BIODATA
1. NAMA : H. M. BUDI S. SUDARMADI 2. NIP : 19680526 199403 1 008
3. NIK DAN NPWP : 3275032605680009 dan 29.454.870.6-407.000 4. TEMPAT /TGL. LAHIR : MADIUN, 26 Mei 1968
5. AGAMA : Islam
6. PANGKAT : PEMBINA TINGKAT I
7. JABATAN : Kepala Sub Direktorat Kecamatan, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.
8. PENDIDIKAN : 1. Sarjana Ilmu Pemerintahan, Magister Ilmu Pemerintahan (Institut Ilmu Pemerintahan dan Universitas Padjajaran Bandung)
2. Kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Republik Indonesia.
9. DIKLAT STRUKTURAL : 1. Lulusan Terbaik, Diklat ADUMLA Tahun 1999 (Badan
Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia)
2. Lulusan Terbaik, Diklat Pimpinan Tingkat III Tahun 2005 (Badan Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia)
10. RIWAYAT JABATAN : 1. Kepala Sub Direktorat Dekonsentrasi & Tugas
Pembantuan, Direktorat Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri R.I.
2. Kepala Sub Direktorat otonomi Khusus Wilayah I, Direktorat Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2011 – 2014.
3. Kepala Bagian Protokol Sekretariat Jenderal, Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2014-2015.
4. Kepala Sub Direktorat Tanggap Darurat dan Pasca Bencana, Direktorat Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2015 – 2016
5. Kepala Sub Direktorat Kecamatan, Direktorat Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan Kerjasama, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2016 – sekarang
11. PENGHARGAAN:
1. Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun. 2. Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun
12. ISTERI : Dra. Hj. SITI HARLI SAPARIA, M.Ed. 13. ANAK : 1. ANISA SITI MARIANI KRIYA UTAMI
(Mahasiswi Teknik Industri, Fakultas Teknik, UGM) 2. FADILA SITI RAHMA
(Mahasiswi Teknik Pangan, Fakultas Pertanian, UNS)
14. ALAMAT KANTOR : Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri.
Jl. Medan Merdeka Utara Nomor 7-8 Jakarta Pusat. Telp./Faks. 021-3142933, HP. 08129043328.
Email : subdit.kecamatan@gmail.com budis.sudarmadi68@yahoo.co.id 15. ALAMAT RUMAH : Jl. Duta Harapan IV. Nomor 11 A,
Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. 17123. Telp/Faks. 021. 88976751
“PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DI WILAYAH
KECAMATAN”
Disampaikan Oleh :
H. M. BUDI S. SUDARMADI
DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2017
DASAR PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN
Pasal 18 B (2) UUD 45
NKRI mengakui & menghormati kesatuan2 masy hukum adat
beserta hak2 TRADISONALNYA sepanjang masih hidup &
sesuai dgn perkembangan masy & prinsip NKRI diatur dgn UU.
Pasal 18B (1) UUD 45
NKRI mengakui & menghormati Satuan2 PEMDA yg
BERSIFAT KHUSUS & ISTIMEWA
yg diatur dgn UU.
Pasal 18 (1) UUD 45
NKRI dibagi atas daerah-daerah PROV & daerah PROV itu
dibagi atas KAB/KOTA, yg tiap-tiap PROV, KAB & KOTA itu
mempunyai pemerintahan daerah yg diatur dgn UU.
DESEN
DEKON
TP
ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
ASAS PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN UTK
MEWUJUDKAN TUJUAN
BERNEGARA :
1. Melindungi
segenap
bangsa Indonesia
2. Memajukan Kesejahteraan
Umum
3. Mencerdaskan Kehidupan
Bangsa
4. Melaksanakan Ketertiban
Dunia
M P R D P R PRESIDEN
DAERAH OTONOM
DESENTRALISASI
SISTEM
PEMERINTAHAN NKRI
GUB. & INSTANSI
VERTIKAL
DEKONSENTRASIBADAN PENGELOLA
BUMN, OTORITA,DLL
DELEGASI
(DESENTRALISASI FUNGSIONAL) LEMBAGA NEGARA LAINNYA B P K M A M KTUGAS
PEMBANTUAN
DAERAH
OTONOM
Kementerian Negara
Dewan Pertimbangan
TNI/Polri
D P DPEMDA PROV
PEMDA KAB/KOTA
BUP/WALKOT
CAMAT
dilimpahkanNEGARA KESATUAN
1.Pusat dan Daerah
Satu
Sistem Manajemen PEM
2.Sumber Kewenangan
NEGARA FEDERAL
1.Pusat dan Daerah
Dua
Sistem Manajemen PEM
2.Sumber Kewenangan
PERBEDAAN
NEGARA KESATUAN DGN NEGARA FEDERAL
(Winter, William O)
PEOPLE
NATIONAL GOV
STATE/LOCAL GOV
PEOPLE
STATE/LOCAL GOV
NATIONAL GOV
3. SISTEM PENGAWASAN
a. Pengawasan Pusat THDP
Daerah lebih ketat
b.
Terdapat Dua Akuntabilitas
yg sama bobotnya
1) Akuntabilitas kpd PEM
KUAT
2) Akuntabilitas kpd Rakyat
KUAT
3. SISTEM PENGAWASAN
a. Pengawasan Pusat thdp
Daerah lebih longgar
b. Terdapat Dua
Akuntabilitas yg tdk sama
bobotnya
1) Akuntabilitas kpd PEM
TERBATAS
2) Akuntabilitas kpd
Rakyat lebih kuat
LANJUTAN
Keberadaan KEMENDAGRI
(Selalu ada Kemendagri atau
sebutan lain yg berfungsi
sbg penyerasi kepentingan
Pemerintah
Pusat
&
Pemerintah Daerah)
(Biasanya ada Kemendagri
atau dgn sebutan lain tetapi
perannya tdk sebesar pd
Kemendagri di
Negara
Kesatuan)
Keberadaan KEMENDAGRI
PEMERINTAH PUSAT
KEMENDAGRI
PEMERINTAH DAERAH
LANJUTAN
JUMLAH PENDUDUK YANG BESAR , WILAYAH INDONESIA YANG LUAS ,
BERANEKA RAGAM SUKU BANGSA
PERLU SEGERA MELAKUKAN REVISI PP NO. 19 TH 2008 TENTANG
KECAMATAN.
SAAT INI RPP TENTANG KECAMATAN MENUNGGU PERSETUJUAN BAPAK
PRESIDEN R.I
UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR
PEMERINTAHAN DAERAH
1. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1945 (Bercirikan Sentralistik)
2. Undang – Undang Nomor. 22 Tahun 1948 (Bercirikan Sentralistik)
3. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1957 (Bercirikan Desentralistik)
4. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1965 (Bercirikan Desentralistik
5. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1974 (Bercirikan Sentralistik)
6. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 (Bercirikan Desentralistik)
7. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Bercirikan Desentralistik)
8. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 (Bercirikan Desentralistik)
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
URS. PEM-AN WAJIB.
1. Politik Luar Negeri 2. Pertahanan
3. Keamanan 4. Agama
5. Yustisi
6. Moneter dan Fiskal Nasional
1. BINAWAS KEBANGSAAN & KETAHANAN NAS dlm Pengamalan Pancasila, Pelaksanaan UUD 1945, Pelestarian Bhineka Tunggal Ika, Pemertahanan & Pemeliharaan Keutuhan NKRI
2. Binawas PERSATUAN & KESATUAN BANGSA.
3. Bina Kerukunan Antar Suku & Intra Suku, Umat Beragama, Ras, & Gol. Lainnya guna mewujudkan STABILITAS KEAMANAN LOKAL, REGIONAL & NASIONAL. 4. Penanganan konflik sosial sesuai Per – UU.
5. KOORDINASI PELAKSANAAN TUGAS ANTAR INSTASI PEMERINTAHAN di wilayah Prov, Kab & Kota utk menyelesaikan permasalahan dgn memperhatikan prinsip demokrasi, HAM, pemerataan, keadilan, keistimewaan & kekhususan, potensi , keanekaragaman daerah sesuai Per – UU.
6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila.
7. Pelaksanaan urs. PEM. yg BUKAN MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH & tidak dilaksanakan oleh INSTANSI VERTIKAL.
