• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kas dan setara kas 2e, Investasi sementara 2f,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kas dan setara kas 2e, Investasi sementara 2f,"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

30 Juni 2008 30 Juni 2007 Catatan kurs Rp 9.225 kurs Rp 9.054

Rp Rp

AKTIVA

Kas dan setara kas 2e,3 88.204.227.057 38.760.654.096

Investasi sementara 2f,4 - 51.419.838.294

Piutang usaha kepada pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar

Rp 2.016.706.814 tahun 2008 dan

Rp 1.356.704.281 tahun 2007 2g,5 46.530.452.344 4.540.300.112

Piutang lain-lain 2g,6 37.196.154.174 4.302.234.683

Persediaan 2h 898.248.631 689.778.842

Biaya dibayar di muka 2i 1.339.014.766 1.034.071.669

Pajak dibayar di muka 7 1.478.138.109 1.372.672.125

Uang muka 8 24.018.472.837 36.645.876.659

Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan

istimewa 2g,9,35 156.987.008 231.497.801

Investasi saham 2f 225.000.000 225.000.000

Aktiva real estat 2j,10 1.621.537.172.271 1.661.752.266.397

Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 30.149.306.504 tahun 2008 dan

Rp 23.382.426.547 tahun 2007 2k,11,35 164.656.148.091 170.302.239.829

Aktiva pajak tangguhan 2m,30 17.329.751.202 40.014.770.597

Aktiva lainnya 810.345.257 594.855.017

JUMLAH AKTIVA 2.004.380.111.745 2.011.886.056.122

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(2)

30 Juni 2008 30 Juni 2007 Catatan kurs Rp 9.225 kurs Rp 9.054

Rp Rp

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN

Hutang usaha 12 2.345.271.235 3.944.994.540

Hutang lain-lain 1.929.358.977 2.315.356.236

Hutang pajak 2m,13 882.660.020 687.770.876

Biaya yang masih harus dibayar 1.215.019.921 1.122.708.254

Uang muka diterima 2l,14 22.755.002.890 41.821.321.622

Hutang kepada lembaga keuangan 2o,15,33a - 479.862.000.000

Hutang medium term note 2o,16,33b 255.050.493.750 298.607.710.500

Hutang obligasi 2o,17,33c 29.776.847.467 371.241.705.402

Jaminan keanggotaan golf 2l,18 15.277.150.119 15.277.150.119

Hutang kepada pemegang saham minoritas

anak perusahaan 19,36 106.050.226.600 378.928.794.612

Kewajiban imbalan pasca kerja 2n,32 11.402.784.009 8.959.609.979

Jumlah Kewajiban 446.684.814.988 1.602.769.122.140

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK

PERUSAHAAN 2b,20 495.284.157.887 82.771.284.209

GOODWILL NEGATIF - BERSIH 2b - 139.471.946

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar – 4.700.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor – 2.345.564.615

Saham 21 1.172.782.307.500 1.172.782.307.500

Tambahan modal disetor 22 28.974.121.631 28.974.121.631

Modal disetor lainnya 21 830.609.608.000 -

Selisih transaksi perubahan ekuitas

anak perusahaan 2f,23 192.006.980 214.279.790

Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2k,11 19.068.232.803 19.068.232.803

Defisit (989.215.138.044) (894.832.763.895)

Jumlah Ekuitas 1.062.411.138.870 326.206.177.829

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.004.380.111.745 2.011.886.056.122

(0) 4.023.772.112.244

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian (0)

(3)

30 Juni 2008 30 Juni 2007 Catatan kurs Rp 9.225 kurs Rp 9.054

Rp Rp

PENJUALAN BERSIH DAN

PENDAPATAN USAHA 2l,24 58.690.561.752 44.704.927.679

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN

BEBAN LANGSUNG USAHA 2l,25 32.461.530.801 27.401.021.217

LABA KOTOR 26.229.030.951 17.303.906.462

BEBAN USAHA 2l

- Penjualan 26 2.066.176.418 1.801.225.834

- Umum dan administrasi 27 18.290.849.263 17.286.185.032

Jumlah Beban Usaha 20.357.025.681 19.087.410.866

LABA (RUGI) USAHA 5.872.005.270 (1.783.504.404)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

- Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih 2c,28 14.726.262.609 (3.004.681.668) - Penghasilan bunga deposito 2e,2f,3,4 2.393.732.487 2.423.545.436

- Penghasilan bunga investasi 2f,3 116.230.810 221.016.383

- Penghasilan jasa giro 3 99.523.556 69.460.281

- Keuntungan (kerugian) penjualan aktiva tetap 2k (677.353) 1.627.479

- Beban bunga 29 (1.761.334.051) (2.585.212.351)

- Amortisasi goodwill - bersih 2b - 6.641.520

- Lain-lain - bersih 1.730.562.076 1.121.077.963

Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 17.304.300.134 (1.746.524.958) LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 23.176.305.403 (3.530.029.362)

PAJAK PENGHASILAN 2m,30 - -

LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS

RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN 23.176.305.403 (3.530.029.362)

HAK MINORITAS ATAS RUGI BERSIH

ANAK PERUSAHAAN 2b,20 217.064.609 15.868.575

LABA (RUGI) BERSIH 23.393.370.012 (3.514.160.787)

LABA (RUGI) PER SAHAM 2p,31

Dasar 5,84 (1,50)

Dilusian 5,23 (0,78)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(4)

30 Juni 2008 30 Juni 2007 kurs Rp 9.225 kurs Rp 9.054

Rp Rp

Modal Disetor

Saldo awal 1.172.782.307.500 527.570.796.000

Pengalihan modal disetor lainnya menjadi modal

Ditempatkan dan disetor - 645.211.511.500

Saldo akhir 1.172.782.307.500 1.172.782.307.500

Tambahan Modal Disetor

Saldo awal 28.974.121.631 28.974.121.631

Penambahan tahun berjalan - -

Saldo akhir 28.974.121.631 28.974.121.631

Modal Disetor Lainnya

Saldo awal - 645.211.511.339

Pengalihan modal disetor lainnya menjadi modal

Ditempatkan dan disetor - (645.211.511.339)

Konversi hutang menjadi modal disetor lainnya 830.609.608.000 -

Saldo akhir 830.609.608.000 -

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan

Saldo awal 192.006.980 214.279.790

Penambahan tahun berjalan - -

Saldo akhir 192.006.980 214.279.790

Selisih penilaian kembali aktiva tetap

Saldo awal 19.068.232.803 19.068.232.803

Penambahan tahun berjalan - -

Saldo akhir 19.068.232.803 19.068.232.803

Defisit

Saldo awal (1.012.608.508.058) (891.318.603.109)

Laba (rugi) tahun berjalan 23.393.370.012 (3.514.160.787)

Saldo akhir (989.215.138.044) (894.832.763.895)

JUMLAH EKUITAS 1.062.411.138.870 326.206.177.829

- -

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(5)

30 Juni 2008 30 Juni 2007

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pembeli real estat dan anggota golf 51.856.875.891 51.224.409.267 Pembayaran kas kepada pemasok, kontraktor, konsultan

dan karyawan (41.780.334.230) (33.021.966.313)

Kas dihasilkan dari operasi 10.076.541.661 18.202.442.954

Penerimaan (pemberian) piutang lain-lain - bersih 500.789.604 (1.501.284.866) Penerimaan piutang kepada pihak yang

mempunyai hubungan istimewa 13.103.016 280.919.034

Pembayaran denda dan tagihan pajak (2.708.846) (76.439.420)

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 10.587.725.435 16.905.637.702 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan bunga 2.609.486.852 2.714.022.100

Hasil penjualan aktiva tetap 1.400.000 6.300.000

Penambahan investasi sementara 382.713.216 (1.318.962.998)

Perolehan aktiva tetap (984.974.168) (4.982.565.835)

Perolehan aktiva real estat (21.107.091.708) (10.073.276.393)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (19.098.465.807) (13.654.483.126) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran hutang pokok medium term note (7.650.369.000) (74.934.750)

Pembayaran bunga medium term note (247.946.382) (208.043.208)

Pembayaran bunga hutang kepada lembaga keuangan (243.363.824) (720.120.132)

Pembayaran bunga obligasi (1.871.734.763) (1.611.414.754)

Pembayaran hutang obligasi (257.250.000) -

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Pendanaan (10.270.663.969) (2.614.512.844) PENINGKATAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (18.781.404.341) 636.641.732

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 106.985.631.398 38.124.012.364

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 88.204.227.057 38.760.654.096

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

(6)

1. U M U M

a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. Suryamas Dutamakmur, Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 322 tanggal 21 September 1989 dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-5896.HT.01.01.Th.90 tanggal 9 Oktober 1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 98 tanggal 7 Desember 1990, Tambahan No. 4968. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 48 tanggal 17 Oktober 2006 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. W7-04416 HT.01.04-TH.2007 tanggal 19 April 2007.

Perusahaan berdomisili di Rancamaya, Bogor, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Sudirman Plaza Business Complex, Plaza Marein Lt. 16, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 76-78, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang perdagangan umum, real estat dan bangunan pada umumnya, antara lain sebagai developer, pemborong, perencana, penyelenggara pelaksana pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan dan instalatir. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1993.

Perusahaan saat ini berusaha di bidang real estat berupa penjualan tanah serta tanah dan rumah tinggal, pengoperasian lapangan golf, country club, vila dan fasilitas resort lainnya di daerah Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.

b. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Suryamas. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2008 sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 27 Juni 2008, adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris : Wismoyo Arismunandar Komisaris : Fifi Julia Maeloa

Ramelan, SH

Presiden Direktur : Kenneth Lian

Direktur : Wendy Sui Cheng Yap

Sujanto Handoko Wing Indrasmoro

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 677 karyawan pada tahun 2008 dan 661 karyawan pada tahun 2007.

c. Komite Audit

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2008, adalah sebagai berikut :

Ketua : Abdullah Alwahdi

Anggota : Amin Anwar

(7)

d. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki saham anak perusahaan berikut :

Seluruh anak perusahaan berdomisili di Jakarta. Kecuali SKI, MS dan CNMP, seluruh anak perusahaan masih dalam tahap pengembangan.

e. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 18 September 1995, Perusahaan telah memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1190/PM/1995 untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 80.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 850 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya (company listing) pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 12 Oktober 1995.

Pada tanggal 29 Nopember 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1947/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 451.925.000 saham dengan harga penawaran sebesar nilai nominal Rp 500 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 19 Desember 1996.

Persentase kepemilikan Tahun operasi Jumlah aktiv a Jenis Usaha 2008 2007 komersial 30 Juni 2008

Rp Juta Peny ertaan langsung :

PT Saptakreasi Indah (SKI) dan anak

perusahaan Pendiri atau ikut menjadi 99,99% 99,99% 1994 9.080

pemegang saham badan hukum lain

PT Rancamay a Asri Golf and Country

(RAGC) Operator lapangan golf 98,00% 98,00% - 153

PT Multiray a Sinarindo (MS) Real estat 98,47% 98,47% 2004 35.942

PT Permainusa Megacitra (PM) Properti 99,45% 99,45% - 17.496

PT Inti Sarana Papan (ISP) Real estat 99,32% 99,32% - 18.260

PT Centranusa Majupermai Pendiri atau ikut menjadi (CNMP) dan anak perusahaan pemegang saham badan

hukum lain dan real estat 94,46% - 1997 1.268.543 Peny ertaan tidak langsung :

Melalui SKI

PT Rancamay a Indah Hotel (RIH) Perhotelan 98,00% 98,00% - 249

PT Centranusa Majupermai Pendiri atau ikut menjadi (CNMP) dan anak perusahaan pemegang saham badan

hukum lain dan real estat 5,53% 99,80% 1997 1.268.543

PM Properti 0,54% 0,54% - 17.496

MS Real estat 1,51% 1,51% 2004 35.942

ISP Real estat 0,66% 0,66% - 18.260

RAGC Operator lapangan golf 2,00% 2,00% - 153

Melalui RAGC

SKI Pendiri atau ikut menjadi

pemegang saham badan

hukum lain dan real estat 0,01% 0,01% 1994 9.080

ISP Real estat 0,02% 0,02% - 18.260

Melalui PM

MS Real estat 0,02% 0,02% 2004 35.942

RIH Perhotelan 2,00% 2,00% - 249

Melalui RIH

CNMP Pendiri atau ikut menjadi

pemegang saham badan

hukum lain dan real estat 0,01% 0,01% 1997 1.268.543 Melalui MS

PM Properti 0,01% 0,01% - 17.496

Melalui CNMP

PT Dwigunatama Rintisprima

(8)

Pada tanggal 21 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1009/PM/1997 untuk melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 300.000.000.000 pada tingkat bunga tetap atau tetap dan mengambang. Obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 11 Juni 1997.

Pada tanggal 30 November 2007, BES bergabung ke BEJ dan selanjutnya BEJ berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mulai menjalankan fungsi Bursa Efek pada tanggal 1 Desember 2007. Selanjutnya dengan hal tersebut, saham Perusahaan tercatat di BEI sejak tanggal 1 Desember 2007.

Pada tanggal 30 Juni 2008, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 2.345.564.615 lembar saham telah dicatatkan pada BEI.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (dan anak perusahaan) yang disusun sampai dengan 31 Maret setiap tahunnya. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.

Pada saat akuisisi, aktiva dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal transaksi, maka nilai wajar aktiva non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proporsional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aktiva dan kewajiban non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aktiva bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

(9)

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

d. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

e. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

f. Investasi

Deposito berjangka

Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal.

Investasi saham

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Perubahan ekuitas anak perusahaan

Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak

(10)

Perusahaan, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

g. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

h. Persediaan

Persediaan makanan, minuman, barang dagangan dan perlengkapan golf dan country club dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (First In First Out Method).

i. Biaya Dibayar Di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

j. Aktiva Real Estat

Aktiva real estat meliputi tanah dan bangunan (rumah tinggal dan rumah toko) yang siap dijual, bangunan yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) yang berkenaan dengan perolehan tanah, dan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah dimulai.

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat, termasuk biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikontruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aktiva tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal. Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana

atau area yang tidak dijual lainnya, dialokasi ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.

Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah biaya perencanaan dan konstruksi serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) dan akan dipindahkan ke aktiva tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.

Kapitalisasi biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs) berkenaan dengan pinjaman yang diterima untuk membelanjai perolehan dan pengembangan aktiva real estat, beban

(11)

keuangan ini meliputi beban bunga, selisih kurs dan biaya pinjaman lainnya, kapitalisasi akan dihentikan pada saat aktiva tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya. Kapitalisasi tersebut dilakukan maksimum sampai nilai tercatat aktiva real estat sama besar dengan nilai realisasi bersihnya.

k. Aktiva Tetap

Aktiva tetap, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tertentu telah dinilai kembali berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Peningkatan nilai aktiva karena penilaian kembali dikreditkan pada selisih penilaian kembali aktiva tetap dalam akun ekuitas.

Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dan nilai residu aktiva tetap sebagai berikut :

Tahun Nilai Residu (%)

Lapangan golf 30 10

Bangunan dan club house 20 – 30 10

Kendaraan 4 10

Perabotan dan peralatan 4 – 8 5

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan atau penarikan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :

• Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

• Harga jual akan tertagih;

• Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa yang akan datang;

• Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

(12)

• Hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.

Pendapatan penjualan bangunan rumah tinggal dan rumah toko (ruko) beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :

• Proses penjualan telah selesai; • Harga jual akan tertagih;

• Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi dimasa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan

• Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut. Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka diterima dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.

Beban pokok penjualan tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan tanah yang telah dikeluarkan dan taksiran kewajiban biaya pengembangan tanah serta lingkungan. Selisih taksiran biaya pengembangan tanah dengan realisasinya dihitung dan dibebankan pada beban pokok penjualan tanah pada saat setiap phase pengembangan tanah dinyatakan selesai.

Beban pokok penjualan rumah tinggal dan ruko dinyatakan sebesar biaya perolehan rumah tinggal dan ruko yang sudah jadi untuk tiap unit yang terjual.

Jenis keanggotaan dan fee keanggotaan golf sebagai berikut : Fee keanggotaan Golf

Keanggotaan Refundable Non Refundable Periode

Founder 90% 10% 1993 - 1995

Gold Chartered 50% 50% 1995 - 1996

Chartered - 100% 1996 - Sekarang

Refundable deposit akan dikembalikan setelah 30 tahun senilai ekuivalen Rupiah pada saat penerimaan uang keanggotaan tersebut. Perusahaan mengakui non refundable deposit sebagai pendapatan pada saat deposit yang diterima telah mencapai 10% dari keseluruhan fee keanggotaan golf.

Perusahaan mengakui pendapatan dari operasi lapangan golf, country club dan fasilitas resort lainnya pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pelanggan.

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (basis akrual). m. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

(13)

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca atas dasar kompensasi kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

n. Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasca kerja di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian actuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

o. Restrukturisasi Hutang Bermasalah

Selisih lebih nilai tercatat pinjaman (termasuk bunga, denda yang berhubungan) di atas jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang langsung diakui sebagai keuntungan hasil restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dikurangkan dari nilai tercatat hutang dan tidak ada beban bunga yang diakui hingga jatuh tempo hutang tersebut.

Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru hutang dalam restrukturisasi hutang bermasalah, terbatas pada modifikasi atas persyaratan hutang maka tidak ada keuntungan ataupun kerugian hasil restrukturisasi yang diakui. Dampak restrukturisasi tersebut diakui secara prosfektif sejak saat restrukturisasi dilaksanakan. Setelah restrukturisasi, beban bunga dihitung dengan menggunakan tingkat bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat hutang pada awal setiap periode sampai dengan jatuh temponya.

Pelunasan hutang melalui penerbitan saham baru atau penyerahan saham Perusahaan (sebagai debitur) dicatat sebesar nilai wajar saham. Perbedaan antara nilai wajar saham yang diterbitkan dengan nilai tercatat hutang yang diselesaikan diakui sebagai keuntungan

(14)

yang timbul sebagai akibat restrukturisasi hutang, sedangkan selisih antara nilai nominal dengan nilai wajar saham diakui sebagai agio saham.

Keuntungan atas restrukturisasi hutang setelah memperhitungkan beban restrukturisasi dan pajak penghasilan terkait, diakui pada periode terjadinya restrukturisasi dan disajikan sebagai pos luar biasa.

p. Laba (Rugi) Per Saham

Laba (Rugi) per saham dihitung dengan membagi rugi bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Laba (rugi) per saham dilusian dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

q. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Aktiva dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aktiva tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

(15)

3. KAS DAN SETARA KAS 2008 2007 Rp Rp Kas 72.250.000 54.750.000 Bank

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Dollar Amerika Serikat

P.T. Bank Sinarmas (Sinarmas) 21.958.452 13.375.557

Pihak ketiga Rupiah

P.T. Bank Mega 1.653.537.226

-P.T. Bank Danamon, Tbk (Danamon) 681.971.053 475.827.135 P.T. Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) 4.255.180.524 2.344.298.230 P.T. Bank Central Asia, Tbk (BCA) 329.111.520 662.771.962

P.T. Bank NISP (NISP) 1.018.331.964 1.318.895.890

P.T. Bank Jabar 96.998.227 10.572.453

P.T. Bank Lippo, Tbk (Lippo) 6.331.334 57.116.494

P.T. Bank Niaga, Tbk - 4.670.000

P.T. Bank Mandiri (Persero), Tbk 216.328.007 85.059.133 Dollar Amerika Serikat

BII 894.380.540 119.342.403

Deposito berjangka

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Sinarmas 1.005.435.616 -Pihak ketiga Rupiah NISP 15.000.000 2.265.000.000 Danamon 47.391.845 6.263.629.918 BII 38.331.023.331 997.119.396 Lippo 68.036.980 65.030.039

Dollar Amerika Serikat

BII 30.236.253.447 9.054.000.000

NISP - 4.461.504.400

Danamon - 1.750.019.181

Penempatan investasi pada Morgan Stanley & Co sebesar US$ 1.003.220 tahun 2008 dan

US$ 967.271 tahun 2007 9.254.706.991 8.757.671.906

Jumlah 88.204.227.057 38.760.654.096

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun

Rupiah 7,50% - 8,25% 8,75% - 9,75%

Dollar Amerika Serikat 3,00% - 4,50% 4,25% - 4,75%

(16)

4. INVESTASI SEMENTARA

Deposito berjangka pada Danamon, BII dan Mega pada tahun 2007 merupakan escrow account milik anak perusahaan yang akan digunakan untuk pembelian tanah. Deposito berjangka pada BCA merupakan pencairan KPR yang ditahan sampai bangunan selesai (milik anak perusahaan) yang akan digunakan untuk fasilitas KPR.

5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang dan tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.

6. PIUTANG LAIN – LAIN

2008 2007

Rp Rp

Deposito berjangka dalam Rupiah

BII - 28.757.520.320

Mega - 11.572.647.067

BCA - 373.849.863

Danamon - 10.715.821.044

Jumlah - 51.419.838.294

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun - 8,75% - 9,75%

2008 2007

Rp Rp

Panama Capital Pte. Ltd. (Panama) 11.825.273.436

-P.T. Intan Buana Mandiri (IBM) 19.853.000.000

-Lain-lain 5.517.880.738 4.302.234.683

Jumlah 37.196.154.174 4.302.234.683

2008 2007

Rp Rp

Berdasarkan kegiatan usaha :

Pengoperasian lapangan golf dan country club 2.859.043.213 4.183.079.528

Estat manajemen 472.771.987 621.639.300

Penjualan tanah dan bangunan 45.215.343.958 1.092.285.565

Jumlah 48.547.159.158 5.897.004.393

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.016.706.814) (1.356.704.281)

Bersih 46.530.452.344 4.540.300.112

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu

Saldo awal 1.716.706.814 1.056.704.281

Penambahan 300.000.000 300.000.000

(17)

Piutang kepada Panama merupakan piutang atas penjualan piutang anak perusahaan CNMP sebesar USD 10.463.021 (Rp 98.425.645.320) dengan harga Rp 12.447.656.250, berdasarkan akta No. 108 tanggal 12 Desember 2007 oleh Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta. Per 30 Juni 2008, anak perusahaan telah menerima pembayaran sebesar Rp 622.382.814.

