Rapat /
Hari / T
Waktu
Tempat
Peserta
Agenda
Catatan
RISAL
SENAT
/ Sidang
Tanggal
t
a
a
Sidang
n
Sidang
LAH
SIDA
AKADEMIK
Sidang
SE
No. : 04/
Jumat / 0
pkl. 14.00
Gedung
B
Jalan Dip
Anggota
Ex‐officio
Tidak Had
Catatan :
1.
Penge
2.
Penge
3.
Lapor
4.
Penya
maha
5.
Komi
6.
Perse
7.
Lain‐l
1.
PENG
Keputusa
1.
P
Ringk
1)
Pe
Ke
2)
Pe
Ke
di
3)
La
ANG
– INSTITUT
ENAT
AKAD
RSSA/06032
06 Maret 20
0 – 16.00
Balai
Pertem
ati Ukur No
SA
= 21
o
= 7
dir
= 26
‐ daftar ha
esahan Age
esahan Risa
ran pimpina
ampaian Pa
asiswa baru
si – I : Pemb
Masa
Progr
Progr
etujuan usu
lain
GESAHAN
A
an
:
Agenda
ENGESAHA
kasan
Risala
engesahan
eputusan : A
engesahan
eputusan :
isahkan
aporan pim
Senat Ak
penyusun
Peratura
antar org
a)
P
b)
P
c)
D
Masih te
a)
Pe
1T TEKNOLOG
DEMIK
2015
015
muan
Ilmia
o. 4 Bandun
1
orang (da
7
orang (da
6
orang (te
adir ada pad
enda Sidang
alah Sidang
an SA ITB
andangan d
bahasan ten
a pendidikan
ram pendid
ram pendid
lan kenaika
AGENDA
SID
sidang
dise
AN
RISALAH
ahSidang
:
Agenda Sid
Agenda Sid
Risalah Sida
Risalah Sida
pinan SA IT
kademik tela
n naskah ak
n MWA ten
gan ITB
rof. Indratm
rof. Tutus G
Dr. Joko Sisw
rdapat 2 tim
eraturan M
GI BANDUN
h
ITB
,
ng
ari 35 orang
ari 19 orang
ermasuk 14
da lampiran
g
20
Februa
an Pendapa
ntang
n alumni
ikan profes
ikan vokasi
an jabatan k
DANG
etujui
untuk
SIDANG
PL
dang :
dang disetuj
ang 6 Febru
ang 6 Febru
TB :
ah mengirim
kademik dan
ntang Strukt
mo Soekarn
Gusdinar
wanto
m penyusun
MWA tentan
G
g)
g)
4 orang ijin
‐
ri
2015
at tentang p
i
ke Lektor Ke
k
dilaksanak
LENO
20
FE
jui untuk dil
uari 2015
uari 2015 di
m 3 nama ke
n petunjuk
tur Organisa
o
n peraturan
g Sistem Pe
tidak hadir
proses pene
epala
kan
BRUARI
20
laksanakan
isetujui untu
e MWA unt
pelaksanaa
asi dan hub
MWA
erencanaan
r)
erimaan
015
uk
tuk tim
an
bungan
dan
RISAL
SENAT
LAH
SIDA
AKADEMIK
4)
P
Ke
‐
Ke
m
m
5)
Pe
p
Ke
Keputusa
Risalah
s
2.
LAPO
La
SA
p
Pe
SK
d
La
ANG
– INSTITUT
Pe
b)
H
Peratura
a)
Te
b)
Te
M
c)
Te
Panitia ad
Laporan
a)
Renca
Pembahasan
elola Penga
eputusan :
mempertimb
mengundang
enyampaian
enerimaan
eputusan : p
an
:
idang
pleno
ORAN
PIMPI
aporan dari
a)
Isu te
b)
Isu te
c)
Isu te
d)
dsb
A perlu sege
enyusun pe
a)
Perat
Penge
b)
Harm
ersoalan Et
K Program K
iterbitkan)
aporan
kese
Surat /
2T TEKNOLOG
engelolaan
Harmonisasi
n Rektor ya
entang pen
entang Tata
Masyarakat
entang mas
d‐hoc revisi
Kesekretari
ana Anggar
n untuk Per
abdian kepa
Komisi – IV
bangkan ma
g WRRIM un
n pandanga
mahasiswa
pembahasa
o
20
Februa
INAN
SENA
i rapat MWA
entang bany
entang indik
entang shar
era menyam
eraturan MW
turan MWA
elolaan Kek
monisasi per
ika dan Kom
Kerja masin
ekretariata
SK masuk d
GI BANDUN
Kekayaan I
peraturan‐
ang perlu m
erimaan m
a Kelola Keg
sa pendidika
i SK‐SA no.
iatan
ran SA 2015
rtimbangan
ada Masyara
V akan melan
asukan‐mas
ntuk penyel
an dan pend
a baru (Dr. T
an ditunda
ari
disetujui
AT
AKADEM
A (28 Febru
yaknya kegi
kator kinerj
red governa
mpaikan na
WA
A tentang Sis
kayaan ITB (
raturan‐per
misi Etika
ng‐masing K
an
dan keluar (
G
TB (SA : 3 o
‐peraturan I
endapatkan
ahasiswa ba
giatan Peng
an minimum
041/2002 te
(termasuk
dan Masuk
akat
njutkan kaji
sukan yang
lesaian
dapat tenta
T. Furqon So
i
dan
disahk
IK
uari 2015)
atan rapat S
a SA
ance
ma‐nama u
stem Peren
(3 orang)
aturan ITB (
Komisi (akhi
lihat Lampi
orang)
ITB (SA : 3 o
n persetuju
aru
gabdian kep
m alumni IT
elah mulai
FGB)
kan terhada
jian dengan
ada dan ak
ang proses
ofhani)
kan
SA
untuk tim
ncanaan dan
(3 orang)
r Maret 201
iran)
orang)
an SA
ada
TB
bekerja
ap Tata
kan
n
15 akan
RISAL
SENAT
LAH
SIDA
AKADEMIK
3.
PENY
PERA
Dr. Tu
(mate
Keputusa
‐
S
Ko
4.
KOM
a.
b
c.
Presenta
(materi p
Keputusa
‐
K
pe
5.
KOM
U
1)
D
Keputusa
2)
D
ANG
– INSTITUT
YAMPAIAN
ATURAN
PEN
ubagus Furq
eri presenta
an
:
SA akan mem
omisi‐I
ISI
–
I
:
.
MASA
PE
.
PROGRA
.
PROGRA
asi oleh ketu
presentasi a
an
:
Komisi‐I aka
eraturan Re
ISI
–
III
:
PE
sulan
kena
Dr.
Erly
Marw
Angka Kr
KK
Bidang ke
CPNS
Pendidika
an
: disetuju
Dr.
Fatkhan
Angka Kr
KK
Bidang ke
CPNS
Pendidika
3T TEKNOLOG
PANDANGA
NERIMAAN
qon Sofhan
asi ada pada
mbentuk tim
ENDIDIKAN
AM
PENDIDI
AM
PENDIDI
ua Komisi –
ada pada La
an merumus
ektor
EMBAHASA
aikan
jabata
wani
(SITH
edit
:
:
eahlian
:
:
an
S1 : Biolo
S2 : Biolo
S3 : Agric
Japan
ui untuk dia
(FTTM)
edit
:
:
eahlian
:
:
an
GI BANDUN
AN
DAN
PE
N
MAHASISW
i
a Lampiran)
m ad‐hoc ya
ALUMNI
IKAN
PROFE
IKAN
VOKA
– I
mpiran)
skan penulis
N
USULAN
an
ke
Lekto
H)
730,77
Sains dan B
Biokimia Tu
1988
ogi ITB, lulu
ogi ITB, lulu
cultural Che
n, lulus tahu
ajukan ke ja
559,86
Geofisika Te
Geofisika E
1998
G
NDAPAT
T
WA
BARU
)
ang dibawa
ESI
ASI
san untuk p
KENAIKAN
or
Kepala
Bioteknolog
umbuhan
us tahun 19
us tahun 19
emistry, Oka
un 1997
batan Lekto
erapan
ksplorasi
TENTANG
ah koordinas
pertimbanga
JABATAN
gi Tumbuha
986
990
ayama Univ
or Kepala
si
an ke
n
versity –
Bandun
Senat A
Sekreta
(Deddy
RISAL
SENAT
ng, 6 Maret
Akademik IT
aris,
Kurniadi)
LAH
SIDA
AKADEMIK
Keputusa
Sidang di
Jadwal Si
2015
TB
ANG
– INSTITUT
an
: disetuju
itutup
pkl.
1
idang Pleno
4
T TEKNOLOG
S1 : Geo
S2 : Geo
S3 : Seism
Technolo
ui untuk dia
16.00
o Berikut
:
2
GI BANDUN
desi ITB, lu
fisika Terap
mic Anisotro
ogy – Austr
ajukan ke ja
20
MARET
2
G
ulus tahun 1
pan ITB, lulu
opy, Curtin
alia, lulus t
batan Lekto
2015
Menyet
Ketua S
(Intan A
1987
us tahun 19
University
tahun 2004
or Kepala
tujui
Sidang,
Ahmad)
94
of
RISAL
SENAT
Pandan
LAH
SIDA
AKADEMIK
ngan dan Pe
ANG
– INSTITUT
LA
endapat ten
5T TEKNOLOG
AMPIRAN
ntang proses
GI BANDUN
N I
s penerimaa
G
an mahasisw
wa baru
09/03/2015
1
Pandangan Terkait
Penerimaan
Mahasiswa Baru
Beberapa Masalah Penerimaan Mahasiswa Baru Berbasis Fakultas/Sekolah
1. Motivasi menurun karena mahasiswa masuk ke dalam prodi yang tidak diminati. Ini akan berdampak pada prestasi akademik di prodi. 2. Sifat dan Tuntutan Kemampuan yang berbeda
antar prodi
3. Pilihan prodi di dalam satu fakultas akan membuat pilihan prodi sangat terbatas. 4. Prodi yang “kurang laku” biasanya akan lebih
banyak menerima mahasiswa kasus, misalnya kasus TPB.
Alternatif Rekomendasi
1. Mempertahankan sistem yang berlaku saatini.
2. Penerimaan berbasis prodi
3. Diserahkan pada fakultas/sekolah masing‐
masing.
4. Dibagi dua jalur dalam satu prodi: peminatan dan tes masuk
RISAL
SENAT
LAH
SIDA
AKADEMIK
ANG
– INSTITUT
LA
Present
Masa P
Program
Program
6T TEKNOLOG
AMPIRAN
tasi oleh Ko
Pendidikan
m Pendidika
m Pendidika
GI BANDUN
N II
misi – I :
Alumni
n Profesi
an Vokasi
G
1
Pendapat
Senat
Akademik
tentang
Kealuminaan
(1)
Definisi
Alumni
dan
Landasan
Konstitusi
Dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia,
Edisi
Ketiga,
Departemen
Pendidikan
Nasional,
Balai
Pustaka,
2005
disebutkan
bahwa
alumni
adalah
orang‐orang
yang
telah mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi. Dari fenomena
ini terbaca terdapat dua unsur yang penting pembentuk batasan alumni, yaitu:
(a) telah mengikuti dari sekolah atau perguruan tinggi.
(b) telah tamat dari sekolah atau perguruan tinggi.
Berkaitan dengan unsur telah tamat dari sekolah atau perguruan tinggi, makna kata
tamat
di
sini
artinya
telah
lulus,
dan
mendapatkan
ijazah.Terdapat
persoalan
bagaimana
halnya
jika
hanya
telah
mengikuti
dari
sekolah
atau
perguruan
tinggi.
