• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR ALAT UKUR KADAR KEASAMAN PADA SISTEM MONITORING KUALITAS AIR KOLAM IKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TUGAS AKHIR ALAT UKUR KADAR KEASAMAN PADA SISTEM MONITORING KUALITAS AIR KOLAM IKAN"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ALAT UKUR KADAR KEASAMAN

PADA SISTEM

MONITORING

KUALITAS AIR KOLAM IKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Oleh:

DEMASTIANA SAPUTRI

NIM : 105114048

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

TUGAS AKHIR

ALAT UKUR KADAR KEASAMAN

PADA SISTEM

MONITORING

KUALITAS AIR KOLAM IKAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Oleh:

DEMASTIANA SAPUTRI

NIM : 105114048

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)

ii

FINAL PROJECT

PH MEASUREMENTDEVICE

ON MONITORING SYSTEM OF WATER FISH POND QUALITY

Presented as Partial Fullfillment of Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree In Electrical Engineering Study Program

DEMASTIANA SAPUTRI

NIM : 105114048

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

(4)
(5)
(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

Yogyakarta, 14 Agustus 2014

(7)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

Dengan ini aku persembahkan karyaku ini untuk….

1.

Alloh SWT atas semua curahan karunia-Nya serta pembimbing

jalanku

2.

Bapak Suparno atas segala nasehatnya, dukungannya, dan

curahan kasih sayang kepada anaknya ini.

3.

Ibu Sutarti atas kasih sayang , kesabarannya, perhatian yang

tulus, serta tempat berbagi cerita anaknya ini

4.

Rejeki Fajar Tiana seorang adik yang selalu memberiku

pelampisan keisengan kakak

kakaknya, seorang yang pemalu

tapi punya kreatifitas yang tak terduga, seorang adik yang

selalu ingin menjaga kakak

kakak perempuannya.

6.

Aji Bagus Permadi atas dukungan, pengalaman dan saran

yang diberikan serta perhatian yang selalu diberikan kepada

adiknya ini.

7.

Bapak Martanto, Ibu Wuri, Bapak Piuz, dan Bapak Tri tim

penelitian yang telah memberikan judul ini kepada penulis dan

bantuan hingga tersusunnya dan terselesaikannya tugas akhir

ini.

8.

Teman

teman seperjuangku Teknik Elektro 2010 yang selalu

bersama saling berbagi semangat, canda, ejekan, dan motivasi.

9.

Indra Wijaya seorang sahabat, kakak, pacar, teman diskusi,

dan motivator pribadi yang selalu ada berbagi keluh kesah

serta membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10.

Stevanus Hari Wijatmika, Mufied Fauziah, Danang, Eko

wijayatna Putra keempat sahabat yang selalu jadi pendengar

baik dan penghibur dikala kejenuhan tugas akhir datang

.

“kegagalan itu bukan bencana yang harus ditangisi tapi

kegagalan itu adalah sesuatu proses pembelajaran menuju

keberhasilan kita”

(8)

vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Demastiana Saputri

Nomor Mahasiswa : 105114048

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ALAT UKUR KADAR KEASAMAN

PADA SISTEM

MONITORING

KUALITAS AIR KOLAM IKAN

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 14 Agustus 2014

(9)

viii

INTISARI

Letak perairan Indonesia yang strategis menjadi salah satu penyebab banyaknya penduduk Indonesia yang bermata pencaharian sebagai pembudidaya ikan air tawar. Dalam budidaya ikan air tawar banyak aspek yang harus diperhatikan , salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah kualitas air sebagai media kehidupan ikan. Salah satu parameter kualitas air terpenting berkaitan dengan kadar keasaman perairan. Kadar keasaman pada kualitas air ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ikan budidaya. Oleh karena itu penulis bermaksud membuat alat ukur kadar keasaman pada air kolam, untuk mengantisipasi perubahan kadar keasamanan yang terjadi pada air kolam.

Alat ukur kadar keasaman ini menggunakan sensor vernier pH – BTA sebagai sensor kadar keasaman. Range kadar keasaman pada proses pengukuran dapat ditentukan user melalui keypad masukan. Hasil pengukuran dari kadar keasaman akan ditampilkan di LCD character dengan tambahan informasi aman atau tidak aman dari air yang digunakan untuk sampel pengukuran. Alat ukur kadar keasaman yang dibuat juga dilengkapi dengan pembersih sensor yang bekerja setelah pengukuran kadar keasaman selesai. Pembersih sensor ini berfungsi untuk membersihkan sisa sampel hasil pengukuran kadar keasaman.

Alat ukur kadar keasaman ini sudah bekerja dengan baik, dimana alat ukur kadar keasaman ini sudah dapat mengukur beberapa sampel air dengan nilai kadar keasaman yang berbeda – beda. Alat ini juga sudah dapat melakukan pengukuran dengan kadar keasaman tertentu sesuai dengan masukkan user. Error yang dihasil dari alat ukur kadar keasaman ini adalah sebesar 3.35 % dari alat ukur referensi kadar keasaman yang ada dipasaran.

.

(10)

ix

ABSTRACT

The strategic location of Indonesia's waters became one of the causes of the large number of residents of Indonesia edged a livelihood as farmers fresh water fish. Freshwater fish farming in many aspects that must be considered, one of the aspects that must be considered is the quality of the water as the medium life of fish. One of the most important water quality parameter related to the levels of acidity of the waters. The levels of acidity in the water quality will affect the growth and development of fish farming. Therefore writers intends to make measuring the levels of acidity in the water of the pool, to anticipate changes in the levels of pH that occurs in pond water.

A measuring instrument that levels using sensor pH – Vernier BTA as a sensor levels of acidity. Range of levels of acidity in the measurement process can be determined by user via the keypad enter. Results of measurements of the levels of acidity will be shown in LCD character with additional information are safe or unsafe water used for sample measurements. A measuring instrument that levels of acidity made also equipped with a motor cleaning a sensor which work after the measurement of levels of acidity done. Motor sensor cleaning function to clean up the rest of the sample results measurement levels of acidity.

A measuring instrument that levels of acidity it's been working properly, where a measuring instrument that levels of acidity has been can measure some samples water with the value of the different levels of acidity . Error of the measuring instrument that levels of acidity this is worth 3.35 % from the measuring instrument that levels of acidity reference.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Alloh SWT karena telah memberikan

berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis

menyadari bahwa keberhasilan menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ketua Program Studi Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Martanto, S.T., M.T., dosen pembimbing yang dengan penuh pengertian dan

ketulusan hati memberi bimbingan, kritik, saran, serta motivasi dalam penulisan

skripsi ini.

4. B. Wuri Harini, S.T., M.T., dan Ir. Th. Prima Ari Setiyani, M.T., dosen penguji

yang telah memberikan masukan, bimbingan, saran dalam merevisi skripsi ini.

5. Kedua orang tua dan adik – adik saya, atas dukungan, doa, cinta, perhatian, kasih

sayang yang tiada henti.

6. Staff sekretariat Teknik Elektro, atas bantuan dalam melayani mahasiswa.

7. Kawan-kawan seperjuangan angkatan 2010 Teknik Elektro, dan semua kawan yang

mendukung saya dalam mendukung dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas semua dukungan yang

telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan akhir ini masih mengalami

kesulitan dan tidak lepas dari kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan,

kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik. Dan semoga skripsi

ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Penulis

(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

... i

HALAMAN PERSETUJUAN

... iii

HALAMAN PENGESAHAN

... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

... v

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO HIDUP

... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

... vii

INTISARI

... viii

ABSTRACT

... ix

KATA PENGANTAR

... x

DAFTAR ISI

... xi

DAFTAR GAMBAR

... xiv

DAFTAR TABEL

... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Metodologi Penelitian ... 3

