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

b. Bahwa Terdakwa berjanji akan berusaha melunasinya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Pertama :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan Agustus, tanggal Empat, Tujuh, Sembilan, Sepuluh, Lima belas, Enam belas, dua puluh, dua puluh lima, tiga puluh bulan September tahun 2000 Tiga belas dan pada tanggal Empat, Tujuh, Dua belas, Delapan belas bulan Oktober tahun 2000 Tiga belas atau setidak- tidaknya pada bulan Agustus, bulan September dan bulan Oktober tahun 2000 Tiga belas atau setidak-tidaknya pada tahun 2000 Tiga belas yang bertempat di Kampung Beringin RT 001/RW 002 Kel. Langkap, Kec. Besuki, Kab. Situbondo, dan di depan Kantor Pegadaian Besuki Situbondo atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak

(3)

3-

pidana : “Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu; dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang”,

perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AL pada tahun 2000 melalui pendidikan Dikcatam PK Angk. XX/I di Kobangdikal Juanda Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar dan ditempatkan di Yonmarhanlan Lantamal V Jayapura, pada tahun 2004 pindah ke Yonif 5 Mar Surabaya dan pada tahun 2009 dimutasi ke PLP Mar 5 Baluran sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Praka Mar NRP 98312.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Sunarso) sejak Terdakwa masih kecil karena Saksi-1 adalah pak lik Terdakwa atau adik sepupu bapak Terdakwa.

3. Bahwa pada tanggal lupa bulan Agustus 2013 sekira pukul 15.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 dan Saksi-2 (Sdri. Hatima) dengan maksud meminjam uang yang akan digunakan untuk sekolah ke jenjang lebih tinggi di Surabaya, karena Saksi-1 dan Saksi-2 merasa kasihan maka Saksi-1 dan Saksi-2 menawarkan perhiasan emas berupa kalung dan gelang milik Saksi-2 serta gelang milik anak Saksi-2 yaitu Saksi-3 (Sdri. Subaidah) kemudian Terdakwa menerima dan membawa serta menjual perhiasan tersebut ke toko mas Rizki dan laku terjual seharga Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) selanjutnya Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang tersebut dalam waktu satu bulan.

4. Bahwa satu bulan kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 namun bukannya mengembalikan uang tetapi malah menawarkan mobil Toyota Avansa warna silver dengan harga Rp. 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) kepada Saksi-1 dan menyuruh Saksi-1 untuk menyediakan uang sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) sebagai uang muka dan Terdakwa memaksa Saksi-1 untuk membeli mobil tersebut karena harganya murah sebab mobil lelangan dan saat itu Terdakwa mengatakan jika mobil tersebut nanti dijual lagi Saksi-1 akan mendapat untung, akhirnya dengan bujuk rayu Terdakwa dan tipu muslihat Terdakwa maka Saksi-1 mencari pinjaman uang kepada Saksi-4 (Sdr. Mochamad Makki).

5. Bahwa pada tanggal 4 September 2013 sekira pukul 01.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 dengan maksud mengambil uang tersebut, setelah itu Saksi-1 menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa dengan disaksikan oleh Saksi-2 dan Saksi-5 (Sdri. Marsiah) namun tidak memakai tanda terima selanjutnya Terdakwa mengatakan apabila sisanya sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) akan diambil pada tanggal 7 September 2013.

(4)

4-

6. Bahwa pada tanggal 7 September 2013 sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa menelpon Saksi-1 minta bertemu di depan Kantor Pegadaian Besuki karena buru-buru mau berangkat ke Jakarta untuk mengambil mobil kemudian Saksi-1 menuju Kantor Pegadaian Besuki dan setelah bertemu dengan Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) kepada Terdakwa.

7. Bahwa setelah itu Terdakwa menghubungi Saksi-1 lagi melalui telpon memberitahukan jika ada mobil lelang Honda jazz dengan harga Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah) dan Terdakwa mendesak Saksi-1 untuk menyediakan uang dan Terdakwa mengatakan dengan adanya uang hasil

penjualan perhiasan sebesar Rp. 7.000.000,-(tujuh juta rupiah) maka Saksi-1 tinggal menambah sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah), sehingga Terdakwa menjanjikan kepada Saksi-1 bisa mempunyai mobil Toyota Avansa dan Honda Jazz.

8. Bahwa selain Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 secara tunai, Terdakwa juga pernah meminta secara transfer uang ke rekening Bank BCA nomor : 1211098266 a.n Budi Suharto dan pada saat Saksi-1 mentransfer uang kadang ditemani oleh Saksi-2 dan kadang bersama Saksi-3.

9. Bahwa Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 hingga mencapaI sebesar Rp. 97.000.000,- (Sembilan puluh tujuh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

a. Pada tanggal lupa bulan Agustus 2013 sekira pukul 15.00 Wib sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) di rumah Saksi-1 di Kampung Beringin RT 001/RW 002 Kel. Langkap, Kec. Besuki, Kab. Situbondo untuk biaya sekolah.

b. Pada tanggal 4 September 2013 sekira pukul 01.00 Wib sebesar Rp. 28.000.000,- (dua puluh delapan juta rupiah) dirumah Saksi-1 untuk membayar uang muka mobil Toyota Avansa.

c. Pada tanggal 7 September 2013 sekira pukul 19.00 Wib sebesar Rp. 27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) di depan Kantor Pegadaian Besuki untuk sisa pembayaran mobil Toyota Avansa seharga Rp. 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah).

d. Pada tanggal 9 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor : 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) untuk mengambil mobil dari Jakarta ke Surabaya.

e. Pada tanggal 10 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 1.000.000,-(satu juta rupiah) untuk ongkos supir mengambil mobil dari Jakarta ke Surabaya. f. Pada tanggal 15 September 2013 sebesar Rp.

(5)

5-

Kantor Pegadaian Besuki untuk mebayar faktur penjualan dan uang bensin.

g. Pada tanggal 16 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 700.000,-(tujuh ratus ribu rupiah) untuk beli dongkrak dan tutup mobil.

h. Pada tanggal 20 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp.4.000.000,-(empat juta rupiah) untuk mengambil BPKB.

i. Pada tanggal 25 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) Terdakwa pinjam uang.

j. Pada tanggal 30 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 1.600.000,-(satu juta enam ratus ribu rupiah) untuk membayar pajak mobil selama 3 Tahun.

k. Pada tanggal 4 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 2.200.000,-(dua juta dua ratus ribu rupiah) untuk bayar tilang polisi.

l. Pada tanggal 4 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 280.000,-(dua ratus delapan puluh ribu rupiah) untuk tambahan bayar tilang polisi.

m. Pada tanggal 7 Oktober 2013 sebesar Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) di Pasar Besuki untuk membayar kekurangan mobil Honda Jazz.

n. Pada tanggal 12 Oktober 2013 sebesar Rp. 8.720.000,-(delapan juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah) di Pasar Besuki untuk membayar kekurangan mobil Honda Jazz.

o. Pada tanggal 18 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 3.450.000,- (tiga juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) untuk tambahan membayar kekurangan mobil karena harga naik.

p. Pada tanggal 18 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) untuk tambahan membayar kekurangan mobil karena harga naik.

10. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan serangkaian kebohongan kepada Saksi-1 dengan cara mengatakan ingin sekolah ke jenjang yang lebih tinggi di Surabaya dan telah menawarkan mobil Toyota Avanza serta Honda Jazz padahal mobil Toyota Avanza dan Honda Jazz tersebut tidak ada dan semua itu hanya akal-akalan Terdakwa agar Saksi-1 mau menyerahkan uang

(6)

6-

sebesar Rp. 97.000.000,- (Sembilan puluh tujuh juta rupiah) kepada Terdakwa.

11. Bahwa Saksi-1 meminta agar Terdakwa mengembalikan uang milik Saksi-1 namun Terdakwa selalu menjanjikan dan sampai sekarang belum dikembalikan, sehingga Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpomal Lanal Banyuwangi sesuai dengan laporan polisi nomor LP.01/A-9/11/2016/Pomal tanggal 18 Pebruari 2016.

