• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN NILAI TUKAR NELAYAN JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2015"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

No. 68/10/35/Th.XIII, 1 Oktober2015

PERKEMBANGAN

NILAI

TUKAR

NELAYAN

JAWA

TIMUR

BULAN

SEPTEMBER

2015

1.

Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur

Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulanSeptember 2015 turun sebesar 0,70 persen, yaitu dari 108,30 pada bulanAgustus2015 menjadi 107,54 pada bulanSeptember 2015. KenaikanNTN ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan turun sebesar 0,55 persen sementara indeks harga

yang dibayarnelayan mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen. Perkembangan NTN bulan September 2015terhadapbulanDesember 2014(tahun kalender September 2015) mengalami kenaikan

sebesar 4,83persen. Adapun perkembangan NTN bulan September 2015 terhadap bulan September 2014 (year-on-year September 2015) turun sebesar 1,61 persen. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang

Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur Bulan September 2015turunsebesar 0,70 persen

 Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jawa Timur bulan September 2015 turun sebesar 0,70 persen dari 108,30 pada

bulan Agustus 2015 menjadi 107,54 pada bulan September 2015. Penurunan NTN ini disebabkan karena indeks harga yang diterima nelayan turun sebesar 0,55persen sementara indeks harga yang dibayar nelayan mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen.

 Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah

ikan lemuru, ikan bawal, ikan teri, udang, rajungan, ikan selar, kepiting laut, ikan tongkol, ikan ekor kuning,

dan ikan kerapu (garopa/groper). Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks

harga yang diterima nelayan adalah ikan layang, ikan swanggi, ikan kakap, ikan kuniran, cumi-cumi, ikan kuwe/bebara, ikan kapasan (kapas-kapas), ikan cakalang, ikan belanak, dan ikan kurisi/kerisi.

 Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah

tomat sayur, beras, bawang putih, bawang merah, sewa alat penangkapan, rokok kretek, mi bakso, uang bayaran sekolah SD, genset/dompeng, dan minyak tanah. Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah cabai rawit, cabai merah, telur

ayam ras, gula pasir, ikan cakalang, cabai hijau, daging ayam ras, buah jeruk, kacang panjang, dan minyak goreng.

 Perkembangan NTN bulan September 2015 terhadap bulan Desember2014 (tahun kalender

September 2015) mengalami kenaikan sebesar 4,83 persen sementara perkembanganyear-on-year bulan September 2015 terhadap bulan September 2014 mengalam ipenurunan sebesar 1,61 persen.

 Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Agustus 2015, lima provinsi mengalami kenaikan NTN dan satu provinsi mengalami penurunan NTN. Kenaikan NTN tertinggi terjadi di Provinsi Banten yang mengalami kenaikan sebesar 1,30 persen diikuti Provinsi DI Yogyakarta sebesar 0,62 persen, Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,35 persen, DKI Jakarta 0,10 persen, dan Provinsi Jawa Barat naik sebesar 0,08 persen. Adapun provinsi yang mengalami penurunan NTN adalah Provinsi JawaTimur dengan penurunan sebesar 0,70 persen.

(2)

diterima nelayan mengalami kenaikan sebesar 8,21 persen sedangkan indeks harga yang dibayar nelayan mengalami kenaikan sebesar 9,98 persen.

1.1.

IndeksHarga yang DiterimaNelayan (It)

Indeksharga yang diterima nelayan pada bulan September 2015 dibanding bulan Agustus 2015 turun sebesar 0,55 persen dari 134,94 menjadi 134,20. Perkembangan indeks harga yang diterima nelayan bulan September 2015 terhadap Desember 2014 (tahun kalender September 2015) mengalami kenaikan sebesar 5,16 persen. Adapun perkembangan indeks harga yang diterima nelayan bulan September 2015 terhadap bulan September 2014 (year-on-yearSeptember 2015) mengalami kenaikansebesar8,21persen.

Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan lemuru, ikanb awal, ikan teri, udang, rajungan, ikan selar, kepiting laut, ikan tongkol, ikan ekor kuning, dan ikan kerapu (garopa/groper). Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan layang, ikan swanggi, ikan kakap, ikan kuniran, cumi-cumi, ikan kuwe/bebara, ikan kapasan (kapas-kapas), ikan cakalang, ikan belanak, dan ikan kurisi/kerisi.

Tabel 1.

KomoditasUtama Indeks Harga Diterima Nelayan yang Mengalami Perubahan Harga Bulan Agustus–September 2015

Komoditas yang mengalamikenaikanharga Komoditas yang mengalamipenurunanharga No. Komoditas RH (%) Andil No. Komoditas RH (%) Andil

1 Ikan Lemuru 2,08 0,1222 1 Ikan Layang - 3,02 - 0,02959

2 IkanB awal 3,85 0,1173 2 Ikan Swanggi - 8,51 - 0,1487

3 Ikan Teri 2,35 0,1068 3 Ikan Kakap - 3,28 - 0,1397

4 Udang 1,01 0,0861 4 Ikan Kuniran - 2,41 - 0,1274

5 Rajungan 1,40 0,0794 5 Cumi-cumi - 2,37 - 0,0719

6 Ikan Selar 5,78 0,0569 6 Ikan Kuwe/Bebara - 6,07 - 0,0679 7 Kepiting Laut 1,32 0,0307 7 Ikan Kapasan - 4,92 - 0,0612

-0.55 5.16 8.21 0.16 0.31 9.98 -0.70 4.83 -1.61 -12 -8 -4 0 4 8 12 16 It Ib NTN Grafik 1.

Perubahan Indeks Harga Yang Diterima (It), Indeks Harga Yang Dibayar (Ib) dan NTN Jawa Timur 2014-2015 (persen)

(3)

1.2.

IndeksHarga yang DibayarNelayan (Ib)

Indeks harga yang dibayar nelayan pada bulan September 2015 dibanding bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,16 persen dari124,60 menjadi 124,80. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kenaikan indeks harga konsumsi rumah tangga sebesar 0,10 persen serta kenaikan indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar0,23 persen. Perkembangan indeks harga yang dibayar nelayan bulan September 2015 terhadap Desember 2014(tahun kalender September 2015)

mengalami kenaikan sebesar 0,31persen. Adapun perkembangan indeks harga yang dibayar nelayan bulan September 2015 terhadap September 2014 (year-on-year September 2015) mengalami kenaikan sebesar 9,98 persen. 0.10 2.56 8.31 0.23 -2.26 4.83 0.16 0.31 9.98 -12 -8 -4 0 4 8 12 16

Indeks Konsumsi RT Indeks Biaya Produksi Indeks Dibayar

Grafik 3.

Perubahan Indeks Harga Yang Dibayar Nelayan 2014 - 2015

Agustus 2015 - September 2015 Desember 2014 - September 2015 September 2014 - September 2015

Indeks harga konsumsi rumah tangga bulan September 2015dibanding bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen yaitu dari 128,02 menjadi 128,15. Hal inidisebabkan karena terjadi kenaikan indeks harga pada hampir seluruh kelompok komoditas. Kenaikan indeks harga tertinggi terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga yang mengalami kenaikan sebesar 1,00 persen diikuti kelompok kesehatan 0,59 persen, kelompok perumahan 0,42 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau serta kelompok sandang masing-masing naik sebesar 0,37 persen dan 0,20 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,15 persen. Adapun kelompok bahan makanan adalah satu-satunya kelompok komoditi yang mengalami penurunan, yaitusebesar 0,22 persen.

Indeks harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) bulan September 2015dibanding bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen dari 120,75 menjadi 121,03. Kenaikan ini juga disebabkan karena terjadi kenaikan pada seluruh kelompok komoditas. Kenaikan indeks harga tertinggi terjadi pada kelompok penambahan barang modal sebesar 0,54 persen, diikuti kelompok biaya sewa dan pengeluaran lain 0,37 persen, kelompok upah buruh 0,23persen, serta kelompok transportasi 0,02persen.

Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah tomat sayur, beras, bawang putih, bawang merah, sewa alat penangkapan, rokok kretek, mi bakso, uang bayaran sekolah SD, genset/dompeng, dan minyak tanah. Sementara sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah cabai rawit, cabai merah, telur

ayam ras, gula pasir, ikan cakalang, cabai hijau, daging ayam ras, buah jeruk, kacang panjang, dan minyak goreng.

