• Tidak ada hasil yang ditemukan

III : RIWAYAT JABATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "III : RIWAYAT JABATAN"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BIODATA

1. NAMA : H. M. BUDI S. SUDARMADI 2. NIP : 19680526 199403 1 008

3. NIK DAN NPWP : 3275032605680009 dan 29.454.870.6-407.000 4. TEMPAT /TGL. LAHIR : MADIUN, 26 Mei 1968

5. AGAMA : Islam

6. PANGKAT : PEMBINA TINGKAT I

7. JABATAN : Kepala Sub Direktorat Kecamatan, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

8. PENDIDIKAN : 1. Sarjana Ilmu Pemerintahan, Magister Ilmu Pemerintahan (Institut Ilmu Pemerintahan dan Universitas Padjajaran Bandung)

2. Kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Republik Indonesia.

9. DIKLAT STRUKTURAL : 1. Lulusan Terbaik, Diklat ADUMLA Tahun 1999 (Badan

Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia)

2. Lulusan Terbaik, Diklat Pimpinan Tingkat III Tahun 2005 (Badan Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia)

10. RIWAYAT JABATAN : 1. Kepala Sub Direktorat Dekonsentrasi & Tugas

Pembantuan, Direktorat Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum, Kementerian Dalam Negeri R.I.

(2)

2. Kepala Sub Direktorat otonomi Khusus Wilayah I, Direktorat Penataan Daerah, Otonomi Khusus dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah, Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2011 – 2014.

3. Kepala Bagian Protokol Sekretariat Jenderal, Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2014-2015.

4. Kepala Sub Direktorat Tanggap Darurat dan Pasca Bencana, Direktorat Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2015 – 2016

5. Kepala Sub Direktorat Kecamatan, Direktorat Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan Kerjasama, Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri R.I Tahun 2016 – sekarang

11. PENGHARGAAN:

1. Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun. 2. Satya Lencana Karya Satya 20 Tahun

12. ISTERI : Dra. Hj. SITI HARLI SAPARIA, M.Ed. 13. ANAK : 1. ANISA SITI MARIANI KRIYA UTAMI

(Mahasiswi Teknik Industri, Fakultas Teknik, UGM) 2. FADILA SITI RAHMA

(Mahasiswi Teknik Pangan, Fakultas Pertanian, UNS)

14. ALAMAT KANTOR : Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan, Kementerian Dalam Negeri.

Jl. Medan Merdeka Utara Nomor 7-8 Jakarta Pusat. Telp./Faks. 021-3142933, HP. 08129043328.

Email : subdit.kecamatan@gmail.com budis.sudarmadi68@yahoo.co.id 15. ALAMAT RUMAH : Jl. Duta Harapan IV. Nomor 11 A,

Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi. 17123. Telp/Faks. 021. 88976751

(3)

“PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DI WILAYAH

KECAMATAN”

Disampaikan Oleh :

H. M. BUDI S. SUDARMADI

DIREKTORAT JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 2017

(4)

DASAR PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

Pasal 18 B (2) UUD 45

NKRI mengakui & menghormati kesatuan2 masy hukum adat

beserta hak2 TRADISONALNYA sepanjang masih hidup &

sesuai dgn perkembangan masy & prinsip NKRI diatur dgn UU.

Pasal 18B (1) UUD 45

NKRI mengakui & menghormati Satuan2 PEMDA yg

BERSIFAT KHUSUS & ISTIMEWA

yg diatur dgn UU.

Pasal 18 (1) UUD 45

NKRI dibagi atas daerah-daerah PROV & daerah PROV itu

dibagi atas KAB/KOTA, yg tiap-tiap PROV, KAB & KOTA itu

mempunyai pemerintahan daerah yg diatur dgn UU.

(5)

DESEN

DEKON

TP

ASAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

ASAS PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN UTK

MEWUJUDKAN TUJUAN

BERNEGARA :

1. Melindungi

segenap

bangsa Indonesia

2. Memajukan Kesejahteraan

Umum

3. Mencerdaskan Kehidupan

Bangsa

4. Melaksanakan Ketertiban

Dunia

(6)

M P R D P R PRESIDEN

DAERAH OTONOM

DESENTRALISASI

SISTEM

PEMERINTAHAN NKRI

GUB. & INSTANSI

VERTIKAL

DEKONSENTRASI

BADAN PENGELOLA

BUMN, OTORITA,DLL

DELEGASI

(DESENTRALISASI FUNGSIONAL) LEMBAGA NEGARA LAINNYA B P K M A M K

TUGAS

PEMBANTUAN

DAERAH

OTONOM

Kementerian Negara

Dewan Pertimbangan

TNI/Polri

D P D

PEMDA PROV

PEMDA KAB/KOTA

BUP/WALKOT

CAMAT

dilimpahkan

(7)

NEGARA KESATUAN

1.Pusat dan Daerah

Satu

Sistem Manajemen PEM

2.Sumber Kewenangan

NEGARA FEDERAL

1.Pusat dan Daerah

Dua

Sistem Manajemen PEM

2.Sumber Kewenangan

PERBEDAAN

NEGARA KESATUAN DGN NEGARA FEDERAL

(Winter, William O)

PEOPLE

NATIONAL GOV

STATE/LOCAL GOV

PEOPLE

STATE/LOCAL GOV

NATIONAL GOV

(8)

3. SISTEM PENGAWASAN

a. Pengawasan Pusat THDP

Daerah lebih ketat

b.

Terdapat Dua Akuntabilitas

yg sama bobotnya

1) Akuntabilitas kpd PEM

KUAT

2) Akuntabilitas kpd Rakyat

KUAT

3. SISTEM PENGAWASAN

a. Pengawasan Pusat thdp

Daerah lebih longgar

b. Terdapat Dua

Akuntabilitas yg tdk sama

bobotnya

1) Akuntabilitas kpd PEM

TERBATAS

2) Akuntabilitas kpd

Rakyat lebih kuat

LANJUTAN

(9)

Keberadaan KEMENDAGRI

(Selalu ada Kemendagri atau

sebutan lain yg berfungsi

sbg penyerasi kepentingan

Pemerintah

Pusat

&

Pemerintah Daerah)

(Biasanya ada Kemendagri

atau dgn sebutan lain tetapi

perannya tdk sebesar pd

Kemendagri di

Negara

Kesatuan)

Keberadaan KEMENDAGRI

PEMERINTAH PUSAT

KEMENDAGRI

PEMERINTAH DAERAH

LANJUTAN

(10)

JUMLAH PENDUDUK YANG BESAR , WILAYAH INDONESIA YANG LUAS ,

BERANEKA RAGAM SUKU BANGSA

PERLU SEGERA MELAKUKAN REVISI PP NO. 19 TH 2008 TENTANG

KECAMATAN.

SAAT INI RPP TENTANG KECAMATAN MENUNGGU PERSETUJUAN BAPAK

PRESIDEN R.I

UNDANG-UNDANG YANG MENGATUR

PEMERINTAHAN DAERAH

1. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1945 (Bercirikan Sentralistik)

2. Undang – Undang Nomor. 22 Tahun 1948 (Bercirikan Sentralistik)

3. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1957 (Bercirikan Desentralistik)

4. Undang – Undang Nomor 18 Tahun 1965 (Bercirikan Desentralistik

5. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 1974 (Bercirikan Sentralistik)

6. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 (Bercirikan Desentralistik)

7. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Bercirikan Desentralistik)

8. Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 (Bercirikan Desentralistik)

(11)

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

URS. PEM-AN WAJIB.

1. Politik Luar Negeri 2. Pertahanan

3. Keamanan 4. Agama

5. Yustisi

6. Moneter dan Fiskal Nasional

1. BINAWAS KEBANGSAAN & KETAHANAN NAS dlm Pengamalan Pancasila, Pelaksanaan UUD 1945, Pelestarian Bhineka Tunggal Ika, Pemertahanan & Pemeliharaan Keutuhan NKRI

2. Binawas PERSATUAN & KESATUAN BANGSA.

3. Bina Kerukunan Antar Suku & Intra Suku, Umat Beragama, Ras, & Gol. Lainnya guna mewujudkan STABILITAS KEAMANAN LOKAL, REGIONAL & NASIONAL. 4. Penanganan konflik sosial sesuai Per – UU.

