BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sugiyono, (2010:14).
3.2 Rancangan Penelitian
Jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen. Dan desain penelitian ini adalah true experimental design. Arikunto, (2010:125). Yang akan digunakan yaitu posttest-only control design yakni kelompok pertama diberikan perlakuan dan kelompok lain tidak. Dalam penelitian ini digunakan t-test yang bertujuan untuk melihata ada tidaknya pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan. Dalam penelitian ini, X diberikan perlakuan. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen atau yang memperoleh perlakuan, sementara Y sebagai kelompok bawah yakni kelompok kontrol.
3.3 Subjek Penelitian 3.3.1 Populasi
Menurut Arikunto, (2010:173) populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono, (2014:117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi, populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Berdasarkan definisi tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVa dan siswa kelas IVb SDN No. 63/I Simpang Karmeo yang berjumlah 28 yang terdiri kelas IVa berjumlah 18 siswa dan kelas IVb berjumlah 10.
3.3.2 Sampel
Menurut Arikunto, (2010:174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dan dapat menggambarkan populasi yang sebnenarnya. Sampel harus dapat diberlakukan untuk keseluruhan populasi. Dengan kata lain sampel harus resperensif.
Dalam penelitian ini semua populasi akan dijadikan sampel. Jadi semua siswa kelas IV SDN 63/I Simpang Karmeo dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 28 orang semuanya dijadikan sebagai sampel penelitian.
Sampel yang tediri dari dari satu kelas ini akan dibagi menjadi dua bagian yaitu kleas eksperimen dan kelas kelas kontrol. Kedua kelas ini harus memiliki
karakteristik yng mirip satu sama lainnya, sehingga sampelnya resperensif. Untuk mendapatkan sampel yang resperensif maka harus diuji apakah sampel berasal dari populasi yang sama dan mempunyai nilai rata-rata yang sama. Adapun langkah-langkah pengambilan sampelnya adalah sebagai berikut:
a. Mengambil skor nilai ulangan harian siswa kelas IV Tahun Ajaran 2015/2016.
b. Membagi dua kelas berdsarkan nilai ulangannya menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c. Menghitung nilai rata-rata dari kedua kelas yag sudah dibagi.
d. Melakukan uji normalita dengan menggunakan uji liliefors.
e. Melkukan uji homogenitas dengan menggunakan ujia varians terbesar dan varians terkecil.
f. Melakukan uji kesamaa rata-rata menggunakan uji-t dua arah.
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi diadakan penelitian ini adalah SDN No. 63/I Simpang Karmeo dengan alamat Jln. Lintas Tembesi Sarolangun, Desa Simpang Karmeo, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap selama 2 minggu penelitian. Selama penelitian tersebut, peneliti langsung menyusun hasil penelitian dan menganalisis data yang diperoleh selama waktu penelitian. Kemudian hasil penelitian akan disusun oleh peneliti dalam bentuk laporan hasil penelitian.
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang. Objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:61).
Berdasarkan judul penelitian ini, yaitu “Pengaruh pemberian pemberian penguatan dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN No.63/I Simpang Karmeo Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batanghari”, maka:
1. Variabel bebas (independent variable) adalah pengaruh pemberian penguatan.
2. Variabel terikat (dependent variable) adalah hasil belajar.
3.6 Sumber Data dan Data Penelitian
Menurut Arikunto, (2010:161) “data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka”. Sumber data primer diperoleh dari siswa yang merasakan manfaat dari penguatan. Data sekunder diperoleh dari informan yang mendukung penelitian dalam hal ini misalnya guru SDN No.63/I Simpang Karmeo.
Data yang ingin diambil dalam penelitian ini adalah data mengenai pengaruh pemberian penguatan dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar melalui tes.
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Jumlah instrument yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti (Riduwan, 2012:78).
3.7.1 Lembar Observasi
Pengumpulan data dilakukan melalui observasi. Observasi berperan serta digunakan untuk mengetahui pengaruh pemberian penguatan dalam peoses pembelajaran matematika terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN No.63/I Simpang Karmeo. Peneliti ikut serta dalam memberikan penguatan kepada responden dan kemudian berdasarkan hasil observasi yang telah itulah peneliti melakukan perhitungan skor dan pengolahan data.
