1
DEWAN RISET DAERAH (DRD)
PROVINSI DKI JAKARTA
P O L I C Y B R I E F
PENINGKATAN KAPASITAS SKPD
SEBAGAI PELAKSANA KELITBANGAN
DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN
PROVINSI DKI JAKARTA
Komisi C – DRD Provinsi DKI Jakarta,
Sekretariat : Gedung Prasada Sasana Karya, Lantai 7, Jl Suryopranoto No.8, Jakarta Pusat 10110, Telp (021) 63869067, Fax 63869067,E-mail: drd_jakarta@yahoo.com
2
Pengantar
Kegiatan peningkatan kapasitas SKPD sebagai pelaksana kelitbangan di lingkungan pemprov DKI Jakarta dilakukan sebagai upaya mengatasi persoalan kelitbangan DKI yang belum sesuai Permendagri Nomor 20 Tahun 2011, baik nomenklatur maupun kelengkapan dokumen kelitbangannya. Selain itu perlu di-sosialisasikan indikator-indikator dalam monitoring dan evaluasi agar permasa-lahan yang menjadi fokus aktifitas kelitbangan sesuai dengan arahan Permen-dagri tersebut yang dalam hal ini harus mengacu pada isu strategis RPJMD DKI yang berlaku.
Dari hasil kajian (assessment study) terhadap daftar kegiatan kelitbangan yang diselenggarakan oleh SKPD-SKPD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014, dan diskusi dalam lokakarya direkomendasikan antara lain: perlu di-bangun sistem database kelitbangan DKI yang mudah diakses, keterlibatan DRD dalam Monev kelitbangan seyogyanya sejak awal seleksi proposal dan tender, melalui Sistem Inovasi Daerah (SIDa) SKPD didorong untuk memanfaatkan hasil kelitbangan seluruh lembaga litbang yang ada di wilayah DKI dan bekerjasama dengan perguruan tinggi.
Latar Belakang
Dukungan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penentuan arah dan prioritasnya dalam pembangunan di DKI Jakarta merupakan su-atu keharusan. Berdasarkan Permendagri Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pedoman Penelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian
Da-lam Negeri dan Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa kegiatan utama
kelitbangan meliputi: penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan,
perekayasaan dan pengoperasian; dan kegiatan pendukung
kelitbang-an meliputi: peningkatan kapasitas kelembagaan, ketatalaksanaan,
sum-berdaya manusia dan sumsum-berdaya organisasi lainnya.
SKPD di lingkungan pemprov DKI Jakarta sudah melakukan aktifi-tas kelitbangan dalam rangka mendukung pencapaian kinerja tupoksi ma-sing-masing. Namun hasil kajian komisi C DRD terhadap daftar aktifitas kelitabangan yang dilakukan SKPD di lingkungan pemprov DKI Jakarta pada tahun 2013 maupun 2014 tampak bahwa tidak seluruh kegiatan kelitbangan tersebut mengikuti nomenklatur dalam Permendagri Nomor 20 Tahun 2011. Selain itu, temuan Inspektorat Jendral Kemendagri terhadap kinerja kelitbangan Pemprov DKI Jakarta pada penilaian tahun 2014 di-nyatakan belum sesuai dengan Permendagri Nomor 20 Tahun 2011 kare-na tidak dilengkapi dokumen-dokumen aktifitas kelitbangan sebagaimakare-na seharusnya.
Permendagri Nomor 20 Tahun 2011 mengamanatkan perlu dilaku-kan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan kelitbangan di lingkungan pemerintahan daerah, baik terhadap: a) rencana (proposal)
3
program kelitbangan, b) pelaksanaan kelitbangan, maupun c) hasil kelit-bangan. Dinyatakan pula bahwa hasil pemantauan dan evaluasi penye-lenggaraan fungsi kelitbangan harus dilaporkan dalam bentuk dokumen laporan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
Dewan Riset Daerah Provinsi DKI Jakarta dibentuk sebagai lemba-ga yang tulemba-gas dan fungsinya antara lain membantu Pemprov DKI Jakarta dalam pengambilan kebijakan di bidang riset, termasuk meningkatkan ka-pasitas SKPD yang menjadi pelaksana kegiatan kelitbangan serta
melaku-kan monitoring dan evaluasi (monev). Pada tahun 2013 komisi C–DRD
telah menyusunan instrumen dan pedoman monev penyelenggaraan kelit-bangan di lingkungan pemprov DKI Jakarta. Berdasarkan hasil kajian tersebut terdapat usulan tindak lanjut yang perlu dilakukan, yakni:
1) Peningkatan kapasitas pelaksana monitoring dan evaluasi kegiatan kelitbangan di lingkungan pemprov DKI Jakarta, dengan cara sosiali-sasi mekanisme monev dengan menggunakan pedoman yang telah disusun, termasuk terhadap SKPD yang mensub-kontrakkan kegiat-an kelitbkegiat-angkegiat-an ke pihak luar , dkegiat-an juga kegiat-anggota DRD.