BAB II DASAR TEORI

2.1. Derajat Keasaman (pH) ... 6

2.2. Air Kolam Ikan ... 7

2.3. Sensor PH – BTA Vernier ... 9

2.4. Mikrokontroler ATMega32L ... 11

2.5. ADC ( Analog Digital Converter ) ... 12

2.6. LCD ( Liquid Crystal Display ) ... 15

2.7. Komunikasi Serial RS - 485 ... 16

(13)

xii

3.2.2. Perancangan Mekanik Autosampling ... 29

3.2.3. Perancangan Sensor pH Meter ... 30

3.2.4. Perancangan LCD Character ... 31

3.2.5. Perancangan Driver Motor ... 32

3.2.6. Perancangan Keypad 4 x 4... 32

3.2.7. Perancangan Limit Switch ... 34

3.2.8. Perancangan Minimum Sistem Mikrokontroler ATMega32 ... 35

3.2.9. Perancangan Rangkaian Catu Daya ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Bentuk Fisik Alat ... 45

4.2.2. Pengujian Sensor pH Dengan pH Tertentu Pada Ikan ... 53

4.2.3. Pengujian Motor Pembersih Sensor ... 55

4.3. Subsistem Elektronik ... 56

(14)

xiii

4.4.1. Pengujian Minimum Sistem ... 58

4.4.2. Pengujian Rangkaian Sensor ... 59

4.4.3. Pengujian Catu Daya ... 60

4.5. Pengujian Pengiriman Data ... 61

4.6. Pengujian ADC ... 62

4.7. Pengujian Software ... 65

4.7.1. Pengujian Program Pengukuran Kadar Keasaman Air... 65

4.7.2. Pengujian Program Pengukuran Kadar Keasaman Dengan Batas Kadar Keasaman Tertentu ... 68

4.6.2. Pengujian Program Motor Penetralan ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 79

5.2. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA

... 80

LAMPIRAN A

Pengujian Sampel dengan Alat Ukur Kadar Keasaman ... L1

LAMPIRAN B

Hasil Pengujian Alat Hasil Perancangan Dengan Batas Kadar

Keasaman yang Berbeda ... L9

LAMPIRAN C

Listing Program Mikrokontroler ... L15

LAMPIRAN D

Mekanisme Penggunaan Alat Ukur Kadar Keasaman ... L22

LAMPIRAN E

Rangkaian Keseluruhan Mikrokontroler ... L25

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Blok Diagram Sistem Monitoring Kualitas Air Kolam Ikan ... 4

Gambar 2.1. Sensor pH – BTA Vernier ... 10

Gambar 2.2. Konfigurasi Pin Sensor pH – BTA Vernier ... 10

Gambar 2.3. Konfigurasi pin ATMega32 ... 12

Gambar 2.4. Blok ADC ... 13

Gambar 2.5. LCD 2x16 ... 15

Gambar 2.6. Konfigurasi Pin IC RS485 ... 17

Gambar 2.7. Konfigurasi Jaringan Half – Duplex RS485 ... 18

Gambar 2.8. Kaki IC 78xx ... 19

Gambar 2.9. Rangkaian Regulator Tegangan +12 V ... 19

Gambar 2.10. Motor DC ... 21

Gambar 2.11. Konstruksi Motor DC ... 21

Gambar 2.12. Penampang IC L298 ... 22

Gambar 2.13. Keypad 4 x 4 ... 23

Gambar 2.14. Rangkaian Limit Switch ... 24

Gambar 2.15. Simbol Limit Switch ... 24

Gambar 2.16. Limit Switch ... 24

Gambar 3.1. Blok Diagram Perancangan Subsistem Pengukuran Kadar Keasaman . 26 Gambar 3.2. Kotak Mekanik Sensor Tampak Samping ... 28

Gambar 3.3. Kotak Mekanik Pembersih Sensor Tampak Depan ... 28

Gambar 3.4. Kotak Mekanik Pembersih Sensor Tampak Samping ... 29

Gambar 3.5. Tempat Autosampling Tampak Atas ... 29

Gambar 3.6. Tempat Autosampling Tampak Dalam ... 30

Gambar 3.7. Rangkaian Sensor pH Meter ... 31

Gambar 3.8. Rangkaian LCD Character 16 x 2 ... 31

Gambar 3.9. Rangkaian Driver Motor ... 32

Gambar 3.10. Rancangan Keypad 4 x 4 ... 34

Gambar 3.11. Rancangan Limit Switch ... 34

(16)

xv

Gambar 3.13. Rangkaian Regulator ... 38

Gambar 3.14. Flowchart Program ... 40

Gambar 3.15. Flowchart Program Kendali Motor Pembersih ... 41

Gambar 3.16. Grafik Hubungan Antara Vout Sensor pH dengan Nilai pH Terukur ... 42

Gambar 3.17. Grafik Hubungan Antara Nilai pH Terukur dengan Nilai ADC ... 43

Gambar 3.18. Grafik Hubungan Antara Nilai ADC dengan Nilai pH ... 44

Gambar 4.1. Kotak Sensor ... 46

Gambar 4.2. Mekanik Sensor Tampak Dalam ... 47

Gambar 4.3. Alat Pembersih Sensor ... 48

Gambar 4.4. Autosampling Tampak Atas... 49

Gambar 4.5. Autosampling Tampak Belakang ... 49

Gambar 4.6. Grafik Hubungan Antara Waktu Pembersihan Sensor dengan Nilai pH terukur …... ... 55

Gambar 4.7. Subsistem Elektronik Alat Ukur Kadar Keasaman ... 56

Gambar 4.8. Rangkaian Driver ... 57

Gambar 4.9. Hasil Pengujian Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ... 58

Gambar 4.10. Grafik Hubungan Antara Vout Sensor dengan Nilai pH Terukur ... 59

Gambar 4.11. Tampilan Hasil Pengukuran Kadar Keasaman Alat Hasil Perancangan ... 61

Gambar 4.12. Tampilan LCD Character Master ... 62

Gambar 4.13. Rangkaian Pengujian ADC ... 62

Gambar 4.14. Tampilan Awal Alat Ukur Kadar Keasaman ... 67

Gambar 4.15. Tampilan Hasil Pengukuran Alat Ukur Kadar Keasaman ... 67

Gambar 4.16. Pilihan Menu A ( pH Jenis Ikan ) ... 74

Gambar 4.17. Pilihan Menu C ( Pengukuran pH ) ... 74

Gambar 4.18. Tampilan Instruksi Masukkan Pilihan ... 75

Gambar 4.19. Posisi Awal Kotak Sensor Saat pengukuran ... 77

Gambar 4.20. Posisi Kotak Sensor Setelah Pengukuran ... 77

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Hubungan antara pH Air dan Kehidupan Hewan ( Ikan ) Budidaya ... 6

Tabel 2.2. Derajat Keasaman ( pH ) Berdasarkan Jenis Ikan ... 7

Tabel 2.3. Standar Kualitas Air Kolam ... 8

Tabel 2.4. Fungsi Pin LCD 2x16 ... 15

Tabel 2.5. Tabel Konfigurasi IC RS485 ... 17

Tabel 2.6. Jenis – Jenis IC Regulator 78xx ... 19

Tabel 2.7. Tabel Logika Prinsip Kerja IC L298 ... 22

Tabel 3.1. Fungsi Tombol Keypad 4x4 ... 32

Tabel 3.2. Konfigurasi Port Mikrokontroler ATMega32 ... 35

Tabel 4.1. Keterangan Gambar Kotak Sensor ... 45

Tabel 4.2. Hasil Rata – Rata Pengujian Sensor dengan Sampel Tertentu ... 51

Tabel 4.3. Data Pengukuran Kadar pH dengan Batas pH = 5 – 6 ... 53

Tabel 4.4. Data Hasil Perbandingan Perhitungan dan Pengukuran Tegangan Keluaran Dari Sensor pH Hasil Perancangan ... 59

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya ... 60

Tabel 4.6. Data Hasil Pengujian Nilai Konversi ADC ... 62

Tabel 4.7. Data Hasil Pengujian Tegangan Masukkan ADC ... 63

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang berbentuk republik, terletak di

kawasan Asia Tenggara. Indonesia memiliki lebih kurang 17.000 buah pulau dengan luas

daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2[1]. Dampak dari luas perairan

Indonesia yang tiga kali lipat lebih besar dari luas daratan ini, hal ini menyebabkan

Indonesia mempunyai sumber daya alam peraiaran yang kaya dan melimpah.Letak

Indonesia yang strategis ini menyebabkan banyak masyarakat yang bermata pencaharian

dalam bidang usaha budidaya ikan air tawar.Dalam usaha budidaya ikan air tawar ini

banyak hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kelangsungan hidup ikan air tawar,

salah satunya adalah kualitas air yang digunakan sebagai media budidaya ikan air tawar.

Kualitas air yang digunakan merupakan faktor yang cukup penting dalam usaha budidaya

ikan air tawar, hal ini berkaitan dengan pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisme

perairan.

Kualitas air yang digunakan berhubungan dengan kandungan kimia yang ada

didalamnya. Kelayakan air dapat digunakan ataupun tidak dapat terlihat dari berapa banyak

kandungan kimia yang ada didalamnya. Setiap makhluk hidup memerlukan kandungan

dalam air yang relatif berbeda - beda antara satu dengan yang lainnya, sehingga kualitas air

pun juga bersifat relatif bagi suatu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya. Analisis

kualitas air mencakup unsur fisika, kimia, dan biologi. Unsur fisika berupa sifat-sifat fisika

air seperti suhu, kejernihan, kekentalan, cahaya, suara, getaran serta berat jenis. Unsur

kimia berupa sifat-sifat kimiawi air seperti pH, kadaroksigen terlarut, karbondioksida

terlarut, alkalinitas dan lain-lain. Unsur biologi berupa sifat-sifat biologi seperti keadaan

organismenya, pemakai dan pengurai. Ketiga unsur pokok tersebut tergantung pada

sumber alam pokok yaitu sinar matahari dan iklim.[2]

Berkaitan dengan kualitas air yang digunakan dalam usaha budidaya air tawar salah

satu parameter yang cukup penting adalah kadar keasaman yang terkandung dalam air

yang digunakan sebagai media budidaya ikan air tawar. Parameter kadar keasaman ini

(19)

dibudidayakan. Selain itu kadar keasaman (pH) juga akan mempengaruhi beberapa

kandungan material yang terdapat didalam air yaitu kadar karbon dioksida (CO2) dan

oksigen (O2) terlarut.

Berdasarkan dari permasalahan diatas, penulis ingin membuat alat ukur kadar

keasaman pada kolam ikan air tawar. Alat ini nantinya akan digunakan untuk memonitor secara langsung kadar keasaman sehingga dapat digunakan untuk mengantisipasi

perubahan yang terjadi pada kandungan air yang digunakan. Alat ini akan digabungkan

dengan beberapa alat yang juga berperan dalam monitoring kualitas air kolam ikan air tawar.

Ada beberapa peneliti yang sudah membuat alat ukur tentang kadar keasaman

antara lain yang dilakukan oleh Adi Tomi dengan judul penelitian “ Sistem Monitoring PH

dan Suhu Air dengan Transmisi Data Nirkabel “[3] menggunakan metode penambahan

larutan asam dan basa pada sampel air yang akan diukur, selain itu peneliti menggunakan

ATmega 8 sebagai pengontrol sistem, sedangkan alat yang akan dibuat penulis

menggunakan sensor PH-BTA Vernier. Sensor ini akan langsung mengukur kadar keasaman air secara langsung tanpa tambahan cairan asam maupun basa. Penulis

menggunakan mikrokontroler ATMega32 sebagai pengontrol sistem. Output dari sistem

akan ditampilkan melalui LCD karakter dalam bentuk nilai kadar keasaman. Penulis juga

membandingkan data hasil pengukuran sampel air dengan alat ukur yang sudah ada

dipasaran sebagai pembanding dan keakuratan nilai kadar keasaman. Data dari hasil

pengukuran sistem nantinya akan dikirim secara serial dengan MAX 485 ke PC pengguna

sebagai monitoring keseluruhan dari sistem monitoring kualitas air kolam ikan air tawar. Penelitian lain yang berkaitan dengan alat ukur kadar keasaman adalah penelitian

yang berjudul “ Aplikasi Mikrokontroler ATMEGA32 Untuk Pengukuran Tingkat Keasaman Air Pada Sistem Monitoring Kualitas Air “ [4] oleh Antonius Tri Priantoro, dkk. Perbedaan penelitian yang sudah ada dengan alat yang akan dibuat penulis terletak

pada adanya penambahan keypad masukkan pada perancangan alat oleh penulis. Keypad

masukkan ini digunakan untuk mengatur batasan kisaran nilai kadar keasaman untuk setiap

ikan, selain itu alat yang dirancang oleh penulis juga dilengkapi dengan motor pembersih

(20)

1.2.

Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian dalam tugas akhir ini adalah menghasilkan suatu alat ukur

keasaman untuk mengetahui hasil pengukuran kadar keasaman pada kolam ikan air tawar

.Manfaat dari penelitian ini adalah untuk digunakan para pembudidaya ikan air tawar

dalam monitoring kualitas air yang digunakan untuk budidaya ikan, sehingga dapat memantau perkembangan dan pertumbuhan ikan yang dibudidayakan secara maksimal

1.3.

Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Alat ukur kadar keasaman merupakan bagian dari sistem monitoring kualitas air kolam ikan air tawar.

b. Menggunakan sensor PH-BTA Vernier dengan jangkauan kadar keasaman dari 0 – 14 .

c. Pengolah data menggunakan mikrokontroler AVR ATMega32

d. Air yang digunakan sebagai objek penelitian adalah air tawar yang digunakan

untuk kolam budidaya ikan air tawar.

e. Menggunakan LCD Karakter 16 X 2 untuk menampilkan data hasil pengukuran.

f. Data hasil output disediakan untuk dapat dikirim dengan menggunakan komunikasi

serial MAX 485.

g. Sampel air ditempatkan pada tempat autosampling sistem monitoring kualitas air kolam ikan air tawar.

1.4.

Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan bahan – bahan referensi mengenai sebagian atau keseluruhan sistem

dari buku teks, jurnal, internet dan lain-lain.

b. Perancangan sistem hardware dan software. Tahap ini bertujuan untuk mencari bentuk rancangan yang tepat untuk sistem yang akan dibuat dengan

mempertimbangankan berbagai aspek permasalahan dan kebutuhan yang

ditentukan dari sistem yang akan dibuat.

(21)

pengukuran, termasuk didalamnya pengukuran kadar keasaman air yang bereada

dalam dalam garis putus – putus . Sensorvernier PH-BTAsebagai sensor pH mengukur kadar keasaman dari air sampel yang digunakan oleh sistem monitoring

kualitas air, hasil pengukuran dari sensor akan diolah mikrokontroler melalui

channel ADC. Keluaran sensor yang berupa tegangan akan dikonversi mikrokontroler menjadi kadar keasaman. Data keluaran dari mikrokontroler akan

ditampilkan ke LCD character dan data disediakan umtuk dikirimkan ke sistem akusisidata dalam sistem monitoring kualitas air kolam ikan air tawar setelah ada permintaan dari sistem dengan menggunakan komunikasi serial MAX485 yang

kemudian akan dikirimkan ke PC pengguna sistem monitoring. Jika sistem akusisi yang bertindak sebagai master tidak meminta untuk mengirim data hasil

pengukuran, maka subsistem hanya akan menampilkan data pengukuran ke LCD

character saja.

Gambar 1.1.Blok Diagram Sistem Monitoring Kualitas Air Kolam Ikan

d. Proses Pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan

pengukuran secara langsung air sampel dan dengan sampel larutan pH

menggunakan sensor PH-BTA Vernier. Data yang sudah diambil akan dibandingkan dengan data yang diambil dengan alat ukur yang sudah ada sebagai

pembanding dan validasi hasil pengukuran sensor.

(22)

e. Analisa dan penyimpulan hasil percobaan. Analisa data dengan membandingkan

data yang didapatkan dari pengukuran sensor PH-BTA Vernier dengan pengukuran dengan alat ukur kadar keasaman yang sudah ada dipasaran. Penyimpulan hasil

(23)

6

BAB II

DASAR TEORI

Pada bab ini berisikan beberapa landasan dasar teori yang digunakan penulis

sebagai dasar dalam perancangan alat ukur kadar keasaman air pada kolam ikan air tawar.

Landasan dasar teori yang digunakan penulis antara lain menjelaskan tentang derajat

keasaman (pH), air kolam ikan, sensor PH-BTA Vernier, Mikrokontroler ATMega32L,

ADC (Analog Digital Converter), LCD (Liquid Crystal Display), rangkaian regulator, dan Komunikasi Serial RS-485.

2.1. Derajat Keasaman (pH)

Derajat keasaman air yang disebut juga pH ( Puissance negative de Hidrogen ), dinyatakan dalam angka 1 sampai 14. Derajat keasaman (pH) adalah log 10 (1/(H+)),

dimana (H+ ) adalah konsentrasi ion hidrogen dalam nol per liter. Dalam hal ini aspek yang

diukur adalah kemampuan suatu larutan air dalam memberikan ion hidrogen[5]. Derajat

keasaman memiliki hubungan yang sangat erat dengan kehidupan hewan (ikan) budidaya

seoerti yang ditampilkan pada Tabel 2.1. dibawah ini.

