• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DI SMA NEGERI 4 PALU. Safrul 1 Alri Lande 2 Asep Mahpudz 3. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DI SMA NEGERI 4 PALU. Safrul 1 Alri Lande 2 Asep Mahpudz 3. Abstrak"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DI SMA NEGERI 4 PALU

Safrul1 Alri Lande 2 Asep Mahpudz3

Abstrak

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu? Rumusan masalah adalah mendeskripsiskan implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu. Manfaat penelitian adalah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman langsung bagi siswa dalam hal Implementasi Nilai-nilai Pancasila.Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru-guru PPKn dalam mengembangkan pembelajaran terkait dengan Nilai-nilai Pancasila.Memberikan upaya perbaikan sikap dan perilaku siswa sehingga menunjang prestasi belajar serta minat belajar Siswa..Subyek dalam penelitian ini berjumlah 42 siswa dan 2 orang guru. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi sementara analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Dari data hasil wawancara dan observasi menggunaka analisis kualitatif dengan tahap-tahap reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu sudah terlaksana dengan baik hal ini dibuktikan oleh hasil angket yang menunjukkan respon yang tinggi terhadap pernyataan positif di setiap sila Pancasila, hasil tersebut dapat dijabarkan sila persila sebagai berikut: Sila ke -1 respon tertinggi pada pernyataan “menghargai teman yang sedang beribadah” dengan capaian 100%. Sila ke- 2 respon tertinggi pada pernyataan“ketika berteman tidak memiliki latar belakang suku/etnis” dengan capaian 97%. Sila ke-3 respon tertinggi pada pernyataan “ menggunakan bahasa indonesia ketika berkomunikasi dengan guru” dengan capaian 90%. Sila ke-4 respon tertinggi pada pernyataan “ selalu mengutamakan musyawarah ketika menggambil keputusan” dengan capaian 91%. Sila ke-5 respon tertinggi pada pernytaan “ ikut senang atas keberhasilan teman” dengan capaian 89%. Penerapan nilai-nilai pancasila terdapat pada aturan –aturan yang digunakan selama orientasi sekolah mulai penggunaan pakaian, pergaulan sesama teman maupun pergaulan terhadap guru dan warga seolah lainnya. Penanganan terhadap siswa-siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran di dekolah, ditangani melalui pendekatan kekeluargaan.

Kata Kunci : Implementasi; Nilai-nilai Pancasila; SMAN 4 Palu

1 Safrul A. 321 11 025 mahasiswa Studi PPKn, Universitas Tadulako Sebagai Penulis 1 2 Pembimbing 1Sebagai Penulis 1

(2)

1. Latar Belakang

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting dalam kehidupan pemerintahan dan masyarakat. Pilar-Pilar itu tercermin dalam tiap-tiap sila Pancasila. Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga Negara. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( PPKn ) merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk watak dan kepribadian Siswa dengan cara menanamkan Nila-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

SMA Negeri 4 Palu merupakan salah satu sarana pendidikan yang dimana diharapkan dapat membentuk siswa-siswi yang mampu mengembangkan skill (keterampilan) dan bakat serta kemampuan yang dimiliki oleh setiap Siswa tanpa meninggalkan ranah kognitif ( berfikir rasional ), terutama dalam hal berperilaku yang sesuai dengan Nilai-nilai Pancasila. Meskipun telah menerapkan pendidikan, akan tetapi dari segi pelaksanaan Nilai-nilai Pancasila lainnya belum sepenuhnya terlaksana dengan baik oleh Siswa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti bahwa, terkait dengan pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang ditunjukan oleh Siswa belum sepenuhnya terlaksana dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini tentunya sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seorang siswa.

Dari beberapa penjelasan diatas tentunya sudah tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, apalagi dilakukan oleh seorang anak terpelajar yang merupakan generasi muda bangsa. Oleh karena itu sangat diperlukan peran seorang Guru, terutama seorang Guru PPKn dalam memberikan bimbingan, pemahaman, pembelajaran dalam rangka menanamkan serta menerapkan nilai-nilai Pancasila

(3)

dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Implementasi Nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu. Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsiskan implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman langsung bagi siswa dalam hal Implementasi Nilai-nilai Pancasila. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru-guru PPKn dalam mengembangkan pembelajaran terkait dengan Nilai-nilai Pancasila. Memberikan upaya perbaikan sikap dan perilaku siswa sehingga menunjang prestasi belajar serta minat belajar Siswa, sehingga target yang ingin dicapai Sekolah dapat terpenuhi.

II. Metodologi Penelitian

Seluruh rangkaian penelitian ini dilaksanakan berdasarkan jenis penelitian kualitatif melalui pendekatan deskriptif. Pengertian jenis penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong. 2004:3). penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Palu Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat pada tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2016. Subyek

penelitian merupakan individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian. Dengan demikian subyek dalam penelitian ini yaitu guru PPKn sejumlah 2 orang dan siswa

(4)

sejumlah 42 orang. Terdiri dari kelas X ( Sepuluh ) yang berjumlah 19 orang dan XI ( Sebelas ) berjumlah 32 orang. Jenis data dalam penelitian ini yaitu :

1) Data Primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subyek yang dapat dipercaya, yakni subyek penelitan atau informan yang berkenaan dengan variabel yang diteliti atau data yang diperoleh dari responden secara langsung (Arikunto, 2010).4

1) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang menunjang data primer. Dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis serta dari studi pustaka. Dapat dikatakan data sekunder ini bisa berasal dari dokumen-dokumen seperti tabel, catatan, foto dan lain-lain (Arikunto, 2010).5

2) Angket, ditujukan untuk para siswa, dimana di dalamnya terdapat pertanyaan/peryataan mengenai penelitian yang dilakukan, teknik ini dilakukan untuk mengetahui implementasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah.

3) Wawancara, dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung terhadap responden. Wawancara ini ditujukan kepada guru PPKn tentang sikap siswa sebagai pembanding hasil angket siswa, kepala sekolah yang mengetahui program-program sekolah.

4) Dokumentasi, dilakukan dengan pencatatan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan aspek penelitian. Dengan demikian data yang dikumpulkan

4

Arikunto, Suharsimi (2002) Prosedur Penelitian. Rineka Cipta.Jakarta

5

(5)

peneliti dalam penelitian ini yaitu peraturan sekolah. Data yang terkumpul melalui angket akan disajikan melalui tabel dengan cara persentase. Deskriptif presentase ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dan dikali 100%. (Sudjana, 2001)6.

Sedangkan data yang terkumpul melalui wawancara dan dokumentasi akan dianalisis secara kualitatif, meliputi tiga kegiatan yang berlangsung bersamaan yaitu: mereduksikan data, menyajikan data, dan verifikasi data/penyimpulan. (Sugiyono, 2013)7

III. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian

Selain melakukan observasi terhadap subyek yang diteliti, peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket atau kuisioner kepada siswa-siswa SMA Negeri 4 sebagai subyek penelitian. Berdasarkan angket yang telah disebarkan kepada siswa, hasil analisis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

6

Sudjana, N. (1996) Metode Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(6)

Tabel 4.1

Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- I

Berdasarkan tabel 4.1 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu dalam hal penghargaan terhadap teman ketika sedang beribadah, yaitu 100%. Respon yang terendah adalah pada pernyaatan siswa merasa terganggu ketika melihat teman sedang beribadah dengan persentase 55%.

Tabel 4.2

Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 2

NO Pernyatan Jumlah Persentasi %

1. berteman tidak memilih latar belakang suku/ etnis

163 97%

2. memilih teman satu suku 62 36%

3. turut berpartisipasi membantu teman yang terkena musibah

154 91%

4. enggan membantu teman yang tertimpa musibah

56 33%

Rata-rata 108,75 64,72

Berdasarkan tabel 4.2 bahwa reson siswa yang tertinggi di SMA Negeri 4 Palu ketika berteman tidak memilih latar belakang agama maupun Suku sangat baik

NO Pernyataan Jumlah Persentasi (%)

1. Melaksanakan ajaran Agama/Ibadah di rumah dan sekolah

155 92%

2. Melaksanakan ibadah hanya ketika berada disekolah

142 84%

3. Menghargai teman yang sedang beribadah, tidak mengganggu

168 100%

4. Merasa terganggu melihat teman melaksanakan ibadah

55 32%

(7)

dengan persentase 97%, kemudian respon terrendah pada pernyataan enggan membantu teman yang tertimpa musibah kurang dengan persentase 56%.

Tabel 4.3

Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 3

No Pernyatan Jumlah Persentasi %

1. menggunakan bahasa Indonesia pada percakapan sehari-hari

144 85%

2. menggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara dengan guru.

152 90%

3. lebih mementingkan kepentingan sekolah dari pada pribadi

112 66%

4. enggan melaksanakan hasil musawarah 59 35%

Rata-rata 116,75 69,48

Berdasarkan tabel 4.3 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu dalam hal meggunakan bahasa Indonesia ketika berbicara dengan guru dengan persentase 90%, kemudian respon terendah adalah enggan melaksanakan hasil musyawarah sangat kurang dengan pengan persentase 35%.