URS
PEM
ABSOLUTPUM
CONCURRENT 1. Pelayanan Dasar (SPM) 2. Non Pelayanan Dasar1.DILAKSANAKAN SENDIRI (KP/KD) 2. DEKON
Lanjutan
KONKUREN
YAN DASAR NON YAN DASARPendidikan, Kesehatan, PU &
Penataan Ruang, Perum Rakyat
&
Kawasan
Permukiman,
TRANTIBUM
DAN
LINMAS
(Trantibum,
Bencana,
&
Kebakaran) & Sosial.
ditentukan SPM nya
Kelautan & Perikanan,
Pariwisata, Pertanian,Kehutanan,
ESDM, Perdagangan,
Perindustrian, & Transmigrasi
mengacu pada NSPK
URS. PEM . WAJIB
URS. PEM . PILIHAN
(Pusat, Prov., Kab/Kota)
Naker,
Pemberdayaan
Perempuan & Perlindungan
Anak,
Pangan,
Pertanahan,
Likungan
Hidup,
Adminduk
Capil,
PMD,
Pengendalian
Penduduk & KB, Perhubungan,
Kominfo,
Koperasi
UKM,
Penanaman
Modal,
Kepemudaan & Olah raga,
Statistik,
Pesandian,
Kebudayaan, Perpustakaan &
Kearsipan,
12
Belanja
Pemerintah
PUSAT
1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal4. Pembayaran Bunga Utang 5. Subsidi 6. Hibah 7. Bantuan Sosial 8. Belanja Lain-lain
Belanja Untuk
DAERAH
K/L
Belanja Pusat di PUSAT Belanja Pusat di DAERAH 6 Urusan ABSOLUTKONKUREN & PUM
Kanwil di Daerah Dikerjakan sendiri/UPT/Balai Dilimpahkan ke GUB, Bup/walkot sbg WKL PEM
Ditugaskan ke
PROV, KAB/KOTA
A P B N PUSAT DAERAH Dana DEKON DANA TPAPBD
HIBAH Dana Darurat1.
Dana Perimbangan
(Dana Bagi Hasil, DAU
dan DAK)
2. Dana OTSUS & ISTIMEWA
3. Dana Desa
DANA DESEN
Dana Sektoral di DAERAH
ALUR APBN DARI PEMERINTAH PUSAT
KE PEMERINTAH DAERAH
Kantor
Daerah
PROVINSI KAB KOTA KEC KEL DESA Luas Wilayah
(km2) Jumlah Penduduk
34 Provinsi 416 98 7.201 8.478 74.957 1.913.578,68 255.153.932
DELEGATIF
BUPATI/WALIKOTA
1. MENGOORDINASIKAN: a. Kegiatan pemberdayaan masy; b. Trantibum;c. Penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;
d. Pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum; e. Penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan yg dilakukan oleh Perangkat Daerah di Kecamatan;
2. BINWAS PENYELENGGARAAN KEGIATAN DESA DAN/ATAU KELURAHAN;
3. Melaksanakan Urs kewenangan Daerah Kab/kota yg tdk
dilaksanakan OPD.
APBD
TUGAS LAIN SESUAI PER UU
APBN/ APBD
Mendapatkan
pelimpahan
sebagian
kewenangan
Bup/Walkot utk
melaksanakan
sebagian Urs
Pemerintahan yg
menjadi
kewenangan
Daerah Kab/kota
APBD
ATRIBUTIF
UU NO. 23 TAHUN 2014T U G A S C A M A T
APBN
PUM
Kec. atau disebut nama lain adalah
bagian wilayah dari Daerah Kab/Kota
yg dipimpin Camat
UNSUR
PERBANDINGAN
UU
5 TAHUN 74
UU
22 TAHUN 99
UU
32 TAHUN 04
UU
23 TAHUN 2014
KEDUDUKAN
KECAMATAN
Wilayah
Administrasi
Pemerintahan
Lingkungan Kerja
Perangkat
Daerah
Perangkat
Daerah
Bagian Wilayah dari
Kab/Kota
KEDUDUKAN CAMAT
Kepala Wilayah
Perangkat
Daerah
Perangkat
Daerah
Kepala Perangkat
Daerah di Kec. &
Pelaksana Urs PUM di
Wilayah Kec.
