• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV KONSEP PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IV KONSEP PERANCANGAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

IV

KONSEP PERANCANGAN

A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Pengguna Karya

Karya ini digunakan sebagai sarana edukasi mengenai jajanan yang sehat. Didalamnya berisi bagaimana ciri jajanan yang berbahaya, akibat dari jajanan yang berbahaya, ciri jajanan yang sehat, ciri pedagang yang higenis, dan apa saja yang dapat dilakukan jika tidak jajan.

2. Sasaran Karya

Kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi anak bagaimana cara memilih jajanan yang baik, oleh karena itu anak-anak merasa aman dan yakin bahwa jajanan yang mereka konsumsi tersebut tidak berbahaya bagi tubuh mereka. Selain itu penggunaan video ini dapat menjadi hiburan bagi anak disamping informasi yang mereka dapatkan.

B. TATARAN SISTEM 1. Penyebaran Karya

Kampanye ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dasar, tempat dimana anak-anak banyak menghabiskan waktu untuk jajan. Sekolah yang telah menjadi uji coba kampanye in adalah SDN Meruya Utara 09 pagi dan SDN Grogol Utara 012 pagi. Selain itu karya akan diunggah ke sosial media seperti YouTube dan Instagram, hal tersebut dilakukan agar guru atau orangtua murid dapat menayangkan video kembali dengan mencarinya ke mesin pencarian video dengan kata kunci “Anak Pintar Jajan Pintar”.

(2)

2. Pemanfaatan Karya / Produk

Sebagai media edukasi dan hiburan agar anak-anak dapat menghindari bahaya dari jajan sembarangan

C. TATARAN PRODUK 1. Video Animasi

Video animasi untuk kampanye jajan sehat ini mengusung tema, “Anak Pintar Jajan Pintar”, mengajak anak-anak sekolah dasar untuk dapat mengetahui jajanan seperti apa yang baik untuk tubuh mereka. Video ini dibuat pada ukuran 1280x720, dengan durasi 02:50 menit.

a. Storyboard

No. Scene Deskripsi/Transition

1

00:00:00 – 00:00:06

Opening title

Headline: Anak Pintar Jajan Pintar (Overshoot scale From Anchor Point)

Tagline: Yakin jajanmu sehat? (Fade Character From The Start)

(3)

2

00:00:07- 00:00:29

Transition: Ease Position & Rotation & Scale Left

Muncul ikon bel mendandakan istirahat sekolah, kemudian dua karakter, Pinta dan Jaja, dan ikon bekal makanan (Overshoot Position & Scale)

(4)

3

00:00:30 – 00:01:00

Transition: Ease Position & Rotation Left

Kemudian, dengan latar belakang sebuah pagar sekolah, diceritakan bagaimana ciri jajanan yang berbahaya. Kemunculan gerobak makanan(Overshoot Position & Scale Left).

Terdapat juga ciri jajanan berbahaya tersebut beserta tampilan visual dan cirinya (Overshoot Position & Scale Center)

(5)

4

00:01:01 – 00:01:20

Penggambaran akibat jika karakter jajan sembarangan (Overposition & Scale Bottom)

Akibat-akibat dari jajan sembarangan (Overposition & Scale Center From Anchor Point)

5 Transition: Overposition &

Scale Left

Deskripsi bagaimana ciri pedagang jajanan yang baik.

- Ease Position & Scale - Opacity

(6)

00:01:21 – 00:01:47

6

00:01:48 – 00:02:04

Transition: Ease Position & Rotation Up

Pada scene ini merupakan ciri jajanan yang sehat.

Diilustrasikan dengan kemunculan ikon otak, mata dan tulang (Overshoot position from anchor point) sebagai anggota tubuh yang berperan penting dalam masa pertumbuhan

Kemudian ilustrasi jajan sehat melalui buah dan sayuran (Ease Position & Rotation Bottom)

7

00:02:05 – 00:02:12

Transition: Ease Position & Rotation Bottom

Ilustrasi sebuah kantin sekolah sebagai sarana anak-anak dapat jajan sehat (Overshoot position from anchor point)

(7)

8

00:02:13 – 00:02:32

Transition: Ease Position & Rotation Left

Pada scene ini, karakter Pinta mengilustrasikan hal apa saja yang dapat dilakukan apabila tidak jajan, yaitu sarapan atau membawa bekal, selain itu dapat menabung. Pinta sebagai anak yang jajan sehat, memiliki tubuh yang sehat. (Overshoot position from anchor point)