Piutang kepada IBM merupakan piutang atas penjualan investasi anak perusahaan CNMP sebesar Rp 20.652.774.007 dengan harga Rp 20.898.000.000, berdasarkan akta No. 107 tanggal 27 Desember 2007 oleh Robert Purba, S.H., notaris di Jakarta. Per 30 Juni 2008, anak perusahaan telah menerima pembayaran sebesar Rp 1.045.000.000.

Para pemegang saham termasuk pemegang saham independen telah menyetujui transaksi penjualan tersebut diatas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan tanggal 19 Desember 2007 sebagaimana tercantum dalam akta No. 93 dari F.X. Budi Santoso Isbandi SH.

7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA

Akun ini merupakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan dan pembayaran pajak pertambahan nilai anak perusahaan.

8. UANG MUKA

Uang muka pembelian tanah di daerah Kuningan, Jakarta, dilakukan oleh PT Permainusa Megacitra, anak perusahaan, untuk tanah seluas satu hektar.

Uang muka pembelian tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, dilakukan oleh CNMP, anak perusahaan, untuk tanah seluas 14,3 hektar. Per 31 Desember 2007, uang muka pembelian tanah telah diselesaikan.

Uang muka pembelian tanah di daerah Cibubur, Jawa Barat, dilakukan oleh MS, anak perusahaan, untuk tanah kurang lebih seluas 1 hektar.

Uang muka pembelian tanah di daerah Bogor, Jawa Barat, dilakukan oleh Perusahaan untuk tanah kurang lebih seluas 2 hektar.

9. PIUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Akun ini merupakan uang muka dinas dan piutang tanpa bunga dan jaminan kepada direksi dan karyawan Perusahaan. 2008 2007 Rp Rp Tanah di Kuningan 17.466.196.737 17.466.196.737 Tanah di Bekasi 57.918.406 13.435.602.500 Tanah di Cibubur 2.000.000.000 2.000.000.000 Tanah di Bogor 3.536.404.650 3.147.500.000 Lain-lain 957.953.044 596.577.422 Jumlah 24.018.472.837 36.645.876.659

(18)

10. AKTIVA REAL ESTAT

Luas tanah pada tanggal 30 Juni 2008 adalah Phase I seluas 9,42 hektar, Phase II seluas 41,57 hektar dan Commercial Center seluas 1,56 hektar.

Luas tanah yang sedang dikembangkan pada tanggal 30 Juni 2008 pada Rancamaya Phase III seluas 31,53 hektar dan Mahogany Residence seluas 2,21 hektar.

Tanah di daerah Bekasi, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh CNMP dan anak perusahaan yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan ijin pembebeasan seluas kurang lebih 1.050 hektar. Pada tanggal 30 Juni 2008 tanah yang telah dibebaskan seluas 582,20 hektar.

Tanah di Rancamaya, Jawa Barat, merupakan tanah yang telah dibebaskan dan dimiliki oleh Perusahaan dan ISP, anak perusahaan, yang akan dikembangkan untuk proyek real estat dengan ijin pembebasan seluas kurang lebih 330 hektar. Pada tanggal 30 Juni 2008 tanah yang telah dibebaskan seluas 70,81 hektar.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aktiva real estat tidak melebihi nilai realisasi bersihnya.

Tanah siap dijual dan tanah yang sedang dikembangkan seluas 62.540 meter persegi pada tahun 2008 dan 2007 dijadikan jaminan atas hutang medium term note.

11. AKTIVA TETAP

Beban penyusutan adalah Rp 3.360.490.351 dan Rp 3.173.414.037 masing-masing untuk tahun 2008 dan 2007.

Perusahaan melakukan penilaian kembali atas sebagian aktiva tetapnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 486/KMK.03/2002 dan Surat Keputusan

2008 2007

Rp Rp

Biaya perolehan :

Tanah dan bangunan 163.808.650.750 164.735.142.957

Kendaraan 7.381.803.807 6.974.385.625

Perabotan dan peralatan 23.615.000.037 21.975.137.794

Jumlah 194.805.454.595 193.684.666.376

Akumulasi penyusutan :

Bangunan 9.809.604.450 6.035.983.742

Kendaraan 5.435.723.512 4.407.758.985

Perabotan dan peralatan 14.903.978.542 12.938.683.820

Jumlah 30.149.306.504 23.382.426.547

Jumlah tercatat 164.656.148.091 170.302.239.829

2008 2007

Rp Rp

Tanah dan bangunan siap jual 163.544.082.448 276.883.372.960 Tanah yang sedang dikembangkan 212.915.871.119 397.018.360.383 Tanah yang belum dikembangkan 1.245.077.218.704 987.850.533.054

(19)

Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002. Aktiva tetap yang dinilai kembali adalah aktiva pada tanggal 30 Desember 2005. Berdasarkan laporan penilai dari P.T. Saptasentra Jasa Pradana pada tanggal 14 Pebruari 2006, dasar yang digunakan dalam penilaian kembali aktiva mencakup metode perbandingan data pasar untuk penilaian tanah dan metode kalkulasi biaya untuk penilaian aktiva tetap lainnya. Pada tanggal 6 April 2006 Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Kantor Pajak dalam Surat Keputusan No. KEP-533/WPJ.07/BD.04/2006. Selisih penilaian kembali aktiva tetap auditan sebesar Rp 19.068.232.803 dicatat sebagai bagian dari ekuitas.

Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di proyek Rancamaya dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 sampai 30 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2014 sampai 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Aktiva tetap berupa bangunan, club house dan kendaraan diasuransikan untuk risiko kerusakan, kehilangan, kebakaran dan bencana alam masing-masing kepada :

P.T. Asuransi Sinar Mas merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

12. HUTANG USAHA – PIHAK KETIGA

2008 2007

Rp Rp

Berdasarkan kegiatan usaha :

Pengoperasian lapangan golf dan country club 1.542.274.682 2.613.460.164

Penjualan tanah dan bangunan 710.045.032 1.201.882.146

Estat manajemen 92.951.521 129.652.231

Jumlah 2.345.271.235 3.944.994.540

Mata uang 2008 2007

P.T. Asuransi Sinarmas Rp 71.321.394.334 64.977.026.607

US$ 460.000 460.000

P.T. Asuransi Mitra Maparya Rp 14.500.000.000

-US$ 230.000

-P.T. Asuransi Indrapura Rp 8.700.000.000

-US$ 138.000

-P.T. Asuransi Kurnia Indonesia Rp 5.800.000.000

-US$ 92.000

-P.T. Asuransi Parolamas Rp - 11.600.000.000

US$ - 184.000

P.T. Asuransi Aegis Indonesia Rp - 12.794.743.636

US$ - 138.000

P.T. Asuransi Dayin Mitra Rp - 8.700.000.000

(20)

13. HUTANG PAJAK

14. UANG MUKA DITERIMA

15. HUTANG KEPADA LEMBAGA KEUANGAN

Akun ini merupakan kewajiban kepada Asia Capital Holding Limited (ACHL) yang berasal dari pengalihan sisa hutang eks P.T. Bank BIRA dan P.T. Bank Niaga, Tbk sebesar US$ 53.000.000 yang telah direstrukturisasi menjadi hutang jangka panjang selama 10 tahun tanpa jaminan dan tanpa bunga. Hutang ini dapat dikonversi menjadi saham Perusahaan mulai tahun keempat sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 17 Oktober 2006, para pemegang saham menyetujui perubahan hutang ACHL menjadi bentuk Mandatory Convertible Notes (MCN) selama 10 tahun tanpa jaminan dan tingkat bunga 0,1% per tahun yang dibayar setiap enam bulan dengan hak opsi konversi mulai tahun pertama sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.