Tabel 2.1. Hubungan antara pH Air dan Kehidupan Hewan (ikan) Budidaya [6]

pH air Kondisi Kultur

< 4.5 Air bersifat toksik

5 – 6.5 Pertumbuhan ikan terhambat; pengaruh pada ketahanan tubuh

6.5 – 9 Pertumbuhan optimal

>9.0 Pertumbuhan ikan terhambat

Derajat keasaman (pH) merupakan faktor pembatas pada pertumbuhan ikan dan

jasad renik lainnya (plankton, zooplankton, dll). Nilai derajat keasaman (pH) perairan yang

sangat rendah (sangat asam) dapat menyebabkan kematian pada ikan. Gejala yang

diperlihatkan adalah gerakan ikan tidak teratur, tutup insang bergerak sangat aktif, dan ikan

berenang sangat cepat dipermukaan air. Demikian pula, nilai derajat keasaman (pH) yang

tinggi menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat. Perairan yang asam juga berpengaruh

(24)

Kisaran derajat keasaman (pH) perairan yang cocok untuk budi daya ikan

diperairan umum tergantung pada jenis ikan yang dipelihara. Sebab, setiap jenis ikan

menghendaki kisaran pH antara 5 – 8,7. Pada kisaran pH tersebut cukup memenuhi syarat

untuk kehidupan ikan. Derajat keasaman (pH) perairan yang cocok untuk pertumbuhan

optimal beberapa jenis ikan air tawar maupun ikan air payau dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Derajat Keasaman (pH) Berdasarkan Jenis Ikan [7]

No. Jenis Ikan Derajat Keasaman (pH)

1. Ikan Patin 5 – 6

2. Ikan Jelawat 5 – 7

3. Ikan Betok 4,5 – 6

4. Ikan Gabus 7 – 7,59

5. Ikan Barubara 7,5 – 8

6. Ikan Kakap 7,5 – 8,5

7. Ikan Kerapu 7,5 – 9

8. Ikan Bandeng 7,5 – 8,5

9. Ikan Mas 7,5 – 8,5

10. Ikan Gurami 6,5 – 8,5

11. Ikan Nila 7 – 8

12. Kepiting Bakau 6,5 – 8,5

13. Ikan Sepat Siam 7 – 8

Kadar CO2 (Karbondioksida) yang terlarut dalam perairan berpengaruh terhadap

pergoncangan pH suatu perairan. Kadar CO2 terlarut yang tinggi dapat meningkatkan

keasaman air (nilai pH air rendah). Kadar CO2 terlarut tinggi umumnya terjadi pada dini

hari (pagi-pagi sekali), sehingga pH air akan rendah. Namun, pH akan kembali normal

pada siang hari karena kadar CO2 terlarut turun yang disebabkan oleh asimilasi tumbuh –

tumbuhan hijau perairan.[7]

2.2. Air Kolam Ikan

Air merupakan unsur zat terpenting dalam kehidupan makhluk hidup di dunia ini.

(25)

dengan rumus kimia H2O yaitu satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang

terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa,

dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar)

dan temperatur 273,15K (0 °C).[8]

Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk menampung air dalam jumlah tertentu

sehingga dapat dipergunakan untuk pemeliharaan ikan dan atau hewan air lainnya.

Berdasarkan pengertian teknis, kolam merupakan suatu perairan buatan yang luasnya

terbatas dan sengaja dibuat manusia agar mudah dikelola dalam hal pengaturan air, jenis

hewan budidaya, dan target produksinya. Kolam selain sebagai media hidup ikan juga

harus dapat berfungsi sebagai sumber makanan alami bagi ikan, artinya kolam harus

berpotensi untuk dapat menumbuhkan makanan alami. [5]

Air kolam ikan adalah suatu media yang digunakan sebagai tempat ikan budidaya

untuk hidup dan berkembang didalamnya. Sebagai salah unsur terpenting dalam proses

budidaya ikan, air kolam yang digunakan harus memenuhi beberapa standar kualitas air

untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan ikan budidaya.

Hal – hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan kualitas air meliputi

temperature (suhu), derajat keasaman (pH), kadar Oksigen (O2) terlarut, kadar ammonia

(NH3), kadar Karbondioksida (CO2), kadar Nitrogen (NO2), kandungan bahan organik, dan

kandungan zat – zat beracun. Kualitas air diperairan sangat berpengaruh terhadap

kehidupan (perkembangan dan pertumbuhan) ikan dan organisme lainnya yang bermanfaat

menyuburkan perairan (jasad renik dan tumbuhan). Kualitas air yang buruk dapat

menghambat pertumbuhan ikan. Seringkali menimbulkan kematian pada ikan [7]. Standar

kualitas air kolam ikan air tawar dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Standar Kualitas Air Kolam [5][7]

Unsur Nilai

Kejernihan 25 – 100 JTU

Konduktivitas 0 - 5000 µS

Suhu - C

Keasaman 6.7 – 8.6

Oksigen

Terlarut

(26)

2.3. Sensor

PH-BTA Vernier

Alat ukur kadar keasaman (pH meter) adalah sebuah alat elektronik yang

digunakan untuk mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari suatu cairan (meskipun

probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi padat). Alat ukur pH biasa

terdiri dari pengukuran khusus probe (elektroda gelas) yang terhubung ke meteran

elektronik yang mengukur dan menampilkan pH terbaca.

Prinsip dasar pengukuran pH dengan menggunakan pH meter adalah potensial

elektrokimia yang terjadi antara larutan yang terdapat di dalam elektroda gelas yang telah

diketahui dengan larutan yang terdapat di luar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini

dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang

ukurannya relatif kecil dan aktif.

Elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen

atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus

tetapi hanya mengukur tegangan. Skema elektroda pH meter akan mengukur potensial

listrik antara Merkuri Klorid (HgCl) pada elektroda pembanding dan potassium chloride

(KCl) yang merupakan larutan di dalam gelas elektroda serta petensial antara larutan dan

elektroda perak. Tetapi potensial antara sampel yang tidak diketahui dengan elektroda

gelas dapat berubah tergantung sampelnya.

Oleh karena itu, perlu dilakukan kalibrasi dengan menggunakan larutan yang

ekuivalen yang lainnya untuk menetapkan nilai pH. Elektroda pembanding calomel terdiri dari tabung gelas yang berisi potassium kloride (KCl) yang merupakan elektrolit yang

berinteraksi dengan HgCl diujung larutan KCl. Tabung gelas ini mudah pecah sehingga

untuk menghubungkannya digunakan keramik berpori atau bahan sejenisnya. Elektroda

semacam ini tidak mudah terkontaminasi oleh logam dan unsur natrium.

Elektroda gelas terdiri dari tabung kaca yang kokoh dan tersambung dengan

gelembung kaca yang tipis. Di dalamnnya terdapat larutan KCl yang buffer pH 7.

Elektroda perak yang ujungnya merupakan perak kloride (AgCl) dihubungkan ke dalam

larutan tersebut. Untuk meminimalisir pengaruh elektrik yang tidak diinginkan, alat

tersebut dilindungi oleh suatu lapisan kertas pelindung yang biasanya terdapat di bagian

(27)

Pada kebanyakan pH meter modern sudah dilengkapi dengan thermistor temperature, yakni suatu alat untuk mengkoreksi pengaruh temperatur. Antara elektroda pembanding dengan elektroda gelas sudah disusun dalam satu kesatuan.

Alat ukur pH harus dikalibrasi sebelum dan setelah setiap pengukuran. Untuk

penggunaan normal, kalibrasi harus dilakukan pada awal pemakaian dengan menggunakan

standar pH atau sering disebut buffer pH. Standard pH adalah larutan yang nilai pH-nya telah diketahui pada setiap perubahan suhu. Standar pH merupakan larutan buffer pH (penyangga pH) dimana nilainya relatif konstan dan tidak mudah berubah.[9]

Sensor pH (pH- BTA Vernier ) menghasilkan tegangan keluaran sebesar 1.75 Volt pada saat pH 7. Tegangan keluaran dari sensor akan naik sebesar 0.25 Volt untuk setiap

penurunan nilai pH sebesar 1. Tegangan keluaran sensor akan mengalami penurunan

sebesar 0.25 Volt untuk setiap kenaikan nilai pH sebesar 1. Sensor ini dapat digunakan

untuk mengukur pH dengan range dari 0 sampai 14 [10]. Sensor pH- BTA Vernier

ditunjukan seperti pada Gambar 2.1 dibawah ini.

