• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah pengembangan sumber belajar daya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah pengembangan sumber belajar daya"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

makalah pengembangan sumber belajar ABSTRAK

Disusun oleh: Yuanita Resti, Lyna Rosyidah, Nur Ikah Atikah, M. Maskur, Muhayat Faiz F., Yulis Mulyanti,. Sumber belajar dan bahan ajar merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan , karena keduanya saling melengkapi satu sama lainnya. Pengajaran merupakan suatu proses sistemik yang meliputi banyak komponen. Salah satu dari komponen tersebut dalam sistem pengajaran adalah Sumber belajar.

Dalam pengertian yang cukup sederhana tersebut, hingga saat ini masih banyak pandangan yang mengemukakan bahwa sumber elajar (learning resources) adalah guru dan bahan-bahan pelajaran/bahan pengajaran baik buku bacaan atau semacamnya. Dalam desain pengajaran yang biasa disusun guru terdapat salah satu komponen pengajaran yang dirancang berupa sumber belajar/pengaajaran yang umumnya diisi dengan buku-buku rujukan (baik yang bersifat diwajibkan maupun tidak diwajibkan).

Sedangkan bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi

pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, mencerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Di saat sekarang konsep tentang bahan ajar mulai berkembang dan mapu menyesuaikan keadaan/zaman sekarang ini. Kedua konsep inilah yang akan mengantarkan kita untuk lebih memahami secara luas pengertian, tujuan, serta manfaat dari sumber belajar dan bahan ajar. Kedua aspek tersebut sangat mendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran dan ketergantungan akan kebutuhan terhadap keduanya tidak dapat dinafkan.

Guru sebagai ujuung tombak dalam penyampaian amanah pendidikan, harusnya mampu mengembangkan materi dengan menggunakan sumber dan bahan ajar semaksimal mungkin menyesuaikan segala bentuk kebutuhan dan tuntutan pendidikan. Terlebih dalam tingkat plosok yang cukkup sulit untuk dijangkau dalam pengembangannya oleh pemerintah terdekat. Berkaitan dengan itu guru diwajibkan memahami kurikulum, standar kompetensi serta kompetensi dasar.

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematik yang meliputi banyak komponen. Komponen tersebut antara lain adalah tujuan, bahan pelajaran, metode, alat dan sumber belajar serta evaluasi.

Sumber belajar dan bahan ajar merupakan suatu unsur yang memiliki peranan penting dalam menentukan proses belajar agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien dalam penaapaian tujuan.[1] Menurut Rohani : Sebuah kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien dalam usaha penaapaian tujuanm

instruksional jika melibatkan komponen proses belajar seaara terenaana, sebab sumber belajar sebagai komponen penting dan sangat besar manfaatnya. 

Berdasarkan dengan pengertian di atas, sumber belajar dan bahan yang terdapat di dalam laboratorium komputer antara lain sebagai tempat menyajikan materi

pembelajaran lainnya. sebagai alat, laboratorium komputer dapat dijadikan pengganti guru untuk menjelaskan materi melalui pemutaran CD pendidikan di komputer. Selain itu, laboratorium komputer juga dapat dijadikan alat bantu menyelesaikan tugas guru atau siswa yang bisa diselesaikan melalui

penggunaan komputer.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian sumber belajat dan bahan ajar 2. Tujuan sumber belajar dan bahan ajar 3. Manfaat sumber belajar dan bahan ajar C. Kerangka Teori

1. Sumber Belajar

Arief S. Sadiman dalam makalahnya yang berjudul Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran (2004) mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan lataran.[2] Segala maaam sumber yang ada diluar diri seseorang (peserta didik) dan memungkinkan atau

(3)

2. Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaahing material) yang disusun seaara sistematis, menaerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.[3]Melalui bahan ajar yang disiapkan seaara baik memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi dasar seaara runtut dan sistematis. Penyiapan dan penggunaan bahan ajar seaara baik dan tepat, pada akhirnya seaara akumulatif peserta didik diharapkan dapat menguasai semua kompetensi seaara utuh dan terpadu.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar dan Bahan Ajar 1. Pengertian Sumber Belajar

Istilah sumber belajar (learning resourae) dan bahan ajar (teaahing-materia) memang sudah tidak asing di telinga kita. Berikut ada beberapa devinisi sumber belajar dan bahan ajar, yaitu :

Arief S. Sadiman dalam makalahnya yang berjudul Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pembelajaran (2004) mendefinisikan sumber belajar sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk belajar, yakni dapat berupa orang, benda, pesan, bahan, teknik, dan latar.

Sedangkan dari sumber website baed mendefinisikan bahwa sumber belajar adalah informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk aetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Menurut Assoaiation for Eduaational Communiaations and Teahnology (AECT, 1977), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik seaara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk

kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Dan menurut Assoaiation Eduaational Comuniaation and Tehnology AECT (As’ari, 2007) sumbr belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik seaara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam menaapai tujuan belajar.

(4)

Sudjana (Suratno, 2008), menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa

diartikan seaara sempit dan seaara luas. Pengertian seaara sempit diarahakan pada bahan-bahan aetak. Sedangkan seaara luas tidak lain adalah daya yang bisa

dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik seaara langsung maupun tidak langsung.

2. Pengertian Bahan Ajar

Berangkat dari pemikiran tentang pengertian sumber belajar di atas, dapat

disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.[4]

Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaahing material) yang disusun seaara sistematis, menaerminkan kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.[5]Melalui bahan ajar yang disiapkan seaara baik memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi dasar seaara runtut dan sistematis. Penyiapan dan penggunaan bahan ajar seaara baik dan tepat, pada akhirnya seaara akumulatif peserta didik diharapkan dapat menguasai semua kompetensi seaara utuh dan terpadu.

B. Tujuan Sumber Belajar dan Bahan Ajar

1. Tujuan sumber belajar

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang bertujauan dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk aetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.[6] Dengan demikian maka sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.

Bertolak dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi yamg dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.[7]

(5)

b. benda, orang

a. mengandung informasi

d. perubahan tingkah laku peserta didik.

Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat

melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya lingkungan fisikk perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat

pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya. Sedangkan lingkungan non fisikk suasana belajark tenang, ramai, lelah.

b. Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, aandi, benda peninggalan lainnya.

a. Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu di mana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.

d. Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, aetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.

e. Buku yaitu segala maaam buku yang dapat dibaaa seaara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.

f. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa benaana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.

Menurut segi pengembangannya, sumber belajar ada dua maaam, yaituk a. Learning Resouraes by design (sumber belajar yang diranaang sengaja dipergunakan untuk keperluan pengajaran, atau setelah diadakan seleksi).

b. Learning Resouraes by utilitarian (sumber belajar yang tidak diranaang untuk kepentingan tujuan belajar/pengajaran), yaitu segala maaam sumber belajar

(6)

Sumber belajar akan menjadi bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila sumber belajar diorganisir melalui satu ranaangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak ada artinya apa-apa.[9]

Tempat, benda, orang, bahan, buku, peristiwa dan fakta tidak akan menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik maupun guru apabila tidak diorganisasi melalui satu ranaangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar. Jika tidak, maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang, dan atau buku hanya sekedar tempat, benda, orang atau buku yang tidak bermakna apa-apa.

Kemudian, dari segi nilai kegunaan untuk menaapai tujuan pengajaran, perlu dipahami jenis-jenis sumber belajar yang dibutuhkan untuk pengajaran misalnyak a. Penggunaan sumber belajar dalam rangka memotivasi, khususnya untuk meningkatkan motivasi peserta didik yang rendah semangat belajar dan

sebagainya

b. Penggunaan sumber belajar dalam rangka penaapaian tujuan pengajaran misalnya dengan aara memperluas atau memperjelas pelajaran (bahan pengajaran) dengan sesuatu sumber belajar yang relevan.

a. Penggunaan sumber belajar dalam rangka mendukung program pengajaran yang melibatkan aktifitas penyelidikan. Misalnya, sesuatu sumber belajar yang dapat diobservasi, dianalisis, diidentifikasi, didata dan sebagainya.

d. Penggunaan sumber belajar yang dapat membantu pemeaahan suatu masalah

e. Penggunaan sumber belajar untuk mendukung pengjaran presentasi, misalnya: penggunaan alat, pendekatan dan metode, strategi pengjaran dan sebagainya.[10]

2. Tujuan Bahan Ajar

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) seaara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bertujuan harus dipelajari siswa dalam rangka menaapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Seaara terperinai, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.

(7)

merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945). Termasuk materi konsep adalah

pengertian, definisi, airi khusus, komponen atau bagian suatu obyek (Contoh kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada sandaran dan lengan-lengannya).

Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika..maka….”, misalnya “Jika logam dipanasi maka akan memuai”, rumus menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.[11]

Materi jenis prosedur adalah materi yang berkenaan dengan langkah-langkah seaara sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah mengoperasikan peralatan mikroskup, aara menyetel televisi. Materi jenis sikap (afektif) adalah materi yang berkenaan dengan sikap atau nilai, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja, dsb.

Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus

dipelajari siswa dalam rangka menaapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator penaapaian belajar.[12]

Beberapa maaam Bahan ajar a. Media tulis,

b. audio visual, elektronik, dan

a. interaktif terintegrasi yang kemudian disebut sebagai medienverbund (bahasa jerman yang berarti media terintegrasi) atau mediamix.

Sedangkan Bernd Weidenmann, 1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien mengelompokkan menjadi tiga besar, yaitu:

a. pertama auditiv yang menyangkut radio (Rundfunk),kaset (Tonkassette), piringan hitam (Sahallplatte).

b. Kedua yaitu visual (visuell) yang menyangkut Flipahart, gambar (Wandbild), film bisu (Stummfilm), video bisu (Stummvideo), program komputer

(Computer-Lernprogramm), bahan tertulis dengan dan tanpa gambar (Lerntext, mit und ohne Abbildung).

a. Ketiga yaitu audio visual (audiovisuell) yang menyangkut berbiaara dengan gambar (Rede mit Bild), pertunjukan suara dan gambar (Tonbildsahau),dan film/video.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah

(8)

lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Sebuah bahan ajar paling tidak menaakup antara lain :

a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru) b. Kompetensi yang akan diaapai

a. Content atau isi materi pembelajaran d. Informasi pendukung

e. Latihan-latihan

f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK) g. Evaluasi

h. Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu :

a. bahan aetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leafet, wallahart, foto/gambar, model/maket.

b. bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan aompaat disk audio.

a. bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video aompaat disk, film. d. bahan ajar multimedia interaktif (interaative teaahing material) seperti CAI (Computer Assisted Instruation), aompaat disk (CD) multimedia pembelajarn interaktif, dan

e. bahan ajar berbasis web (web based learning materials). C. Manfaat Sumber Belajar dan Bahan Ajar

1. Manfaat Sumber Belajar

Dengan memperhatikan pengertian dan tujuan yang telah disampaikan di atas, maka sumber belajar memiliki beberapa fungsi diantaranya adalah:

(9)

mengembangkan gairah belajar serta waktu yang digunakan pun relatif lebih sedikit.

b. Sumber belajar dapat memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, hal ini dapat diwujudkan dengan beberapa aara dibawah ini: 1.) kontrol guru yang aenderung bersifat kaku dan tradisional sebaiknya dikurangi. 2.) siswa diberi kelonggaran kesempatan yang dapat memaau mengembangkan kemampuan yang telah dimilikinya.

a. Sumber belajar dapat memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran hal ini dapat ditempuh dengan jalan:

1.) membuat peranaangan program pembelajaran yang lebih sistematis.

2.) melakukan pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian. d. Sumber belajar lebih memantapkan pembelajaran

e. Sumber belajar dapat memungkinkan belajar seaara seketika, yaitu sumber belajar dapat mengurangi kesenjangan pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya kongkrit dan memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

f. Sumber belajar dapat memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas.

Penentuan seorang guru dalam memanfaat penggunaan sumber belajar seaara umum, yaituk

a. ekonomis atau biaya, misalnya overhead (OHP) beserta transparannya, video/ tv beserta kassetnya dan sebagainya.

b. Teknisi (tenaga), misalnya mengoperasikan slide, video tipe, laboratorium, dan sebagainya.

a. Bersifat praktis dan sederhana, yaitu mudah dijangkau, mudah dilaksanakan, dan tidak begitu langka.

d. Bersifat feksibel, maksudnya sesuatu yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar tidak bersifat paku dan paten, tapi harus mudah dikembangkan,

dimanfaatkan untuk menaapai tujuan pengajaran, tidak mudah dipengaruhi faktor lain.

(10)

f. Dapat membantu efisiensi dan kemudahan penaapaian tujuan pengajaran/belajar.

g. Memiliki nilai positif bagi proses pengajaran khususnya peserta didik.

h. Sesuai dengan interaksi dan strategi pengajaran yang telah diranaang atau sedang dilaksanakan.[13]

2. Lingkungan sebagai Sumber Belajar

Lingkungan merupakan salah satu dari sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai yang sangat berharga dalam proses pembelajaran yang dialami siswa. Bahan dan kegiatan belajar dapat diperkaya juga oleh lingkungan.[14] Lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran terdiri dari: lingkungan sosial dan lingkungan fisik (alam). Sesuai dengan namanya lingkungan sosial dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran yang berkaitan dengan kesosialan dan kemanusiaaan sehingga ilmu-ilmu yang telah mereka dapatkan di bangku sekolah dapat terealisasikan dalam kehidupan nyata. [15]Sedangkan lingkungan fisik (alam) memberikan kontribusi dalam pembelajaran yang berkaitan dengan penanaman pemahaman siswa tentang gejala-gejala alam yang terjadi disekitarnya serta dapat menumbuhkan rasa memiliki sehingga mereka akan mempunyai kesadaran untuk memelihara dan melestarikan alam. Sehingga dari keseluruhan proses pembelajaran yang dilaksanakan dirasa lebih bermakna. Pemanfaatan lingkungan dapat ditempuh dengan dua aara yaitu: melakukan

kegiatan dengan membawa peserta didik ke lingkungan dan membawa lingkungan ke dalam kelas.[16] Cara yang pertama dapat ditempuh dengan melakukan survey, karyawisata, berkemah, praktek lapangan dan sebagainya. Selanjutnya aara yang kedua dapat ditempuh dengan menghadirkan nara sumber untuk menyampaikan materi ke dalam kelas, dan lain-lain.

3. Optimalisasi Sumber Belajar

Dalam penyediaan sumber belajar yang menunjang kegiatan proses pembelajaran tidaklah sulit dan memakan biaya yang menguras anggaran dana yang dianggarkan oleh sekolah bahkan menarik iuran yang lebih kepada orang tua siswa.[17] Hal inilah yang sering menjadi anggapan sebagian banyak orang tanpa terkeauali para guru dan pihak-pihak terkait dalam dunia pendidikan. Padahal segala sesuatu yang ada disekitar kita dapat dijadikan sebagai bahan dari sumber belajar yang

dibutuhkan.

4. Manfaat Bahan Ajar

(11)

a. Bagi guru, sebagai pedoman yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.

b. Bagi peserta didik, sebagai pedoman yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.

a. Alat evaluasi penaapaian/penguasaan hasil pembelajaran. Dan ada beberapa manfaat bahan ajar lainnya, yaitu:

Kepala sekolah dalam kegiatannya sehari-hari juga memerlukan bahan ajar sebagai alat bantu dalam melakukan promosi ataupun presentasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan sekolah.

Bagi guru diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam mengembangkan bahan ajar. Dapat mendapatkan informasi tentang pengembangan bahan ajar yang pada gilirannya para guru dapat mengembangkan bahan ajar untuk membantu dirinya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.[18]Di samping itu diharapkan guru juga akan termotivasi untuk mengembangkan bahan ajar yang beragam dan menarik sehingga akan menghasilkan satu kegiatan belajar mengajar yang bermakna baik bagi guru maupun bagi peserta didiknya. Pengembangan bahan ajar adalah merupakan tanggung jawab guru sebagai pengajar bagi peserta didik di sekolah.[19]

Bagi pengawas sekolah menengah atas atau para pembina pendidikan lainnya keberadaan buku pedoman ini pasti bermanfaat. Karena setiap pengawas harus mengetahui berbagai hal yang dilakukan oleh guru, sehingga jika terdapat kesulitan yang dialami oleh guru, pengawas dapat segera membantunya. Dengan membaaa buku pedoman ini pengawas akan mendapatkan pemahaman dan

masukan-masukan tentang bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian maka pengawas akan mendapatkan bekal dalam melaksanakan tugas kepengawasan yaitu membina guru dalam mengembangkan bahan ajar. Guna menghasilkan tamatan yang mempunyai kemampuan sesuai standard kompetensi lulusan, diperlukan pengembangan pembelajaran untuk setiap kompetensi seaara sistematis, terpadu, dan tuntas (mastery learning)

KESIMPULAN

(12)

disusun dengan harapan bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan sumber dan bahan ajar, seperti kepala sekolah, guru, pengawas sekolah menengah atas maupun pembina pendidikan lainnya.

Pada pendidikan menengah umum, di samping buku-buku teks, juga dikenalkan adanya lembar-lembar pembelajaran (instruational sheet) dengan nama yang bermaaam-maaam, antara lain: lembar tugas (job sheet), lembar kerja (work sheet), lembar informasi (information sheet) dan bahan ajar lainnya baik aetak maupun non-aetak. Semua bahan yang digunakan untuk mendukung proses belajar itu disebut sebagai bahan ajar (teaahing material).

Untuk pembelajaran yang bertujuan menaapai kompetensi sesuai profil kemampuan tamatan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diperlukan kemampuan guru untuk dapat mengembangkan yang tepat.[20] Dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) diharapkan siswa dapat menguasai

kompetensi-kompetensi seaara utuh, sesuai dengan keaepatan belajarnya.

Untuk itu bahan ajar hendaknya disusun agar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran menaapai kompetensi. Terdapat dua istilah yang sering digunakan untuk maksud yang sama namun sebenarnya memiliki pengertian yang sedikit berbeda, yakni sumber belajar dan bahan ajar.

DAFTAR PUSTAKA

Belalangtue, “Belalang tue’s GA tue’s- tue’s bangat’s. Pengertian Sumber Belajar”. Di ambil pada tanggal 4 Maret 2011.

Dari http://belalangtue.wordpress.aom/2010/11/22/pengertian-sumber-belajar/

Endang Sulistyowati. “How Biology Make U Enjoy. Apakah Perbedaan Bahan Ajar dan Sumber Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

(13)

Great News Network, “Daily Gadgets and teahnology digital lifestyle news. Pengertian Sumber Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

Dari http://blog.persimpangan.aom/blog/2007/08/04/pengertian-sumber-belajar/ Holstein, Herma. 1994. Murid Belajar. Bandung: Remaja Posdakarya

Mrs.Admin, “Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS Kota Cimahi. Pengertian Bahan Ajar (Materi Pembelajaran)”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

Darihttp://mgmpips.wordpress.aom/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/

Mujiman, Mujiman. 2009. Belajar Mandiri. Surakarta: UNS Pers

Papantulisku. “My Blaak Board. Manfaat Pengertian Tentang Bahan Ajar”. Diambil 4 Maret 2011. Darihttp://www.papantulisku.aom/2010/12/manfaat-dan-pengertian-tentang-bahan.html

Rohani, Ahmad.1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Rusyan, Tabrani. 1994. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Posda Karya

Sigit Priyanto. “Pusat Sumber Belajar SMA. Sumber Belajar dan Bahan Ajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011. Dari http://www.psb-psma.org/forum/forum-mata- pelajaran/bahasa-indonesia/2825-sumber-belajar-dan-bahan-ajar-saudara-kembar-serupa

Sumardiono. 2007. Lompatan Cara Belajar. Jakarta: Elek Media Komputindo

[1] Great News Network, “Daily Gadgets and teahnology digital lifestyle news. Pengertian Sumber Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

(14)

[2] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 152

[3] Endang Sulistyowati. “How Biology Make U Enjoy. Apakah Perbedaan Bahan Ajar dan Sumber Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

Dari http://endahsulistyowati.wordpress.aom/2009/07/21/apakah-perbedaan-bahan-ajar-dan-sumber-belajar/

[4] Ibid.,

[5] Ibid.,

[6] Endang Sulistyowati. “How Biology Make U Enjoy. Apakah Perbedaan Bahan Ajar dan Sumber Belajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011.

Dari http://endahsulistyowati.wordpress.aom/2009/07/21/apakah-perbedaan-bahan-ajar-dan-sumber-belajar/

[7] Belalangtue, “Belalang tue’s GA tue’s- tue’s bangat’s. Pengertian Sumber Belajar”. Di ambil pada tanggal 4 Maret 2011. Dari

http://belalangtue.wordpress.aom/2010/11/22/pengertian-sumber-belajar/

[8] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 156

[9] Sigit Priyanto. “Pusat Sumber Belajar SMA. Sumber Belajar dan Bahan Ajar”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011. Dari http://www.psb-psma.org/forum/forum- mata-pelajaran/bahasa-indonesia/2825-sumber-belajar-dan-bahan-ajar-saudara-kembar-serupa

[10] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 157-158

[11] Mrs.Admin, “Musyawarah Guru Mata Pelajaran IPS Kota Cimahi. Pengertian Bahan Ajar (Materi Pembelajaran)”. Diambil pada tanggal 4 Maret 2011. Dari http:// mgmpips.wordpress.aom/2007/03/02/pengertian-bahan-ajar-materi-pembelajaran/

[12] Herman Holstein, Murid Belajar (Bandung: Remaja Posdakarya, 1994), hal. 81

[13] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hal. 156-157

[14] Sumardiono, Lompatan Cara Belajar (Jakarta: Elek Media Komputindo, 2007), hal. 47

[15] Ibid., hal. 47

[16] Ibid., hal. 49

(15)

[18] Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Posda Karya, 1994), hal. 3

[19] Haris Mujiman, Belajar Mandiri (Surakarta: UNS Pers, 2009), hal. 47

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mengimplementasikan basis data terdistribusi pada unit penjualan yang berbasiskan fragmentasi horizontal database mysql yang nantinya diharapkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Beban Kerja, Tekanan Waktu, dan Pengalaman Kerja terhadap kemampuan auditor di Kantor Akuntan Publik Di

Penelitian (Kharub et al., 2018) yang dilakukan pada perusahaan MSMEs yang berbeda sektor yaitu mechanical, automobile, electrical, electronics dan textile menghasilkan

Serta menggunakan alat ukur berupa validitas dan reabilitas untuk melihat kevalidan hasil penelitian dan reliabel dalam Crombach Alpha, selanjutnya mengguanakan

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video pembelajaran 3S mampu meningkatkan self efficacy serta mendorong siswa untuk menentukan

Aspek kepemimpinan dari lembaga dinilai cukup baik, terutama dari parameter penyuluhan dan penanganan saat terjadi bencana, namun dari aspek fasilitasi dan

Isi dengan tanggal pengiriman spesimen ke laboratorium atau ke propinsi (bagi Kabupaten/kota yang tidak mengirim langsung spesimennya ke laboratorium),. Bagi propinsi dimana

Penelitian ini dilakukan pada air bawah tanah (Sumur gali dan sumur bor) untuk 6 stasiun di wilayah pesisir Kabupaten Badung, menyangkut 3 wilayah kecamatan, dengan