• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Metode. Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Metode. Penelitian"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis Penelitaian Metode Penelitian

Unit Analisa Time Horizon

T-1 Korelatif Survey Individu-Karyawan Cross Sectional

T-2 Korelatif Survey Individu-Karyawan Cross Sectional

T-3 Korelatif Survey Individu-Karyawan Cross Sectional

T-4 Deskriftif Survey Individu-Karyawan Cross Sectional

T-5 Deskriftif Survey Individu-Karyawan Cross Sectional

T-6 Deskriftif Survey Individu-Karyawan Cross Sectional

3.2 Operasional Variabel Penelitian

Untuk mengukur suatu obyek penelitian, harus terlebih dahulu merumuskan definisi variabel yang akan diukur. Definisi variabel pada tingkat empiris dinamakan definisi opersional variabel.

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel Masri & Sofian (1995 : 46).

(2)

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel

Indikator utama Ukuran Sekala penguji an Penilaian prestasi kerja Kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku dan prestasi kerja karyawan -Penilaian terhadap kualitas kerja -Penilaian terhadap produktifitas kerja -Penilaian terhadap pengetahuan jabatan -Penilaian terhadap Reliability -Penilaian terhadap Availability -Penilaian terhadap Independence kerja -Tinggi rendahnya kualitas kerja -Tinggi rendahnya produktifitas kerja -Tinggi rendahnya pengetahuan jabatan -Tinggi rendahnya Reliability -Tinggi rendahnya Availability -Tinggi rendahnya Independence kerja Likert

(3)

Analisa jabatan Analisa Jabatan adalah suatu studi yang secara sistematis dan teratur mengumpulkan semua informasi dan fakta yang berhubungan dengan suatu jabatan. -Pemetaan Jabatan, lokasi kerja. -Besarnya upah.

-Hubungan kerja dan

jabatan dalam organisasi. -Tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam memangku jabatan -Peralatan dan bahan yang digunakan. -Kondisi lingkungan

tempat kerja dan resiko kerja. -Persyaratan fisik, pengetahuan dan pendidikan. -Menentukan jabatan yang diperlukan perusahaan. -Menentukan gaji karyawan. -Membuat struktur organisasi. -Membuat job description. -Menentukan alat

dan bahan yang diperlukan. -Analisa kecelakaan kerja. -Menentukan Persyaratan fisik, dan pendidikan. Likert

(4)

Promosi jabatan perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggungjawab yang lebih tinggi. -Pengalaman (senioritas). -Kecakapan (ability). -Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan. -Lamanya bekerja. -Keahlian. -Kombinasi Senioritas dan keahlian. Likert

(5)

3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Tabel 3.3

Jenis dan Sumber Data Penelitian

Tujuan Data Jenis data Sumber data

T-1 Hubungan Prestasi

kerja dengan Promosi

Data Kuantitatif Primer

T-2 Hubungan Analisis

Jabatan dengan Promosi Jabatan

Data Kuantitatif Primer

T-3 Hubungan Prestasi

Kerja dan Analisa Terhadap Promosi Jabatan

Data Kuantitatif Primer

T-4 Pengaruh Prestasi

kerja terhadap Promosi

Data Kuantitatif Primer

T-5 Pengaruh Analisis

Jabatan terhadap Promosi

Data Kuantitatif Primer

T-6 Pengaruh Prestasi

kerja dan Analisis Jabatan terhadap Promosi

(6)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Data sangat diperlukan untuk melakukan analisis dan pembahasan terhadap suatu masalah yang akan diteliti. Penulis dalam hal ini menggunakan 2 (dua) macam data, yaitu: a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumbernya. Data ini digunakan oleh penulis sesuai dengan kebutuhan dalam menunjang penelitian yang dilakukan. Sedangkan untuk mendapatkannya penulis menggunakan tiga cara yaitu:

1 Wawancara

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan kepada pimpinan, khususnya pimpinan departemen personalia untuk mendapatkan informasi mengenai sistem penilaian karyawan dan analisa jabatan yang digunakan dan sistem promosi karyawan di perusahaan tersebut.

2 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden.

3 Pengamatan langsung (observasi)

Penulis melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap objek penelitian dengan cara sistematik.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang sudah dipublikasikan dan sudah diolah oleh orang lain, dan pemakai tinggal memanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Di sini penulis menggunakan buku-buku referensi, literatur-literatur, bahan kuliah, dan kepustakaan lain yang berhubungan dengan obyek penelitian.

(7)

3.5 Uji Validitas Dan Reabilitas

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan telah valid dan reliabel, maka perlu diadakan pengujian terhadap kuesioner tersebut. Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk menguji pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun kepada sekelompok responden. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan dalam suatu uji coba terpakai (Aritonang, 1998:142). Adapun untuk melakukan uji coba terpakai ini disebabkan karena waktu yang tersedia untuk peneliti terbatas.

