• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH UPRAK BI (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARYA ILMIAH UPRAK BI (1)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1LATAR BELAKANG MASALAH

Mendengar kata “graffiti” pasti sudah tidak asing lagi dan kitapun sering melihatnya di lingkungan sekitar kita. Ukiran-ukiran yang berada di tembok dengan berbagai bentuk, kata, dan juga warna-warna yang berada di tembok tersebut, dapat berisi inspirasi dan juga suatu wadah penyaluran ide dari para seniman. Namun, seringkali juga kita melihat graffiti tersebut dihapus oleh pemerintah dan hal itupun melukai perasaan para seniman yang sudah menyalurkan inspirasinya melalui graffiti tersebut.

Hal tersebut telah memberikan pandangan negatif ke berbagai kalangan. Sampai sekarangpun, graffiti masih sering disebut sebagai tindakan vandalisme yang merusak tembok-tembok tersebut. Padahal graffiti dapat menambah keindahan suatu tempat dan menambah nilai seni.

Oleh karena itu, peneliti membuat karya ilmiah yang berjudul “ Deskripsi Karya Seni Graffiti Menurut Siswa/i IPS SMA Regina Pacis Jakarta Tahun 2015/2016” dan akan melakukan penelitian mengenai tanggapan para siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta mengenai karya seni graffiti, mensosialisasikan karya seni graffiti dan juga memberikan informasi mengenai manfaat-manfaat karya seni graffiti.

I.2 PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan berbagai permasalahan yang akan diteliti melalui penelitian ini. Rumusan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan karya seni graffiti? 2. Apa manfaat dari karya seni graffiti?

(2)

I.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti telah menyusun tujuan yang akan dicapai melalui penelitian ini. Tujuan penelitian tersebut sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui apa itu karya seni graffiti 2. Dapat mengetahui manfaat karya seni graffiti

3. Menjadi tahu pandangan siswa/I SMA Regina Pacis Jakarta Tahun 2015/2016 mengenai karya graffiti

I.4 MANFAAT PENELITIAN

Melalui metode kuisioner dan metode studi pustaka yang akan digunakan dalam penelitian, peneliti akan menjadi tahu pandangan para siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta mengenai karya seni graffiti baik dari pengertian, manfaat, pandangannya dan juga memperoleh informasi dari buku-buku mengenai graffiti tersebut. Sehingga seluruh rumusan permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti akan terjawab.

I.5 BATASAN ISTILAH

Graffiti: Suatu kegiatan penyaluran untuk membuat suatu karya seni dengan menggunakan cat semprot di media dinding maupun di media lainnya. (Graffiti, 2005:9)1

Karya: Pekerjaan; hasil perbuatan; buatan; ciptaan (terutama hasil karangan)2

Vandalisme: Perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya (keindahan alam, dsb) (KBBI, 2008:1544)3

Seni: Halus, sedangkan arti lainnya ialah kecil atau indah4

1

BAB II

1Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 16

2 Tim Redaksi KBBI Pusaf Bahasa Edisi ke 4, Kamus Besar Bahasa Indonesia iJakarfa :

PT Gramedia, 2008) hlm.1354

(3)

LANDASAN TEORI

II.1 KAJIAN TEORI1 II.1.a Graffiti

Graffiti sudah dilakukan pada jaman Neolithikum oleh manusia purba, terbukti dari kutipan dari buku Graffiti oleh Sandrine Pereira (2005:16) yang menyatakan bahwa graffiti sudah dilakukan pada jaman Neolithikum oleh manusia purba dengan mengukir dinding di goa-goa tersebut menggunakan batu. Hal tersebut dilakukan untuk meninggalkan jejak kelangsungan hidupnya dan juga kisah hidupnya di masa lampau5. Graffiti juga terus

berkembang dari 3500 tahun lalunya di Mesir. Berdasarkan kutipan dari Graffiti (2005:16) yaitu:

Three thousand five hundred years ago, two genial scribes, presumably aroused to a fever pitch of passion by their social activities, left their marks in ink under the Egyptian pyramids during a visit.6

Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa 3500 tahun lalunya, Mesir sudah menggunakan ukiran-ukiran yang menggunakan tinta di tembok-tembok piramid di Mesir, dan berisi mengenai kehidupan masyarakat Mesir di masa lampau.

Berdasarkan perkembangan yang dikutip dari Graffiti (2005:16-25) menyatakan bahwa selain di Mesir, graffiti juga berkembang di belahan bumi lainnya, seperti di Romawi, Perancis, Jerman, Cina dan juga di Amerika. Graffiti ikut serta dalam berbagai permasalahan di negara-negara tersebut seperti Wars of Religion ( Perang Agama ) di Romawi, Age of Enlightenment ( Masa Pencerahan) di Perancis, Second World War ( Perang Dunia II) di Jerman, Mao’s Cultural Revolution ( Perkembangan Kebudayaan Dinasti Mao) di Cina, dan juga The Walls of America (Perkembangan Karya Seni Tembok) di Amerika dan merupakan graffiti modern yang kita ketahui seperti sekarang. Hal tersebut

15 Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 16

(4)

berkembang karena graffiti dapat membantu masyarakat suatu negara dalam menyalurkan ketidakpuasannya mengenai permasalahan di negara tersebut7.

Graffiti berdasarkan kutipan dari buku Graffiti (2005:14) menyatakan bahwa graffiti sudah berkembang pada masa Renaissance dan dipergunakan untuk menghiasi suatu kegiatan busana. Graffiti semakin berkembang pada abad ke-20 di America pada jaman dahulu. Di Amerika, graffiti bisa menjadi suatu karya yang dapat dijadikan pameran. Sampai detik ini, karya seni graffiti bisa menjadi suatu kenikmatan dan digunakan sebagai hobi yang dapat menyalurkan suatu inspirasi dan ide bagi para seniman8.

Berdasarkan kutipan Graffiti (2005:9) yaitu:

With the definition of ‘graffiti’: noun signifying ‘a pictorial composition based on handwriting and sprayed on a wall or other surface’. There’s also mention of the ‘writer’: ‘person or artist using spraycans to produce a design’.9

Hal tersebut dapat diartikan bahwa graffiti menurut Sandrine Pereira di buku terbitannya mengatakan bahwa graffiti adalah suatu kegiatan penyaluran untuk membuat suatu karya seni dengan menggunakan cat semprot di media dinding maupun di media lainnya. Kutipan tersebut diperkuat dari penulis buku yaitu Denys Roiut dengan bukunya yang berjudul Le Livre du Graffiti (1985:3), berdasarkan analisisnya, graffiti juga berasal dari kata Romawi yang berarti menggambar, mengecat, dan menulis10.

7 Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 16-25

8 IBID., hlm. 14 9 IBID., hlm. 9

10 Denys Rouif, Le Livre du Graffiti iPerancis : Ed. Alfernafives, 1985) hlm. 3

(5)

Menurut salah satu tokoh Dinas Ketertiban Kota dalam presentasinya pada kegiatan MOPDB di SMA Muhammadyah 2 di Yogyakarta, disampaikan bahwa vandalisme adalah suatu sikap kebiasaan yang dialamatkan kepada bangsa Vandal, pada zaman Romawi Kuno, yang budayanya antara lain: perusakan yang kejam dan penistaan terhadap segala sesuatu yang indah atau terpuji. Vandalisme berasal dari kata bahasa Inggris yaitu vandalism dan ada kaitannya dengan: perusakan; sifat suka merusak (perusak, merusak, dan bersifat merusak). Tindakan yang termasuk di dalam vandalisme lainnya adalah perusakan kriminal, pencacatan, graffiti, dan hal-hal lainnya yang bersifat mengganggu. Vandalisme bersifat menggangu baik bagi objek vandal maupun penikmat objek tersebut (Sukamto, S.E , presentasi, 15 Juli 2014)11.

Berdasarkan presentasi yang dilakukan oleh Dinas Ketertiban Kota di Yogyakarta mengenai vandalisme, dapat disimpulkan bahwa vandalisme adalah kegiatan yang merusak segala sesuatu yang indah sehingga menimbulkan kerusakan pada objek tersebut.

Dalam menangani masalah Vandalisme tersebut, pemerintah mengeluarkan beberapa Undang-undang yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia apabila merusak atribut negara, salah satu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa pelaku perusakan terhadap sarana dan prasarana negara seperti tindakan vandalisme, diancam hukuman maksimal 6 tahun penjara12. Sebagai dasar hukum, penegakan terhadap aksi vandalisme,

yaitu Perda No. 18 Tahun 2002, yang menerangkan tentang kebersihan terhadap properti negara13.

11 Presenfasi oleh Sukamfo, S.E, faniial 15 Juli 2014 di SMA Muhammadyah 2

di Yoiyakarfa

12 Undani-Undani Nomor 32 Tahun 2009 Tenfani Perlindunian dan

Penielolaan Linikunian Hidup, pasal 10

13 Perda Surakarfa No. 18 Tahun 2002, yani meneranikan fenfani kebersihan

(6)

II.2 METODE PENELITIAN

Peneliti menggunakan metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, variabel penelitian dan juga teknik pengumpulan serta analisis data, sebagai berikut:

II.2.a Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan merupakan jenis penelitian studi pustaka dan kuisioner. Hal ini terbukti dengan memperoleh informasi mengenai pengertian dan manfaat graffiti melalui buku-buku. Selain itu juga memperoleh tanggapan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta tahun ajaran 2015-2016 melalui kuisioner yang dibagikan oleh peneliti dengan sejumlah 45 lembar kuisioner dan dibagikan kepada:

a. 15 siswa/i IPS kelas 10 b. 15 siswa/i IPS kelas 11 c. 15 siswa/i IPS kelas 12

II.2.a Variabel Penelitian

Variabel penelitian yang peneliti gunakan adalah menggunakan variabel bebas yang didasarkan atas sampel yang digunakan untuk diteliti secara meluas, yaitu sampel sejumlah 45 siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta. Variabel ini memengaruhi metode penelitian yang digunakan penulis, yaitu dengan kuisioner yang disebarluaskan kepada siswa/i IPS SMA Regina Pacis Jakarta.

II.2.c Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

(7)

BAB III

PEMBAHASAN

Setelah peneliti mengetahui dasar teori dan analisis data, peneliti akan melakukan kegiatan pembahasan yang berdasarkan pada teori dan juga analisis data. Berdasarkan permasalahan yang telah diteliti oleh peneliti, berikut adalah pembahasannya:

A. Apa yang dimaksud dengan karya seni graffiti?

Setelah hasil data yang diperoleh peneliti, peneliti telah memperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta mengetahui apa itu graffiti. Hal tersebut disebabkan karena seringnya melihat gambar-gambar yang berada di tembok jalanan. Graffiti telah tersebar luas karena keunikannya.Karya seni graffiti diungkapkan dengan menggunakan cat semprot, hal itulah yang membuat graffiti unik dari seni lainnya. Seperti yang ada di lampiran 0.1, bisa dilihat bahwa seni graffiti mengandung banyak makna. Setiap ukiran, gambar, maupun kata yang ada di dalam graffiti merupakan inspirasi atau ide pelukis tersebut. Seperti yang terkungkap oleh Sandrine Pereira di buku terbitannya mengatakan bahwa graffiti adalah suatu kegiatan penyaluran untuk membuat suatu karya seni dengan menggunakan cat semprot di media dinding maupun di media lainnya (Graffiti: 2005:9)14.

(8)

Berdasarkan analisis data mengenai karya seni graffiti yang berasal dari kuisioner yang diperoleh peneliti, yaitu sebagai berikut:

No

Keterangan

Jawaban

Iya Tidak

1 Apakah Anda tahu graffiti sebelumnya? 38 7

Lampiran 0.2

Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti, terdapat 84% siswa/i IPS SMA Regina Pacis Jakarta mengetahui tentang graffiti dan 16% diantaranya tidak mengetahui tentang graffiti.

Yani meniefahui iraffi; 84.44% Yani fidak meniefahui iraffi; 15.56%

(9)

No Keterangan Jawaban

Iya Tidak

2 Menurut Anda, apakah graffiti adalah suatu bagian dari karya seni?

34 11

Lampiran 0.3

Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 76% siswa/i IPS SMA Regina Pacis Jakarta yang menyatakan bahwa graffiti merupakan suatu bagian karya seni dan 24% diantaranya menyatakan bahwa graffit bukan merupakan suatu bagian karya seni

No Keterangan Jawaban

Sering Jarang Tidak Pernah 3 Apakah Anda sering melihatnya di

lingkungan sekitar Anda? 31 14 0

Lampiran 0.4

Graffi merupakan suafu karya seni; 75.56% Graffi bukan baiian karya seni; 24.44%

Diagram : Grafti Merupakan Suatu Bagian Karya Seni

Serini Melihaf Graffi di Tembok-fembok Jalanan; 68.89%

Jarani Melihaf Graffi di Tembok-fembok Jalanan; 31.11%

(10)

Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 69% siswa/i IPS SMA Regina Pacis Jakarta yang sering melihat graffiti di lingkungan sekitarnya, 31% diantaranya jarang melihat graffiti, hal ini membuktikan bahwa banyaknya karya seni graffiti di lingkungan sekitar kita.

No Keterangan Jawaban

Menarik Tidak Menarik 4 Menurut Anda, apakah gambar-gambar

yang ada tersebut menarik?

12 33

Menarik; 26.67%

Tidak Menarik; 73.33%

Diagram : Menarik atau Tidaknya Karya Seni Grafti

Lampiran 0.5

(11)

Melalui pendapat Denys Roiut melalui bukunya yang berjudul Le Livre du Graffiti (1985:3), berdasarkan analisisnya, graffiti juga berasal dari kata Romawi yang berarti menggambar, mengecat, dan menulis15. Berdasarkan studi pustaka dan analisis data, peneliti

dapat menyimpulkan bahwa graffiti adalah suatu wadah untuk mengekspresikan inspirasinya melalui lukisan atau gambar dengan media cat semprot yang disemprotkan ke berbagai bidang.

15 Denys Rouif, Le Livre du Graffiti (Ed. Alternatives, 1985) hlm. 3

B. Apa manfaat dari karya seni graffiti?

Setelah mengetahui arti graffiti, perlu diketahui apa itu manfaat dari graffiti. Graffiti memiliki beragam manfaat yang sebelumnya kita ketahui. Berdasarkkan kutipan Graffiti (2005:9) mengatakan bahwa graffiti bermanfaat sebagai wadah bagi para seniman untuk menyalurkan inspirasinya16. Sejarah mengenai graffiti dapat memberikan informasi

mengenai manfaat dari graffiti tersebut. Hal tersebut dipertegas dari kutipan buku Understanding Graffiti oleh Troy Lovata yaitu:

Graffiti can communicate a voice of protest as well as affirmation, and that its presence in the built environment can effect change, counsel, mentor, and create dialogue between individuals or groups17.

(12)

Menurut responden tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa graffiti bermanfaat sebagai wadah inspirasi para seniman, menggambarkan suasana disekitarnya, mengembangkan kreativitas para seniman, mengisi waktu luang dalam kebosanan, dan juga apabila dikembangkan secara benar, graffiti dapat menjadi salah satu karya seni yang mendunia karena keunikannya.

16 Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 9

17 Troy Lovafa, Understanding Grafti iCalifornia : Leff Coasf Press.Inc , 2015) hlm.18

Berdasarkan analisis data dari kuisioner yang telah diperoleh peneliti mengenai manfaat graffiti adalah sebagai berikut:

1. Berilah pendapat Anda mengenai karya seni graffiti yang sudah Anda pernah lihat di tembok-tembok tersebut!

Jawaban:

Kesimpulan yang bisa diperoleh melalui 45 repsonden tersebut adalah: - Ada yang bagus dan ada yang menarik

- Menarik, namun salah tempat dalam mengekspresikannya - Mengandung kata kotor didalamnya

- Mengkotori fasilitas dan sarana

2. Bagaimana menurut Anda mengenai karya seni graffiti?

Jawaban:

Kesimpulan yang bisa diperoleh melalui 45 responden tersebut adalah:

- Karya yang patut dikembangkan

- Cukup bagus apabila tidak mengandung makna negatif didalamnya - Menarik dan berkreativitas tinggi

(13)

- Karya seni graffiti harus tetap mengetahui tempat untuk mencoret-coret, bukan di sembarang tempat

3. Apakah Anda tahu manfaat dari karya seni graffiti? Jawaban:

Kesimpulan yang bisa diperoleh melalui 34 responden yang tahu mengenai manfaat karya seni graffiti tersebut adalah:

- Wadah inspirasi seniman - Menggambarkan suasana

- Mengembangkan kreativitas seniman - Mengisi waktu luang dalam kebosanan

C. Bagaimana pandangan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta Tahun 2015/2016 dalam menanggapi karya seni graffiti?

Tetapi, karena sifat graffiti yang mengotori fasilitas, sering kali dianggap sebagai tindakan vandalisme di berbagai kalangan. Menurut skripsi yang dituliskan oleh Nana Rosita Sari di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2010 lalu, mengatakan bahwa sekarang ini, banyak aksi coret-coret di tembok-tembok rumah pinggir jalan dan fasilitas umum lainnya di Kota Surakarta semakin marak dan memprihatinkan. Pemerintah Kota Surakarta terkesan kurang serius dalam menindak aksi vandalisme atau coret-coret tersebut yang nyata-nyata membuat lingkungan menjadi kotor dan tidak enak dipandang mata18.

(14)

18 Nana Rosifa Sari “ EFISIENSI PENINDAKAN AKSI VANDALISME TERHADAP RUANG

PUBLIK DI KOTA SURAKARTA”,Persyarafan Guna Meraih Derajaf Sarjana dalam Ilmu Hukum Pada Fakulfas Hukum Universifas Sebelas Maref Surakarfa, 2010, hlm 2

19 Undani-Undani Nomor 32 Tahun 2009 Tenfani Perlindunian dan Penielolaan

Linikunian Hidup, pasal 10

Berdasarkan analisis data yang diperoleh peneliti mengenai pandangan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta adalah sebagai berikut:

No Keterangan Jawaban

Setuju Tidak Setuju

5 Menurut pendapat Anda, apakah Anda setuju bahwa graffiti adalah suatu tindakan Vandalisme (suatu tindakan yang ilegal)?

27 18

Lampiran 0.6

Graffi adalah Vandalisme; 60.00% Graffi bukan Vandalisme; 40.00%

(15)

Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 60% menyatakan bahwa graffiti merupakan tindakan vandalisme dan 40% diantaranya menyatakan bahwa graffiti bukan merupakan tindakan vandalisme. Hal ini menjelaskan bahwa mayoritas menyatakan bahwa graffiti adalah tindakan yang merusak fasilitas.

No Keterangan Jawaban

Setuju Tidak Setuju

6 Apakah Anda setuju apabila tidakan Graffiti tersebut dilarang di Jakarta?

29 16

Lampiran 0.7

Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 64% siswa/i IPS SMA Regina Pacis Jakarta yang setuju bahwa tindakan graffiti harus dilarang di Jakarta dan 36%

Sefuju; 64.44% Tidak Sefuju; 35.56%

(16)

di antaranya tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa karena graffiti mengotori fasilitas di Jakarta, mayoritas siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta setuju apabila graffiti harus dilarang di Jakarta.

Berikut adalah analisis data pertanyaan yang bersifat terbuka mengenai tanggapan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta:

1. Mengapa Anda setuju apabila tindakan graffiti dilarang di Jakarta? (diisi apabila Anda memilih setuju lihat no.5)

Jawaban:

Terdapat 29 responden yang mengatakan bahwa graffiti adalah suatu tindakan vandalisme dan setuju apabila graffiti dilarang di Jakarta. Umumnya sisiwa/i IPS kelas 11 dan 12 mengatakan bahwa graffiti bersifat merusak dan mengkotori fasilitas negara. Sehingga patut untuk dikenakan hukuman apabila merusak fasilitas negara.

2. Mengapa Anda tidak setuju apabila tindakan graffiti dilarang di Jakarta? ( diisi apabila Anda memilih tidak setuju lihat no.5)

Jawaban:

(17)

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Kesimpulan yang bisa diperoleh peneliti melalui penelitian tersebut adalah bahwa graffiti telah dikenal oleh kalangan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta. Graffiti memiliki berbagai macam manfaat terutama dalam menuang inspirasi melalui cat semprot di media tertentu. Sering terlihatnya graffiti di pinggi jalan yang mengotori fasilitas, menyebabkan munculnya tanggapan negatif dari graffiti karena dinilai merusak prasarana dan bersifat ilegal. Seharusnya, graffiti merupakan suatu karya dari masing-masing seniman yang harus kita hargai. Selain itu, rendahnya kesadaran para seniman untuk menuangkan inspirasinya di sembarang tempat, itulah yang memicu tanggapan negatif dari masyarakat luas. Oleh karena itu, perlunya kesadaran dari masing-masing seniman untuk memilah media terlebih dahulu yang akan dijadikan wadah untuk menampung inspirasinya tersebut agar lingkungan dan sarana tetap terjaga kebersihannya.

4.2 SARAN

Bagi pembaca:

- Jagalah lingkungan kita

(18)

Bagi penulis:

- Berlatih lagi dalam menulis karya tulis - Menggali informasi lebih banyak

- Buatlah kuisioner dengan tipe tertutup karena lebih mudah dalam mengelola data

DAFTAR PUSTAKA

Lovata, Troy. 2015. Understanding Graffiti. California: Left Coast Press.Inc.

Nurhadiat, Dedi. 2004. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: PT Grasiondo.

Pereira, Sandrine. 2005. Graffiti. Singapura: Tieh Wah Press.

Pemerintah Daerah Surakarta, 2002. Kebersihan Terhadap Properti Negara. Surakarta: Sekretaris Daerah Surakarta.

Republik Indonesia, 2009. Undang-Undang Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Sekretariat Negara.

Rouit, Denys. 1985. Le Livre du Graffiti. Perancis: Ed. Alternatives.

S.E , Sukamto. 15 Juli 2014. Pengenalan Vandalisme. SMA Muhammadyah 2 di Yogyakarta: YogyaPost.

Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

 Dengan kata lain, bahasa yang baik adalah bahasa yang efektif dalam menyampaikan suatu maksud.. Bahasa yang baik tidak selalu harus

Jarak antarbaris adalah satu setengah spasi, kecuali abstrak, terusan nama bab, terusan nama judul tabel, terusan nama judul grafik/gambar, dan kutipan langsung yang lebih dari empat

Berdasarkan kutipan di atas, motivasi adalah menyangkut suatu tingkah laku yang positif dan tidak mengarah kepada hal yang negatif, sejalan dengan itu (Sardiman, 1986 : 51)

Kutipan yang berasal dari karya ilmiah yang tidak/belum diterbitkan, cara penulisannya sebagai berikut: nama pengarang, koma, judul karangan ilmiah dengan diapit tanda petik

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk dapat meniru sistem kerja dari sistem penciuman manusia, yaitu dengan.. menciptakan suatu alat elektronik yang secara otomatis dapat

Ruang lingkup dari penelitian ini dibatasi pada studi aspek kesehatan lingkungan pada tempat/lingkungan kerja, tenaga pengelolahan, alat dan bahan yang digunakan,

Kutipan data tersebut juga menjelaskan pandangan Murakami mengenai para pemeluk agama yang hanya mengikuti suatu ajaran agama tanpa menggunakan akal sehat dan

Hal ini berarti bahwa membangun karakteristik Self regulated learning atau pengaturan diri dalam belajar peserta didik, dengan menciptakan kondisi lingkungan belajar