• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Profil SMK N 1 Metro - Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dan Motivasi Belajar Pesera Didik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam DI KELAS X SMK NEGERI METRO - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Profil SMK N 1 Metro - Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dan Motivasi Belajar Pesera Didik Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam DI KELAS X SMK NEGERI METRO - Raden Intan Repository"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Profil SMK N 1 Metro

1. sejarah singkat berdirinya SMK N 1 Metro

SMK Negeri 1 Metro berlokasi di jalan kemiri 15A Iring Mulyo Kecamatan Metro Timur Kota Metro. Dengan batas-batas: utara berbatasan dengan tanah perumahan penduduk, sebelah selatan berbatasan dengan jalan kemiri, sebelah barat berbatasan dengan SMK Negeri 3 Metro.

Sejarah singkat berdirinya SMK Negeri 1 Metro, semula diberi nama SMEA Persiapan, dan mulai didirikan tanggal 1 Agustus 1965, didukung oleh Panitia SMEA Negeri 1 Metro. Pembentukan Panitia SMEA Negeri 1 Metro tersebut dimulai tanggal 1 Januari 1965 dilindungi oleh catur tunggal yang terdiri dari:

1. Bupati Kepala Lampung Tengah

2. Kepala Pengendali Negeri Lampung Tengah 3. Komando Resort Kepolisian 611 Lampung Tengah 4. Komandan Kodim 0411 Lampung Tengah

Siswa mulai belajar pada tanggal 1 Agustus 1965 dan tempat belajarnya SMEP Negeri Metro, yang sekarang menjadi SMPN 3 Metro. Kemudian SMEA Persiapan tersebut diresmikan menjadi SMEA Negeri 1 Metro pada tanggal 1 Agustus 1965 oleh Kantor Ditjen Diknas dan Menengah Provinsi Lampung, Bapak Ismangun (Alm). Pada tahun 1970 tempat belajar pindah ke SMEA Negeri 1 Metro yang berlokasi di Jalan Kemiri 15A Metro Lampung Tengah dan sekolah tersebut dalam keadaan belum selesai jadi bangunan gedungnya.

(2)

puluh sembilan juta rupiah). Sedangkan pemborongannya oleh CV. Rumpun dengan Direktur Bapak Zen Datu, yang informasi serah terima secara administrasi pada tahun 1973 dengan Kantor Daerah Ditjen Provinsi Lampung

Kepala Sekolah sejak SMEA Persiapan sampai sekarang ini mengalami beberapa pergantian, yaitu antara lain:

1. A. Mashuri DM, BA (Kepala Sekolah SMEA Persiapan Periode 1965-1966)

2. TMD Nasution (Kepala Sekolah SMEA Negeri Periode 1966-1968) 3. Drs. Soegiyanto (Kepala Sekolah SMEA Negeri Periode 1968-1975) 4. Dudun Abdullah (Alm) (Kepala SMEA Negeri Metro Periode

1975-1983)

5. Drs. Basri DJ (Kepala SMEA Negeri Metro Periode 1983-1990) 6. Drs. Djoko Sampurno (Alm) (Kepala SMEA Negeri Metro Periode

1990-1995)

7. Drs. Mashuri DM, BA (Kepala SMEA Negeri Metro Periode 1995-1996)

8. Drs. Rosyidi Zahari (Kepala SMK Negeri Metro Periode 1999-2002) 9. Drs. Sudjadi Margono (Kepala SMK Negeri Metro Periode

2002-2003)

10.Drs. Hj. Asnayus (Kepala SMK Negeri Metro Periode 2003-2005) 11.Hj. Djumijati, S.Pd (Kepala SMK Negeri 1 Metro Periode 2005 sd.