Gambar 2.1. Sensor pH- BTA Vernier [11]

Sensor pH- BTA Vernier memiliki konfigurasi pin tipe BTA (British Telecom Analog) –Right Hand seperti pada Gambar 2.2.

(28)

Konfigurasi Pin Sensor pH- BTA Vernier [12] dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Pin 1 = Sensor output (+/-10V)

b. Pin 2 = GND

c. Pin 3 = Vres (resistance reference)

d. Pin 4 = AutoIDENT (not supported on all sensors) e. Pin 5 = Power (+5VDC)

f. Pin 6 = Sensor output (0-5V)

2.4. Mikrokontroler ATMega32L

Mikrokontroler adalah sebuah sistem microprosesor dimana didalamnya sudah terdapat CPU, ROM, RAM, I/O, Clock, dan peralatan internal lainnya yang sudah saling terhubung dan terorganisasi ( teralamati ) dengan baik oelh pabrik pembuatnya dan

dikemas dalam satu chip yang siap pakai. Sehingga dapat langsung digunakan dengan memprogram isi ROM sesuai aturan penggunaan oleh pabrik yang membuatnya.

Mikrokontroler AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas yaitu kelas ATtiny, kelas

AT90xx, keluarga ATmega, dan kelas AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan

masing-masing kelas adalah memori, peripheral, speed, operasi tegangan, dan fungsinya. Sedangkan dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan bisa dikatakan hampir sama

[13]. Konfigurasi pin dari ATMega32 [14] ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Konfigurasi pin ATMega 32L dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pin 1 sampai 8 (Port B) merupakan port parallel 8 bit dua arah (bidirectional), yang dapat digunakan untuk general purpose dan special feature.

b. Pin 9 (reset) jika terdapat minimum pulse pada saat active low.

c. Pin 10 (VCC) dihubungkan ke Vcc (2,7 – 5,5 Volt).

d. Pin 11 dan 31 (GND) dihubungkan ke Vss atau ground.

e. Pin 12 (XTAL 2) adalah pin masukkan ke rangkaian osilator internal. Sebuah osilator kristal atau sumber osilator luar dapat digunakan.

f. Pin 13 (XTAL 1) adalah pin keluaran ke rangkaian osilator internal. Pin ini dipakai bila menggunakan osilator kristal.

g. Pin 14 sampai 21 (Port D) adalah 8-bit dua arah (bi-directional I/O) port dengan

(29)

Gambar 2.3. Konfigurasi Pin ATMega32[15]

h. Pin 22 sampai 29 (Port C) adalah 8-bit dua arah (bi-directional I/O) port dengan

internal pull-up resistors digunakan untuk general purpose dan special feature. i. Pin 30 adalah Avcc pin penyuplai daya untuk port A dan A/D converter dan

dihubungkan ke Vcc. Jika ADC digunakan maka pin ini dihubungkan ke Vcc.

j. Pin 32 adalah A REF pin yang berfungsi sebagai referensi untuk pin analog jika

A/D Converter digunakan.

k. Pin 33 sampai 40 (Port A) adalah 8-bit dua arah (bi-directional I/O) port dengan

internal pull-up resistors digunakan untuk general purpose.

2.5. ADC (

Analog Digital Converter

) [14]

ADC mengkonversi tegangan input analogmenjadi bilangan digital selebar 10 – bit. GND (0 Volt) adalah nilai minimum yang mewakili ADC dan nilai maximum ADC diwakili oleh tegangan pin Aref minus 1 LSB. Hasil konversi ADC disimpan dalam

(30)

Gambar 2.4. Blok ADC [16]

Fitur yang dimiliki ADC adalah sebagai berikut :

1. Resolusi mencapai 10-bit. 2. 0.5 LSB Integral Non-linearity. 3. Akurasi mencapai ± 2 LSB.

4. Waktu konversi mencapai 13 – 260 µs.

5. 8 saluran ADC yang dapat digunakan secara bergantian.

6. Optional Left Adjustment untuk pembacaan hasil ADC. 7. 0 – VCC Range input ADC.

8. Disediakan 2.65V tegangan referensi internal ADC.

9. Metode konversi kontinyu (free running) atau mode konversi tunggal (single conversion).

(31)

Sinyal input dari pin ADC akan dipilih oleh multiplexer ( register ADMUX) untuk diproses oleh ADC, karena converter ADC dalam chip hanya satu buah sedangkan saluran

input-nya ada delapan maka dibutuhkan multiplexer untuk memilih input pin ADC secara

bergantian. ADC mempunyai rangkaian untuk mengambil sampel dan hold (menahan)

tegangan input ADC sehingga dalam keadaan konstan selama proses konversi. ADC

mempunyai catu daya yang terpisah yaitu pin AVCC-AGDN. AVCC tidak boleh berbeda

±0.3V dari VCC. Sinyal input ADC tidak boleh boleh melebihi tegangan referensi. Nilai digital sinyal input ADC ditunjukan dengan perhitungan yang ditampilkan pada persamaan

2.1. dan 2.2.

Kode digital resolusi 8- bit (256) =

(2.1)

Kode digital resolusi 10- bit (1024) = (2.2)

Untuk mencari nilai :

(2.3)

Operasi ADC membutuhkan tegangan referensi Vref dan clockFADC (register

ADCSRA). Tegangan referensi eksternal pada pin Aref tidak boleh melebihi AVCC.

Tegangan referensi eksternal dapat di – decouple pada pin Aref dengan kapasitor untuk mengurangi derau. Atau dapat menggunakan tegangan referensi internal sebesar 2.56V

(pin Aref diberi kapasitor secara eksternal untuk menstabilkan tegangan refrensi internal).

ADC mengkonversi tegangan input analogmenjadi bilangan digital selebar 10 – bit. GND (0 Volt) adalah nilai minimum yang mewakili ADC dan nilai maximum ADC diwakili oleh tegangan pin Aref minus 1 LSB. Hasil konversi ADC disimpan dalam register pasangan ADCH:ADCL. Mode operasi ADC dibagi menjadi dua kategori yaitu mode konversi

tunggal dan mode free running.

Mode konversi tunggal dilakukan untuk sekali pembacaan sampel tegangan input,

jika ingin membaca lagi maka harus disampel lagi sehingga mengkonversi tegangan input

untuk saat – saat yang dibutuhkan saja. Mode konversi tunggal dipilih dengan menge–

clearbit-ADFR dalam register ADCSRA. Mode konversi tunggal memulai konversi ketika

(32)

setelah (complete) itu maka otomatis CPU bit-ADSC akan clear. Ketika konversi sedang berlangsung dan pengguna mengubah saluran (channel) input ADC maka hal tersebut tidak akan diubah oleh CPU hingga konversi ADC saluran tersebut selesai.

Mode free running konversi dilakukan terus menerus secara kontinyu, ADC membaca sampel tegangan input lalu dikonversi hasilnya masukkan ke

registerADCH:ADCL terus menerus. Ketika membaca ADC selagi ADC mengkonversi tegangan sedang berlangsung, maka yang terbaca adalah hasil ADC yang terakhir yang

dibaca oleh ADC. Mode free runningdipilih dengan meng – set bit-ADFR dalam register

ADCSRA. Konversi pertama dalam mode ini dimulai dengan meng – set bit-ADSC. Dalam mode ini ADC bekerja secara independen (tidak bergantung) dari flag interupsi ADC, dimana ADIF set atau clear dianggap sama saja.

2.6.

LCD (

Liquid Crystal Display

)

LCD ( Liquid Crystal Display ) merupakan suatu display yang digunakan untuk menampilkan suatu karakter yang diberikan oleh sistem. LCD digunakan untuk

mempermudah pembacaan hasil keluaran dari sistem, sehinnga tampilan yang dibuat dapat

menarik. LCD yang digunakan adalah LCD 2x16, dengan tampilan display 2 baris 16 kolom, yang mempunyai 16 pin konektor.

