• Tidak ada hasil yang ditemukan

PMT-AS dan Peningkatan Kualitas SDM dalam Perspektif IPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PMT-AS dan Peningkatan Kualitas SDM dalam Perspektif IPM"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

1

PMT-AS dan Peningkatan Kualitas

SDM dalam Perspektif IPM

Dedi M. Masykur Riyadi

Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan Bappenas

Rapat Koordinasi Teknis Program PMTAS

(2)

2

Apa itu IPM?

IPM: Indeks Pembangunan Manusia

atau

(3)

3

* Penduduk:

- sebagai subyek dan obyek pembangunan

-

life cycle

: dari kandungan hingga akhir hayat

- aspek: kuantitas, kualitas dan mobilitas

* Ukuran kinerja pembangunan SDM:

-

Human Development Index (HDI) atau Indeks

Pembangunan Manusia

-

Gender-related Development Index (GDI)

-

Human Poverty Index

(HPI) atau Indeks

Kemiskinan Manusia

IPM Merupakan UKURAN KINERJA

PEMBANGUNAN SDM

(4)

4

Definisi

Umur panjang dan sehat

UHH Melek Huruf

Pengetahuan Kehidupan yang layak Rata-rata lama sekolah Pengeluaran per kapita

IPM

Indeks Pendidikan

Indeks Kesehatan Indeks Pendapatan

DIMENSI

INDIKATOR

(5)

5

Cara Menghitung

IPM = 1/3 (Indeks Kesehatan + Indeks Pendidikan + Indeks Pendapatan)

360.000 737.720 Kemampuan membeli 0 15 Rata-rata lama sekolah 0 100 Melek huruf 25 85 Harapan Hidup Minimum Maksimum Komponen (Nilai – Minimum) (Maksimum - Minimum) Indeks = Standar UNDP 1999:

(6)

6

(7)

7

Jika di lihat dari rangking, Peringkat IPM Indonesia relatif stagnan

73 61 84 110 85 108

2003

76 59 83 111 94 112

2002

74 58 85 112 104 109 76 61 77 109 99 108

2001

1999

1993

TAHUN

58 59 100 104 111 120 Thailand Malaysia Philippine Indonesia China Vietnam

NEGARA

(8)

8 Namun Secara Absolut, meningkat setiap tahun

* sumber: Indonesia Human Development Report 2001, UNDP

0,4 0,45 0,5 0,55 0,6 0,65 0,7 0,75 0,8 1985 1990 1995 1998 1999 2003

Indonesia Malaysia Thailand Filipina INDONESIA

Walaupun:

- Peningkatan kualitas pembangunan SDM tidak terlalu cepat di banding negara lain

(9)

9

Sumbangan Pendidikan dan Kesehatan pada IPM

63 64 65 66 67 1996 1999 84 85 86 87 88 89 1996 1999 6 6.2 6.4 6.6 6.8 1996 1999

IPM Indonesia pada saat krisis turun dari 67,7 (1996) menjadi 64,4 (1999 572 576 580 584 588 1996 1999 61 62 63 64 65 66 67 68 69 1996 1999

UHH Melek Huruf Lama sekolah Pendapatan

• IPM turun karena Pendapatan yang per kapita yang menurun. • Tapi UHH dan indeks pendidikan

dapat menahan turunnya IPM

(10)

10

IPM dapat ditingkatkan tanpa

harus menunggu jadi “kaya”

• Pendapatan per kapita

Indonesia termasuk rendah,

tapi IPM yang cukup baik

• Status Kesehatan dan

Pendidikan mengangkat IPM

cukup berhasil

Indonesia

Tingkatkan pendanaan sendiri dan lakukan dengan efisiensi &

(11)

11

Nilai Indeks per indikator Indeks Gabungan Nilai Indeks per indikator Indeks Gabungan Umur harapan hidup 66,8 0,70 0,70 69,0 0,73 0,73 angka melek aksara 87,9 0,88 95,0 0,95

angka partisipasi kasar 66,0 0,66 71,6 0,72

PPP 3.361,0 0,59 0,59 5.000,0 0,65 0,65 HDI 0,696 0,753 0,81 0,87 Variabel INDONESIA 2003 INDONESIA 2009 (?) Keterangan

- HDI Indonesia ranking 91 pada tahun 2003 = Belize

- Untuk mencapai HDI sebesar 0,753 maka income per kapita (PPP) harus ditingkatkan menjadi US $ 5000

- Asumsi yang lain konstan

PERKIRAAN HDI INDONESIA

UNTUK MENCAPAI SASARAN RPJM TAHUN 2009 (RANKING 91)

(12)

12

Bagaimana cara

(13)

13

Bagaimana meningkatkan IPM?

1. Meningkatkan Usia Harapan Hidup (menurunkan AKB)

2. Meningkatkan melek huruf (mengurangi buta huruf)

3. Meningkatkan Rata-rata lama sekolah

4. Meningkatkan Pendapatan per kapita

Upaya peningkatan masing-masing poin di atas tidak bisa berdiri sendiri karena keterkaitan satu

(14)

14 Sumbar Jambi Jakarta Yogya Bali NTB Kalteng Kaltim Papua Malut NAD Riau Bengkulu Jateng NTT Kalsel Sulteng Sulsel 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 5 6 7 8 9 10 11

Rata-rata Lama Sekolah Laki-laki + Perempuan (Tahun)

A ng ka k em at ian B ay

HUBUNGAN ANTARA RATA-RATA LAMA SEKOLAH PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS DAN ANGKA KEMATIAN BAYI, TAHUN 2002

(15)

15 NAD Sumbar Riau Jambi Bengkulu Kalteng Sulut Sulsel NTB NTT Papua Babel Banten Gorontalo Malut DKI Jakarta Jabar Yogya

Jatim Sumsel Sumut

Kalsel Kaltim Sulteng Bali 58,0 60,0 62,0 64,0 66,0 68,0 70,0 72,0 74,0 76,0 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5 9 9,5 10 10,5 Rata-rata Lama Sekolah (Th)

U m ur H ar apa n H idu p ( T h)

Usia Harapan Hidup (UHH) terkait dengan rata-rata lama sekolah

Sumber: National HDR 2004

UHH meningkat sejalan dengan peningkatan partisipasi pendidikan (data tahun 2002):

(16)

16

RATA-RATA LAMA SEKOLAH terkait dengan PENGELUARAN PER KAPITA

Sumber: National HDR 2004 Yogyakarta NAD Maluku Bali NTB NTT Papua Jakarta Jawa Timur 550 560 570 580 590 600 610 620 5 6 7 8 9 10 11

Rata-rata Lama Sekolah (Tahun)

P en ge lu ar an per K ap it a ( R p. 0 0 0 ) Yogyakarta NAD Maluku Bali NTB NTT Papua Jakarta Jawa Timur 550 560 570 580 590 600 610 620 5 6 7 8 9 10 11

Rata-rata Lama Sekolah (Tahun)

P en ge lu ar an per K ap it a ( R p. 0 0 0 )

Partisipasi sekolah bagus, walaupun “miskin”

(17)

17

Tingkat pendidikan Ibu berpengaruh terhadap kejadian kurang gizi pada balita

KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA 2 X LEBIH BANYAK PADA IBU YANG PENDIDIKAN SD DIBANDING TAMAT SMA

43,2 43,2 39,4 36,1 30,8 24,2 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 Tidak sekolah Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Diploma ke atas persen

(18)

18

(19)

19

Perkembangan Penduduk Indonesia,

Tahun 2000-2025 (Juta Orang)

205,8 219,9 248,2 261,5 234,1 273,7 0,0 50,0 100,0 150,0 200,0 250,0 300,0 2000 2005 2010 2015 2020 2025

(20)

20 Tren struktur demografi Indonesia, 1950-2050

0 50 100 150 200 250 1950 1970 1990 2010 2030 2050 Tahun P o p u la si (ju ta jiw a Usia 0-14 Lansia 65+ Usia Produktif (15-65)

Transisi Demografi

Penduduk usia produktif, Dependency ratio: 44%

Bonus Demografi,

proporsi usia produktif pada posisi puncak

Kualitas mereka ditentukan oleh kualitas anak-anak didik tingkat SD/SMP saat ini

200 juta penduduk usia produktif jika

bekualitas :

sumberdaya, jika tidak bagus: beban

(21)

21

Sasaran: Usia Harapan Hidup, Tahun

73,7 72,3 73,3 70,8 69,0 67,1 62,0 64,0 66,0 68,0 70,0 72,0 74,0 76,0 2000 2005 2010 2015 2020 2025

(22)

22

PROYEKSI ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)

-10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 2000 2005 2010 2015 2020 2025 TAHUN PERSEN SD / M I SM P/ M T s SM A / M A / SM K PT Gabungan

Sumber: Draft Proyeksi RPJP Bidang Pendidikan, BAPPENAS – Depdiknas - Depag

(23)

23 Sasaran Penurunan Gizi Kurang pada Balita

37,5 35,5 31,6 29,5 22,5 19 13,5 9,5 27,3 26,1 24,6 26,4 27,5 26 0 5 10 15 20 25 30 35 40 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 Pe rs e n

Trend Proyeksi (Depkes)

Target MDG

Sasaran RPJP: 9.5

(24)

24 61 50 44 36 17 0 20 40 60 80 Terbawah Menengah Bawah Menengah Menengah Atas Teratas

Status Kesehatan penduduk miskin jauh tertinggal:

Angka Kematian Bayi (Per 1000 Kelahiran Hidup) Menurut Kondisi Sosial Ekonomi, Tahun 2002-2003

(25)

25

(26)

26

Angka Drop Out Masih Tinggi

Di seluruh Indonesia Tahun 2003

ƒ

283.599 siswa SD drop out

(27)

27

Tahun 2003: 283.599 siswa SD/MI drop out

Sumber : Studi Balitbang Depdiknas, 2004

(28)

28

• Kekurangan gizi cendrung menurun

Namun pada tahun-tahun terakhir, terjadi stagnasi. Prevalensi underweight Balita

6,3 7,2 11,6 10,5 8,1 7,5 6,3 8 27,3 26,1 24,6 26,4 29,5 31,6 35,5 37,5 MDG target =18.3% 0 20 40 60 80 100 1989 1994 1999 2004 2009 2014 Source: Susenas. %

Moderate and severe underweight Severe underweight

(29)

29

Rata-rata Konsumsi kalori per kapita per hari • 1993 : 1.879 Kal (85.42% AKG*)

• 1996: 2.019 Kal (91,81% AKG) • 1999: 1.849 Kal (84,06% AKG) • 2002: 1.985 Kal (90.26% AKG)

Ket *: AKG : Angka Kecukupan Gizi (2.200 Kal/kapita/hari)

Persen Rumah Tangga Defisit Energi Th 1998 (<70% AKG) • Kota: 51.10%, Desa 47.50%

Persen Rumah Tangga Defisit Protein Th 1998 (<70% AKG) • Kota: 23,87%, Desa 26,22%

Secara umum kalori yang dikonsumsi penduduk Indonesia (termasuk anak sekolah) masih belum mencukupi

(30)

30

Anemia Gizi Besi (AGB)

4.01 Ibu hamil 27.9 -15-44 P L Usia (tahun) 46,9 42,4 0-14 % AGB

Usia 0-14 tahun adalah usia Balita, TK, SD dan SMP. Hampir separuh dari

mereka menderita AGB

Diolah dari SKRT 2000

WUS (Wanita Usia Subur) usia 15-44 dan tidak hamil

AGB pada ibu hamil

AGB pada Usia sekolah yang berlanjut pada WUS dan kehamilan

dan pada akhirnya berpengaruh pada bayi yang dilahirkan. PMT –AS berperan dalam intrevensi gizi pada usia sekolah dan pendidikan gizi sebagai bekal pada masa usia subur

(31)

31

Tujuan Umum PMT-AS

• Meningkatkan ketahanan fisik siswa melalui

perbaikan gizi sehingga dapat mendorong minat

dan kemampuan belajar siswa

• Menunjang Wajar Dikdas 9 tahun

Dengan:

– Mengurangi absensi

– Mendidik anak tentang gizi seimbang

– Mendidik anak menyukai makanan lokal – Mendidik pola hidup bersih dan sehat – Meningkatkan status gizi dan kesehatan – Meningkatkan prestasi belajar

(32)

32

Dalam Jangka Panjang

• Meningkatkan status gizi dan kesehatan siswa

• Meningkatkan kemampuan balajar

• Memberdayakan masyarakat

(33)

33

Evaluasi PMT-AS*

• Meningkatnya ketahanan fisik anak misalnya

– Menurunnya ketidakhadiran karena sakit – Meningkatknya kegairahan

– Menurunnya murid yang pingsan ketika upacara

– Meningkatnya status gizi (mis di Manado dari 8,42% th 1996 menjadi 5,06% th 1997)

• Absensi dan putus sekolah menurun

– Kasus Kec Cibal NTT, absensi turun dari 18% (TA 95/96) menjadi 12% (TA96/97)

• Peningkatan prestasi murid

– mis. Kec Muarabulian, Jambi: terjadi peningkatan rata-rata nilai Matematika, IPA dan IPS

(34)

34

(35)

35

JPS & PMT-AS

? Rp 100,9 M 2002 ? Rp 950 M 2003 ? Rp 469,2 M 2001 Rp 399 M Rp 746,4 M 2000 Rp 532 M Rp 1.030 M 1999/2000 Rp 414 M Rp 1.043 M 1998/1999 PMT-AS JPS

PMT –AS Merupakan salah satu komponen utama Program Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan - JPS-BK (APBN)

(36)

36

PMT-AS saat ini

• Dana APBD (Desentralisasi)

• Tahun 2004: Alokasi PMT-AS dari APBD di

24 Propinsi mencakup 106 kab/kota

mencapai Rp 24 M

• Kendala: keterbatasan dana, koordinasi

lintas sektor

• Program: bervariasi dalam hal sasaran,

jumlah hari, kompoisis gizi, frekuensi

(37)

37

PMT-AS Masa Depan

Secara Teknis harus

memperhatikan:

– Kandungan gizi – Jenis Makanan – Sistem Distribusi – Waktu pembagian – Frekuensi Pemberian – Lama Pemberian Pendekatan Kebijakan: • Pemberdayaan ekonomi lokal • Mendukung Dikdas • Sejalan dengan

bantuan tunai bersyarat bidang pendidikan

(38)

38

PMT-AS sesuai dengan filosofi IPM:

• Meningkatkan ketahanan fisik siswa

• Mengurangi Absensi

• Memberikan pengetahuan dan bekal perilaku hidup bersih dan sehat

• Memperbaiki status gizi remaja/calon WUS • Memberdayakan masyarakat • Meningkatkan ekonomi lokal Peningkatan partispisasi pendidikan Memperbaiki pengetahuan dan status gizi ibu hamil

Meningkatkan pendapatam IPM Pe nd id ik an Kesehatan Pe nd ap atan

(39)

39

PMT-AS dan IPM

• PMT-AS mengandung tiga unsur manfaat

yaitu pendidikan, kesehatan, dan ekonomi

• Indkes Pembangunan manusia pada

dasarnya merupakan komposit dari indikator

pendidikan, kesehatan, dan ekonomi

• Oleh karena itu: intervensi PMT-AS dengan

benar dan mencukupi akan memberikan

(40)

40

Terima

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa proses pembelajaran bertujuan untuk melatih manusia agar menjadi lebih bisa dan menjadi lebih baik, sehingga guru

Berapa fitness tertinggi yang didapat dari hasil penelitian algoritma genetika dalam optimasi penjadwalan untuk distribusi roti berdasarkan waktu

Peserta yang memasukan dokumen penawaran dapat menyampaikan sanggahan secara elektonik melalui aplikasi SPSE atas penetapan pemenang kepada Pokja Jasa Konsultansi ULP

Temuan- temuan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pertama, dalam proses penerapan pendidikan karakter di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang diterapkan pada

POKJA DEPUTI BIDANG METEOROLOGI UNIT LAYANAN

ICT yang bersifat sejagat ini walaupun teknologi asasnya adalah sama bagi sesebuah masyarakat dan Negara namun oleh kerana terdapat perbezaan latar belakang budaya

Berdasarkan distribusi pemasaran produk tuna mulai dari lokal sampai ekspor dan daerah penangkapan ikannya yang sebagian besar berasal dari Samudera Hindia dapat diketahui

[r]