5. KOORDINASI PELAKSANAAN TUGAS ANTAR INSTASI PEMERINTAHAN di wilayah Prov, Kab & Kota utk menyelesaikan permasalahan dgn memperhatikan prinsip demokrasi, HAM, pemerataan, keadilan, keistimewaan & kekhususan, potensi , keanekaragaman daerah sesuai Per – UU.

6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila.

7. Pelaksanaan urs. PEM. yg BUKAN MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH & tidak dilaksanakan oleh INSTANSI VERTIKAL.

URS

PEM

ABSOLUT

PUM

CONCURRENT 1. Pelayanan Dasar (SPM) 2. Non Pelayanan Dasar

1.DILAKSANAKAN SENDIRI (KP/KD) 2. DEKON

(12)

Lanjutan

KONKUREN

YAN DASAR NON YAN DASAR

Pendidikan, Kesehatan, PU &

Penataan Ruang, Perum Rakyat

&

Kawasan

Permukiman,

TRANTIBUM

DAN

LINMAS

(Trantibum,

Bencana,

&

Kebakaran) & Sosial.

ditentukan SPM nya

Kelautan & Perikanan,

Pariwisata, Pertanian,Kehutanan,

ESDM, Perdagangan,

Perindustrian, & Transmigrasi

mengacu pada NSPK

URS. PEM . WAJIB

URS. PEM . PILIHAN

(Pusat, Prov., Kab/Kota)

Naker,

Pemberdayaan

Perempuan & Perlindungan

Anak,

Pangan,

Pertanahan,

Likungan

Hidup,

Adminduk

Capil,

PMD,

Pengendalian

Penduduk & KB, Perhubungan,

Kominfo,

Koperasi

UKM,

Penanaman

Modal,

Kepemudaan & Olah raga,

Statistik,

Pesandian,

Kebudayaan, Perpustakaan &

Kearsipan,

(13)

12

Belanja

Pemerintah

PUSAT

1. Belanja Pegawai 2. Belanja Barang 3. Belanja Modal

4. Pembayaran Bunga Utang 5. Subsidi 6. Hibah 7. Bantuan Sosial 8. Belanja Lain-lain

Belanja Untuk

DAERAH

K/L

Belanja Pusat di PUSAT Belanja Pusat di DAERAH 6 Urusan ABSOLUT

KONKUREN & PUM

Kanwil di Daerah Dikerjakan sendiri/UPT/Balai Dilimpahkan ke GUB, Bup/walkot sbg WKL PEM

Ditugaskan ke

PROV, KAB/KOTA

A P B N PUSAT DAERAH Dana DEKON DANA TP

APBD

HIBAH Dana Darurat

1.

Dana Perimbangan

(Dana Bagi Hasil, DAU

dan DAK)

2. Dana OTSUS & ISTIMEWA

3. Dana Desa

DANA DESEN

Dana Sektoral di DAERAH

ALUR APBN DARI PEMERINTAH PUSAT

KE PEMERINTAH DAERAH

Kantor

Daerah

(14)

PROVINSI KAB KOTA KEC KEL DESA Luas Wilayah

(km2) Jumlah Penduduk

34 Provinsi 416 98 7.201 8.478 74.957 1.913.578,68 255.153.932

(15)

DELEGATIF

BUPATI/WALIKOTA

1. MENGOORDINASIKAN: a. Kegiatan pemberdayaan masy; b. Trantibum;

c. Penerapan dan penegakan Perda dan Perkada;

d. Pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum; e. Penyelenggaraan kegiatan

pemerintahan yg dilakukan oleh Perangkat Daerah di Kecamatan;

2. BINWAS PENYELENGGARAAN KEGIATAN DESA DAN/ATAU KELURAHAN;

3. Melaksanakan Urs kewenangan Daerah Kab/kota yg tdk

dilaksanakan OPD.