Berdasarkan akta No. 114 tanggal 28 Mei 2008 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, ACHL melakukan konversi seluruh hutang sebesar US$ 53.000.000 menjadi modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sejumlah 978.804.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan kurs konversi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 30 April 2008 sebesar Rp 9.234 per US$ 1.

Saldo pada tanggal 30 Juni 2007 adalah sebesar US$ 53.000.000. 16. HUTANG MEDIUM TERM NOTE

Pada tanggal 13 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pinjaman dalam bentuk Medium Term Note (MTN) sebesar maksimum US$ 40.000.000 dari beberapa bank swasta nasional dan asing yang dikoordinir oleh BIRA sebagai agen. Jangka waktu MTN selama tiga tahun, tingkat bunga 9% per tahun dan dibayar setiap enam bulan. Para pemegang MTN dapat menggunakan put option untuk meminta pelunasan pokok pinjaman beserta bunganya. Pinjaman ini dijamin dengan tanah

2008 2007 Rp Rp Pajak penghasilan Pasal 21 171.583.726 9.465.058 Pasal 23 100.725.092 128.388.699 Pasal 25 - 44.819.071

Pajak Pertambahan Nilai 519.008.885 446.320.789

Pajak Pembangunan I 88.842.317 56.277.259

Pajak Lainnya 2.500.000 2.500.000

Jumlah 882.660.020 687.770.876

2008 2007

Rp Rp

Penjualan tanah dan rumah tinggal 18.564.471.583 38.554.860.908 Keanggotaan golf – iuran bulanan 1.143.469.514 968.824.258

Lain-lain 3.047.061.793 2.297.636.456

(21)

Hak Guna Bangunan seluas 344.280 meter persegi di lokasi proyek Rancamaya, Bogor, Jawa Barat.

Pada tanggal jatuh tempo, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian.

Rapat Umum Pemegang MTN Perusahaan tanggal 18 Maret 2005 mengambil keputusan antara lain:

• Menerima dan menyetujui rencana restrukturisasi.

• Menerima dan menyetujui MTN terhutang sejak tahun buku 2004 sampai dengan persetujuan dan permulaan dari restrukturisasi yang diusulkan, Perusahaan tidak diwajibkan untuk menanggung beban dan membayar bunga dan/atau denda.

Perusahaan sudah menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang pada tahun 2005 yang kemudian diubah dengan perjanjian restrukturisasi hutang pada tahun 2006.

Pada tanggal 18 Desember 2007, Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian kembali (buy back) MTN dari Dr. Choo Yeow Ming dengan nilai nominal sebesar US$ 4.496.250 dengan harga beli sebesar US$ 1.350.000. Jatuh tempo pembayaran tersebut paling lambat pada tanggal 29 Pebruari 2008 dan apabila terjadi keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda 0,1%. Jumlah tersebut telah dibayar oleh Perusahaan pada tanggal 28 Pebruari 2008.

Saldo pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 adalah masing-masing sebesar US$ 27.647.750 dan US$ 32.980.750.

17. HUTANG OBLIGASI

Pada tanggal 11 Juni 1997 Perusahaan menerbitkan obligasi P.T. Suryamas Dutamakmur I tahun 1997 sebesar Rp 300.000.000.000 dengan wali amanat P.T. Bank Niaga, Tbk yang jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 11 Juni 2002. Obligasi ini tidak dijamin dengan aktiva tertentu milik Perusahaan dan dibagi dalam dua seri. Obligasi Seri A mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 16,125% per tahun dan obligasi seri B mempunyai tingkat bunga tetap sebesar 15,75% per tahun untuk dua tahun pertama dan tingkat bunga mengambang 2,25% di atas tingkat bunga rata-rata deposito Rupiah berjangka enam bulan dari tiga bank pemerintah dan tiga bank swasta nasional untuk tiga tahun berikutnya. Bunga dibayarkan setiap tiga bulan.

Perusahaan diwajibkan untuk menyisihkan dana pelunasan hutang obligasi selambat-lambatnya sebesar 10% pada akhir tahun kedua, 20% pada akhir tahun ketiga, 60% pada akhir tahun keempat dan 100% pada akhir tahun kelima. Perusahaan diharuskan untuk memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian hutang obligasi.

Dalam rangka restrukturisasi pinjaman, sejak bulan Oktober 1998 Perusahaan menghentikan pembayaran bunga obligasi dan sejak tahun 1999 Perusahaan tidak membentuk penyisihan dana pelunasan obligasi. Pada tanggal jatuh tempo obligasi, 11 Juni 2002, Perusahaan mengalami gagal bayar dan tidak dapat memenuhi segala ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Bunga dan denda yang belum dibayar sampai dengan tanggal 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp 209.613.466.917.

Pemegang obligasi mayoritas telah menyetujui mulai tahun buku 2004 sampai dengan persetujuan restrukturisasi, Perusahaan tidak diwajibkan untuk menanggung beban dan membayar bunga dan/atau denda.

(22)

Perusahaan bersama Wali Amanat telah beberapa kali menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dengan agenda utama antara lain untuk membicarakan restrukturisasi hutang serta meminta persetujuan penghentian pelaksanaan kewajiban termasuk pembayaran bunga obligasi selama dilakukannya restrukturisasi hutang.

RUPO terakhir yang diselenggarakan pada tanggal 27 Mei 2005 dihadiri oleh pemegang 94,49% obligasi atau sebesar Rp 171.500.000.000 dari nilai obligasi yang belum terbayarkan, memutuskan hal-hal sebagai berikut:

a. Atas usulan Perusahaan untuk merestrukturisasi obligasi dan penyelesaian jumlah terutang, pemegang 94,49% obligasi atau sebesar Rp 171.500.000.000 dari nilai obligasi yang belum terbayarkan menyetujui, antara lain:

• Keputusan RUPO tersebut hanya sah dan mengikat bagi yang menyetujui saja, dan bagi yang tidak/belum menyetujui serta yang tidak hadir akan diberi waktu untuk ikut menyetujui keputusan RUPO dengan cara meratifikasi keputusan RUPO tersebut.

• Terhitung sejak RUPO ini berakhir, maka:

− Bagi yang menyetujui keputusan RUPO tersebut, akan dibuatkan suatu perjanjian restrukturisasi yang baru terpisah dari Perjanjian Perwaliamanatan, dan seluruh hak-hak pemegang obligasi yang setuju berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut seketika akan berakhir pada saat telah ditukarkannya obligasi yang dimiliki dengan obligasi yang baru hasil restrukturisasi obligasi; dan

− Bagi yang tidak/belum menyetujui atau tidak hadir dalam RUPO dan tidak/akan meratifikasi keputusan RUPO tersebut, maka obligasi tetap berlaku berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan hak-hak serta kewajiban-kewajiban masing-masing pihak tetap berlaku berdasarkan obligasi dan Perjanjian Perwaliamanatan.

b. Memberikan kuasa kepada Wali Amanat untuk menetapkan hasil ratifikasi terhadap usulan restrukturisasi obligasi tersebut diatas dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku, serta melakukan negosiasi atas pembuatan dan penandatanganan perjanjian restrukturisasi yang baru.

c. Menyetujui untuk menunda pelaksanaan upaya hukum sesuai dengan keputusan RUPO tanggal 10 September 1999.

d. Memberikan disclaimer :

• Perusahaan dan Pemegang Obligasi dengan ini membebaskan Wali Amanat dari segala resiko/kerugian yang timbul akibat keputusan yang diambil dalam RUPO dan karenanya membebaskan Wali Amanat dari segala tuntutan gugatan maupun tanggung jawab dalam bentuk apapun akibat diambilnya keputusan RUPO tersebut.