Observasi melalui pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran di kelas, dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi yang telah diediakan . indikator yang diobservasi untuk aktivitas guru adalah:
Dari tabel instrumen lembar observasi di atas maka dapat dikembangkan lembar observasi pengaruh pemberian penguatan dalam proses pembelajaran terhadap hasil belajar kelas IV SDN No. 63/I Simpang Karmeo.
3.7.2 Lembar Tes
Menurut Arikunto, (2010:193) “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetetahuan intelegrnsi, kemempuan atau bakat yang dimiliki oeh individu atau kelompok”. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis pilihan ganda.
3.7.3 Penyusunan Tes
Penyusunan instrument dalam penelitian ini adalah menyusun tes berupa pernyataan-pernyataan yang dibuat berdasarkan indicator sesuai dengan materi pada pembelajaran dan mata pelajaran yang ada dalam meteri pembelajaran.
Instrument yang berupa pernyataan-pernyataan memiliki bobot skor atas jawaban masing-masing pertanyaan. Berdasarkan skala Guttman, jawaban atas pernyataan yang sesuai dengan kunci jawaban diberi skor 1 dan jawaban yang tidak sesuai diberi skor 0.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Tes
Indikator Aspek yang Diukur No. Soal
Membandingkan bilangan bulat
Siswa mampu menyelesaikan soal yang berhubungan dengan
perbandingan bilangan bulat.
1- 12 Mengurutkan bilangan
bulat
Siswa mampu menyelesaikan soal yang berhubungan dengan
mengurutkan bilangan bulat.
13-20
3.7.4 Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:211).
Validitas yang di gunakan pada instrumen ini adalah dengan menggunakan validitas isi dan validitas perbutir soal dengan menggunakan rumus pearson product moment yaitu :
=
rxy n xy- xyn x2- x2n y2- y2 Keterangan:
n : Banyaknya siswa
∑x : Jumlah skor subjek pada item soal ∑y : Jumlah skor subjek
∑xy : Jumlah hasil kali skor subjek pada item soal dan skor total subjek ∑x2 : Jumlah skor yang dilakukan dikuadratkan dalam sebaran y
∑y2 : Jumlah skor yang dilakukan dikuadratkan dalam sebaran x
Untuk mengetahui apakah yang digunakan valid atau tidak, maka rxy yang telah diperoleh (rhitung) dikonsultasikan dengan rtabel procuct moment dengan taraf
signifikan rtabel maka instrumen tes dikatakan tidak valid. Jika instrumen itu valid,
maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut: Tabel 3.2 Kriteria Validitas Item
Interval Koefisien Tingkat Pengaruh
0,800 – 1,000 Sangat kuat
0,600 – 0,799 Kuat
0,400 – 0,599 Cukup Kuat
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat rendah (tidak valid)
3.7.5. Taraf Kesukaran Soal Tes
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran diberi simbol P yang merupakan singkatan dari “proporsi”. Semakin mudah suatu soal maka bilangan indeksnya semakin besar. Rumus mencari P adalah sebagai berikut:
P = BJS P = indeks kesukaran
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi indeks kesukaran:
a. Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
b. Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
c. Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah
3.7.6 Daya Beda Soal Tes
Daya pembeda soal adalah kemempuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang rendah (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi, disingkat D. Dalam penentuan daya beda perlu dibedakan kelompok kecil dan kelompok besar dengan cara seluruh pengikut tes dideretkan mulai dari skor teratas sampai terbawah lalu dibagi 2. Untuk kelompok atas (JA) dan kelompok bawah (JB).
Rumus yang menentukan indeks diskrimiasi adalah: D = BAJA- BBJB P= A - PB
D = diskriminasi
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda:
a. D: 0,00 – 0,20 ; jelek (poor)
b. D: 0,20 – 0,40 ; cukup (satisfactory)
c. D: 0,40 – 0,70 ; baik (good)
d. D: 0,70 – 1,00 ; baik sekali (excellent)
e. D: negative, semuanya tidak baik. Jadi, semua butir soal yang mempunyai nilai D negative sebaiknya dibuang saja.