APBD

TUGAS LAIN SESUAI PER UU

APBN/ APBD

Mendapatkan

pelimpahan

sebagian

kewenangan

Bup/Walkot utk

melaksanakan

sebagian Urs

Pemerintahan yg

menjadi

kewenangan

Daerah Kab/kota

APBD

ATRIBUTIF

UU NO. 23 TAHUN 2014

T U G A S C A M A T

APBN

PUM

Kec. atau disebut nama lain adalah

bagian wilayah dari Daerah Kab/Kota

yg dipimpin Camat

(16)

UNSUR

PERBANDINGAN

UU

5 TAHUN 74

UU

22 TAHUN 99

UU

32 TAHUN 04

UU

23 TAHUN 2014

KEDUDUKAN

KECAMATAN

Wilayah

Administrasi

Pemerintahan

Lingkungan Kerja

Perangkat

Daerah

Perangkat

Daerah

Bagian Wilayah dari

Kab/Kota

KEDUDUKAN CAMAT

Kepala Wilayah

Perangkat

Daerah

Perangkat

Daerah

Kepala Perangkat

Daerah di Kec. &

Pelaksana Urs PUM di

Wilayah Kec.

KEWENANGAN

CAMAT

Atributif

Delegatif

Atributif &

Delegatif

Atributif &

Delegatif

KOORDINASI WILAYAH

MUSPIKA

Tidak Ada

Tidak Ada

FORKOPIMKA

KLASIFIKASI

KECAMATAN

Sama

Sama

Sama

Tipe

A = BEBAN BESAR

B = BEBAN KECIL

PEMBIAYAAN

APBN

APBD

APBD

APBD & APBN

PELANTIKAN CAMAT

Gubernur

Bup/Walkot

Bup/Walkot

Bup/Walkot. Dpt

dibatalkan oleh Gub

PERKEMBANGAN

(17)

MUATAN RPP

TUGAS CAMAT MENDAPAT PELIMPAHAN

SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI/WALIKOTA

1. Camat mendapatkan pelimpahan sebagian kewenangan Bup/Walkot utk

melaksanakan sebagian Urs Pemerintahan yg menjadi kewenangan Daerah

Kab/Kota.

2.

Pelimpahan sebagian kewenangan Bup/Walkot dilakukan berdasarkan

pemetaan pelayanan publik yg sesuai dgn karakteristik Kec. dan kebutuhan

masy pada Kec. yg bersangkutan

.

3. Kewenangan yg dilimpahkan terdiri dari aspek perizinan dan non perizinan.

4.

Kewenangan non perizinan meliputi: rekomendasi; koordinasi; pembinaan;

pengawasan; fasilitasi; penetapan; penyelenggaraan; & kewenangan lain yg

dilimpahkan.

5. Pelimpahan sebagian kewenangan bersifat wajib terhadap urs pemerintahan

di bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum & penataan ruang,

perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, sosial, administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil;

6.

Pelimpahan sebagian bersifat pilihan terhadap sebagian urs pemerintahan

konkuren

7. Pelimpahan sebagian kewenangan Bup/Walkot ditetapkan dgn Keputusan

Bup/Walkot berpedoman pd PP.

8.

Ketentuan mengenai tata cara pelimpahan kewenangan Bup/Walkot kepada

(18)

TUGAS CAMAT

DALAM MUATAN RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH

TENTANG KECAMATAN DAN KELURAHAN

1. Menyelenggaraan urusan pemerintahan umum;

2.

Mengoordinasikan keg. pemberdayaan masy.;

3. Mengoordinasikan upaya penyelenggaraan TRANTIBUM;

4.

Mengoordinasikan penerapan & penegakan PERDA & PERKADA;

5. Mengoordinasikan pemeliharaan SARPRAS;

6.

Mengoordinasikan

penyelenggaraan

keg.

pemerintahan

yg

dilakukan oleh perangkat daerah di KEC.;

7. BINWAS penyelenggaraan keg. desa dan/atau kelurahan;

8.

Melaksanakan urusan pemerintahan yg mnjd kewenangan daerah

KAB/KOTA yg tdk dilaks. oleh unit kerja perangkat daerah

KAB/KOTA yg ada di KEC.; dan

9. Melaksanakan tugas lain sesuai dgn ketentuan PER-UU.

10.

