Hidraulika Terapan
Energi di saluran terbuka
oleh
Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D. Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Konsep energi pada titik
Energi pada Titik
A
:
d
A kedalaman titik A tegak lurus dasar sungai 22
AV
g
datum Qz
A muka air dasar sungai
, kemiringan dasar1
A
d
Acos
VAg
V
d
Z
H
A
A
A
A
2
cos
2
d
Ah
AH
AKonsep energi pada tampang
Energi pada Tampang 1:
datum Q
z
1 muka air dasar sungai
, kemiringan dasar1
d
1cos
=
h
1 V1 kecepatan reratag
V
d
Z
H
2
cos
2
1
1
1
1
d
1d
1 kedalaman Tampang 1 tegak lurus dasar sungaiH
1 2 12
V
g
Konsep energi pada saluran
Energi pada Tampang
i
dengan
H
= tinggi tenaga total (m)Z
= elevasi dasar saluran (m)
= kemiringan dasar saluran (rad, 0)d
= kedalaman saluran, diukur tegak lurus dasar saluran (m)V
= kecepatan rerata saluran (m/d)
= koefisien koreksi tenaga kinetikg
= percepatan gravitasi (m/d2) V2/2g
= tinggi kecepatan (m)g
V
d
Z
H
i
i
i
i
2
cos
2
Konsep energi pada saluran
Jika kemiringan saluran kecil, maka
≈
0,
maka
d
≈
h
sehingga energi pada Tampang
i
dengan
H
= tinggi tenaga total (m)Z
= elevasi dasar (m)
= kemiringan dasar saluran (rad, 0)h
= kedalaman saluran diukur vertikal (m)V
= kecepatan rerata saluran (m/d)
= koefisien koreksi tenaga kinetikg
= percepatan gravitasi (m/d2) V2/2g
= tinggi kecepatan (m)g
V
h
Z
H
i
i
i
i
2
2
Garis energi
Energi pada setiap tampang Air mengalir dari lokasi
yang mempunyai
energi tinggi ke energi rendah.
Garis yang
menghubungkan ttk A dan B disebut garis energi.
Kemiringan garis
energi (EGL: energi grade line, Ie)
digunakan untuk menghitung V rerata.
adalah kehilangan
energi dari Tampang 1-2 datum Q
z
22
h
2 V2g
V
h
Z
H
i i i i2
2
H
2 2 2 2 V g z
11
h
1 V1H
1 2 1 2 V g A
B
HEnergi Spesifik
Energi Spesifik
adalah tenaga/energi pada sembarang
tampang diukur dari dasar saluran (bukan dari datum).
Energi Spesifik
adalah tenaga tiap satuan berat air
pada sembarang tampang diukur dari dasar saluran.
Energi Spesifik pada Tampang
i
dengan
E
s = tenaga spesifik (m)h
= kedalaman saluran diukur vertikal (m)V
= kecepatan rerata saluran (m/d)
= koefisien koreksi tenaga kinetikg
= percepatan gravitasi (m/d2) V2/2g
= tinggi kecepatan (m)g
V
h
E
s
2
2
Energi Spesifik
Kurva
E
sjika digambar
berupa kurva dengan
h
=0
asimtot datar
E
sE
s=
h
asimtot miring
Untuk setiap nilai
E
sterdapat
dua pasang
h
1dan
h
2
disebut
conjugate
atau
alternate depth
E
sminimum disebut
E
skritik
2 2 2 2 2 2 2
2
2
2
sV
Q
q
K
E
h
h
h
h
g
gB h
gh
h
h
E
s
=450E
s krE
s1h
1h
2E
s2h
1h
2 2 22
gh
q
h
E
s
h
kr
Energi Spesifik Minimum
E
sminimum tercapai jika
Persamaan menjadi
B
dh
h
dA
=B•dh
0
1
0
)
(
2
1
0
3 2 2 2
dh
dA
gA
Q
A
dh
d
g
Q
dh
dE
s
B
A
g
Q
gA
B
Q
gA
B
Q
3 2 3 2 3 21
0
1
1 1 1 0 1 2 2 2 2 3 2 Fr D g V D g V D g V B A gA Q gA B Q D =A/B, disebut radius hidraulis rerata A = luas tampang basah
B = lebar muka air Fr = bilangan Froude
Energi Spesifik Minimum
B
A
g
Q
2 3
1 Fr 1 D g V
2
2
2 2 2 3 2D
g
V
B
A
gA
Q
B
A
g
Q
Dari Pers. 1 dan 2
Diperoleh persamaan
E
sminimum:
g
V
h
E
s kr kr kr2
2
2
kr kr sD
h
E
kr
E
s
min. tampang 4 persegi panjang
3 2 2 3 3 2 3 2gB
Q
h
B
h
B
g
Q
B
A
g
Q
kr kr
2
2
2 2 2 3 2 krh
g
V
B
A
gA
Q
B
A
g
Q
Dari
A
=
B
•
h
Diperoleh persamaan
E
sminimum:
g
V
h
E
s kr kr kr2
2
kr kr kr sh
h
h
E
kr1
,
5
2
Energi Spesifik
h
E
s
=450E
s krE
s1h
1h
2E
s2h
1h
2 2 22
sq
E
h
gh
Q
q
B
h
krh
krh
krq
1q
2>q
1q
3>q
2
Hubungan Aliran
Energi Spesifik Minimum
h
E
s
=450E
s krE
s1h
1h
2 2 22
gA
Q
h
E
s
h
kr
2
kr kr sD
h
E
kr
h
kr 2 kr D
Perubahan aliran
dari subkritik (
h
2)
menuju
superkritik (
h
1)
atau sebaliknya
akan melalui
h
kr
Pada saat melalui
h
krmaka energi
spesifik menjadi
minimum.
Kasus 1: Penurunan dasar saluran
EGL
E
s huluE
s hilirTampak
samping
hhulu = ?B
huluB
hilirTampak atas
Q
hhilir = ?
s
= penurunan
•
E
s hilir=
E
s hulu+
s
• Berapa muka air di hilir jika muka air di hulu
penurunan dasar saluran diketahui?
2 2
2
hulu huluQ
h
s
gA
Contoh soal
Suatu saluran dengan tampang lintang empat
persegi panjang, lebar dasarnya
B
= 1,50 m,
kedalaman airnya
H
= 1,50 m dan debit aliran
Q
= 6,00 m
3/detik serta nilai percepatan
gravitasi,
g
= 9,81 m/detik
2.
Di lokasi tertentu saluran dirancang untuk
diturunkan dasarnya sebesar
∆
s
= 0,50 m,
secara kontinu tanpa terdapat kehilangan
tenaga. Hitung elevasi muka air di sebelah
hilir penurunan saluran.
Langkah Hitungan
Hitung
E
s
hulu
Hitung
E
s
hilir
=
E
s
hulu
+
s
Hitung
h
hilir
dari persamaan
2 2
2 2
2
2
s hilir hilir hilir
hilir hilir
Q
Q
E
h
h
gA
g Bh
2 22
hulu huluQ
h
gA
Penambahan
E
s
(penurunan dasar)
Jika
E
s
bertambah
(ke kanan) dari
E
s
hulu
ke
E
s hilir
maka:
Pada aliran
superkritik
muka
air harus
turun
,
sedangkan
Pada aliran
subkritik
muka air
harus
naik
h
E
s
=450E
s krE
shuh
1h
2E
s hih
1h
2 2 22
sQ
E
h
gA
h
kr+
s
Aliran pada penurunan dasar saluran
EGL
E
s huluQ
E
s hilirTampak samping
hhulu h hilirB
huluB
hilirTampak atas
subkritik
Q
EGL
E
s huluQ
E
s hilirTampak samping
hhulu hhilirsuperkritik
Kasus 2: Pelebaran dasar saluran
•
E
s hilir=
E
s hulu• Berapa muka air di hilir jika muka air di hulu pelebaran
dasar saluran diketahui?
EGL
E
s huluE
s hilirTampak samping
B
huluB
hilirTampak atas
Q
hhulu = ? h hilir = ?Pengurangan
q
(pelebaran)
Pelebaran dg
E
s konstan
Jika
q
berkurang dari
q
huke
q
himaka:
Pada aliran superkritik
muka air harus turun, sedangkan
Pada aliran subkritik
muka air harus naik
h
E
s
=450E
s krE
sh
1h
2 2 2 2 22
2
sQ
E
h
gA
q
h
gh
h
krh
kr hi hiB
Q
q
hu huB
Q
q
h
2h
1Pelebaran saluran
EGL
E
s huluQ
E
s hilirTampak samping
hhulu hhilirB
huluB
hilirTampak atas
subkritik
Q
EGL
E
s huluQ
E
s hilirTampak samping
hhulu hhilirsuperkritik
Kasus 3A: Kenaikan dasar saluran
EGL
E
s huluE
s hilirTampak
samping
hhulu = ?B
huluB
hilirTampak atas
Q
hhilir = ?
s
= kenaikan
•
E
s hilir=
E
s hulu-
s
• Berapa muka air di hilir jika muka air di hulu kenaikan
dasar saluran diketahui?
Pengurangan
E
s
(kenaikan dasar)
Jika
E
s
berkurang
dari
E
s hu
ke
E
s hi
maka:
Pada aliran
superkritik
muka
air harus
naik
,
sedangkan
Pada aliran
subkritik
muka air
harus
turun
h
E
s
=450E
s krE
s hih
1h
2E
s huh
1h
2 2 22
sQ
E
h
gA
h
kr-
s
Kenaikan dasar saluran
EGL
E
s huluQ
E
s hilirTampak samping
hhulu hhilirB
huluB
hilirTampak atas
subkritik
Q
EGL
E
s huluQ
E
s hilirTampak samping
hhulu hhilirKasus 3B: Pengurangan
E
s
(kenaikan dasar kritik)
Jika
E
sberkurang dari
E
s huke
E
s krmaka:
Pada aliran superkritik muka
air harus naik, sedangkan
Pada aliran subkritik muka
air harus turun
sampai mencapai
h
kr
Jika dasar saluran
dinaikkan lagi maka muka
air hulu berubah untuk
menambah
E
syaitu
E
s=
E
s kr+
s
.
h
E
s
=450E
s krE
s huh
1h
2 2 22
sQ
E
h
gA
h
krE
s hu baruh
1h
2-
s
kr+
s
Kenaikan dasar saluran kritik
EGL
E
s huluQ
Es hilir = Es krTampak samping
hhulu > hhulu awal
subkritik
hhilir = hkrEGL
E
s huluQ
Es hilir = Es krTampak samping
hhulu < hhulu awal
hhilir= hkr
Jika kenaikan dasar (
s
) sama atau lebih besar dari kenaikan kritik,maka di hilir tonjolan akan terjadi pengaliran kritik, sehingga kedalaman saluran hilir adalah
h
kr Jika kenaikan dasarnya (
s
) melebihi kenaikan kritik, maka muka airKasus 4A:
Penyempitan dasar saluran
•
E
s hilir=
E
s hulu• Berapa muka air di hilir jika muka air di hulu
penyempitan dasar saluran diketahui?
EGL
E
s huluE
s hilirTampak samping
B
huluB
hilirTampak atas
Q
hhulu = ? h hilir = ?Penambahan
q
(penyempitan)
Penyempitan dg
E
s konstan
Jika
q
bertambah dari
q
huke
q
himaka:
Pada aliran superkritik
muka air harus naik, sedangkan
Pada aliran subkritik
muka air harus turun
h
E
s
=450E
s krE
sh
1h
2 2 2 2 22
2
sQ
E
h
gA
q
h
gh
h
krh
kr hu huB
Q
q
hi hiB
Q
q
h
2h
1Penyempitan saluran
EGL
E
s huluQ
E
s hilirTampak samping
hhulu hhilirB
huluB
hilirTampak atas
superkritik
Q
EGL
E
s huluQ
E
s hilirTampak samping
hhulu hhilirsubkritik
Kasus 4B: Penambahan
q
(penyempitan kritis)
Penyempitan dg
E
s konstan Jika
q
bertambah dariq
hu keq
hi maka: Pada aliran
superkritik
kedalaman air harus
naik, sedangkan Pada aliran subkritik
kedalaman air harus
turun
Pada saat kritik, maka
penyempitan menjadi maksimum. Jika
disempitkan lagi maka muka air hulu berubah untuk menambah Es.
h
hulu
=450E
s krE
sh
1h
2 2 22
gh
q
h
E
s
h
krh
kr hu huB
Q
q
h
1h
kr kr krB
Q
q
hi hiB
Q
q
h
2h
krE
s baruh
2h
1Penyempitan saluran kritik
EGL
E
s huluQ
Tampak samping
hhulusuperkritik
EGL
E
s huluQ
Tampak samping
hhulusubkritik
Jika penyempitan sama atau melebihi penyempitan kritik, maka di hilir
penyempitan akan terjadi pengaliran kritik, sehingga kedalaman saluran hilir adalah
h
kr Jika penyempitan melebihi penyempitan kritik, maka muka air di
sebelah hulu penyempitan akan berubah.
Es hilir = Es kr hhilir = hkr
Es hilir = Es kr hhilir= hkr
Resume Langkah hitungan
1.
Hitung
E
syang tersedia di hulu (
Q
,
h
diketahui)
2.
Hitung
E
shilir sesuai kondisi lapangan
3.
Cek apakah
E
shilir mencukupi untuk
mengalirkan air:
a)
Jika mencukupi (kondisi hilir tergantung hulu)
i. Hitung
h
hilir (trial & error
) denganE
s hilir (=E
s hulu )b)
Jika tidak mencukupi (kondisi hulu tergantung hilir)
i. Terjadi kondisi kritis di hilir ii. Hitung
E
s hilir kritikiii. Hitung