(4)

Tabel 2.

KomoditasUtamaIndeksHargaDibayarNelayan yang MengalamiPerubahanHarga BulanAgustus–September 2015

Komoditas yang mengalamikenaikanharga Komoditas yang mengalamipenurunanharga No. Komoditas RH (%) Andil No. Komoditas RH (%) Andil

1 Tomat Sayur 17,42 0,1412 1 Cabai Rawit - 23,72 - 0,2480 2 Beras 3,09 0,1394 2 Cabai Merah - 23,45 - 0,0520 3 Bawang Putih 11,33 0,0929 3 Telur Ayam Ras - 5,46 - 0,0397 4 Bawang Merah 7,24 0,0546 4 Gula Pasir - 1,05 - 0,0147 5 Sewa Alat Penangkapan 1,08 0,0266 5 Ikan Cakalang - 2,21 - 0,0136 6 Rokok Kretek 0,63 0,0184 6 Cabai Hijau - 16,32 - 0,0131 7 Mi Bakso 1,10 0,0163 7 Daging Ayam Ras - 11,91 - 0,0129 8 Uang Bayaran Sekolah SD 2,60 0,0149 8 Buah Jeruk - 1,77 - 0,0125 9 Genset/Dompeng 1,48 0,0143 9 Kacang Panjang - 3,00 - 0,0108 10 Minyak Tanah 0,93 0,0129 10 Minyak Goreng - 1,31 - 0,0082

2.

Perbandingan NTN Antar Provinsi di Pulau Jawa

Dari enam provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTN pada bulan Agustus 2015, lima provinsi mengalami kenaikan NTN dan satu provinsi mengalami penurunan NTN. Kenaikan NTN tertinggi terjadi di Provinsi Banten yang mengalami kenaikan sebesar 1,30 persen diikuti Provinsi D.I. Yogyakarta sebesar 0,62 persen, Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,35 persen, DKI Jakarta 0,10 persen, dan Provinsi Jawa Barat naik sebesar 0,08 persen. Adapun provinsi yang mengalami penurunan NTN adalah Provinsi JawaTimur yang mengalami penurunan sebesar 0,70 persen.

0 -0,1 0,07 0,07 -0,01 0,08 0,28 -0,08 0,35 0,41-0,21 0,62 -0,55 0,16 -0,7 1,55 0,24 1,3 -2,0 -1,0 0,0 1,0 2,0 3,0

DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten

Grafik 4.

Perubahan Indeks Harga dan NTN Enam Provinsi di Pulau Jawa Agustus - S eptember 2015 (persen)

(5)

Jika melihat angka hasil penghitungan NTN di masing-masing provinsi pada bulan September 2015, NTN tertinggi terjadi di Provinsi Banten sebesar 118,97 sedangkan NTN terendah

terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar 107,54.

90 95 100 105 110 115 120

DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Banten

101

108 107 108 108

119

Grafik 5.

Referensi

Dokumen terkait

In his, by now renowned and meticulously analysed 4 , separate opinion attached to the Lubanga Trial Chamber Judgment, Judge Fulford disagreed both with the Chamber’s premise

Islam sangat erat sekali kaitannya dengan pencatatan dan akuntansi.Ada banyak hal dalam Islam yang berhubungan dengan pencatatan, perhitungan dan akuntansi, utang

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran peta hubungan yang terjadi pada jaringan sosial, aktor-aktor yang berpengaruh dalam jaringan

Investments in the capital of Banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation, net of eligible short positions, where the Bank

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2014 tentang Statuta Universitas Airlangga Pasal 59 disebutkan Program Pascasarjana berubah nama menjadi Sekolah Pascasarjana

Dari Tabel 4 diketahui bahwa daya kecambah benih untuk semua perlakuan hampir tidak berbeda nyata walaupun benih sudah di simpan selama 3 bulan dalam suhu kamar,

Sehingga pada saat ini diperlukan suatu sistem administrasi manajemen surat yang lebih terstruktur agar dapat mempercepat pencarian data yang ada dan pembuatan laporan, sehingga

Proses alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan tambang yang terjadi di Kecamatan Bungku Timur Desa One Pute jaya dan Desa Bahomoahi membawa dampak pada hal status