Melaksanakan urusan pemerintahan yg mnjd kewenangan daerah

KAB/KOTA.

11.Dapat

melaksanakan

TUGAS

PEMBANTUAN

dari

kementerian/LPNK & Provinsi kpd daerah KAB/KOTA.

(19)

TUGAS CAMAT

DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH UMUM

1.

Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka

memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan UUD 45, pelestarian

Bhineka Tunggal Ika serta pemertahanan & pemeliharaan keutuhan NKRI;

2. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa;

3.

Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, &

golongan lainnya guna mewujudkan stabilitas keamanan lokal, regional, &

nasional;

4. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan PER-UU;

5.

Koordinasi pelaksanaan tugas antar instansi pemerintahan untuk

menyelesaikan permasalahan yang timbul dg memperhatikan prinsip

demokrasi, HAM, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan kekhususan,

potensi serta keanekaragaman daerah sesuai dgn ketentuan PER-UU;

6. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila; dan

7.

Pelaksanaan semua urusan pemerintahan yg bukan merupakan kewenangan

daerah dan tidak dilaksanakan oleh instansi vertikal.

(20)

1. Urusan pemerintahan umum yg ruang lingkupnya 1 (satu)

kecamatan dilimpahkan kpd camat yang bersangkutan oleh

BUP/WALKOT sbg penyelenggara urusan pemerintahan

umum di KAB/KOTA.

2.

Urusan pemerintahan umum yg ruang lingkupnya lintas KEC.

diselenggarakan oleh BUP/WALKOT & dibantu oleh instansi

vertikal sesuai dgn PER-UU

.

3. Pembiayaan urusan pemerintahan umum bersumber dr APBN

melalui dana dekonsentrasi dari kementerian yg membidangi

urusan pemerintahan umum yg di alokasikan kepada

BUP/WALKOT sbg pelaksana urusan pemerintahan umum.

4.

Tata cara pelaksanaan urusan pemerintahan umum oleh camat

dilaksanakan sesuai PERU-UU

TUGAS CAMAT

(21)

1.

Mendorong partisipasi masyarakat utk ikut serta dalam

perencanaan pembangunan lingkup KEC. dalam forum

musyawarah perencanaan pembangunan di desa/kelurahan

dan KEC.;

2. Melakukan pembinaan & pengawasan terhadap keseluruhan

unit kerja baik pemerintah maupun swasta yg mempunyai

program kerja & keg. Pemberdayaan masyarakat di wilayah

kerja KEC.;

3.

Melakukan evaluasi terhadap berbagai kegiatan pemberdayaan

masy. Di wilayah KEC. Baik yg dilakukan oleh unit kerja

pemerintah maupun swasta;

4. Melakukan tugas-tugas lain di bidang pemberdayaan masy.

Sesuai dgn PER-UU;

5.

Melaporkan pelaksanaan tugas pemberdayaan masy. Di

wilayah kerja KEC. kpd BUP/WALKOT dgn tembusan kpd

perangkat daerah yg membidangi urusan pemberdayaan masy.

TUGAS CAMAT

DALAM MENGOORDINASIKAN KEGIATAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

(22)

TUGAS CAMAT

DALAM PEYELENGGARAAN TRANTIBUM

1.

Melakukan koordinasi dgn POLRI, TNI dan

instansi vertikal di wilayah KEC. mengenai

program & keg. penyelenggaraan TRANTIBUM di

wilayah KEC.;

2. Melakukan koordinasi dgn pemuka agama, dan

tokoh masy. yg berada di wilayah kerja KEC. utk

mewujudkan TRANTIBUM masy. di wilayah

KEC.;

3.

Melaporkan

pelaksanaan

pembinaan

(23)

TUGAS CAMAT

DALAM MENGOORDINASIKAN PENERAPAN &

PENEGAKAN PERDA & PERKADA

1.

Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah yg

tugas & fungsinya di bidang penerapan

PER-UU;

2.Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah yg

tugas dan fungsinya di bidang penegakan

PER-UU dan/atau POLRI; dan

3.

Melaporkan pelaksanaan penerapan dan

penegakan peraturan PER-UU di wilayah KEC.

(24)

TUGAS CAMAT

DALAM MENGOORDINASIKAN PEMELIHARAAN

SARPRAS PELAYANAN UMUM

1.

Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah

dan/atau instansi vertikal yg tugas & fungsinya di

bidang pemeliharaan prasarana & fasilitas

pelayanan umum;

2. Melakukan koordinasi dgn pihak swasta dlm

pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas

pelayanan umum; dan

3.

Melaporkan pelaksanaan pemeliharaan prasarana &

fasilitas pelayanan umum di wilayah KEC. kpd

BUP/WALKOT.

(25)

TUGAS CAMAT

DALAM MENGOORDINASIKAN PENYELENGGARAAN

KEGIATAN PEMERINTAHAN DI TINGKAT KECAMATAN

1.

Melakukan koordinasi dgn perangkat daerah &

instansi vertikal di bidang penyelenggaraan keg.

pemerintahan;

2. Melakukan koordinasi & sinkronisasi perencanaan

dgn perangkat daerah dan instansi vertikal di

bidang penyelenggaraan keg. pemerintahan;

3.

Melakukan

evaluasi

penyelenggaraan

keg.

pemerintahan di tingkat KEC.; dan

4. Melaporkan penyelenggaraan keg. pemerintahan

di tingkat KEC. kpd BUP/WALKOT

(26)

TUGAS CAMAT

DALAM MEMBINA DAN MENGAWASI

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

1. Memfasilitasi penyusunan PERDES & PERKADES;

2.

Memfasilitasi administrasi tata pemerintahan desa;

3. Memfasilitasi pengelolaan keuangan desa & pendayagunaan aset desa;

4.

Memfasilitasi penerapan dan penegakan PER-UU;

5. Memfasilitasi pelaksanaan tugas KADES & perangkat desa;

6.

Memfasilitasi pelaksanaan pemilihan KADES;

7. Memfasilitasi pelaksanaan TUPOKSI Badan Permusyawaratan Desa;

8.

Merekomendasi pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa;

9.

Melantik perangkat desa;

10. Memfasilitasi perselisihan penyelenggaraan pemerintahan desa;

11.

Memfasilitasi perselisihan masyarakat;

(27)

13. Memfasilitasi

penetapan

lokasi

pembangunan

kawasan

perdesaan;

14.

Memfasilitasi penyelenggaraan TRANTIBUM;

15. Memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewajiban lembaga

kemasyarakatan;

16.

Memfasilitasi

penyusunan

perencanaan

pembangunan

partisipatif;

17. Memfasilitasi kerja sama antar desa & kerja sama desa dengan

pihak ketiga;

18.

Memfasilitasi penataan, pemanfaatan, & pendayagunaan ruang

desa serta penetapan & penegasan batas desa;

19. Memfasilitasi penyusunan program & pelaksanaan pemb. masy.

desa;

20.

Mengoordinasi pendampingan desa di wilayahnya;

21. Mengoordinasi pelaksanaan pembangunan kawasan perdesaan di

wilayahnya;

22.

Melakukan supervisi RPJM Desa, RKP Desa dan APBDes.

(28)

1.

Melakukan perencanaan keg. pelayanan kpd msy. di

KEC.;

2. Membantu & mendorong percepatan pencapaian

SPM di wilayahnya;

3.

Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

pelaksanaan pelayanan kpd masy. di KEC.;

4. Melakukan evaluasi trhdp pelaksanaan pelayanan kpd

masy. di wilayah KEC.

5.

Melaporkan pelaksanaan keg. pelayanan kpd masy. di

wilayah KEC. kpd BUP/WALKOT melalui SEKDA.

TUGAS CAMAT

DALAM MELAKSANAKAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI

KEWENANGAN KAB/KOTA YG TDK DILAKSANAKAN OLEH OPD

(29)

TUGAS CAMAT

DALAM MELAKSANAKAN PELIMPAHAN SEBAGIAN

KEWENANGAN BUPATI/WALIKOTA

1. Selain melaksanakan tugas diatas camat mndptkn

pelimpahan

sbgn

kewenangan

BUP/WALKOT

utk

melaksanakan sbgn urusan pemerintahan yg mnjd

kewenangan daerah KAB/KOTA.

2. Pelimpahan sbgn kewenangan BUP/WALKOT dilakukan

berdasarkan pemetaan pelayanan publik yg sesuai dgn

karakteristik KEC. dan kebutuhan masy.

3. Kewenangan yg dilimpahkan terdiri dari aspek PERIZINAN

dan NON PERIZINAN.

4. Kewenangan NON PERIZINAN meliputi rekomendasi;

koordinasi; pembinaan; pengawasan; fasilitasi; penetapan;

penyelenggaraan; dan kewenangan lain yg dilimpahkan.

5. Pelimpahan sbgn kewenangan BERSIFAT WAJIB trhdp

urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kesehatan,

pekerjaan umum & penataan ruang, perumahan rakyat dan

kawasan pemukiman dan sosial.

(30)

6. Selain pelimpahan sbgn kewenangan bersifat

wajib trhdp urusan pemerintahan di bidang

administrasi DUKCAPIL.

7. Pelimpahan

sbgn

kewenangan

bersifat

pilihan trhdp sbgn urusan pemerintahan

konkuren di luar urusan pemerintahan di

bidang pendidikan, kesehatan, PU dan

penataan ruang, perumahan rakyat dan

kawasan pemukiman dan sosial.

8. Pelimpahan sbgn kewenangan BUP/WALKOT

ditetapkan dgn KEP.BUP/KEP.WALKOT.

9. Ketentuan mengenai tata cara pelimpahan

sbgn kewenangan bup/walkot kpd camat

berpedoman

pada PERMEN.

(31)

1. Bup/Walkot membentuk PATEN dlm

rangka penyelenggaraan pelayanan

PERIZINAN & NON PERIZINAN di

KEC.

2. PATEN berpedoman pada ketentuan

Per-UU.

3. Bup/Walkot dpt mengembangkan

inovasi

dlm

PATEN

utk

meningkatkan kualitas pelayanan

publik.

PELAYANAN

(32)

1.

BUP/WALKOT belum mendapatkan

masukan yg lengkap & jelas terkait

pelimpahan sebagian kewenangan

kpd CAMAT termasuk dampaknya.

2. Keengganan

OPD

utk

membagi

sebagian

kewenangannya

kpd

CAMAT.

3.

Kecenderungan

Kab/Kota

utk

membesarkan OPD selain kecamatan.

TANTANGAN PELAKSANAAN

PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN

(PATEN)

(33)

PENDANAAN KECAMATAN

1.

Pendanaan Penyelenggaraan URS PUM

dibebankan pada APBN dgn berpedoman

pd Per-UU

2. Pendanaan

pelaksanaan

TUGAS

ATRIBUTIF

&

DELEGATIF

dibebankan pada APBD KAB/KOTA.

3.

Pendanaan

pelaksanaan

tugas

lain

(34)

1. Kec tipe A yg dibentuk utk Kec. dgn beban kerja yg

besar.

2. Kec tipe B yg dibentuk utk Kec. dgn beban kerja yang

kecil.

DASAR PENENTUAN BEBAN KERJA

1. Jumlah penduduk.

2. Luas wilayah.

3. Jumlah desa/kelurahan.

(35)

STRUKTUR KECAMATAN TIPE A

1. Struktur perangkat Kec. tipe A terdiri dari:

Sekretariat; dan

Paling banyak 5 (lima) seksi.

2. Sekretariat meliputi:

Subbagian umum dan kepegawaian;

Subbagian perencanaan dan keuangan.

3.Seksi minimal meliputi :

Seksi pemerintahan;

Seksi pemberdayaan masyarakat; dan

Seksi ketenteraman, ketertiban umum dan

(36)

STRUKTUR KECAMATAN TIPE B

1.

Struktur perangkat

Kec.

tipe B terdiri dari:

Sekretariat; dan

Paling banyak 4 (empat) seksi.

2.

Sekretariat meliputi:

Subbagian umum dan kepegawaian;

Subbagian perencanaan dan keuangan.

3.

Seksi minimal meliputi :

Seksi pemerintahan;

Seksi pemberdayaan masyarakat; dan

Seksi ketenteraman, ketertiban umum dan

(37)

UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah:

1. Pasal 224 ayat (2) : “Bupati/wali kota wajib

mengangkat camat dari pegawai negeri sipil yang

menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan

memenuhi persyaratan kepegawaian sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan”

Penjelasan : Yang dimaksud dengan “menguasai

pengetahuan teknis pemerintahan” adalah dibuktikan

dengan ijazah diploma/sarjana pemerintahan atau

sertifikat profesi kepamongprajaan.

2. Pasal 224 ayat (3) : Pengangkatan camat yang tidak

sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) dibatalkan keputusan pengangkatannya oleh

gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

(38)

1. Camat diangkat oleh Bup/Walkot atas usul Sekda.

2. Bup/Walkot wajib mengangkat CAMAT dari PNS yg

menguasai pengetahuan teknis pemerintahan & memenuhi

persyaratan kepegawaian sesuai dgn ketentuan Per-UU.

3. Ijazah diploma atau sarjana pemerintahan; atau sertifikat

profesi kepamongprajaan untuk ijazah diploma atau sarjana

non pemerintahan

4. Sertifikat profesi kepamongprajaan diperoleh melalui

pendidikan kepamongprajaan.

5. Pelaksanaan pendidikan profesi kepamongprajaan diatur

dalam Permendagri.

6. Sebelum

mengangkat

dan

menetapkan

CAMAT,

Bup/Walkot berkonsultasi kpd Gub. sebagai Wakil

Pemerintah Pusat.

(39)

KABUPATEN/KOTA YANG SUDAH MELAKSANAKAN

PELIMPAHAN SEBAGIAN KEWENANGAN

1.

Hasil evaluasi data dari DITJEN BINA

ADMINISTRASI KEWILAYAHAN, KEMENDAGRI,

RI pada Tahun 2017, 34 Provinsi, 416

Kabupaten, 98 Kota, 7.234 Kecamatan,

74.093 Desa, 8.430 Kelurahan

.

2.

Menyebutkan

bahwa

baru

256

Bupati/Walikota dari 514 Bupati/Walikota

yang telah melaksanakan pelimpahan

sebagian kewenangannya kepada Camat,

dan

3.161 Camat yang sudah mendapat

pelimpahan

sebagian

kewengan

dari

(40)

KABUPATEN/KOTA YANG SUDAH

MELAKSANAKAN

PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU

KECAMATAN (PATEN)

1.

Hasil evaluasi data dari DITJEN BINA

ADMINISTRASI KEWILAYAHAN, KEMENDAGRI,

RI pada Tahun 2017, 34 Provinsi, 416

Kabupaten, 98 Kota, 7.234 Kecamatan,

74.093 Desa, 8.430 Kelurahan

2.

Menyebutkan bahwa baru 174 KAB/KOTA

dari

514

KAB/KOTA

yang

telah

melaksanakan

PATEN,

dan

1.883

(41)

SUMATERA

KALIMANTAN

JAVA

IRIAN JAYA

Referensi

Dokumen terkait

(1) Dinas mempunyai tugas membantu Wali Kota melaksanakan urusan pemerintahan di bidang perumahan,, kawasan pemukiman, dan pertanahan yang menjadi kewenangan Daerah

(1) Badan mempunyai tugas membantu Wali Kota dalam melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibidang kepegawaian, pendidikan

Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, yang meliputi bidang

(1) Selain kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Camat dapat melaksanakan kewenangan lain yang ditetapkan kemudian oleh Pemerintah Daerah Sebagai tugas-tugas

Mendukung dan membantu kelancaran tugas Kepala Daerah dalam melaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah guna

Badan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lumajang melaksanakan tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang

kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan

*) Perangkat Daerah provinsi dan kabupaten/kota selain melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah juga melaksanakan Tugas