• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI RESISTENSI NEISSERIA GONORRHOEAE TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA PADA PENDERITA GONORE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UJI RESISTENSI NEISSERIA GONORRHOEAE TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA PADA PENDERITA GONORE"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

UJI RESISTENSI

NEISSERIA GONORRHOEAE

TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA PADA

PENDERITA GONORE

DESAK MADE PUTRI PIDARI

NIM 1114088107

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNUD/RS SANGLAH DENPASAR

(2)

ii

UJI RESISTENSI

NEISSERIA GONORRHOEAE

TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA PADA

PENDERITA GONORE

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister

Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik (Combined Degree) Program Pascasarjana Universitas Udayana

DESAK MADE PUTRI PIDARI NIM 1114088107

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 21 Juli 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. dr. A. A. G. P. Wiraguna, SpKK(K), FINSDV, FAADV

NIP. 195609121984121001

Prof.dr. Made Swastika Adiguna, SpKK(K), FINSDV,FAADV

NIP 195201011980031003

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

Direktur

Program Pascasarjana Universitas Udayana

Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, SpGK NIP. 195805211985031002

Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, SpS (K) NIP. 19530811198102001

(4)

iv

Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 21 Juli 2016

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No 3360 / UN 14.4/HK/ 2016 Tanggal 21 Juli 2016

Ketua : Dr. dr. A. A. G. P. Wiraguna, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV Sekretaris : Prof. dr. Made Swastika Adiguna, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV

Anggota :

1. Dr. dr. Made Wardhana, Sp.KK(K), FINSDV 2. Dr. dr. Luh Made Mas Rusyati, Sp.KK, FINSDV 3. Dr. dr. I. G. A. A. Praharsini, Sp.KK, FINSDV

(5)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga tesis yang berjudul “ Uji Resistensi Neisseria Gonnorrhoeae Pada Penderita Gonore” dapat diselesaikan.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dr. dr. AAGP Wiraguna, SpKK(K), FINSDV, FAADV dan Prof. dr. Made Swastika Adiguna, SpKK(K), FINSDV, FAADV sebagai pembimbing yang telah banyak memberikan semangat, bimbingan dan saran dalam penyusunan karya akhir ini. Saya menyadari tanpa bimbingan, pengarahan, sumbangan pikiran, dorongan semangat dan bantuan lainnya yang sangat berharga dari semua pihak, tugas akhir ini tidak akan terlaksana dengan baik.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana, Prof. DR. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT, M.Kes, FICS, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis I di Universitas Udayana. Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) dan Ketua Program Pascasarjana Kekhususan Kedokteran Klinik (Combine Degree), Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, SpGK, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program

(6)

vi

Kekhususan Kedokteran Klinik (Combine Degree). Direktur RSUP Sanglah Denpasar, dr. A.A. Sri Saraswati, M.Kes, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk melanjutkan pendidikan di Bagian/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan melakukan penelitian di RSUP Sanglah Denpasar.

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada DR. dr. Made Wardhana, SpKK(K), FINSDV, Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis I (KPS PPDS-I) Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar dan penguji, yang telah memberikan kesempatan, bimbingan dan arahan sejak awal sampai akhir pendidikan penulis, Dr. dr Made Wardhana, SpKK, FINSDV, FAADV, Dr. dr. Luh Made Mas Rusyati, SpKK, FINSDV, FAADV dan Dr. dr. I.G.A.A. Praharsini, Sp.KK, FINSDV selaku penguji yang telah memberikan bimbingan dan masukan dalam penyusunan, penyelesaian karya akhir ini. Seluruh guru-guru dan dosen yang telah mengajar dan membimbing penulis mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Laboratorium Mikrobiologi Universitas Udayana Denpasar, atas sarana dan prasarana untuk kelancaran penelitian ini. Kepada teman-teman seperjuangan dr. Azhar Ramadhan Nonci, dr. Tjok Istri Oka Handayani Prasetya, dr. Dulce Madalena da costa Alberto, dr. Herjuni Oematan, dr. Ida Ayu Putu Utami Dewi, dr. Made Dina Pranidya Ari dan seluruh teman-teman residen lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas kebersamaan dan kerjasamanya dalam suka dan duka selama

(7)

vii

menempuh pendidikan. Seluruh tenaga paramedis dan non medis di unit rawat jalan dan rawat inap yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga memungkinkan penulis untuk menyelesaikan pendidikan.

Rasa hormat dan sembah bakti juga penulis sampaikan kepada ayah Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH dan ibu A. A. Sagung Mas Partini, selaku orang tua yang telah mengasuh, membesarkan, memberikan dukungan moril dan materiil yang tiada henti serta tanpa pamrih., Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis akhir ini sangat jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati penulis tetap mohon petunjuk kearah perbaikan sehingga hasil yang tertuang dalam karya akhir ini dapat bermanfaat bagi ilmu kedokteran dan pelayanan kesehatan.

(8)

viii

ABSTRAK

UJI RESISTENSI NEISSERIA GONORRHOEAE TERHADAP BEBERAPA ANTIBIOTIKA PADA PENDERITA GONORE

Prevalensi infeksi gonore pada masih tinggi dan menurut data Surveilans Terpadu Badan Pusat pada tahun 2013 didapatkan prevalensi gonore dan klamidia merupakan penyakit IMS dengan kejadian terbanyak. Prevalensi infeksi gonore pada tahun 2011 didapatkan sebesar 38 % dan salah satu faktor angka prevalensi yang tinggi ini dapat diakibatkan oleh adanya resistensi terhadap pengobatan. Perilaku wanita penjaja seks dan kelompok risiko lain seperti laki heteroseksual dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki-laki-laki yang berisiko tinggi karena berganti-ganti pasangan dan dengan prevalensi infeksi gonore yang tinggi dapat menimbulkan dampak peningkatan angka kejadian HIV.

Saat ini, di Denpasar pada khususnya belum pernah dilakukan kajian mengenai uji resistensi antibiotika terhadap infeksi gonore sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap resistensi beberapa antibiotik terhadap Neisseria gonorrhoeae sehingga akan dapat membantu dalam penanganan infeksi gonore, mengurangi insiden gonore dan membantu dalam mengurangi penularan infeksi HIV

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Terdapat 45 sampel isolat yang memenuhi kriteria penerimaan sampel. Data umum mengenai karakteristik penderita diperoleh dengan wawancara. Bahan sampel dari swab duh tubuh endoserviks dan meatus uretra yang kemudian dilakukan kultur dan dilakukan tes resistensi terhadap beberapa antibiotika. Metode tes resistensi yang digunakan pada penelitian ini mengikuti standar Clinical Laboratory Standard Institute. Obat antibiotika yang dilakukan tes kepekaan terhadap Neisseria gonorrhoeae adalah sefiksim, seftriakson, tetrasiklin, siprofloksasin, asitromisin. Data mengenai uji resistensi kemudian diolah dan dianalisis secara deskriptif.

Dari 45 sampel isolat Neisseria gonorrhoeae didapatkan bahwa antibiotika yang memiliki sensitivitas tertinggi terhadap Neisseria gonorrhoeae adalah asitromisin (76%), seftriakson (37,9 %), sefiksim (48,8 %), sedangkan tidak ada isolat yang memiliki kepekaan terhadap antibiotika siprofloksasin dan tetrasiklin. Kata kunci : Neisseria gonorrhoeae, resistensi, antibiotika

(9)

ix

ABSTRACT

RESISTANCE TEST OF NEISSERIA GONORRHOEAE TO SEVERAL ANTIBIOTICS IN GONORE PATIENT

Prevalence of gonorrhea infection is still high and according to data IBBS in 2013 the prevalence of gonorrhea and chlamydia is an sexually transmitted diseases with the highest incidence. Prevalence of gonorrhea infections in 2011 obtained 38% and one of the factors of this high prevalence rate can be caused by resistance to treatment. The behavior of female sex workers and other risk groups who have multiple sexual partners and with a high prevalence of gonorrhea infection can cause impacts increase in the incidence of HIV.