2) Peningkatan kapasitas SKPD sebagai pelaksana kegiatan kelitbang-an di lingkungkelitbang-an pemprov DKI Jakarta, tentkelitbang-ang:
a) Nomenklatur kegiatan sesuai pengkatagorian kelitbangan me-nurut Permendagri no. 20 tahun 2011,
b) Mekanisme monitoring dan evaluasi dengan menggunakan in-dikator-indikator penilaian dalam pedoman yang telah disusun. Kegiatan peningkatan kapasitas SKPD sebagai pelaksana kelit-bangan di lingkungan pemprov DKI Jakarta tahun 2014 ini diselenggara-kan sebagai implementasi dari hasil kajian dan kegiatan sebelumnya. Tu-juan dari kegiatan ini adalah :
1. Melakukan inventarisasi bentuk-bentuk kegiatan kelitbangan yang di-lakukan SKPD dalam lingkup Pemprov DKI Jakarta tahun 2014. 2. Menyusun pedoman dan memaparkan 6 (enam) jenis dokumen
akti-fitas kelitbangan menurut Permendagri no.20 Tahun 2011, yaitu: a)
Kertas Konsep Ide (Idea Concept Paper/ICP), b) Kerangka Acuan
(ToR), c) Usulan Penelitian (Proposal), d) Rancangan
Penelitian/Ke-litbangan (Research Design), e) Laporan akhir, dan f) Policy brief.
3. Mensosialisasikan indikator, instrumen dan manual monitoring-evalu-asi DRD tentang kegiatan kelitbangan yang dilakukan SKPD dalam lingkup Pemprov DKI Jakarta.
Diharapkan pada akhir kegiatan kapasitas pelaksana kelitbangan di lingkungan pemprov DKI Jakarta meningkat, sehingga dapat terbentuk kesepakatan untuk menggunakan nomenklatur aktifitas kelitbangan dan menyusun dokumen-dokumen aktifitas kelitbangan sesuai katagori
Per-4
mendagri no 20 tahun 2011. Selain itu, SKPD diharapkan memahami indi-kator-indikator penilaian dalam pedoman monev yang telah disusun oleh DRD. Dengan demikian dalam pengajuan usulan kegiatan kelitbangan 2015 SKPD dapat menyeleksi topik-topiknya menggunakan indikator-indikator yang ada dan menggunakan nomenklatur yang sesuai katagori yang ada pada Permendagri no 20 tahun 2011.
Metodologi
Pencapaian tujuan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyelenggaraan Lokakarya Peningkatan Kapasitas dan Sosialisasi Monitoring-Evaluasi Kelitbangan di Lingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta bagi SKPD yang melaksanakan kegiatan kelitbangan. Kegiatan dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu:
1. melakukan penilaian (assesment) terhadap kegiatan kelitbangan SKPD-SKPD di lingkungan Pemprov DKI pada tahun 2014 berdasarkan Permendagri no.20 Tahun 2011.
2. menyusun materi pembekalan mengenai: nomenklatur kegiatan ke-litbangan dan 6 (enam) jenis dokumen aktifitas keke-litbangan menurut Permendagri no. 20 Tahun 2011; serta pedoman dan instrumen monev yang telah disempurnakan.
3. mengundang SKPD Pemprov DKI Jakarta dalam lokakarya yang diselenggarakan pada 7 Oktober 2014 di Ruang Sidang DRD.
Temuan Pokok
1. Temuan dari kajian (assessment study) terhadap daftar kegiatan
kelitbangan yang diselenggarakan oleh SKPD-SKPD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014:
a. DKI Jakarta masih belum memiliki tempat pengumpulan (storing
house) data dan materi tentang kelitbangan yang dilakukan oleh SKPD-SKPD di lingkungan pemprov DKI Jakarta.
b. Ada 364 (65 diantaranya DED) kegiatan kelitbangan yang dise-lenggarakan oleh SKPD-SKPD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014. Jumlah ini meningkat jauh (182 atau 155,56%) dari kegiatan kelitbangan pada tahun 2013 (hanya 117 kegiatan di luar kegiatan DED). Nomenklaturnya tidak semuanya sesuai dengan Permendagri No.20 tahun 2011, seperti yang tampak di
tabel 1 (lampiran).