• Keputusan ini berlaku terhadap Perusahaan dan Pemegang Obligasi, baik yang hadir maupun yang tidak hadir maupun kuasa-kuasanya atau pengganti haknya.

Atas pemegang obligasi sebesar Rp 10.000.000.000 atau 5,51% yang tidak hadir dalam RUPO diatas, akan diperhitungkan secara proporsional pada saat mereka meratifikasi untuk ikut serta atau menyetujui skema restrukturisasi yang ditawarkan oleh Perusahaan.

Perusahaan sudah menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang pada tahun 2005 yang kemudian diubah dengan perjanjian restrukturisasi hutang pada tahun 2006.

(23)

Berdasarkan akta No. 114 tanggal 28 Mei 2008 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, ACHL melakukan konversi hutang Obligasi Tranche B sebesar Rp 341.207.607.935 menjadi modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sejumlah 682.415.216 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

Saldo pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp 29.776.847.467 dan Rp 371.241.705.402.

18. JAMINAN KEANGGOTAAN GOLF

Akun ini merupakan uang jaminan keanggotaan golf - refundable deposit yang akan dikembalikan kepada anggota setelah 30 tahun.

19. HUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM MINORITAS ANAK PERUSAHAAN

Pada tahun 2007 akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga dan jaminan dari pemegang saham minoritas anak perusahaan.

Berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi pada tanggal 9 November 2007 mengacu pada perjanjian Jual-Beli saham tanggal 3 Oktober 2007, dan akte jual beli saham No. 72 dan 73 tanggal 21 November 2007, dari notaris Robert Purba, S.H., Sojitz Corporation (Sojitz) dan Samsung Corporation (Samsung) menjual saham-sahamnya di DRP, anak perusahaan CNMP, kepada Panama Capital Pte. Ltd. (Panama), dan hutang DRP kepada Sojitz dan Samsung masing-masing sebesar US$ 21.096.043,44 dan US$ 20.756.043,44, terakhir menjadi hutang kepada Panama.

Selain itu berdasarkan perjanjian tersebut CNMP menjual dan mengalihkan sebagian dari tagihan CNMP sebesar US$ 10.463.021,72 kepada Panama sehingga posisi hutangnya menjadi sebesar US$ 52.315.108,60.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) DRP tanggal 27 Desember 2007, para pemegang saham menyetujui restrukturisasi hutang anak perusahaan kepada Panama sebesar US$ 52.315.108,60 dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 27 Desember 2007 sebesar Rp 9.407 menjadi modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 392.128.000.000 dan hutang dalam bentuk Rupiah sebesar Rp 100.000.226.600.

2008 2007

Rp Rp

Panama Capital Pte. Ltd. 105.817.126.600

-P.T. Intan Buana Mandiri 233.100.000

-Sojitz Corporation US$ 21.096.043,44 - 191.003.577.306

Samsung Corporation US$ 20.756.043,44 - 187.925.217.306

(24)

20. HAK MINORITAS

Pada Desember 2007, CNMP menjual 10% saham anak perusahaannya (DRP) kepada IBM. Selain itu Sojitz Corporation dan Samsung Corporation menjual semua kepemilikan saham DRP masing-masing sebesar 20% kepada Panama sehingga persentase kepemilikan saham DRP menjadi 50% CNMP, 40% Panama dan 10% IBM atas anak perusahaan CNMP.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) DRP tanggal 27 Desember 2007, para pemegang saham menyetujui konversi hutang DRP kepada Panama sebesar Rp 392.128.000.000 menjadi modal ditempatkan dan disetor.

Pengalihan hutang DRP kepada Panama menjadi modal ditempatkan dan disetor telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia pada tanggal 14 Mei 2008.

21. MODAL SAHAM

Komposisi pemegang saham sesuai daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek adalah sebagai berikut :

'2008 dan 2007

Jumlah Persentase Jumlah

Nama Pemegang Saham Saham Pemilikan Modal Disetor

Rp

Asia Capital Holding Limited 1.290.423.023 55,015% 645.211.511.500 (Seychelles)

P.T. Suryapembangunan Utama 537.790.490 22,928% 268.895.245.000 P.T. Niaganusa Indomakmur 143.003.000 6,097% 71.501.500.000 Hudson Conmay Investment

Pty Ltd. 117.415.672 5,006% 58.707.836.000 Lain-lain (masing-masing di bawah 5%) 256.932.430 10,954% 128.466.215.000 Jumlah 2.345.564.615 100,00% 1.172.782.307.500 2008 2007 Rp Rp

b. Hak minoritas atas rugi bersih anak Perusahaan

Panama Capital Pte. Ltd. 173.651.687

-P.T. Intan Buana Mandiri 43.412.922

-Sojitz Corporation - 7.934.287

Samsung Corporation - 7.934.287

Jumlah 217.064.609 15.868.575

2008 2007

Rp Rp

a. Hak minoritas atas aktiva bersih anak Perusahaan

Panama Capital Pte. Ltd. 474.652.926.310

-P.T. Intan Buana Mandiri 20.631.231.577

-Sojitz Corporation - 41.385.642.105

Samsung Corporation - 41.385.642.105

(25)

Berdasarkan akta No. 114 tanggal 28 Mei 2008 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, ACHL melakukan konversi Hutang Kepada Lembaga Keuangan sebesar US$ 53.000.000 dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 30 April 2008 sebesar Rp 9.234 per US$ 1 sebagai kurs konversi, dan melakukan konversi Hutang Obligasi Tranche B sebesar Rp 341.207.607.935 . Jumlah seluruh saham hasil konversi adalah 1.661.219.216 saham menjadi modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum mencatatkan pada Bursa Efek Indonesia karena masih dalam proses kelengkapan administrasi, sehingga masih dibukukan sebagai modal disetor lainnya.

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR

2008 dan 2007

Agio Saham Biaya Emisi Jumlah

Rp Rp Rp

Pengeluaran 80.000.000 saham melalui penaw aran umum kepada masyarakat

tahun 1995 28.000.000.000 -5.475.795.298 22.524.204.702

Konversi obligasi konversi menjadi

78.566.667 saham tahun 1996 7.856.666.700 - 7.856.666.700

Pengeluaran 451.925.000 saham melalui

penaw aran umum terbatas tahun 1997 - -1.406.749.771 -1.406.749.771

Jumlah 35.856.666.700 -6.882.545.069 28.974.121.631

23. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN

Transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan disebabkan oleh peningkatan modal disetor anak perusahaan CNMP yang diambil bagian oleh CNMP, Samsung Corporation dan Sojitz Corporation sehingga komposisi pemilikan setelah peningkatan modal disetor menjadi 60% CNMP, 20% Samsung Corporation dan 20% Sojitz Corporation. Dengan transaksi peningkatan modal ini kepemilikan CNMP atas anak perusahaan turun dari 100% menjadi 60%.

Pada akhir tahun 2007, terdapat pengalihan saham dari Sojitz Corporation dan Samsung Corporation kepada Panama Capital Pte. Ltd., dan CNMP menjual sebesar 10% kepemilikannya kepada P.T. Intan Buana Mandiri sehingga komposisis kepemilikan saham DRP menjadi 50% CNMP, 40% Panama Capital Pte. Ltd. Dan 10 % P.T. Intan Buana Mandiri. Selisih antara ekuitas anak perusahaan yang menjadi bagian CNMP sebelum dan sesudah transaksi peningkatan modal sebesar Rp 192.006.980 dicatat sebagai selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan.

24. PENJUALAN BERSIH DAN PENDAPATAN USAHA

2008 2007

Rp Rp

Penjualan tanah dan rumah tinggal 37.241.028.719 24.402.000.512

Pendapata keanggotaan golf 5.370.377.831 5.663.550.392

Pendapatan operasi golf, country club dan estat

Manajemen 16.079.155.202 14.639.376.775

(26)

25. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG USAHA

26. BEBAN PENJUALAN

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2008 2007

Rp Rp

Penjualan tanah dan rumah tinggal 18.668.581.015 15.539.707.321 Pendapatan operasi golf, country club dan estat

Manajemen 13.792.949.786 11.861.313.896

Jumlah 32.461.530.801 27.401.021.217

2008 2007

Rp Rp

Iklan dan promosi 964.348.834 942.901.317

Komisi 426.176.981 284.475.812 Pameran 546.369.088 369.671.208 Lain-lain 129.281.514 204.177.497 Jumlah 2.066.176.418 1.801.225.834 2008 2007 Rp Rp

Gaji, upah dan tunjangan 10.113.404.213 8.968.782.064

Penyusutan dan amortisasi 3.360.490.351 3.173.414.037

Listrik, air dan telepon 576.102.196 579.498.491

Pendidikan, latihan, seragam dan recruitment 30.099.408 71.833.083

Perjamuan dan sumbangan 195.127.620 840.523.871

Pemeliharaan gedung, kendaraan, inventaris

Kantor dan keamanan 397.461.878 331.461.706

Perjalanan dinas dan transportasi 476.917.538 409.753.974

Konsultan 509.213.661 415.910.000

Sewa 1.191.794.335 1.039.277.415

Perlengkapan kantor 258.520.557 234.765.923

Penyisihan piutang ragu-ragu 300.000.000 300.000.000

Asuransi 173.021.660 163.439.060

Perijinan 79.948.100 69.475.680

Lain-lain 628.747.746 688.049.727

(27)

28. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) KURS MATA UANG ASING - BERSIH

29. BEBAN BUNGA

Akun ini merupakan beban bunga dari Hutang Kepada Lembaga Keuangan, Hutang Obligasi dan Medium Term Note, serta beban bunga pembiayaan konsumen.

30. PAJAK PENGHASILAN

Manfaat (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :

2008 2007 Rp Rp Pajak kini - -Pajak tangguhan - -Jumlah - -Pajak Tangguhan

Rincian aktiva (kewajiban) pajak tangguhan sebagai berikut :

Anak perusahaan, kecuali PT Multiraya Sinarindo (MS), tidak mengakui aktiva dan kewajiban pajak tangguhan karena tidak terdapat perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya. Manajemen memperkirakan anak perusahaan selain MS, tidak akan memperoleh laba kena pajak untuk tahun-tahun selanjutnya sehingga rugi fiskal anak perusahaan, selain MS, tidak diakui sebagai aktiva pajak tangguhan.

Pada tahun 2007, Perusahaan mempunyai akumulasi kerugian fiskal sebesar Rp 39.249.866.186 yang dapat dikompensasikan dengan laba kena pajak untuk masa lima tahun

2008 2007

Rp Rp

Hutang kepada lembaga keuangan 9.805.000.000 (1.802.000.000) Penyesuaian aktiva dan kewajiban moneter

Lainnya dalam valuta asing – bersih 4.921.262.609 (1.202.681.668)

Jumlah 14.726.262.609 (3.004.681.668)

2008 2007

Rp Rp

Aktiva pajak tangguhan :

Beban piutang 513.832.899 317.011.284

Jaminan keanggotaan golf – refundable

Deposit 4.583.145.036 4.583.145.036

Beban manfaat karyawan 3.420.835.204 2.687.882.995

Rugi fiskal 11.774.959.856 35.534.974.729

Kewajiban pajak tangguhan :

Penyusutan aktiva tetap (2.963.021.793) (3.108.243.447) Aktiva pajak tangguhan – bersih 17.329.751.202 40.014.770.597

(28)

mendatang. Manajemen memperkirakan bahwa akumulasi kerugian fiskal sampai dengan tahun 2007 dapat dikompensasi dengan laba kena pajak tahun-tahun berikutnya sehingga dimasukkan dalam perhitungan aktiva pajak tangguhan.

31. LABA (RUGI) PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk penghitungan laba (rugi) per saham :

Jumlah Saham

Laba (Rugi) Bersih Per Saham

32. IMBALAN PASCA KERJA

Besarnya kewajiban dan beban yang timbul sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut :

2008 2007

Jumlah rata-rata terhitung saham biasa untuk

Perhitungan laba (rugi) per saham dasar 4.006.783.831 2.345.564.615 Pengaruh efek berpotensi biasa yang dilutif :

Obligasi konversi 7.958.195 690.447.237

Hutang Medium Term Note konversi 458.307.225 537.608.412

Hutang lembaga keuangan konversi - 959.724.000

Jumlah rata-rata terhitung saham biasa untuk

Perhitungan laba (rugi) per saham dilusian 4.473.049.251 4.533.344.264

2008 2007

Rp Rp

Dasar per saham 5,84 (1,50)

Dilusian per saham 5,23 (0,78)

2008 2007

Rp Rp

Nilai kini kewajiban yang tidak diakui 12.868.892.216 9.312.922.665 Kerugian aktuarial yang belum diakui (1.466.108.207) (353.312.686)

Kewajiban bersih 11.402.784.009 8.959.609.979

2008 2007

Rp Rp

(29)

b. Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut :

Imbalan pasca kerja dihitung dan diakui setiap akhir tahun setelah dihitung oleh aktuaris independen.

33. RESTRUKTURISASI HUTANG

a. Hutang kepada lembaga keuangan

Pada tanggal 5 September 2006 telah ditandatangani perjanjian perpanjangan dan perubahan restrukturisasi hutang antara Perusahaan dengan Asia Capital Holding Limited (ACHL), Mahe Seychelles di hadapan notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, atas perubahan beberapa keputusan persyaratan restrukturisasi hutang tersebut yang telah disetujui sebelumnya pada RUPSLB tanggal 28 Desember 2005. Perubahan beberapa keputusan persyaratan restrukturisasi hutang tersebut yang telah disetujui pada RUPSLB tanggal 17 Oktober 2006 sehingga skema restrukturisasi hutang berubah menjadi sebagai berikut : • Jumlah hutang pokok dan bunga ex BTA sebesar Rp 45.187.352.664 dikonversi

menjadi saham Perusahaan berupa saham lama sejumlah 90.374.705 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi.

• Jumlah hutang pokok ex Bira dan BN adalah sebesar US$ 114.572.515. Dari nilai tersebut sebesar US$ 61.572.515 atau ekuivalen Rp 600.024.158.675 dikonversi menjadi saham Perusahaan berupa saham lama sejumlah 1.200.048.317 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi. Kurs konversi yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia tanggal 9 Desember 2005 sebesar Rp 9.745 per US$ 1.