Uji validitas adalah untuk mengukur sejauh mana suatu alat pengukur betul-betul mengukur apa yang perlu diukur dengan menggunakan program komputer teknik SPSS Versi 12.00. Aritonang (1998:134).

Kuisioner dikatakan valid jika butir-butir pertanyaan didalamnya mampu mengungkapkan sesuatu yang benar-benar diukur kuesioner tersebut. Artinya, kuisioner itu mampu mengungkapkan perbedaan obyek atas dasar karakteristik yang diukur. Kuisioner dikatakan Reliabel jika memberikan hasil yang konsisten dalam pengukuran yang dilakukan berulang kali. Istijanto (2005 : 60)

3.6 Metode Analisis

1. Korelasi Product Moment

Metode analisis yang digunakan adalah Teknik Analisa Korelasi Product Moment yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel x1 (penilaian prestasi kerja) dan x2 (analisa jabatan) dengan variabel y (promosi jabatan). Kuat tidaknya hubungan variabel x dengan variabel y dapat diukur dengan suatu nilai yang disebut koefisien korelasi (r).

(8)

r =

( )

( )

∑ ∑

2 2 2 2

.

.

.

.

.

y

y

n

x

x

n

y

x

y

x

n

Keterangan :

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah sampel yang digunakan

x = variabel bebas (penilaian pelatihan kerja)

y = variabel tidak bebas (produktivitas kerja karyawan) Untuk menghitung nilai korelasi ganda dihitung dengan rumus:

2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1

.

x x r x rx ryx ryx yx r yx r

x

x

Ry

=

+

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X2 dan X2 secara bersama sama dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan y

rx1x2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2

2. Perhitungan regresi

Analisa regresi digunakan apabila peneliti ingin meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen (Y) bila variabel indefendenya diubah-ubah atau dimanufulasi maka untuk meramalkan kenaikan atau penurunan nilai variabel devenden dalam penelitian yang menggunakan dua prediktor (variabel X) maka nilai regresi dihitung dengan rumus :

(9)

3.7 Rancangan Uji Hipotesa

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan penelitian. Untuk mengetahui kebenaran dari perhitungan analisis korelasi, maka diperlukan pengujian hipotesis. Perumusan hipotesis yang akan di uji diberikan symbol Ho, sedangkan untuk hipotesis alternatif diberi symbol Ha. Pengujian hipotesis ini menggunakan distribusi t dengan tingkat resiko kesalahan / α = 0,05 dan derajat kebebasan sebesar n – 2.

Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1. Uji Korelasi

Untuk menguji hubungan antara variabel dalam hipotesis yang dilakukan dengan perhitungan korelasi product moment dan untuk membantu interpretasi koefisien korelasi dibantu dengan table pedoman koefisien relasi dibawah ini:

Tabel 3.4

Sekala Koefesien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,119 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

Hipotesisi 1: Ho : Tidak terdapat hubungan antara penilaian prestasi kerja dengan promosi karyawan pada PT. Professtama Teknik Cemerlang. Ha : Terdapat hubungan antara penilaian prestasi kerja dengan

(10)

Hipotesis ini akan menyatakan terdapat hubungan yang kuat antara penilian prestasi kerja dengan promosi karyawan apabila nilai r yang di dapatkan mendekati 1 dan dinyatakan lemah apabila niai r mendekati nol (lihat tabel interpretasi koefisien korelasi).

Untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antar variabel akan dilakukan dengan cara memetakan semua variabel operasional dari penilaian prestasi kerja dan semua variabel operasional dari promosi jabatan yang akan dituangkan dalam serangkaian pertanyaan (kuesioner) yang memuat beberapa hal mengenai penilaian prestasi kerja:

- Kualitas kerja - Produktifitas kerja - Pengetahuan jabatan - Reliability - Availability - Independence kerja

Yang akan dikorelasikan dengan variabel operasional promosi jabatan yang meliputi:

- Pengalaman (senioritas) - Kecakapan (ability)

- Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan

Hipotesis 2 : Ho : Tidak terdapat hubungan antara analisa jabatan dengan promosi karyawan pada PT. Professtama Teknik Cemerlang. Ha : Terdapat hubungan antara analisa jabatan dengan promosi

(11)

Hipotesis ini akan menyatakan terdapat hubungan yang kuat antara analisa jabatan dengan promosi karyawan apabila nilai r yang di dapatkan mendekati 1 dan dinyatakan lemah apabila niai r mendekati nol (lihat tabel interpretasi koefisien korelasi).

Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel akan dilakukan dengan cara menghubungkan antara variabel analisa jabatan dengan variabel operasional promosi karyawan yang akan dituangkan dalam serangkaian pertanyaan (kuesioner) yang memuat beberapa hal mengenai analisa jabatan:

- Jabatan, lokasi kerja. - Besarnya upah.

- Hubungan kerja dan jabatan dalam organisasi.

- Tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam memangku jabatan. - Peralatan dan bahan yang digiunakan.

- Kondisi lingkungan tempat kerja dan resiko kerja. - Persyaratan fisik, mental, pengetahuan dan pendidikan.

Yang akan dikorelasikan dengan variabel operasional promosi jabatan yang meliputi:

- Pengalaman (senioritas). - Kecakapan (ability).

- Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan

Hipotesis 3 : Ho : Tidak terdapat hubungan antara penilaian prestasi kerja dan analisa jabatan dengan promosi karyawan pada PT.

Professtama Teknik Cemerlang.

Ha : Terdapat hubungan antara penilaian prestasi kerja dan analisa jabatan dengan promosi karyawan pada PT. Professtama

(12)

Teknik Cemerlang.

Hipotesis ini menyatakan terdapat hubungan yang kuat antara penilian prestasi kerja dan analisa jabatan dengan promosi jabatan, apabila nilai r yang di dapatkan mendekati 1 dan dinyatakan lemah apabila niai r mendekati nol (lihat tabel interpretasi koefisien korelasi).

Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel akan dilakukan dengan cara memetakan semua variabel operasional dari penilaian prestasi kerja dan analisa jabatan serta variabel promosi karyawan yang akan dituangkan dalam serangkaian pertanyaan (kuesioner) yang memuat beberapa hal mengenai penilaian prestasi kerja:

Penilaian Prestasi Kerja:

- Kualitas kerja - Produktifitas kerja - Pengetahuan jabatan - Reliability - Availability - Independence kerja Analisa Jabatan:

- Jabatan, lokasi kerja. - Besarnya upah.

- Hubungan kerja dan jabatan dalam organisasi.

- Tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam memangku jabatan. - Peralatan dan bahan yang digunakan.

(13)

- Kondisi lingkungan tempat kerja dan resiko kerja. - Persyaratan fisik, mental, pengetahuan dan pendidikan.

Yang akan dikorelasikan dengan variabel operasional promosi karyawan yang meliputi:

- Pengalaman (senioritas). - Kecakapan (ability).

- Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan.

Hipotesis 4 : Ho : Tidak terdapat pengaruh antara penilaian prestasi kerja terhadap promosi karyawan pada PT. Professtama Teknik Cemerlang.

Ha : Terdapat pengaruh antara penilaian prestasi kerja terhadap promosi karyawan pada PT. Professtama Teknik Cemerlang.

Hipotesis ini akan menyatakan terdapat pengaruh positif antara penilaian prestasi kerja terhadap promosi karyawan, apabila nilai r yang didapatkan mendekati 1 dan dinyatakan lemah apabila nilai Ryx1x2 mendekati nol (llihat tabel interpretasi koefisien

korelasi).

Untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antar variabel akan dilakukan dengan cara memetakan semua variabel operasional dari penilaian prestasi kerja dan semua variabel operasional dari promosi jabatan yang akan dituangkan dalam serangkaian pertanyaan (kuesioner) yang memuat beberapa hal mengenai penilaian prestasi kerja:

- Kualitas kerja. - Produktifitas kerja. - Pengetahuan jabatan.

(14)

- Reliability. - Availability.

- Independence kerja.

Yang akan dikorelasikan dengan variabel operasional promosi jabatan yang meliputi:

- Pengalaman (senioritas). - Kecakapan (ability).

- Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan

Hipotesis 5 : Ho : Tidak terdapat pengaruh antara analisa jabatan terhadap promosi karyawan pada PT. Professtama Teknik Cemerlang. Ha : Terdapat pengaruh antara analisa jabatan terhadap promosi

karyawan pada PT. Professtama Teknik Cemerlang.

Hipotesis ini akan menyatakan terdapat pengaruh positif antara penilaian prestasi kerja terhadap promosi karyawan, apabila nilai r yang di dapatkan mendekati 1 dan dinyatakan lemah apabila niai Ryx1x2 mendekati nol (llihat tabel interpretasi koefisien korelasi).

Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel akan dilakukan dengan cara menghubungkan antara variabel analisa jabatan dengan variabel operasional promosi karyawan yang akan dituangkan dalam serangkaian pertanyaan (kuesioner) yang memuat beberapa hal mengenai analisa jabatan:

- Jabatan, lokasi kerja. - Besarnya upah.

- Hubungan kerja dan jabatan dalam organisasi.

(15)

- Peralatan dan bahan yang digiunakan.

- Kondisi lingkungan tempat kerja dan resiko kerja. - Persyaratan fisik, mental, pengetahuan dan pendidikan.

Yang akan dikorelasikan dengan variabel operasional promosi jabatan yang meliputi:

- Pengalaman (senioritas). - Kecakapan (ability).

- Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan.

Hipotesis 6 : Ho : Tidak terdapat pengaruh antara penilaian prestasi kerja dan analisa jabatan terhadap karyawan pada PT. Professtama Teknik Cemerlang.

Ha : Terdapat pengaruh antara penilaian prestasi kerja dan analisa jabatan terhadap karyawan pada PT. Professtama Teknik Cemerlang.

Hipotesis ini menyatakan terdapat pengaruh positif antara penilian prestasi kerja dan analisa jabatan terhadap promosi jabatan, apabila nilai r yang di dapatkan mendekati 1 dan dinyatakan lemah apabila niai r mendekati nol (lihat tabel interpretasi koefisien korelasi).

Untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel akan dilakukan dengan cara memetakan semua variabel operasional dari penilaian prestasi kerja dan analisa jabatan serta variabel promosi karyawan yang akan dituangkan dalam serangkaian pertanyaan (kuesioner) yang memuat beberapa hal mengenai penilaian prestasi kerja:

- Kualitas kerja. - Produktifitas kerja.

(16)

- Pengetahuan jabatan. - Reliability.

- Availability.

- Independence kerja.

Analisa Jabatan:

- Jabatan, lokasi kerja. - Besarnya upah.

- Hubungan kerja dan jabatan dalam organisasi.

- Tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam memangku jabatan. - Peralatan dan bahan yang digunakan.

- Kondisi lingkungan tempat kerja dan resiko kerja. - Persyaratan fisik, mental, pengetahuan dan pendidikan.

Yang akan dikorelasikan dengan variabel operasional promosi karyawan yang meliputi:

- Pengalaman (senioritas) - Kecakapan (ability)

(17)

2. Uji Signifikansi

Hubungan korelasi yang didapatkan untuk bisa digeneralisasikan validitas hubungannya maka harus diuji signifikansinya dengan menggunakan perhitungan signifikansi koefisien korelasi ganda dengan rumus :

Untuk menguji signifikansi dari masing masing hipotesis dapat dilakukan penarikan kesimpulan dengan cara melihat nilai F dengan ketentuan :

Jika nilai F hitung lebih besar dari pada F tabel maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan.

3. Analisa Regresi

Analisa regresi digunakan apabila peneliti ingin meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen (Y) bila variabel indefendenya diubah-ubah atau dimanupulasi maka untuk meramalkan kenaikan atau penurunan nilai variabel dependen dalam penelitian yang menggunakan dua prediktor (variabel X) maka nilai regresi tersebut dihitung dengan rumus : Persamaan regresi ganda:

F hitung > F tabel = signifikan F hitung < F tabel = tidak signifikan

Y= a0 + a1 X1 + a2 X2 + e

(

1

)

/

(

1

)

/

2 2

=

k

n

R

k

R

Fh

(18)

4. Uji t

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan penelitian. Dalam pengujian hipotesis untuk menentukan apakah benar-benar ada hubungan positif antara penilaian prestasi kerja dan promosi karyawan maka dirumuskan dalam hipotesis (J. Supranto 1994 :174) sebagai berikut:

Pengujian hipotesa dilakukan sebagai berikut :

• Jika to < nilai t tabel : Ho diterima,Ha ditolak

• Jika to > nilai t tabel : Ho ditolak,Ha diterima

Pengujian hipotesis dengan menggunakan distribusi t dengan tingkat keyakinan (1-α) = 95% dan derajat kebebasan sebesar (n-2) pada tabel distribusi t. Hasil perbandingan antara to dengan nilai t tabel dipergunakan untuk memutuskan apakah Ha akan diterima atau ditolak, demikian pula sebaliknya, Ha akan ditolak jika Ho diterima.

to = 2

r

-1

2

-n

r

Referensi

Dokumen terkait

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

Peneliti mulai mengurus perizinan melakukan penelitian pada obyek yang akan diteliti dengan cara meminta surat izin penelitian sebagai pengantar dari Fakultas Dakwah dan

Meode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh antara variabel

Uji multikolinearitas diperlukan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2011).Model regresi yang

Standar Proses Pembelajaran adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan untuk

Berdasarkan hasil pengujian, maka disimpulkan bahwa sistem informasi geografis Monitoring Penyebaran Penyakit di Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB

Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja SKPD Provinsi Provinsi Kaltim difokuskan untuk optimalisasi pengelolaan kegiatan program SKPD, yaitu yang berkenaan dengan efisiensi,