2. Temuan dari hasil diskusi dan tanya-jawab dalam lokakarya:
a) SKPD membutuhkan format database kelitbangan yang kelak dapat
di-link-kan ke Jakarta Open sehingga bisa diakses siapa saja.
b) Monev yang dilakukan DRD selama ini terpisah dari proses seleksi kegiatan yang dilaksanakan di Bappeda bersama inspektorat
sebe-5
lum pengajuan APBD. Disarankan DRD dilibatkan sejak awal yaitu memberi masukan pada proses seleksi proposal dan tahapan ten-der kelitbangan.
c) Kelitbangan Teknis dan Kebijakan tetap diperlukan, dan sebaiknya
dipayungi dalam kegiatan inovasi (SIDa) karena scope-nya lebih
luas, bisa mencakup seluruh jaringan stakeholder dan membangun
sinergi bersama.
d) Sebagai penguasa wilayah, Pemprov DKI melalui SKPD-SKPDnya bisa memanfaatkan lembaga-lembaga yang ada di wilayah DKI Jakarta. Misalnya memanfaatkan penelitian-penelitian yang dilaku-kan BPPT dan lembaga-lembaga litbang lainnya, atau bekerjasama dengan Perguruan Tinggi, untuk payung hukumnya dapat dibuat MOU antara Gubernur dan Rektor. DRD dapat diminta bantuan dari sisi sistem keinovasian ini, termasuk misalnya menemukan dan
mempertemukan para stakeholder.
e) Perlu kriteria dimana SKPD boleh/tidak menggunakan tenaga ahli (luar) dalam sebuah penelitian. Perlu dibuat panduan RAB untuk kelitbangan swakelola maupun yang dilelang. Juga perlu acuan baku berapa variasi tarif pakar dalam penelitian sesuai tingkatan
kepakarannya dan dimasukkan dalam katalog belanja e-budgetting
Bagian litbang Bappeda diharapkan memotori upaya ini.
f) Perlu ada SOP termasuk SOP uji publik yang diamanahkan dalam Permendagri No. 20 Tahun 2011.
g) Perlu dicermati apakah kelitbangan yang dilakukan SKPD bisa
didata sebagai aset tak berwujud (intangible asset) dan dimasukkan
dalam HAKI.
Rekomendasi Kebijakan
1. Mulai tahun 2015 kegiatan kelitbangan SKPD di lingkungan Pemprov DKI Jakarta seyogyanya sudah menggunakan nomenklatur yang sesuai dengan Permendagri No. 20 Tahun 2011 dan melengkapi dengan dokumen-dokumen kelitbangan.
2. Setiap SKPD diminta mengembangkan sistem database di lingkungan
SKPD masing-masing. Litbang Bappeda DKI didukung DRD akan
me-ngembangkan website yang berisi database center interaktif sebagai
salah satu upaya knowledge management yang menjadi bagian dari
penguatan sistem inovasi daerah (SIDa) DKI Jakarta. Kelak hal ini
akan di-link dalam situs Jakarta Open
3. DRD seyogya difungsikan dalam proses kelitbangan SKPD sejak awal
masa perancangan kegiatan, yaitu sejak seleksi proposal, monitoring
pelaksanaan kegiatan, evaluasi laporan sampai penyusunan policy
6
4. Perlu ada SOP termasuk SOP uji publik yang diamanahkan dalam Permendagri No. 20 Tahun 2011.
5. Bagian litbang Bappeda diharapkan memotori upaya standarisasi tarif item-item kegiatan dalam kelitbangan yang kemudian dimasukkan dalam e-katalog, Hal ini diperlukan agar usulan kelitbangan SKPD tidak ditolak hanya karena masalah teknis anggarannya.
Ketua Komisi C Ketua Pelaksana Kegiatan
7
Tabel 1. Katagori Kegiatan Kelitbangan SKPD di Lingkungan Pemprov DKI Jakarta 2014 Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 20 tahun 2011
DED FS Kajian Studi Penelitian TOTAL
Kegiatan Utama n % n % n % n % n % N % 1. Penelitian 3 5,17 4 50 57 47,90 17 60,71 26 44,07 107 30,06 2. Pengembangan 12 20,69 0 0 1 0,84 1 3,57 1 1,69 15 4,21 3. Pengkajian 3 5,17 0 0 56 47,06 9 32,14 3 5,08 71 19,94 4. Penerapan 0 0 2 25 0 0,00 0 0,00 4 6,78 6 1,69 5. Perekayasaan 39 67,24 0 0 1 0,84 0 0,00 0 0,00 40 11,24 6. Pengoperasian 1 1,72 2 25 4 3,36 1 3,57 25 42,37 33 9,27 Sub-Total 58 100 8 100 119 100 28 100 59 100 272 76,404 Kegiatan Pendukung
1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan 0 0,00 0 0 1 50 25 55,56 2 7,14 28 7,87
2. Ketatalaksanaan 2 28,57 1 50 1 50 18 40,00 6 21,43 28 7,87
3. Sumberdaya manusia 5 71,43 1 50 0 0 1 2,22 20 71,43 27 7,58
4. Sumberdaya organisasi lainnya 0 0,00 0 0 0 0 1 2,22 0 0,00 1 0,28
Sub-Total 7 100 2 100 2 100 45 100 28 100 84 23,596