• Sisa hutang pokok ex BIRA dan BN sebesar US$ 53.000.000 direstrukturisasi menjadi Surat Hutang Wajib Konversi (Mandatory Convertible Notes - MCN) dengan jangka panjang selama 10 tahun tanpa jaminan dan bunga 0,1% per tahun dan bunga dibayar setiap enam bulan. Hutang tersebut dapat dikonversi menjadi saham Perusahaan mulai tahun pertama sejak tanggal efektif perjanjian restrukturisasi dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perusahaan minimal 90 hari kalender sebelum tanggal konversi. Konversi dilakukan dengan menggunakan (i) harga konversi saham sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Bursa Efek dan lainnya yang berlaku saat itu; (ii) bila tidak diatur dalam peraturan-peraturan pada point (i) tersebut maka akan menggunakan harga rata-rata 25 hari bursa harga penutupan pasar reguler sebelum tanggal konversi. Harga konversi saham yang dihitung baik dengan cara (i) atau (ii) minimal harus Rp 500 per saham. Apabila harga konversi saham yang dihitung baik dengan cara (i) atau (ii) lebih dari Rp 500 per saham maka harga konversi per saham adalah rata-rata dari Rp 500 ditambah dengan harga konversi saham yang dihitung dengan cara (i) atau (ii) tersebut. Apabila pada akhir tahun kesepuluh masih ada sisa hutang, maka sisa hutang tersebut wajib dikonversi dengan saham lama Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Saham hasil konversi baru bisa diperdagangkan/dialihkan dalam bentuk apapun juga kepada pihak ketiga satu tahun setelah tanggal konversi.

2008 2007

Rp Rp

Saldo awal 8.959.609.979 7.463.073.607

Pembayaran imbalan pasca kerja pada tahun

berjalan (35.450.049) (520.503.065)

Beban tahun berjalan 2.478.624.079 2.017.039.437

(30)

Peningkatan modal dasar tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 19 April 2007.

Berdasarkan akta No. 114 tanggal 28 Mei 2008 dari F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, ACHL melakukan konversi seluruh hutang sebesar US$ 53.000.000 menjadi modal ditempatkan dan disetor Perusahaan sejumlah 978.804.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham, dengan kurs konversi menggunakan kurs tengah Bank Indonesia tanggal 30 April 2008 sebesar Rp 9.234 per US$ 1.

b. Hutang Medium Term Note (MTN)

Pada tanggal 5 September 2006 telah ditandatangani perjanjian perpanjangan dan perubahan restrukturisasi hutang tersebut masing-masing antara Perusahaan dengan ACHL dan Dr. Choo Yeow Ming (CYM). Kedua perjanjian tersebut diaktakan oleh notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., notaris di Jakarta, atas perubahan beberapa keputusan persyaratan restrukturisasi hutang tersebut yang telah disetujui sebelumnya pada RUPSLB tanggal 28 Desember 2005. Setiap pemegang MTN akan memperoleh bagian secara proporsional atas setiap skema hasil restrukturisasi yang dilakukan Perusahaan dan perubahan beberapa keputusan persyaratan restrukturisasi hutang tersebut yang telah disetujui pada RUPSLB tanggal 17 Oktober 2006 sehingga berubah menjadi sebagai berikut :

• Tranche A sejumlah US$ 3.300.000 berjangka waktu 10 tahun dengan tenggang waktu pembayaran pokok selama satu tahun dengan tingkat bunga per tahun untuk tahun pertama, kedua, ketiga, keempat masing-masing sebesar 0,25%, 0,5%, 1%, 1,5% dan 2% per tahun untuk tahun-tahun setelah tahun keempat dan rata-rata bunga selama 10 tahun adalah sebesar 1,53% per tahun. Pokok dan bunga hutang tersebut dibayar setiap enam bulan. Hutang ini dijamin dengan tanah milik Perusahaan.

• Pembayaran tunai sebagian dari pinjaman sebesar US$ 330.000 akan dilakukan pada saat tanggal efektif perjanjian restrukturisasi hutang. Pada tahun 2006 telah dilunasi oleh Perusahaan.

• Sisa seluruh hutang setelah dikurangi Tranche A dan pembayaran tunai menjadi Tranche B yaitu sebesar US$ 29.689.000, berupa MCN. Hutang ini berjangka waktu selama 10 tahun tanpa jaminan dengan tingkat bunga 0,1% per tahun dan bunga dibayar setiap enam bulan. Para pemegang MCN mempunyai opsi untuk mengkonversi hutang tersebut dengan saham lama Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham setelah tanggal efektif perjanjian restrukturisasi mulai tahun pertama dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perusahaan minimal 90 hari kalender sebelum tanggal konversi. Konversi dilakukan dengan menggunakan (i) harga konversi saham sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Bursa Efek dan lainnya yang berlaku saat itu; (ii) bila tidak diatur dalam peraturan-peraturan pada point (i) tersebut maka akan menggunakan harga rata-rata 25 hari bursa harga penutupan pasar reguler sebelum tanggal konversi. Harga konversi saham yang dihitung baik dengan cara (i) atau (ii) minimal harus Rp 500 per saham. Apabila harga konversi saham yang dihitung baik dengan cara (i) atau (ii) lebih dari Rp 500 per saham maka harga konversi per saham adalah rata-rata dari Rp 500 ditambah dengan harga konversi saham yang dihitung dengan cara (i) atau (ii) tersebut. Hutang pokok tersebut akan dibayar apabila Perusahaan mempunyai arus dana bebas yang lebih dari yang diproyeksikan. Kelebihan arus dana bebas dialokasikan untuk hutang obligasi Seri B dan hutang MTN Tranche B masing-masing 50%. Apabila pada akhir tahun kesepuluh masih ada sisa hutang, maka sisa hutang tersebut wajib dikonversi dengan saham lama Perusahaan dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Saham hasil konversi baru bisa diperdagangkan/dialihkan dalam bentuk apapun juga kepada pihak ketiga satu tahun setelah tanggal konversi.

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan umum peraturan zonasi sistem jaringan prasarana energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (3) huruf c ditetapkan bahwa pada ruang yang berada di bawah SUTET

Pengabdian masyarakat tentang usahatani kentang telah dilaksanakan pada 2 kelompok tani (mitra) yaitu Kelompok Tani Sipakate’ne dan Kelompok Tani Kentang Jaya di Kecamatan

Penjelasan perhitungan di atas rasio aktivitas KUD Sialang Makmur dari tahun 2008-2012 nilai receivable turn over kurang baik hal ini disebabkan oleh meningkatnya

Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme berbasis learning cycle 5E dengan

Dalam proses adsorpsi, infeksi dan replikasi faga menggunakan spesifik strain dalam mengendalikan spesies target tanpa mempengaruhi keberadaan mikroflora normal dalam

Berdasarkan penjelasan, dapat kita simpulkan bahwa anggaran adalah perencanaan yang rinci untuk masa depan yang dinyatakan secara kuantitatif dan lebih spesifik

- Menunjukkan tempat terjadinya (negara yang berperang) dalam perang dunia II. Siswa dibagi dalam empat kelompok. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengamati peta/atlas.

 Special Servis Tool ( SST ) untuk system kopling  Memperbaiki system kopling dan komponennya. - Standar prosedur keselamatan kerja.  Memahami prinsip kerja kopling melalui