Tabel 4.4

Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 4

NO Pernyatan Jumlah Persentasi

%

1, selalu menggutamakan musyawarah ketika menggambil keputusan

154 91%

2. selalu mengambil keputusan sendiri 80 47%

3. selalu menerima saran dari teman 148 88%

4. enggan mendengarkan pendapat teman 67 39%

Rata-rata 112,25 66,81

Berdasarkan tabel 4.4 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu selalu mengutamakan musyawarah ketika mengambil keputusan dengan persentase

(8)

91%, kemudian respon terendah enggan mendengarkan pendapat dari teman sangat kuran dengan persentase 39%.

Tabel 4.5

Tanggapan Siswa Terhadap Implementasi Nilai-nilai Pancasila pada Sila ke- 5

NO Pernyatan Jumlah Persentasi

%

1. suka menggunakan barang-barang mewah 80 47 %

2. suka menggunakan barang sesuai kebutuhan 147 87%

3. ikut senang atas keberhasilan teman 151 89%

4. suka bersikap tidak adil terhadap teman 70 41%

Rata-rata 112 66,66

Berdasarkan tabel 4.5 bahwa respon tertinggi siswa di SMA Negeri 4 Palu kemudian ikut senang atas keberhasilan teman dengan persentase 89%, kemudian repon terrendah adalah suka bersikap tidak adil terhadap teman sangat kurang dengan persentase 41%.

Selain angket disebarkan kepada Siswa peneliti juga melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila terhadap kepala sekolah dan 2 orang Guru PPKn yaitu ibu Minarni S.Pd dan ibu Warni S.Pd. Berdasarkan hasil wawancara dengan 2 orang Guru dan kepala Sekolah dapat dideskripsikan Bahwa:

Bahwa pelaksanaan nilai-nilai Pancasila di sekolah sudah sudah diterapkan dari awal oleh sekolah SMA Negari 4 Palu dari sebelum siswa masuk, artinya ini merupakan salah satu termasuk dari program sekolah yang harus ditaati setiap Siswa yang masuk ke SMA Negeri 4 Palu.Meskipun masih ada beberapa diantara siswa-siswi yang belum melaksanakannya, seperti siswa masih sering di temukan tidak mengerjakan shallat zuhur ketika mereka di sekolah, sering bolos mata

(9)

pelajaran, tidak mengerjakan tugas, terlambat datang kesekolah, kurangnya toleransi antar umat beragama, perkelahian antar siswa.

Guru menyikapi perbedaan diantara siswa baik perbedaan suku maupun agama dengan cara mengajarkan toleransi kepada siswa. Toleransi beragama sangat penting artinya untuk diterpkan diantar siswa yang multi suku maupun agama. Dengan adanya toleransi yang terjalin diantar siswa, siswa akan saling menghargai dalam perbedaan baik agama maupun Suku. Toleransi terhadap umat beragama baik dalam kegiatan belajar mengajar maupun diluar proses belajar mengajar.

Guru berupaya agar nilai-nilai Pancasila selalu diamalkan oleh siswa dalam lingkungan sekolah upaya yang dimaksud adalah semua materi ppkn selalu saja dikaitkan dengan nilai-nilai pancasila. Salah satu upaya yang dilakukan seorang guru yaitu dengan selalu membiasakan melakukan perbuatan-perbuatang yang berkaitan dengan penananman Nilai-niai Pancasila, contoh, dengan membiasakan sebelum mulai pelajaran dibiasakan dengan diawali berdoa menurut keyakinan dan kepercayaannya masing-masing, mengucapkan salam ketika bertemu dengan guru maupun antar sesama teman.

Pembahasan

Berdasarkan data yang dianalisis dari hasil angket pembahasan tentang pengamalan Nilai-nilai Pancasila sebagai berikut.

Implementasi Nilai-nilai Pancasila sila I (Ketuhanan Yang Maha Esa) berdasarkan hasil angket terhadap siswa –siswa SMAN 4 Palu respon tertinggi yaitu penghargaan ketika teman beribadah mencapai 100%, mengandung nilai-nilai yang akan dicapai yaitu mewujudkan kepercayaan dan ketaqwaan kepada

(10)

Tuhan Yang Maha Esa, saling menghormati kebebasan menjalankan dan memeluk agama sesuai dengan kenyakinan, dan saling menghormati dan bekerja sama antar umat beragama. Hal ini sesuai dengan pendapat kusumaatdja (2000) yang mengatakan bahwa tidak boleh ada produk hukum nasional yang bertentangan dengan agama atau menolak atau bermusuhan dengan agama. Artinya agama harus menjadi yang utama dalam segala hal dikehidupan ini. Agama bukanlah sesuatu yang akan mengakibatkan permusuhan tapai agama harus dijadikan alat pemersatu melalui tali toleransi.