KEWENANGAN
CAMAT
Atributif
Delegatif
Atributif &
Delegatif
Atributif &
Delegatif
KOORDINASI WILAYAH
MUSPIKA
Tidak Ada
Tidak Ada
FORKOPIMKA
KLASIFIKASI
KECAMATAN
Sama
Sama
Sama
Tipe
A = BEBAN BESAR
B = BEBAN KECIL
PEMBIAYAAN
APBN
APBD
APBD
APBD & APBN
PELANTIKAN CAMAT
Gubernur
Bup/Walkot
Bup/Walkot
Bup/Walkot. Dpt
dibatalkan oleh Gub
PERKEMBANGAN
MUATAN RPP
TUGAS CAMAT MENDAPAT PELIMPAHAN
SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI/WALIKOTA
1. Camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bup/Walkot utk
melaksanakan sebagian Urs Pemerintahan yg menjadi kewenangan Daerah
Kab/Kota.
2.
Pelimpahan sebagian kewenangan Bup/Walkot dilakukan berdasarkan
pemetaan pelayanan publik yg sesuai dgn karakteristik Kec. dan kebutuhan
masy pada Kec. yg bersangkutan
.
3. Kewenangan yg dilimpahkan terdiri dari aspek perizinan dan non perizinan.
4.
Kewenangan non perizinan meliputi: rekomendasi; koordinasi; pembinaan;
pengawasan; fasilitasi; penetapan; penyelenggaraan; & kewenangan lain yg
dilimpahkan.
5. Pelimpahan sebagian kewenangan bersifat wajib terhadap urs pemerintahan
di bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum & penataan ruang,
perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, sosial, administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil;
6.
Pelimpahan sebagian bersifat pilihan terhadap sebagian urs pemerintahan
konkuren
7. Pelimpahan sebagian kewenangan Bup/Walkot ditetapkan dgn Keputusan
Bup/Walkot berpedoman pd PP.
8.
Ketentuan mengenai tata cara pelimpahan kewenangan Bup/Walkot kepada
TUGAS CAMAT
DALAM MUATAN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH
TENTANG KECAMATAN DAN KELURAHAN
1. Menyelenggaraan urusan pemerintahan umum;
2.
Mengoordinasikan keg. pemberdayaan masy.;
3. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan TRANTIBUM;
4.
Mengoordinasikan penerapan & penegakan PERDA & PERKADA;
5. Mengoordinasikan pemeliharaan SARPRAS;
6.
Mengoordinasikan
penyelenggaraan
keg.
pemerintahan
yg
dilakukan oleh perangkat daerah di KEC.;
7. BINWAS penyelenggaraan keg. desa dan/atau kelurahan;
8.
Melaksanakan urusan pemerintahan yg mnjd kewenangan daerah
KAB/KOTA yg tdk dilaks. oleh unit kerja perangkat daerah
KAB/KOTA yg ada di KEC.; dan
9. Melaksanakan tugas lain sesuai dgn ketentuan PER-UU.
10.
Melaksanakan urusan pemerintahan yg mnjd kewenangan daerah
KAB/KOTA.
11.Dapat
melaksanakan
TUGAS
PEMBANTUAN
dari
kementerian/LPNK & Provinsi kpd daerah KAB/KOTA.
TUGAS CAMAT
DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH UMUM
1.
Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka
memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD 45, pelestarian
Bhineka Tunggal Ika serta pemertahanan & pemeliharaan keutuhan NKRI;
2. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;
3.
Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, &
golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas keamanan lokal, regional, &
nasional;
4. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan PER-UU;
5.
Koordinasi pelaksanaan tugas antar instansi pemerintahan untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul dg memperhatikan prinsip
demokrasi, HAM, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan,
potensi serta keanekaragaman daerah sesuai dgn ketentuan PER-UU;
6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila; dan
7.
Pelaksanaan semua urusan pemerintahan yg bukan merupakan kewenangan
daerah dan tidak dilaksanakan oleh instansi vertikal.
1. Urusan pemerintahan umum yg ruang lingkupnya 1 (satu)
kecamatan dilimpahkan kpd camat yang bersangkutan oleh
BUP/WALKOT sbg penyelenggara urusan pemerintahan
umum di KAB/KOTA.
2.
Urusan pemerintahan umum yg ruang lingkupnya lintas KEC.
diselenggarakan oleh BUP/WALKOT & dibantu oleh instansi
vertikal sesuai dgn PER-UU
.
3. Pembiayaan urusan pemerintahan umum bersumber dr APBN
melalui dana dekonsentrasi dari kementerian yg membidangi
urusan pemerintahan umum yg di alokasikan kepada
BUP/WALKOT sbg pelaksana urusan pemerintahan umum.
4.