Currently, in Denpasar in particular has never done a study of antibiotic resistance testing against gonorrhea infection so it is necessary to study the resistance of some antibiotics against Neisseria gonorrhoeae that will assist in the handling of gonorrhea infection, reducing the incidence of gonorrhea and assist in reducing the transmission of HIV infection

This study using descriptive method. There are 45 samples of isolates that meet the criteria for receipt of samples. General data on patient characteristics obtained by interview. Material samples from endocervical urethral meatus swab were then cultured and performed resistance tests to several antibiotics. Data on resistance tests were then processed and analyzed descriptively.

According to this research, 45 samples of Neisseria gonorrhoeae isolates found that antibiotics had the highest sensitivity to Neisseria gonorrhoeae is azithromycin (76%), ceftriaxone (37.9%), cefixime (48.8%), whereas no isolates were sensitive to the antibiotic ciprofloxacin and tetracycline.

(10)

x DAFTAR ISI SAMPUL DALAM ……… i PRASYARAT GELAR……… ii LEMBAR PERSETUJUAN……… iv

PENETAPAN PANITIA PENGUJI……… v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT……… vi

UCAPAN TERIMA KASIH……… vii

ABSTRAK………... x

ABSTRACT………. xi

DAFTAR ISI ……….. xii

DAFTAR TABEL ……….. xiii

DAFTAR GAMBAR ……….. Xix DAFTAR SINGKATAN ……… Xx DAFTAR LAMPIRAN ……… xxi

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

1.1 Latar Belakang ….………... 1

1.2 Rumusan Masalah ..………... 4

1.3 Tujuan Penelitian ..……… 5

(11)

xi

1.3.2 Tujuan khusus ………. 5

1.4 Manfaat Penelitian .………... 5

1.4.1 Manfaat teoritis ….……… 5

1.4.2 Manfaat praktis ………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……….. 7

2.1 Biologi Neisseria Gonorrhoeae... 7

2.1.1 Morfologi neisseria gonorrhoeae………... 7

2.1.2 Klasifikasi dan variasi antigenik neisseria gonorrhoeae... 8

2.1.2.1 Klasifikasi neisseria gonorrhoeae... 8

2.1.2.2 Variasi antigenik neisseria gonorrhoeae... 10

2.2 Patogenitas Neisseria Gonorrhoeae... 12

2.3 Manifestasi Klinis Infeksi Gonore... 14

2.4 Diagnosis Infeksi Gonore... 16

2.4.1 Pengecatan gram... 16

2.4.2 Kultur... 17

2.4.3 Tes nucleic acid amplification ... 18

2.5 Penatalaksanaan... 18

(12)

xii

2.6.1 Definisi dan klasifikasi resistensi bakteri terhadap resistensi antibiotika...

20

2.6.2 Mekanisme resistensi bakteri secara umum... 20

2.7 Mekanisme Resistensi Neisseria Gonorrhoeae... 22

2.7.1 Resistensi neisseria gonorrhoeae terhadap beberapa antibiotika... 24 2.7.2 Faktor yang berperan dalam penyebaran resistensi……… 25

2.8 Sejarah Perkembangan Resistensi Neisseria Gonorrhoeae Terhadap Antibiotika………. 24 2.8.1 Era pra kuinolon………... 26

2.8.2 Era kuinolon……….. 27

2.8.3 Era paska kuinolon ………... 28

2.9 Resistensi Neisseria gonorrhoeae terhadap Sefalosporin………. 29

2.9.1 Karakteristik umum dan mekanisme kerja sefalosporin……….. 29 2.9.1.2 Sefalosporin oral untuk gonore……… 30

2.9.1.3 Sefalosporin parenteral untuk gonore……….. 30

2.9.2 Definisi resistensi neisseria gonorrhoeae terhadap sefalosporin……… 31 2.9.3 Epidemiologi resistensi sefalosporin………. 31

