• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN Studi Kasus Motor Merek Honda Jenis Vario Pada PT. Kusumasejati Intiprima Cabang Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP PERSEPSI KONSUMEN Studi Kasus Motor Merek Honda Jenis Vario Pada PT. Kusumasejati Intiprima Cabang Bogor"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH RANGGAGADING

Volume 9 No. 2, Oktober 2009 : 104 – 111

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP PERSEPSI

KONSUMEN

Studi Kasus Motor Merek Honda Jenis Vario Pada

PT. Kusumasejati Intiprima Cabang Bogor

Oleh

* Saefudin Zuhdi dan Denny Supardi

* Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

ABSTRACT

Marketing strategy conducted by the company in stimulating the company’s good perception shaping is by developing product and its attributes comprising brand, package, phisical being et cetera which can be evaluated by consumers in harmony with value system, belief, and consumers experience as users.

The goal of this research is to find out how are consumers perception toward the objects (company, product, or brand) and marketing strategy conducted by the company company, its product and its attributes.

The result of the research shows that Honda brand motor product of dominant vario genre has influence (score on an average 4,16), its found that consumers perception to the attribute of Honda brand motor product of vario genre is “good” (score on an average 4). Regression analysis result shows that function y = 46.694 + 0.326 (x), it can be used to predict if the grade of product attribute variable is 5, then it can be predicated that consumers perception is 48,324. Thereby it can be found out from correlation coefficient analysis result that motor product attribute has significant correlation to the perception of society with moderate and positive correlation (score 0,405) and the attribute product has contribution as high as 16,403 percent in influencing the perception of society.

Keywords : Product attribute; Consumers Perception.

PENDAHULUAN

Di dalam dunia ini, hampir semua kejadian penuh dengan rangsangan. Suatu rangsangan (stimulus) adalah unit input yang merangsang satu atau lebih dari lima panca indra (penglihatan, penciuman, rasa, sentuhan dan pendengaran). Akan tetapi seseorang tidak dapat menerima seluruh rangsangan yang ada di lingkungan mereka, oleh karena itu mereka menggunakan keterbukaan yang selektif (Selective Exposure) untuk menentukan mana

rangsangan yang harus di perhatikan dan mana yang harus diabaikan. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang sejenis yang memiliki produk sejenis pula berlomba-lomba untuk menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Akan tetapi diantara sejumlah produk tersebut, konsumen hanya memperhatikan produk yang memiliki berbagai atribut yang mereka anggap menarik ataupun dipersepsikan baik dan mampu memenuhi harapan-harapannya. Dalam usahanya

(2)

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009

105 mengenali atau mengidentifikasikan suatu

produk atau merek, konsumen menggunakan suatu petunjuk seperti aroma, bentuk, warna, merek dan atribut lainnya dari objek tersebut untuk dapat mempersepsikan produk tersebut baik atau buruk.

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, di mana sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang menggembirakan, jadi persepsi merupakan makna yang konsumen pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu, stimuli-stimuli (rangsangan-rangsangan) yang diterima melalui lima indra. Dalam kehidupan sehari-hari, persepsi konsumen terhadap suatu objek akan berbeda-beda yang dikarenakan adanya latar belakang atau pandangan yang berbeda terhadap objek yang di amati. Jika persepsi konsumen dihubungkan dengan kondisi persaingan saat ini, maka dapat dikatakan bahwa persaingan bukan terletak pada produk, akan tetapi persaingan terletak pada benak konsumen. Bagaimana tidak, betapapun berkualitasnya suatu produk apabila konsumen mempersepsikan bahwa produk itu tidak berkualitas atau tidak sesuai dengan harapan-harapannya maka produk atau jasa tersebut tidak akan pernah di perhatikan ataupun dipertimbangkan untuk dibelinya.

Realitas bagi seseorang, semata-mata merupakan persepsi orang mengenai apa yang ada diluar atau mengenai apa yang terjadi. Individu bertindak dan bereaksi berdasarkan persepsi mereka, tidak berdasarkan realitas yang objektif. Jadi bagi pemasaran, persepsi konsumen jauh lebih penting dari pada pengetahuan mereka mengenai realitas yang objektif karena jika seseorang berpikir mengenai realitas itu bukan realitas yang sesungguhnya, tetapi apa yang dipikirkan konsumen sebagai realitas yang akan mempengaruhi tindakan mereka dan karena individu membuat keputusan serta mengambil tindakan berdasarkan apa yang mereka rasakan sebagai realitas serta berbagai konsep yang berhubungan dengannya sehingga dapat lebih mudah menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen. Dengan keadaan seperti ini, perusahaan dan pemasarnya perlu mempelajari kebutuhan, keinginan, preferensi, persepsi serta perilaku dalam melakukan pembelian. Studi seperti ini

diperlukan bagi para pemasar dalam usahanya mempersiapkan serangkaian kebijakan pemasarannya seperti; pengembangan produk beserta atribut-atributnya ataupun unsur detail dari bauran pemasaran lainnya.

Salah satu program pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam merangsang terbentuknya persepsi yang sesuai dengan apa yang di harap akan perusahaan adalah dengan usaha mengembangkan produk beserta atribut-atribut produk yang meliputi, merek, kemasan, bentuk fisik dan sebagainya yang dapat dievaluasi konsumen dalam hal kesesuaian dengan tata nilai, kepercayaan dan pengalaman masa lalu mereka. Setelah konsumen mengevaluasi keseluruhan atribut produk

tersebut maka konsumen dapat

mempersepsikan bahwa produk itu baik atau buruk.

Setelah sebelumnya diuraikan secara singkat mengenai proses terciptanya persepsi konsumen terhadap objek (perusahaan, produk ataupun merek) serta suatu program pemasaran yang dilakukan perusahaan dalam merangsang terciptanya persepsi yang baik dengan cara mengembangkan produk beserta atribut-atributnya, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian.

METODOLOGI PENELITIAN

Analisis data penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan Kuantitatif, yaitu teknik analisis data yang berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang dianjurkan.

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam menghitung dan menjawab rumusan masalah, menggunakan kuesioner dengan kisi-kisi dengan menggunakan Skala Likert untuk memberikan skor terhadap jawaban dari responden.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Antara Atribut Produk terhadap Persepsi Konsumen

Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh antara variabel atribut Produk merek honda jenis vario terhadap variabel Persepsi

(3)

106

konsumen (Masyarakat Bogor), penulis akan menggunakan rumus regresi, yang akan dijabarkan sebagai berikut.

) (x b a y= + Dimana: y : Persepsi konsumen a : Koefesien arah regresi b : Konstanta x : Atribut Produk ΣX = 6375 ΣY = 6749 ΣXY = 431.348 ΣX² = 409.745 ΣY² = 457.627

Untuk mengetahui pengaruh antara Atribut Produk merek honda jenis vario dengan Persepsi konsumen (Masyarakat Bogor). Penulis menggunakan perhitungan sebagai berikut:

1. Koefisien Arah Regresi

2 2 2 ) ( ) ( ) )( ( ) )( ( x x n xy x x y a ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ ∑ = 2 ) 375 . 6 ( ) 745 . 409 ( 100 ) 348 . 431 )( 375 . 6 ( ) 745 . 409 )( 749 . 6 ( − − = a ) 625 . 640 . 40 ( ) 500 . 974 . 40 ( ) 500 . 843 . 749 . 2 ( ) 005 . 369 . 765 . 2 ( − − = a 875 . 333 505 . 525 . 15 = a 501 , 46 = a Konstanta 2 2 ) ( ) ( ) )( ( ) ( x x n y x xy n b ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = 2 ) 375 . 6 ( ) 745 . 409 ( 100 ) 749 . 6 )( 375 . 6 ( ) 348 . 431 ( 100 − − = b 875 . 333 925 . 109 = b 329 , 0 = b Persamaan Regresi b(x) a y = + 0,329(x) 46,501 y= +

Dari perhitungan di atas, maka fungsi regresi adalah y=46,501+0,329(x), dimana hasil ini dapat diartikan bahwa, jika nilai Atribut Produk adalah 1 maka Persepsi

Konsumen (Masyarakat Bogor) akan meningkat sebesar 0.329, atau dengan kata lain dapat ditarik kesimpulan bahwa Persepsi Konsumen (Masyarakat Bogor) terhadap merek honda jenis vario pada saat ini adalah 46.83.

Persamaan ini berfungsi untuk meramalkan, jika variabel Atribut Produk berubah maka variabel Persepsi Konsumennya (Masyarakat Bogor) pun akan berubah. Jika harga variabel x dimisalkan 100, maka

persamaan tersebut menjadi

0,329(100) 46,501

y= + , maka y = 79.401.

Setelah mengetahui persamaan regresi, penulis juga melakukan uji hipotesis dengan mencari standar error (se) dan kesalahan baku (sb) koefesien regresi sebagai berikut:

Standar Error 2 2 − Σ − Σ − Σ = n xy b y a y se ( ) ( ) 2 100 348 . 431 329 . 0 749 . 6 501 . 46 627 . 457 − − − = 98 259 . 878 . 1 = = 4.378 Standar Baku n X X sb 2 2 ( ) 1 Σ − Σ = 100 ) 375 . 6 ( 745 . 409 1 2 − = 25 . 406 . 406 135 . 408 1 − = 056 . 234 . 2 1 = = 0.024 Uji hipotesis :

H0 : b = 0 berarti X tidak berpengaruh terhadap Y

Ha : b ≠ 0 berarti X berpengaruh terhadap Y

(4)

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009

107 Jika t hitung > t tabel, maka tolak Ho

atau terima Ha dan Jika T hitung < t tabel maka Ho di terima atau tolak Ha.

Taraf signifikan a = 0.10 t½a = 0.05 db = 100 – 2 = 98

Maka diperoleh t tabel ½ (0.05 : 98) = 1.661 Untuk membuktikan keberadaan dari hasil tersebut dapat dilakukan pengujian hipotesis statistik, yaitu sebagai berikut:

sb

b

hitung

t

=

t hitung 13.708 024 . 0 329 . 0 = =

Dari hasil perhitungan di atas, t hitung (13.708) > t tabel (1.661), maka dengan demikian H0 yang menyatakan bahwa X tidak berpengaruh terhadap Y ditolak dan Ha yang menyatakan bahwa X berpengaruh terhadap Y diterima, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Atribut Produk memberikan pengaruh terhadap Persepsi Konsumen (Masyarakat Bogor) dengan taraf signifikan 10%.

Berdasarkan perhitungan dan yang ditunjukan pada gambar, maka dinyatakan bahwa t hitung jatuh pada daerah penolakan H0, maka dapat dinyatakan hipotesis nol yang menyatakan tidak ada hubungan antara Atribut Produk terhadap Persepsi Konsumen ditolak, dan hipotesis alternatif yang menyatakan ada hubungan Atribut Produk memberikan pengaruh terhadap Persepsi Konsumen, diterima.

2. Koefesien Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar keeratan antara Atribut Produk pada merek honda jenis vario memberikan pengaruh terhadap Persepsi Konsumen (Masyarakat Bogor) mengenai merek honda jenis vario, maka dapat diketahui dengan menggunakan rumus koefesien korelasi, sebagai berikut:

ΣX = 6.375 ΣY = 6.749 ΣXY = 431.348 ΣX² = 409.745 ΣY² = 457.627

Dengan perhitungan sebagai berikut:

} ) ( ) ( }{ ) ( ) ( { ) )( ( ) ( 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = } ) 749 . 6 ( ) 627 . 457 ( 100 }{ ) 375 . 6 ( ) 745 . 409 ( 100 { ) 749 . 6 )( 375 . 6 ( ) 348 . 431 ( 100 2 2 − − = rxy rxy = 0.412

Dari hasil perhitungan diatas didapatkan nilai dari koefisien korelasi sebesar 0,412 yang berarti bahwa terjadi hubungan yang signifikan dengan keeratan hubungan yang sedang dan positif antara Atribut Produk merek honda jenis vario terhadap Persepsi Konsumen (Masyarakat Bogor).

Untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel Atribut Produk dan Persepsi Konsumen (Masyarakat Bogor) maka perlu diujikan signifikansinya sebagai berikut:

2 1 2 r n r t − − = 2 412 , 0 1 98 412 , 0 − = t 830 . 0 078 . 4 = t t = 4,913

Harga t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t tabel untuk kesalahan 10% uji dua pihak dan db = 100 - 2, maka diperoleh t tabel ½α = 1,661.

Berdasarkan perhitungan dan yang ditunjukkan pada gambar diatas, maka dinyatakan bahwa t hitung jatuh pada daerah penolakan H0, sehingga dapat dinyatakan hipotesis nol yang menyatakan tidak ada hubungan antara Atribut Produk dan Persepsi Konsumen (Masyarakat Bogor) ditolak, dan hipotesis alternatif yang menyatakan ada hubungan antara Atribut Produk dan Persepsi Konsumen (Masyarakat Bogor).

Jadi dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara atribut produk merek honda jenis vario dan persepsi konsumen (Masyarakat Bogor) sebesar 0.412 adalah signifikan, artinya koefisien tersebut dapat digeneralisasikan atau berlaku pada seluruh populasi dimana sampel yang 100 diambil.

3. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui kontribusi atribut produk motor merek honda jenis vario dalam

(5)

108

menciptakan persepsi konsumen (Masyarakat Bogor) terhadap merek honda jenis vario, maka penulis menggunakan perhitungan koefisien determinasi, yaitu sebagai berikut: KD = r² × 100%

KD = 0.412² × 100% KD = 16.974%

Artinya dari perhitungan koefisien determinasi tersebut ialah bahwa Atribut Produk motor merek honda jenis vario memiliki kontribusi sebesar dalam 16.974 persen menciptakan Persepsi Konsumen (Masyarakat Bogor), dan sisanya sebesar 83.026 persen dipengaruhi oleh faktor atribut produk yang masih lemah serta kontribusi elemen pemasaran lainnya.

Analisis Perhitungan Melalui SPSS A. Regression Tabel 1 Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered Variables Removed Method 1 Atribut(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Persepsi

Pada tabel variables entered/removed (b) di atas, menunjukkan bahwa tidak ada variabel X (Atribut Produk) atau Y (Persepsi Konsumen) yang dikeluarkan atau (removed).

Tabel 2. Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,405(a) ,164 ,156 4,245

a Predictors: (Constant), Atribut

Dari tabel model summary di atas, dapat diketahui bahwa angka R Square adalah 0,164. Artinya dari perhitungan tersebut ialah bahwa atribut produk memiliki kontribusi sebesar 16,4 persen dalam menciptakan persepsi konsumen, dan sisanya sebesar 83,6 persen (100% - 16,4% = 83,6%). dipengaruhi oleh variabel-variabel atau faktor-faktor lain. Dan dari tabel di atas diketahui standard error of estimate yaitu sebesar 4,245.

Tabel 3. ANOVA(b) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total 346,916 1.765,924 2.112,840 1 98 99 346,916 18,020 19,252 ,000(a)

a Predictors: (Constant), Atribut b Dependent Variable: Persepsi

Dari uji anova di atas, didapatkan hasil dari F hitung sebesar 19,252 dengan tingkat signifikasi 0,000. Maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksikan persepsi konsumen. Artinya variabel atribut produk sebagai variabel bebas berpengaruh terhadap persepsi konsumen. Tabel 4. Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standar dized Coefficien ts T Sig. B Std. Eror Beta 1 (Constant) Atribut 46,694 ,326 4,752 ,074 ,405 9,827 4,388 ,000 ,000 a Dependent Variable: Persepsi

Dari tabel coefficients tersebut, didapatkan hasil persamaan regresi, yaitu sebagai berikut:

Y = 46,694 + 0,326 (x) Dimana:

Y = Persepsi Konsumen X = Atribut Produk

Dari perhitungan di atas didapatkan konstansta (b) sebesar 46,694. Sedangkan koefisien regresi X yaitu sebesar 0,326 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai Atribut Produk adalah 1 maka Persepsi Konsumen akan meningkat sebesar 0,326, atau dengan kata lain bahwa Persepsi Konsumen terhadap merek Honda jenis vario pada saat ini adalah 47.02.

B. Correlations

Tabel 5 Correlations

Atribut Persepsi Atribut Pearson Correlation

Sig. (2-tailed) N 1 . 100 ,405(**) ,000 100 Persepsi Pearson Correlation ,405(**) 1

(6)

Jurnal Ilmiah Ranggagading, Vol. 9 No. 2, Oktober 2009

109 Sig. (2-tailed) N ,000 100 . 100

** Correlation is significant at the 0.01 level ( 2-tailed ).

Dari hasil perhitungan diatas didapatkan nilai dari koefisien korelasi sebesar 0,405 yang berarti bahwa terjadi hubungan yang signifikan dengan keeratan hubungan yang sedang dan positif antara atribut produk dengan persepsi konsumen. Artinya koefisien tersebut dapat digeneralisasikan atau berlaku pada seluruh populasi dimana sampel yang 100 diambil.

KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian mengenai atribut produk motor merek Honda jenis Vario terhadap persepsi konsumen (Masyarakat Bogor) pada PT. Kusumasejati Intiprima Cab. Bogor, dan dari hasil analisis kuesioner yang telah disebarkan kepada 100 responden, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil analisis kuesioner atribut

produk yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa atribut produk motor merek Honda jenis Vario yang lebih dominan mempengaruhi persepsi konsumen saat ini adalah Produk dengan indikator Jenis Produk dengan pertanyaan pada kuesioner sebagai berikut: Varian warna pada motor Vario memudahkan anda dalam memilih sesuai dengan selera skor rata-rata 4.16. 2. Dari hasil analisis mengenai persepsi

konsumen terhadap atribut produk motor merek Honda jenis Vario pada Masyarakat Bogor yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa persepsi konsumen terhadap atribut poduk motor merek honda jenis vario ”Baik”. Karena nilai skor rata-rata dari jawaban responden adalah 4 (empat), jika dilihat pada rentang skala yang di dapat nilai 4 (empat) tersebut masuk dalam kategori ”Baik”.

3. Dari hasil analisis tentang pengaruh atribut produk motor merek Honda jenis Vario dalam mempengaruhi persepsi Masyarakat Bogor (konsumen) dengan menggunakan analisis regresi-korelasi, dapat disimpulkan bahwa:

a. Pengaruh atribut produk motor merek Honda jenis Vario dalam mempengaruhi persepsi Masyarakat

Bogor (konsumen) dapat

digambarkan dengan garis regresi y = 46.694 + 0.326 (x), yang dapat diartikan bahwa jika atribut produk meningkat sebesar 1 poin maka pelanggan akan meningkat sebesar 47,02. atau dengan kata lain jika nilai atribut produk meningkat sebesar 5, maka persamaan garis regresi berubah menjadi y = 46.694 + 0.326 (5), yang berarti bahwa persepsi konsumen berubah menjadi sebesar 48.324. b. Pengaruh atribut produk motor

merek Honda jenis Vario dalam mempengaruhi persepsi Masyarakat Bogor (konsumen) berkolerasi sebesar 0,405 yang dapat diartikan bahwa terjadi suatu hubungan yang sedang dan positif antara Atribut Produk dengan persepsi masyarakat Bogor (konsumen).

4. Dari hasil analisis yang penulis lakukan, didapatkan hasil kontribusi atribut produk motor merek Honda jenis Vario dalam mempengaruhi persepsi Masyarakat Bogor (konsumen) sebesar 16.403 persen, artinya bahwa atribut produk memiliki peranan sebesar 16.403 persen dalam mempengaruhi atau meningkatkan persepsi Masyarakat Bogor (konsumen) pada motor Honda jenis Vario.

DAFTAR PUSTAKA

Alma Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi Revisi, Bandung, Penerbit CV. ALFABETA.

Amstrong. Gery. et al. 2000. Marketing; an introduction edition. Prentice Hall. inc Jersey

Boyd, Harper.W, et al. 2001. Suatu Pengantar Pendekatan Strategi dengan Orientasi Global, edisi ke-2, Jilid 1. Erlangga. Jakarta. Cravens, David W, et al. 2003. Marketing

Management. One edition. A.I.T.B.S, Publisher and Distributor, India.

(7)

110

Djaslim Saladin, 2004. Manajemen Pemasaran. Linda Karya. Bandung

Davor, Rustom. S. 2003. University Modern Marketing Management. Reprint, Sevent Edition. UBS Publisher Distributor, PVT Ltd.

Daniel, Mc. Cart . Roger Gates . 2001 . Riset Pemasaran Kontenporer. Salemba empat . Jakarta .

Fandy. Tjiptono. 2004. Pemasaran Jasa. Edisi Pertama Bayu Media Publishing. Malang. Jawa Timur

Hill. Mc. Graw. 2004. Marketing management; Knowledge and Skills. International Edition ISBN. Nort America

J. Peter Paul, Donnely H. James Jr. 2004. Marketing Management. Knowladge and Skill. 7 th edition. McGrow-Hill Compenies, Inc. North America. Kasmir. 2004. Pemasaran Bank . Edisi Pertama .

Prenanda Media . Jakarta

Kotler, Philip. 2003. Marketing Management. Prentice-Hall Inc., New Jersey

Prasetijo Ristiyanti, et al. 2004. Perilaku Konsumen. Andi. Yogyakarta.

Schiffman. G Leon.et al. 2004. Consumen Behavior. Eight Eddition.

Solomon. R. Michael. 2004. Consumer Behavior, Buying, Having, and Boing. International edition. Sixth edition. Pearson education. Inc. uper saddle, New Jersey Sumarwan Ujang. 2004. Perilaku konsumen: Teori dan Penerapannya dalam pemasaran. Gahlia Indonesia, Bogor. Satriadi Yanuar. 2007. Proposal Skripsi; Analisis

Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. STIE Kesatuan.Bogor

Setiadi J Nugroho, 2003. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan penelitian Pemasaran. Bumi

Gambar

Tabel 3. ANOVA(b)     Model  Sum of  Squares  df   Mean  Square  F  Sig.  1 Regression     Residual         Total      346,916  1.765,924 2.112,840  1 98 99   346,916  18,020  19,252      ,000(a)

Referensi

Dokumen terkait

Narkotika atau juga bisa disebut dengan Narkoba di Indonesia telah dikenal sejak masa Hindia Belanda yang dipergunakan untuk mengikat buruh-buruh yaitu orang cina yang dipekerjakan

Simpulannya adalah bahwa tingkat pendapatan pada kabupaten Pandeglang, Lebak, Serang dan Tangerang memnurut Indeks Wlliam tidak masih sangat besar namun menuju

Pengujian arus dan tegangan pada pembangkit listrik tenaga surya yang menggunakan reflector dan tidak menggunaka reflector adalah untuk mengetahui daya keluaran yang

Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Bioloagi siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 2 Tasikmalaya melalui penggunaan model pembelajaran discovery learning dengan praktik

Di samping itu, dari Tabel 3 juga dapat dilihat bahwa frekuensi dan persentase skor skor Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Tes Hasil Belajar (THB) siswa yang didasarkan

Selain pemanggilan dengan cara tersebut di atas, dalam hal tempat kediaman tergugat tidak jelas atau tidak mempunyai tempat kediaman yang tetap, pemanggilan

[r]

Variabel laba bersih dan Arus kas bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0.007 yang berarti