Tata cara pelaksanaan urusan pemerintahan umum oleh camat
dilaksanakan sesuai PERU-UU
TUGAS CAMAT
1.
Mendorong partisipasi masyarakat utk ikut serta dalam
perencanaan pembangunan lingkup KEC. dalam forum
musyawarah perencanaan pembangunan di desa/kelurahan
dan KEC.;
2. Melakukan pembinaan & pengawasan terhadap keseluruhan
unit kerja baik pemerintah maupun swasta yg mempunyai
program kerja & keg. Pemberdayaan masyarakat di wilayah
kerja KEC.;
3.
Melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan
masy. Di wilayah KEC. Baik yg dilakukan oleh unit kerja
pemerintah maupun swasta;
4. Melakukan tugas-tugas lain di bidang pemberdayaan masy.
Sesuai dgn PER-UU;
5.
Melaporkan pelaksanaan tugas pemberdayaan masy. Di
wilayah kerja KEC. kpd BUP/WALKOT dgn tembusan kpd
perangkat daerah yg membidangi urusan pemberdayaan masy.
TUGAS CAMAT
DALAM MENGOORDINASIKAN KEGIATAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TUGAS CAMAT
DALAM PEYELENGGARAAN TRANTIBUM
1.
Melakukan koordinasi dgn POLRI, TNI dan
instansi vertikal di wilayah KEC. mengenai
program & keg. penyelenggaraan TRANTIBUM di
wilayah KEC.;
2. Melakukan koordinasi dgn pemuka agama, dan
tokoh masy. yg berada di wilayah kerja KEC. utk
mewujudkan TRANTIBUM masy. di wilayah
KEC.;
3.
Melaporkan
pelaksanaan
pembinaan
TUGAS CAMAT
DALAM MENGOORDINASIKAN PENERAPAN &
PENEGAKAN PERDA & PERKADA
1.
Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah yg
tugas & fungsinya di bidang penerapan
PER-UU;
2.Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah yg
tugas dan fungsinya di bidang penegakan
PER-UU dan/atau POLRI; dan
3.
Melaporkan pelaksanaan penerapan dan
penegakan peraturan PER-UU di wilayah KEC.
TUGAS CAMAT
DALAM MENGOORDINASIKAN PEMELIHARAAN
SARPRAS PELAYANAN UMUM
1.
Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah
dan/atau instansi vertikal yg tugas & fungsinya di
bidang pemeliharaan prasarana & fasilitas
pelayanan umum;
2. Melakukan koordinasi dgn pihak swasta dlm
pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
pelayanan umum; dan
3.
Melaporkan pelaksanaan pemeliharaan prasarana &
fasilitas pelayanan umum di wilayah KEC. kpd
BUP/WALKOT.
TUGAS CAMAT
DALAM MENGOORDINASIKAN PENYELENGGARAAN
KEGIATAN PEMERINTAHAN DI TINGKAT KECAMATAN
1.
Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah &
instansi vertikal di bidang penyelenggaraan keg.
pemerintahan;
2. Melakukan koordinasi & sinkronisasi perencanaan
dgn perangkat daerah dan instansi vertikal di
bidang penyelenggaraan keg. pemerintahan;
3.
Melakukan
evaluasi
penyelenggaraan
keg.
pemerintahan di tingkat KEC.; dan
4. Melaporkan penyelenggaraan keg. pemerintahan
di tingkat KEC. kpd BUP/WALKOT
TUGAS CAMAT
DALAM MEMBINA DAN MENGAWASI
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
1. Memfasilitasi penyusunan PERDES & PERKADES;
2.
Memfasilitasi administrasi tata pemerintahan desa;
3. Memfasilitasi pengelolaan keuangan desa & pendayagunaan aset desa;
4.
Memfasilitasi penerapan dan penegakan PER-UU;
5. Memfasilitasi pelaksanaan tugas KADES & perangkat desa;
6.
Memfasilitasi pelaksanaan pemilihan KADES;
7. Memfasilitasi pelaksanaan TUPOKSI Badan Permusyawaratan Desa;
8.
Merekomendasi pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa;
9.
Melantik perangkat desa;
10. Memfasilitasi perselisihan penyelenggaraan pemerintahan desa;
11.
Memfasilitasi perselisihan masyarakat;
13. Memfasilitasi
penetapan
lokasi
pembangunan
kawasan
perdesaan;
14.