Atau Kedua :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada bulan September tahun 2000 Tiga belas atau setidak-tidaknya pada tahun 2000 Tiga belas yang bertempat di Kampung Beringin RT 001/RW 002 Kel. Langkap, Kec. Besuki, Kab. Situbondo, dan di depan Kantor Pegadaian Besuki Situbondo atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Militer 111-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana : "Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum mengaku sebagai milik sendiri barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan”,

perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AL pada tahun 2000 melalui pendidikan Dikcatam PK Angk. XX/I di Kobangdikal Juanda Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar dan ditempatkan di Yonmarhanlan Lantamal V Jayapura, pada tahun 2004 pindah ke Yonif 5 Mar Surabaya dan pada tahun 2009 dimutasi ke PLP Mar 5 Baluran sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Praka Mar NRP 98312.

2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 (Sdr. Sunarso) sejak Terdakwa masih kecil karena Saksi-1 adalah pak lik Terdakwa atau adik sepupu bapak Terdakwa.

3. Bahwa pada tanggal lupa bulan Agustus 2013 sekira pukul 15.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 dan Saksi-2 (Sdri. Hatima) dengan maksud meminjam uang yang akan digunakan untuk sekolah ke jenjang lebih tinggi di Surabaya, karena Saksi-1 dan Saksi-2 merasa kasihan maka Saksi-1 dan Saksi-2 menawakan perhiasan emas berupa kalung dan gelang milik Saksi-2 serta gelang milik anak Saksi-2 yaitu Saksi-3 (Sdri. Subaidah) kemudian Terdakwa menerima dan membawa serta menjual perhiasan tersebut ke toko mas Rizki dan laku terjual seharga Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) selanjutnya Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang tersebut dalam waktu satu bulan.

4. Bahwa satu bulan kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 namun bukannya mengembalikan uang tetapi malah menawarkan mobil Toyota Avansa warna silver dengan harga Rp. 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) kepada Saksi-1 dan menyuruh Saksi-1 untuk menyediakan uang sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) sebagai uang muka dan Terdakwa memaksa Saksi- 1 untuk membeli mobil

(7)

7-

tersebut karena harganya murah sebab mobil lelangan dan saat itu Terdakwa mengatakan jika mobil tersebut nanti dijual lagi Saksi-1 akan mendapat untung, akhirnya dengan bujuk rayu Terdakwa dan tipu muslihat Terdakwa maka Saksi-1 mencari pinjaman uang kepada Saksi-4 (Sdr. Mochamad Makki).

5. Bahwa pada tanggal 4 September 2013 sekira pukul 01.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 dengan maksud mengambil uang tersebut, setelah itu Saksi-1 menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa dengan disaksikan oleh Saksi-2 dan Saksi-5 (Sdri. Marsiah) namun tidak memakai tanda -terima selanjutnya Terdakwa mengatakan apabila sisanya sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) akan diambil pada tanggal 7 September 2013.

6. Bahwa pada tanggal 7 September 2013 sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa menelpon Saksi-1 minta bertemu di depan Kantor Pegadaian Besuki karena buru-buru mau berangkat ke Jakarta untuk mengambil mobil kemudian Saksi-1 menuju Kantor Pegadaian Besuki dan setelah bertemu dengan Terdakwa, selanjutnya Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp. 27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) kepada Terdakwa.

7. Bahwa setelah itu Terdakwa menghubungi Saksi-1 lagi melalui telpon memberitahukan jika ada mobil lelang Honda jazz dengan harga Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah) dan Terdakwa mendesak Saksi-1 untuk menyediakan uang dan Terdakwa mengatakan dengan adanya uang hasil penjualan perhiasan sebesar Rp. 7.000.000,-(tujuh juta rupiah) maka Saksi-1 tinggal menambah sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah), sehingga Terdakwa menjanjikan kepada Saksi-1 bisa mempunyai mobil Toyota Avansa dan Honda Jazz.

8. Bahwa selain Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 secara tunai, Terdakwa juga pernah meminta secara transfer uang ke rekening Bank BCA nomor : 1211098266 a.n Budi Suharto dan pada saat Saksi-1 mentransfer uang kadang ditemani oleh Saksi-2 dan kadang bersama Saksi-3.

9. Bahwa Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 hingga mencapai sebesar Rp. 97.000.000,- (Sembilan puluh tujuh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut :

a. Pada tanggal lupa bulan Agustus 2013 sekira pukul 15.00 Wib sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) di rumah Saksi-1 di Kampung Beringin RT 001/RW 002 Kel. Langkap, Kec. Besuki, Kab. Situbondo untuk biaya sekolah.

b. Pada tanggal 4 September 2013 sekira pukul 01.00 Wib sebesar Rp. 28.000.000,- (dua puluh delapan juta rupiah) dirumah Saksi-1 untuk membayar uang muka mobil Toyota Avansa.

c. Pada tanggal 7 September 2013 sekira pukul 19.00 Wib sebesar Rp. 27.000.000,- (dua puluh tujuh juta rupiah) di

(8)

8-

depan Kantor Pegadaian Besuki untuk sisa pembayaran mobil Toyota Avansa seharga Rp. 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah).

d. Pada tanggal 9 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor : 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) untuk mengambil mobil dari Jakarta ke Surabaya.

e. Pada tanggal 10 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 1.000.000,-(satu juta rupiah) untuk ongkos supir mengambil mobil dari Jakarta ke Surabaya.

f. Pada tanggal 15 September 2013 sebesar Rp. 3.500.000,-(tiga juta lima ratus ribu rupiah) di depan Kantor Pegadaian Besuki untuk mebayar faktur penjualan dan uang bensin.

g. Pada tanggal 16 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 700.000,-(tujuh ratus ribu rupiah) untuk beli dongkrak dan tutup mobil.

h. Pada tanggal 20 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp.4.000.000,-(empat juta rupiah) untuk mengambil BPKB.

i. Pada tanggal 25 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) Terdakwa pinjam uang.

j. Pada tanggal 30 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 1.600.000,-(satu juta enam ratus ribu rupiah) untuk membayar pajak mobil selama 3 Tahun.

k. Pada tanggal 4 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 2.200.000,-(dua juta dua ratus ribu rupiah) untuk bayar tilang polisi.

l. Pada tanggal 4 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 280.000,-(dua ratus delapan puluh ribu rupiah) untuk tambahan bayar tilang polisi.

m. Pada tanggal 7 Oktober 2013 sebesar Rp. 4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu rupiah) di Pasar Besuki untuk membayar kekurangan mobil Honda Jazz.

n. Pada tanggal 12 Oktober 2013 sebesar Rp. 8.720.000,-(delapan juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah) di Pasar Besuki untuk membayar kekurangan mobil Honda Jazz.

(9)

9-

rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 3.450.000,- (tiga juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) untuk tambahan membayar kekurangan mobil karena harga naik.

p. Pada tanggal 18 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) untuk tambahan membayar kekurangan mobil karena harga naik.

10. Bahwa setelah Terdakwa menerima uang sebesar Rp. 97.000.000,- (Sembilan puluh tujuh juta rupiah) dari Saksi-1 uang tersebut Terdakwa gunakan untuk bersenang- senang dan foya-foya.

11. Bahwa Saksi-1 meminta agar Terdakwa mengembalikan uang milik Saksi-1 namun Terdakwa selalu menjanjikan dan sampai sekarang belum dikembalikan, sehingga Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Denpomal Lanal Banyuwangi sesuai dengan laporan polisi nomor LP.01/A-9/ll/2016/Pomal tanggal 18 Pebruari 2016.

Bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal sebagai berikut :

Pertama : Pasal 378 KUHP.

Atau

Kedua : Pasal 372 KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa menyatakan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya dan membenarkan seluruh isi Surat Dakwaan tersebut.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa tidak mengajukan keberatan atau Eksepsi.

Menimbang : Bahwa dalam perkara ini Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1 :

Nama lengkap : SUNARSO

Pekerjaan : Swasta

Tempat tanggal lahir : Situbondo, 5 Juli 1973 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : laki-laki

Agama : Islam

Tempat tinggal : Kampung Beringin Rt 01/Rw 002 Kel Lengkap Kec Besuki Kab Situbondo.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

(10)

10-

Terdakwa adalah keponakan Saksi (anak dari kakak Saksi).