Gambar 2.5.LCD 2x16 [17]

Tabel 2.4.Fungsi Pin LCD 2x16 [18]

PIN SIMBOL FUNGSI

1 Vss GND

2 Vdd +3V or +5V

(33)

Tabel 2.4.(Lanjutan) Fungsi Pin LCD 2x16 [18]

PIN SIMBOL FUNGSI

4 RS H/L Register Select Signal

5 R/W H/L Read/Write Signal

6 E H → L Enable Signal

7 DB0 H/L Data Bus Line

8 DB1 H/L Data Bus Line

9 DB2 H/L Data Bus Line

10 DB3 H/L Data Bus Line

11 DB4 H/L Data Bus Line

12 DB5 H/L Data Bus Line

13 DB6 H/L Data Bus Line

14 DB7 H/L Data Bus Line

15 A/Vee + 4.2V for LED/Negative Voltage Output

16 K Power Supply for B/L (0V)

2.7. Komunikasi Serial RS-485

Komunikasi serial adalah sebuah komunikasi pengiriman data yang dilakukan

secara bergantian atau satu persatu.. Komunikasi data serial sangat berbeda dengan format

pemindahan data pararel. Disini pengiriman bit tidak dilakukan sekaligus seperti pada

saluran pararel, tetapi setiap bit dikirimkan satu per satu melalui saluran tunggal. Dalam

pengiriman data secara serial harus ada sinkronisasi atau penyesuaian antara pengirim dan

penerima agar data yang dikirimkan dapat diterima dengan tepat dan benar oleh penerima.

(34)

Sistem komunikasi serial ini didukung oleh IC RS-485 untuk komunikasi serialnya.

Komunikasi serial tersebut bersifat dua arah dan dapat mengirimkan data sejauh 1,2 km

atau (4000ft), serta memiliki jalur yang sedikit sehingga lebih menghemat pin dan kabel

jika dibandingkan dengan komunikasi paralel.

IC RS485 adalah IC yang digunakan untuk teknik komunikasi data serial. Sistem

komunikasi dengan menggunakan RS485 mulai dikembangkan pada tahun 1983 dengan

teknik ini, komunikasi data dapat dilakukan pada jarak yang cukup jauh yaitu 1,2 km.

Selain dapat digunakan untuk jarak yang jauh teknik ini juga dapat digunakan untuk

menghubungkan 32 unit beban sekaligus hanya dengan menggunakan dua buah kabel saja

tanpa memerlukan referensi ground yang sama antara unit yang satu dengan unit lainnya. RS-485 merupakan standar komunikasi serial yang bersifat multidrop/multi-point. Dalam sistem multi-point ini transfer data dapat dilakukan dari satu transmitter ke beberapa

receiver sekaligus, atau dengan kata lain membentuk suatu jaringan komputer. Dalam RS-485 terdapat sebuah transmitter (disebut juga driver) dan sebuah receiver. [19]. Konfigurasi pin IC RS-485 ditunjukan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6. Konfigurasi Pin IC RS485 [20]

Tabel 2.5. Tabel Konfigrasi IC RS485 [20]

Pin Simbol Nama & Fungsi

1 RO Receiver output

2 RE Receiver output enable

3 DE Driver output enable

4 DI Driver input

5 GND Ground

6 A Non-inverting receiver input & Non-inverting driver output

7 B Inverting receiver input and inverting driver output

(35)

2.7.1.

Half-Duplex

RS-485

Jaringan Half-duplex RS-485 memiliki beberapa transmitter dan receiver pada jalur sinyal yang sama. Proses pengiriman data pada RS-485 akan terjadi apabila salah satu dari

transmitter / receiver di aktifkan. Konfigurasi ini juga dikenal sebagai jaringan dua kawat. RS-485 termasuk dalam konfigurasi multipoint dan memungkinkan untuk transmisi data

dalam dua arah dengan cara bergantian [21]. Konfigurasi Jaringan Half-duplex RS-485 ditunjukkan pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Konfigurasi Jaringan Half-Duplex RS-485 [20]

2.8

. Voltage Regulators

IC secara luas dapat digunakan sebagai regulator tegangan. Unit regulator IC

mengandung rangkaian sumber referensi, penguat komparator, perangkat pengendali dan

perlindungan beban lebih. Keluaran unit regulator IC bisa berupa tegangan tetap positif,

tegangan tetap negatif atau tegangan variabel [22].

Tegangan tetap positif dapat menggunakn IC dengan seri 78xx. IC seri ini

menghasilkan keluaran dari +5 sampai +24. Gambar 2.8. menunjukkan kaki dari IC 78xx,

(36)

Gambar 2.8. Kaki IC 78xx [23]

Tabel 2.6. Jenis-jenis IC Regulator 78xx [22]

IC part Tegangan keluaran

(V)

Tegangan masukan minimum (V)

7805 +5 7,3

7806 +6 8,3

7808 +8 10,5

7810 +10 12,5

7812 +12 14,6

7815 +15 17,7

7818 +18 21,0

7824 +24 27,1

Gambar 2.9. memperlihatkan IC 7812 yang terhubung untuk menghasilkan

tegangan regulasi +12 volt. Tegangan masukan Vi difilter oleh kapasitor C1 dan

dihubungkan ke terminal IN IC. Terminal OUT IC menghasilkan tegangan regulasi +12

volt yang difilter oleh kapasitor C2. Terminal IC yang ketiga dihubungkan ke ground

(GND).

(37)

Perhitungan nilai kapasitor C1 menggunakan persamaan [22] :

(2.3)

dengan

C = kapasitor dalam Farad

= arus beban dalam Ampere f = frekuensi dalam Hz

= tegangan ripple rms dalam volt

Di mana nilai dapat dicari dengan menggunakan persamaan [22]:

(2.4)

dengan ( − ) adalah tegangan ripple peak to peak yang merupakan selisih antara tegangan masukan regulator dengan tegangan masukan minimum IC regulator yang

digunakan atau dapat dirumuskan sebagai berikut [22] :

(2.5)

dengan:

= tegangan masukkan regulator dalam volt

= tegangan masukkan minimum IC regulator

Apabila tegangan masukan regulator berasal dari tegangan AC yang kemudian

disearahkan menggunakan dioda, nilai dicari menggunakan persamaan [20]:

(2.6)

dengan merupakan nilai tegangan AC yang sudah diturunkan menggunakan

(38)

2.9

.

Motor DC [24]

Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai

sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut,

motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik maka

arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas dari tegangan yang diberikan pada dua

terminal menentukan arah putaran motor sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua

terminal menentukan kecepatan motor. Contoh salah satu jenis motor ditunjukkan pada

Gambar 2.10.

Gambar 2.10. Motor DC

Motor DC memiliki 2 bagian dasar :

1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator.

Stator ini menghasilkan medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuah koil

(elektro magnet) ataupun magnet permanen.

2. Bagian yang berputar disebut rotor.

Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus listrik mengalir.

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada

penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh

megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnet dari kutub

utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada

penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F, timbul

tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B. Konstruksi motor dc ditunjukkan

(39)

Gambar 2.11. Konstruksi Motor DC

2.10

.

IC L298 [25]

IC H-Bridge driver motor DC L298 memiliki dua buah rangkaian H-Bridge di dalamnya, sehingga dapat digunakan untuk men-drive dua buah motor DC . IC L298 masing-masing dapat mengantarkan arus hingga 2A. Namun, dalam penggunaannya, IC

ini dapat digunakan secara paralel, sehingga kemampuan menghantarkan arusnya

menjadi 4A.

Prinsip kerja IC L298, IC ini memiliki empat channel masukan yang didesain untuk dapat menerima masukan level logika TTL. Masing-masing channel masukan ini memiliki channel keluaran yang bersesuaian. Gambar 2.12 memperlihatkan penampang IC L298. Dengan memberi tegangan 5 volt pada pin enable A dan enable B, masing-masing channel output akan menghasilkan logika high (1) atau low (0) sesuai dengan

input pada channel masukan. Untuk lebih jelasnya prinsip kerja IC L298 dapat dilihat pada Tabel 2.7.

(40)

Tabel 2.7. Tabel Logika Prinsip Kerja ICL298

Enable A,B Input 1,3 Output 1,3 Input 2,4 Output 2,4

1 0 0 0 0

1 1 1 1

0 0 X 0 x

1 X 1 x

Keterangan:

x : kondisi don’t care (tidak dihiraukan)

2.11

.