Memfasilitasi penyelenggaraan TRANTIBUM;
15. Memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewajiban lembaga
kemasyarakatan;
16.
Memfasilitasi
penyusunan
perencanaan
pembangunan
partisipatif;
17. Memfasilitasi kerja sama antar desa & kerja sama desa dengan
pihak ketiga;
18.
Memfasilitasi penataan, pemanfaatan, & pendayagunaan ruang
desa serta penetapan & penegasan batas desa;
19. Memfasilitasi penyusunan program & pelaksanaan pemb. masy.
desa;
20.
Mengoordinasi pendampingan desa di wilayahnya;
21. Mengoordinasi pelaksanaan pembangunan kawasan perdesaan di
wilayahnya;
22.
Melakukan supervisi RPJM Desa, RKP Desa dan APBDes.
1.
Melakukan perencanaan keg. pelayanan kpd msy. di
KEC.;
2. Membantu & mendorong percepatan pencapaian
SPM di wilayahnya;
3.
Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan pelayanan kpd masy. di KEC.;
4. Melakukan evaluasi trhdp pelaksanaan pelayanan kpd
masy. di wilayah KEC.
5.
Melaporkan pelaksanaan keg. pelayanan kpd masy. di
wilayah KEC. kpd BUP/WALKOT melalui SEKDA.
TUGAS CAMAT
DALAM MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI
KEWENANGAN KAB/KOTA YG TDK DILAKSANAKAN OLEH OPD
TUGAS CAMAT
DALAM MELAKSANAKAN PELIMPAHAN SEBAGIAN
KEWENANGAN BUPATI/WALIKOTA
1. Selain melaksanakan tugas diatas camat mndptkn
pelimpahan
sbgn
kewenangan
BUP/WALKOT
utk
melaksanakan sbgn urusan pemerintahan yg mnjd
kewenangan daerah KAB/KOTA.
2. Pelimpahan sbgn kewenangan BUP/WALKOT dilakukan
berdasarkan pemetaan pelayanan publik yg sesuai dgn
karakteristik KEC. dan kebutuhan masy.
3. Kewenangan yg dilimpahkan terdiri dari aspek PERIZINAN
dan NON PERIZINAN.
4. Kewenangan NON PERIZINAN meliputi rekomendasi;
koordinasi; pembinaan; pengawasan; fasilitasi; penetapan;
penyelenggaraan; dan kewenangan lain yg dilimpahkan.
5. Pelimpahan sbgn kewenangan BERSIFAT WAJIB trhdp
urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kesehatan,
pekerjaan umum & penataan ruang, perumahan rakyat dan
kawasan pemukiman dan sosial.
6. Selain pelimpahan sbgn kewenangan bersifat
wajib trhdp urusan pemerintahan di bidang
administrasi DUKCAPIL.
7. Pelimpahan
sbgn
kewenangan
bersifat
pilihan trhdp sbgn urusan pemerintahan
konkuren di luar urusan pemerintahan di
bidang pendidikan, kesehatan, PU dan
penataan ruang, perumahan rakyat dan
kawasan pemukiman dan sosial.
8. Pelimpahan sbgn kewenangan BUP/WALKOT
ditetapkan dgn KEP.BUP/KEP.WALKOT.
9. Ketentuan mengenai tata cara pelimpahan
sbgn kewenangan bup/walkot kpd camat
berpedoman
pada PERMEN.
1. Bup/Walkot membentuk PATEN dlm
rangka penyelenggaraan pelayanan
PERIZINAN & NON PERIZINAN di
KEC.
2. PATEN berpedoman pada ketentuan
Per-UU.
3. Bup/Walkot dpt mengembangkan
inovasi
dlm
PATEN
utk
meningkatkan kualitas pelayanan
publik.
PELAYANAN
1.
BUP/WALKOT belum mendapatkan
masukan yg lengkap & jelas terkait
pelimpahan sebagian kewenangan
kpd CAMAT termasuk dampaknya.
2. Keengganan
OPD
utk
membagi
sebagian
kewenangannya
kpd
CAMAT.
3.
Kecenderungan
Kab/Kota
utk
membesarkan OPD selain kecamatan.
TANTANGAN PELAKSANAAN
PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN
(PATEN)
PENDANAAN KECAMATAN
1.
Pendanaan Penyelenggaraan URS PUM
dibebankan pada APBN dgn berpedoman
pd Per-UU
2. Pendanaan
pelaksanaan
TUGAS
ATRIBUTIF
&
DELEGATIF
dibebankan pada APBD KAB/KOTA.
3.
Pendanaan
pelaksanaan
tugas
lain
1. Kec tipe A yg dibentuk utk Kec. dgn beban kerja yg
besar.
2. Kec tipe B yg dibentuk utk Kec. dgn beban kerja yang
kecil.
DASAR PENENTUAN BEBAN KERJA
1. Jumlah penduduk.
2. Luas wilayah.
3. Jumlah desa/kelurahan.
STRUKTUR KECAMATAN TIPE A
1. Struktur perangkat Kec. tipe A terdiri dari:
Sekretariat; dan
Paling banyak 5 (lima) seksi.
2. Sekretariat meliputi:
Subbagian umum dan kepegawaian;
Subbagian perencanaan dan keuangan.
3.Seksi minimal meliputi :
Seksi pemerintahan;
Seksi pemberdayaan masyarakat; dan
Seksi ketenteraman, ketertiban umum dan
STRUKTUR KECAMATAN TIPE B
1.
Struktur perangkat
Kec.
tipe B terdiri dari:
Sekretariat; dan
Paling banyak 4 (empat) seksi.
2.
Sekretariat meliputi:
Subbagian umum dan kepegawaian;
Subbagian perencanaan dan keuangan.
3.
Seksi minimal meliputi :
Seksi pemerintahan;
Seksi pemberdayaan masyarakat; dan
Seksi ketenteraman, ketertiban umum dan
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah:
1. Pasal 224 ayat (2) : “Bupati/wali kota wajib
mengangkat camat dari pegawai negeri sipil yang
menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan
memenuhi persyaratan kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan”
Penjelasan : Yang dimaksud dengan “menguasai
pengetahuan teknis pemerintahan” adalah dibuktikan
dengan ijazah diploma/sarjana pemerintahan atau
sertifikat profesi kepamongprajaan.
2. Pasal 224 ayat (3) : Pengangkatan camat yang tidak
sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dibatalkan keputusan pengangkatannya oleh
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.
1. Camat diangkat oleh Bup/Walkot atas usul Sekda.
2. Bup/Walkot wajib mengangkat CAMAT dari PNS yg
menguasai pengetahuan teknis pemerintahan & memenuhi
persyaratan kepegawaian sesuai dgn ketentuan Per-UU.
3. Ijazah diploma atau sarjana pemerintahan; atau sertifikat
profesi kepamongprajaan untuk ijazah diploma atau sarjana
non pemerintahan
4. Sertifikat profesi kepamongprajaan diperoleh melalui
pendidikan kepamongprajaan.
5. Pelaksanaan pendidikan profesi kepamongprajaan diatur
dalam Permendagri.
6. Sebelum
mengangkat
dan
menetapkan
CAMAT,
Bup/Walkot berkonsultasi kpd Gub. sebagai Wakil
Pemerintah Pusat.
KABUPATEN/KOTA YANG SUDAH MELAKSANAKAN
PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN
1.
Hasil evaluasi data dari DITJEN BINA
ADMINISTRASI KEWILAYAHAN, KEMENDAGRI,
RI pada Tahun 2017, 34 Provinsi, 416
Kabupaten, 98 Kota, 7.234 Kecamatan,
74.093 Desa, 8.430 Kelurahan
.
2.
Menyebutkan
bahwa
baru
256
Bupati/Walikota dari 514 Bupati/Walikota
yang telah melaksanakan pelimpahan
sebagian kewenangannya kepada Camat,
dan
3.161 Camat yang sudah mendapat
pelimpahan
sebagian
kewengan
dari
KABUPATEN/KOTA YANG SUDAH
MELAKSANAKAN
PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU
KECAMATAN (PATEN)
1.
Hasil evaluasi data dari DITJEN BINA
ADMINISTRASI KEWILAYAHAN, KEMENDAGRI,
RI pada Tahun 2017, 34 Provinsi, 416
Kabupaten, 98 Kota, 7.234 Kecamatan,
74.093 Desa, 8.430 Kelurahan
2.
Menyebutkan bahwa baru 174 KAB/KOTA
dari
514
KAB/KOTA
yang
telah
melaksanakan
PATEN,
dan
1.883
SUMATERA
KALIMANTAN
JAVA
IRIAN JAYA