2013)

12.Dra. Dwi Widyaningsih (Kepala SMK N 1 Metro2014- sekarang)

2. Identitas Sekolah Menengah Kejuruan 1 Kota Metro

1. Nama Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Negeri 1 Metro

2. NPSN : 10807612

3. NSS : 401126104001

4. Alamat

(3)

b. Kelurahan : Iringmulyo

h. E-mail : smk1metro@yahoo.co.id

5. Luas Lahan Sekolah : 17.020

6. Luas Bangunan Sekolah : 10.183

7. Jumlah Ruang Kelas : 33

h. Ruang Unit Produksi/Business Center : 1

i. Ruang Praktik Akuntansi : 1

j. Ruang Praktik Administrasi Perkantoran : 1

k. Ruang Praktik Penjualan : 1

l. Ruang Praktik Perhotelan : 1

(4)

u. Ruang Ibadah : 1

v. Raung BP/BK : 1

w. Ruang Kantin : 5

x. Ruang Serba Guna / Aula : 1

y. Ruang Kantin Sekolah : 1

z. Ruang Toilet : 18

aa. Ruang Gudang : 1

bb. Ruang Penjaga Sekolah : 2

cc. Ruang Dapur : 1

dd. Kamar Mandi/WC Guru : 4

ee. Kamar Mandi/WC Murid : 12

ff. Gudang : 1

gg. Rumah Penjaga Sekolah : 1

hh.Bank Sampah : 1

9. Jumlah Murid : 1019 orang

10.Jumlah Guru

PNS : 78

Non PNS : 14

VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH

1. Visi

Dalam melaksanakan kegiatannya, SMK Negeri 1 Metro senantiasa berpandangan jauh kedepan dengan berpegang pada visi sekolah yaitu: “Menjadi Sekolah yang Unggul, berkarak termulia dan berwawasan Lingkungan”

2. Misi Sekolah

Agar visi tersebut dapat dilaksanakan perlu adanya misi sekolah yaitu: 1. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi sekolah secara

(5)

2. Menyelenggarakan proses pembelajaran dan layanan bimbingan konseling secara profesional ,bermutu dan bertanggungjawab, sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan teknologi terkini.

3. Menyusun dan mengembangkan kurikulum sekolah secara periodic dengan mengintegrasikan nilai nilai karakter mulia, pelestarian lingkungan hidup, pengembangan teknologi, serta kebutuhan dan potensi daerah dengan melibatkan seluruh stakeholder.

4. Mengintegrasikan nilai nilai budi pekerti luhur dan karakter mulia dalam kurikulum dan kehidupan sehari hari.

5. Mengintegrasikan pengetahuan dan teknik pelestarian lingkungan hidup dalam kurikulum dan kehidupan sehari hari untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bebas polusi udara, polusi suara dan polusi bau sehingga memberikan kenyamanan dalam penyelenggaraan proses pendidikan.

6. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan diri, serta aktivitas non akademis lainnya dan memfasilitasi dengan sarana yang memadai dan pelatih yang kompeten.

7. Melibatkan dunia usaha, dunia industri, institusi pasangan dan masyarakat dalam proses pendidikan dan pelatihan sesuai dengan prinsip prinsip pendidikan system ganda.

8. Melaksanakan proses pendidikan dengan mengedepankan

kedisiplinan, ketertiban dan tanggungjawab dari semua pihak dalam proses pendidikan dengan berdasarkan pedoman akademik yang telah ditentukan.

9. Melestarikan, melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara optimal

10. Mengutamakan pemanfaatan daurulang dengan cara 3R (Reuse, Reduse, Recycle)

(6)

SMK Negeri I Metro dalam melaksanakan proses pendidikan dan Pelatihan terhadap peserta didik adalah menjadi sekolah yang bermutu unggul, senantiasa dalam lingkungan yang bersih, rapi, sehat, harmonis, saling menghormati, dan disiplin menuju sekolah yang maju serta lulusannya mampu berkiprah di dunia kerja dan hidup sukses di masyarakat.

4. Sasaran

1. Terwujudnya Manajemen Sekolah yang terstandar

2. Program Studi Keahlian Tata Niaga Kompetensi Pemasaran sebagai program studi keahlian yang berpotensi berstandar nasional

3. Terselenggaranya Uji Kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Nasional (SKN)

4. 40% siswa mendapatkan nilai matematika 6,0, dan bahasa inggris minimal 7,0

5. 3 orang guru produktif setiap program keahlian memiliki sertifikat kompetensi industry

6. 50% guru yang mengajar sesuai kurikulum 2004 menggunakan bahan ajar (modul)

7. 50% siswa memanfaatkan moduli nteraktif melalui internet

8. Siswa kompetensi keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Akomodasi Perhotelan, Jasa Boga menjuarai Promosi Kompetensi Siswa Tingkat Propinsi dan Tingkat Nasional

9. Ruang dan peralatan praktik memenuhi standar pelayanan minimal 10. Siswa mampu meraih kejuaraan dalam kegiatan kepramukaan,

kerohanian, dan olah raga di tingkat Provinsi. 11. Menerapkan Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)

12. Terwujudnya peningkatan kompetensi keahlian masyarakat dalam rangka pemberdayaan potensi daerah.

(7)

SMK Negeri 1 Metro memiliki 4 (empat) Program Studi Keahlian dan 5 (lima) Kompetensi Keahlian, yaitu:

1. Program Studi Keahlian Keuangan dengan Kompetensi Keahlian Akuntansi

2. Program Studi Tata Niaga dengan Kompetensi Keahlian Pemasaran 3. Program Studi Administrasi dengan Kompetensi Keahlian Administrasi

Perkantoran

4. Program Studi Pariwisata dengan Kompetensi Keahlian: a. Akomodasi Perhotelan

an Pendidikan Usia Kelamin Kebutuhan

(8)

Lainnya

an Pendidikan Usia Kelamin Kebutuhan

(9)

Berdasarkan tabel diatas jelas bahwa secara keseluruhan tenaga pendidik di SMK N 1 Metro sudah memilki kualifikasi pendidikan yang sesuai untuk mengajar pada jenjang pendidikan menengah atas yaitu strata satu (S1).

(10)

Total 12 146 147 59 350 Sumber ; daftar peserta didik kelas x smk n 1 Metro.

Oleh karena jumlah populasi kurang dari 100 responden maka penelitian ini menggunakan penelitian populasi yaitu semua yang terdapat dalam populasi dijadikan responden.

Berdasarkan ketentuan diatas, penulis menetapkan 10% ( sepuluh persen). Jumlah sampel dari 35 peserta didik di kelas X. Dari jumlah tersebut diharapkan dapat menghasilkan data primer dalam rangka pengolahan dan analisa data. Sehingga hasilnya dapat dijadikan fakta yang berfungsi untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah di ajukan.

B.Hasil Pengujian Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Validitas Instrumen

Responden uji coba dalam penelitian ini sebanyak 35 orang peserta didik kelas X (sepuluh) di SMK N 1 Metro, sehingga harga df dapat diketahui dengan mengunakan rumus:

df = N - nr

Keterangan:

df : degrees of freedom

N : Number of Cases

nr : Banyaknya variabel yang kita korelasikan, karena variabel yang dikorelasikan hanya 2 buah maka nr= 2

Jadi, df = N-nr =35-2 =33 . Dengan diperolehnya df maka besarnya “r” yang tercantum dalam tabel nilai “r’ Product Moment pada taraf 5% yaitu 0,344.1

1

(11)

Berikut hasil uji validitas instrumen penelitian kompetensi profesional guru PAI dan motivasi belajar peserta didik melalui aplikasi program SPSS :

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Profesional Guru PAI

No. Soal r hitung r table Keterangan

Soal 1 0,506 0,344 Valid

Soal 2 0,290 0,344 Tidak Valid

Soal 3 0,360 0,344 Valid

Soal 4 0,511 0,344 Valid

Soal 5 0,435 0,344 Valid

Soal 6 0,394 0,344 Valid

Soal 7 0,648 0,344 Valid

Soal 8 0,521 0,344 Valid

Soal 9 0,521 0,344 Valid

Soal 10 0,470 0,344 Valid

Soal 11 0,577 0,344 Valid

Soal 12 0,543 0,344 Valid

Soal 13 0,448 0,344 Valid

Soal 14 0,539 0,344 Valid

Soal 15 0,397 0,344 Valid

Soal 16 0,467 0,344 Valid

Soal 17 0,307 0,344 Tidak Valid

Soal 18 0,408 0,344 Valid

Soal 19 0,263 0,344 Tidak Valid

Soal 20 0,319 0,344 Tidak Valid

Soal 21 0,401 0,344 Valid

Soal 22 0,270 0,344 Tidak Valid

Soal 23 0,521 0,344 Valid

(12)

Soal 25 0,354 0,344 Valid

Data pada tabel di atas, diketahui bahwa dari 25 soal dalam instrumen penelitian tentang kompetensi profesonal guru PAI dari hasil uji validitas ternyata ada 5 soal yang tidak valid dikarenakan nilai “r” hitung lebih kecil dari nilai “r” tabel (0,344), yaitu soal nomor 2, 17, 19, 20 dan 22. Dengan demikian dari hasil uji validitas tersebut maka hanya 20 soal instrumen kompetensi profesional guru PAI saja yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro.

Tabel 4.3

Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Peserta Didik No

Soal

r hitung r table Keterangan

Soal 1 0,406 0,344 Valid

Soal 2 0,392 0,344 Valid

Soal 3 0,424 0,344 Valid

Soal 4 0,292 0,344 Tidak Valid

Soal 5 0,084 0,344 Tidak Valid

Soal 6 0,381 0,344 Valid

Soal 7 0,039 0,344 Tidak Valid

Soal 8 0,390 0,344 Valid

Soal 9 0,158 0,344 Tidak Valid

Soal 10 0,398 0,344 Valid

Soal 11 0,443 0,344 Valid

Soal 12 0,445 0,344 Valid

Soal 13 0,361 0,344 Valid

Soal 14 0,487 0,344 Valid

(13)

Soal 16 0,367 0,344 Valid penelitian tentang motivasi belajar peserta didik dari hasil uji validitas ternyata ada 5 soal yang tidak valid dikarenakan nilai “r” hitung lebih kecil dari nilai “r” tabel (0,344), yaitu soal nomor 4, 5, 7, 9, dan 20 . Dengan demikian dari hasil uji validitas yang terpakai 20 soal instrumen tentang motivasi belajar peserta didik yang dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro

2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Berikut hasil uji reliabilitas instrumen penelitian kompetensi profesional guru PAI dan motivasi belajar peserta didik melalui aplikasi program SPSS:

Tabel 4.4

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian r

hitung

r table Keterangan

Kompetensi Profesional Guru PAI

1,023

0,344 Reliabel

(14)

Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas pada tabel di atas diketahui bahwa nilai “r” hitung instrumen penelitian kompetensi profesional guru PAI dan motivasi belajar peserta didik lebih besar dari nilai “r” tabel. Artinya seluruh instrumen penelitian reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui kompetensi profesional guru PAI dan motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

C.Gambaran Variabel Penelitian

Variabel-variabel bebas dan terikat diatas, dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

Tabel 4.5

Variabel Independent/ variabel bebas

No Variabel bebas Indikator

1 Kompetensi guru profesional Menguasai keilmuan sesuai bidang, Mengelola program belajar mengajar, Mengelola kelas,

Menggunakan media/sumber dan teknologi,

Menguasai keilmuan sesuai bidang,

2 Motivasi belajar siswa Adanya hasrat dan keinginan

berhasil

Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

Adanya harapan dan cita-cita masa depan

Adanya penghargaan dalam

belajar

Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

(15)

Tabel 4.6

Variabel Dependent/ variabel terikat

No Variabael terikat Indikator

1 Hasil belajar siswa 1) Skor 100 – 70 dikategorikan

hasil belajar PAI peserta didik tuntas

2) Skor 69 – 0 dikategorikan hasil belajar PAI peserta didik belum tuntas

1. Variabel Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

Data yang dikumpulkan untuk mengetahui kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 20 item soal yang diberikan kepada 50 orang peserta didik kelas X di SMK N 1 Metro. Hasil penyebaran kuesioner tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui nilai yang diperoleh responden yang tertinggi dan terendah, nilai rata-rata, nilai tengah, dan nilai yang sering muncul. Adapun hasil analisis data skor responden penelitian tentang kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK N 1 Metro, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7

Deskripsi Data Kompetensi Profesional Guru PAI

Responden 50

Rata-Rata 65,6

Nilai Tengah 65

Nilai yang Sering Muncul 73

Nilai Terendah 49

Nilai Tertinggi 77

(16)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh responden penelitian yang menjawab kuesioner penelitian tentang kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebesar 65,6. Nilai tertinggi yang diperoleh responden 77 dan nilai yang terendah yaitu 49. Adapun distribusi frekuensi data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner tentang kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK N 1 Metro, dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Data Kompetensi Profesional Guru PAI

(17)

68,00 1 ,7 2,0 62,0

69,00 3 2,0 6,0 68,0

70,00 1 ,7 2,0 70,0

71,00 1 ,7 2,0 72,0

72,00 2 1,3 4,0 76,0

73,00 7 4,6 14,0 90,0

74,00 3 2,0 6,0 96,0

77,00 2 1,3 4,0 100,0

Total 50 32,7 100,0

Total 153 100,0

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa kompetensi profesional guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMK N 1 Metro sebagian besar berada pada skor 73 yaitu sebesar 14 %.

Kemudian untuk mengetahui tingkat capaian responden terhadap masing-masing variabel berdasarkan kuesioner yang disebarkan digunakan rumus:

% 100

Re 

sponden butir

skorjawabantertinggi

Skor

Kriteria yang digunakan adalah yang dikemukakan Nana Sudjana untuk menginterpretasikan skor yang dicapai tiap variabel dengan kategori sebagai berikut:

(18)

0 – 49% : Tidak baik

Dengan demikian dari rumusan di atas diperoleh persentase pencapaian responden penelitian tentang kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro sebesar 81,9%. Berdasarkan pengkategorian di atas dapat diinterpretasikan bahwa kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro dikategorikan baik.

2. Variabel Motivasi Belajar Peserta Didik

Data yang dikumpulkan mengenai motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro diperoleh melalui penyebaran kuesioner sebanyak 20 item soal yang diberikan kepada 50 orang peserta didik. Hasil penyebaran kuesioner tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahui nilai diperoleh responden yang tertinggi dan terendah, nilai rata-rata, nilai tengah, dan nilai yang sering muncul. Berikut hasil analisis data skor responden penelitian tentang motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro:

Tabel 4.9

Deskripsi Data Motivasi Belajar Peserta Didik

Responden 168

Rata-Rata 118,5

Nilai Tengah 118

Nilai yang Sering Muncul 120

Nilai Terendah 110

Nilai Tertinggi 129

(19)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata yang diperoleh responden penelitian yang menjawab kuesioner penelitian tentang motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 118,5. Nilai tertinggi yang diperoleh responden 129 dan nilai yang terendah yaitu 110. Berikut distribusi frekuensi data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner tentang motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar Peserta Didik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 110 1 ,6 ,6 ,6

111 5 3,0 3,0 3,6

112 4 2,4 2,4 6,0

113 4 2,4 2,4 8,3

114 14 8,3 8,3 16,7

115 14 8,3 8,3 25,0

116 12 7,1 7,1 32,1

117 16 9,5 9,5 41,7

118 15 8,9 8,9 50,6

119 13 7,7 7,7 58,3

120 21 12,5 12,5 70,8

121 14 8,3 8,3 79,2

122 11 6,5 6,5 85,7

123 8 4,8 4,8 90,5

124 4 2,4 2,4 92,9

125 4 2,4 2,4 95,2

(20)

127 3 1,8 1,8 99,4

129 1 ,6 ,6 100,0

Total 167 100,0 100,0

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebagian besar berada pada nilai 120 yaitu sebesar 12,5%. Dapat dipahami bahwa skor responden penelitian tentang motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro yang paling banyak pada skor 120, dengan nilai rata-rata skor keseluruhan responden adalah 118,5.

Kemudian untuk mengetahui tingkat capaian responden terhadap masing-masing variabel berdasarkan uesioner yang disebarkan digunakan rumus:

% 100

Re 

sponden butir

skorjawabantertinggi

Skor

Kriteria yang digunakan adalah yang dikemukakan Nana Sudjana untuk menginterpretasikan skor yang dicapai tiap variabel dengan katagori sebagai berikut:

90 – 100% : Sangat baik

80 – 89% : Baik

60 – 79% : Cukup

50 – 59% : Kurang baik

0 – 49% : Tidak baik

(21)

bahwa motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metrodikategorikan cukup baik.

