• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Komunikasi - DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII G SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO (Di Tinjau Dari Tipe Kepribadian Menurut David Keirsley) - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Komunikasi - DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII G SMP MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO (Di Tinjau Dari Tipe Kepribadian Menurut David Keirsley) - repository perpustakaan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual 1. Komunikasi

Effendy (2009) menjelaskan bahwa istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication, yang berasal dari kata latin Communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jika dua orang atau lebih terlibat komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi yang terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapankan.Menurut Dimyanti & Mudjiono (2010) menyampaikan bahwa komunikasi dapat di artikan sebagai menyampaikan dan memperoleh fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk suara, visual atau suara visual. Hal ini didasarkan bahwa semua orang mempunyai kebutuhan untuk mengemukakan ide, perasaan dan kebutuhan orang lain pada diri kita. Menurut Mulyana (2008) komunikasi merupakan segala bentuk perilaku yang melibatkan dua orang atau lebih. Komunikasi adalah proses berbagai makna melalui perilaku verbal atau non verbal.

(2)

pesan tersebut. Untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi, orang dapat menyampaikan dengan berbagai bahasa termasuk kedalam bahasa matematika.

2. Komunikasi Matematis

Menurut Susanto (2013) komunikasi matematis merupakan peristiwa dialog atau saling berhubungan yang terjadi di lingkungan kelas, di mana terjadi penglihan pesan, dan perasaan yang dialihkan berisikan tentang materi matematika yang di pelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus atau strategi penyelesaian masalah. Pihak yang terlibat dalam peristiwa komunikasi di lingkungan kelas yaitu guru dan siswa. Cara pengalihan pesannya dapat secara tertulis maupun lisan. Dalam komunikasi matematika, siswa dilibatkan secara aktif untuk berbagai ide dengan siswa lain dalam mengerjakan soal-soal matematika.

Menurut Asikin (2013) komunikasi matematis merupakan suatu peristiwa saling berhubungan atau dialog yang terjadi dalam suatu lingkungan kelas, di mana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang disampaikan berupa tentang materi matematika yang dipelajari di kelas. Cara pengalihan pesan dapat secara tertulis maupun lisan yang disampaikan guru kepada siswa untuk saling komunikasi, sehingga komunikasi dapat berjalan dengan lancar.

(3)

matematik, serta wadah bagi siswa dalam berkomunikasi dengan temannya untuk memperoleh informasi, membagi pikiran dan penemuan, curah pendapat, menilai dan mempertajam ide untuk meyakinkan oranglain.

Mahmudi (2009) menyatakan bahwa komunikasi matematis mencakup komunikasi lisan maupun tertulis. Komunikasi lisan dapat berupa pengungkapan dan penjelasan verbal suatu gagasan matematika. Sedangkan komunikasi secara tertulis berupa penggunaan kata-kata, gambar, tabel, dan sebagainya yang menggambarkan proses berpikir siswa. Komunikasi tertulis juga dapat berupa uraian dari pemecahan masalah atau pembuktian matematika yang menggambarkan kemampuan siswa dalam mengorganisasi berbagai konsep untuk menyelesaikan masalah.

Menurut LACOE (Los Angeles County Office of Education) (Mahmudi, 2009) terdapat beragam bentuk komunikasi matematika, misalnya:

a. Merefleksikan dan mengklarifikasi pemikiran tentang ide-ide matematika.

b. Menghubungkan bahasa sehari-hari dengan bahasa matematika yang menggunakan simbol-simbol.

c. Menggunakan keterampilan membaca, mendengarkan, menginterprestasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematika

(4)

Pada saat pembelajaran matematika, komunikasi gagasan matematika bisa berlansung antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan buku. Setiap kali menyampaikan komunikasi gagasan-gagasan matematika kita harus menyajikan gagasan-gagasan tersebut dengan suatu cara tertentu yang sesuai dengan kemampuan orang yang diajak berkomunikasi.

NCTM (2000) menyebutkan kemampuan komunkasi matematis memiliki indikator sebagai berikut :

a. Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematika secara lisan, tulisan dan mendemostrasikan serta menggambarkan secara visual.

b. Kemampuan dalam memahami, menginterprestasikan, dan mengevaluasi ide-ide baik secara lisan , tulisan maupun bentuk visual lainnya.

c. Kemampuan menggunakan istilah-istilah, notasi, matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan- hubungn dengan model situasi.

Adapun indikator-indikator yang digunakan sebagai acuan untuk menilai kemampuan komunikasi matematis dalam penelitian ini yaitu : a. Mengekspresikan ide-ide matematis dalam menyelesaikan masalah

(5)

b. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematis. Tahap ini siswa diharapkan dapat menyatakan soal cerita yang berikaitan dengan peristiwa sehari-hari dalam bentuk bahasa atau simbol matematika.

c. Memberikan penjelasan ide, konsep atau simbol matematis secara tulisan.

Tahap ini siswa diharapkan dapat memberikan penjelasan dari suatu permasalahan matematika dengan langkah-langkah matematika sehingga memperoleh suatu solusi atau jawaban dari permasalahan tersebut.

3. Tipe Kepribadian

(6)

Keirsley (1984), menggolongkan kepribadian menjadi 4 tipe kepribadian yaitu guardian, artisan, rational dan idealist. Menurut keirsley penggolongan ini didasarkan pada bagaimana seseorang memperoleh energinya (extrovet atau introvert), bagaimana seseorang memperoleh informasi (sensing atau intiutive), bagaimana seseorang membuat keputusan (thingking atau feeling) , dan bagaimana gaya dasar hidupnya (judging atau perceiving). Tentunya masing-masing tipe kepribadian mempunyai karakter yang berbeda dalam kemampuan komunikasi matematis.

Seeorang yang cenderung ke arah extrovert lebih memilih untuk menjadi sumber energi dan suka dengan dunia luar, sedangkan seseorang yang cenderung introvert lebih suka menyendiri untuk membangkitkan energi. Extrovert menyukai interaksi sosial, suka dan mudah bergaul, dan fokus pada dunia luar, sedangkan introvert adalah mereka yang tidak suka bergaul, suka bekerja sendiri , dam penuh konsentrasi dalam segala hal.

Seseorang yang cenderung ke arah sensing mendeskripsikan dirinya sebagai seorang yang praktis, sedangkan seseorang yang cenderung ke arah intiutive mendeskripsikan dirinya sebagai seorang yang inovatif. Dalam

(7)

Seseorang yang cenderung ke arah thinking lebih memilih bersikap adil dalam mengambil keputusan, menggunakan logika dan kekuatan analisa dalam mengambil keputusan, objektif, terkesan kaku dan keras kepala, dan konsisten dalam melakukan analisa. Sementara itu, seseorang yang cenderung ke arah feeling lebih cenderung melibatkan perasaan, sempati serta nilai-nlai sosial dalam mengambil keputusan.

Seseorang yang cenderung ke arah judging dapat di gambarkan sebagai orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis dan berpikir serta bertindak secara teratur. Mereka merencanakan pekerjaan dan mengikutinya sesuai perencanaan. Sedangkan seseorang yang perceiving cenderung bersikap fleksibel dan bertindak secara bebas untuk melihat beragam peluang yang ada.

Keirsley menggolongkan kepribadian menjadi 4 tipe dengan tujuan untuk membantu manusia agar lebih memahami dirinya sendiri, yang dinamakan The Keirsley Temperatur Sorter (KTS) dalam buku karangannya yang berjudul Please Understand Me. Keempat tipe kepribadiaan tersebut jika di lihat dari gaya belajarnya menurut Keirsley dan Bates (1984) sebagai berikut:

a. Tipe guardian

(8)

intruksi yang detail sebelum mengerjakan tugas. Siswa dengan tipe guardiandapat dikatakan mempunyai ingatan yang kuat karena siswa

merasa nyaman jika hafalan untuk menguasai materi, mengerjakan tugas dengan teliti dan tepat waktu, dan tidak suka berdiskusi namun menyukai tanya jawab yang diarahkan oleh guru.

b. Tipe artisan

Siswa yang memiliki tipe artisan menyukai kebebasan dalam bertindak. Siswa dengan tipe ini selalu ingin aktif dan ingin menjadi pusat perhatian sehingga siswa dengan tipe artisan lebih menyukai pembelajaran dengan media presentasi untuk memperlihatkan kemampuannya. Tipe artisan selalu bekerja keras, segala sesuatunya ingin dikerjakan dengan cepat sehingga sering tergesa-gesa. ketika guru tidak memberikan pembelajaran yang bervariasi, siswa akan merasa cepat bosan.

c. Tipe rational

(9)

dirasa tidak perlu atau tidak bermanfaat bagi dirinya dan lebih memilih mencari informasi baru yang lebih bermanfaat.

d. Tipe idealist

Siswa yang memilki tipe idealist menyukai materi tentang ide dan nilai-nilai. Ia selalu ingin meningkatkan kegunaan dirinya. Tipe ini lebih menyukai menyelesaikan tugas yang di kerjakan secara individu daripada diskusi kelompok, menyukai membaca, dan menulis. Kreativitas menjadi bagian yang terpenting bagi seorang idealist. Kelas yang besar dianggap akan mengganggu bagi tipe idealist, hal ini dikarenakan seorang idealist lebih menyukai kelas kecil dimana setiap anggotanya dapat saling mengenal satu sama lain.

Penggolongan tipe kepribadian berdasarkan 16 tipe kepribadian Myres-Brings Type Indicator (MBTI) menurut David Keirsley sebagai

berikut :

Jenis pengelompokkan Tipe kepribadian David Keirsley ISTJ, ISFJ, ESTJ, ESFJ Guardian

(10)

4. Materi

Materi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah materi segiempat dan segitiga. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar sesuai dengan silabus KTSP.

Standar Kompetensi :

6. memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar :

6.3. menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Indikator :

6.3.1 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bangun datar segitiga

6.3.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun datar segitiga

6.3.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling bangun datar pesergi panjang

6.3.4 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas bangun pesergi panjang.

B. Penelitian Relevan

(11)

ide,argument,hubungan-hubungan dengan model dan menyelesaikan secara tertulis dengan menggunakan istilah dan simbol matematika; (4) subjek mampu menyimpulkan dan menjelaskan hasil penyelesaian yang di peroleh dan mengevaluasi ide-ide yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan subjek dengan tipe guardian dan artisan memiliki komunikasi matematis tertulis dengan baik dalam memecahkan masalah matematika karena memenuhi keempat indikator, sedangkan subjek dengan tipe kepribadian rational dan idealist memiliki kemampuan komunikasi yang kurang baik , hal ini dikarenakan subjek tidak memenuhi keempat indikator kemampuan komunkasi matematis. Persamaan dengan penelitian ini yaitu meneliti tentang kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari tipe kepribadian. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu subjek yang diteliti.

(12)

tipeidealist menguasi kriteria 1,2,dan 4 namun kurang menguasai kriteria 3,5, dan 6. Persamaan dengan penelitian ini yaitu meneliti tentang kemampuan komunikasi matematis yang ditinjau dari tipe kepribadian. Perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada penelitian Pertiwi, dkk (2014) terdapat model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran, sedangkan pada penelitian ini tidak terdapat model pembelajaran yang digunakan.

C. Kerangka Pikir

(13)

Setiap siswa memiliki kemampuan komunikasi matematis yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan karakteristik setiap siswa salah satunya dipengaruhi oleh kepribadian. Kepribadian merupakan seperangkat asumsi tentang kualitas yang mencerminkan sesuatu khas pada diri seseorang. David keirsley dan Bates (1984) menggolongkan tipe kepribadian menjadi 4 yaitu guardian, artisan, rational, dan idealist. Setiap tipe kepribadian antar siswa memiliki

Gambar

Tabel 2.1.Jenis Pengelompokkan Tipe Kepribadian

Referensi

Dokumen terkait

First, the objective is to know the characteristics of Helen characterized in the novel, second, the objective is to find out the characteristic of Helen as a feminist depicted in

The results showed that plants treated with boiler ash 10 ton/ha and sprayed with LOF bacteria + LOF “Plus” four times resulted in the highest growth and

Judul Penelitian : Analisis Pemberdayaan Petani Melalui Program Farmers Managed Extension Activities Di Desa Sidomulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Daerah

[r]

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Purwokerto Judul : Analisis Perbaikan Susut Energi Pada Jaringan.. Menengah Penyulang Kalibakal 03

dengan metode subjektif kuantitatif, nilai potensi lahan yang dapat dibuat

Dalam pemrograman menggunakan MATLAB terdapat esktraksi ciri yang dipakai untuk mendapatkan ciri dari citra gambar yaitu dengan Gray Level Co-occurrance Matrix

Bab kedua berisi landasan teori yang memuat penelitian yang relevan dan landasan teori tentang unsur intrinsik karya sastra yang meliputi tokoh, alur, latar, tema, amanat, bahasa,