• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendidikan Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan, didirikan pada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pendidikan Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan, didirikan pada"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

SMA Negeri 1 Pituriawa adalah sekolah yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan, didirikan pada tahun 2000 dan dinegerikan pada tahun yang sama, terletak + 13 Km dari Ibu Kota Kabupaten dengan letak geografis Latitude, longitude : -3.9208224, 119.9130905, Degree decimal : -3.9208224S 119.9130905E, Degree, minutes, seconds : 03°55′15″S 119°54′47.1″E

Sumber :

(2)

Saat ini koneksi internet menggunakan speedy belum terjangkau, kondisi kemiringan tanah juga sangat menghalangi penggunaan internet menggunakan simcard GSM.

Awal berdirinya terdiri 9 kelas, 1 Laboratorium Fisika, 1 Laboratorium Kimia, 1 Laboratorium Bahasa, 1 Ruang Guru, 1 Ruangan Kepala Sekolah, 1 Ruang Tata Usaha, 1 Ruang Osis, 1 Ruangan BK serta 1 Musholla. seiring perkembangan saat ini SMA Negeri 1 Pituriawa, di Tahun Pelajaran 2015 / 2016, terdiri dari 15 Kelas ditambah 1 Ruangan Komputer dengan 8 unit komputer, yang digunakan untuk belajar mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan jumlah peserta didik sebanyak 429 peserta didik yang masih aktif, guru PNS sebanyak 28 orang, guru honor sebanyak 6 orang, Tata Usaha PNS 2 Orang , Non PNS 4 Orang.

LATAR BELAKANG MASALAH

Sebagai tenaga pendidik yang mengajar 15 kelas dengan jumlah jam mengajar 30 Jam dalam seminggu, mempunyai peserta didik sebanyak 429, merupakan tantangan tersendiri dalam manajemen pengelolaan data peserta didik terutama dalam pemberian tugas-tugas harian maupun ulangan mid dan ulangan semester.

Bukanlah perkara mudah mengelola proses penilaian peserta didik yang jumlahnya sebanyak 429 orang terutama dalam pemberian tugas-tugas hingga proses penilaian, sebelum menggunakan elearning, atau masih menggunakan media buku sebagai media mengerjakan tugas dibutuhkan waktu ekstra untuk melakukan penilaian, sekali memberikan tugas berarti dalam waktu yang hampir bersamaan ada 429 buku yang harus diperiksa dan diberi penilaian. 1 Buku atau tugas dengan 30 nomor soal membutuhkan waktu paling cepat 5 menit untuk memberikan penilaian.

(3)

Bisa dihitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses penilaian. Jika dihitung perkaliannya sebagai berikut :

429 x 5 Menit = 2.145 Menit 2.145 / 60 Menit = 35,75 Jam

Jika dalam satu semester 3 kali tugas harian teori (Pekerjaan Rumah), 1 kali ulangan mid semester, 1 kali ulangan semester, dengan total yang harus diperiksa 5 jenis tugas maka waktu yang dibutuhkan adalah 35,75 x 5 = 178.75 Jam waktu yang dibutuhkan hanya untuk memeriksa hasil pekerjaan peserta didik. Waktu yang cukup lama dan membosankan. Namun sebagai tenaga pendidik itu adalah tantangan yang tetap harus dilaksanakan.

Perkembangan teknologi yang semakin tidak terbendung lagi terutama penggunaan laptop, smartphone dan tablet membuat kita sebagai user harus mampu menggunakannya secara maksimal terutama pemanfaatannya dalam dunia pendidikan. Sejak Oktober 2014 melalui sebuah link elearning di media sosial, dan setelah mempelajari cara kerja elearning tersebut sepertinya cocok diaplikasikan dengan kondisi sekolah kami. Oktober 2014 merupakan bulan dan tahun yang bersejarah sejak bergabung di salah satu platform elearning.

Bukanlah perkara yang mudah untuk merubah pemikiran peserta didik dari penggunaan media buku sebagai media yang selama ini digunakan untuk mengerjakan tugas ke media digital yang akan menggantikan media buku.

Setelah menguasai penggunaan elearning yang dimaksud mulailah sosialisasi dengan peserta didik. Kendala yang paling dikeluhkan peserta didik adalah tidak bisa

(4)

mengakses Internet di lokasi sekolah menggunakan handphone ataupun modem, namun ditempat lain sangat memungkinkan untuk bisa mengakses internet, ini disebatkan karena kondisi sekolah berada dalam kemiringan yang terapit kiri dan kanan padahal tower pemancar tidak lebih dari 2 Kilometer.

PEMECAHAN MASALAH

Untuk menghadirkan penggunaan Elearning secara langsung di laboratorium komputer masih menggunakan presentasi dalam bentuk screenshoot pada saat online ini diakibatkan koneksi internet belum ada, namun itu tidak menjadi penghalang. Apresiasi peserta didik dalam penggunaan elearning begitu antusias. Setelah petunjuk penggunaan elearning secara manual selesai dan dibagikan filenya kepada peserta didik yang mempunyai laptop serta hasil cetakan khusus peserta didik yang belum mempunyai laptop. Penjelasan penggunaan elearning juga tetap dilaksanakan didalam kelas disetiap awal pembelajaran mulai dari pembuatan akun, bergabung dalam kelas masing-masing, cara mengerjakan soal yang telah diberikan sampai mengatasi masalah jika peserta didik lupa nama pengguna dan pasword login. Quipper School sebagai platform penyedia layanan elearning yang dapat diakses menggunakan laptop, tablet dan smartphone mempunya dua portal yaitu portal guru dan portal siswa, portal guru menyediakan fitur fitur seperti layaknya kelas manual dalam hal proses pemberian tugas kepeserta didik sampai pada proses penilaian, demikian juga portal siswa, peserta didik tinggal login diakunnya masing-masing kemudian bergabung dalam kelas dengan memasukkan kode kelas masing-masing, dilanjutkan mencari tugas yang harus dikerjakan atau yang masih aktif, karena di

(5)

Elearning Quipper School soal yang tidak aktif atau sudah melewati batas waktu yang telah ditentukan akan secara otomatis tidak tampil lagi diakun peserta didik.

Karena banyak peserta didik yang tidak punya fasilitas internet, umumnya peserta didik mengerjakan tugas diwarnet atau menggunakan modem. Untuk menghadirkan koneksi internet secara langsung dilaboratorium komputer diperlukan antena untuk menangkap jaringan seluler yang menyediakan jasa layanan internet. Berkat bantuan teman merakitkan wifi plus antena dengan menggunakan kabel koaxial, kini koneksi internet bisa hadir di Lab Komputer dengan mengunakan kartu SIM GSM. Berikut gambar rakitan wifi yang mampu menghadirkan koneksi wifi 3G di Lab. Komputer.

(6)

Karena menggunakan kartu SIM berarti koneksi internet tergantung kuota yang terdapat pada SIM tersebut, namun itu tidak menjadi masalah karena saat ini kuotapun semakin murah, Dengan kehadiran koneksi wifi untuk koneksi internet di laboratorium komputer, kini menambah semangat peserta didik untuk menggunakan Elearning Quipper School, PR atau pekerjaan yang dijadikan tugaspun dapat dikerjakan dengan tepat waktu, Kini siswa tidak harus menunggu lama untuk mengetahui perolehan nilai atau skore penilaian, karena dapat dilihat pada saat selesai mengerjakan tugas secara online jika vitur melihat nilai diaktifkan oleh guru mata pelajaran.

Peserta didik kini semakin aktif menggunakan Elearning tentunya dengan tugas yang diberikan oleh guru pada kelas masing-masing, sebagai tenaga pendidik sudah sangat terbantu, yang dulunya terbatas memberikan tugas kepeserta didik kini semakin terasa bertambah sebelumnya hanya mampu memberikan tugas teori sebanyak 5 kali, kini bertambah 7 bahkan bisa lebih tergantung padatnya materi. Gurupun tidak dibebankan waktu untuk memeriksa ratusan pekerjaan siswa yang begitu membosankan, waktu yang dulunya digunakan untuk mengoreksi tugas peserta

(7)

didik bisa digunakan untuk kegiatan lain, dengan elearning nilai perolehan peserta didik terekap secara otomatis tinggal unduh dan cetak.

Kehadiran elearning sebagai media pembelajaran online secara tidak langsung mengenalkan teknologi digital kepada peserta didik menyongsong abad 21. Sudah hampir 2 tahun semenjak aktif menggunakan Elearning di sekolah kami, prestasipun bergulir berbagai even dan lomba online yang telah diikuti berbuah juara. Deretan prestasi lomba online terukir baik skala nasional maupun internasional. Berikut Daftar lomba online yang pernah diikuti dan berhasil menjadi juara.