3. Variabel Hasil Belajar Peserta Didik

Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMK N 1 Metro, diambil dari nilai hasil ulangan semester Ganjil. Berikut deskripsi hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro tersebut:

Tabel 4.11

Deskripsi Data Hasil Belajar Peserta Didik

Responden 168

Rata-Rata 3,62

Nilai Tengah 3,63

Nilai yang Sering Muncul 3,64

Nilai Terendah 3,22

Nilai Tertinggi 3,95

Jumlah 608,19

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 3,62. Nilai tertinggi yang diperoleh responden 3,95 dan nilai yang terendah yaitu 3,22. Berikut distribusi frekuensi hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro:

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Peserta Didik

Frequency Percent Valid Percent

(22)

Valid 3,22 1 ,6 ,6 ,6

3,26 1 ,6 ,6 1,2

3,27 1 ,6 ,6 1,8

3,29 1 ,6 ,6 2,4

3,32 2 1,2 1,2 3,6

3,38 1 ,6 ,6 4,2

3,39 4 2,4 2,4 6,5

3,40 1 ,6 ,6 7,1

3,43 1 ,6 ,6 7,7

3,45 5 3,0 3,0 10,7

3,47 4 2,4 2,4 13,1

3,48 1 ,6 ,6 13,7

3,50 14 8,3 8,3 22,0

3,51 1 ,6 ,6 22,6

3,52 8 4,8 4,8 27,4

3,53 2 1,2 1,2 28,6

3,54 3 1,8 1,8 30,4

3,55 1 ,6 ,6 31,0

3,56 6 3,6 3,6 34,5

3,57 1 ,6 ,6 35,1

3,58 7 4,2 4,2 39,3

3,59 1 ,6 ,6 39,9

3,60 4 2,4 2,4 42,3

3,61 1 ,6 ,6 42,9

3,62 7 4,2 4,2 47,0

(23)

3,64 15 8,9 8,9 58,9

3,65 1 ,6 ,6 59,5

3,66 4 2,4 2,4 61,9

3,67 2 1,2 1,2 63,1

3,68 12 7,1 7,1 70,2

3,70 11 6,5 6,5 76,8

3,72 5 3,0 3,0 79,8

3,75 8 4,8 4,8 84,5

3,77 5 3,0 3,0 87,5

3,78 3 1,8 1,8 89,3

3,79 3 1,8 1,8 91,1

3,81 5 3,0 3,0 94,0

3,82 1 ,6 ,6 94,6

3,85 2 1,2 1,2 95,8

3,87 2 1,2 1,2 97,0

3,89 1 ,6 ,6 97,6

3,91 2 1,2 1,2 98,8

3,93 1 ,6 ,6 99,4

3,95 1 ,6 ,6 100,0

Total 168 100,0 100,0

(24)

yang digunakan adalah yang dikemukakan Nana Sudjana untuk menginterpretasikan skor yang dicapai tiap variabel dengan kategori sebagai berikut:

90 – 100% : Sangat baik 80 – 89% : Baik 60 – 79% : Cukup 50 – 59% : Kurang baik 0 – 49% : Tidak baik

Dengan demikian dari rumusan di atas diperoleh persentase hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 90,5%. Berdasarkan pengkategorian di atas dapat diinterpretasikan bahwa hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dikategorikan sangat baik.

D.Analisis Data

1. Pengujian Persyaratan Analisis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji statistik yaitu analisis korelasi dan regresi. Akan tetapi sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas. Karena penelitian menggunakan analisis statistik, maka data penelitian harus berdistribusi normal dan data bersifat homogen. Berikut hasil uji normalitas dan homogenitas data penelitian:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data sebagai persyaratan analisis dalam melakukan pengujian hipotesis. Analisis jalur yang digunakan dalam penelitian ini mensyaratkan bahwa data variabel harus berdistribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas data ketiga variabel penelitian yaitu variabel kompetensi pedagogik guru PAI, motivasi belajar peserta didik, dan hasil belajar peserta didik dilakukan dengan menggunakan teknik Chi Kuadrat (2

(25)

Dalam perhitungannya peneliti menggunakan alat Bantu program SPSS 11.5 dengan ketentuan atau hasil uji berdasarkan kriteria apabila nilai r (probability value/critical value) lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat

 yang ditentukan maka Ho ditolak, artinya variabel yang diuji mengikuti distribusi normal.

Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji normalitas variabel kompetensi pedagogik guru PAI, motivasi belajar peserta didik, dan hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas Variabel Kompetensi Profesional Guru PAI Tests of Normality

Variabel

Penelitian

Kolmogorov-Smirnov(a)

Statistic Df Sig.

Kompetensi Profesional Guru PAI ,106 168 ,000

Berdasarkan tabel di atas diperoleh diperoleh nilai r hitung variabel kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro lebih kecil dari pada tingkat  yang digunakan (0.05) yaitu 0.000 < 0.05. Artinya variabel kompetensi profesional guru PAI di SMK N 1 Metro berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.

(26)

Tabel 4.14

Hasil Uji Normalitas Variabel Motivasi Belajar Peserta Didik Tests of Normality

Variabel Penelitian Kolmogorov-Smirnov(a)

Statistic df Sig.

Motivasi Belajar Peserta Didik 0,884 168 ,000

Berdasarkan tabel di atas diperoleh diperoleh nilai r hitung variabel motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro lebih kecil dari pada tingkat

 yang digunakan (0.05) yaitu 0.000 < 0.05. Artinya variabel motivasi belajar peserta didik di SMK N 1 Metro berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.

Selanjutnya hasil uji normalitas hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Normalitas Variabel Prestasi Belajar Tests of Normality

Variabel Penelitian

Kolmogorov-Smirnov(a)

Statistic df Sig.

(27)

Berdasarkan tabel di atas diperoleh diperoleh nilai r hitung variabel hasil belajar peserta di SMK N 1 Metro lebih kecil dari pada tingkat  yang digunakan (0.05) yaitu 0.000 < 0.05. Artinya variabel hasil belajar peserta di SMK N 1 Metro berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.

Dengan demikian berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa semua data variabel penelitian yaitu variabel kompetensi profesional guru PAI, motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro semuanya berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel.

b. Uji Homogenitas

Selanjutnya pengujian persyaratan kedua dalam melakukan uji hipotesis, data variabel penelitian harus bersifat homogen, yaitu pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji homogenitas variansi yang digunakan untuk membandingkan dua buah perubahan bebas.

Pengujian homogenitas varians variabel kompetensi profesional guru PAI, motivasi belajar peserta didik, dan hasil belajar PAI peserta didik di SMK N 1 Metro dilakukan dengan menggunakan Uji-F. Dengan ketentuan jika F

hitung< Ftabel, maka varians dari kelompok tersebut homogen.

Dalam melakukan pengujian homogenitas dengan menggunakan rumus di atas, dalam aplikasinya peneliti menggunakan program SPSS 11.5 dengan kriteria uji apabila nilai r lebih kecil atau sama dengan (=) dari tingkat

yang ditentukan, maka skor-skor pada variabel tersebut menyebar secara homogen.

(28)

motivasi belajar peserta didik, dan hasil belajar PAI peserta didik di SMK N 1 Metro menyebar secara homogen. Berikut hasil perhitungannya:

Tabel 4.16

Hasil Uji Homogenitas Kompetensi Profesional Guru PAI Dan Hasil Belajar Peserta Didik

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1,035 15 150 0,423

Tabel 4.17

Hasil Uji Homogenitas Motivasi Belajar Peserta Didik Dan Hasil Belajar Peserta Didik

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1,001 16 149 0,459

(29)

2. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama yang akan diuji kebenarannya dalam penelitian ini adalah ” Semakin baik motivasi belajar mahasiswa maka akan semakin meningkat prestasi belajar mahasiswa prodi PAI di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.”. Untuk menguji hipotesis pertama tersebut, peneliti menggunakan uji statistik korelasi sederhana yang dalam analisisnya menggunakan aplikasi program SPSS.

Untuk dapat mengetahui kuat lemahnya tingkat atau derajat keeratan pengaruh antara variabel, secara sederhana berdasarkan tabel nilai koefisien korelasi dari Guilford Emperical Rulesi berikut:

Tabel 4.18

Pengaruh sangat kuat/ sangat tinggi

Berikut hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS tipe 11.5:

Tabel 4.19

Hasil Analisis Korelasi Kompetensi Profesional Guru PAI dengan Hasil Belajar Peserta Didik

(30)

Emosional Prestasi

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel di atas, menunjukkan bahwa koefisen korelasi variabel kompetensi profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 0,843. Dengan demikian berdasarkan kategori tingkat keeratan pengaruh, maka nilai koefisien korelasi variabel kompetensi profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dikategorikan pengaruhnya kuat/tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesioanl guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro memiliki pengaruh yang kuat/tinggi.

(31)

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan program SPSS pada tabel 21 dapat diketahui nilai keberartian koefisien korelasi, yaitu nilai r lebih kecil dari pada tingkat  yang digunakan (yaitu 0,05) atau 0,000<0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya ada pengaruh yang berarti/signifikan antara kompetensi profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

Berdasarkan uraian hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru PAI dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dengan kekuatan pengaruh sebesar 0,843. Hal ini berarti semakin baik kompetensi profesional guru PAI akan diikuti dengan semakin meningkatnya hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

Dengan demikian berdasarkan uji statistik korelasi sederhana melalui perhitungan dengan aplikasi program SPSS, ternyata hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima yaitu ” Semakin baik tingkat kompetensi profesional guru PAI maka akan semakin meningkat hasil belajar peserta didik terhadap mata mata pelajaran PAI di SMK N 1 Metro.”

b. Pengujian Hipotesis Kedua

(32)

Tabel 4.20

Hasil Analisis Korelasi Motivasi Belajar Peserta Didik dengan Hasil Belajar Peserta Didik

Correlations

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel di atas, menunjukkan bahwa koefisen korelasi variabel motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro sebesar 0,921. Dengan demikian berdasarkan kategori tingkat keeratan pengaruh, maka nilai koefisien korelasi variabel motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dikategorikan pengaruhnya kuat/tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro memiliki pengaruh yang kuat/tinggi.

(33)

 tertentu maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh yang berarti/signifikan antara motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi dengan program SPSS pada tabel 22 dapat diketahui nilai keberartian koefisien korelasi, yaitu nilai r lebih kecil dari pada tingkat

yang digunakan (yaitu 0,05) atau 0,000<0,05, sehingga Ho ditolak. Artinya terdapat ada pengaruh yang berarti/signifikan antara motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro.

Berdasarkan uraian hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar peserta didik dengan hasil belajar peserta didik di SMK N 1 Metro dengan kekuatan pengaruh sebesar 0,921. Hal ini berarti semakin baik motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI akan diikuti dengan semakin meningkatnya hasil belajar peserta didik terhadap mata pelajaran PAI di SMK N 1 Metro.

Gambar

Tabel 4.1 Data siswa kelas X SMK N 1 Metro
Tabel 4.2
tabel (0,344), yaitu soal nomor 2, 17, 19, 20 dan 22. Dengan demikian dari hasil
tabel (0,344), yaitu soal nomor 4, 5, 7, 9, dan 20 . Dengan demikian dari hasil uji
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengantar Tugas Akhir: Jurusan Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta. Biliar adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori

Perasaan tidak enak ketika berkonflik dengan istri, istri mengatakan belum mampu keluar dari rumah tetapi sudah berbuat kasar Teman yang masih banyak tinggal bersama

Menurut wilkinson, selain terapi keluarga dan terapi kelompok, meningkatnya tingkat depresi pada lansia di panti wredha atau penampungan-penampungan yang bersifat

Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu adanya sebuah pendefinisian solusi IT apa saja yang dapat mendukung proses bisnis dan rekayasa kebutuhan SI/TIyang berbasis

Lingkungan keluarga memberikan sumbangan efektif sebesar 9,8% terhadap minat menjadi guru; (2) terdapat pengaruh persepsi mahasiswa tentang PPG terhadap minat menjadi

Kemudian dilakukan uji dengan Fisher Exact Test dan diperoleh Exact Test sebesar 0,668 yang berarti &gt;0,05 sehingga tidak terdapat hubungan antara ADL dengan depresi pada

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui perubahan fisikokimia buah alpukat selama penyimpanan pada suhu ruang dan suhu refrigerator, mengetahui hubungan antara warna

Latar Belakang: Harga diri tidak terbentuk dari lahir, tetapi dipelajari dari pengalaman unik seseorang dalam dirinya sendiri, dengan orang terdekat, dan dengan