• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

43

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1. Penyajian Data

4.1.1. Gambran Umum Butik Moshaict Surabaya

Moshaict adalah butik pakaian muslim yang berada di bilangan Raden Saleh 55, Jakarta Pusat, dimiliki oleh Shinta Dewi Dhiah Sekar Tanjung yang merupakan lulusan sekolah akuntansi di Jakarta. Tanpa memiliki kemampuan dalam mendesain pakaian, wanita kelahiran Tanjung Pinang, 1 Juni 1976 ini memberanikan diri memulai bisnis dalam industri kreatif fesyen dengan bermodalkan naluri bisnis plus keingginannya untuk syiar melalui fashion muslim yang sangat berpeluang besar dalam dunia bisnis ini. Usaha fesyen muslim ini dirintis sejak tahun 2004, yang diawali dengan membuka butik pakaian wedding muslim bermerek Naura dan juga pakaian pesta muslim.

4.1.2. Data Pegawai Butik Moshaict Surabaya

Dengan perkembangan yang semakin meningkat, sampai sekarang Butik Moshaict Surabaya, telah mampu mempekerjakan karyawan sejumlah 10 orang karyawan, dan jenis kelamin karyawan hanya wanita saja yang mana dari jumlah karyawan tersebut terbagi dalam 2 sip yaitu untuk sip 1 mulai jam 8 – 4 sore dan untuk sip 2 mulai jam 4 – jam 9 malam. Data tentang pegawai seperti tersaji dalam tabel berikut ini :

(2)

44

Tabel 4.1

Data Pegawai Butik Moshaict Surabaya

Berdasarkankankan Tingkat Pendidikan Tahun 2013 (dalam orang)

No. Pendidikan Jumlah

1 2 SMU S-1 9 1 Jumlah 10

Sumber : Butik Moshaict Surabaya

Dari data tabel tersebut dapat diketahui bahwa karyawan Butik Moshaict Surabaya tahun 2013 sebagian besar adalah dengan tingkat pendidikan SMU, yaitu sebanyak 9 orang karyawan yang tersebar di berbagai unit baik produksi maupun adminsitrasi. Sedangkan data pegawai berdasarkankan usia secara jelas seperti tersaji dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Data Pegawai Butik Moshaict Surabaya

Berdasarkankankan Umur Tahun 2013 (dalam orang)

No. Umur Jumlah

1 2 < 25 26 – 30 4 6 Jumlah 10

Sumber : Butik Moshaict Surabaya

Berdasarkankankan data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa pegawai di Butik Moshaict Surabaya, bahwa dari 10 orang yang berumur kurang dari 25 terdapat sebanyak 4 orang dan yang berumur antara 26 – 30 terdapat sebanyak 6 orang.

(3)

45

4.2. Analisis Data

Karakteristik responden adalah merupakan ciri khas secara garis besar populasi yang dijadikan sebagai sampel penelitian dilihat berdasarkankankan usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 55 orang pengunjung dan konsumen yang membeli pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya dengan teknik pengambilan sampel yaitu insidental sampling.

4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkankankan Status Sosial

Berikut ini adalah deskripsi status sosial responden berdasarkankankan hasil pengumpulan kuesioner.

Tabel 4.3

Data Responden Berdasarkankankan Status Sosial No. Status Sosial Jumlah Persentase

1 2 Belum Menikah Sudah Menikah 9 46 16,36% 81,82% Jumlah 55 100%

Sumber : Primer (diolah Juni 2013)

Berdasarkankankan data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 55 orang responden penelitian yang belum menikah terdapat sebanyak 9 orang atau sebesar 16,36% dan yang sudah menikah perempuan terdapat sebanyak 46 responden atau sebesar 81,82%.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkankankan Usia

Berikut ini adalah deskripsi usia responden berdasarkankankan hasil pengumpulan kuesioner.

(4)

46

Tabel 4.4

Data Responden Berdasarkankan Usia Responden No. Usi Responden Jumlah Persentase

1 2 3 4 5 < 25 Tahun 26 - 30 Tahun 31 - 35 Tahun 36 - 40 Tahun >40 Tahun 10 13 15 11 6 18,18% 23,64% 27,27% 20% 10,91% Jumlah 55 100%

Sumber : Primer (diolah Juni 2013)

Berdasarkankankan data dalam tabel di atas diketahui, bahwa dari 55 orang responden yang berusia < 25 tahun terdapat sebanyak 10 orang atau sebesar 18,18%, yang berusia antara 26 – 30 tahun terdapat sebanyak 13 atau sebesar 23,64% dan responden yang berusia antara 31 - 35 tahun terdapat sebanyak 15 orang atau sebesar 27,27% sedangkan yang berusia antara 36 – 40 tahun terdapat sebanyak 11 orang responden atau sebesar 20% sedangkan responden yang berusia lebih dari 40 tahun terdapat sebanyak 6 orang atau sebesar 10,91%. Data resonden selanjutnya yang berusia antara 41 – 45 tahun terdapat sebanyak 6 orang atau sebesar 8,2% dan yang berusia antara 46 – 50 tahun terdapat sebanyak 5 orang atau sebesar 6,8% kemudian sisanya yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 4,1% adalah responden yang berusia lebih dari 51 tahun.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkankankan Kehadiran di Lokasi Berikut ini adalah deskripsi jenjang pendidikan responden berdasarkankankan hasil pengumpulan kuesioner.