Berapa lama telah mengikuti pendidikan?
Makna
telah
mengikuti
pendidikan
di
sini
ditempatkan
dalam
perspektif
yang
mengacu pada ketentuan minimum atau kriteria minimal. Dalam penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia yang mengacu pada kriteria minimal diatur oleh Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia,
Nomor
49
Tahun
2014
tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP). Selanjutnya, dalam penentuan kriteria
minimal kealumnian (SNP) ini digunakan sebagai acuan.
2
Kriteria
Alumni
ITB
(1) Statuta ITB pasal 43: Alumni ITB adalah mereka yang pernah menjalani program
pendidikan
yang
diselenggarakan
oleh
ITB
dengan
masa
pendidikan
minimum
yang
diatur dengan Peraturan Rektor.
(2) Hal‐hal yang berkaitan dengan masa pendidikan minimum diatur oleh Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Nomor
49
Tahun
2014
tentang
Standar
Nasional
Pendidikan
Tinggi.
Oleh
karena
itu
untuk
mengkuantifikasikan
sepeti
yang
disinggung
di
atas
masa
pendidikan
minimum
harus
mengacu
pada
Standar Nasional Pendidikan.
(3)
Dalam
Standar
Nasional
Pendidikan
Tinggi
diatur
Program
Sarjana,
Program
Magistee, dan
Program Doktor.
Oleh karena itu jika dikaitkan
dengan
Alumni
ITB
dihadapkan pada kondisi (kemungkinan) sebagai berikut:
(a)
Program
Sarjana,
Program
Magister,
dan
Program
Doktor
di
ITB.
(b)
Program
Sarjana
di
PT
lain,
Program
Magister
dan
Program
Doktor
di
ITB
(c)
Program
Sarjana,
Program
Magister
di
PT
lain,
Program
Doktor
di
ITB.
Berkaitan dengan hal tersebut, Alumni ITB adalah :
(1) Bagi mereka yang pernah kuliah di ITB, baik
di
Program
Sarjana,
Program
Magister,
dan
Program
Doktor
secara
penuh
atau
tidak
penuh.
(2)
Untuk
Program
Magister:
Pasal 17, ayat 3 Standar Nasional Pendidikan Tinggi berbunyi butir f: 1,5 ( satu koma
lima
) sampai 4(empat)
tahun
untuk program magister,
program
magister
terapan,
dan
program
spesialis
satu
setelah
menyelesaikan
program
sarjana
atau
diploma
empat.
Mengacu pada ketentuan tersebut :
Alumni
ITB
adalah
termasuk
bagi
mahasiswa
Program
Magister
walaupun
tidak
berhasil
menyelesaikan
studinya
namun
telah
kuliah
selama
3(tiga)
semester.
(3)
Untuk
Program
Doktor:
Masih dalam pasal
17 namun
ayat
g, berbunyi: “ paling
sedikit
3(tiga)
tahun
program
doktor,
program
doktor
terpana,
dan
program
spesialis
dua”.
Mengacu
pada
ketentuan
tersebut
:
Alumni
ITB
adalah
termasuk
bagi
mahasiswa
Program
Doktor
walaupun
tidak
berhasil
menyelesaikan
studinya
namun
telah
kuliah
selama
6(enam)
semester.
Bagaimana
halnya
yang
berkaitan
dengan
Program
Sarjana.
Berkenan
Program
Sarjana ini harus mengacu pada Pasal 4 Standar Nasional Pendidikan :
(1) Standar Nasional Pendidikan terdiri dari atas: (a)
standar
kompetensi
lulusan.
Standar kompetensi Program Sarjana ini mengacu pada Keputusan Senat Akademik,
Institut
Teknologi
Bandung,
Nomor:
XX/SK/K01‐SA/2012
tentang
Pedoman
Kurikulum 2013, Institut Teknologi Bandung.
Dalam
Ketetapan
Senat
Tersebut
disebutkan
bahwa
Pendidikan
Program
Sarjana
mempunyai struktur sebagai berikut:
(a)
Tahap
Persiapan
Bersama
Proses
pembelajaran
pada
tahap
TPB
diarahkan
untuk
meningkatkan
motivasi
mahasiswa
dalam
mempelajari
dan
memahami
ilmu
pengetahuan
dasar
secara
komprehensif,
membangun
karakter
(character
building),
serta
menumbuhkan
budaya
belajar
yang
baik
di
ITB.
(b)
Mata
kuliah
dalam
kurikulum
pendidikan
sarjana
terdiri
dari
dua
komponen,
yaitu
:
Mata
kuliah
wajib
dan
Mata
Kuliah
Pilihan.
(1)
Mata
kuliah
wajib
berperan
untuk
memberikan
pengetahuan
dasar
keilmuan
dan
ketrampilan
khusus
program
studi
.
Menanamkan
nilai
keilmuan
dan
3
Mata
kuliah
wajib
diberikan
mulai
tahun
ke‐2
dan
ke‐3.
Atau
diberikan
pada
semester ke 3,4,5 dan 6.
(2)
Mata
kuliah
pilihan,
berperan
untuk
mewadahi
minat
dan
aspirasi
pribadi
mahasiswa untuk mengembangkan diri
Berdasarkan
ketentuan
tersebut,
mahasiswa
Program
Sarjana
mulai
mendapatkan
mata
kuliah
dasar
keilmuan
dan
ketrampilan
khusus
mulai
pada
semester
3.
Selama
2(dua)
semester
di
ITB
mahasiswa
belajar
mengenai
ilmu
pengetahuan
dasar
secara
komprehensif.
Berdasarkan
ketentuan
tersebut
alumni
ITB
untuk
Program
Sarjana
memenuhi
ketentuan
sebagai
berikut:
Alumni
ITB
adalah
termasuk
bagi
mahasiswa
Program
Sarjana
walaupun
tidak
berhasil
menyelesaikan
studinya
namun
telah
kuliah
selama
3(tiga)
semester.
1
SENAT AKADEMIK KOMISI 1, KEBIJAKAN AKADEMIK OBYEK MATERI PENDIDIKAN VOKASI, PENDIDIKAN PROFESI, dan KRITERIA MINIMUM ALUMNI 6 Maret 2015 1 6 Maret 2015 2 REVIEWPENGERTIAN OTONOMi dan ITB BADAN HUKUMDikutip dari Profesor Bagir Manan di
Mahkamah Konstitusi pada waktu mewakili ITB dan UPI sebagai pihak yang terkait dalam perkara”judial review” UU No.12, 2012.
OTONOMI
(1) Otonomi adalah wewenang atau hak
mengatur dan mengurus sendiri secara mandiri
urusan rumah tangga pemerintahan yang
diserahkan, diakui, atau dibiarkan oleh satuan pemerintah yang lebih tinggi sebagai urusan rumah tangga suatu satuan otonom.
6 Maret 2015 3
(2) Otonomi mengandung makna kemandirian,
dan bukan suatu susunan kemerdekaan yang
berdaulat.
(3) Otonomi merupakan bagian, karena itu merupakan satu kesatuan dari satuan adalah yang lebih besar yaitu negara. Secara lebih spesifik, otonomi adalah subsistem dari satu
negara kesatuan. Dalam negara‐negara
kesatuan, otonomi adalah bagian integral
negara kesatuan. 6 Maret 2015 4 (4) Pelaksanaan otonomi senantiasa dalam pengawasan dari satuan pemerintah yang lebih tinggi cq. Pemerintah pusat atau yang bertindak atas nama pemerintah pusat. Tidak ada otonomi tanpa pengawasan. BADAN HUKUM PUBLIK
Merupakan badan pemerintah yang menjalankan
fungsi‐fungsi atau tugas‐tugas pemerintahan,
tetapi diberi status sebagai badan hukum.
ITB Badan Hukum artinya Perguruan Tinggi Negeri yang diberi status sebagai Badan Hukum Publik. 6 Maret 2015 5 KONSTITUSI ITB Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi Bandung.
Statuta ITB adalah peraturan dasar
pengelolaan ITB yang digunakan sebagai
landasan penyusunan peraturan dan
prosedur operasional di ITB. 6 Maret 2015 6
Undang‐Undang RI No.12 Tahun 2012 ( Undang‐Undang Pendidikan Tinggi )
Statuta ITB, Pasal 5
ITB merupakan universitas penelitian yang
mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, ilmu sosial, serta ilmu humaniora dan yang diakui dunia untuk memajukan dan mewujudkan bangsa yang kuat, bersatu, berdaulat, bermatabat dan sejahtera.
09/03/2015
2
6 Maret 2015 7 Statuta ITB, Pasal 26 Rektor harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: Butir (h): memiliki kompetensi manajerial dan entrepreneurial. Ditempatkan dalam perspektif Universitas Penelitian. 6 Maret 2015 8 Statuta ITB Pasal 10(1)Pendidikan yang diselenggarakan oleh ITB merupakan jenis pendidikan akademik yang
terdiri atas program sarjana, program
magister, dan program doktor.
Sesuai/konsisten dengan ITB sebagai Universitas Penelitian. 6 Maret 2015 9 Klasifikasi Perguruan Tinggi (J.G.Wissema, Towards The Third Generation University) Universitas Generasi ke‐1. Biasanya hanya melakukan kegiatan pendidikansaja.
Universitas Generasi ke2.Mempu nyai kegiatan risetdan pendidikan berbasis riset. Universitas Generasi ke‐3. Seperti univ.generasi ke 2+ mempunyai kegiatan”entrepreuner/ko mersial. 6 Maret 2015 10 SK.Senat: 01/SK/K01‐SA/2009 Tentang ITB Sebagai Universitas Riset Ciri‐Ciri (a) Budaya riset yang ditunjukkan melalui sikap, perilaku dan etika masyarakat akademik dalam pelaksanaan riset. (b) Memiliki organisasi dan manajemen riset yang efektif dan ditunjang oleh anggaran dan peneliti dalam jumlah dan kualitas yang memadai.
(c) Tersedianya sarana dan prasarana riset yang
lengkap, mutakhir dan dalam jumlah yang
memadai.
6 Maret 2015 11
(d) Menarik bagi best talent (mahasiswa, dosen, peneliti) dari dalam dan laur negeri.
(e) Terselenggaranya kegiatan pembelajaran berbasis riset (research based learning). (f) Berorientasi internasional untuk meningkatkan kualitas riset, cross culture dan berperan dalam pemecahan masalah bangsa. (g) Memiliki program yang bersifat antar‐ disiplin yang mensinergikan berbagai bidang sains, teknologi dan seni. 6 Maret 2015 12 TIMBUL FENOMENA Pasal 10
(2) Selain menyelenggarakan pendidikan
akademik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ITB dapat menyelenggarakan
pendidikan vokasi dan pendidikan profesi.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
penyelenggaraan pendidikan vokasi dan
pendidikan profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan
3
6 Maret 2015 13
PERUMUSAN PERSOALAN
(1)Apakah tepat ITB
menyelenggarakan Program Studi Vokasi?
(2) Apakah tepat ITB
menyelenggarakan Program Studi Profesi?
6 Maret 2015 14
VISI ITB
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul,
bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia.
MAKNA UNGGUL Utama (terbaik, terutama) 6 Maret 2015 15 PENDIDIKAN VOKASI Undang‐Undang Pendidikan Tinggi 2012 Pasal 16
(1)Pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan
Mahasiswa untuk pekerjaan dengan
keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan.
(2)Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud
pada ayat(1)dapat dikembangkan oleh
Pemerintah sampai program magister
terapan atau program doktor terapan.
6 Maret 2015 16 (3) Pembinaan, koordinasi, dan pengawasan pendidikan vokasi berada dalam tanggung jawab Kementerian. Program Studi Pasal 33
(1) Program pendidikan dilaksanakan melalui PROGRAM STUDI.
(2) Program Studi memiliki kurikulum dan
metode pembelajaran sesuai dengan
program Pendidikan.
6 Maret 2015 17
Pasal 42
(1) Ijazah diberikan kepada lulusan
pendidikan akademik dan pendidikan
vokasi sebagai pengakuan terhadap
prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu program studi terakreditasi yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi.
6 Maret 2015 18
KESIMPULAN tentang PENDIDIKAN VOKASI
(1)Dalam visi ITB sangat jelas dinyatakan
bahwa ITB bermartabat. Kemartabatan ini
ditunjukkan oleh kemampuan ITB untuk menjalankan statusnya sebagai PTN BH; yang dicirikan oleh antara lain taat pada konstitusinya.
(2) Dalam visi ITB dijelaskan bahwa ITB selain bermartabat adalah unggul, yang bermakna
mempunyai pengutamaan. Artinya di ITB
tidak diselenggarakan pendidikan yang
09/03/2015
4
6 Maret 2015 19
6 Maret 2015 19
(3)ITB harus mampu mewujudkan
kemartabatan dengan membuat ITB sebagai
UNIVERSITAS PENELITIAN seperti yang
tercantum dalam konstitusi ITB. Diperlukan PENDEKATAN dan STRATEGI yang tepat.
Keberhasilan ITB sebagai UNIVERSITAS
PENELITIAN bergantung pada kemutakhiran laboratorium.
6 Maret 2015 20
PENDIDIKAN PROFESI (Landasan Konstitusional)
(1)SK.SA, No.10/SK/I1‐SA/OT/2012 tentang
Harkat Pendidikan di Institut Teknologi Bandung.
Penetapan Pertama:
“ Harkat Pendidikan di Institut Teknologi Bandung adalah mendidik mahasiswa agar memiliki pengetahuan yang bermakna bagi
kehidupan, mandiri, sungguh‐sungguh
dalam menjunjung etika berprofesi dan etika
bermasyarakat, serta kompeten untuk
membuat dirinya bermanfaat di lapangan kerja dan di masyarakat “.
6 Maret 2015 21
Pertanyaan: (1) Etika profesi yang mana?; (2) Adakah di ITB Prodi Profesi selain yang ada di Sekolah Farmasi?
Pasal 17, Undang‐Undang Pendidikan Tinggi
(1) Pendidikan profesi merupakan
Pendidikan Tinggi setelah sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam pekerjaan
yang memerlukan persyaratan keahlian
khusus.
6 Maret 2015 22
(2) Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan bekerja sama dengan
Kementerian, Kementerian lain, LPNK
(Lembaga Pemerintah Non‐Kepemerintahan), dan /atau organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.
Pasal 26
(5) Gelar profesi diberikan oleh Perguruan
Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan
profesi.
6 Maret 2015 23
Pasal 43
(1) Sertifikat profesi merupakan pengakuan
untuk melakukan praktik profesi yang
diperoleh lulusan pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Kementerian, Kementerian lain,
LPNK, dan/atau organisasi profesi yang
bertanggung jawab atau mutu layanan profesi, dan/atau badan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan‐undangan.
6 Maret 2015 24
UNDANG‐UNDANG REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 11 TAHUN 2014 tentang
KEINSINYURAN
(1) Keinsinyuran adalah kegiatan teknik dengan
menggunakan kepakaran dan keahlian
berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan
memperhatikan keselamatan, kesehatan,
kemaslahatan, serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
5
6 Maret 2015 25 (2) Praktik Keinsinyuran adalah penyelenggaraan kegiatan Keinsinyuran. (3) Insinyur adalah seseorang yang mempunyai gelar profesi di bidang Keinsinyuran. (4) Program Profesi Insinyur adalah program pendidikan tinggi setelah program sarjana untuk membentuk kompetensi Keinsinyuran. 6 Maret 2015 26 PERTIMBANGAN SENAT AKADEMIKBerdasarkan landasan konstitusional yang demikian kuat, Senat
Akademik memberikan
pertimbangan Pendidikan Profesi untuk dijalankan di ITB.
RISAL
SENAT
Undangan
LAH
SIDA
AKADEMIK
n Sidang, Da
ANG
– INSTITUT
LA
aftar Hadir S
7T TEKNOLOG
AMPIRAN
Sidang dan
GI BANDUN
III
n Daftar Sur
G
at/SK masuuk & keluar
a) SURAT MASUK
Tanggal Tgl. Surat Asal Perihal Ket
23-2-2015 13-2-2015 MWA Perubahan usulan Program Studi Baru - Program Studi Teknik Biomedika
Ka 25-2-2015 20-2-2015 WRSO Permohonan persetetujuan SA kenaikan pangkat
a.n. : Dr. I Ketut Adnyana, M.Si., Apt
Ka 25-2-2015 20-2-2015 WRSO Permohonan persetujuan SA kenaikan jabatan a.n. :
- Sapto Wahyu Indratmo, Ph.D dan Dr. Rinovia Mery Garnierita Simanjutak
Ka
26-2-2015 23-2-2015 SF Kelengkapan usulan kenaikan jabatan a.n. : Dr. Irda Fidrianny
Ka
26-2-2015 25-2-2015 Dirdik Data Evaluasi dosen dan mahasiswa Ka
4-3-2015 2-3-2015 WRSO Usulan Pejabat Perencanaan, Pejabat Pengadaan dan Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
Ka
b) SURAT KELUAR
Tanggal Nomor Perihal Ditujukan
20-2-2015 052/2015 Data Penilaian Mahasiswa (hasil kuesioner) WRAM
4-3-2015 066/2015 Data Penilaian Mahasiswa (hasil kuesioner) WRAM
c) SK MASUK
Tanggal Tgl. SK Asal Tentang Ket
24-2-2015 29-1-015 Rektor Ketentuan Gelar Bagi Program Studi Magister Keolahragaan pada Sekolah Farmasi ITB
Temb 24-2-2014 30-1-2015 Rektor Pengangkatan Pejabat Pengelola Keuangan dan
Pejabat Penanggungjawab Kegiatan Belanja Pegawai, Pengadaan Barang dan Jasa ITB Tahun Anggaran 2015
Temb
3-3-2015 9-2-2015 Rektor Sanksi Bagi Sdr. Aditya Fajar Nugroho Sunarya NIM 17011033, Sdr. Restu Taufik Akbar NIM 17010014 dan Sdr. Ignatius Gerry Apriryan NIM 17510028 Mahasiswa FSRD – ITB
Temb
3-3-2015 9-2-2015 Rektor Iuran Wisudawan untuk Dana Lestari (Endowment Fund) – ITB
Temb 4-3-2015 2-2-2015 Rektor Pengangkatan Tenaga Ahli Pengadaan Peralatan
Instrumentasi dan Laboratorium Direktorat Logustik ITB TA 2015
Temb
4-3-2014 2-2-2015 Rektor Pengangkatan Tenaga Ahli Pengadaan Barang Infrastruktur Information Comunication
Technologi (ICT) Direktorat Logistik ITB 2015
4-3-2015 2-2-2015 WRSO Pengangkatan Koordinator Program
Modernisasi Pengadaan barang/jasa kerjasama antar Lembaga Kebijakan Pengadaan
barang/jasa Pemerintah (LKPP) dengan ITB
Temb
d) SK SENAT AKADEMIK
Tanggal Nomor Tentang
17-2-2015 04/2015 Pembentukan Panitia Adhoc Penyusunan Revisi SK SA
No. 041/SK/K01-SA/2002