2. Bahwa awalnya Terdakwa menghubungi Saksi melalui telpon dengan maksud mau pinjam uang, karena Saksi tidak punya uang maka Saksi jawab “Saya tidak punya uang” namun Terdakwa tetap memaksa mau pinjam uang dengan alasan akan dipakai untuk sekolah / kuliah dan meskipun saksi tidak punya uang Terdakwa mendesak terus kepada Saksi untuk mencarikan uang.

3. Bahwa pada tanggal lupa bulan Agustus 2013 sekira pukul 15.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi dengan maksud meminjam uang kemudian Saksi jawab “Saya tidak punya uang” tetapi Terdakwa memaksa Saksi untuk cari pinjaman namun Saksi menolaknya dan Terdakwa terus mendesak Saksi untuk dapatnya dicarikan uang dengan alas an untuk biaya sekolah.

4. Bahwa oleh kerana Terdakwa tetap memaksa kepada Saksi akhirnya Saksi merasa kasihan dan Saksi bilang kepada Terdakwa kalau uang tidak punya akan tetapi ada emas kepunyaan istri (saksi-2) sama anak saya (saksi-3) berupa gelang dan kalung”, kemudian Terdakwa menyetujuinya untuk dijual perhiasan tersebut dan tidak bererap lama lagi Saksi bersama Saksi-2 dan Terdakwa pergi ke Pasar Besuki untuk menjual emas tersebut ke toko Mas Rizki dan perhiasan emas tersebut akhirnya laku sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah).

5. Bahwa setelah terjual Saksi bersama Saksi-2 dan juga Terdakwa kembali kerumah kemudian setelah sampai rumah baru uang sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) saksi serahkan kepada Terdakwa sebagai pinjaman selanjutnya Terdakwa menerima uang tersebut dan berjanji akan mengembalikan uang tersebut dalam waktu satu bulan.

6. Bahwa satu bulan kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi bukannya mengembalikan uang tetapi malah menawarkan mobil Toyota Avansa warna silver dengan harga Rp. 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) kepada Saksi dan menyuruh Saksi untuk menyediakan uang sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) sebagai uang muka, karena Saksi tidak punya uang maka Saksi tidak mau.

7. Bahwa walaupun Saksi tidak mau, akan tetapi Terdakwa tetap memaksa Saksi untuk membeli mobil tersebut karena harganya murah sebab mobil lelangan dan saat itu Terdakwa mengatakan jika mobil tersebut nanti dijual lagi Saksi akan mendapat untung, akhirnya Saksi menyetujuinya untuk membeli mobil tersebut akan tetapi Saksi untuk sementara waktu belum mempunyai uang dan akan secepatnya mencari uang dulu untuk membeli mobil tersebut.

8. Bahwa selanjutnya Saksi mencari uang dengan cara meminjam sama orang yang dekat dengan Saksi dan akhirnya terkumpul sejumlah pinjaman sebesar Rp.

(11)

11-

28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah), kemudian pada tanggal 4 September 2013 sekira pukul 01.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi dengan maksud mengambil uang tersebut.

9. Bahwa setelah Terdakwa berada dirumah Saksi, kemudian Saksi menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) dengan disaksikan oleh istri Saksi (Saksi-2) dan ibu mertua Saksi namun tidak memakai tanda terima selanjutnya Terdakwa mengatakan apabila sisanya sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) akan diambil pada tanggal 7 September 2013.

10. Bahwa sebelum Saksi menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa, Saksi menyampaikan kepada Terdakwa bahwa uang sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) tersebut merupakan uang pinjaman dari menantu Saksi a.n Sdr. Maki (Saksi-4) bukan pinjaman dari orang lain dengan harapan Terdakwa akan segan terhadap menantu Saksi.

11. Bahwa setelah Saksi menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa, kemudian Saksi masih berusaha mencari pinjaman lagi ke orang lain dengan maksud untuk melunasi sisanya yang belum dibayarkan sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) yang akan diambil oleh Terdakwa pada tanggal 7 September 2013 dan akhirnya Saksi mendapatkan pinjaman tersebut dari orang lain sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah).

12. Bahwa pada tanggal 7 September 2013 sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa menelpon Saksi minta bertemu di depan Kantor Pegadaian Besuki karena buru-buru mau berangkat ke Jakarta untuk mengambil mobil yang Saksi beli kemudian Saksi menuju Kantor Pegadaian Besuki dan setelah bertemu dengan Terdakwa, Terdakwa langsung menanyakan kekeurangan uang sisa yang belum dibayarkan kemudian Saksi menyerahkan uang sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) kepada Terdakwa, kemudian setelah Terdakwa menerima uang tersebut langsung meninggalkan saksi.

13. Bahwa setelah Saksi menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah), Terdakwa sampai dengan saat ini belum menyerahkan mobil Toyota Avansa warna silver kepada Saksi.

14. Bahwa beberapa hari kemudian Terdakwa menghubungi Saksi melalui telpon memberitahukan jika ada mobil lelang Honda jazz dengan harga Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah) dan Terdakwa mendesak Saksi untuk menyediakan uang dan Saksi menyampaikan kalau Saksi sudah tidak mempunyai uang lagi kemudian Terdakwa mengatakan kalau uang hasil penjualan perhiasan sebesar Rp. 7.000.000,-(tujuh juta rupiah) yang telah diserahkan dulu itu ditambahkan jadi tinggal menambah sebesar Rp. 8.000.000,-(delapan juta rupiah).

(12)

12-

Saksi tetap menyampaikan sampai dengan saat ini belum mempunyai uang dan akhirnya Terdakwa sendiri yang menambahinya, sehingga dengan demikian Terdakwa sudah menjanjikan kepada Saksi bisa mempunyai mobil Toyota Avansa dan Honda Jazz.

16. Bahwa selain meminta uang untuk kedua mobil tersebut, Terdakwa juga meminta uang kepada Saksi dengan alasan dipakai untuk mengurus waktu penjualan, untuk uang bensin, untuk mengurus BPKB untuk membayar polisi, bahkan Saksi pernah ditakut-takuti oleh Terdakwa jika Saksi tidak mau mengasi uang yang diminta oleh Terdakwa maka Saksi akan dihukum karena mobil tersebut atas nama Saksi.

17. Bahwa selain Saksi memberikan uang kepada Terdakwa secara tunai, Saksi juga pernah mentransfer uang ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto dan pada saat Saksi mentransfer uang tersebut kadang ditemani oleh istri Saksi, kadang bersama anak Saksi (Sdri. Subaidah).

18. Bahwa Terdakwa meminta uang kepada Saksi hingga mencapai sebesar Rp. 000,- (Sembilan puluh tujuh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut :

a. Pada tanggal lupa bulan Agustus 2013 sekira pukul 15.00 Wib sebesar Rp.70.000.000,- (tujuh juta rupiah) di rumah Saksi katanya untuk biaya sekolah .

b. Pada tanggal 4 September 2013 sekira pukul 01.00 Wib sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) dirumah Saksi katanya untuk membayar uang muka mobil Toyota Avansa.

c. Pada tanggal 7 September 2013 sekira pukul 19.00 Wib sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) di depan Kantor Pegadaian Besuki katanya untuk sisa pembayaran mobil Toyota Avansa seharga Rp. 55.000.000,-(lima puluh lima juta rupiah).

d. Pada tanggal 9 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) katanya untuk mengambil mobil dari Jakarta ke Surabaya.

e. Pada tanggal 10 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 1.000.000,-(satu juta rupiah) katanya untuk ongkos supir mengambil mobil dari Jakarta ke Surabaya.

f. Pada tanggal 15 September 2013 sebesar Rp.3.500.000,-(tiga juta lima ratus ribu rupiah) di depan Kantor Pegadaian Besuki katanya untuk mebayar faktur penjualan dan uang bensin.

g. Pada tanggal 16 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi

(13)

13-

Suharto sebesar Rp. 700.000,-(tujuh ratus ribu rupiah) katanya untuk beli dongkrak dan tutup mobil.

h. Pada tanggal 20 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp.4.000.000,-(empat juta rupiah) katanya untuk mengambil BPKB.

i. Pada tanggal 25 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) katanya Terdakwa pinjam uang.

j. Pada tanggal 30 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 1.600.000,-(satu juta enam ratus ribu rupiah) katanya untuk membayar pajak mobil selama 3 Tahun.

k. Pada tanggal 4 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 2.200.000,-(dua juta dua ratus ribu rupiah) katanya untuk bayar tilang polisi.

l. Pada tanggal 4 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 280.000,-(dua ratus delapan puluh ribu rupiah) katanya untuk tambahan bayar tilang polisi.

m. Pada tanggal 7 Oktober 2013 sebesar Rp. 4.500.000,-(empat juta lima ratus ribu rupiah) di Pasar Besuki katanya untuk membayar kekurangan mobil Honda Jazz.

n. Pada tanggal 12 Oktober 2013 sebesar Rp. 8.720.000,-(delapan juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah) di Pasar Besuki katanya untuk membayar kekurangan mobil Honda Jazz.

o. Pada tanggal 18 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 3.450.000,-(tiga juta empat ratus lima puluh ribu rupiah) katanya untuk tambahan membayar kekurangan mobil karena harga naik.

p. Pada tanggal 18 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 50.000,-(lima puluh ribu rupiah) katanya untuk tambahan membayar kekurangan mobil karena harga naik.

19. Bahwa setelah Saksi memberi uang sebesar Rp. 97.000.000,- (Sembilan puluh tujuh juta rupiah) ternyata mobil tersebut tidak ada sehingga Saksi meminta kepada Terdakwa agar uang Saksi dikembalikan namun Terdakwa selalu menjanjikan dengan alasan akan pinjam bank untuk membayar Saksi tetapi sampai sekarang Terdakwa belum mengembalikan uang kepada Saksi.

20. Bahwa Saksi pernah ditipu pada bulan Januari 2015 sehabis magrib Saksi diajak oleh Terdakwa ke Bank BCA

(14)

14-

Cab. Besuki karena saat itu Saksi meminta uang Saksi dikembalikan kemudian sesampinya di Bank BCA tersebut Saksi bertanya kepada petugas Bank apakah jam sekarang masih bisa mengambil uang dan dijawab oleh petugas tersebut sudah tidak bisa dan disuruh kembali keesokan harinya namun ternyata itu hanya akal- akalan Terdakwa saja.

21. Bahwa Saksi bersama dengan Saksi-2 untuk melunasi pinjaman dari orang yang Saksi pinjami tersebut, akhirnya Saksi bersama dengan Saksi-2 pinjam ke Bank untuk melunasi orang-orang yang telah meminjami kepada Saksi dan setiap bulannya Saksi harus membayar ke Bank walaupun berat tetap Saksi lakukan dan untuk mencukupi itu semua saksi bekerja keras banting tulang dengan cara menambang pasir di sungai kemudian dijual kepada pembeli.

22. Bahwa perbuatan Terdakwa terhadap Saksi tersebut jelas melanggar aturan baik aturan pemerintah maupun agama dan dalam perkara ini yang dirugikan adalah Saksi yaitu telah memberikan uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 97.000.000,- (Sembilan puluh tujuh juta rupiah) sedangkan yang paling diutungkan adalah Terdakwa.

23. Bahwa Saksi tidak mengetahui uang tersebut digunakan untuk apa oleh Terdakwa, yang jelas Terdakwa telah menerima uang dari Saksi dengan cara yang tidak benar. Atas keterangan Saksi-1 tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya dan hanya meluruskan bahwa Terdakwa tidak memaksa terhadap Saksi-1 untuk menyiapkan uang akan tetapi hanya membohongi supaya Saksi-1 mau memberikan pinjaman uang kepada Terdakwa.

Saksi-2 :

Nama : HATIMA.

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga.

Tempat, tanggal lahir : Situbondo, 10 Oktober 1977. Kewarganegaraan : Indonesia.

Jenis kelamin : Perempuan.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Kampung Beringin RT. 001/RW. 002 Kel. Langkap Kec. Besuki Kab. Situbondo.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa tahun 1991 saat Saksi menikah dengan Saksi-1 Sunarso dan masih ada hubungan keluarga yaitu keponakan karena bapaknya Terdakwa masih sepupu dengan suami Saksi.

2. Bahwa pada tanggal lupa bulan Agustus 2013 sekira pukul 15.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi dan menemui Saksi-1 dan juga Saksi dengan maksud meminjam uang sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah) yang akan digunakan untuk sekolah ke jenjang lebih tinggi di Surabaya, karena Saksi-1 tidak mempunyai uang dan Saksi-1 merasa kasihan maka Saksi-1 bersama dengan Saksi menawakan perhiasan emas berupa kalung dan gelang milik Saksi serta

(15)

15-

gelang milik anak Saksi yang bernama Sdri. Jubaidah (Saksi-3).

3. Bahwa kemudian Saksi bersama dengan Saksi-1 Sunarso dan juga Terdakwa membawa serta menjual perhiasan tersebut ke toko mas Rizki laku terjual seharga Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) dan setelah laku kemudian Saksi bersama dengan Saksi-1 Sunarso dan juga Terdakwa kembali kerumah dan setelah sampai dirumah Saksi-1 menyerahkan uang tersebut sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) kepada Terdakwa dan selanjutnya Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang tersebut dalam waktu satu bulan.

4. Bahwa pada hari Rabu tanggal 4 September 2013 sekira pukul 01.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi dan menemui Saksi-1 dengan maksud akan menjual mobil Toyota Avansa seharga Rp.55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) yang sebelumnya sudah bertransaksi dengan Saksi-1 Sunarso lewat telpon, namun mobil tersebut tidak dibawa oleh Terdakwa kemudian Terdakwa memaksa agar Saksi-1 mau membeli mobil tersebut dengan mengatakan sayang kalau tidak dibeli mobil tersebut mobil hasil lelang dan harganya murah.

5. Bahwa oleh karena Terdakwa mendesak terus akhirnya Saksi-1 dengan pertimbangan Terdakwa sudah membawa perhiasan maka Saksi-1 Sunarso menyetujuinya dan akan mencarikan uang secepatnya dan setelah Saksi-1 dapat uang pinjaman dari orang lain sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) kemudian uang tersebut diserahkan kepada Terdakwa sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) sebagai uang muka, sedangkan sisanya sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) akan diambil Terdakwa tiga hari lagi.

6. Bahwa setelah Saksi-1 menyerahkan uang tersegut, kemudian Saksi-1 bersama dengan Saksi meminjam lagi kepada teman-teman terdekat untuk dapatnya meminjamin uang untuk melunasi sisa kekurangan mobil dan akhirnya Saksi-1 bersama dengan Saksi mendapat pinjaman tersebut sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah).

7. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 7 September 2013 sekira pukul 18.30 Wib Terdakwa menelpon Sdr. Sunarso minta bertemu di depan Kantor Pegadaian Besuki karena buru-buru takut terlambat berangkat ke Jakarta kemudian sekira pukul 19.00 Wib Saksi bersama Saksi-1 Sunarso menuju Kantor Pegadaian Besuki dan setelah bertemu dengan Terdakwa, setelah itu Saksi-1 Sunarso menyerahkan uang sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) kepada Terdakwa tanpa diseratai tanda bukti penyerahan uang.

8. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 September 2013 Terdakwa menelpon Sdr. Sunarso dan menawarkan lagi mobil Honda jazz dengan harga Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah) saat itu kami tidak percaya tetapi Terdakwa tetap mendesak dengan menawarkan hutang Terdakwa berupa perhiasan sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) dimasukkan ke harga mobil Honda Jazz dan kekurangannya sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) nanti setelah

(16)

16-

mobil ada dan sampai di Besuki.

9. Bahwa sesuai apa yang dikatakan Terdakwa setelah mobil tersebut ada, nanti Saksi bersama dengan Saksi-1 untuk menjual mobil tersebut dan kekurangan mobil sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) nanti Saksi yang mengembalikan kepada Terdakwa.

10. Bahwa selanjutnya Terdakwa menyampaikan kembali kepada Saksi-1 maupun kepada Saksi untuk mengeluarkan kedua mobil tersebut Terdakwa meminta uang lagi sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) dan saat itu Terdakwa meyakinkan kami dengan mengatakan “kalau nanti mobil ini dibeli, kemudian dijual lagi maka untungnya akan besar sekali” karena Terdakwa terus mendesak dan terus berusaha meyakinkan Saksi dan Saksi-1 Sunarso maka akhirnya Saksi-1 Sunarso mau membelinya sehingga pada hari Senin tanggal 9 September Saksi bersama dengan anak Saksi (Saksi-3) mentransfer uang ke pada Terdakwa melalui Bank BCA Cab. Besuki sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).

11. Bahwa selain meminta uang untuk kedua mobil tersebut, Terdakwa juga meminta uang dengan alasan dipakai untuk mengurus cek fisik kendaraan, untuk faktur penjualan, untuk mengambil BPKB, uang ditangkap polisi, uang ke Jakarta dan lain-lain.

12. Bahwa selain Saksi memberikan uang kepada Terdakwa secara tunai, kami juga pernah mentransfer uang ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto.

13. Bahwa Terdakwa meminta uang kepada Saksi dan Saksi-1 Sunarso dengan rincian sebagai berikut:

a. Pada hari Senin tanggal 9 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) katanya untuk mengambil dua unit mobil dari Jakarta ke Surabaya.

b. Pada hari Selasa tanggal 10 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 1.000.000,-(satu juta rupiah) katanya untuk dua orang supir mengambil mobil dari Jakarta ke Surabaya.

c. Pada hari Minggu tanggal 15 September 2013 sebesar Rp.3.500.000,-(tiga juta lima ratus ribu rupiah) di depan Kantor Pegadaian Besuki katanya untuk mebayar faktur penjualan dan uang bensin.

d. Pada hari Senin tanggal 16 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 700.000,-(tujuh ratus ribu rupiah) katanya untuk beli dongkrak.

e. Pada hari Jumat tanggal 20 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar

(17)

Rp.4.000.000,-17-

(empat juta rupiah) katanya untuk mengambil BPKB.

f. Pada hari Rabu tanggal 25 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) katanya untuk membayar hutang Terdakwa setelah pulang mau diganti.

h. Pada hari Senin tanggal 30 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 1.600.000,-(satu juta enam ratus ribu rupiah) katanya untuk membayar pajak mobil selama 3 Tahun.

h. Pada hari Jumat tanggal 4 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 2.200.000,-(dua juta dua ratus ribu rupiah) katanya mobil ditahan polisi.

i. Pada hari Jumat tanggal 4 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 280.000,-(dua ratus delapan puluh ribu rupiah) katanya mobil ditahan polisi.

j. Pada hari Senin tanggal 7 Oktober 2013 sebesar Rp. 4.500.000,-(empat juta lima ratus ribu rupiah) di Pasar Besuki katanya untuk membayar kekurangan mobil Honda Jazz.

k. Pada hari Sabtu tanggal 12 Oktober 2013 sebesar Rp. 8.720.000,-(delapan juta tujuh ratus dua puluh ribu rupiah) di Pasar Besuki katanya untuk membayar kekurangan mobil Honda Jazz.

l. Pada hari Jumat tanggal 18 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 3.500.000,-(tiga juta lima ratus ribu rupiah) katanya untuk tambahan membayar mobil karena harga naik.

14. Bahwa setelah Saksi dan Saksi-1 Sunarso menyerahkan uang kepada Terdakwa, Saksi tidak pernah bertemu langsung dengan Terdakwa namun Saksi-1 Sunarso masih bisa menghubungi Terdakwa lewat telpon dan setiap ditanyakan masalah mobil, Terdakwa selalu menyampaikan dengan bermacam-macam alasan bahkan selalu minta uang untuk pengurusan mobil.

15. Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa belum mengembalikan uang milik Saksi dan setiap kali Saksi menagih Terdakwa tidak mendapatkan hasil, akhirnya Saksi pernah melaporkan perbuatan Terdakwa kepada Komandan Marinir di Karangtekok Situbondo untuk membantu agar Terdakwa mengembalikan uang milik Saksi tetapi tidak berhasil sehingga Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Pomal.

16. Bahwa Saksi bersama dengan Saksi-1 untuk melunasi pinjaman dari orang yang Saksi pinjami tersebut, akhirnya

(18)

18-

Saksi bersama dengan Saksi-1 pinjam ke Bank untuk melunasi orang-orang yang telah meminjami kepada Saksi-1.

Atas keterangan Saksi-2 tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-3 :

Nama : SUBAIDAH

Pekerjaan : Mahasiswa.

Tempat, tanggal lahir : Situbondo, 26 Agustus 1994. Kewarganegaraan : Indonesia.

Jenis kelamin : Perempuan.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Kampung Beringin Rt 01 Rw 02 Kel Langkap Kec Basuki Kab Situbondo.

Yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak bulan Agustus 2013 saat lebaran Saksi bersama orangtua Saksi yaitu Saksi-1 Sunarso dan Saksi-2 Hatima datang ke rumah orangtua Terdakwa untuk bersilaturahmi di Ds. Gunung Malang Kec. Suboh Kab. Situbondo karena orangtua Terdakwa masih saudara bapak Saksi dan kebetulan waktu itu Terdakwa berada di rumah orangtuanya.

2. Bahwa pada tanggal lupa bulan Agustus 2013 sekira pukul 15.00 Wib Terdakwa datang ke rumah orangtua Saksi dengan maksud meminjam uang yang akan digunakan untuk sekolah ke jenjang lebih tinggi, karena orangtua Saksi tidak mempunyai uang kemudian Saksi-2 mendatangi Saksi mau pinjam perhiasan Saksi berupa gelang emas untuk membantu Terdakwa, setelah itu gelang dan kalung Saksi serahkan kepada Saksi-2.

3. Bahwa setelah Saksi-2 menerima gelang dan kalung dari Saksi, kemudian Saksi-1 bersama Saksi-2 dan Terdakwa pergi ke pasar Besuki untuk menjual gelang dan kalung Saksi dan sesampainya di pasar Besuki tepatnya di toko mas Rizki, gelang dan kalung Saksi dijual dan laku terjual seharga Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah).

4. Bahwa setelah mendapatkan uang tersebut, Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dan juga Terdakwa kembali kerumah orang tua Saksi dan setelah sampai dirumah orang tua Saksi, Saksi-1 menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa.

5. Bahwa sekira bulan September 2013 Saksi-1 pernah meminta pendapat Saksi dan mengatakan habis ditelpon oleh Terdakwa yang menawakan mobil Toyota Avansa dengan harga Rp. 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) kemudian Saksi memberikan saran terserah Saksi-1 saja, kalau Saksi-1 tidak punya uang jangan dipaksakan dan juga Saksi-1 mengatakan kepada Saksi kalau Terdakwa terus memaksa Saksi-1 untuk membeli mobil tersebut.

6. Bahwa akhirnya Saksi-1 menuruti keinginan Terdakwa untuk membeli mobil Toyota Avansa yang ditawarkan oleh Terdakwa

(19)

19-

dengan cara mencicil yang pertama pada tanggal 4 September 2013 Saksi-1 menyerahkan uang kepada Terdakwa sebesar Rp.28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) di rumah Saksi-1 dengan disaksikan oleh Saksi dan Saksi-2 serta nenek Saksi.

7. Bahwa pada tanggal 7 September 2013 Saksi-1 menyerahkan uang lagi kepada Terdakwa sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) di depan kantor Pegadaian Besuki dengan disaksikan oleh Saksi-2 namun dalam penyerahan uang tersebut Terdakwa tidak memberikan tanda bukti apapun.

8. Bahwa pada tanggal 10 September 2013 Saksi hanya dikirim gambar mobil Toyota Avansa oleh Terdakwa melalui SMS dan sampai dengan sekarang orangtua Saksi yaitu Saksi-1 tidak pernah menerima mobil tersebut dari Terdakwa.

9. Bahwa selain meminta uang secara tunai Terdakwa juga pernah meminta uang melalui transfer sekitar 10 (sepuluh) kali ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto dengan alasan dipakai untuk uang bensin, untuk mengurus faktur penjualan, untuk membayar pajak selama 3 tahun. 10. Bahwa Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 dengan cara

ditransfer dan setiap kali mentransfer Saksi selalu yang melakukannya bersama dengan Saksi-1 dengan rincian sebagai berikut:

a. Pada tanggal 9 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah).

b. Pada tanggal 10 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 1.000.000,-(satu juta rupiah).

c. Pada tanggal 16 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 700.000,-(tujuh ratus ribu rupiah). d. Pada tanggal 20 September 2013 dengan cara ditransfer

ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp.4.000.000,-(empat juta rupiah). e. Pada tanggal 25 September 2013 dengan cara ditransfer

ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah).

f. Pada tanggal 30 September 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 1.600.000,-(satu juta enam ratus ribu rupiah).

g. Pada tanggal 4 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 280.000,-(dua ratus delapan puluh ribu rupiah).

(20)

20-

h. Pada tanggal 4 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 2.200.000,-(dua juta dua ratus ribu rupiah).

i. Pada tanggal 18 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 3.450.000,-(tiga juta empat ratus lima puluh ribu rupiah).

j. Pada tanggal 18 Oktober 2013 dengan cara ditransfer ke rekening Bank BCA nomor 1211098266 a.n Budi Suharto sebesar Rp. 50.000,-(lima puluh ribu rupiah). 11. Bahwa Saksi mengetahui orangtua Saksi sudah menyerahkan

uang kepada Terdakwa kurang lebih sebesar Rp. 97.000.000,- (sembilan puluh tujuh juta rupiah) sedangkan mobil yang ditawarkan oleh Terdakwa sampai sekarang tidak pernah diserahkan kepada orangtua Saksi dan menurut Saksi semua itu hanya akal-akalan Terdakwa agar orangtua Saksi mau menyerahkan uang kepada Terdakwa.

12. Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa belum menyerahkan mobil yang ditawarkan dan belum mengembalikan uang kepada orangtua Saksi.

13. Bahwa Saksi-1 mendapatkan uang yang diberikan kepada Terdakwa tersebut adalah meminjam dari orang lain dan untuk menutupi hutang-hutangnya tersebut Saksi-1 pinjam di Bank dan sampai sekarang orang tua saksi setiap bulannya masih mencicil di Bank.

Atas keterangan Saksi-3 tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-4 :

Nama : MOCH MAKKI SUBAIDAH

Pekerjaan : Mahasiswa.

Tempat, tanggal lahir : Situbondo, 08 Juli 1992. Kewarganegaraan : Indonesia.

Jenis kelamin : Laki-laki.

Agama : Islam.

Tempat tinggal : Ds Blimbing Rt 03 Rw 01 kec Basuki Kab Situbondo.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa dengan dikenalkan oleh bapak mertua Saksi yaitu Saksi-1 Sunarso, pada saat silaturahmi lebaran idul fitri tahun 2013 di rumah Terdakwa di daerah Ds. Suboh Kab. Situbondo dan masih ada hubungan keluarga.

2. Bahwa yang Saksi ketahui tentang perkara Terdakwa adalah Terdakwa pernah meminjam uang kepada Saksi-1 Sunarso di rumahnya dengan alamat Ds. Langkap Rt. 001 Rw. 002 Kec. Besuki Kab. Situbondo dengan alasan uang tersebut digunakan untuk keperluan sekolah supaya jabantannya bertambah namun lama-lama Terdakwa menawarkan mobil

(21)

21-

kepada Sdr. Sunarso dengan alasan Terdakwa mempunyai banyak mobil.

3. Bahwa dalam hal ini Saksi hanya sebatas dimintai tolong untuk menjembatani masalah keuangan yang diminta oleh Terdakwa, tetapi akhirnya Saksi-1 Sunarso bercerita banyak tentang permasalahannya dengan Terdakwa tentang keuangannya yang dipinjam dan ditipu tentang pembelian mobil oleh Terdakwa.

4. Bahwa Saksi pernah mengetahui kalau Saksi-1 Sunarso telah mentransfer uang kepada Terdakwa sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) yang katanya untuk mengeluarkan kendaraan yang akan dibeli oleh Saksi-1 Sunarso.

5. Bahwa Saksi-1 Sunarso melibatkan Saksi atas sebagian keuangan yang sudah diberikan kepada Terdakwa dengan maksud agar Terdakwa menepati janjinya untuk memberikan mobil yang dibeli oleh Saksi-1 Sunarso, disamping itu agar Terdakwa mengerti jika uang yang selama ini diberikan adalah uang pesantren milik Saksi serta supaya kalaupun mobil yang dijanjikan tidak ada minimal uangnya tersebut oleh Terdakwa segera dikembalikan kepada Saksi-1 Sunarso.

6. Bahwa pada tanggal 18 Oktober 2013 saat Saksi ada pengajian, Terdakwa menelpon calon ibu mertua Saksi yaitu Saksi-2 Halimah kemudian Saksi disuruh bicara kepada Terdakwa agar mengatakan jika uang sebesar Rp. 3.500.000,- (tiga juta lima ratus ribu rupiah) tersebut adalah milik Saksi karena Terdakwa saat itu minta uang kepada Saks-2 Halimah dan saat itu Terdakwa tetap meminta agar mentransfer uang melalui Bank BCA atau lewat rekening Saksi, tetapi akhirnya Saksi-1 Sunarso yang mentransfer uang tersebut bersama dengan Saksi-3 Subaidah.

7. Bahwa setelah kejadian tersebut, Saksi-1 Sunarso pernah menghubungi Terdakwa melalui HP kemudian Terdakwa disuruh berbicara dengan Saksi namun Terdakwa tidak mau dengan alasan Terdakwa tidak ada urusan dengan Saksi.

8. Bahwa Saksi-1 Sunarso pernah mengirim uang sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) kepada Terdakwa, dan uang tersebut dianggap uang milik Saksi padahal uang tersebut adalah milik Saksi-1Sunarso yang diperoleh dari pinjaman orang lain.

9. Bahwa istri Saksi yaitu Saksi-3 Subaidah pernah memperlihatkan foto gambar mobil Honda Jazz kepada Saksi, dan memberitahukan jika mobil tersebut yang akan dikirim oleh Terdakwa kepada Saksi-1 Sunarso, tetapi sampai dengan sekarang mobil tersebut tidak pernah ada dan juga Terdakwa sampai dengan saat ini belum mengembalikan uang Saksi-1 Sunarso.

10. Bahwa perbuatan Terdakwa terhadap Saksi-1 tersebut jelas melanggar aturan baik aturan pemerintah maupun agama dan dalam perkara ini yang dirugikan adalah Saksi-1 sedangkan yang paling diutungkan adalah Terdakwa.

(22)

22-

11. Bahwa Saksi tidak mengetahui uang tersebut digunakan untuk apa oleh Terdakwa, yang jelas Terdakwa telah menerima uang dari Saksi-1 dengan cara yang tidak benar.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa Saksi Marsiah telah dipanggil secara sah dan patut, sesuai ketentuan pasal 139 Undang-undang No. 31 tahun 1997, namun saksi tersebut tidak dapat hadir dipersidangan dikarenakan sudah tua dan sakit-sakitan.

Menimbang : Bahwa oleh karena keterangan saksi yang tidak hadir dipersidangan tersebut di atas, keterangannya dalam berita acara pemeriksaan telah diberikan dibawah sumpah, maka dengan mendasari ketentuan pasal 155 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997 serta atas persetujuan Terdakwa, selanjutnya keterangan saksi yang tidak hadir dipersidangan tersebut telah dibacakan oleh Oditur Militer dalam berita acara pemeriksaan yang dibuat oleh penyidik sebagai berikut :

Saksi-5 :

Nama lengkap : MARSIAH Pekerjaan : -

Tempat, tgl.lahir : Situbondo, tahun 1959 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Kampung Beringin Rt 01 Rw 02 Kel Langkap Kec Besuki Kab Situbondo.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Terdakwa masih kecil dalam hubungan sebagai keponakan dari menantu Saksi (Sdr. Sunarso).

2. Bahwa Terdakwa telah melakukan penipuan terhadap Saksi-1 Sunarso dengan cara pada tanggal 4 September 2013 sekira pukul 01.00 Wib Sdr. Sunarso dan Sdri. Halimah telah menyerahkan uang sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) kepada Terdakwa dirumah Sdr. Sunarso.

3. Bahwa pada saat menyerahkan uang tersebut Saksi mengetahuinya dan uang tersebut diserahkan kepada Terdakwa untuk pembelian mobil Toyota Avansa namun sampai dengan saat ini mobil tersebut masih belum ada dan Terdakwa menjanjikan akan mengantar mobil tersebut kepada Sdr. Sunarso.

4. Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa tidak pernah mengantar mobil Toyota Avansa kepada Sdr. Sunarso, itu semua hanya akal-akalan Terdakwa saja dan juga uang Sdr. Sunarso sampai dengan saat ini belum dikembalikan oleh Terdakwa.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut diatas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

(23)

23-

Menimbang : Bahwa Terdakwa dipersidangan memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AL pada tahun 2000 melalui pendidikan Dikcatam PK Angk. XX/I di Kobangdikal Juanda Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar dan ditempatkan di Yonmarhanlan Lantamal V Jayapura, pada tahun 2004 pindah ke Yonif 5 Mar Surabaya dan pada tahun 2009 dimutasi ke PLP Mar 5 Baluran sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Praka Mar NRP 98312.

2. Bahwa sebelumnya Terdakwa pernah dijatuhi hukuman disiplin pada tahun 2004 karena mangkir dan pada tahun 2005 pernah diajtuhi hukuman pidana penjara selama 20 (dua puluh) hari dalam perkara desersi dan pada tahun 2016 pernah dijatuhi hukuman pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan pidana tambahan dipecat dari dinas militer.

3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-1 Sunarso sejak Terdakwa masih kecil karena Saksi-1 Sunarso adalah pak lik Terdakwa atau adik sepupu bapak Terdakwa.

4. Bahwa awal terjadinya perkara ini adalah Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui telpon dengan maksud mau pinjam uang dengan alasan akan Terdakwa pakai untuk sekolah / kuliah dan Terdakwa akan dating kerumah Saksi1.

5. Bahwa pada bulan Agustus 2013 sekira pukul 15.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 dengan maksud meminjam uang kemudian Saksi-1 jawab “Saya tidak punya uang” kemudian Terdakwa berusaha meyakinkan kepada Saksi-1 kalau uang tersebut akan Terdakwa gunakan untuk biaya sekolah.

6. Bahwa tidak lama kemudian Saksi-1 bilang kepada Terdakwa kalau uang tidak punya akan tetapi ada emas kepunyaan istri (saksi-2) sama anak saya (saksi-3) berupa gelang dan kalung”, kemudian Terdakwa menyetujuinya untuk dijual perhiasan tersebut dan tidak bererapa lama kemudian Saksi-1 bersama Saksi-2 dan Terdakwa pergi ke Pasar Besuki untuk menjual emas tersebut ke toko Mas Rizki dan perhiasan emas tersebut akhirnya laku sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah).

7. Bahwa setelah terjual Saksi-1 bersama Saksi-2 dan juga Terdakwa kembali kerumah Saksi-1, kemudian setelah sampai rumah baru uang sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) saksi-1 serahkan kepada Terdakwa sebagai pinjaman selanjutnya Terdakwa menerima uang tersebut dan Terdakwa berjanji akan mengembalikan uang tersebut dalam waktu satu bulan.

8. Bahwa pada hari Rabu tanggal 4 September 2013 sekira pukul 01.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 dan menemui Saksi-1 dengan maksud akan menjual mobil Toyota Avansa seharga Rp.55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) dan mobil tersebut harganya sangat murah sebab mobil tersebut

(24)

24-

merupakan mobil hasil lelang.

9. Bahwa akhirnya Saksi-1 Sunarso menyetujuinya dan akan mencarikan uang secepatnya dan setelah Saksi-1 dapat uang pinjaman dari orang lain sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) kemudian uang tersebut diserahkan kepada Terdakwa sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) sebagai uang muka, sedangkan sisanya sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) akan diambil Terdakwa tiga hari lagi.

10. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 7 September 2013 sekira pukul 18.30 Wib Terdakwa menelpon Saksi-1 Sunarso minta bertemu di depan Kantor Pegadaian Besuki dengan alas an Terdakwa buru-buru takut terlambat berangkat ke Jakarta padahal itu hanya untuk membohongi Saksi-1 Sunarso saja, kemudian sekira pukul 19.00 Wib Terdakwa bertemu dengan Saksi-1 bersama Saksi-2 Sunarso didepan Kantor Pegadaian Besuki dan setelah bertemu Saksi-1 Sunarso menyerahkan uang sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) kepada Terdakwa.

11. Bahwa pada hari Minggu tanggal 8 September 2013 Terdakwa menelpon Saksi-1 Sunarso dan menawarkan lagi mobil Honda jazz dengan harga Rp. 15.000.000,-(lima belas juta rupiah) dan Terdakwa menawarkan kalau hutang Terdakwa berupa perhiasan sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) dimasukkan ke harga mobil Honda Jazz sehingga kekurangannya tinggal Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) dan Terdakwa juga mengatakan setelah mobil tersebut ada, nanti Saksi-1 bersama dengan Saksi-2 dapat menjual mobil tersebut dan kekurangan mobil sebesar Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah) nanti Saksi-1 baru mengembalikan kepada Terdakwa.

12. Bahwa Terdakwa sudah lupa berapa kali Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1 Sunarso, begitu juga dengan waktunya dan dimana Terdakwa menerima uang tersebut namun seingat Terdakwa hanya di rumah Saksi-1 Sunarso dan di pasar Besuki.

13. Bahwa pada saat Terdakwa meminta uang kepada Saksi-1. Sunarso, sebelumnya Terdakwa menghubungi Saksi-1. Sunarso melalui HP terlebih dahulu baru kemudian Terdakwa meminta uang secara berangsur-angsur atau tidak cash, baik secara tunai maupun secara ditransfer melalui rekening Terdakwa di Bank BCA Cab. Situbondo dengan nomor rekening 1211098266.

14. Bahwa Terdakwa mengakui telah meminta atau meminjam uang kepada Saksi-1 Sunarso hingga jumlah totalnya sebesar Rp. 97.000.000,- (sembilan puluh tujuh juta rupiah) namun Terdakwa tidak pernah memberikan tanda bukti dalam bentuk apapun.

15. Bahwa awalnya Terdakwa benar-benar ingin menawarkan mobil kepada Saksi-1 Sunarso tetapi karena mobil yang Terdakwa tawarkan datangnya terlalu lama sehingga Saksi-1 Sunarso tidak mau dan tidak sabar sehingga Saksi-1 Sunarso

(25)

25-

laporan ke kesatuan Puslatpur Marinir 5 Baluran.

16. Bahwa uang dari Saksi-1 Sunarso tersebut Terdakwa gunakan semuanya untuk bersenang-senang dan foya-foya dengan wanita lain yaitu penyanyi dangdut dari Banyuwangi.

17. Bahwa selain terhadap Saksi-1 Sunarso, Terdakwa juga pernah melakukan penipuan terhadap Praka Budi Hartono anggota TNI AD.

18. Bahwa dalam permasalahan ini, Terdakwa berjanji dan bersedia akan mengembalikan uang sebesar Rp. 97.000.000,- (sembilan puluh tujuh juta rupiah) kepada Saksi-1 Sunarso dengan cara akan dibayar oleh kakak Terdakwa sedangkan gaji Terdakwa sudah tidak mungkin lagi untuk dapat membayar apalagi sekarang istri Terdakwa menggugat cerai kepada Terdakwa.

19. Bahwa Terdakwa merasa bersalah, menyesali atas atas perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.

Menimbang : Bahwa untuk memperkuat dakwaannya maka Oditur Militer mengajukan barang bukti ke persidangan berupa Surat-surat :

1. 1 (satu) lembar fotocopy KTA atas nama Praka Mar Budi Suharto NRP 98312.

2. 1 (satu) lembar surat pernyataan tertanggal 21 Juli 2014. 3. 10 (sepuluh) lembar tanda bukti transfer Bank BCA Cab.

Besuki ke nomor rekening 12111098266 atas nama Budi Suharto.

Menimbang : Bahwa terhadap barang bukti berupa surat-surat yang diajukan oleh Oditur Militer dipersidangan, Majelis memberikan pendapatnya sebagai berikut :

1. Mengenai bukti surat berupa 1 (satu) lembar fotocopy KTA atas nama Praka Mar Budi Suharto NRP 98312, merupakan bukti adanya identitas Terdakwa yang berdinas di Puslatpur Marinir, Oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

2. Mengenai bukti surat berupa 1 (satu) lembar surat pernyataan tertanggal 21 Juli 2014, merupakan bukti adanya pernyataan dari Terdakwa kepada Saksi-1 Sunarso bersedia mengembalikan uang sebesar Rp. 97.000.000,- (sembilah puluh tujuh juta rupiah) pada tanggal 04 Agustus 2014 yang diketahui oleh Komandan Puslatpurmar-5 Baluran Mayor Marinir NRP. 13399/P, Oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

3. Mengenai bukti surat berupa 10 (sepuluh) lembar tanda bukti transfer Bank BCA Cab. Besuki ke nomor rekening 12111098266 atas nama Budi Suharto, merupakan bukti adanya transfer dari Saksi-1 Sunarso kepada Terdakwa melalui Bank BCA selama 10 (sepuluh) kali dimana setiap kali Terdakwa minta uang kepada Saksi-1, Saksi-1 Sunarso selalu

(26)

26-

memberikannya melalui transfer lewat Bank BCA, Oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat barang bukti tersebut dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini.

Menimbang : Bahwa barang bukti berupa surat-surat tersebut di atas telah dibacakan dan diperlihatkan kepada Terdakwa, para Saksi dan Oditur Militer dipersidangan serta telah dibenarkan sehingga dapat dijadikan sebagai barang bukti dalam perkara ini dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi di bawah sumpah maupun yang dibacakan dan barang bukti serta setelah menghubungkan satu dengan lainnya diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar sesuai keterangan Terdakwa, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AL pada tahun 2000 melalui pendidikan Dikcatam PK Angk. XX/I di Kobangdikal Juanda Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada Mar dan ditempatkan di Yonmarhanlan Lantamal V Jayapura, pada tahun 2004 pindah ke Yonif 5 Mar Surabaya dan pada tahun 2009 dimutasi ke PLP Mar 5 Baluran sampai dengan pada saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini Terdakwa masih berdinas aktif dengan pangkat Praka Mar NRP 98312. 2. Bahwa benar sebelumnya Terdakwa pernah dijatuhi hukuman

disiplin pada tahun 2004 karena mangkir dan pada tahun 2005 pernah diajtuhi hukuman pidana penjara selama 20 (dua puluh) hari dalam perkara desersi dan pada tahun 2016 pernah dijatuhi hukuman pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan dan pidana tambahan dipecat dari dinas militer.

3. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-1 Sunarso sejak Terdakwa masih kecil karena Saksi-1 Sunarso adalah pak lik Terdakwa atau adik sepupu bapak Terdakwa.

4. Bahwa benar sesuai keterangan Saksi-1 yang dikuatkan Saksi-2 dan Saksi-3 serta diakui oleh Terdakwa, awalnya perkara ini terjadi Terdakwa menghubungi Saksi-1 melalui telpon dengan maksud mau pinjam uang, karena Saksi-1 tidak punya uang maka Saksi-1 menjawab “Saya tidak punya uang” namun Terdakwa tetap memaksa mau pinjam uang dengan alasan akan dipakai untuk sekolah / kuliah dan meskipun saksi-1 tidak punya uang Terdakwa mendesak terus kepada Saksi-1 untuk mencarikan uang.

5. Bahwa benar pada bulan Agustus 2013 sekira pukul 15.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 dengan maksud meminjam uang kemudian Saksi-1 menjawab “Saya tidak punya uang” tetapi Terdakwa memaksa Saksi-1 untuk cari pinjaman namun Saksi-1 menolaknya dan Terdakwa terus mendesak Saksi-1 untuk dapatnya dicarikan uang dengan alasan untuk biaya sekolah.

6. Bahwa benar oleh kerana Terdakwa tetap memaksa kepada Saksi-1 akhirnya Saksi-1 merasa kasihan dan Saksi-1 bilang kepada Terdakwa kalau uang tidak punya akan tetapi ada emas kepunyaan istri (saksi-2) sama anak Saksi-1 (saksi-3) berupa gelang dan kalung”, kemudian Terdakwa

(27)

27-

menyetujuinya untuk dijual perhiasan tersebut dan tidak bererapa lama lagi Saksi-1 bersama Saksi-2 dan Terdakwa pergi ke Pasar Besuki untuk menjual emas tersebut ke toko Mas Rizki dan perhiasan emas tersebut akhirnya laku sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah).

7. Bahwa benar setelah terjual Saksi-1 bersama Saksi-2 dan juga Terdakwa kembali kerumah Saksi-1 kemudian setelah sampai rumah baru uang sebesar Rp. 7.000.000,- (tujuh juta rupiah) saksi-1 menyerahkan kepada Terdakwa sebagai pinjaman selanjutnya Terdakwa menerima uang tersebut dan berjanji akan mengembalikan uang tersebut dalam waktu satu bulan.

8. Bahwa benar satu bulan kemudian Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 bukannya mengembalikan uang pinjaman tetapi malah menawarkan mobil Toyota Avansa warna silver dengan harga Rp. 55.000.000,- (lima puluh lima juta rupiah) kepada Saksi-1 dan menyuruh Saksi-1 untuk menyediakan uang sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) sebagai uang muka, karena Saksi-1 tidak punya uang maka Saksi-1 tidak mau.

9. Bahwa benar walaupun Saksi-1 tidak mau, akan tetapi Terdakwa tetap memaksa Saksi-1 untuk membeli mobil tersebut karena harganya murah sebab mobil lelangan dan saat itu Terdakwa mengatakan jika mobil tersebut nanti dijual lagi Saksi-1 akan mendapat untung, akhirnya Saksi-1 menyetujuinya untuk membeli mobil tersebut akan tetapi Saksi-1 untuk sementara waktu belum mempunyai uang dan akan secepatnya mencari uang dulu untuk membeli mobil tersebut.

10. Bahwa benar selanjutnya Saksi-1 mencari uang dengan cara meminjam sama orang yang dekat dengan Saksi-1 dan akhirnya terkumpul sejumlah pinjaman sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah), kemudian pada tanggal 4 September 2013 sekira pukul 01.00 Wib Terdakwa datang ke rumah Saksi-1 dengan maksud mengambil uang tersebut.

11. Bahwa benar setelah Terdakwa berada dirumah Saksi-1, kemudian Saksi-1 menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) dengan disaksikan oleh 2 dan ibu mertua Saksi-1 namun tidak memakai tanda terima selanjutnya Terdakwa mengatakan apabila sisanya sebesar Rp. 27.000.000,-(dua puluh tujuh juta rupiah) akan diambil pada tanggal 7 September 2013.

12. Bahwa benar sebelum Saksi-1 menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa, Saksi-1 menyampaikan kepada Terdakwa bahwa uang sebesar Rp. 28.000.000,-(dua puluh delapan juta rupiah) tersebut merupakan uang pinjaman dari dari Sdr. Maki (Saksi-4) bukan pinjaman dari orang lain dengan harapan Terdakwa akan segan terhadap menantu Saksi.

13. Bahwa benar setelah Saksi-1 menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa, kemudian Saksi-1 tetap mencari pinjaman lagi ke orang lain dengan maksud untuk melunasi sisanya

Referensi

Dokumen terkait

 Di sisi lain, penerimaan negara dari sektor hulu migas di 1H17 tercatat melebihi target, SKK Migas mencatat realisasi penerimaan negara mencapai US$ 6,48 miliar atau

Bagian ini diisi dengan hasil identifikasi kelas analisis untuk setiap paket analisis dengan mengacu pada skenario setiap use case.. Sebuah kelas seharusnya tidak muncul di lebih dari

Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih

Lubuk Basung UPT Pend.TK & SD

[r]

Hasil yang dicapai bahwa sistem penjualan online atau E-Commerce akan mampu merespon proses tawar-menawar harga multi product dari customer secara otomatis,

Према условима из овог Просторног плана потребна је израда планске (посебне основе газдовања шумама) и пројектне документације (Пројекат подизања

Од рачунарског дизајна са Технички искусним тимом наша Иновативна TURBINA VAWT технологија тестирана у Вјетротунелу и природним