9

00:02:33 – 00:02:42

Karakter Jaja sudah memiliki makanan untuk istirahatnya, kemudian terdapat nasihat yang dilakukan sebelum makan yaitu cuci tangan dan berdoa. (Overshoot position from anchor point)

Tabel 4. 1 Storyboard

(8)

b. Skrip (Script) Opening Pinta Anak Pintar Jaja Jajan Pintar Narator

Yakin Jajanmu sehat? Cut to

01. EXT. SEKOLAH Bel sekolah berbunyi Sfx: suara bel sekolah

Pinta

Halo Aku Pinta

Jaja

Halo Aku Jaja

Narator

Bel sudah berbunyi, jajan apa kalian?

Pinta

(muncul sebuah kotak bekal) Aku bawa bekal

Jaja

Aku jajan apa ya?

Narator

Jajan baik untuk menunda lapar, tapi yakin jajanmu sehat? Cut to

02. EXT. GERBANG SEKOLAH

Narator

Hati-hati dengan jajanan yang mengandung pewarna buatan, ada juga jajanan yang mengandung pengawet buatan

Jaja

Tapi enak tau, kenyal.

Narator

Perhatikan juga jajanan yang mengandung gula

Pinta

Beli donat yang itu aja, Ja, ih tapi ada lalatnya

Narator

(9)

Cut to 03. -

Jaja

Memangnya apa akibatnya?

Narator

Kita akan merasa pusing, mual, sakit perut, dan penyakit lainnya yang dapat membuat kita di rawat di rumah sakit. Kalau sudah begitu kita tidak masuk

sekolah dan ketinggalan pelajaran Cut to

04. EXT. GERBANG SEKOLAH

Narator

Oiya, selain memperhatikan kualitas jajanan kita, kita juga harus dapat mengetahui seperti apa pedagang jajanan yang higenis

Narator

Menggunakan penutup kepala untuk menghindari masuknya rambut ke makanan kita, menggunakan masker agar tidak tertular suatu penyakit, menggunakan sarung tangan atau alat untuk mengambil makanan kita, dan

menggunakan baju atau peralatan masak yang bersih dan higenis Cut to

05. INT. KANTIN SEKOLAH

Pinta

Lalu bagaimana mengetahui jajanan yang sehat?

Narator

Jajanan yang sehat adalah jajanan yang baik untuk otak, mata, dan pertumbuhan kita. Asupan gizi tersebut terdapat pada buah dan sayur.

Narator

Kantin yang disediakan oleh sekolah menyediakan jajanan yang baik dan sesuai dengan keamanan pangan

Cut to

06. INT. DAPUR

Narator

Hal yang dapat kita lakukan adalah sarapan terlebih dahulu dirumah atau membawa bekal ke sekolah

INT. KAMAR

Narator

Uang saku yang tidak dihabiskan untuk jajan dapat ditabung untuk membeli hal yang kita inginkan.

INT. TAMAN

Narator

(10)

Cut to

07. EXT. SEKOLAH

Pinta

Nah sekarang ayo kita makan, jangan lupa cuci tangan dan berdoa ya!

Jaja

Ayo! c. Audio (Dubbing & Backsound)

Pada pembuatan video animasi kampanye ini menggunakan audio berupa dubbing yang dilakukan oleh tiga orang, yaitu:

1) Pinta: Maharani Ahvrisiah (13 tahun), memiliki karakter suara yang aktif dan ceria

2) Jaja: Hakam Ahsan (9 tahun), memiliki karakter suara yang dapat terdengar murung

3) Narator: Jehan Amelia (22 tahun), memiliki suara yang dapat memberi informasi secara jelas

Selain itu terdapat backsound yang menggunakan musik berjudul “Happy, Upbeat Background Instrumental for Kids”, backsound tersebut dipilih karena memiliki musik yang ceria dan dapat mendukung suasana menjadi asyik.

2. Poster

Poster yang digunakan pada kampanye ini merupakan poster serial dengan menggunakan perbedaan latar belakang dimana anak-anak suka jajan, seperti waktu sekolah, waktu liburan dan waktu berolahraga.

(11)

Gambar 4. 1 Desain poster utama Sumber: pribadi, 2017

(12)

Masalah: Kebiasaan anak untuk jajan tidak dapat dihindari begitu saja dimanapun dan kapanpun

Ide: Menjadikan anak-anak merasa jika mereka makan makanan sehat, mereka akan sehat dan dapat melakukan aktifitas yang mereka sukai

Habbitual Riset: Anak-anak sering jajan ketika di sekolah, saat berolahraga dan saat sedang liburan.

Kesimpulan: Anak-anak akan merasa khawatir jika mereka jajan sembarangan karena takut tidak bisa beraktifitas jika sakit

Retorika: Menggunakan strategi perasaan khawatir apa yang terjadi jika mereka sakit dan tidak dapat melakukan aktifitas yang mereka sukai jika mereka masih belum memperhatikan jajanan mereka

Persepsi: Poster ini mengingatkan anak-anak kekhawatiran seberapa yakin mereka dengan jajanan mereka sendiri.

Gambar 4. 2 Desain poster serial lainnya sumber: pribadi 2017

(13)

3. X Banner

X Banner untuk kampanye ini berisi infografis yang diulas pada video animasi.

Gambar 4. 3 Desain X Banner Sumber: Pribadi, 2017

(14)

4. Tempat makan dan minum

Tempat makan dan minum merupakan media pendukung agar anak-anak mau membawa bekal ke sekolah, tempat makan dan minum tersebut didesain berupa pola sayur dan buah yang merupakan makanan sehat untuk anak-anak. Tempat makan dan minum yang digunakan berwarna merah dan kuning berbahan dasar plastik. Tempat makan dipilih memiliki sekat agar orangtua dapat berkreasi pada bekal anak.

Gambar 4. 4 Desain tempat makan dan minum sumber: pribadi 2017

(15)

5. Totebag

Totebag digunakan untuk membawa tempat makan dan minum tersebut, totebag berbahan blacu, berbentuk landscape, berukuran 30x40cm. Totebag didesain serupa dengan tempat makan dan tempat minum.

Gambar 4. 6 Desain totebag Sumber: Pribadi, 2017 Gambar 4. 5 Desain tumbler

(16)

6. Magnet untuk Kulkas

Magnet yang dapat ditempel sebagai hiasan kulkas ini didesain buah dan sayur agar anak-anak tertarik untuk memakan buah dan sayur ketika mereka akan membuka kulkas. Magnet ini dibuat berbentuk lingkaran dengan diameter 5x5 cm.

7. Stiker

Stiker sebagai media pendukung dibagikan kepada anak-anak yang dapat ditempel dimana saja oleh mereka, stiker tersebut juga didesain bergambar buah dan sayur agar anak-anak tertarik untuk makan buah dan sayur. Stiker ini dibuat berbentuk lingkaran dengan diameter 5x5 cm.

D. TATARAN ELEMEN 1. Ilustrasi

Menggunakan karakter kartun dan flat design vector untuk asset grafis lainnya yang dapat menarik perhatian anak-anak.

a. Karakter

Pada tokoh Pinta dan Jaja digambarkan sebagai sosok anak sekolah dasar terlihat dari seragam sekolah yang ada Indonesia. Pinta dan Jaja merupakan anak

Gambar 4. 8 Desain Stiker sumber: Pribadi, 2017 Gambar 4. 7 Desain magnet

(17)

yang ceria, teladan, dan juara kelas. Namun Jaja tidak pernah membawa bekal ke sekolah dan belum yakin dengan jajanannya sendiri.

Gambar 4. 9 Karakter Pinta

(18)

Selain itu, terdapat karakter ciri pedagang yang diilustrasikan sebagai berikut:

Pedagang di sebelah kiri merupakan pedagang yang harus diwaspadai karena kurang bersih/higenis, berbeda dengan sebelah tangan yang terlihat steril. Warna oranye pada baju yang dikenakan pedagang merupakan turunan dari warna coklat yang mewakilkan kesan kotor, sedangkan warna biru diartikan sebagai warna yang higenis.

b. Elemen visual

Berikut elemen visual yang muncul pada video animasi “Anak Pintar Jajan Pintar”:

Ilustrasi gerobak pedagang kaki lima merepresentasikan pedagang yang sering ditemui berjualan di sekolah dasar. Penggambaran gerobak-gerobak ini hanya perwakilan jajanan apa saja yang biasanya dikonsumsi oleh anak sekolah

Gambar 4. 11 Ilustrasi pedagang jajanan

(19)

dasar, bukan berarti pedagang yang berjualan makanan tersebut menggunakan bahan berbahaya.

Ilustrasi jajanan yang harus diwaspadai adalah perwakilan penggambaran jajanan berbahaya yang sering dikonsumsi anak-anak, jajanan tersebut dikhawatirkan mengandung pewarna buatan, pengawet buatan, pemanis buatan, dan cara memasak/penyajiannya tidak higenis.

Buah dan sayur merupakan ilustrasi dari asupan gizi yang harusnya terpenuhi untuk anak-anak, penggambaran buah dan sayur tersebut dibuat lucu agar menarik perhatian anak untuk mengonsumsinya karena umumnya anak-anak kurang menyukai buah dan sayur.

Ilustrasi diatas merupakan ilustrasi tentang visualisasi jajanan yang sehat, dapat berupa makanan yang menggunakan wadah yang bersih, menggunakan

Gambar 4. 15 Ilustrasi jajanan yang sehat Gambar 4. 13 ilustrasi jajanan yang harus diwaspadai

(20)

kemasan, atau makanan yang diolah langsung menggunakan peralatan yang bersih, tidak lupa jajanan tersebut umumnya merupakan jajanan yang sehat.

c. Background animasi

Background yang digunakan pada animasi berupa bayangan landscape suatu ruang yang menggambarkan dimana kejadian/latar belakang pada suatu scene.

2. Warna

Warna yang digunakan pada video animasi ini didominasi oleh warna-warna panas seperti merah dan kuning yang berarti peringatan, warna-warna tersebut diaplikasikan pada penggambaran jajanan yang tidak sehat dan akibat dari jajan

(21)

sembarangan, sedangkan warna dingin yang ada pada video ini mengarah pada jajanan sehat.

Warna yang dihasilkan pada video ini cenderung terlihat warna pastel, yaitu mengarah kepada warna putih, warna ini memberi efek sejuk pada pandangan mata karena dapat mengubah warna tegas menjadi warna yang lembut. Selain itu pemilihan warna juga didasari oleh psikologi anak yang senang dengan warna-warna cerah.

3. Tipografi

Tipografi 2 jenis tipografi utama yang digunakan pada video ini khususnya pada headline dan tagline. Font yang dipilih tersebut sesuai dengan ilustrasi, warna dan target audience. Jenis huruf yang digunakan adalah huruf dalam kategori kartun sehingga dapat disenangi anak-anak.

Gambar 4. 17 Tataran Elemen Warna sumber: Pribadi, 2017

(22)

Selain itu, penggunaan font Bebas Neue digunakan pada video sebagai plang nama sekolah, sign system dan angka 10 pada poster. Pemilihan font ini dikarenakan sifat font yang sans serif dan cocok dengan ilustrasi yang menggunakan flat design vector.

Gambar 4. 18 font O Sinistromano BLK

Gambar 4. 19 font Gel Pen Upright

Gambar

Ilustrasi sebuah kantin  sekolah sebagai sarana  anak-anak dapat jajan sehat  (Overshoot position from
Tabel 4. 1 Storyboard
Gambar 4. 1 Desain poster utama  Sumber: pribadi, 2017
Gambar 4. 2 Desain poster serial lainnya  sumber: pribadi 2017
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari teknik analisis tersebut diperoleh hasil bahwa kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi go public periode 2013-2017 adalah kurang baik, Karena lebih banyak

Dalam penelitian ini disajikan hasil implantasi ion nitrogen pada biomaterial stainless steel austenitik 316L, kemudian dilanjutkan nitridasi ion yang belum pernah

P Trus menurut informasi dari dokter nang adek nuan makanan nto penderita tekanan darah tinggi macam mae.. Terus menurut informasidari dokter yang adek tau

terapi. Terapi Al quran diibaratkan dengan cara membaca beberapa ayat pada orang sakit berdasarkan doa-doa yang telah ditetapkan dengan mengulang-ulang pembacaan

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga) yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

# lemon juice to taste # 1 teaspoon salt # 1/2 tsp garlic powder # 1/4 TSP ginger powder # 8 shallots, pounded rough # 4 tbsp sweet soy sauce # 1 tsp caster sugar # 100

RPJMD Kabupaten Indramayu Tahun 2011 – 2015 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan