• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH DASAR DAN KONVERSI ENERGI.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH DASAR DAN KONVERSI ENERGI.docx"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak bisa dipungkiri kebutuhan akan energi semakin lama semakin besar. Di alam ini terdapat berbagai sumber energi dengan dua pengelompokan, ada yang bisa diperbaharui dan ada yang tidak. Masalah tearjadi ketika sumber-sumber energi tak terbaharukan mulai terkikis persediaanya. Maka dari itu listrik sebagai salah satu sumber energi yang bisa diciptakan, menjadi begitu populer. Banyak pembangkit listrik didirikan, PLTA adalah salah satunya.

Sumber daya alam yang berupa air memiliki potensi besar untuk pembangkitan energi mekanik sehingga sangat cocok sebagai pembangkit generator. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) merupakan perusahan milik PLN yang mensuplay kebutuhan listrik Negara, cara kerjanya dengan memanfaatkan aliran air (baik yang alami maupun buatan) untuk menggerakan turbin yang di hubungkan dengan generator.

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik.Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke konsumen.

Saat ini permintaan akan kebutuhan listrik semakin bertambah, hal ini disebabkan oleh : 1) Pertambahan jumlah penduduk yang makin tinggi.

2) Perkembangan yang cukup pesat di sektor jasa dan industri. 3) Pembangunan sarana pemerintahan yang semakin meningkat.

Di Indonesia terdapat banyak sekali sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah.Hal ini merupakan peluang yang bagus untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau energi listrik.

Beberapa alasan tambahan bahwa PLTA lebih menguntungkan dibandingkan tipe generator lain adalah :

(2)

2) Ramah Lingkungan.

3) Tidak memerlukan bahan bakar.

4) Periode mulainya terjadi secara terus menerus.

5) Pengoperasiannya sederhana dan biaya perawatannya murah.

1.2.

Rumusan Masalah

Adapun hal yang akan dibahas mengenai PLTA pada makalah ini adalah: 1) Apa yang dimaksud dengan PLTA?

3) Bagaimana prinsip kerja PLTA?

4) Siapa sasaran dari pembangunan PLTA?

5) Apa saja yang dibutuhkan untuk membangun PLTA? 6) Apakah dampak dari pembangunan PLTA?

1.3. Tujuan Pembahasan

Tujuan dari pembahasan mengenai PLTA pada makalah ini adalah:

1) Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pembangkitan listrik, khususnya PLTA. 2) Mahasiswa mengetahui bagaimana prinsip kerja dari sebuah PLTA.

3) Dengan membahas PLTA, kita bisa mengetahui faktor penting dalam pembangunan PLTA dan dampak bagi masyarakat sekitar.

1.4. Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini adalah

1. Memberikan sumber informasi mengenai pengelolaan air untuk PLTA dan permasalahannya

1.5 Batasan masalah

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Landasan Teor i

Tenaga air merupakan sumber daya terpenting. Tenaga air memiliki beberapa keuntungan yang tidak dapat dipisahkan Bahan bakar untuk PLTU adakah batubara. Berdasarkan pengertian yang sama, kita dapat mengatakan bahwa bahan bakar untuk PLTA adalah air. Tetapi keunggulan untuk bahan bakar PLTA ini sama sekali tidak akan habis terpakai ataupun berubah menjadi yang lain. PLTA tidak menghadapi masalah pembuangan limbah.PLTA meruapkan suatu sumber energy yang abadi.Air melintas melalaui turbin tanpa kehilangan kemampuan pelayanan untuk wilayah di daerahnya. Biaya pengoperasian dan pemeliharaan PLTA sangat rendah.

Turbin-turbin pada PLTA bisadioperasikan setiap saat dan cukup sederhana untuk dimengerti.Peralatan PLTA yang mutakhir, umumnya memiliki peluang yang besar untuk bisa dioperasikan selama 50 tahun.PLTA bisa diamanfaatkan untuk cadangan yang bisa diandalkan pada sistem kelistrikan terpadu. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).

(4)

Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang.

Dalam penentuan pemanfaatan suatu potensi sumber tenaga air bagi pembangkitan tanaga listrik ditentukan oleh tiga faktor yaitu:

1) Jumlah air yang tersedia, yang merupakan fungsi dari jatuh hujan dan atau salju.

2) Tinggi terjun yang dapat dimanfaatkan, hal mana tergantung dari topografi daerah tersebut. 3) Jarak lokasi yang dapat dimanfaatkan terhadap adanya pusat-pusat beban atau jaringan

transmisi.

1.2. Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam/waduk, turbin, generator,trafo dan transmisi.

1.1.1. Dam/waduk

Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil.Selain itu dam/waduk juga berfungsi untuk pengendalian banjir.

1.1.2. Intake

Intake adalah suatu bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai penyadap aliran sungai, mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan sedimen dasar sungai dan sampah masuk ke intake. Terletak di bagian sisi bendung, di tembok pangkal dan merupakan satu kesatuan dengan bangunan pembilas.

1.1.3. Turbin

(5)

1.1.4. Generator

Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox. Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.

Berdasarkan perhitungan dalam perencanaan digunakan generator dengan kapasitas tertentu. Generator tersebut merupakan generator yang mempunyai kecepatan putar dalam rpm dengan tegangan keluaran dalam volt, cos φ dan frekuensi output dalam Hz. Untuk menaikan kecepatan dalam rpm digunakan speed increaser dengan gearing ratio :

gearing ratio=kecepatan putar generatorkapasitas generator

1.1.5. Trafo

(6)

1.1.6. Transmisi

Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam/waduk ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant.

1.1.7. Penstock

(7)

1. Waduk berfungsi untuk menahan air. 2. Main gate yaitu katup pembuka

3. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.

4. Pipa pesat (penstock) ,berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai dioperasikan. ½ inch.

5. Katup utama (Main Inlet Valve), berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi kinetic

(8)

(bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu. 7. Generator, Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari

sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati "coil" yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik

8. Draftube atau disebut pipa lepas, air yang mengalir berasla dari turbin 9. Tailrace atau disebut pipa pembuangan

10. Transformator adalah trafo untuk mengubah tegangan AC ke tegangan yang lebih tinggi. 11. Switchyard (controler)

12. Kabel transmisi

13. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat industri.

14. Spillway adalah sebuah lubang besar di dam (bendungan) yang sebenarnya adalah sebuah metode untuk mengendalikan pelepasan air untuk mengalir dari bendungan atau tanggul ke daerah hilir.

Pumped-storage plant memiliki dua penampungan yaitu:

1) Waduk Utama (upper reservoir) seperti dam pada PLTA konvensional.Air dialirkan langsung ke turbin untuk menghasilkan listrik.

2) Waduk cadangan (lower reservoir). Air yang keluar dari turbin ditampung di lower reservoir sebelum dibuang disungai.

1.3. Pada prinsipnya ada beberapa parameter yang mempengaruhi operasi PLTA, disebabkan oleh:

1.1.1. Keberadaan Air

(9)

waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang harus dialirkan melalui pintu air yang dialirkan ke turbin.

Bila terjadi banjir, berapa besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk / dam melalui pintu pembungan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam waduk / dam, dengan demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam maupun perangkat keras pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan keadaan air baik yang akan masuk maupun yang berada dalam waduk / dam, dilakukan pengukuran terhadap parameter yang mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun yang ada dalam waduk/dam.

Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang tersebar pada DAS dalam waduk / dam tersebut.Data hasil pengukuran yang diperoleh pada stasiun pengukuran, ditransmisikan melalui media komunikasi yang digunakan ke pusat kontrol operasi PLTA untuk diproses sesuai fungsinya dalam sistem kontrol tersebut.

Pada perhitungan keberadaan air tersebut, ada beberapa parameter yang harus diperhatikan antara lain:

a Aliran permukaan ( surface flow)

Aliran permukaan dan aliran dasar dipengaruhi intensitas curah hujan dan lama turunnya hujan.Semakin tinggi intensitas curah hujan dan semakin lama waktu turunnya hujan, semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar sungai.Tinggi permukaan dipengaruhi aliran permukaan dan aliran dasar.Semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar, semakin tinggi muka air yang terjadi, sehingga semakin besar volume air yang mengalir ke dalam waduk / dam.

b Aliran dasar ( Base flow) c Tinggi muka air

d Kehilangan air karena keadaan lingkungan

Parameter kehilangan air yang disebabkan keadaan lingkungan, dipengaruhi antara lain:

 Suhu udara

Semakin tinggi suhu udara, semakin besar kehilangan air.

 Kelembaban

Semakin kecil kelembaban (humidity), semakin besar kehilangan air.

 Kecepatan angin

Semakin cepat kecepatan angin berhembus, semakin besar kehilangan air.

(10)

Semakin panas dan semakin lama penyinaran matahari, semakin besar kehilangan air. e Keadaan DAS

Parameter keadaan DAS dipengaruhi beberapa parameter, antara lain :

 Vagitasi

Semakin rapat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan (pohon) dalam DAS, semakin besar aliran dasar sungai.

 Penduduk

Semakin padat / ramai penduduk yang bermukim dalam DAS, semakin besar kehilangan air

 Industri

Semakin banyak industri yang beroperasi dalam DAS, semakin besar kehilangan air 1.1.2. Konstruksi Saluran Air ke Turbin

Kecepatan gerakan turbin, dipengaruhi oleh besar tekanan aliran air yang dialirkan ke turbin.Besar tekanan aliran air yang dialirkan tersebut, dipengaruhi debit air yang dialirkan beserta konstruksi dan penempatan saluran air yang mengalirkan air tersebut.Semakin lebar diameter dan semakin tinggi pintu saluran air dibuka, semakin besar debit air yang dialirkan, semakin tinggi tekanan air yang terjadi masuk ke turbin. Selain hal tersebut diatas, rancangan dan peletakan saluran air tersebut, juga mempengaruhi tekanan air yang dialirkan ke turbin. 1.4. Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air berdasarkan:

1.1.1. Berdasarkan tujuan

Hal ini disebabkan karena fungsi yang berbeda-beda misalnya untuk mensuplai air, irigasi, kontrol banjir dan lain sebagainya disamping produksi utamanya yaitu tenaga listrik.

1.1.2. Berdasarkan keadaan hidraulik

Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah memperhatikan prinsip dasar hidraulika saat perencanaannya.Ada empat jenis pembangkit yang menggunakan prinsip ini. Yaitu:

a . Pembangkit listrik tenaga air konvensional.

Pembangkit yang menggunakan kekuatan air secara wajar yang diperoleh dari pengaliran air dan sungai.

(11)

Pembangkitan menggunakan konsep perputaran kembali air yang sama denagn mempergunakan pompa, yang dilakukan saat pembangkit melayani permintaan tenaga listrik yang tidak begitu berat.

c. Pembangkit listrik tenaga air pasang surut.

Gerak naik dan turun air laut menunjukkan adanya sumber tenaga yang tidak terbatas. Gambaran siklus air pasang adalah perbedaan naiknya permukaan air pada waktu air pasang dan pada waktu air surut.

Air pada waktu pasang berada pada tingkatan yang tinggi dan dapat disalurkan ke dalam kolam untuk disimpan pada tingkatan tinggi tersebut. Air akan dialirkan kelaut pada waktu surut melalui turbin-turbin.

d. Pembangkit listrik tenaga air yang ditekan.

Dengan mengalihkan sebuah sumber air yang besar seperti air laut yang masuk ke sebuah penurunan topografis yang alamiah, yang didistribusikan dalam pengoperasian ketinggian tekanan air untuk membangkitkan tenaga listrik.

1.1.3. Berdasarkan Sistem Pengoperasian

Pengoperasian bekerja dalam hubungan penyediaan tenaga listrik sesuai dengan permintaan, atau pengoperasian dapat berbentuk suatu kesatuan sistem kisi-kisi yang mempunyai banyak unit.

1.1.4. Berdasarkan Lokasi Kolam Penyimpanan dan Pengatur.

Kolam yang dilengkapi dengan konstruksi bendungan/tanggul. Kolam tersbut diperlukan ketika terjadi pengaliran tidak sama untuk kurun waktu lebih dari satu tahun. Tanpa kolam penyimpanan, pembangkit/instalasi dipergunakan dalam pengaliran keadaan normal.

(12)

b Kapasitas PLTA yang terendah sampai dengan : 1000 kW

Berdasarkan bangunan / konstruksi utama dibagi atas:

a. Pembangkit listrik pada aliran sungai, pemiliahan lokasi harus menjamin bahwa pengalirannya tetap normal dan tidak mengganggu bahan-bahn konstruksi pembangkit listrik. Dengan demikian pembangkit listrik walaupun mempunyai kolam cadangan untuk penyimpanan air yang besar, juga mempunyai sebuah saluran pengatur jalannya air dari kolam penyimpanan itu.

b. Pembangkit listrik dengan bendungan yang terletak di lembah, maka bendungan itumerupakan lokasi utama dalam menciptakan sebauh kolam penampung cadangan air, dan konstruksi bangunan terletak pada sisi tanggul.

c. Pembangkit listrik tenaga air dengan pengalihan terusan, aliran air yang dialirkan melalui sebauh terusan ke konstruksi bangunan yang lokasinya cukup jauh dari kolam penyimpanan. Air dari lokasi bangunan dikeringkan ke dalam sungai semula denagn suatu pengalihan aliran air.

Pembangkit listrik tenaga air dengan pengalihan ketinggian, tekanan air dialirkan melalui sebuah sitem terowongan dan terusan yang menuju kolam cadangan diatas, atau aliran lain melalui lokasi bangunan ini.

1.5. Macam – macam turbin air 1.1.1. Turbin Kaplan.

(13)

1.1.2. Turbin Francis.

Turbin Francis paling banyak digunakan di Indonesia.Turbin ini digunakan untuk tinggi terjun sedang, yaitu antara 20-400 meter. Teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda air turbin dilakukan melalui proses reaksi sehingga turbin Francis jugadisebut sebagai turbin reaksi.

1.1.3. Turbin Pelton.

(14)

Untuk semua macam turbin air tersebut di atas, ada katup pengatur yang mengatur banyaknya air yang akan dialirkan ke roda air. Dengan pengaturan air ini, daya turbin dapat diatur. Di depan katup pengatur terdapat katup utama yang harus ditutup apabila turbin air dihentikan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan atau perbaikan pada turbin. Apabila terjadi gangguan listrik yang menyebabkan PMT generator trip, maka untuk mencegah turbin berputar terlalu cepat karena hilangnya beban generator yang diputar oleh turbin, katup pengatur air yang menuju ke turbin harus ditutup. Penutupan katup pengatur ini akan menimbulkan gelombang air membalik yang dalam bahasa Inggris disebut water hammer(palu air). Water hammer ini menimbulkan pukulan mekanis kepada pipa pesat ke arah atas (hulu) yang akhirnya diredam dalam tabung peredam (surge tank).

Kecepatan spesifik (specffic speed) turbin air didefinisikan sebagai jumlah putaran per menit [rpm] (rotation per minute [rpm] dari turbin untuk menghasilkan satu daya kuda pada tinggi terjun H = I meter.

(15)

BAB III

BENDUNGAN DAN

JENIS-JENIS PLTA

1.1. Pengertian Bendungan

Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi bendungan, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air.

1.2. Bagian-Bagian Bendungan

Bendungan terdiri dari beberapa komponen, yaitu : 1. Badan bendungan (body of dams)

(16)

memberikan listrik yang disimpan dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan konsumen.

2. Pondasi (foundation)

Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan. 3. Pintu air (gates)

Digunakan untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup. Bagian yang penting dari pintu air adalah :

a. Daun pintu (gate leaf) adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan untuk membuka , mengatur dan menutup aliran air.

b. Rangka pengatur arah gerakan (guide frame) adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.

c. Angker (anchorage) adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.

d. Hoist adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.

4. Bangunan pelimpah (spill way) adalah bangunan beserta intalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam bendungan agar tidak membahayakan keamanan bendungan. Bagian-bagian penting dari bangunan pelimpah :

a. Saluran pengarah dan pengatur aliran (controle structures) digunakan untuk mengarahkan dan mengatur aliran air agar kecepatan alirannya kecil tetapi debit airnya besar.

b. Saluran pengangkut debit air (saluran peluncur, chute, discharge carrier, flood way). Makin tinggi bendungan, makin besar perbedaan antara permukaan air tertinggi di dalam bendungan dengan permukaan air sungai di sebelah hilir bendungan. Apabila kemiringan saluran pengangkut debit air dibuat kecil, maka ukurannya akan sangat panjang dan berakibat bangunan menjadi mahal. Oleh karena itu, kemiringannya terpaksa dibuat besar, dengan sendirinya disesuaikan dengan keadaan topografi setempat.

(17)

Digunakan untuk menghilangkan atau setidak-tidaknya mengurangi energi air agar tidak merusak tebing, jembatan, jalan, bangunan dan instalasi lain di sebelah hilir bangunan pelimpah.

5. Kanal (canal)

Digunakan untuk menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi. 6. Reservoir

Digunakan untuk menampung atau menerima limpahan air dari bendungan. 7. Stilling basin

Memiliki fungsi yang sama dengan energi dissipater. 8. Katup (kelep, valves)

Fungsinya sama dengan pintu air biasa, hanya dapat menahan tekanan yang lebih tinggi (pipa air, pipa pesat dan terowongan tekan). Merupakan alat untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air dengan cara memutar, menggerakkan kea rah melintang atau memenjang di dalam saluran airnya.

9. Drainage galeri

Digunakan sebagai alat pembangkit listrik pada bendungan

1.3. Jenis-jenis PLTA

Berdasarkan tinggi terjun terdapat jenis-jenis PLTA seperti: 1. PLTA jenis terusan air (water way)

Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengan kemiringan (gradient) yang agak kecil. Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan kemiringan sungai.

2. PLTA Jenis DAM atau Bendungan

Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang di sungai, pembuatan bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik.

3. PLTA Jenis Terusan dan DAM (campuran)

(18)

BAB IV

PENUTUP

1.1. Kesimpulan

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan dari ini biasa disebut sebagai hidroelektrik.

(19)

Penggunaan pembangkit listrik tenaga air harus dikembangkan karena air dimuka bumi masih banyak sehingga dapat menghemat minyak bumi.

Penggunaan air untuk pembangkit listrik juga bisa dikembangkan dengan Pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dimana prinsip kerjanya hampir sama dengan PLTA yaitu menggunakan air sebagai sumber energi penggerak.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.vale.com/indonesia/bh/business/energy/our-hydro-power-plant-in-indonesia/ pages/default.aspx

http://www.ecoton.or.id

http://www.wisatanesia.com/2010/05/bendungan-karangkates- malang.html#ixzz17sPkDPht

http://doctor-iman.blogspot.com/2010/10/cara-kerja-plta.html

http://www.jasatirta1.co.id/haspem.php?

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa hasil analisis dengan menggunakan Rasio Keuangan dan Economic Value Added (EVA) pada kedua perusahaan ini sama-sama menunjukan nilai positif yang berarati bahwa

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada bayi usia 6-12 yang memiliki status gizi normal di wilayah kerja

Himpunan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 1... Himpunan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015

Rumput gajah mempunyai jumlah skor yang lebih tinggi berarti rumput gajah lebih toleran kering dibanding benggala.. Kata kunci: rumput, pertumbuhan, LAPP, protein kasar,

Pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa pelayanan tingkat desa di Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan yang menyatakan “Baik” apabila diklasifikasikan berdasarkan jenis

Proses belajar pendidikan jasmani merupakan suatu peristiwa belajar yang dilakukan oleh seluruh siswa dan siswi di sekolah, di mana dalam pelaksanaannya diperlukan adanya suatu

perbedaan dalam satu atau lebih dari tujuh aspek tersebut, maka hasil penelitian itu valid untuk penelitian yang bersangkutan; dan tak dapat dibandingkan dengan hasil analisis

Penggunaan faktor produksi benih, tenaga kerja, dan pakan dalam penggunaannya melebihi tingkat optimalnya, sedangkan faktor produksi kapur dan pupuk TSP penggunaannya