7.7. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan Internal consistency yaitu pengujian dilakukan dengan mengalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearmen Brown (Sugiyono, 2010:190). Dengan teknik belah dua ganjil-genap peneliti mengelompokkan butir-butir insrtumen menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ganjil dan kelompok genap. Berikut ini rumus korelasi kedua belahan tersebut:
rxy = n XY( )- ( ) .( ) . X Y n ∑X2 – ( ) . .X 2 n
∑Y2- ( ∑Y 2)
rxy = koefisien korelasi ∑X2 = jumlah variabel X2 ∑Y2 = Jumlah Y2
∑XY = Jumlah XY
n = Jumlah subjek penelitian
Setelah mengkorelasikan skor belahan pertama dengan skor belahan kedua, selanjutnya akan diperoleh harga r11 (Arikunto, 2006:180) dengan rumus Spearman-Brown di bawah ini.
r11 = 2 x
+
rxy1 rxy
r11 = Reliabelitas Instrumen
rxy = yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrument.
Pengujiannya dilakukan dengan cara mencobakan instrumen, kemudian dilakukan bila koefisien relasi positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel (Sugiyono, 2010:190).
Untuk menguji instrumen reliabel atau tidak, maka rhitung > rtabel, dengan harga rtabel = 0,888. Jadi insrtumen yang telah diuji memiliki nilai yang reliabel atau dapat dipercaya untuk menjadi alat pengumpul data.
3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data dari kedua sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan uji Chi Kuadrat, menurut Riduwan, (2012:121) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari skor terbesar dan terkecil.
b. Mencari nilai Rentangan (R).
c. Mencari Banyaknya Kelas (BK).
d. Mencari nilai panjang kelas (i).
e. Membuat tabulasi dengan table penolong..
f. Mencari rata-rata (mean). x = ƩfXin
1.Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5.
2.Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus: Z = Batas Kelas- xs
3.Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal 0 – Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas.
4.Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angka-angka 0 – Z yaitu angka-angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka-angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka baris berikutnya.
5.Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden.
h. Mencari Chi – kuadrat hitung (X2 hitung)
x2 = i 1k fo= ( -fe)²fe
i. Membandingkan x2hitung dengan x2tabel
Dengan membandingkan x2 hitung dengan nilai x2 tabel untuk α = 0,05 dan
derajat kebebasan (dk) = k – 1 dengan criteria pengujian: Jika x2hitung ≥ x2tabel artinya distribusi data tidak normal.
Jika x2hitung ≤ x2tabel artinya dat berdistribusi normal 3.8.2 Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua data yang didapat dari hasil tes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrolmemiliki variansi yang homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas kedua kelompok sampel hipotesisnya adalah:
Ho : μ1 = μ2 ( Homogen)
H1 : μ1 ≠μƩ (tidak homogen)
Maka untuk menguji hipotesis tersebut di atas menggunakan varians terbesar ddibanding varians terkecil sebagaimana dikemukakan oleh Riduwan, (2012:120) dengan langkah–langkah yaitu:
1. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus: Fhitung = varians terbesarvarians terkecil
Membandingkan nilai F hitung dengan Ftabel, dengan rumus:
dk pembilang = n – 1 (untuk varians terbesar) dk penyebut = n – 1 (untuk varians terkecil)
taraf signifikan (α) = 0,05. Dengan criteria pengujian sebagai berikut: Jika F hitung ≥F tabel berati tidak homogen,
3.8.3 Uji Kesamaan Rata-Rata Dengan Uji-t
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan memberikan penguatan lebih baik daripada yang tidak diberikan penguatan. Untuk menguji hipotesis yang diberikan dimana hipotesis statistiknya adalah:
Ho : μƩ ≤ μƩ
HƩ : μƩ > μƩ
Maka analisi yang digunakan adalah uji-t. yang dianalisis adalah hasil belajar siswa antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji-t yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menurut Sugiyono, (2009:197) digunakan rumus t-test dengan pooled varian karena nƩ ≠ nƩ. rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
t = x₁- ₁₁₁x n1-1s12 n+( ₁ -1 s22n1 n) + ₁ -2 1n 1n ( ₁+₁₁₁)
Keterangan:
X1 = skor rata-rata kelas eksperimen
X2 = skor rata-rata kelas kontrol
S1 = standar deviasi kelas eksperimen
S2 = standar deviasi kelas kontrol
n1 = jumlah siswa kelas eksperimen
Selanjutnya hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan nilai ttabel dimana
untuk mendapatkan ttabel digunakan dk = n1 + n2 – 2 dan taraf keslahan 5% (0,05).
Criteria penhujian yang akan digunakan Sugiyono (2011:275) adalah “ terima Ho
jika thitunglebih kecil atau sama dengan ttabel (thitung ≤ ttabel) dan H1 ditolak. Sedangkan