(13)

xiii

2.9.4 Mekanisme resistensi Neisseria gonorrhoeae terhadap sefalosporin………...

33

2.9.4.1 Perubahan penicillin binding protein……… 33

2.9.4.2 Reduksi konsentrasi antimikroba intraseluler…….. 34

2.9.4.3 Metode untuk medeteksi resistensi terhadap sefalosporin ……….. 35 2.9.5 Pilihan pengobatan gonore yang resisten terhadap Sefalosporin 36 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ……… 41 3.1 Kerangka Berpikir ……… 41

BAB IV METODE PENELITIAN ………. 43

4.1 Rancangan Penelitian ..………. 43

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ..……….. 44

4.3 Penentuan Sumber Data ……….. 44

4.3.1 Populasi target………. 44

4.3.2 Populasi terjangkau………. 44

4.3.2.1 Kriteria inklusi penelitian ... 44

(14)

xiv

4.3.3 Teknik pengambilan sampel………... 45

4.3.4 Besar sampel ……….. 45

4.4 Variabel Penelitian ……….. 46

4.5.1 Definisi operasional variabel……… 46

4.5 Bahan Penelitian ...……….……….. 49

4.6 Instrumen Penelitian... 48

4.6.1 Instrumen ………. 49

4.6.2 Reagen dan media……… 50

4.6.2.1 Reagen dan media uji identifikasi ……….. 50

4.6.2.2 Reagen dan media uji resistensi dan sensitivitas antibiotika……….. 50 4.7 Prosedur Penelitian……… 51

4.7.1 Prosedur pembuatan media………... 53

4.7.1.1 Media modified thayer martin (saponin GC agar base)……… 53 4.7.1.2 Media chocolate agar ……… 54

4.7.2 Prosedur identifikasi bakteri neisseria gonorrhoeae……… 55

(15)

xv

4.7.4 Alur penelitian……….. 59

4.8 Analisis Data ……….. 60

4.9 Etika Penelitian……….. 60

BAB V HASIL PENELITIAN 60

5.1 Jumlah Sampel ……… 61

5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Jenis Kelamin ……….. 61

5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Umur……… 62

5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Faktor Risiko……… 63

5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan………. 64

5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Jumlah Pasangan Seksual dalam 1 Minggu Terakhir ………. 63 5.6 Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Pengobatan Sendiri……… 64

5.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Terinfeksi HIV…………. 65 5.8 Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Terinfeksi Gonore

Sebelumnya

66

5.9 Distribusi Sampel Berdasarkan Hasil Uji Kepekaan terhadap Antibiotika

67

(16)

xvi

6.1 Karakteristik Subyek Penelitian………..……….. 68

6.2 Karakteristik Infeksi Gonore yang Resisten terhadap Sefiksim……… 71

6.3 Karakteristik Infeksi Gonore yang Resisten terhadap Seftriakson…… 74

6.4 Karakteristik Infeksi Gonore yang Resisten terhadap Asitromisin… 76 6.5 Karakteristik Infeksi Gonore yang Resisten terhadap Tetrasiklin…… 77

6.5 Karakteristik Infeksi Gonore yang Resisten terhadap Siproflokasin…. 79 BAB VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan……… 82 7.2 Saran………. 82 DAFTAR PUSTAKA……… 83 LAMPIRAN ……… 88 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Patogenesis Gonore tanpa Komplikasi………14

(17)

xvii

Gambar 2.3 Neisseria Gonorrhoeae pada Pengecatan Gram………..17 Gambar 4.1 Rancangan Penelitian Cross Sectional...43 Gambar 4.2 Alur Penelitian ………59

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

(18)

xviii

Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian……….. Lampiran 3 : Penjelasan dan Form Persetujuan Penelitian ………..

88 90 Lampiran 4 : Persetujuan Ikut Serta Dalam Penelitian ……… 93 Lampiran 5 : Kuesioner Penelitian ……….……….

Lampiran 6: Data Sampel penelitian………. Lampiran 7 : Foto Prosedur Penelitian………...

94 99 102

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur N.Gonorrhoeae yang Terlibat pada Patogenesis Gonore……….11

(19)

xix

untuk N. Gonorrhoeae………...………...15

Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Jenis Kelamin ………..….67

Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Umur…………...…………...68

Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Faktor Risiko……….69

Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan………..…70

Tabel 5.5 Distribusi Sampel Berdasarkan Kategori Jumlah Pasangan Seksual dalam 1 Minggu Terakhir ……….72

Tabel 5.6 Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Pengobatan Sendiri………...73

Tabel 5.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Terinfeksi HIV………..…..76

Tabel 5.8 Distribusi Sampel Berdasarkan Riwayat Terinfeksi Gonore Sebelumnya…..78

Tabel 5.9 Distribusi Sampel Berdasarkan Hasil Uji Kepekaan terhadap Antibiotika ....80

(20)

xx

Arg : Arginin

AGSP : Australian Gonococcal Surveillance Programme

AHU : Arg, hiposantin dan urasil

CDC : Center for disease control and prevention

CLSI : Clinical and Laboratory Standards Institute

DNA : Deoxyribonucleic Acid

ECDPC : European Centre for Disease Prevention and Control (ECDPC)

Euro-GASP : European Gonococcal Antimicrobial Survelillance Programme

ESSTI : Eropa Surveillance of Sexually Transmitted Infection

GRAPS : Gonococcal Resistance Antimicrobial Surveillance Programme

Frps : iron or oxygen-represible protein

LOS : Lipo-oligosacharida

MIC : Minimum Inhibitory Concentration

M : metionin

Op : Opak

(21)

xxi

PID : Pelvic Inflammatory Disease

PCR : Polymerase Chain Reaction

PPNG : Penicillinase Producing Neisseria Gonorrhoea

PBPs : Penicillin Binding Proteins

PRP : penyakit radang panggul

IMS : infeksi menular seksual

WPS : wanita penjaja seks

STBP : Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku

Tr : transparan

U : urasil

WHO : World Health Organization

Pro : prolin

Rmp : Reduction modifiable protein

LOS : Lipo-oligosacharida

GISP : Gonococcal Isolate Surveillance Project

(22)

xxii

penA : Penicilin binding protein A Gene

penB : Penicilin binding protein B gene

Referensi

Dokumen terkait

2) Melihat pengaruh Capacity, terhadap Penyaluran kredit modal kerja. 3) Melihat pengaruh Capital terhadap Penyaluran kredit modal. 4) Melihat pengaruh Collateral

Antara lain:siswa belum mempunyai pemahaman akan diri dan karirnya, siswa belum mempunyai keyakinan dalam menempuh bidang karir,siswa belum mempunyai pilihan karir

 RUNTUN ADALAH BARISAN HURUF-HURUF ATAU TANDA-TANDA YANG IDENTIK YANG DIDAHULUI OLEH SEBUAH HURUF ATAU TANDA YANG BERBEDA.  UNTUK RUNTUN PERMULAAN, BARISAN DIMAKSUD TIDAK DIDAHULUI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa jumlah persediaan bahan baku pakan sapi sudah efisien, namun biaya persediaan yang

Dalam tugas akhir ini, diagnosa terhadap citra dilakukan melalui tiga proses utama yakni preprocessing, proses segmentasi, dan ekstraksi fitur dermatoskopis.Pada proses

Berdasarkan putusan MA tersebut dapat diketahui bahwa kecenderungan putusan hakim dalam perkara pencemaran nama baik secara tertulis adalah terdakwa dinyatakan terbukti

: Untuk diagram blok model sistem lingkar terbuka pada Gambar 1... : Untuk diagram blok sistem lingkar terbuka pada

Menyetujui untuk mengangkat kembali Bapak Abdul Jabar Majid sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah Perseroan, dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat