• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Bank Kompetisi Terhadap Stabilitas Keuangan Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Bank Kompetisi Terhadap Stabilitas Keuangan Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengaruh Bank Kompetisi Terhadap Stabilitas Keuangan Pada

Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007 -2011

Amara Dhatu, Zuliani Dalimunthe S1 Ekstensi Manajemen, Ekonomi Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi stabilitas keuangan pada bank yang terdaftar pada bursa efek Indonesia pada periode 2007 - 2011. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank yang terdaftar di BEI. Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 27 bank periode tahun 2007- 2011. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi data panel dengan menggunakan software eviews 6.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada beberapa model memperlihatkan pengaruh antara variabel market power terhadap financial stability dimana financial stability diukur oleh non performing loans dan z-index. Studi memperlihatkan bahwa market power berpengaruh secara negatif terhadap financial stability yang diukur dengan non performing loans tetapi berpengaruh positif terhadap financial stability yang diukur dengan menggunakan z-index. Semakin besar pasar yang diraih oleh bank maka semakin banyak kredit macet yang dihasilkan. Serta pengaruh antara variabel market power dengan variabel finacial stability

yang diukur dengan z-index yaitu semakin besar pasar yang diraih bank maka semakin stabil pula stabilitas keuangan bank tersebut.

Kata kunci :

Stabilitas keuangan, kompetisi bank, bank yang listing di BEI periode 2007 – 2011 Abstract

Purpose of this study is to determine the factors that influence financial stability in the banks listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2007-2011. The sample used in this study are listed on the Stock Exchange bank. The samples used were as many as 27 bank-year period from 2007 to 2011. The analysis technique used is panel data regression using eviews 6.0 software. These results indicate that on some models show the influence of variables to the financial stability of market power where financial stability is measured by non-performing loans and z-index. Studies show that market power can negatively affect the financial stability as measured by non-performing loans but a positive effect on financial stability as measured by using z-index. The bigger the market was achieved by the bank, the more the resulting credit crunch. As well as the influence of variables with the variable

(2)

market power finacial stability as measured by the z-index of the market that is increasingly achieved by the bank, the more stable is also the financial stability of the bank.

Keywords :

Financial stability, Bank competition, listed bank on BEI period 2007 -2011 Pendahuluan

Industri perbankan merupakan salah satu sektor yang vital bagi perekonomian suatu negara karena perannya sebagai transmisi kebijakan moneter dan pemberi kredit terhadap perusahaan maupun rumah tangga atau individu (Coccorese, 2009). Dunia perbankan di Indonesia yang telah memasuki masa persaingan yang sangat kompetitif. Hal ini disebabkan oleh banyaknya bank yang tumbuh dan beroperasi di Indonesia, baik yang beroperasi secara lokal maupun yang beroperasi berskala internasional terutama sejak awal millenium.

Dampak dari kompetisi terhadap stabilitas keuangan pada bank mengundang banyak sekali perdebatan. Dalam pandangan tradisional "competition - fragility", persaingan pada bank akan mengikis atau mengurangi kemampuan bank dalam menguasai pasar, dapat mengurangi margin keuntungan, dan nilai pasar pada bank akan turun secara terus menerus dibawah nilai buku (Berger et.al 2009). ). Namun, Boyd dan De Nicolo (2005) berpendapat bahwa semakin besar konsentrasi perbankan di pasar pinjaman dapat meningkatkan ketidakstabilan melalui peningkatan risiko, karena suku bunga yang lebih tinggi dibebankan pada konsumen dapat membuat lebih sulit bagi mereka untuk mengembalikan pinjaman, sehingga mendukung pandangan "competition - stability" .

Dalam penelitian yang berjudul “Analisa Pengaruh Bank Kompetisi Terhadap Stabilitas Keuangan Pada Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2007 -2011” akan dibahas mengenai persaingan bank (bank competition) dengan pengukuran indeks Lerner, yang didasarkan pada deviasi antara harga dan biaya marjinal. tapi cara pengukuran lain akan digunakan analisis tingkat persaingan tradisional dalam tindakan kita seperti HHI yang menggunakan deposito dan pinjaman untuk memeriksa ketahanan (Berger et.al 2008). Untuk kestabilan keuangan (financial stability) dalam industri perbankan diukur menggunakan ukuran risiko bank secara keseluruhan (Z-index), dan suatu ukuran risiko kredit (rasio kredit bermasalah terhadap total kredit sebagai indikator upaya untuk mengendalikan risiko bank secara keseluruhan (Berger et.al 2009).

(3)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui dan menganilisis kestabilan keuangan (financial stability) bank- bank di Indonesia

2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh antara persaingan bank (bank competition) dan kestabilan keuangan (financial stability).

Tinjauan Teoritis

Bank Competition

Kekuatan pasar atau kemampuan perusahaan untuk menaruh harga di atas marginal cost adalah konsep yang sangat kuat di dalam perekonomian, karena diantara yang lainnya, kekuatan pasar menjelaskan bagaimana dan apakan pasar kompetitif tidak sempurna berangkat dari patokan atau acuan persaingan sempurna; seperti pada umumnya, konsep ini muncul dalam banyak pelajaran ekonomi, terutama yang fokus dengan mikro ekonomi (Rojas, 2011).

Herfindahl-Hirschman index

Bikker dan Haaf (2000) mendefinisikan HHI sebagai jumlah kuadrat dari ukuran bank yang diukur sebagai pangsa pasar. Sering disebut indeks penuh informasi karena menangkap fitur dari seluruh distribusi pengukuran Bank. Herfindahl-Hirschman index tidak hanya banyak digunakan tetapi juga banyak dikritik.

Lerner Index

Indeks Lerner adalah alat ukur langsung dari sebuah persaingan karena berfokus pada kekuatan penetapan harga yang terlihat jelas pada selisih antara harga dan biaya marjinal sehingga memaparkan sejauh mana perusahaan dapat menaikkan harga marjinal melebihi biaya marjinal (Berger et al., 2009).

Financial Stability

Sistem keuangan yang stabil adalah sistem yang kuat dalam menghadapi keadaan yang dapat merugikan dan memiliki cakupan yang luas. Selain itu sistem keuangan tersebut harus dapat menyediakan layanan keuangan yang efisien ketika beroperasi di bawah tekanan yang signifikan (Freedman dan Goodlet; 2007).

(4)

Indeks Z (Z-index)

Pengukuran yang paling sering digunakan dalam menghitung stabilitas sistem keuangan pada perusahaan maupun bank. Semakin tinggi nilai dari Z-index, maka semakin rendah probabilitas kegagalan. Oleh karena itu, semakin besar pula stabilitas sistem keuangan pada perusahaan atau bank tersebut.

Non performing Loans (NPL)

Non performing loan adalah kredit yang termasuk kedalam kredit kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia (SE no.7/3/DPNP) .

Dampak dari stabilitas sistem keuangan pada bank

Meningkatnya kecenderungan globalisasi sektor finansial yang didukung oleh perkembangan teknologi menyebabkan sistem keuangan menjadi semakin terintegrasi tanpa jeda waktu dan batas wilayah. Selain itu, inovasi produk keuangan semakin dinamis dan beragam dengan kompleksitas yang semakin tinggi. Berbagai perkembangan tersebut selain dapat mengakibatkan sumber-sumber pemicu ketidakstabilan sistem keuangan meningkat dan semakin beragam, juga dapat mengakibatkan semakin sulitnya mengatasi ketidakstabilan tersebut.

Hubungan Bank Competition dan Financial Stability

Penelitian yang diuji oleh Jimenez et.al (2007) dalam konteks penelilitan pada bank - bank di Spanyol. Para penulis membangun indeks Lerner berdasarkan suku bunga bank tertentu sebagai ukuran tingkat kekuatan pasar di pasar pinjaman komersial dan menemukan hubungan negatif antara kekuatan pasar kredit dan risiko portofolio. Mereka menunjukkan bahwa kredit bermasalah menurun dengan kenaikan tingkat kekuatan di pasar kredit, sehingga mempromosikan stabilitas keuangan. Molyneux dan Nguyen-Linh (2008) juga meneliti hubungan antara persaingan dan risiko bank pada perbankan Asia tenggara dan menemukan persaingan tidak meningkatkan pengambilan risiko yang dilakukan oleh bank.

Bofondi dan Gobbi (2004) meneliti hubungan kekuatan pasar yang lebih tinggi menunjukkan rasio solvabilitas yang lebih tinggi dan risiko aset yang lebih rendah pada bank Italia dan menemukan bahwa tingkat pinjaman gagal bayar (default) berhubungan positif dengan jumlah bank yang beroperasi di industri. Jimenez, Lopez, dan Saurina (2007) juga

(5)

menemukan dampak negatif dari indeks Lerner pada pengambilan risiko di bank Spanyol. Ini juga sejalan dengan penelitian.

Metode Penelitian

Sampel penelitian ini berjumlah 27 bank listing di Indonesia. List sampel bank yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam lampiran skripsi.

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Model Utama Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian terdahulu Berger et. al (2009), dengan menggunakan regresi OLS didasarkan data cross-section bank maka model yang dapat digambarkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

!"#$#%"$&  !"#$%&%"'!,! =  !!+!!!"#$%&  !"#$%!,!+!!!!"#  !"#$%"&!,!+

 !!,!...(3.1) Variabel Penelitian

Variabel dependen yang digunakan sebagai proxy dalam penelitian model penelitian financial stability adalah Non performing loan (NPL) dan Z-index .

!"#$%  !"#= !"# !"!#$  !"#$% Npl = non performing loans pada bank i,t

Total loans = total pinjaman pada bank i,t

!!,! =!"#!,!+!/!"!,! !"#$!,!

(6)

Dimana :

Zi = z- index dari bank i pada periode tertentu

ROA = pengembalian atas aset bank i pada periode tertentu

E/TA = rata-rata dari total equity di bagi dengan total aset pada bank i pada periode tertentu Variabel independen yang digunakan sebagai proxy bank market power dalam model penelitian adalah:

Lerner Index

!"!,! =!!"#,!!!"!"#,!

!!"#,!

Dimana:

!!"#,! = harga dari output bank

!"!"#,! = biaya marginal setiap bank

Herfindahl – hirschman Index

!!" =   !! ! ! !!! ! =   !!! ! !!!   Dimana:

n = jumlah bank di sektor perbankan q = jumlah output dari bank i, i = 1,2,...n Q = jumlah output dari sektor perbankan

rᵢ = jumlah output dari bank i dibagi jumlah output dari keseluruhan sektor perbankan

Di sisi lain Variabel Kontrol yang digunakan sebagai proxy bank contol dalam model penelitian adalah Komposisi Aset (Asset Composition) dan Ukuran Bank (Bank Size).

(7)

Teknik Analisis Data

Ordinary Least Square

Hampir sama seperti membuat regresi dengan data cross section atau time series,

dengan menggunakan teknik ini dengan menggunakan data panel, sebelum membuat regresi, data cross section dan data time series harus digabungkan terlebih dahulu atau biasa disebut (pool data). Kemudian data gabungan ini diperlakukan sebagai suatu kesatuan pengamatan yang digunakan untuk mengestimasi model dengan OLS.

Hasil Penelitian

Tabel 4.3.3 Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis Model 1 Dependent Variable: NPL?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/21/13 Time: 15:59

Sample: 2007 2011 Included observations: 5 Cross-sections included: 27

Total pool (balanced) observations: 135

Swamy and Arora estimator of component variances

White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.273826 0.166994 1.639737 0.1035

HHI_L? 1.559229 0.316402 4.928002 0.0000

AC? -0.014477 0.108566 -0.133344 0.8941

BS? -0.013736 0.006262 -2.193672 0.0300

Weighted Statistics

R-squared 0.035220 Mean dependent var 0.016762 Adjusted R-squared 0.013125 S.D. dependent var 0.047377 S.E. of regression 0.047065 Sum squared resid 0.290180 F-statistic 1.594061 Durbin-Watson stat 2.103480 Prob(F-statistic) 0.193914

Sumber: olahan peneliti menggunakan eviews 6

Probability F-Stat pada model ini adalah 0.193914 lebih besar daripada nilai α sebesar 0.05 sehingga model ini tidak memiliki koefisien (slope) regresi yang mampu menjelaskan variabel dependen secara bersama-sama.

Pada model pertama tidak terdapat pengaruh antara variabel independen dan variabel kontrol terhadap variabel dependen yang diukur dengan NPL. Sehingga seluruh hipotesis pada model pertama gagal diterima

(8)

Tabel 4.4.3 Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis Model 2 Dependent Variable: NPL?

Method: Pooled EGLS (Cross-section weights) Date: 06/21/13 Time: 16:04

Sample: 2007 2011 Included observations: 5 Cross-sections included: 27

Total pool (balanced) observations: 135

Linear estimation after one-step weighting matrix

White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.328649 0.019491 16.86189 0.0000

L_IND? -0.069561 0.019009 -3.659446 0.0004

AC? -0.025099 0.008350 -3.005780 0.0033

BS? -0.015637 0.001106 -14.13558 0.0000

Weighted Statistics

R-squared 0.806556 Mean dependent var 0.093844 Adjusted R-squared 0.753129 S.D. dependent var 0.101160 S.E. of regression 0.034310 Sum squared resid 0.123606 F-statistic 15.09635 Durbin-Watson stat 1.922632 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: olahan peneliti menggunakan eviews 6

Uji signifikansi variabel independen dapat dilihat pada nilai probability t-stat dari hasil regresi dengan tingkat signifikansi 95% (α=5%), variabel Lerner Index memiliki nilai probability 0.004 nilai variabel ini < dari 0.05 maka variabel ini berada pada daerah penolakan H0 sementara variabel komposisi aset bank memiliki nilai probability 0.0033 karena nilai tersebut < dari 0.05 maka variabel ini berada pada daerah penolakan H0 dan variabel ukuran bank memiliki nilai probability 0.0000 karena nilai tersebut < dari 0.05 maka variabel ini berada pada daerah penolakan H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel diatas baik variabel bebas dan variabel kontrolnya merupakan variabel yang mempengaruhi variabel non-performing loans secara signifikan.

(9)

Tabel 4.5.3 Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis Model 3 Dependent Variable: Z_IND?

Method: Pooled EGLS (Cross-section weights) Date: 06/21/13 Time: 16:03

Sample: 2007 2011 Included observations: 5 Cross-sections included: 27

Total pool (balanced) observations: 135

Linear estimation after one-step weighting matrix

White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 93.37850 30.84985 3.026871 0.0031

HHI_L? 8632.355 2206.715 3.911858 0.0002

AC? 16.83947 6.180462 2.724631 0.0075

BS? -6.404855 2.119969 -3.021203 0.0032

Weighted Statistics

R-squared 0.570535 Mean dependent var 42.10001 Adjusted R-squared 0.451920 S.D. dependent var 26.14434 S.E. of regression 18.79872 Sum squared resid 37106.13 F-statistic 4.809999 Durbin-Watson stat 2.227687 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: olahan peneliti menggunakan eviews 6

Uji signifikansi variabel independen dapat dilihat pada nilai probability t-stat dari hasil regresi dengan tingkat signifikansi 95% (α=5%), variabel Herfindahl – hirschman Index loans memiliki nilai probability 0.0002 sementara variabel komposisi aset bank memiliki nilai probability 0.0075 dan variabel ukuran bank memiliki nilai probability 0.0032 karena dari semua variabel tersebut memiliki nilai lebih kecil dari 0.05 maka variabel - variabel diatas berada pada daerah penolakan H0.

(10)

Tabel 4.6.3 Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis Model 4 Dependent Variable: Z_IND?

Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/21/13 Time: 16:04

Sample: 2007 2011 Included observations: 5 Cross-sections included: 27

Total pool (balanced) observations: 135

Swamy and Arora estimator of component variances

White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -17.83731 26.68876 -0.668345 0.5051

L_IND? 37.30475 3.607369 10.34126 0.0000

AC? 22.18742 13.81945 1.605521 0.1108

BS? 1.692736 1.809449 0.935498 0.3513

Weighted Statistics

R-squared 0.072549 Mean dependent var 19.10965 Adjusted R-squared 0.051309 S.D. dependent var 23.30668 S.E. of regression 22.70088 Sum squared resid 67508.22 F-statistic 3.415772 Durbin-Watson stat 1.633059 Prob(F-statistic) 0.019404

Sumber: olahan peneliti menggunakan eviews 6

Uji signifikansi variabel independen dapat dilihat pada nilai probability t-stat dari hasil regresi dengan tingkat signifikansi 95% (α=5%), variabel Lerner Index memiliki nilai

probability 0.0000 karena nilai variabel tersebut < dari 0.05 maka variabel ini berada pada daerah penolakan H0. variabel komposisi aset bank memiliki nilai probability 0.1108 karena nilai tersebut lebih besar dari 0.05 maka variabel ini berada pada daerah penerimaan H0 dan variabel ukuran bank memiliki nilai probability 0.3513 karena nilai tersebut juga lebih besar dari 0.05 maka variabel ini berada pada daerah penolakan H0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hanya variabel independennya yang mempengaruhi variabel non performing loans

(11)

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang didapat sesuai dengan hipotesis penelitian adalah:

Kestabilan keuangan (financial stability) bank- bank di negara Indonesia pada periode tahun 2007 – 2011 cukup stabil. Dapat dilihat dari rata – rata nilai rasio non-performing loans (NPL) adalah 0.039296 atau sekitar 3.9296% menandakkan jumlah kredit macet pada bank – bank di Indonesia masih di bawah taraf yang ditetapkan oleh BIS (Bassel International Standar) yaitu 5%. Sedangkan rata - rata z-index pada nilai 29.58419. Semakin tinggi nilai dari Z-index, maka semakin rendah probabilitas kegagalan. Oleh karena itu, semakin besar pula stabilitas sistem keuangan pada bank – bank yang terdaftar di BEI.

Analisis pengaruh antara kekuatan bank dalam menguasai pasar bank (bank market power) dan kestabilan keuangan (financial stability). Pada Model 1 yaitu pengaruh market power yang diukur dengan HHI terhadap variabel financial stability yang diukur dengan NPL. Hipotesis pertama ini tidak dapat diterima karena nilai f-stat nya lebih besar dari significancy level 95%. Yang berarti tidak terdapat hubungan yang berpengaruh terhadap variabel independen secara bersama – sama. Pada Model 2 yang mengukur pengaruh market power

yang diukur dengan lerner index terhadap variabel financial stability yang diukur dengan NPL dengan hasil hipotesis pertama diterima, ini menandakan terdapat hubungan antara variabel

lerner Index loans sebagai proxy dari market power terhadap variabel non-performing loans.

Dalam penelitian Raúl Osvaldo Fernández and Jesús G. Garza-García yang mengimplikasikan bahwa tingkat kompetisi bank yang tinggi akan menghasilkan peningkatan resiko portofolio bank. Pada Model 3 yang mengukur pengaruh market power yang diukur dengan HHI terhadap variabel financial stability yang diukur dengan z-index didapat hasil hipotesis pertama diterima, menandakan terdapat hubungan antara variabel Herfindahl – hirschman Index loans sebagai proxy dari market power terhadap variabel z-index. Berger et. al 2008 mengimplikasikan bahwa terdapat hubungan yang positif antra semua proxy dari kekuatan bank menguasai pasar dengan z-index. Penelitian ini menyebutkan bahwa peningkatan kekuatan bank menguasai pasar sejalan dengan peningkatan terhadap stabilitas bank tersebut secara keseluruhan. Dan pada Model 4 pengaruh market power yang diukur dengan lerner index terhadap variabel financial stability yang diukur dengan z-index. hipotesis pertama diterima, menandakan terdapat hubungan antara variabel lerner Index sebagai proxy dari market power terhadap variabel z-index. Berger et. al 2008 mengimplikasikan bahwa terdapat

(12)

hubungan yang positif antra semua proxy dari kekuatan bank menguasai pasar dengan

z-index. Penelitian ini menyebutkan bahwa peningkatan kekuatan bank menguasai pasar sejalan dengan peningkatan terhadap stabilitas bank tersebut secara keseluruhan.

Saran

Peneliti menyadari bahwa banyak sekali terdapat keterbatasan dan kekurangan dalam penelitian ini, oleh sebab itu peneliti dapat memberi beberapa saran untuk penelitian selanjutnya :

1. Salah satu proksi yang digunakan dalam penelitian menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel HHI dengan variabel financial satbility yang diukur dengan variabel non performing loans (NPL). Sehingga untuk penelitian selanjutnya bisa ditambahkan variabel apa yang dapat menganalisis variabel market power yang diikur dengan HHI yang berpengaruh terhadap variabel financial stability yang diukur dengan non performing loans tersebut

2. Menambahkan sampel seperti negara lain ataupun bank yang tidak terdaftar di bursa efek Indonesia sebagai alat ukur dan perbandingan kondisi kestabilan keuangan 3. Jangka waktu yang digunakan lebih diperpanjang untuk menghasilkan hasil penelitian

(13)

Daftar Referensi

Berger, A.N., Klapper, L.F. & Turk-Ariss, R. (2009). Bank Competition and Financial Stability. Journal of Financial Services Research, 35 (2), 99–118.

Bikker, J.A. & Haaf, K. (2000). Measures of competition and concentration in the banking industry: a review of the literature. De Nederlandsche Bank Research Series Supervision No. 27.

Bofondi M and Gobbi G (2003). Bad Loans and Entry in Local Credit Markets, Bank of Italy Research Department, Rome

Boyd, J. and G. De Nicolo (2005), The Theory of Bank Risk Taking Revisited. Journal of Finance 60(3): 1329-1343.

Coccorese, P (2009) Market power in local banking monopolies Journal of Banking & Finance 33 (2009) 1196–1210

Freedman, C., and C. Goodlet. 2007. Financial Stability: What It Is and Why It Matters. Commentary 256. Toronto: C.D. Howe Institute.

Jimenez G, Lopez J, Saurina J (2007) How does competition impact bank risk taking? Working paper, Banco de Espana

Molyneux P, Nguyen-Linh H (2008) Competition and risk in the South East Asian banking, Bangor Business School working paper, Bangor, Wales

Rojas, Ch. (2011). Market Power and the Lerner Index: A Classroom Experiment. Forthcoming, Journal of Industrial Organization Education, 5, (1), 1–19.

Gambar

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual  Model Utama Penelitian
Tabel 4.3.3 Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis Model 1
Tabel 4.4.3 Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis Model 2
Tabel 4.5.3 Asumsi Klasik dan Uji Hipotesis Model 3
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawan Wicaksono (2006) yang menyatakan bahwa orientasi perbaikan berkelanjutan tidak berpengaruh

masyarakat. Dalam metode tindakan ini para siswa diberikan model olah raga. pernafasan yang benar sesuai dengan srtuktur. Metode demontrasi bertujuan memberikan

25 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 1999), h.. Berdasarkan dari semua pendapat dan definisi tersebut di atas, dapat

[r]

Pada kegiatan wawancara yang harus dipersiapkan adalah menyiapkan pertanyaan yang tercantum pada 5W 1H, sebutkana. Siti ikut ibu belanja ke

[r]

Kemasan adalah elemen penting dalam suatu merek dagang, terutama perusahaan clothing, yang setiap produknya diwajibkan memiliki kemasan yang unik, kreatif, serta

Total biaya tetap dapat diperoleh dari biaya ternak kambing di tambah dengan keseluruhan biaya-biaya yang nilainya tetap yang dikeluarkan oleh responden