• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif dengan menggunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif dengan menggunakan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksplanatif bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. Pada penelitian ini ada dua variabel yang akan diuji yakni rasa takut menjadi korban kejahatan (fear of crime) dan mekanisme coping yang dialami masyarakat terkait kejadian tindak pencurian. Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian survai yang menggunakan kuesioner sebagai pengumpul datanya.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun 003 Desa Sidorejo Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Dipilihnya lokasi penelitian ini dikarenakan kasus pencurian kerap terjadi di wilayah ini. Masyarakat yang tinggal di wilayah ini pun tergolong heterogen, sehinggan diasumsikan mampu mewakili semua golongan. Selain itu, lokasi penelitian ini mudah dijangkau yang memudahkan peneliti melakukan penelitian.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Dusun 003 Desa Sidorejo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan. Target populasi dalam

(2)

penelitian ini adalah Kepala Keluarga yang tinggal di wilayah ini. Berdasarkan data yang diperoleh, Kepala Keluarga (KK) di Dusun 003 Desa Sidorejo berjumlah 422 KK. Populasi difokuskan pada Kepala Keluarga di Dusun 003 Desa Sidorejo.

Siswanto (2012) mengungkapkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki. Untuk menentukan sampel penelitian, digunakan perhitungan Slovin, yaitu:

Keterangan:

n : besaran sampel N : besaran populasi

e : kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir. Nilai presisi pada penelitian ini adalah 10%.

Dari rumus di atas, maka banyaknya sampel pada penelitian ini adalah:

=

Banyaknya sampel pada penelitian ini adalah 81,1 (dibulatkan menjadi 81 KK).

Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Pada teknik ini semua individu dalam populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan sistem lotere atau undian.

(3)

D. Definisi Konseptual

Menurut Singarimbun dan Effendi (1987), definisi konseptual merupakan pemaknaan konsep yang digunakan sehingga mempermudah untuk mengoperasionalkan konsep tersebut di lapangan. Berdasarkan pengertian tersebut maka definisi konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Garofalo (1981), mendefinisikan rasa takut menjadi korban kejahatan

(fear of crime) yaitu sebagai suatu reaksi emosional yang ditandai dengan adanya bahaya dan kecemasan terutama dalam hubungannya dengan bahaya secara fisik. Untuk mengukur rasa takut menjadi korban kejahatan (fear of crime) dilakukan dengan indikator seriusitas terhadap kejahatan, pengetahuan akan kejahatan (pengalaman atau informasi dari media massa maupun elektronik), dan pengalaman kejahatan (baik pengalaman langsung maupun tidak langsung).

2. Mekanisme coping yaitu suatu strategi penyesuaian untuk mengurangi kecemasan pada situasi yang tidak dapat ditanggulangi secara efektif. Mekanisme coping diharapkan mampu meminimalisir terjadinya kejahatan. Indikator dalam mekanisme coping yaitu perlindungan diri, penghindaran, dan pembatasan.

3. Tindak pencurian adalah segala tindakan mengambil milik orang lain tanpa ijin atau dengan tidak sah, biasanya dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Tindak pencurian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pencurian biasa, pencurian dengan pemberatan, dan pencurian dengan kekerasan.

(4)

E. Definisi Operasional

Definisi operasional menurut Singarimbun dan Effendi (1989), adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional juga dapat dijadikan batasan pengertian yang dijadikan pedoman untuk melakukan penelitian.

Mengacu pada uraian tabel berikut ini, maka digunakan konsep rasa takut menjadi korban kejahatan (fear of crime) dimana seseorang mungkin memiliki rasa takut menjadi korban kejahatan. Penilaian terhadap dirinya sebagai potensial terancam tindak kejahatan (khususnya pencurian) atau menjadi korban kejahatan yang berakibat kerugian secara fisik, material maupun psikologis dikaitkan dengan keberadaan dirinya pada tempat-tempat dan suasana yang potensial menimbulkan kejahatan. Definisi operasional dibuat berdasarkan konsep rasa takut menjadi korban kejahatan dan kemudian dikombinasikan dengan pemikiran peneliti.

Pada variabel selanjutnya yaitu dengan menggunakan konsep mekanisme coping yang dapat dilakukan oleh masyarakat yang takut terancam kejahatan meliputi perlindungan diri, penghindaran, dan pembatasan diri untuk meminimalkan resiko dalam menghadapi bahaya. Selanjutnya setiap indikator yang terdapat dari masing-masing variabel akan dijadikan pernyataan pada kuesioner. Adapun operasionalisasi konsep pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.

(5)

Tabel 2. Operasionalisasi Konsep Penelitian

Variabel Definisi Indikator

Rasa takut menjadi korban kejahatan (Fear Of Crime)

Rasa takut menjadi korban kejahatan (fear of crime), yaitu sebagai suatu reaksi emosional yang ditandai dengan adanya bahaya dan kecemasan terutama dalam hubungannya dengan bahaya secara fisik.

- Apabila kejadian tindak pencurian terjadi di lingkungan sekitar tempat tinggal.

- Jika rumahnya menjadi target pencurian

- jika kejadian pencurian menimpa diri anda atau keluarga terdekat. - Jika dalam melakukan

aksinya, pelaku kerap melukai korbannya. Mekanisme

Coping

Mekanisme coping merupakan strategi yang tepat untuk mengurangi kecemasan pada situasi yang tidak dapat ditanggulangi secara efektif.

- Selalu bersikap waspada - Tidak keluar rumah pada

jam rawan.

- Tidak meninggalkan rumah dalam keadaan kosong. - Menyimpan benda berharga

di tempat yang aman. - Menggunakan alat

pengaman tambahan (misal:cctv, alarm, kunci pengaman tambahan, dll) - Mengaktifkan siskamling di

sekitar tempat tinggal F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi pada penelitian ini, akan digunakan beberapa teknik, diantaranya:

1. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh responden. Kuesioner yang ditanyakan berisi pertanyaan dan pernyataan tertutup. Kuesioner yang digunakan dalam bentuk pilihan ganda, dimana responden dapat memilih jawaban-jawaban yang tersedia atau jawaban yang dianggap paling sesuai.

(6)

Pada awalnya angket atau kuesioner disebarkan terlebih dahulu sebanyak 30 kuesioner dengan rentang waktu tiga hari. Selanjutnya hasil dari kuesioner yang telah didapatkan kemudian dihitung dengan menggunakan program olah data statistik yang bertujuan untuk menguji valid atau tidaknya data yang telah diperoleh, untuk melihat valid atau tidaknya maka digunakan angka r tabel. Angka r tabel untuk jumlah responden sebanyak 30 yaitu 0,361, artinya setiap item pertanyaan dan pernyataan harus memiliki angka lebih dari 0,361.

Hasil perhitungan yang telah dilakukan ada beberapa item pertanyaan dan pernyataan dinyatakan tidak valid atau harus dihilangkan karena nilainya kurang dari 0,361. Kemudian setelah item pertanyaan dan pernyataan yang tidak valid itu dihilangkan maka untuk selanjutnya kuesioner disebarkan kembali kepada 81 responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini dengan rentang waktu tujuh hari. Pada tahap melakukan penyebaran kuesioner, ada kendala yang dialami, seperti tidak bisa bertemu dengan semua sasaran penelitian ini dikarena mereka sedang bekerja di luar daerah (merantau), sehingga ada beberapa yang diwakili oleh istrinya.

2. Studi Kepustakaan

Studi kepustaan ialah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, mencatat, serta mengolah bahan penelitian. Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber, baik dari buku-buku, koran dan media elektronik seperti internet (Zed, 2004). Pada

(7)

penelitian ini selain mengambil sumber dari buku-buku, koran maupun media elektronik seperti internet, sumber lain juga diperoleh dari Kepolisian Sektor Sidomulyo yaitu data jumlah kasus pencurian, serta monografi Dusun 003 Desa Sidorejo yang diperoleh dari Kantor Desa dan Kepala Dusun 003.

G. Uji Instrumen

Uji instrumen dilakukan untuk melihat validitas dari instrumen maupun setiap faktor yang terkandung dalam kuesioner seperti yang telah diturunkan melalui operasionalisasi konsep. Suatu metode penelitian harus menggunakan alat ukur yang valid. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekeliruan dan dapat memberikan gambaran yang tidak jauh berbeda dari keadaan sebelumnya. Valid mengandung arti sahih, sah atau benar. Pengukuran uji validitas menggunakan program olah data statistik.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan atau valid tidaknya suatu penelitian yang akan diteliti, yakni mampu menunjukkan suatu yang akan diukur pada penelitian itu. Cara yang dilakukan untuk menguji validitas dengan menggunakan uji validitas konstruksi (Contruct Validity), yakni adanya keserasian dengan teori yang dipakai sebagai fundamental kerja. Pada penelitian ini akan dilakukan pretest terlebih dahulu untuk melihat valid atau tidaknya data.

(8)

H. Hasil Pre-test Uji Instrumen 1. Uji Validitas

Tahapan yang perlu dilakukan sebelum menyebar kuesioner pada responden yang menjadi sampel penelitian ini, dilakukan uji validitas pre-test pada 30 responden terlebih dahulu. Berdasarkan hasil dari pre-test yang dilakukan dengan 30 sampel terlihat semua pertanyaan dan pernyataan dijawab oleh responden tanpa ada satu pertanyaan dan pernyataan yang terlewatkan. Rentang waktu yang digunakan untuk menyelesaikan 30 kuesioner dilakukan 3 hari yaitu mulai tanggal 16 sampai dengan 18 Januari 2015.

Uji validitas pre-test dilakukan untuk mengetahui apakah butir-butir pada setiap pertanyaan dan pernyataan valid atau tidak. Sebelum masuk ke pertanyaan pada tiap variabel, ada 4 butir pertanyaan, yaitu (1) apakah anda mengikuti perkembangan pemberitaan maraknya kejadian pencurian di wilayah tempat tinggal anda, (2) apakah anda pernah mendengar atau mendapatkan informasi secara langsung perihal tindak pencurian dari korbannya, (3) apakah anda pernah menjadi korban pencurian, dan (4) apakah anda pernah melihat kejadian pencurian secara langsung. Pada 4 butir pertanyaan di atas penilaian hanya pada dua tingkatan, yaitu ya dan tidak. Pada butir pertanyaan selanjutnya terdapat dalam masing-masing variabel yang akan diteliti, yaitu variabel rasa takut menjadi korban kejahatan (fear of crime) dan variabel mekanisme coping.

a. Variabel Fear of crime

Selanjutnya pada variabel rasa takut menjadi korban kejahatan(fear of crime) terdapat 5 butir pernyataan yang masing-masing pernyataan terdiri dari lima

(9)

tingkatan jawaban. Pada 5 butir pernyataan dari variabel fear of crime terdapat 2 kategori penilaian, yaitu kategori rasa takut dan kategori tingkat kekhawatiran. Skor tertinggi diberi nilai 5 sedangkan skor terendah diberi nilai 1.

Pengujian validitas pada variabel fear of crime dilakukan dengan beberapa tahapan sehingga dihasilkan butir-butir pernyataan yang valid. Teknik yang digunakan untuk menguji butir pernyataan yang valid dengan menggunakan program olah data statistik yang kemudian dilihat pada r tabel sesuai dengan banyaknya sampel yang dipakai pada penelitian ini. Sampel pada penelitian ini adalah 30 responden, sehingga nilai r tabelnya sebesar 0,361, jadi butir pernyataan dinyatakan valid harus >0,361. Jika tidak melebihi nilai r tabel yang sudah ditentukan tersebut, maka secara otomatis butir pernyataan tersebut tidak valid dan harus dihilangkan.

b. Variabel Mekanisme Coping

Hal serupa juga dilakukan pada variabel mekanisme coping, pada kuesioner (terlampir) ada 9 butir pernyataan yang masing-masing pernyataan memiliki lima tingkatan penilaian. Kategori penilaian pada variabel mekanisme coping ini yaitu kategori tingkat kesetujuan, dimana variabel ini merupakan strategi penyesuaian untuk mencegah terjadinya kejahatan (khususnya pencurian) sesuai atau tidak untuk digunakan oleh masyarakat di lokasi penelitian ini. Teknik yang digunakan untuk menguji butir pernyataan yang valid dengan menggunakan program olah data statistik yang kemudian hasilnya dilihat pada r tabel sesuai dengan banyaknya sampel yang dipakai pada penelitian ini. Sampel pada penelitian ini adalah 30 responden, sehingga nilai r tabelnya

(10)

sebesar 0,361, jadi butir pernyataan yang dinyatakan valid harus >0,361. Jika tidak melebihi nilai r tabel yang sudah ditentukan tersebut, maka secara otomatis butir pernyataan tersebut tidak valid dan harus dihilangkan.

I. Hasil Test Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas test dimaksudkan untuk melihat kembali apakah kuesioner telah benar-bebar handal ketika disebarkan pada penelitian sesungguhnya, yakni dengan mengambil 81 responden yang dijadikan sampel penelitian. Hal ini dilakukan untuk melihat konsistensi jawaban dari responden yang diuji saat melakukan pre-test melalui pemberian kembali kuesioner yang telah mengalami perbaikan pada butir pernyataan yang tidak valid pada uji validitas pre-test. Pada tahap uji test dengan 81 responden, rentang waktu yang digunakan yaitu 7 hari dimulai dari tanggal 20 sampai dengan 26 Januari 201

J. Teknik Pengolahan Data

Setelah data dari hasil penelitian ini dikumpulkan, maka untuk tahap selanjutnya adalah pengolahan data. Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut:

1. Setting Variabel

Pada tahap awal yaitu menginput semua data dari kuesioner, mulai dari identitas responden sampai jawaban responden. Untuk menginput data terlebih dahulu variabel viewnya disetting sesuai dengan yang ada pada kuesioner. Pada tahap penginputan data, kolom pertama sampai dengan

(11)

ke delapan diperuntukan untuk menampung data identitas responden yaitu dari mulai kelurahan/desa, jenis kelamin, usia, agama, pendidikan terakhir, pekerjaan, suku bangsa, dan status perkawinan. Sementara kolom ke sembilan sampai dengan delapan belas diperuntukan untuk menampung pernyataan yang ada dalam kuesioner, dari pernyataan yang ada di dalam kuesioner terdiri dari dua variabel, yaitu variabel fear of crime dan mekanisme coping dengan pertanyaan berskala ordinal.

2. Input Data

Setelah melakukan setting variabel dengan benar maka langkah selanjutnya adalah menginput data dengan mengeklik data view, input data dilakukan dengan memasukkan semua data. Data yang dimasukkan berupa identitas responden dan hasil jawaban dari responden.

3. Pemetaan Responden dan Jawaban Responden

Setelah input data selesai maka selanjutnya sudah dapat dilakukan analisa terhadap data tersebut. Maka selanjutnya adalah memetakan responden, tujuannya agar diperoleh gambaran mengenai karakteristik responden. Setelah responden dipetakan berdasarkan karakteristiknya, sekarang giliran jawaban responden yang dipetakan, tujuannya adalah untuk mendeskripsikan jawaban yang diberikan responden. Berdasarkan jawaban yang telah diperoleh tersebut selanjutnya bisa dideskripsikan. 4. Uji Korelasi

Setelah langkah-langkah di atas telah dilakukan, maka untuk selanjutnya dilakukan uji korelasi yang bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya

(12)

hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih. Uji korelasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji korelasi Rank Spearman.

K. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Fungsi pokok dalam teknik analisa data ini adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk diamati (Singarimbun dan Effendi, 1989). Uji statistik pada penelitian ini menggunakan uji korelasi. Korelasi dapat diartikan sebagai hubungan antarvariabel dan atau hubungan yang bersifat prediksi dari variabel bebas (independent) terhadap variabel tergantung (dependent) (Soepeno, 1997). Uji korelasi yang digunakan yaitu dengan uji korelasi tata jenjang Sperman’s (Rank Sperman).

Gambar

Tabel 2. Operasionalisasi Konsep Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan variasi komposisi yang dilakukan pada toner buatan juga berpengaruh terhadap sifat magnetik, pada toner komposisi polimer, fly ash dan karbon (50:30:20) dengan

Secara internal, dalam diri anak juga terjadi perubahan- perubahan yang mendorongnya untuk lebih interesting (menarik) terhadap interaksi pertemanan dan pergaulan

Judul skripsi : Tinjauan Ushul Fiqih Terhadap Fatwa Yusuf al-Qardlawi Tentang Kebolehan Seorang Muslim Menerima Warisan Dari Kerabat Non Muslim.. NO TANGGAL

Didalam IDE Arduino terdapat library yang beberapa sudah ada menjadi dasar tersimpan di sistem, namun jika ada perangkat alat lainnya yang belum ada library , maka

Kemudian pemilihan obyek penelitian yaitu implementasi decision tree pada hasil seleksi PPDB di Kota Surakarta dengan pertimbangan jumlah data yang ada banyak

Jika modul Bluetooth Hc-05 mendapatkan data serial dari aplikasi di smartphone, data tersebut akan diteruskan ke Arduino Nano.. Arduino akan mencocokkan data yang

Kepada staf dan seluruh dosen Fakultas Ilmu Kesehatan terkhusus Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan membimbing saya

Data laporan keuangan dalam bentuk Laporan Target dan Realisasi Penarimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Laporan Target dan Realisasi penerimaan pajak Kota