1. Kompetisi Akhir Tahun 2014, adalah kompetisi yang diadakan Quipper School Indonesia, dimana guru memasukkan soal kedalam kelas yang sudah dibuat dan siswa menjawab soal sebanyak mungkin dan benar, siswa yang menjawab paling banyak benar dan cepat maka akan menjadi pemenang.

(8)
(9)

2. Kompetisi antar kelas Quipper School dan 10 Siswa terbaik Periode 26 Januari s.d 15 Februari 2015

(10)

3. Kompetisi antar negara pengguna Quipper School Periode 2 Maret s.d 15 Maret 2015. Sekolah kami menjadi peserta ke 7 yang mewakili Indonesia untuk ikut bertanding dimana negara Filipina menjadi pemenang pertama, pemenang kedua dan ketiga diraih Indonesia.

(11)

4. Lomba Tantangan BerQuipper Ria di Tahun Ajaran Baru Periode Lomba Bulan Agustus 2015.

Dalam tantangan Lomba Quipper School 3 siswa kami berhasil menjadi pemenang yaitu pemenang kedua, ketiga dan kedua puluh sembilan, info lengkap lomba bisa dilihat disini.

http://indonesia.quipperschool.com/post/129542982952/pemenang-tantangan-ber-quipper-ria-di-tahun-ajaran

(12)

5. Lomba Master Quipper School, periode 26 Oktober 2015 - 22 November 2015, 2 siswa dari kabupaten kami menjadi pemenang salah satunya siswa kami.

(13)

Info lengkap bisa dibaca disini.

http://indonesia.quipperschool.com/post/136201710807/pemenang-master-quipper-school

(14)

6. Terpilihnya kami sebagai pemateri tunggal Quipper School pada acara Pertemuan Ambasador Quipper School Makassar (Quipper Ambassador

Meet Up). dengan judul presentasi Quipper School, Strategi pembelajaran

baru untuk siswa dan guru di era teknologi digital.

http://indonesia.quipperschool.com/post/131739913322/hello-from-ambassadors-of-makassar

(15)

7. Lomba Quipper Video Challenge periode tanggal 1 Februari 2016 s/d 7 Februari 2016, Quipper Video adalah fitur terbaru bagi pengguna Quipper School, Quipper Video mengadakan kompetisi online yang diberi nama, Quipper Video Challenge. Kompetisi ini bertujuan mengasah kemampuan para siswa dalam mata pelajaran SMA untuk persiapan menghadapi UN/SBMPTN. Total ada 973 peserta. Untuk kategori sekolah, kami berhasil berada diurutan keempat.

(16)

Infor lengkap bisa dibaca disini

https://video.quipper.com/id/blog/pengumuman-pemenang-quipper-video-challenge/

(17)

KESIMPULAN

1. Dengan menggunakan elearning, lebih menghemat dan mengefisienkan waktu, terutama dalam proses penilaian tugas peserta didik

2. Dengan menggunakan elearning guru dapat mengecek tugas-tugas siswa kapan dan dimanapun sepanjang koneksi internet ada. Demikian juga para peserta pedidik dapat mengerjakan tugas kapan dan dimanapun.

3. Pembelajaran dengan media online akan membiasakan peserta didik untuk mengenal teknologi digital.

4. Dengan menggunakan media online internet akan mengurangi penggunaan media kertas, yang selama ini bisa menjadi sumber sampah.

5. Dengan sistem pembelajaran online siswa tidak canggung lagi apabila suatu saat ujian menggunakan media berbasis komputer terutama pada saat Ujian Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Data publikasi dengan jumlah yang besar tentunya akan mempersulit dalam melakukan rekapitulasi secara manual, karena itu maka akan dilakukan perancangan suatu website yang berisi data

menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Perlindungan dan Jaminan Sosial, dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai

Rumput teki Cyperus rotundus 36 Babadotan Ageratum conyzoides 11 Patikan kebo Euphorbia hirta 417 Rumput kerisan Scleria sp 375 Temu wiyang Emilia sonchfolia 1 5

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh model pembelajaran Problem Open Ended dengan menggunakan strategi

Izin PPKH dengan kompensasi Lahan, yaitu pada provinsi dengan luas Kawasan Hutan < 30 % :. Izin PPKH dengan kompensasi membayar PNBP- PKH dan melakukan penanaman,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 58 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dimana Pemerintah Daerah dapat

Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah Pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian IMB yang disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah