• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI RIAU"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No. 54/11/14/Th.XV , 3 November 2014

P

RODUKSI

P

ADI,

J

AGUNG, DAN

K

EDELAI

P

ROVINSI

R

IAU

(Angka Ramalan II Tahun 2014)

.

1. Pendahuluan

Data produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini mencakup produksi padi, jagung dan kedelai Provinsi Riau. Penyajian data produksi tanaman pangan tahun tertentu dilakukan oleh BPS sebanyak 4 (empat) kali dengan status angka yang berbeda. Angka Ramalan (ARAM) I terdiri dari realisasi produksi Januari-April dan angka ramalan/perkiraan Mei-Desember

A. PADI

Angka Ramalan (ARAM) II produksi padi tahun 2014 diperkirakan sebesar 356.281 ton padi Gabah Kering Giling (GKG) atau turun 77.863 ton (17,93 persen) dibanding produksi tahun 2013. Penurunan produksi terjadi karena adanya penurunan luas panen sebesar 19.586 hektar atau 16,53 persen. Di sisi lain, produktivitas juga mengalami penurunan sebesar 0,62 kuintal/hektar (1,69 persen) dibanding tahun 2013.

Pada realisasi luas panen Januari-April 2014 terjadi peningkatan luas panen sebesar 39 ha (naik 0,07 persen), sementara realisasi luas panen pada Mei-Agustus tahun 2014, terjadi penurunan sebesar 10.103 hektar (turun 24,52 persen). Diperkirakan pada periode September-Desember masih terjadi penrunan luas panen sebesar 9.522 hektar (43,98 persen) dibandingkan periode yang sama tahun 2013.

B. JAGUNG

Produksi jagung tahun 2014 (Angka Ramalan II) diperkirakan sebesar 29.601 ton pipilan kering, atau meningkat sekitar 5,52 persen dibanding tahun 2013 dengan tingkat produktivitas 23,73 kuintal per hektar, dan perkiraan luas panen sebesar 12.476 hektar (naik 6,20 persen).

Peningkatan luas panen terjadi pada realisasi panen periode Januari-April 2014 sebesar 237 hektar (naik13,03 persen), periode Mei-Agustus naik sebesar 308 hektar (naik 4,42 persen) dan diperkirakan pada periode September – Desember masih mengalami peningkatan sebesar 183 hektar (naik 6,18 persen) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).

C. KEDELAI

Angka Ramalan (ARAM) II produksi kedelai tahun 2014 diperkirakan sebesar 2.537 ton biji kering atau naik sebesar 14,74 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini diperkirakan terjadi karena adanya kenaikan luas panen sebesar 262 hektar atau naik 13,44 persen. Produktivitas diperkirakan juga mengalami peningkatan sebesar 1,15 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

(2)

berdasarkan luas tanaman kondisi akhir bulan April. Angka Ramalan (ARAM) II terdiri dari realisasi produksi Januari-Agustus dan angka ramalan/perkiraan September-Desember berdasarkan keadaan luas tanaman akhir bulan Agustus. Angka Sementara (ASEM) merupakan realisasi produksi Januari-Desember tetapi belum final karena mengantisipasi kelengkapan laporan. Angka Tetap (ATAP) adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari-Desember) dan merupakan angka final. Jadwal rilis ARAM, ASEM, dan ATAP melalui Berita Resmi Statistik (BRS) adalah seperti berikut:

Para konsumen data perlu mencermati status angka tersebut dalam penggunaannya baik untuk evaluasi/monitoring maupun perencanaan. Diharapkan konsumen data selalu mengacu pada hasil penghitungan dengan status angka yang terakhir. Saat ini, yang dirilis melalui BRS adalah Data produksi tanaman pangan tahun 2013 (ATAP) dihitung berdasarkan realisasi luas panen dan produktivitas Januari-Desember 2013 serta angka ramalan produksi tahun 2014 (ARAM II 2014) yang berdasarkan dari keadaan realisasi produksi Januari-Agustus 2014 dan angka ramalan/perkiraan September-Desember berdasarkan luas tanaman kondisi akhir bulan Agustus 2014.

2. PRODUKSI PADI

2.1. Angka Ramalan II Tahun 2014

Berdasarkan penghitungan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi tahun 2014 mencapai 356.281 ton gabah kering giling (GKG). Produksi tersebut turun sekitar 17,93 persen (turun 77.863 ton GKG) apabila dibandingkan dengan tahun 2013.

Luas panen tanaman padi tahun 2014 diperkirakan sebesar 98.932 hektar, atau turun sekitar 16,53 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (118.518 hektar). Penurunan luas panen terbesar terjadi pada realisasi panen subround Mei-Agustus 2014, yaitu turun 10.103 hektar (turun 24,52 persen) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan luas panen diperkirakan juga masih akan terjadi pada subround September-Desember sebesar 9.522 hektar (turun 43,98 persen) dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Hal ini disebabkan karena bergesernya musim tanam akibat kemarau panjang yang terjadi di Riau. Di sisi lain, produktivitas juga mengalami penurunan sebesar 1,69 persen (0,62 kuintal per hektar GKG), dari 36,63 kuintal GKG di tahun 2013, menjadi 36,01 kuintal per hektar GKG di tahun 2014.

Berdasarkan periode/subround, penurunan produksi padi tahun 2014 paling besar terjadi pada realisasi periode/subround Mei-Agustus sebesar 38.575 ton GKG (turun 23,34 persen). Sementara pada periode/subround September-Desember diperkirakan juga mengalami penurunan sebesar 38.038 ton GKG (turun 45,81 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama tahun sebelumnya (year on year). Status Angka Jadwal Rilis BRS (tahun t) Subround

Januari-April Mei-Agustus September-Desember

1. ARAM I (t) Awal Juli REALISASI RAMALAN

2. ARAM II (t) Awal November REALISASI RAMALAN

3. ASEM (t-1) Awal Maret REALISASI (angka belum final)

(3)

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Menurut Subround di Provinsi Riau Tahun 2012-2014

ABSOLUT % ABSOLUT %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha)

- Januari – April 69.255 55.658 55.697 (13.597) (19,63) 39 0,07 - Mei – Agustus 42.466 41.211 31.108 (1.255) (2,96) (10.103) (24,52) - Septem ber - Des em ber 32.294 21.649 12.127 (10.645) (32,96) (9.522) (43,98)

- Januari – Desember 144.015 118.518 98.932 (25.497) (17,70) (19.586) (16,53)

b. Produktivitas (ku/ha)

- Januari – April 31,49 33,39 33,15 1,90 6,04 (0,25) (0,74) - Mei – Agustus 41,45 40,10 40,72 (1,35) (3,27) 0,62 1,55 - Septem ber - Des em ber 36,55 38,35 37,10 1,80 4,94 (1,25) (3,27)

- Januari – Desember 35,56 36,63 36,01 1,07 3,01 (0,62) (1,69)

c. Produks i (ton)

- Januari – April 218.088 185.862 184.612 (32.226) (14,78) (1.250) (0,67) - Mei – Agustus 176.036 165.253 126.678 (10.783) (6,13) (38.575) (23,34) - Septem ber - Des em ber 118.028 83.029 44.991 (34.999) (29,65) (38.038) (45,81)

- Januari – Desember 512.152 434.144 356.281 (78.008) (15,23) (77.863) (17,93) URAIAN 2012 (ATAP) 2013 (ATAP) 2014 (ARAM II) PERKEMBANGAN 2012-2013 2013-2014

2.2. Pola Panen Padi Tahun 2008-2014

Pola panen padi tahun 2014 masih mengikuti pola panen tahun 2011 dan 2012. Namun, luas panen pada subround Januari-April lebih rendah puncaknya dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sementara untuk luas panen Mei-Agustus 2014 lebih datar dibandingkan dengan tahun sebelumnya terutama pada bulan Juni dan Juli 2014.

Gambar 1. Pola Panen Padi di Provinsi Riau Tahun 2008-2014

3. PRODUKSI JAGUNG

3.1. Angka Ramalan II Tahun 2014

Produksi jagung tahun 2014 diperkirakan sebesar 29.601 ton pipilan kering. Produksi tersebut mengalami peningkatan sekitar 5,52 persen (1.549 ton pipilan kering) dibandingkan tahun 2013 (28.052 ton pipilan kering). Peningkatan produksi diperkirakan terjadi karena ada peningkatan luas panen sebesar

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des 2008 (Ha) 17.025 38.052 18.719 5.615 13.342 11.722 14.199 11.737 6.776 1.091 3.426 6.092 2009 (Ha) 14.872 25.904 24.028 5.139 9.343 14.270 18.963 9.984 2.132 3.489 3.263 18.036 2010 (Ha) 24.953 25.543 11.839 12.576 11362 17617 11346 5559 5082 6137 10146 13928 2011 (Ha) 18.677 31.943 13.499 13.442 10.219 11.366 13.090 3.403 4.393 3.048 7.910 14.252 2012 (Ha) 13430 23229 17883 14713 15165 9012 10325 7964 2463 3908 2092 23831 2013 (Ha) 16.864 18.958 11.380 8.456 9.776 11.877 13.918 5.640 2.285 2.937 2.311 14.116 2014 (Ha) 12.332 24.616 10.746 8.003 8.603 7.526 9.708 5.271 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 He kt ar

(4)

ABSOLUT % ABSOLUT %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha)

- Januari – April 2.797 1.819 2.056 (978) (34,97) 237 13,03 - Mei – Agus tus 6.733 6.970 7.278 237 3,52 308 4,42 - Septem ber - Des em ber 3.754 2.959 3.142 (795) (21,18) 183 6,18

- Januari – Desember 13.284 11.748 12.476 (1.536) (11,56) 728 6,20

b. Produktivitas (ku/ha)

- Januari – April 24,11 24,42 24,78 0,31 1,28 0,36 1,48 - Mei – Agus tus 24,03 24,25 23,88 0,22 0,92 (0,37) (1,52) - Septem ber - Des em ber 22,67 22,67 22,68 0,00 0,00 0,01 0,04

- Januari – Desember 23,66 23,88 23,73 0,22 0,91 (0,15) (0,64)

c. Produks i (ton)

- Januari – April 6.744 4.442 5.095 (2.302) (34,13) 653 14,70 - Mei – Agus tus 16.179 16.902 17.380 723 4,47 478 2,83 - Septem ber - Des em ber 8.510 6.708 7.126 (1.802) (21,18) 418 6,23

- Januari – Desember 31.433 28.052 29.601 (3.381) (10,76) 1.549 5,52 URAIAN 2012 (ATAP) 2013 (ATAP) 2014 (ARAM II) PERKEMBANGAN 2012-2013 2013-2014

728 hektar, atau naik sekitar 6,20 persen bila dibandingkan luas panen tahun 2013 (11.748 hektar). Namun demikian, produktivitas jagung tahun 2014 diperkirakan menurun dari 23,88 kuintal per hektar pada tahun 2013 menjadi 23,73 kuintal per hektar atau turun sebesar 0,64 persen.

Peningkatan produksi jagung terjadi pada realisasi subround Januari-April yaitu naik sebesar 653 ton pipilan kering atau naik 14,70 persen, di subround Mei-Agustus juga naik 478 ton pipilan kering (naik 2,83 persen), sementara pada subround September-Desember produksi diperkirakan masih akan meningkat sebesar 6,23 persen atau naik 418 ton pipilan kering dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun 2013.

Tabel 2. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Jagung Menurut Subround di Provinsi Riau Tahun 2012-2014

3.3. Pola Panen Jagung Tahun 2008-2014

Pola panen jagung tahun 2014 hampir menyerupai dengan pola panen jagung yang terjadi pada tahun 2010. Puncak panen jagung pada tahun 2014 sama dengan tahun 2010, yaitu pada bulan Juni. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.

(5)

4. PRODUKSI KEDELAI

4.1. Angka Ramalan II Tahun 2014

Produksi kedelai tahun 2014 pada Angka Ramalan (ARAM) II diperkirakan sebesar 2.537 ton biji kering atau mengalami peningkatan sebesar 14,74 persen (naik 326 ton biji kering) bila dibandingkan dengan tahun 2013. Peningkatan produksi ini diperkirakan karena meningkatnya luas panen sebesar 262 hektar atau naik sebesar 13,44 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, produktivitas kedelai pada tahun 2014 diperkirakan juga mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2013 yaitu sekitar 1,15 persen.

Peningkatan produksi kedelai terjadi pada perkiraan periode September-Desember 2014 yaitu naik sebesar 992 ton pipilan kering atau naik 343,25 persen, hal ini terjadi karena sisa tanaman pada akhir bulan Agustus yang cukup besar dan diperkirakan akan dipanen pada periode September-Desember 2014 yakni meningkat sebesar 342,75 persen jika dibandingkan tahun 2013.

Tabel 3. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Subround di Provinsi Riau Tahun 2012-2014

ABSOLUT % ABSOLUT %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

a. Luas Panen (ha)

- Januari – April 515 507 302 (8) (1,55) (205) (40,43)

- Mei – Agustus 2.328 1.187 780 (1.141) (49,01) (407) (34,29)

- Septem ber - Des em ber 843 255 1129 (588) (69,75) 874 342,75

- Januari – Desember 3.686 1.949 2.211 (1.737) (47,12) 262 13,44 b. Produktivitas (ku/ha)

- Januari – April 11,13 11,16 11,23 0,04 0,34 0,06 0,55 - Mei – Agustus 11,40 11,42 11,76 0,02 0,21 0,33 2,91 - Septem ber - Des em ber 11,33 11,33 11,34 0,00 0,04 0,01 0,06

- Januari – Desember 11,35 11,34 11,47 (0,00) (0,01) 0,13 1,15

c. Produksi (ton)

- Januari – April 573 566 339 (7) (1,22) (227) (40,11)

- Mei – Agustus 2.654 1.356 917 (1.298) (48,91) (439) (32,37)

- Septem ber - Des em ber 955 289 1281 (666) (69,74) 992 343,25

- Januari – Desember 4.182 2.211 2.537 (1.971) (47,13) 326 14,74 URAIAN 2012 (ATAP) 2013 (ATAP) 2014 (ARAM II) PERKEMBANGAN 2012-2013 2013-2014

4.2.Pola Panen Kedelai Tahun 2008-2014

Pola panen kedelai pada tahun 2014 hampir sama dengan pola panen pada tahun 2013. Panen tertinggi tanaman kedelai dari tahun 2014 terjadi pada bulan Juli-Agustus walaupun pada bulan Juli 2014 luas panennya tidak setinggi yang terjadi pada bulan Juli 2013.

(6)

Gambar 3. Pola Panen Kedelai di Provinsi Riau, Tahun 2008-2014

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Padi Menurut Subround di  Provinsi Riau Tahun 2012-2014
Gambar 2. Pola Panen Jagung di Provinsi Riau, Tahun 2008-2014
Tabel 3. Perkembangan Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Kedelai Menurut Subround            di Provinsi Riau Tahun 2012-2014
Gambar 3. Pola Panen Kedelai di Provinsi Riau, Tahun 2008-2014

Referensi

Dokumen terkait

Dari data yang diperoleh, persentase tingkat pencapaian multimedia pembelajaran mandiri pada saat uji coba kelompok kecil memperoleh nilai sebesar 93,8% dan berada

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di laboratorium dan secara langsung di lapangan yang berhasil didapatkan dan diidentifikasi adalah 1 spesies makroalga dan 20

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa deskripsi kemandirian siswa Reguler SDN Ketawanggede dari jumlah total ukuran sampel 7 siswa adalah 1 siswa Reguler atau dengan

[r]

Dari pendapat beberapa ahli dapat disimpilkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan/ informasi oleh komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung melalui

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan

Maka untuk itu strategi pengembangan madraasah unggulan di MA Unggulan Darul Ulum Jombang menerapkan strategi pengembangan seperti diatas yaitu menjadikan madrasah

Latar belakang masalah penelitian ini adalah berangkat dari fenomena dekadensi moral maupun karakter bangsa yang kian lama semakin krisis. Diakui atau tidak