Implementasi Nilai-nilai Pancasila sila II (Kemanusiaan yang adil dan beradab) berdasarkan hasil angket terhadap siswa –siswa SMAN 4 Palu respon tertinggi yaitu ketika berteman tidak memilih latar belakang agama maupun suku yaitu sebesar 100% hasil ini menartikan bahwa siswa SMAN 4 Palu sangat toleran terhadap teman. Hal ini sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Kaelan & Zubaidi (2010), bahwa nilai kebaikan atau nilai moral adalah nilai yang bersumber pada unsur kehendak (will,wollen,karsa)manusia. Artinya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan mengajarkan untuk menghormati harkat dan martabat manusia dan menjamin hak-hak asasi manusia akan terwujud jika didasari pada kesadaran bahwa manusia adalah sederajat.

Implementasi nilai-nilai Pancasila pada sila ke III (Persatuan Indonesia) yaitu rasa bangga menjadi warga negara Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan kebiasaan siswa yang menggunakan bahasa indonesia ketika berkomunikasi dengan guru, hasil berdasarkan angket menunjukkan rsepon tertinggi yaitu 90%. Tidak hanya cinta kepada tanah air dan rasa bangga menjadi warga negara Indonesia saja, melainkan juga memajukan pergaulan demi persatuan dan

(11)

kesatuan bangsa yang berBhinneka Tunggal Ika.. Hal ini sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Lasiyo dan Yuwono dalam Daroeso (1989) menyatakan bahwa kedudukan Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia berarti Pancasila dapat menghidupkan bangsa Indonesia. Artinya kemajemukn yang dimiliki oleh bangsa indonesia akan menjadi semangat persatuan yang bersumber pada Pancasila.

Implementasi nilai-nilai Pancasila sila IV (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan) berdasarkan hasil angket dari siswa-siswa SMAN 4 Palu respon tertinggi adalah selalu mengutamakan musyawara ketika menggambil keputusan yaitu 91% hasil ini menunjukkan adanya kesadaran siswa terhadap pentingnya musyawara agar keputusan yang diambil merupakan keputusan bersama bukan keputusan individu atau golongan. Hal ini sependapat dengan apa yang diungkapkan oleh Soegito (2006), bahwa etika Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara salah satunya yaitu Etika Politik dan Pemerintahan dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif serta menumbuhkan suasana politik yang demokratis dalam bentuk sikap yang bertata krama dalam perilaku politik toleransi, tidak berpura-pura, tidak arogan, jauh dari sikap munafik serta tidak melakukan kebohongan publik, tidak manipulatif dan berbagai tindakan yang tidak terpuji lainya Untuk dapat mengutamakan kepentingan umum maka setiap masalah diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat salah satunya ialah dalam pergantian kepengurusan osis dengan harapan apa yang telah menjadi keputusan dapat dilaksanakan secara bijak sebagai wujud melaksanakan apa yang telah disepakati bersama dan keputusan tersebut dapat dipertanggung jawabkan.

(12)

Implementasi nilai-nilai Pancasila sila V (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) berdasarkan hasil angket dari siswa-siswa SMAN 4 Palu, respon tertinggi pada pernyataan ikut senang terhadap keberhasilan teman yaitu mencapai 89 % artinya adanya saling mendukung sesama teman dan mengakui kelebihan yang dimiliki oleh teman lain. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Susanti (2013). Artinya bahwa keadilan sosial bagi seluruh Indonesia menunjukkan bahwa manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam masyarakat Indonesia. Keadilan sosial juga memiliki arti unsur pemerataan, persamaan dan kebebsan yang bersifat komunial.

Mengimplementasikan Nilai-nilai Pancasila bagi siswa SMAN 4 Palu merupakan hal yang tidak sulit, karena semua aspek kegiatan maupun aturan yang ada disekolah mengandung nilai-nilai dalam Pancasila dari sila I sampai dengan sila V. Hal ini sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Kaelan (2002) dimana pelaksanaan Pancasila secara subjektif adalah pelaksanaan Pancasila pada setiap individu, perseorangan termasuk pada penyelenggaraan negara dalam hidup bersama yaitu berbangsa dan bernegara.

Hasil angket di atas didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan terhadap kepala sekolah SMAn 4 Palu yang mengatakan bahwa Bahwa pelaksanaan nilai-nilai Pancasila di sekolah sudah sudah diterapkan dari awal oleh sekolah SMA Negari 4 Palu dari sebelum siswa masuk, artinya ini merupakan salah satu termasuk dari program sekolah yang harus ditaati setiap Siswa yang masuk ke SMA Negeri 4 Palu.Meskipun masih ada beberapa diantara siswa-siswi yang belum melaksanakannya, seperti siswa masih sering di temukan tidak

(13)

mengerjakan shallat zuhur ketika mereka di sekolah, sering bolos mata pelajaran, tidak mengerjakan tugas, terlambat datang kesekolah, kurangnya toleransi antar umat beragama, perkelahian antar siswa.

IV. Kesimpulan dan Saran

1) Kesimpulan

Memperhatikan hasil penelitian yang telah dipaparkan secara mendalam pada bagian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 Palu sudah terlaksana dengan baik hal ini dibuktikan oleh hasil angket yang menunjukkan respon yang tinggi terhadap pernyataan positif di setiap sila Pancasila, hasil tersebut dapat dijabarkan sila persila sebagai berikut:

1) Sila ke -1 respon tertinggi pada pernyataan “menghargai teman yang sedang beribadah” dengan capaian 100%.

2) Sila ke- 2 respon tertinggi pada pernyataan“ketika berteman tidak memiliki latar belakang suku/etnis” dengan capaian 97%.

3) Sila ke-3 respon tertinggi pada pernyataan “ menggunakan bahasa indonesia ketika berkomunikasi dengan guru” dengan capaian 90%.

4) Sila ke-4 respon tertinggi pada pernyataan “ selalu mengutamakan musyawarah ketika menggambil keputusan” dengan capaian 91%.

5) Sila ke-5 respon tertinggi pada pernytaan “ ikut senang atas keberhasilan teman” dengan capaian 89%.

Implementasi nilai-nilai Pancasila sudah diterapakan dari pertama siswa masuk. Penerapan nilai-nilai pancasila terdapat pada aturan–aturan yang digunakan selama orientasi sekolah mulai penggunaan pakaian, pergaulan

(14)

sesama teman maupun pergaulan terhadap guru dan warga seolah laainnya.Implementasi nilai-nilai Pancasila di SMA Negeri 4 sudah diterapkan pula pada saat proses pembelajaran, cara berorganisasi maupun melalui program peringatan hari-hari besar. Penanganan terhadap siswa-siswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran di dekolah, ditangani melalui pendekatan kekeluargaan.

2 Saran

1) Bagi sekolah sebagai salah satu pihak yang bertanggung jawab terhadap implementasi nilai-nilai pancasila di sekolah, pihak sekolah memberikan dukungan berupa program-program yang berkaitan dengan implementasi nilai-nilai Pancasila terhadap siswanya.

2) Bagi Guru harus memberikan teladan terhadap siswa tentang implementasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

3) Bagi orang tua semestinya ikut mendukung imlementasi nilai-nilai Pancasila baik di sekolah maupun di rumah.

4) Bagi siswa agar senantiasa membiasakan diri untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2002) Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Kaelan (2002) Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Paradigma.Yogyakarta.

Moleong, J (2004) Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sudjana, N. (1996) Metode Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiono (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan D & D. Alfabeth : Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui bagaimana penerapan Problem Solving dengan teknik Jarimatika dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri Keseneng 01 Kecamatan Sumowono

Sesuai ketentuan pasal 3 ayat (1) Peraturan Dirjen Masyarakat Islam Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah: bahwa penyelenggara kursus pra nikah adalah Badan

Kelemahan bentuk tes uraian bebas yaitu : (a) sangat tidak efisien untuk mengukur pengetahuan karena pertanyaan bisa menjadi sangat luas dan setiap siswa dapat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan bagi para investor dan bagi manajemen perusahaan: 1) Bagi Investor;

Tumbuhan bawah pada tegakan kelapa sawit yang selama ini dianggap sebagai gulma yang perlu dikendalikan, ternyata memiliki banyak manfaat bagi masyarakat lokal di

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk memenuhi permasalahan yang ada pada rumusan masalah, hasil dari perancangan dan implementasi sistem, serta

Sedangkan interaksi sosialadalah suatu hubungan antar sesame manusia yang saling mempengaruhi satu samalain baik itu dalam hubungan antar individu antar kelompok maupun

Berdasarkan hasil analisis data yang dikumpulkan dari seluruh wilayah Pulau Jawa dan diolah dengan menggunakan metode analisis Concentration Ratio (CR4) dan Herfindahl