Keypad 4x4

Keypad merupakan switch yang telah disusun sedemikian sehingga membentuk baris dan kolom, serta setiap switch tersebut telah diberi nama, biasanya berupa angka dan huruf yang memudahkan pengguna untuk meng-input data. Biasanya keypad difungsikan sebagai input dalam aplikasi seperti pengaman digital, datalogger, absensi, pengendali kecepatan motor, robotic, damn sebagainya. Keypad 4x4 biasanya memiliki 8 buah pin. Cara kerja keypad hamper sama seperti switch dimana jika salah satu tombol ditekan akan memyebabkan pin – pin tertentu menjadi terhubung. [26] . Konfigurasi keypad 4x4 ditunjukan pada Gambar 2.13.

(41)

2.12

.

Limit

Switch

[28]

Limit switch merupakan jenis saklar yang dilengkapi dengan katup yang berfungsi menggantikan tombol. Prinsip kerja limit switch sama seperti saklar Push ON yaitu hanya akan menghubung pada saat katupnya ditekan pada batas penekanan tertentu yang telah

ditentukan dan akan memutus saat saat katup tidak ditekan. Limit switch termasuk dalam

kategori sensor mekanis yaitu sensor yang akan memberikan perubahan elektrik saat

terjadi perubahan mekanik pada sensor tersebut. Pada Gambar 2.14 merupakan rangkaian

limit switch yang menggunakan resistor. Nilai resistor yang digunakan didapat dari

persamaaan :

(2.7)

dengan :

R = nilai hambatan

Vcc = tegangan masukkan

Voperate =tegangan kerja mikrokontroler

Iactvie = arus kerja mikrokontroler

Gambar 2.14. Rangkain Limit Switch

Prinsip kerja limit switch diaktifkan dengan penekanan pada tombolnya pada

batas/daerah yang telah ditentukan sebelumnya sehingga terjadi pemutusan atau

penghubungan rangkaian dari rangkaian tersebut. Limit switch memiliki 2 kontak yaitu NO (Normally Open) dan kontak NC (Normally Close) dimana salah satu kontak akan aktif

R

VCC

(42)

jika tombolnya tertekan. Simbol dan gambar dari limit switch ditunjukkan seperti pada Gambar 2.15 dan Gambar 2.16.

Gambar 2.15. Simbol Limit Switch

(43)

26

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

3.1. Arsitektur Umum

Perancangan alat ukur kadar keasaman (pH) dibagi menjadi dua mode perancangan,

yaitu perancangan hardware dan perancangan software. Perancangan hardware yang akan dirancang oleh penulis meliputi perancangan rangkaian sensor pH, LCD character, rangkaian minimum system mikrokontroler, rangkaian regulator, rangkaian driver motor, perancangan mekanik sensor, dan perancangan mekanik autosampling. Perancangan software berhubungan dengan program yang digunakan untuk menjalankan sistem

pengukuran kadar keasaman air kolam ikan air tawar dan program kendali motor

pembersih sensor. Blok diagram subsistem pengukuran kadar keasaman air kolam ikan air

tawar ditunjukkan pada Gambar 3.1, yang berada dalam garis putus-putus.

Gambar 3.1. Blok Diagram Perancangan Subsistem Pengukuran Kadar Keasaman

Pengukuran pH air kolam ikan air tawar bekerja apabila sistem monitoring kualitas air akan melakukan pengukuran sampel air. Proses sampling dilakukan ketika sistem kontrol mengendalikan air masuk ke dalam tempat autosampling. Sensor pH akan

Air sampel

( air kolam)

Sensor PH-BTA Vernier

Mikrokontroler

LCD Penampil

RS 485

Akusisi Data Sensor Limit

Switch

(44)

melakukan pengukuran air sampel yang sudah ditempatkan di autosampling. Hasil pengukuran sensor pH berupa tegangan yang diolah oleh mikrokontroler melalui channel

ADC. Tegangan ADC dari mikrokontroler dikonversi menjadi nilai kadar keasaman.

Keluaran dari mikrokontroler yang sudah berupa nilai kadar keasaman akan ditampilkan di

LCD character dan akan dikirimkan ke subsistem akusisi data dengan komunikasi serial RS 485. Data dikirimkan setelah ada permintaan pengiriman dari subsistem akusisi data

yang bertindak sebagai master dalam sistem monitoring kualitas air. Jika master (subsistem akusisi data) tidak meminta data pengukuran, maka data hanya akan disimpan dan

ditampilkan di LCD character saja.

Proses kendali pembersihan sensor dilakukan ketika sensor telah melakukan proses

pengukuran. Limit switch digunakan sebagai input mikrokontroler yang akan digunakan

untuk batas berhentinya kotak tempat sensor. Motor berfungsi sebagai penggerak kotak

tempat sensor dan dikendali oleh mikrokontroler.

3.2. Perancangan

Hardware

3.2.1. Perancangan Mekanik Sensor

Perancangan mekanik pada sensor kadar keasaman air terdiri dari perancangan

tempat mekanik sensor dan perancangan mekanik pembersih sensor. Perancangan tempat

mekanik sensor sendiri terdiri dari perancangan kotak tempat mikrokontroler, keypad, dan LCD character sebagai penampil nilai pH. Kotak mekanik untuk tempat mikrokontroler dan LCD character terbuat dari acrylic dengan ukuran 11x9x7cm seperti Gambar 3.2

Perancangan mekanik perbersih sensor terdiri dari motor dc, katrol, dan kotak

sebagai tempat sensor. Prinsip kerja dari mekanik pembersih sensor ini adalah motor akan

menggerakan katrol yang akan menarik tali yang sudah dikaitkan dengan kotak tempat

sensor kadar keasamanan, kotak akan ditarik keatas setiap sensor selesai melakukan

pengukuran sampel. Perancangan mekanik pembersih sensor terlihat seperti Gambar 3.3.,

(45)

Gambar 3.2. Kotak Mekanik Sensor Tampak Samping

(46)

Gambar 3.4. Kotak Mekanik Pembersih Sensor Tampak Samping

3.2.2. Perancangan Mekanik

Autosampling

Autosampling merupakan tempat yang digunakan untuk melakukan pengukuran sampel air pada sistem monitoring. Perancangan autosampling yang akan dirancang ukuran 22x20x15cm. Tempat autosampling dibagi menjadi 3 bagian dimana bagian tengah digunakan sebagai tempat aliran utama air sampel dari sistem kontrol monitoring kualitas air, sedangkan dua bagian samping digunakan sebagai pengukuran sampling air.

Perancangan mekanik tempat autosampling dapat dilihat pada Gambar 3.5.,dan Gambar 3.6.

(47)

Gambar 3.6. Tempat Autosampling Tampak Dalam

3.2.3. Perancangan Sensor pH meter

Sensor pH meter yang digunakan dalam perancangan adalah sensor PH vernier –

BTA. Sensor ini akan menghasilkan tegangan output sebesar 1.75V pada saat pH terukur 7.

Tegangan pada sensor akan mengalami kenaikan 0.25 volt pada saat pH terukur kurang

dari 7 sehingga pada saat pH=0 tengangan yang akan dihasilkan sebesar 3.5V. Sensor akan

mengalami penurunan sebesar 0.25V ketika pH yang terukur lebih dari 7. Perancangan

sensor pH tidak menggunakan pengkondisi sinyal, dikarenakan output dari sensor sudah

cukup tinggi untuk masuk ke dalam mikrokontroler yaitu 3.75Volt.

Gambar 3.7. Rangkaian Sensor pH meter

5V

sensor pH

output sensor

(48)

Sensor PH vernier-BTA memiliki 6 konfigurasi pin, pada perancangan pin yang

digunakan hanya 3 pin yaitu pin 2 terhubung ground, pin 5 terhubung power (0-5V), dan

pin 2 sebagai output sensor yang akan terhubung dengan mikrokontroler ATMega32.

Rangkaian sensor pH meter ditunjukan pada Gambar 3.7.

3.2.4. Perancangan LCD

Character

LCD character digunakan untuk menampilkan nilai hasil pengukuran kadar pH yang telah disampling. LCD character 16x2 terdiri dari 16 karakter dan 2 line. LCD dengan tipe ini dapat mempunyai dua jenis tipe komunikasi, yaitu komunikasi data secara

4 bit atau 8 bit. Jalur data 4 bit akan ada 7 jalur data, dimana 3 untuk jalur kontrol dan 4

untuk jalur data. Jalur data 8 bit akan ada 11 jalur data, dimana 3 untuk jalur kontrol dan 8

untuk jalur data. Tiga jalur kontrol ke LCD ini adalah EN (Enable), RS (Register Select), dan R/W (Read/Write). Rangkaian LCD yang akan dirancang seperti pada Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Rangkaian LCD character 16x2

Pada perancangan penulis menggunakan rangkaian LCD character mode 4 bit ditunjukkan pada Gambar 3.8. Tegangan yang diperlukan untuk mengaktifkan rangkaian

ini adalah sebesar +5 volt. Pengaturan kontras LCD character menggunakan resistor

(49)

3.2.5. Perancangan Driver Motor

Driver motor merupakan rangkaian yang berfungsi untuk meningkatkan arus keluaran mikrokontroler ke motor dc. Motor dc yang akan dikendalikan oleh

mikrokontroler memerlukan arus sebesar 1A sedangkan keluaran dari mikrokontroler

hanya memiliki arus yang kecil, sehingga diperlukan driver motor untuk meningkatkan

arus. Rangkaian driver motor yang dirancang seperti pada Gambar 3.9.

Pada perancangan ini digunakan IC L298 sebagai IC driver. IC ini mempu

menguatkan arus sampai 4A. Masukan dari IC L298 merupakan keluaran dari

mikrokontroler dengan InA1 dan InA2 merupkan masukan untuk motor penggerak katrol

penarik kotak sensor. Untuk masukan ENA dan ENB merupakan masukan untuk mengatur

kecepatan motor. Kecepatan motor akan ditentukan dengan jumlah pulsa yang diberikan

atau PWM. Dioda yang digunakan ialah dioda dengan tipe 1N4001 sesuai dengan

datasheet L298.

Gambar 3.9. Rangkaian Driver Motor

3.2.6. Perancangan

Keypad

4x4

(50)

digunakan pada perancangan ini adalah keypad 4x4. Keypad 4x4 terdiri dari 4 baris dan 4 kolom yang digunakan. Rancangan Keypad yang akan digunakan terlihat seperti pada Gambar 3.10. Fungsi dari tombol pada keypad yang akan digunakan dalam perancangan ditunjukan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Fungsi Tombol Keypad 4x4

Tombol Fungsi

Tombol 0 Angka 0

Tombol 1 Angka 1

Tombol 2 Angka 2

Tombol 3 Angka 3

Tombol 4 Angka 4

Tombol 5 Angka 5

Tombol 6 Angka 6

Tombol 7 Angka 7

Tombol 8 Angka 8

Tombol 9 Angka 9

Tombol A Kembali ke tampilan awal

Tombol B Kembali ke sebelumnya

Tombol D Hapus

Tombol * koma

(51)

Gambar 3.10. Rancangan Keypad 4x4

3.2.7. Perancangan

Limit Switch

Limit switch pada perancangan ini digunakan sebagai batas gerakan naik –

turunnya motor pembersih sensor. Berdasarkan persamaan 2.7. nilai resistor yang

digunakan dalam perancangan dapat dihitung sebagai berikut :

Vcc = 5 Volt

Voperate = 2.75 Volt

Iactive = 1.1 mA

R =

=

R =

2,045 KΩ

(52)

Nilai resistor ( R ) yang didapatkan adalah sebesar 2,045 KΩ tidak dijual dipasaran,

maka digunaka resistor 2,200 KΩ sebagai gantinya. Gambar rangkain limit switch yang

akan dirancang ditunjukkan Gambar 3.11.

3.2.8. Perancangan Minimum Sistem Mikrokontreoler ATMega32

Mikrokontroler ATMega32 memiliki empat konfigurasi pin dengan masing –

masing delapan pin. Perancangan mikrokontroler ATMega32 berdasarkan arsitektur

Gambar 2.3. Perancangan penggunaan port input dan output pada mikrokontroler disesuaikan dengan kebutuhan. Port yang akan digunakan pada perancangan antara lain

port A, port B, dan port D, konfigurasi port yang akan digunakan ditunjukkan pada Tabel 3.1. Rangkaian minimum sistem yang akan dirancang ditunjukkan pada Gambar 3.12.

Tabel 3.2 Konfigurasi Port Mikrokontroler ATmega32

Port Fungsi

Port A.0 Output dari sensor pH Vernier-BTA

Port B Output LCD

Port A.2 Komunikasi serial kesistem monitoring kualitas air (kontrol)

Port A.3 s/d Port A.4 Limit switch Atas dan limit I bawah

Port D.0 Komunikasi serial kesistem monitoring kualitas air (receiver)

Port D.1 Komunikasi serial kesistem monitoring kualitas air (transmitter)

Port C.0 s/d Port C.7 Keypad

(53)

Gambar 3.12. Rangkaian Minimum Sistem Mikrokontroler ATMega32

3.2.9. Perancangan Rangkaian Catu Daya

Pada perancangan ini menggunakan catu daya yang berfungsi menyuplai seluruh

tegangan yang dibutuhkan semua hardware perancangan sistem. Catu daya yang akan

dirancang menghasilkan tegangan sebesar +5 Volt dan +12 Volt. Rangkaian catu daya ini

memperoleh sumber tegangan dari jala – jala listrik PLN, dimana jala – jala listrik PLN

menghasilkan tegangan 220 Volt AC. Tegangan 220 Volt AC ini akan diturunkan lebih

dahulu melalui trafo 1 A, dimana penurunan tegangannya menjadi sekitar 15 Volt.

Perancangan catu daya juga menggunakan dioda bridge untuk menyearahkan tegangan AC sehingga akan menghasilkan gelombang penuh.

Pengaturan tegangan dengan IC LM7812 dan LM7805 digunakan untuk

menghasilkan tegangan +12 Volt dan +5Volt. Rangkaian catu daya tegangan +12 Volt dan

+5 Volt dapat dilihat pada Gambar 3.13.

(54)

Nilai kapasitor C1 yang digunakan dalam perancangan didapatkan dari persamaan

2.3, dimana nilai sebesar 1A berdasarkan total arus dalam perancangan dan frekuensi

sebesar 50 Hz. Nilai dihitung dengan menggunakan persamaan 2.4 dan nilai

dihitung dengan menggunakan persamaan 2.5.Nilai dihitung dengan

menggunakan persamaan 2.6., sehingga nilai C1 dapat dihitung seperti berikut ini. a. LM7812

Nilai kapasitor C1 yang didapatkan sebesar 1919 µF tidak dijual di pasaran, maka

digunakan kapasitor 2200 µF.

b. LM7805

(55)

diganti menjadi 1000μF. Nilai perhitungan kapasitor C1 dan C2 merupakan nilai minimum

dari kapasitor yang dibutuhkan rangkaian regulator dalam perancangan, sehingga dalam

perancangan digunakan nilai yang lebih besar. Hal ini disebabkan semakin besar kapasitor

yang digunakan maka nilai tegangan ripple yang dihasilkan akan semakin kecil. Rancangan regulator yang akan digunakan ditunjukkan Gambar 3.13.

Gambar

Gambar 1.1.Blok Diagram Sistem Monitoring Kualitas Air Kolam Ikan
Tabel 2.1. Hubungan antara pH Air dan Kehidupan Hewan (ikan) Budidaya [6]
Gambar 2.10.
Gambar 3.8. Rangkaian LCD character 16x2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan Respon Primer Respon Sekunder Hubungi Situasi yang berpotensi mengancam nyawa dan memerlukan respon dari tim medis Informasikan adanya kegawat daruratan

Hasil dari pengujian yang telah dilakukan sebelumnya pada hipotesis ketiga mengindikasikan bahwa status pernikahan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

Analisa Rietveld dapat mengidentifikasi transformasi fasa Ti ( α - β ) dan mampu menyajikan optimasi data hasil pengujian difraksi sinar-x berupa peak broadening atau

• Membekali remaja yg aktif scr seksual dg pengetahuan, keterampilan utk melindungi diri mereka &amp; partnernya melawan infeksi HIV sngt penting utk mengerem tjdnya epidemi

Semakan Audit mendapati peruntukan yang diterima daripada Kerajaan Negeri sejumlah RM2.97 juta oleh TADC telah digunakan untuk membiayai penyediaan infrastruktur seperti

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

2 Maeylani Putri Qarisma SMPN 1 Pilangkenceng 97 Perwakilan 2. 3 Wahyu Shesar Agustin SMPN 1

kuartal ketiga tahun 2017 sehingga menghasilkan Laba Bersih sebesar Rp 67 miliar atau tumbuh sebesar 47% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai hasil dari