(5)

47

Tabel 4.5

Data Responden Berdasarkankankan Kehadiran di Butik Moshaict Surabaya

No. Kehadiran Jumlah Persentase 1 2 3 Baru sekali 2 – 5 kali > 5 kali 15 30 10 27,27% 54,55% 18,18% Jumlah 55 100%

Sumber : Primer (diolah Juni 2013)

Sesuai dengan data dalam table 4.5 di atas, diketahui bahwa dari 55 responden penelitian yang datang ke butik baru sekali (1 kali) terdapat 15 orang atau sebesar 27,27%, yang datang atau mengunjungi butik antara 2 – 5 kali terdapat sebanyak 30 orang atau sebesar 54,55% dan yang datang ke butik atau dikatakan sudah sebagai pelanggan terdapat sebanyak 10 orang atau sebesar 18,18%.

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkankankan Pendidikan

Berikut ini adalah deskripsi pendidikan responden berdasarkankankan hasil pengumpulan kuesioner.

Tabel 4.6

Data Responden Berdasarkankankan Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Persentase

1 2 3 4 5 6 SMA D.II & D.III D.IV S1 S2 S3 28 2 3 20 2 - 50,91% 3,64% 5,45% 36,36% 3,64% - Jumlah 55 100%

Sumber : Primer (diolah Juni 2013)

Berdasarkankankan data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 55 orang responden yang berpendidikan SMA terdapat sebanyak 28 orang atau

(6)

48

sebesar 50,91% dan yang berpendidikan D.II dan D.III terdapat sebanyak 2 orng atau sebesar 3,64% dan yang berpendidikan D.IV terdapat sebanyak 3 orang atau sebesar 5,54% kemudian yang berpendidikan S1 yaitu sebnayak 20 orang atau sebesar 36,36% dan yang berpendidikan S2 terdapat sebanyak 2 orang atau sebesar 3,64%.

4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkankankan Pekerjaan

Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan responden berdasarkankankan hasil pengumpulan kuesioner.

Tabel 4.7

Data Responden Berdasarkankankan Pekerjaan No. Pekerjaan Jumlah Persentase

1 2 3 4 5 PNS Karyawan Swasta Wiraswasta

Ibu Rumah Tangga Lainnya 12 15 7 11 10 21,82% 27,27% 12,73% 20% 18,18% Jumlah 55 100%

Sumber : Primer (diolah Juni 2013)

Berdasarkankankan data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang bekerja sebagai PNS terdapat sebanyak 12 orang atau sebesar 21,82% dan dengan pekerjaan sebagai Karyawan Swasta terdapat sebanyak 15 orang atau sebesar 27,27% dan yang bekerja sebagai Wiraswasta sebanyak 7 orang atau sebesar 12,73% sedangan yang bekerja sebagai ibu RT terdapat sebanyak 11 orng atau sebesar 20% kemudian yang bekerja di bidang lainnya sebanyak 10 orang atau sebesar 18,18%.

(7)

49

4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkankankan Pendapatan Per Bulan Berikut ini adalah deskripsi pendapatn per bulan responden berdasarkankankan hasil pengumpulan kuesioner.

Tabel 4.8

Data Responden Berdasarkankankan Pendapatan Per Bulan No. Pendapatan Jumlah Persentase

1 2 3 4 < 2 juta 2 – 3 juta 3 – 4 juta > 5 juta 2 16 24 f13 3,64% 29.09% 43,64% 23,64% Jumlah 55 100%

Sumber : Primer (diolah Juni 2013)

Berdasarkankankan data dalam tabel di atas dapat diketahui bahwa responden dengan pendapatan Kurang dar 2 juta (< 2 juta) terdapat sebanyak 2 orang atau sebesar 3,64%, responden yang berpendapatan sebanyak 2 – 3 Juta terdapat sebanyak 16 orang atau sebesar 29,09% sedangkan responden yang berpendapatan antara 3 – 4 juta terdapat sebanyak 24 orang atau sebesar 43,64% kemudian yang berpendapatan lebih dari 5 juta (> 5 juta) terdapat sebanyak 13 orang atau sebesar 23,64%.

4.3 Analisis Hasil Penelitian

4.3.1 Diskripsi Frekuensi Skor Indikator Variabel

Untuk mencari nilai kategori merek dan lifestyle berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya, maka dari masing masing responden dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai jawaban, kemudian jumlah nilai jawaban tersebut dibagi dengan banyaknya jumlah pertanyaan, hasilnya merupakan nilai rata- rata (mean) nilai tersebut

(8)

50

kemudian dimasukkan ke dalam kelas – kelas dimana penentuan intervalnya menggunakan rumus :

Dimana :

Nilai tertinggi adalah 5 Nilai terendah adalah 1

Jumlah Kelas adalah 5 yaitu : Sangat sesuai, sesuai, cukup sesuai, tidak sesuai, sangat tidak sesuai, maka nilai interval kelas sebagai berikut :

= 0,8

Dari interval kelas tersebut, akan diketahui batasan nilai masing-masing kelas, dan setelah itu nilai rata-rata masing- masing dimasukkan ke dalam kelas tersebut seperti ditunjukkan pada tabel 4.9 berikut :

Tabel 4.9

Kategori Rata-Rata Masing-Masing variabel

Interval Kategori Nilai

1,00 – 1,80 Tidak setuju 1

1,81 – 2,60 Kurang setuju 2

2,61 – 3,40 Cukup Setuju 3

3,41 – 4,20 Setuju 4

4,21 – 5,00 Sangat setuju 5

Adapun hasil distribusi frekuensi skor indikator variabel penelitian seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini :

(9)

51

4.3.1.1 Distribusi Frekuensi Skor Indikator Variabel Merek (X1)

Merek adalah sesuatu yang dibentuk dalam pikiran pelanggan dan memiliki kekuatan membentuk kepercayaan pelanggan (Peter dan Olson, 1996). Jika perusahaan mampu membangun merek yang kuat di pikiran pelanggan melalui strategi pemasaran yang tepat, perusahaan akan mampu membangun mereknya (Astuti dan Cahyadi, 2007). Untuk mengukur indikator merek pada produk pakaian muslim yang ada di Butik Moshaict Surabaya disampaikan 6 (enam) pernyataan dan setelah didistribusikan berdasarkankan alternatif jawaban responden diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.10

Deskripsi Indikator Variabel Merek (X1)

Indikator Variabel Skor Indikator Skor Mean A B c D e 5 4 3 2 1

1. Merek busana di Butik Moshaict dapat mempengaruhi pasar 2. Merek busana di Butik Moshaict

dapat mempertahankan loyalitas pelanggan

3. Merek busana di Butik Moshaict dapat meningkatkan kinerja toko atau distributor

4. Merek busana di Butik Moshaict mempunyai daya saing yang tinggi 5. Merek busana di Butik Moshaict

merupakan hal yang penting untuk pengembangan

6. Merek Busana di Butik Moshaict mampu mengkomunikasikan merek busana kepada pelanggan

7. Meek busana yang ada di Butik Moshaict memiliki legalitas

4 1 4 2 3 1 4 4 11 11 15 16 8 13 27 28 28 27 28 27 25 20 15 12 11 8 19 13 - - - - - - - 55 55 55 55 55 55 55 2.8545 2.9636 3.1273 3.1455 3.2545 2.8364 3.1455 Jumlah 19 78 190 98 - 385 21,3273 Proentase 4,94 20,26 49,35 25,45 - 100 - Rata-rata Mean 3,0468

(10)

52

Hasil distribusi dalam tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa dari 55 orang responden yang memberikan jawaban/tanggapan atas pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan indikator pengukuran variabel merek (X1), didapat bahwa untuk responden yang memilih alternatif jawaban (a) ada sebesar 4,94%, responden dengan alternatif jawaban (b) terdapat sebesar 20,26%, kemudian untuk alternatif jawaban (c) adalah sebesar 49,35% dan responden yang memilih alternatif jawaban (d) sebesar 25,45%. Sedangkan berdasarkankan rata-rata nilai mean yang didapat yaitu sebesar 3,0468 (3,05) dan rata-rata nilai tersebut tersebut termasuk dalam rentang nila antara 2,61 – 3,40 yang berarti termasuk dalam kategori cukup setuju. Berdasarkankan hasil tersebut maka responden merasa cukup setuju dengan pernyataan-pernyataan yang disampaikan dalam kuesioner sebagai indikator pengukuran variabel merek pada produk pakaian muslim yang ada di Butik Moshaict Surabaya.

4.3.1.2 Distribusi Frekuensi Skor Indikator Variabel Lifestyle (X2)

Lifestyle (gaya hidup) adalah perilaku seseorang yang pada akhirnya menentukan pola konsumsi seseorang. Menurut Kotler dan Keller (2008:224) gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang Lifestyle pada produk pakaian muslim yang ada di Butik Moshaict Surabaya, kepada 51 orang responden terdapat 3 (tiga) pernyataan dan dperoleh distribusi frekuensi skor indikator variabel seperti dalam tabel berikut ini :

(11)

53

Tabel 4.11

Deskripsi Indikator Variabel Lifestyle (X2)

Indikator Variabel Skor Indikator Skor Mean A b C D e 5 4 3 2 1

1. Saya membeli produk pakaian muslim di Butik Moshaict karena aktivitas sehari-hari

2. saya berminat membeli busana muslik di Butik Moshaict karena selalu menampilkan busaya yang up to date 3. Saya membeli produk vusana muslim

di Butik Moshaict karena opini masyarakat yang positif

1 2 2 15 8 11 27 26 26 12 19 16 - - - 55 55 55 3.0909 2.8727 2.9818 Jumlah 5 34 79 47 - 165 8,9454 Proentase 3,03 20,61 47,88 28,48 - 100 - Rata-rata Mean 2,9818

Sumber : Lampiran 3 (Diolah Juni 2013)

Hasil distribusi dalam tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa dari 55 orang responden yang memberikan jawaban/tanggapan atas pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan indikator pengukuran variabel lifestyle (X2). didapat bahwa untuk responden yang memilih alternatif jawaban (a) ada sebesar 3,03%. responden dengan alternatif jawaban (b) terdapat sebesar 20,61%. kemudian untuk alternatif jawaban (c) adalah sebesar 47,88% dan responden yang memilih alternatif jawaban (d) sebesar 28,48%. Untuk mengetahui lifestyle produk pakaian muslim yang ada di Butik Moshaict Surabaya, dapat diketahui dari rata-rata nilai mean, rata-rata nilai mean yang didapat untuk variabel lifestyle adalah sebesar 2,9818 (2,98) dan nilai rata-rata tersebut berada pada nilai tolak ukur antara 2,61 – 3,40 yang berarti termasuk dalam kategori cukup setuju. Berdasarkankan hasil tersebut maka responden merasa cukup setuju dengan pernyataan-pernyataan yang

(12)

54

disampaikan dalam kuesioner sebagai indikator pengukuran variabel lifestyle produk pakaian muslim yang ada di Butik Moshaict Surabaya.

4.3.1.3 Distribusi Frekuensi Skor Indikator Variabel Keputusan pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian (Engel et al. dalam Salsabila, 2011). Keputusan pembelian, adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Sesuai dengan indikator pengukuran variabel keputusan pembelian produk pakaian muslim yang ada di Butik Moshaict Surabaya. maka kepada 55 orang responden disampaikan sebanyak 3 (tiga) pernyataan dan setelah direkapitulasi skor jawaban yang diberikan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.12

Deskripsi Indikator Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Indikator Variabel Skor Indikator Skor Mean A b c d e 5 4 3 2 1

1. Saya mantap membeli produk pakaian muslim di Butik Moshaict 2. Saya yakin dan tretarik membeli

produk pakaian muslim di Butict Moshaict

3. Atribut pakaian muslim di Butik Moshaict sesuai dengan keinginan dan kebutuhan saya

4. Saya akan melakukan pembelian Pakaian muslim kembali di Butik Moshaict Surabaya 1 2 1 1 10 12 13 11 32 28 30 29 12 13 11 14 - - - - 55 55 55 55 3.0000 3.0545 3.0727 2.9818 Jumlah 5 46 119 50 - 220 12.109 Proentase 2,27 20,91 54,09 27,73 - 100 - Rata-rata Mean 3,0273

(13)

55

Hasil distribusi dalam tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa dari 55 orang responden yang memberikan jawaban/tanggapan atas pertanyaan yang sesuai dengan indikator pengukuran variabel keputusan pembelian (Y) didapat bahwa untuk responden yang memilih alternatif jawaban (a) ada sebesar 2,27%. responden dengan alternatif jawaban (b) terdapat sebesar 20,91%. kemudian untuk alternatif jawaban (c) adalah sebesar 54,09% dan responden yang memilih alternatif jawaban (d) sebesar 27,73%. Dengan berpedoman pada besarnya prosentase yang didapat masing-masing alternatif jawaban, dapat diketahui bahwa responden sebagian besar memilih akternatif jawaban cukup setuju. Sedangkan nilai rata-rata mean yang didapat adalah sebesar 3,0273 (3,03). nilai rata-rata mean tersebut berada pada nilai tolok ukur antara 2,61 – 3,40 yang berarti termasuk dalam kategori cukup setuju. Berdasarkankan hasil tersebut maka responden merasa cukup setuju dengan pernyataan-pernyataan yang disampaikan dalam kuesioner sebagai indikator pengukuran variabel keputusan pembelian produk pakaian muslim yang ada di Butik Moshaict Surabaya.

4.3.2 Uji Validitas Instrumen Penelitian

Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya. Pengukuran validitas pada instrumen ini dilakukan dengan korelasi product moment antara skor butir dengan skor skalanya. Koefisien korelasi dapat dianggap memuaskan jika melebihi 0.30. (Azwar : 1998 : 153).

(14)

56

Hasil pengukuran validitas instrument penelitian diperoleh hasil r hitung (Pearson Corelation) seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.13

Nilai Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Variabel Pearson

Corelation Keterangan

Merek (X1)

1. Merek busana di Butik Moshaict dapat mempengaruhi pasar

2. Merek busana di Butik Moshaict dapat mempertahankan loyalitas pelanggan 3. Merek busana di Butik Moshaict dapat

meningkatkan kinerja toko atau distributor 4. Merek busana di Butik Moshaict mempunyai

daya saing yang tinggi

5. Merek busana di Butik Moshaict merupakan hal yang penting untuk pengembangan 6. Merek Busana di Butik Moshaict mampu

mengkomunikasikan merek busana kepada pelanggan

7. Merek busana yang ada di Butik Moshaict memiliki legalitas 0.716 0.731 0.880 0.815 0.763 0.695 0.536 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Variabel Indikator Variabel Pearson

Corelation Keterangan

Lifestyle (X2)

1. Saya membeli produk pakaian muslim di Butik Moshaict karena aktivitas sehari-hari 2. Saya berminat membeli busana muslik di

Butik Moshaict karena selalu menampilkan busaya yang up to date

3. Saya membeli produk vusana muslim di Butik Moshaict karena opini masyarakat yang positif 0.736 0.715 0.697 Valid Valid Valid

Variabel Indikator Variabel Pearson

Corelation

Keterangan

Keputusan pembelian

(Y)

1. Saya mantap membeli produk pakaian muslim di Butik Moshaict

2. Saya yakin dan tretarik membeli produk pakaian muslim di Butict Moshaict 3. Atribut pakaian muslim di Butik Moshaict

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan saya 4. Saya akan melakukan pembelian Pakaian

muslim kembali di Butik Moshaict Surabaya

0.839 0.888 0.830 0.575 Valid Valid Valid Valid Sumber : Lampiran 4 (Diolah Juni 2013)

(15)

57

Berdasarkankankan tabel 4.13 di atas. menunjukkan bahwa nilai r hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari 0.30, dengan demikian bahwa instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel dapat dikatakan valid.

4.3.3 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan bilamana suatu alat ukur dipakai dua kali atau lebih. maka untuk mengukur gejala yang sama akan menghasilkan pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama.

Pada penelitian ini digunakan uji reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach. Jika koefisien Cranbach alpha sebesar 0.6 atau lebih. maka instrument penelitian tersebut dapat dikatakan reliable (Hadi. 1999). Hasil pengukuran uji reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.14

Nilai Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

No. Variabel Penelitian Nilai Alpha

Cronbach 1 2 3 Merek (X1) Lifestyle (X2)

Keputusan pembelian (Y)

0,8040 0,7221 0,7897 Sumber : Lampiran 5 (Diolah Juni 2013)

Berdasarkankan tabel di atas nilai Alpha Cronbach dari masing-masing variabel lebih dari 0.6 sehingga dapat dikatakan bahwa semua item-item dalam kuesioner penelitian tersebut adalah reliable (andal).

(16)

58

4.3.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam proses mencari pegaruh antara variabel bebas yang terdiri dari Merek (X1), dan Lifestyle (X2) terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya serta untuk menguji dan membuktikan kebenaran atas hipotesis penelitian yang diajukan, maka hal tersebut dapat diketahui dengan cara melakukan penganalisaan data dengan analisis regresi linier berganda. Proses penghitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan shofwere statistik SPSS (Statistical Program for Social Sciences) 15.01 for Windows Version.

Berdasarkankan analisis data, maka diperoleh suatu hasil seperti tersaji dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.15

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model Coefisien Beta t hitung Sig. Ket

a0 (konstanta) a1 (Merek) a2 (Lifestyle) 13,347 0,405 0,557 - 0,429 0,568 - 2,775 3,948 - 0,000 0,000 - Valid Valid Koefisien Korelasi (R) : 0,815 F hitung : 10,484 Koefisien Determinasi (R Square) : 0,664 Sig. : 0,000 Adjusted R square : 0,548

Sumber : Lampiran 10 (diolah Juni 2000)

Sesuai dengan model analisis yang digunakan, yaitu regresi linier berganda, maka dapat dilakukan analisis dengan rumus umum :

Y = α + a1X1 + a2X2 + e

(17)

59

Nilai-nilai koefisien regresi linier berganda dari persamaan di atas dapat diuraikan pengertian sebagai berikut :

1. a0 (konstanta) = 13,347, hal tersebut menunjukkan bahwa jika nilai dari variabel merek (X1), dan lifestyle (X2) mengalami perubahan nilai baik penurunan atau peningkatan sebesar 13,347, maka keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya juga akan mengalami perubahan nilai yang sama yaitu sebesar 13,347, yang berarti tidak ada perubahan nilai keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya tanpa adanya variabel merek (X1), dan lifestyle (X2). 2. a1 = 0,405, hal tersebut menunjukkan bahwa setiap peningkatan nilai variabel

merek (X1) sebesar satu satuan dengan anggapan variabel-variabel yang lain dalam kondisi tetap, akan mengakibatkan perubahan dengan arah yang sama terhadap nilai keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya sebesar 0,405 atau untuk setiap peningkatan nilai variabel merek (X1) sebesar satu satuan, maka nilai Keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,405. Begitu pula sebaliknya, bahwa setiap penurunan nilai variabel merek (X1) sebesar satu satuan akan menurunkan nilai keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya sebesar 0,405.

3. a2 = 0,557, hal tersebut menunjukkan bahwa setiap peningkatan nilai variabel dan lifestyle (X2) sebesar satu satuan dengan anggapan variabel-variabel yang lain dalam kondisi tetap, akan mengakibatkan perubahan dengan arah yang sama terhadap nilai keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik

(18)

60

Moshaict Surabaya sebesar 0,557 atau untuk setiap peningkatan nilai variabel lifestyle (X2) sebesar satu satuan, maka nilai keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,557. Begitu pula sebaliknya, bahwa setiap penurunan nilai variabel lifestyle (X2) sebesar satu satuan akan menurunkan nilai keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya sebesar 0,557.

4.3.5 Nilai Koefisien Determinasi (R square)

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari variabel merek (X1), dan lifestyle (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya dapat diketahui pada nilai koefisien determinasi R-squared yakni sebesar 0,664. Ini mengandung arti bahwa variabel merek (X1), dan lifestyle (X2), mampu menjelaskan perubahan tingkat pada keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya sebesar 0,664 atau 65,9%. Sedangkan sisanya sebesar 34,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel merek (X1), dan lifestyle (X2) mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya.

4.4 Pengujian Hipotesis

Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan baik bersama-sama maupun secara persial antara variabel merek (X1), dan lifestyle (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di

(19)

61

Butik Moshaict Surabaya dibuktikan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Berikut hasil dan uraian dari pengujian hipotesis pertama ini.

4.4.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)

Uji F dimaksudkan untuk membuktikan pengaruh variabel merek (X1), dan lifestyle (X2) secara simultan terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya.

Pengujian dilakukan dengan melihat F hitung dengan nilai F tabel. Jika F hitung lebih besar dari F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Tabel 4.16

Hasil Uji F (Uji Simultan)

Sumber : Lampiran 10

Sesuai dengan da dalam tabel 4.16 di atas, diketahui bahwa hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan hasil F hitung sebesar 10,484, dengan nilai signifikansi 0,000. Sedangkan nilai F tabel dengan level significant (α) sebesar 5% dengan k = 2 dan df = n-k-1 = 55-2-1 = 52, pada tabel F diperoleh nilai sebesar 3,1751. Karena F hitung 10,484 lebih besar dari F tabel 3,1751, maka variabel merek (X1), dan lifestyle (X2) mempunyai pengaruh bersama-sama dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya. ANOVAb .324 2 .162 10.484 .000a 17.385 52 .334 17.709 54 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), LIFESTY LE (X2), MEREK (X1) a.

Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELI AN (Y ) b.

(20)

62

4.4.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t (uji partial) ini adalah untuk mengetahui berpengaruh (signifikan) atau tidak dari masing-masing variabel bebas, yaitu merek (X1), dan lifestyle (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya. Untuk menguji hipotesis pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat menggunakan t test.

Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS dapat diketahui koefisien-koefisien yang digunakan untuk membuktikan kebenarannya dari hipotesis yang diajukan dengan menggunakan uji t, dan langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan hipotesa secara statistik.

Ho : bi = 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung.

Hi : bi ≠ 0, berarti variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel tergantung.

b. Menggunakan level of confidence sebesar 95% dan tingkat level of signifikan (α) sebesar 5%. Untuk menentukan t tabel dengan derajat kebebasan.

df = n-k-1

Dimana n = banyaknya responden, k = total variabel bebas, t tabel = (n-k-1 ; α/2)

(21)

63

Berdasarkankan pengujian hipotesis diperoleh hasil analisis untuk uji t yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.17 Hasil Uji t (Uji Parsial)

Variabel t hitung Signifikansi Merek (X1), Lifestyle (X2) 2,775 3,948 0,000 0,000 Sumber : Lampiran 10

Berdasarkankan data dalam tabel di atas, dapat diketahui :

a. Koefisien variabel merek (X1) diperoleh nilai t hitung 2,775 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t hitung 2,775 > 1,6747, maka H0 ditolak, artinya variabel merek (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya. Angka signifikansi adalah 0,000 < 0,05, berarti menunjukkan pengaruh parsial variabel merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya.

b. Koefisien variabel lifestyle (X2) diperoleh nilai t hitung 3,948 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai t hitung 3,948 > 1,6747, maka H0 ditolak, artinya variabel lifestyle (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya. Angka signifikansi adalah 0,000 < 0,05, berarti menunjukkan pengaruh parsial variabel lifestyle (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya.

(22)

64

4.5 Interpretasi

Karakteristik redponden dalam penelitian ini adalah wanita yang sebagian besar 31 – 35 tahun dengan mayoritas berpendidikan Sarjana dengan pekerjaan sebagai karyawan swasta. Responden dalam mmebeli produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya datang bersama keluarga, teman dan juga ada yang sendirian. Dari beberapa hasil penelitian, bahwa pengunjung mengetahui pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya dari teman kerja dan lingkungan keluarga.

Berdasarkankan distribusi frekuensi skor indikantor jawaban responden terkadap variabel keputusan pembelian produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya diperoleh nilai prosentase tertinggi adalah sebesar 54,09% pada alternative jawaban (c), hasil tersebut menunjukkan bahwa responden merasa cukup setuju dengan pernyataan-pernyataan yang disampaikan sebagai indikator pengukuran variabel keputusan pembelian produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya. Sedangkan nilai rata-rata mean yang didapat adalah sebesar 3,0273 (3,03). nilai rata-rata mean tersebut berada pada nilai tolok ukur antara 2,61 – 3,40 yang berarti termasuk dalam kategori cukup setuju. Berdasarkankankan hasil tersebut maka responden merasa cukup setuju dengan pernyataan-pernyataan yang disampaikan dalam kuesioner sebagai indikator pengukuran variabel keputusan pembelian produk pakaian muslim yang ada di Butik Moshaict Surabaya.

Kemudian mengenai merek, pakaian yang ada di butik moshaict terdapat berbagai merek terkenal butik lain diantaranya Miranda, Jenahara, Kami Idea, Gda’s, Mainland, Kivitz, Delisha, Miss Marina, Nonieq, Monel, Ambu,

(23)

65

Deuisgeulis, Aluyya, Zemma dan masih banyak lagi. Dan hasil yang diperoleh distribusi skor alternatif jawaban responden untuk indikator pengukuran variabel merek termasuk dalam kategori baik dengan pencapaian prosentase untuk alternatif jawaban cukup setuju dengan pernyataan yang disampaikan yaitu sebesar 49,35%, sedangkan untuk mengukur dan mengetahui tentang merek ditunjukkan oleh rata-rata nilai mean variabel, rata-rata nilai mean yang didapat untuk variabel lifestyle adalah sebesar 3,0468 (3,05) dan rata-rata nilai tersebut tersebut termasuk dalam rentang nila antara 2,61 – 3,40 yang berarti termasuk dalam kategori cukup setuju. Berdasarkankan hasil tersebut maka responden merasa cukup setuju dengan pernyataan-pernyataan yang disampaikan dalam kuesioner sebagai indikator pengukuran variabel merek pada produk pakaian muslim yang ada di Butik Moshaict Surabaya. Berdasarkankan hasil tersebut maka merek yang dimiliki oleh produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya termasuk dalam kategori cukup setuju. Sedangkan hasil koefisien regresi untuk variabel merek terhadap produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya adalah sebesar 0,405. Besarnya nilai koefisien regresi yang bertanda positif menunjukkan bahwa pengaruh variabel merek terhadap keputusan pembelian pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya ada pengaruh positif, yang artinya setiap terjadi kenaikan satu unit skor merek, maka akan diikuti dengan meningkatnya kompetensi profesionalisme produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya sebesar 0,405 pada konstanta 13,347. Sedangkan hasil pengujian hipotesis secara parsial diperoleh nilai t hitung 2,775 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Karena nilai t hitung 2,775 > 1,6747 dan nilai

(24)

66

signifikansi lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05 (0,002 < 0,05), maka Merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya.

Sedangkan hasil distribusi skor alternatif jawaban responden untuk indikator pengukuran variabel lifestyle (X2) termasuk dalam kategori baik dengan pencapaian prosentase untuk alternatif jawaban cukup setuju dengan pernyataan yang disampaikan yaitu sebesar 47,88%, sedangkan untuk mengukur dan mengetahui tentang lifestyle (X2) ditunjukkan oleh rata-rata nilai mean variabel, berdasarkankan rata-rata nilai mean yang didapat yaitu sebesar 2,9818 (2,98) dan nilai rata-rata tersebut berada pada nilai tolak ukur antara 2,61 – 3,40 yang berarti termasuk dalam kategori cukup setuju. Berdasarkankan hasil tersebut maka responden merasa cukup setuju dengan pernyataan-pernyataan yang disampaikan dalam kuesioner sebagai indikator pengukuran variabel lifestyle produk pakaian muslim yang ada di Butik Moshaict Surabaya. Sedangkan hasil koefisien regresi untuk variabel lifestyle terhadap keputusan pembelian produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya adalah sebesar 0,557. Besarnya nilai koefisien regresi yang bertanda positif menunjukkan bahwa pengaruh variabel lifestyle terhadap keputusan pembelian produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya ada pengaruh positif, yang artinya setiap terjadi kenaikan satu unit skor lifestyle, maka akan diikuti dengan meningkatnya keputusan pembelian produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya sebesar 0,557 pada konstanta 13,347. Sedangkan hasil pengujian hipotesis secara parsial diperoleh nilai t hitung 3,948 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Karena nilai t hitung 3,948 > 1,6747 dan nilai

(25)

67

signifikansi lebih kecil dari nilai α sebesar 0,05 (0,000 < 0,05), maka lifestyle (X2) berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya.

Sedangkan hasil pengujian hipotesis secara simultan, diperoleh nilai F hitung yaitu sebesar 10,484, dengan nilai signifikansi 0,000 sedangkan nilai F tabel dengan level significant (α) sebesar 5% (0,05) pada tabel F diperoleh nilai sebesar 3,1751. Karena F hitung 10,484 lebih besar dari F tabel 3,1751 (10,484 > 3,1751) dan nilai signifikansi lebih kecil dari nilai level significant (α) sebesar 0,05 (0,000 < 0,05) dengan demikian bahwa variabel merek (X1), dan lifestyle (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya.

Hasil analisis tentang seberapa besar pengaruh Merek (X1), dan Lifestyle (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya ditunjukkan melalui nilai koefisien determinasi berganda (R-squared) pada analisis koefisien determinasi berganda. Hasil nilai koefisien determinasi R-squared yang didapat adalah sebesar 0,664. Hasil tersebut menunjkkan bahwa merek (X1), dan lifestyle (X2), mampu menjelaskan perubahan tingkat pada keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya sebesar 0,664 atau 65,9%. Sedangkan sisanya sebesar 34,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa merek (X1), dan lifestyle (X2) berpengaruh yang cukup tinggi terhadap keputusan pembelian (Y) produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya.

(26)

68

Individu yang membeli produk yang memiliki ekuitas tinggi dipastikan akan memperhatikan kualitas dari produk yang akan dikonsumsinya (perceived quality) dan mereka juga tidak suka berganti-ganti merek (brand loyalty). merek yang tinggi juga akan mengarahkan konsumen pada tindakan yang merekomendasikan suatu produk kepada orang lain (Kertajaya, 1996).

Tindakan individu dalam merekomendasikan produk yang digunakannya kepada orang lain termasuk kepada tipe pengambilan keputusan yang diperluas (Engel, 1995), sementara keputusan untuk membeli produk yang termurah dan tidak loyal akan suatu produk mengganti-ganti produk termasuk kepada tipe keputusan membeli yang dipersempit. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa pengambilan keputusan untuk produk dengan ekuitas merek yang tinggi akan semakin diperluas dimana keenam tahapan diikuti karena individu lebih termotivasi untuk memperoleh produk yang berkualitas tinggi (Engel dkk, 1995).

Jika kesadaran merek serta lifestyle ditingkatkan maka akan meningkatkan keputusan pembelian oleh pelanggan. Dari penelitian ini diketahui bahwa konsumen secara umum merasa cukup puas terhadap merek serta lifestyle yang diberikan oleh Butik Moshaict Surabaya. Tetapi Butik Moshaict Surabaya masih harus selalu mempertahankan dan meningkatkan kualitas merek dan lifestyle terhadap keputusan pembelian produk pakaian muslim di Butik Moshaict Surabaya. Secara umum responden mempunyai loyalitas terhadap merek dan lifestyle pakaian muslim yang dijual di Butik Moshaict Surabaya. Hal ini harus tetap dijaga dan ditingkatkan sehingga konsumen akan tetap loyal terhadap merek dan lifestyle pakaian muslim yang dijual di Butik Moshaict Surabaya.

Gambar

Tabel 4.17  Hasil Uji t (Uji Parsial)

Referensi

Dokumen terkait

industrijski ž ivot radnika bio u rukama njihovih predradnika.. Ona je stajala pored radnica i vrednovala kvalitetu “svako g artikla”. Sto g a je odnos s njima trebao biti

37 DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar -Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Lokasi Kegiatan :

kadang bisa hilang buku rekening anggotanya, pada akhirnya yang.. menanggung juga pihak marketer. Kemungkinan yang lain yang. ditanggung pihak marketer adalah apabila

Program penanaman tanaman produktif di pekarangan rumah merupakan salah satu program dari Bank Sampah. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya peduli pada lingkungan

Kemudian sejak berlakunya UUPA 1960 yang mengatur antara lain pemberian Hak Guna Usaha kepada perusahaan yang bergerak di bidang pertanian (perkebunan), maka melalui keputusan

Firman Allah Azza wa Jalla , “Kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa,” maksudnya, keberuntungan dan keselamatan yang tetap dan terus-menerus itu

Budaya organisasi memiliki nilai fundamental dalam kehidupan berorganisasi dan perlu dijaga keberlangsungannya melalui proses sosialisasi sebagai bentuk dari

Hal ini dikarenakan kebanyakan guru Sekolah Dasar merupakan guru kelas yang mengajar beberapa mata pelajaran (high workload). Persepsi guru terhadap Ilmu Pengetahuan