• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAGIAN KEPEGAWAIAN, HOT

Balikpapan, 11 Juni 2015

PMPRB

• Setiap tahun secara berkala dilakukan penilaian

pelaksanaan RB pada Kementerian/KL oleh

Kementerian PAN dan RB, yang dilakukan melalui mekanisme PMPRB (Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi). Hasil PMPRB Kementerian Kehutanan tahun 2014 adalah

sebesar 57,71 (CC). Sedangkan hasil penilaian Tim Asesor PMPRB Kemenhut Tahun 2015, nilainya sebesar 78,48 (BB). Nilai PMPRB Tahun 2015 dalam proses evaluasi oleh Kementerian PAN dan RB.

(2)

Kategori Penilaian Pelaksanaan RB

No. Kategori Nilai Angka Interpretasi 1. AA >90-100 Istimewa

2. A >80-90 Memuaskan

3. BB >70-80 Sangat Baik

4. B >60-70 Baik, perlu sedikit perbaikan

5. CC >50-60 Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan yang tidak mendasar

6. C >30-50 Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk perubahan yang mendasar

7. D 0-30 Sangat Kurang, perlu banyak sekali perbaikan dan perubahan yang sangat mendasar

Komponen Penilaian PMPRB

No. Komponen Bobot Sub-Komponen 1. Komponen 60% a. Manajemen Perubahan (5%)

Pengungkit b. Penataan Peraturan Perundang-undangan (5%) c. Penataan dan Penguatan Organisasi (6%) d. Penataan Tata Laksana (5%)

e. Penataan Sistem Manajemen SDM (15%) f. Penguatan Akuntabilitas (6%)

g. Penguatan Pengawasan (6%)

h. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (6%)

2. Komponen 40% a. Kapasitas dan Akuntabilitas Organisasi (20%) Hasil b. Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN (10%)

(3)

PMPRB

• Di tingkat Badan Litbang Kehutanan, Sosialisasi RB telah diselenggarakan pada tgl 14 Desember 2011, 17

September 2012 dan 8 April 2013. Meskipun Reformasi Birokrasi telah disosialisasikan hampir kepada seluruh eselon I, namun hasilnya belum sesuai harapan. • Hal yang perlu ditindaklanjuti dari PMPRB 2014 untuk

Badan Litbang di antaranya adalah:

 Perlunya dibuat peta proses bisnis yang sesuai dengan tugas dan fungsi serta dituangkan dalam Prosedur Operasional Tetap (SOP).

 Peta proses bisnis dan prosedur operasional agar dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan tuntutan efisiensi, dan efektifitas birokrasi

PMPRB

• Belum optimalnya pelaksanaan RB dapat disebabkan oleh beberapa hal:

–Belum adanya agenda yang jelas apa yang harus dilakukan terkait dengan kegiatan RB

–Belum adanya komitmen yang kuat dari pimpinan dalam pelaksanaan RB

–Monitoring dan evaluasi kegiatan RB tidak dilakukan secara optimal

(4)

PMPRB

• Dalam rangka mengoptimalkan capaian kegiatan

RB lingkup Badan Litbang Kehutanan, kami mengusulkan hal-hal sebagai berikut:

– Perlu dibentuk Tim RB di masing-masing Satker

– Masing-masing Tim RB di Satker menyusun agenda RB 2015, dengan mempertimbangkan kepada kriteria yang tercantum dalam Lembar Penilaian PMPRB.

– Membentuk Tim Monev RB untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan RB 2015 lingkup Badan Litbang Kehutanan

KETATALAKSANAAN

• Dari ketatalaksanaan, beberapa issue yang mengemuka:

– Terdapat mutasi (perubahan) Jabatan Fungsional Umum yang membawa konsekwensi thd kenaikan grading(kelas jabatan), tanpa disertai dengan analisis beban kerja (ABK) dan informasi faktor jabatan, serta TIDAK berdasarkan peta jabatan.

– Terdapat PNS Tugas Belajar/Research Schoolyang tidak dapat menyelesaikan studinya tepat waktu sehingga harus diberikan perpanjangan. Setelah diberikan perpanjangan juga tidak dapat menyelesaikan waktu TB/RS-nya. Kepada yang bersangkutan belum dikenakan sanksi. Kondisi tsb menyebabkan multi interpretasi thd pembayaran hak Tunkin-nya.

– Dalam rangka pembinaan pegawai perlu dipertimbangkan

pelaksanaan finger printpegawai pada sebelum dan sesudah waktu istirahat (pkl. 12.00 dan pkl. 13.00)

– Untuk memotret kinerja organisasi, akan dilakukan pengukuran Nilai-nilai Budaya Kerja pada seluruh Eselon I

(5)

Kenaikan Pangkat (KP)

NO. NAMA SATKER JMLH PNS YG NAIK PANGKAT REALISASI DITOLAK 1 SEKRETARIAT 14 1 1 * 2 PUSKONSER 17 7 -3 PUSTEKOLAH 11 - -4 PUSPROHUT 12 - -5 PUSPIJAK 6 4 -6 BBP DIPTEROKARPA 4 - -7 BBP BPTH 13 - -8 BPK AEK NAULI 7 - -9 BPK PALEMBANG 12 - -10 BPTA CIAMIS 11 -

-* Melebihi pangkat atasannya

KP (Lanjutan)

NO. NAMA SATKER JMLH PNS YG NAIK PANGKAT REALISASI DITOLAK 11 BPTK PDAS SOLO 8 - -12 BPK BANJARBARU 11 - -13 BPK MAKASSAR 11 - -14 BPK MANADO 10 - -15 BPT HHBK MATARAM 4 - -16 BPK KUPANG 9 - -17 BPK MANOKWARI 8 - -18 BPTPTH BOGOR 8 - -19 BPT KSDA SAMBOJA 11 - -20 BPT STH KUOK 6 - 2 **

(6)

Kondisi Fungsional s/d Juni 2015

NO JABATAN FUNGSIONAL JUMLAH JUMLAH

L+P KET

L P

1 Peneliti 269 207 476 2 Calon Peneliti 8 15 23 3 Teknisi Litkayasa 245 33 278 4 Calon Teknisi Litkayasa 5 - 5 5 Pustakawan 1 7 8 6 Calon Pustakawan 2 8 10 7 Calon Pranata Komputer 5 5 10 8 Calon Analis Kepegawaian - 2 2 9 Arsiparis 2 2 4 10 Calon Arsiparis - - -11 Calon Pranata Humas 0 1 1 12 Calon Pranata Laboratorium 1 - 1

13 Pengadaan Barang & Jasa 9 - 9 Kelas jabatanbelum jelas JUMLAH SELURUHNYA 547 280 827

Surat Sekretaris Badan No.S.443/VIII/Set-3/2015 tgl 16 April 2015 perihal Penawaran menjadi Peneliti

1. Pendidikan minimal Sarjana (S1), kecuali yang pernah menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu minimal S2

2. Pangkat/Gol.Ruang Penata Muda (III/a) 3. Usia maksimal 45 tahun

4. DP3 atau P2K dalam 1 tahun terakhir setiap unsur bernilai Baik

Catatan:

> s/d Juni 2015 terdapat 3 orang yang sedang dalam proses. > Yang menanyakan banyak dan ingin ditempatkan di Bogor.

(7)

Akreditasi LIPI

Badan Litbang telah memperoleh akreditasi dari LIPI yaitu diberikan kewenangan penilaian dan penetapan angka kredit bagi Peneliti Pertama s/d Peneliti Muda sejak Tahun 2008 dan berhasil diperpanjang pada setiap periode. Terakhir Tahun 2014 dan berlaku s/d Tahun 2016 yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala LIPI No.342/D/ 2014 tanggal 2 Mei 2014.

TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL

Pembayaran

tunjangan

Fungsional

berdasarkan Peraturan Ka.BKN No.39 tahun

2007

yaitu

dibayarkan

sejak

tanggal

ditetapkan

Surat

Keputusan

Jabatan

Fungsional dan tidak berlaku surut (bukan

TMT PAK)

(8)

BIDANG KEPAKARAN PENELITI

Bidang Kepakaran Peneliti pada Litbang Kehutanan

sebanyak 50 Kepakaran tersebar di seluruh Unit

Kerja Badan Litbang Kehutanan, yang sebagian

besar menginduk pada Pertanian.

Terdapat bidang kepakaran atau ahli tertentu

kosong, karena peneliti yang bersangkutan purna tugas atau meninggal dunia seperti Ahli Taksonomi.

Saat ini sedang diusulkan Revisi Bidang Kepakaran

ke LIPI, sebagaimana arahan LIPI pada acara prasosialisasi tanggal 23 Juli 2014 di LIPI.

Profesor Riset

• Gelar Profesor Riset merupakan pengakuan,

kepercayaan, dan penghormatan yang diberikan atas keberhasilan seorang PNS dalam mengemban tugasnya di bidang penelitian dan pengembangan.

• Saat ini jumlah Profesor Riset pada Badan Litbang

dan Inovasi sebanyak 17 orang, namun yang aktif 7 orang, sedangkan 10 orang telah purna tugas.

• Pada tahun 2015 sedang dipersiapkan 3 orang

kandidat Profesor Riset (sedang dalam proses di LIPI).

(9)

ALIH TUGAS KE PENELITI

Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke jabatan Peneliti (perpindahan) dapat dipertimbangkan dg ketentuan:

1. Memiliki jumlah angka kredit yang ditentukan. 2. Memiliki pengalaman dibidang penelitian dan/atau

pengembangan.

3. Usia setinggi-tingginya 45 tahun (kecuali Dosen, Pe rekayasa atau yang serumpun yg ditetapkan LIPI). 4. Berijazah Pascasarjana (S2/S3).

5. DP3 atau P2K dalam 2 tahun terakhir setiap unsur nilai Baik.

PENINGKATAN KAPASITAS SDM MELALUI TUGAS BELAJAR

Badan Litbang Kehutanan menugaskan PNS untuk melanjutkan Pendidikan ke jenjang lebih tinggi, s/d Juni 2015 sebanyak 114 orang, dengan rincian sebagai berikut:

> S3 dalam negeri : 22 org; luar negeri : 10 org > S2 dalam negeri : 36 org; luar negeri : 16 org

Program Research School : > S3 di IPB dan UGM : 21 org > S2 di IPB dan UGM : 9 org

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan untuk mengetahui kejadian penyakit cendawan ento- mopatogen pada Spodoptera exigua (Lepidoptera: Noctuidae) dalam jaring tritro- fik pada tanaman

(2) Khusus untuk pembayaran uang muka, kepada penyedia barang/jasa yang terbukti melakukan wanprestasi dan tidak melakukan pencairan jaminan dan/atau pengembalian ke kas

Aksi komposit terjadi apabila dua batang/bagian struktur pemikul beban, misalnya konstruksi lantai beton dan balok profil baja, dihubungkan secara komposit menjadi satu, sehingga

Terbilang : Seratus Enam Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Rupiah.. Harga Penawaran Hasil

Tujuan penelitian ini adalah untuk membongkar kembali secara lebih detil proses peliyanan yang dilakukan dalam konteks pemosisian biner antara laki- laki “Eropa” yang

Terdapat hubungan antara kadar IgE total pasien dermatitis numularis dengan kontrol secara keseluruhan, namun tidak didapatkan hubungan antara kadar IgE total pada

Dari fenomena di atas maka penelitian ini memfokuskan pada: Bagaimana media dan teknik, nilai estetik bentuk, jenis, gaya, fungsi, serta sistem pembelajaran dalam

PERSEPSI PENGGUNA TERHADAP SISTEM SIRKULASI GEDUNG FPTK UPI. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |