• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Laporan PKL 2016 univ. Kader Bang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Laporan PKL 2016 univ. Kader Bang"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PALEMBANG

TAHUN 2016

Disusun Oleh:

1. Alan Silfero (DIII Keperawatan) 2. Desi Ratna Sari (DIII Keperawatan) 3. Desi Rosita Safitri (DIII Keperawatan) 4. Enny Oktaria Lestari (S1 Kesmas)

5. Febriansyah (S1 Keperawatan) 6. Intan Sari Dewi Apriliyani (DIII Kebidanan)

7. Laina (DIII Kebidanan)

8. Lasmonika (DIII Kebidanan)

9. Mela Riska (DIII Kebidanan) 10. Merlina Siska (DIII Kebidanan)

11. Maulita (DIII Kebidanan)

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

FAKULTAS KESEHATAN

▸ Baca selengkapnya: contoh hambatan dalam laporan pkl

(2)

Lenggo Geni, ST NIP. 197807182007012018

RW. 01 RW. 02

(Susman Heryanto. B ) ( )

RW. 03

( )

Pembimbing PKL Pembimbing PKL

Erma Puspita Sari, SST, M.Kes Muhammad Romadhon, S.Kep, M.Kes

Kepala Pustu Prabujaya 2

(Hesti, Am.Keb) NIP. 198506302011012007

(3)

Pembimbing I Pembimbing II

Erma Puspita Sari, SST, M.Kes Muhammad Romadhon, S.Kep, M.Kes

Mengetahui

Ka. PS. DIII Kebidanan Ka. PS DIII Keperawatan

Hj. Amlah, M.Kes H. Hazairin Effendi, DFSN, SKM, MM, M.Kes

Ka. PS SI Keperawatan Ka. PS SI Kesehatan Masyarakat

Hj. Halimah Yasmin, S.Kep, M.kes Irdan, S.Pd, M.Kes

Dekan Fakultas Kesehatan

H. Hazairin Effendi, DFSN, SKM, MM, M.Kes

(4)

dapat menyelesaikan laporan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL). Program Studi DIII Kebidanan, DIII Keperawatan, SI Keperawatan, dan SI Kesehatan Masyarakat Universitas Kader Bangsa Palembang Adapun penyusunan laporan hasil kegiatan PKL ini adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi dan merupakan rangkaian dari mata kuliah pada Fakultas Kesehatan Universitas Kader Bangsa Palembang.

Dalam penyusunan laporan hasil kegiatan ini kami menghadapi berbagai hambatan dan tantangan namun hal itu tidak mengurangi semangat kami dalam melaksanakan rangkaian kegiatan di Prabujaya 1 Kecamatan Prabujaya Kelurahan Prabumulih Timur yang dilaksanakan pada tanggal 10 sampai 22 Februari 2016.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril dan material juga kepada: 1. Ibu DR. Hj. Irzanita, SH, SE, SKM, MM, M.Kes selaku Rektor Universitas

Kader Bangsa Palembang.

2. Bapak Ferroka Wathan, B.Eng selaku Wakil Rektor I Universitas Kader Bangsa Palembang

3. Bapak Ferry Preska, ST, M.Sc, EE, PhD selaku Rektor II Universitas Kader Bangsa Palembang

4. Ibu Dr. Fika Minata, M.Kes selaku Rektor IV Universitas Kader Bangsa Palembang.

5. Bapak Hazairin Effendi, DFSN, SKM, MM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan dan Kepala Program Studi D III Keperawatan Universitas Kader Bangsa Palembang .

6. Bapak Irdan, S.Pd, M.Kes selaku Kepala Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Kader Bangsa Palembang

7. Ibu Hj. Amlah, M.Kes selaku Kepala Program Studi DIII Kebidanan Universitas Kader Bangsa Palembang.

(5)

melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di wilayah kerjanya.

10. Ibu Erma Puspita Sari, SST, M.Kes Selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan teknis pada penulisan laporan praktik kerja lapangan.

11. Bapak Muhammad Romadhon, S.Kep, M.Kes Selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan pada penulisan laporan praktik kerja lapangan ini.

12. Ibu Hesti, Am.Keb selaku Kepala Puskesmas Pembantu Prabujaya 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

13. Masyarakat Prabujaya yang telah banyak membantu pelaksanaan praktik kerja lapangan kami.

Kami menyadari bahwa laporan yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan mengingat terbatasnya kemampuan yang kami miliki. Karena itu, saran, bimbingan, serta kritikan yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.

Palembang, Februari 2016

Penulis

(6)

HALAMAN PERSETUJUAN……… ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………... 1

1.2 Tujuan………... 3

1.2.1 Umum ………... 3

1.2.2 Khusus………... 3

1.3 Manfaat………... 4

1.3.1 Bagi Masyarakat………... 4

1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan……….. 4

1.3.3 Bagi Mahasiswa………. 4

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PKL 2.1 Keadaan Geografis……… 5

2.2 Batas Wilayah………... 5

2.3 Keadaan Wilayah……….. 5

2.4 Keadaan Demografi……….. 6

2.4.1 Jumlah Penduduk………..…. 6

2.4.2 Agama……….……… 6

2.4.3 Mata Pencarian……… 6

2.4.4 Sarana dan Prasarana……….. 6

2.4.5 Struktur Perangkat Desa………... 7

2.5 Visi dan Misi………. 8

2.5.1 Visi………. 8

2.5.2 Misi………... 8

BAB IIIPELAKSANAAN KEGIATAN PKL 3.1 Waktu Pelaksanaan……… 9

3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data………... 9

3.2.1 Pengumpulan Data………..…... 9

3.2.2 Pengolahan Data……….………. 9

3.3 Analisis Permasalahan dan Penetapan Prioritas Masalah…… 29

3.3.1 Sanitasi Lingkungan………..…….. 29

(7)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan……… 36

4.2 Saran………. 36

4.2.1 Bagi Masyarakat………. 36

4.2.2 Bagi Instansi dan Petugas Kesehatan………. 37

4.2.3 Bagi Mahasiswa……….. 37

LAMPIRAN-LAMPIRAN DOKUMENTASI

(8)

3.2 Daftar Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga………... 11 3.3 Daftar Frekuensi Pendapatan Perbulan Kepala Keluarga………. 12 3.4 Daftar Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk…………. 13 3.5 Daftar Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk……… 14 3.6 Daftar Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk…. 15 3.7 Daftar Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk……….. 16 3.8 Daftar Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok………17 3.9 Daftar Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan………... 18 3.10 Daftar Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan………… 20 3.11 Daftar Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif………21 3.12 Daftar Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap………….. 23 3.13 Daftar Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat VIT A………… 24 3.14 Daftar Frekuensi Balita yang Ditimbang Secara Teratur……….. 25 3.15 Daftar Frekuensi Riwayat Penyakit………... 26 3.16 Daftar Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB….. 27 3.17 Daftar Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB…... 28

(9)

2. Lampiran Susunan Perkenalan Peserta PKL

3. Lampiran Susunan Kepanitiaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 4. Lampiran Susunan Acara Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) 5. Lampiran Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

6. Lembar Konsul/ Bimbingan 7. Format Pengumpulan Data 8. Satuan Acara Penyuluhan

a. Satuan Penyuluhan “Pengelolahan Sampah” b. Satuan Penyuluhan “KB IUD”

c. Satuan Penyuluhan “Cuci Tangan Efektif dan Gosok Gigi” 9. Izin Mengadakan MMD

10. Undangan MMD 11. Absensi MMD

12. Surat Keterangan Bahwa Telah Melakukan MMD 13. Izin Mengadakan Penyuluhan “Pengelolahan Sampah” 14. Absensi Penyuluhan “Pengelolahan Sampah”

15. Surat Keterangan Bahwa Telah Melakukan Penyuluhan “Pengelolahan Sampah”

16. Izin Mengadakan Penyuluhan “KB IUD” 17. Absensi Penyuluhan “KB IUD”

18. Surat Keterangan Bahwa Telah Melakukan Penyuluhan “KB IUD” 19. Izin Mengadakan Penyuluhan “Cuci Tangan Efektif dan Gosok Gigi” 20. Absensi Penyuluhan “Cuci Tangan Efektif dan Gosok Gigi”

21. Surat Keterangan Bahwa Telah Melakukan Penyuluhan “Cuci Tangan Efektif dan Gosok Gigi”

22. Dokumentasi

(10)

Masyarakat merupakan salah satu unsur utama dalam berdirinya suatu negara. Negara yang makmur, merupakan tanda bahwa negara tersebut memiliki masyarakat yang juga makmur. Kemakmuran ini didukung oleh banyak faktor. Salah satunya adalah kesehatan lingkungan masyarakat di suatu negara tersebut.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (Sulastomo, 2010).

Kesehatan masyarakat adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Salah satunya pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan, (IAKMI, 2012).

Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu, lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk lingkungan yaitu keadaan permukiman atau perumahan, tempat kerja, sekolah dan tempat umum, air dan udara bersih, teknologi, pendidikan, sosial dan ekonomi. Sedangkan perilaku tergambar dalam kebiasaan sehari-hari seperti pola makan, kebersihan perorang, gaya hidup, dan perilaku terhadap upaya kesehatan (Departemen Kesehatan RI, 2010).

Kesehatan lingkungan didefinisikan oleh World Health Organization sebagai aspek-aspek kesehatan manusia dan penyakit yang disebabkan oleh faktor-faktor dalam lingkungan. Hal ini juga mencakup pada teori dan praktik dalam menilai dan mengendalikan faktor- faktor lingkungan yang dapat berpotensi mempengaruhi kesehatan. Kesehatan lingkungan mencakup efek patologis langsung bahan kimia, radiasi, dan

(11)

beberapa agen biologis dan dampak (sering tidak langsung) di bidang kesehatan dan kesejahteraan fisik yang luas, psikologis, sosial dan estetika lingkungan termasuk perumahan, pembangunan perkotaan, penggunaan lahan dan transportasi. (Pirenaningtyas, 2010)

Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya dengan menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatnya kesehatan perorangan, kelompok ataupun masyarakat.

Pemerintah menyelenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, perencanaan dan terarah untuk pencapaian tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu, puskesmas berbagai penanggung jawab penyelenggara upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama (Menkes, 2011).

Sistem kesehatan nasional mengupayakan peningkatan kemampuan masyarakat tentang kesehatan yang semula berupaya penyembuhan penderitaan, dan sekarang berangsur-angsur berkembang karena kesatuan upaya kesehatan untuk seluruh masyarakat dengan peran serta masyarakat yang mencangkup upaya peningakatan (promotif), pencegahan (preventif), Penyembuhan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitative) yang bersifat menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Maulana, 2012)

Kesehatan masyarakat ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari (Effendy, 2011).

(12)

pelayanan kesehatan dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap timbulnya masalah kesehatan masyarakat (Pirenaningtyas, 2010).

Salah satu faktor dalam lingkungan yang menyebabkan aspek-aspek kesehatan manusia terganggu dan munculnya penyakit adalah tingkat pendidikan masyarakat di suatu daerah tempat mereka tinggal. Faktor pendidikan dapat mempengaruhi respon masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan melaksanakan asuhan keperawatan dan kesehatan masyarakat yang komuniti serta menerapkan manajemen keperawatan pada ibu, anak, keluarga dan masyarakat.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Bagi Mahasiswa Program Studi Kebidanan

a. Dapat membantu masyarakat dalam mengidentifikasi masalah-masalah kesehataan yang terdapat dalam wilayahnya b. Memberikan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada

masyarakat.

c. Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan.

d. Dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat.

e. Dapat melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan terhadap penyakit.

2. Bagi Mahasiswa Program Studi Keperawatan

(13)

b. Memberikan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada masyarakat.

c. Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan.

d. Dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat.

e. Dapat melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan terhadap penyakit

3. Bagi Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat

a. Dapat membantu masyarakat dalam mengindentifikasi masalah-masalah kesehatan yang terdapat dalam wilayahnya. b. Memberikan pendidikan, bimbingan dan penyuluhan pada

masyarakat.

c. Dapat membantu masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan.

d. Dapat melakukan penyuluhan kepada masyarakat

e. Dapat melakukan pembinaan pada keluarga yang rentan terhadap penyakit

1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Masyarakat

Dapat menjadi bahan informasi sehingga dapat meningkatakan pengetahuan masyarakat tentang gejala dan dampak hipertensi serta pentingnya manfaat ASI Ekslusif.

1.3.2 Bagi Institusi Pendidikan

Menambah perbendaharaan kepustakaan dan dapat digunakan untuk bahan penelitian selanjutnya.

1.3.3 Bagi Mahasiswa

(14)

Desa prabu jaya kecamatan Prabumulih timur Kabupaten Kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan,dengan luas wilayah km dan dibagi atas tiga lingkungan (LK) dan Rukun Tetangga (RT) yaitu :

1. Lingkungan 1 (LK 1)

a. RW 1 : terdiri dari RT. 1, RT. 2, RT. 3 dan RT. 4 2. Lingkungan 2 (LK 2)

a. RW 2 : terdiri dari RT. 1, RT. 2 dan RT. 3 3. Lingkungan 3 (LK 3)

a. RW 3 : terdiri dari RT. 1, RT. 2, RT. 3 dan RT. 4

Jumlah KK di desa prabu jaya berdasarkan sampel yang sudah didapat adalah 220 KK. Penduduk prabu jaya mayoritas beragama islam, mata pencarian penduduk didesa Prabujaya adalah sebagai Buruh 31%, Pedagang 3%, PNS 9%, Wiraswasta 52%, IRT 1%, dan Petani 4%. Di Kelurahan Prabujaya terdapat 2 puskesmas pembantu yang aktif setiap harinya.

2.2 Batas Wilayah

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Sukajadi Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Mangga Besar Sebelah Timur : Berbatasan dengan Tugu Kecil Sebelah Barat : Berbatasan dengan Anak Petai

2.3 Keadaan Wilayah

Keadaan wilayah di Kelurahan Prabujaya sebagian besar terdiri dari Tanah Perkebunan.

(15)

2.4 Keadaan Demografi 2.4.1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk desa prabu jaya adalah terdiri dari

Jumlah KK :1621 KK

Jumlah penduduk Laki : 3359 Jiwa Jumlah penduduk perempuan : 3361 Jiwa

2.4.2. Agama

No Agama Laki-Laki Perempuan

1.

2.4.3. Mata Pencarian

Mayoritas Mata Pencarian Penduduk Desa Prabu Jaya adalah Wiraswasta

2.4.4. Sarana dan Prasarana 1. Sarana peribadatan

a. Masjid : 9 buah

3. Prasarana Olahraga

a. Lapangan Bulu tangkis : 5 Buah b. Lapangan senam : 1 Buah 4. Prasarana Kesehatan

a. Posyandu : 2 Buah

(16)

a. Bidan : 2 Orang b. Perawat Swasta : 7 Orang 6. Sarana Non Kesehatan

a. Kader :8 Orang

b. Dukun :1 Orang

7. Organisasi Masyarakat a. Lembaga adat b. Karang taruna

c. Pengajian dan Kelompok PKK

Untuk mencapai Indonesia sehat 2016, UPDT Puskesmas mempunyai peran yang sangat penting baik sebagai penanggung jawab maupun sekaigus menjadi ujung tombak untuk miningkatkan derajat kesehatan,masyarakat diwilayah kerjanya,dalam melaksanakan peran nya, UPDT puskemas melakukan empat upaya pelayanan kesehatan, yaitu : Promotif, Prefentif, Kuratif,dan Rehabilitatif paradigma sehat yang merupakan paradigm untuk mencapai Indonesia sehat 2016, adalah Indonesia pembangunan kesehatan yang lebih baik dan menekankan pada upaya promotif maupun prefentif.

2.4.5. Struktur Perangkat Desa 1. Kepala Desa/Lurah 2. Desa/Kelurahan 3. Kaur Pemerintah 4. Kaur Pembangunan 5. Kaur Umum

6. RW 1 : RT 1/RT 2/RT 3/RT 4

RW 2 : RT 1/RT 2/RT 3

RW 3 : RT 1/RT 2/RT 3/RT 4

7. BPD Jumlah 10 0rang

(17)

2.5.1 Visi

Tercapainya kecamatan sehat,keluarga,dan menuju terwujudnya Indonesia sehat

2.5.2 Misi

1. Menggerakkan bangunan berwawasan kesehatandiwilayah kerjanya.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah kerja.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu,pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan

(18)

Pelaksanaan kegiatan PKL terdiri atas:

a. Persiapan PKL : Tanggal 03 s/d 06 Februari 2016 b. Pelaksanaan PKL : Tanggal 10 s/d 22 Februari 2016 c. Evaluasi dan Laporan : Tanggal 26 Februari s/d 2 Maret 2016

3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data 3.2.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan secara acak dan mengambil sampel sebanyak 220 KK, menggunakan metode atau teknik wawancara langsung dengan masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 13 Februari 2016 yaitu pada siang hari (Kuesioner terlampir) dan juga mengambil data dari kantor Kades untuk data keadaan Geografi dan Demografi di Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur. 3.2.2 Pengelolahan Data

Dari hasil pendataan dilakukan pengolahan data secara tabulasi, data ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, diagram batang dan diagram pie.

(19)

A. Data Umum

1. Data Jenis Kelamin

Tabel 3.1

Distribusi Frekuensi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016 N

o Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%)

1 Laki-Laki 207 94

2 Perempuan 13 4

Jumlah 220 100

Diagram I

Distribusi Frekuensi Jumlah Kelapa Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

94.00% 6.00%

Frekuensi Jumlah Kepala Keluarga Di Prabujaya 1

Laki-Laki Perempuan

Kesimpulan:

Dari tabel di atas dilihat bahwa mayoritas kepala keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah laki-laki 94% dari 220 KK

(20)

Tabel 3.2

Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kec.Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016 N

o

Jenis Pekerjaan Jumlah (N) Persentase (%)

1 Buruh 69 31

2 PNS 19 9

3 Wiraswasta 121 55

4 IRT 3 1

5 Petani 8 4

JUMLAH 220 100

Diagram II

Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

31.00%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas pekerjaan Kepala Keluarga Di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah Wiraswasta 55% dari 220 KK.

(21)

Tabel 3.3

Distribusi Frekuensi Pendapatan Perbulan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Pendapatan Perbulan Jumlah(N) Persentase (%)

1 < Rp 2.000.000 50 23

2 ≥ Rp 2.000.000 170 77

Jumlah 220 100

Diagram III

Distribusi Frekuensi Pendapatan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

23.00%

77.00%

< Rp. 2.000.000 ≥ Rp. 2.000.000

Kesimpulan :

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa pendapatan perbulan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah rata-rata ≥ Rp. 2.000.000 (77%) dari 220KK

4. Data Tempat Buang Air Besar

(22)

Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Tempat Buang Air Besar Jumlah (N) Persentase (%)

1 WC 215 98

2 Jamban 5 2

Jumlah 220 100

Diagram IV

Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar (BAB) Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

0.98

0.02

WC Jamban

Kesimpulan :

Dari tabel diatas dilihat bawah jenis Tempat buang Air Besar (BAB) penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah 98% buang air besar di WC dari 220 KK.

5. Data Sumber Air Bersih

Tabel 3.5

(23)

(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Sumber Air Bersih Jumlah (N) Persentase (%)

1 Sumur 75 34

2 PDAM 145 66

Jumlah 220 100

Diagram V

Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

34.00%

66.00%

Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk Prabujaya 1

Sumur PDAM

Kesimpulan :

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jenis Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2) adalah 66% menggunakan air PDAM dari 220 KK.

6. Jarak Penampungan Kotoran Ke Sumur Tabel 3.6

Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(24)

No Jarak Jamban ke Sumur Jumlah (N) Persentase (%)

1 < 10 meter 15 20

2 ≥ 10 meter 60 80

Jumlah 75 100

Diagram VI

Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

Distribusi Frekuensi Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur Penduduk

0%

Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa jarak Jamban ke Sumur Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2) adalah 60 (80%) jarak sumur ≥ 10 meter dari 75 KK yang mempunyai sumur.

7. Cara Pembuangan Sampah

Tabel 3.7

Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Cara Pembuangan Sampah Jumlah ( N) Persentase (%)

1 Parit/selokan 17 8

(25)

3 Bakar 116 53

4 Lain-lain 31 14

Jumlah 220 100

Diagram VII

Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

8.00%

25.00%

53.00% 14.00%

Distribusi Frekuensi Cara Pembuangan Sampah Penduduk

Parit Timbun Bakar Lain-lain

Kesimpulan :

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pembuangan sampah penduduk di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah 53% pembuangan sampah dengan cara dibakar dari 220 KK.

8. Data Merokok

Tabel 3.8

Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Merokok Jumlah (N) Persentase (%)

1 Ya 141 64

2 Tidak 79 36

(26)

Diagram VIII

Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

64.00% 36.00%

Distribusi Frekuensi Kepala Keluarga yang Merokok

Ya Tidak

Kesimpulan:

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas kepala keluarga yang merokok di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur adalah 64% dari 220 KK.

B. Data Khusus

1. Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan

Distribusi frekuensi pemeriksaan kehamilan terdiri dari pemeriksaan kehamilan standar dan tidak standar. Pemeriksaan kehamilan standar adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan minimal empat kali selama kehamilan yaitu satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua, dan dua kali pada trimester tiga. Sedangkan pemeriksaan kehamilan yang tidak sesuai standar adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan kurang dari 4 kali selama kehamilan.

(27)

Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Pemeriksaan Kehamilan Jumlah (N) Persentase (%)

1 Standar 16 84

2 Tidak Standar 3 16

Jumlah 19 100

Diagram IX

Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

84.00% 16.00%

Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan

Standar Tidak Standar

Kesimpulan :

(28)

2. Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan Tabel 3.10

Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016 No Tenaga Kesehatan

Pemeriksaan Kehamilan Jumlah (N) Persentase (%)

1 Bidan 13 81

2 Dokter 3 19

Jumlah 16 100

Diagram X

Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(29)

Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pemeriksaan Kehamilan

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas Ibu Hamil di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) memeriksakan kehamilanya di Bidan 13 orang (81%) dari data 16 orang.

3. Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif

Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif. ASI Ekslusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6 bulan. Sedangkan non ekslusif yaitu adalah bayi yang telah diberi tambahan makanan lain selain ASI seperti madu, air putih, air teh, pisang, bubur susu, susu formula dan lainya pada bayi yang berusia nol sampai 6 bulan.

Tabel 3.11

Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusif di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

(30)

1 ASI Ekslusif 13 36

2 Non Ekslusif 23 64

Jumlah 36 100

Diagram XI

Distribusi Frekuensi Pemberian ASI Ekslusif dan Non Ekslusifdi RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel.Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

36.00%

64.00%

Distribusi Frekuensi Pemeberian Asi ekslusif dan Non ekslusif

Asi ekslusif Non ekslusif

Kesimpulan :

(31)

4. Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap

Frekuensi balita yang mendapat imunisasi lengkap. Imunisasi lengkap adalah balita yang telah mendapatkan imunisasi dasar yang terdiri dari imunisasi BCG, DPT (1,2,3), Polio (0,1,2,3), Hepatitis (1,2,3), dan campak.

Tabel 3.12

Distribusi Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016 No Balita yang Mendapat

Imunisasi Lengkap

Jumlah (N) Persentase (%)

1 Lengkap 25 93

2 Tidak Lengkap 2 7

Jumlah 27 100

(32)

Distribusi Frekuensi Balita yang Mendapat Imunisasi Lengkap di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

93.00% 7.00%

Dristibusi Frekuensi Balita yang mendapat imunisasi lengkap

Lengkap Tidak Lengkap

Kesimpulan :

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas balita di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) yang mendapat Imunisasi lengkap sebanyak 25 balita (93%) dari data 27 balita.

5. Bayi dan Balita yang Mendapatkan Vit. A Tabel 3.13

Distribusi Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat VIT A di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Vitamin A Bayi dan Balita

Jumlah (N) Persentase (%)

1 Ya 33 92

2 Tidak 3 8

Jumlah 36 100

Diagram XIII

Distribusi Frekuensi BAYI dan BALITA yang Mendapat VIT A di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(33)

Bayi dan Balita

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari jumlah Bayi dan Balita di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) Mendapat VITAMIN A sebanyak 33 bayi dan balita (92%) dari 220 KK.

6. Balita yang Ditimbang Secara Teratur Tabel 3.14

Distribusi Frekuensi Balita yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016

No Bayi dan Balita yang

Ditimbang Secara Teratur Jumlah ( N) Persentase (%)

1 1-7 kali 3 11

2 8 kali/ Lebih 24 89

Jumlah 27 100

Diagram XIV

Distribusi Frekuensi BALITA yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(34)

11.00%

89.00%

Distribusi Frekuensi Balita yang ditimbang secara teratur

1-7 kali 8 kali/lebih

Kesimpulan :

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas BALITA yang Ditimbang Secara Teratur di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 1) sebanyak 24 balita (89%) dari data 27 balita. Sedangkan yang ditimbang 1-7 kali sebanyak 3 balita (11%) dari data 27 balita dengan alasan mayoritas ibu sibuk bekerja.

7. Riwayat Penyakit

Tabel 3.15

Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016 N

o Penyakit Jumlah (N) Persentase (%)

1 Hipertensi 109 49

2 Batuk Pilek 96 44

3 Rematik 6 3

4 Diare 4 2

5 Tifus 3 1

6 Malaria 2 1

Jumlah 220 100

Diagram XV

(35)

(Prabujaya 1) Tahun 2016

49.00% 44.00%

3.00%

2.00% 1.00% 1.00%

Distribusi Frekuensi Riwayat Penyakit

Hipertensi Batuk pilek Rematik Diare Tifus Malaria

Kesimpulan :

Dari table diatas dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk di RW.1 RW.2 RW.3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur (Prabujaya 2) banyak menderita HIPERTENSI ( 49%) dari 220 KK

8. Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB Tabel 3.16

Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016 N

o Akseptor KB Jumlah (N) Persentase (%)

1 Ya 187 89

2 Tidak 23 11

Jumlah 210 100

Diagram XVI

Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(36)

Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur yang Menjadi Aseptor KB Prabumulih Timur (Prabujaya 1) sebanyak 89% dari data 210 KK.

9. Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB Tabel 3.17

Distribusi Frekuensi Jenis Kontrasepsi yang Digunakan Akseptor KB di RW. 1 RW. 2 RW. 3 Kel. Prabujaya Kec. Prabumulih Timur

(Prabujaya 1) Tahun 2016.

No Jenis kontrasepsi Jumlah (N) Persentase (%)

1 Suntik 101 54

2 Pil 71 38

3 Susuk 11 6

4 IUD 3 1.5

5 Tubektomi 1 0.5

Jumlah 187 100

Diagram XVII

(37)

(Prabujaya 1) Tahun 2016

Distribusi Frekuensi jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor kb 0% Prabumulih Timur (Prabujaya 1) adalah suntik 54% dari 187 PUS.

3.3 Analisis Permasalahan dan Penetapan Prioritas Masalah

Setelah dilakukan pengelolahan data dan tabulasi data maka didapatkan analisis permasalahannya, yaitu:

3.3.1 Sanitasi Lingkungan 1. Jamban Keluarga

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang buang air besar di Jamban sebanyak 2% (dari data 220 KK). Terjadi karena tidak adanya lahan yang cukup untuk mendirikan WC di dalam rumah dan keterbatasan biaya.

b. Penduduk di RW. 1, RW. 2, dan RW.3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang buang air besar di WC sebanyak 98% (dari data 200 KK)

(38)

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang memperoleh air bersih melalui sumur sebanyak 34% (dari data 220 KK)

b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang memperoleh air bersih melalui PDAM sebanyak 66% ( dari data 220 KK)

3. Jarak Penampungan Kotoran ke Sumur

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang jarak penampungan kotoran ke sumur penduduk < 10 meter 20% (dari data 75 KK yang mempunyai sumur). Hal ini terjadi karena alasan tidak ada lahan yang cukup untuk membuat sumur dengan jarak ≥ 10 meter, dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dampak negatif yang ditimbulkan akibat jarak sumur < 10 meter.

b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang jarak penampungan kotoran ke sumur penduduk ≥ 10 meter 80% (dari data 75 KK yang mempunyai sumur).

4. Cara Membuang Sampah

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah di parit/ selokan sebanyak 8% (dari data 220 KK). Terjadi karena alasan tidak adanya penampungan bak sampah disekitar lingkungan tempat tinggalnya, sehingga menjadikan alasan parit menjadi sarana untuk membuang sampah.

(39)

c. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah dengan cara dibakar sebanyak 53% (dari data 220 KK).

d. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang membuang sampah dengan cara lainnya sebanyak 14% (dari data 220 KK)

5. Kepala Keluarga yang Merokok

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang merokok sebanyak 64% (dari data 220 KK). Hal ini terjadi karena alasan si pengguna yang menganggap rokok dapat meredahkan rasa lelah, stress, dapat mengatasi rasa kantuk, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan rasa percaya diri, dan meningkatan stamina. b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya

Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak merokok sebanyak 36% (dari data 220 KK).

3.3.2 Kesehatan Ibu dan Anak 1. Pemeriksaan Kehamilan

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang melakukan pemeriksaan kehamilannya sesuai standar yaitu sebanyak 84% ( 16 orang ibu hamil dari data 19 orang).

(40)

menganggap telah memiliki pengalaman yang cukup dari kehamilan sebelumnya.

2. ASI Ekslusif

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang mendapatkan ASI Ekslusif sebanyak 36% (13 orang dari data 36 bayi dan balita)

b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak mendapatkan ASI ekslusif sebanyak 64% (23 orang dari data 36 bayi dan balita). Hal ini terjadi karena alasan ibu yang sibuk bekerja, dan kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif bahwa diberikan pada bayi umur nol sampai 6 bulan.

3. Imunisasi

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur balita yang mendapatkan imunisasi lengkap 93% (25 balita dari 27 balita)

b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak lengkap mendapatkan imunisasi sebanyak 7 % (2 balita dari data 27 balita). Hal ini dikarenakan para orang tua yang sibuk bekerja.

4. Vitamin A

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur bayi dan balita yang mendapatkan Vitamin A sebanyak 92% (33 bayi dan balita dari data 220 KK).

b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur bayi dan balita yang tidak mendapatkan Vitamin A sebanyak 8% ( 3 bayi dan balita dari data 220 KK). Hal ini terjadi karena alasan para orang tua sibuk bekerja.

(41)

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang ditimbang secara teratur 8 kali atau lebih sebanyak 89% ( 24 balita dari data 27 balita) b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya

Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak ditimbang secara tidak teratur 1-7 kali sebanyak 11% ( 3 balita dari data 27 balita). Hal ini terjadi karena alasan para orang tua sibuk bekerja.

6. Keluarga Berencana

a. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang menjadi Akseptor KB sebanyak 89% (187 Pasangan Usia Subur dari 210 KK).

b. Penduduk di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang tidak menjadi akseptor KB sebanyak 11% ( 23 Pasangan Usia Subur dari 210 KK). Hal ini dikarenakan alasan PUS yang merasa tidak cocok dengan alat KB yang digunakannya, kurangnya pengetahuan PUS tentang alat KB, dan alasan PUS untuk memiliki anak kembali.

3.4 Intervensi/ Pemecahan Masalahan

3.4.1 Persiapan

Setelah dilakukan analisis dan perumusan masalah maka rencana pemecahan masalah kesehatan dilaksanakan bersama Masyarakat melalui pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

1. Pembuatan dan pengiriman undangan yang ditanda tangani oleh Kepala Kelurahan dan Ketua Kelompok

2. Peserta undangan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) a. Kepala Kelurahan Prabujaya

b. Sekretariat Kelurahan Prabujaya

(42)

d. Kepala Puskesmas Pembantu Prabujaya 1 e. Tokoh-tokoh masyarakat Kelurahan Prabujaya f. Kader-kader Posyandu Prabujaya 1

3. Materi (MMD) dipaparkan dengan media leaft cart dan dilengkapi dengan alat peraga yang berkaitan dengan materi

4. Tempat dan Waktu

Hari / Tanggal : Sabtu, 20 Februari 2016

Tempat : Di Rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

Waktu : 15.00 s/d Selesai

Tujuan : Mengikut sertakan Masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah Hipertensi dan ASI Ekslusif di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

Topik : Tingginya angka penderita hipertensi dan tingginya angka non ASI Ekslusif. 5. Susunan Acara ( Terlampir)

Dari Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) ditemukan masalah-masalah sebagai berikut :

1 Masyarakat di di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur banyak menderita penyakit hipertensi.

2 Masyarakat di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur banyak yang tidak melakukan program ASI Ekslusif dan kurangnya pengetahuan tentang manfaat ASI Ekslusif bayi bayi dan ibu.

(43)

dan masyarakat menyusun pemecahan permasalahan sebagai berikut:

a. Masyarakat di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang menderita hipertensi dan tidak melakukan program ASI Ekslusif.

Pemecahan masalahnya dengan cara melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar mengetahui lebih dalam tentang hipertensi dan ASI Ekslusif.

b. Para petugas kesehatan yang ada di RW. 1 RW. 2, dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur melakukan pemantauan melalui posyandu tentang hipertensi dan ASI Ekslusif.

c. Menganjurkan masyarakat untuk rajin melakukan control kesehatan ke petugas kesehatan tentang hipertensi, dan konsultasi tentang masalah oemberian ASI Ekslusif.

3.4.2 Pelaksanaan

Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), maka mahasiswa melaksanakan kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai berikut:

a) Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur yang menderita hipertensi.

(44)

b) Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur masih ada yang belum menerapkan Program ASI Ekslusif dan belum mengetahui tentang manfaat ASI Ekslusif.

(45)

Setelah melakukan pengumpulan data penduduk di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur melalui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) didapatkan masalah sebagai berikut: a. Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan

Prabumulih Timur banyak yang menderita penyakit hipertensi

Pemecahan masalahnya dengan melakukan pengecekan tensi yang dilakukan oleh mahasiswa dan dibantu oleh para petugas kesehatan dari Puskesmas Pembantu Prabujaya 1 yang dilaksanakan pada tanggal 20 februari 2016 di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

b. Masyarakat di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur masih banyak yang belum melakukan program ASI Ekslusif dan belum mengetahui lebih dalam tentang manfaat ASI Ekslusif.

Pemecahan masalahnya mahasiswa melakukan penyuluhan tentang ASI Ekslusif serta memberikan pengetahuan tentang praktik perawatan payudara agar ASI banyak dan lancar serta cara menyusui yang benar di rumah Ketua RW. 1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

4. 2 Saran

4.2.1 Bagi Masyarakat

Diharapkan kepada pemimpin dan perangkat Kelurahan, kepala Puskesmas serta Organisasi Masyarakat yang terkait agar lebih meningkatkan dan menggerakkan peran serta Masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

(46)

4.2.2 Bagi Instansi dan Petugas Kesehatan

Diharapkan kepada instansi Kesehatan dan Petugas Kesehatan agar lebih meningkatkan upaya kesehatan dan menjalin kerja sama aktif dengan masyarakat khususnya Kader dan Dukun dalam meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan di RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

4.2.3 Bagi Mahasiswa

(47)

Medika

Prawirohardjo, Sarwono.2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Siregar, Ratna Astuti. 2013. Buku Ajar Asuhan Kebidanan III (Nifas). Palembang Muttaqin, Arif. 2010. Asuhan Keperawatan dengan Pasien Gangguan

Kardiovaskular. Jakarta. Salemba Medika

(48)

Nama Kelurahan : RW. 1 RW. 2 dan RW. 3 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

Pembimbing : Erma Puspita Sari, SST, M.Kes

Muhammad Romadhon, S. Kep, M.Kes Ketua : Intan Sari Dewi Apriliyani

Wakil Ketua : Lasmonika Sekretaris : Mela Riska Bendahara : Desi Rosita

Anggota : 1.Alan sirfero

2. Enny Oktaria Lestari 3. Febryansyah

(49)

KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR TAHUN 2015/2016

1. Pembukaan : Alan Silfero

2. Kata Sambutan dari Kepala Kelurahan Prabujaya : Sekretaris Lurah 3. Kata Sambutan dari Ketua Kelompok : Lasmonika 4. Perkenalan dan Ramah Tamah

5. Pembacaan Do’a : Bpk. Susman Heriyanto

6. Penutup

Prabujaya, Februari 2016 Ketua Kelompok

(50)

KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR KOTA PRABUMULIH TAHUN 2015/2016

A. Penangung jawab : Ketua RW.1

B. Ketua Pelaksana : Intan Sari Dewi Apriliyani

C. Seketrtaris : Lasmonika

D. Bendahara : Desi Rosita

E. Seksi Acara

Koordinator : Enny Oktaria Lestari

Anggota : Desi Ratna

F. Seksi Kosumsi

Koordinator : Maulita

Anggota : Merlina Siska

G. Seksi Dokumentasi : Laina H. Seksi Perlengkapan : Alan Silfero

Anggota : Mela Riska

I. Seksi Perlengkapan : Febriansyah

(51)

KECAMATAN PRABUMULIH TIMUR KABUPATEN KOTA PRABUMULIH

TAHUN 2015/ 2016

1. Pembukaan 2. Kata sambutan

Ketua Pelaksana : Intan Sari Dewi Apriliyani

Ketua RT : Susman Heryanto. B

3. Pemberian Materi / Presentasi

Moderator : Desi Ratna Sari

Pembawa Materi : 1. Alan Silfero 2. Lasmonika Demo / Praktik : 1. Laina

2. Maulita 4. Tanya Jawab

5. Musyawarah Masyarakat Desa 6. Kesimpulan

(52)

DAN S-1 KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

TA. 2015/2016

Pembukaan dan Penyerahan Mahasiswa ISHOMA

Orientasi daerah dan lokasi Sosialisasi dengan masyarakat

Pengumpulan data dan tabulasi data ISHOMA

Pemetaan dan analisis data 5. Minggu,

Bakti sosial/ Kerja bakti ISHOMA

Pemetaan dan analisis data ISHOMA

Pemetaan dan analisis data 6. Senin,

Persiapan MMD (Menghubungi Instansi terkait, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat). ISHOMA

Persiapan MMD (Menyelesaikan administrasi).

(53)

kegiatan Puskesmas/ Posyandu/Polindes

Pelayanan KIA melalui kegiatan Puskesmas/ Posyandu/Polindes

ISHOMA

Penyuluhan kesehatan/ Home visit

ISHOMA

Diskusi tentang peningkatan peran serta masyarakat

Pelayanan KIA melalui kegiatan Puskesmas/ Posyandu/Polindes.

ISHOMA

Penyuluhan kesehatan/Home visit tentang peningkatan peserta masyarakat dalam bidang kesehatan

ISHOMA

Diskusi serta pembuatan laporan kelompok dan laporan individu.

Bakti sosial/ Kerja bakti ISHOMA

Pertemuan dengan kader kesehatan ISHOMA

Pembuatan laporan kelompok, laporan individu dan evaluasi hasil kegiatan PKL 12 Minggu,

Evaluasi hasil kegiatan PKL ISHOMA

Perpisahan dengan masyarakat/tokoh masyarakat

ISHOMA

Perpisahan untuk berangkat ke Palembang 13 Senin,

Persiapan upacara penutupan PKL Upacara penutupan PKL dan perpisahan Pulang ke Palembang

Palembang, Ketua Pelaksana PKL

(54)

survey ini sangat berguna bagi identifikasi maslah dan masukan untuk pemecahan masalah kesehatan di masyarakat. Identifikasi responden akan dijaga

kerahasiaannya.

Terima kasih atas kesediaan Saudara mengikuti survey mawas diri

Form Kesediaan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk mengikuti Survey Mawas Diri yang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Kader Bangsa Palembang.

Petugas Survey,

………

(………..) (………) Nama Responden

IDENTITAS RESPONDEN Nama

Alamat

Tanggal Wawancara

DATA KELUARGA

No Nama Umur L/

P Status dalamKeluarga Pendidikan Pekerjaan

*)harap menunjukan kartu keluarga

(55)

c) Diobati sendiri d) Lain-lain, sebutkan 2 Berapa jarak dari rumah Anda sampai

ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, Pustu, Polindes, Praktik Swasta) yang ada? 4 Jaminan kesehatan yang Anda miliki a) Jamkesmas

b) Iuran dana sehat c) Askes

d) Ansuransi lain e) Tidak punya

KESEHATAN IBU DAN ANAK, KB, GIZI, DAN IMUNISASI 1 Apakah di keluarga Anda mempunyai

balita atau Ibu hamil? a) Ya, lanjut ke no 2b) Tidak, lanjut ke no. 12 2 Bila mempunyai ibu hamil di mana

rencana tempat melahirkan? a) Rumah sakitb) Bidan c) Dukun

d) Rumah sendiri

3 Siapakah rencana penolong

persalinannya?

a) Dokter b) Bidan c) Dukun

d) Sendiri/keluarga 4 Pada kehamilan anak terakhir, berapa

kali ibu melakukan pemeriksaan

5 Pada kehamilan anak terakhir, apakah ibu mengalami gangguan kehamilan?

a) Ya, sebutkan b) Tidak

6 Siapakah yang menolong persalinan

anak terakhir Anda? a) Dokterb) Bidan c) Dukun

d) Sendiri/keluarga

(56)

1

g) Tidak lengkap sesuai usia 1

Berapa kali dalam setahun balita Anda ditimbang (posyandu/puskesmas)?

a) 1-7 kali, alasan………….. b) 8 kali atau lebih

1 3

Apakah dalam keluarga Anda ada balita dengan status gizi kurang/BGM/ Buruk?

4 Apakah anak terakhir Anda diberikanASI Ekslusif? a) Ya, berapa lama ……... bulan.b) Tidak, alasan……….. 1

Alat kontrasepsi apa yang digunakan Anda dan pasangan?

a) Hormonal,

sebutkan………. b) Non hormonal,

sebutkan………. b) Alamiah,

sebutkan………. c) Tidak menggunakan apapun 1

7 Apa alasan Anda memilih alatkontrasepsi? 1

8 Apakah keluarga Anda terbiasa untuksarapan pagi? a) Yab) Tidak, alasan 1

9

Apakah keluarga Anda selalu mengonsumsi aneka ragam makanan/ menu seimbang?

a) Ya

b) Tidak, alasan

2

(57)

- Malaria - Diare

- Demam berdarah - Campak (Gabagen)

- TBC - Cacar air (Cangkrang)

- Tifus - Hepatitis (Sakit kuning)

- Gatal-gatal - Flu burung

- Hipertensi

Jika ada salah satu di atas, isikan data di bawah ini

No Penyakit Nama Penderita Umur

1 1. Pembuangan kotoran keluarga:

a. Sungai b. Jamban c. WC d. Lain-lain

2. Jarak pembuangan kotoran atau sumur esapan dengan sumber air bersih a. < 10 meter

b. > 10 meter

3. Penyediaan air bersih, mengambil dari sumber yang : (jawaban bisa lebih dari satu)

a. Sumur b. PDAM c. Sungai

d. Lainnya, sebutkan:………

4. Kualitas air bersih yang dipakai sehari-hari : (jawaban bisa lebih dari satu) a. Bebas dari pencemaran

b. Tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna (keruh) c. Tidak berasa, berbau dan atau keruh

d. Lainnya, sebutkan……….. 5. Kamar mandi yang dipakai keluarga:

(58)

b. Semen c. Ubin/keramik

d. Lainnya, sebutkan……….. 8. Pembuangan limbah kamar mandi:

a. Tergenang di perkarangan b. Ke sawah atau kebun c. Ke selokan/ sungai

d. Dibuatkan sarana pembuangan khusus/SPAL e. Lainnya, sebutkan……….. 9. Cara pembuangan sampah:

a. Dibuang ke parit b. Ditimbun

c. Dibakar

d. Lainnya, sebutkan………... 10. Pembuangan air limbah dapur:

a. Tersedia sarana yang tertutup dan mengalir sehingga tidak ada genangan air/SPAL

b. Tidak tersedia sarana atau dibuang sacara terbuka 11. Jendela:

a. Ada di seluruh jenis ruang/ kamar dan cukup b. Ada, hanya pada sebagian ruang/ kamar c. Tidak ada

12. Ventilasi Rumah:

a. Ada jendela, ada lubang angin/ventilasi b. Ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi c. Tidak ada jendela, tidak ada lubang angin/ ventilasi 13. Ventilasi Dapur:

a. Ada jendela, ada lubang angin/ventilasi b. Ada jendela, tidak ada lubang angin/ventilasi c. Tidak ada jendela, tidak ada lubang angin/ ventilasi 14. Lantai rumah:

a. Tanah pada seluruh ruang/kamar

b. Plester/semen pada sebagian ruang/ kamar, sebagian tanah c. Plester/semen pada seluruh ruangan

d. Lainnya, sebutkan: 15. Ruang tidur:

(59)

b. Triplex

c. Anyaman bamboo d. Tanpa langit-langit 18. Kandang ternak:

a. Terpisah dari rumah

b. Menempel/ menjadi satu dengan rumah c. Tidak punya kandang

19. Jenis hewan ternak: a. Unggas

b. Hewan berkaki empat : sapi, kuda kerbau c. Ikan

d. Lainnya, sebutkan:………

20. Apakah mempunyai TOGA (Tanaman Obat Keluarga) a. Ya, minimal 3 jenis

b. Ya, kurang dari 3 jenis c. Tidak

21. Apakah cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah a. Ya, minimal

b. Ya, Cukup 22. Kepadatan hunian:

(60)

1 Apakah ada anggota keluarga Anda yang merokok? 2 Apakah anggota keluarga Anda terbiasa mencuci

tangan dengan sabun sebelum makan?

3 Apakah anggota keluarga Anda terbiasa menggosok gigi minimal 2 kali sehari?

4 Apakah ada anggota keluarga Anda yang minum minum/narkoba?

5 Apakah anggota keluarga Anda melakukan PSN minimal 1 minggu sekali?

6 Apakah anggota keluarga Anda melakukan aktifitas fisik/ olahraga?

7 Apakah keluarga Anda terbiasa mandi 2 kali sehari? 8 Apakah keluarga Anda mempunyai Tanaman Obat

keluarga?

9 Apakah keluarga Anda biasa minum dengan air yang dimasak lebih dahulu?

10 Apakah keluarga Anda biasa BAB di jamban?

11 Apakah keluarga Anda biasa cuci tangan dengan sabun setelah BAB?

12 Apakah keluarga Anda terbiasa menggosok gigi minimal 2 kali sehari?

13 Apakah keluarga Anda sehari-hari membuang sampah pada tempatnya?

14 Apakah keluarga Anda biasa makan 3 kali sehari? 15 Apakah bahan makanan sebelum dimasak dicuci

dahulu?

16 Apakah keluarga Anda biasa melakukan aktifitas fisik/olahraga minimal 30 menit tiap hari?

17 Apakah keluarga Anda rutin membersihkan rumah/ menyapu tiap hari?

(61)

FEBRUARI 2016

PEMBIMBING I : Erma Puspita Sari, SST, M.Kes

No Tanggal Materi Saran Paraf

PEMBIMBING II : Muhammad Romadhon, S. Kep, M.Kes

(62)
(63)
(64)

SUB TOPIK : Pengelolahan Sampah

TEMPAT : Di Rumah Ketua RW. 1

SASARAN : Warga RW. 1

HARI/TANGGAL : Selasa, 16 Februari 2016

WAKTU : 40 Menit

PENYULUHAN :

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, warga mampu mewujudkan perilaku membuang sampah yang benar

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan warga dapat memahami: a) Mengetahui pengertian sampah

b) Mengetahui jenis-jenis sampah

c) Mengetahui bahaya sampah bagi kesehatan

d) Mengetahui perilaku membuang sampah yang benar

e) Mengetahui manfaat perilaku membuang sampah yang benar.

C. Materi

1. Pengertian Sampah

Sampah merupakan sesuatu bahan atau benda padat ataupun cair yang sudah tidak terpakai lagi oleh manusia atau benda yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang.

2. Jenis-Jenis Sampah

(65)

b. Sampah Anorganik – tidak terurai (undegradable) yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol, dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Samapah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.

3. Bahaya Sampah Bagi Kesehatan

Menurut Soekidjo Nototmodjo (2003: 168) sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah-sampah tersebut akan hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit dan juga binatang serangga sebagainya pemindah atau penyebar penyakit. Oleh karena itu, sampah harus dikelola dengan baik sampai sekesil mungkin sehingga tidak mengganggu kesehatan masyarakat.

Sampah yang berserakan selain merusak estetika (keindahan) juga menjadi tempat yang cocok untuk tumbuhnya organisme penyebab timbulnya penyakit. Selain itu, tempat tersebut juga menarik hewan perantara penyakit seperti lalat dan nyamuk. Sampah yang membusuk juga menghasilkan gas-gas beraroma tidak sedap yang juga mempengaruhi kesehatan.

(66)

c. Sampah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk untuk tanaman d. Sampah anorganik juga bisa dimanfaatkan kembali, misalnya

kaleng bekas dimanfaatkan sebagai pot bunga

e. Sampah yang tidak bisa dimanfaatkan sendiri, jangan dibiarkan menympuk terlalu lama. Secara periodik buanglah ke TPS (tempat Pembuangan Sampah Sementara ) agar diangkut oleh truk smapah ke tempat pengelolahan sampah.

f. Jangan membakar sampah sembarangan, karena selain menimbulkan asap yang menyesakkan nafas, sampah-sampah tertentu dapat menghasilkan yang menyebabkan penyakit bila dibakar (seperti bahan plastik dan karet bila dibakar menghasilkan gas yang dapat menyebabkan kanker). Selain itu ada juga sampah yang dapat meledak bila terkena panas/ dibakar (botol aerosol)

5. Manfaat Perilaku Membuang Sampah yang Benar

a. Mencegah terjadinya penyakit seperti diare, kolera, tifus, malaria, DBD dan lain-lain.

b. Menjaga nilai estetika lingkungan (keindahan).

c. Sampah-sampah yang dimanfaatkan kembali dapat menghemat pengeluara. Seperti kaleng bekas yang dimanfaatkan sebagai pot bunga sehingga tidak diperlukan lagi uang membeli pot bunga.

(67)

Mengumpulkan masyarakat RT.1 RW.1 Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur, penyampaian penyuluhan dengan metode ceramah dan tanya jawab.

G. Proses Penyuluhan

No Kegiatan Waktu Penyaji Sasaran

1 Pembukaan 5 Menit  Mengucapkan salam

 Menjelaskan nama dan akademi

 Menjelaskan tujuan pendidikan

(68)

kesempatan audiens untuk bertanya. 3 Demonstrasi 5 Menit  Menunjukan sample

sampah organic dan anorganik

 Peserta

memperhatikan

4 Kesimpulan 5 Menit  Menyimpulkan materi yang telah

5 Evaluasi 5 Menit  Melakukan Tanya

jawab dan

menanyakan

kembali hal-hal

yang sudah

dijelaskan mengenai pengelolahan

sampah

(69)

HARI/TANGGAL : Rabu, 17 Februari 2016

WAKTU : 30 Menit

PENYULUHAN :

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan pasangan usia subur mengerti dan memahami tentang KB IUD.

B. Tujuan Instruksional Khusus

1. Pasangan usia subur mampu menjelaskan arti KB IUD 2. usia subur mengerti manfaat KB IUD

3. Timbul keinginan untuk menjadi akseptor KB

4. penyuluhan menjadi tertarik untuk memasangan KB IUD

C. Materi

1. Pengertian

IUD (Intra uterine devices) atau AKDR (Alat kontrasepsi dalam rahim) adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang (dapat mencapai 10 tahun).

(70)

tersebut pada posisi yang benar. IUD mencegah kehamilan dengan merusak kemampuan hidup sperma dan ovum melalui perubahan tuba falopii dan cairan uterus , ada reaksi terhadap benda asing disertai peningkatan leukosit . kondisi ini mengurangi kesempatan ovum dan sperma bertemu dan menghambat pembuahan. Tembaga pada IUD dipercaya bersifat toksik terhadap sperma dan ovum.

4. Indikasi

Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh menggunakan IUD adalah:

a. Usia reproduktif. b. Keadaan nulipara.

c. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang

(71)

i. Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari.

j. Tidak boleh menggunakan alat kontrasepsi hurmonal, kombinasi. k. Gemuk ataupun kurus

Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.

5. Kontraindikasi

Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah: a. Belum pernah melahirkan.

b. Hamil atau di duga hamil.

c. Kelainan alat kandungan bagian dalam seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher rahim, dan kanker rahim.

d. Perdarahan vagina yang tidak diketahui.

e. Sedang menderita infeksi alat genital (vaginitis, servisitis).

f. Tiga bulan terakhir sedang mengalami atau sering menderita PRP atau abortus septik.

g. Kelainan bawaan uterus yang abnormal atau tumor jinak rahim yang dapat mempengaruhi kavum uteri.

h. Penyakit trofoblas yang ganas. i. Diketahui menderita TBC pelvik. j. Kanker alat genital.

k. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm.

(72)

d. Kesuburan kembali setelah IUD di angkat. e. Efek sampingnya sangat kecil.

f. Memiliki efek sistemk yang sangat kecil

7. Kerugian a. Menoragie b. Dismenorea.

c. Sedikit peningkatan resiko kehamilan ethopik bila ada kegagalan IUD.

d. Peningkatan resiko infeksi radang panggul. e. IUD terlepas keluar.

f. Perforasi uterus, usus dan kandung kemih. g. Malposisi IUD.

h. Kehamilan yang disebabkan oleh pengeluaran perforasi atau malposisi.

8. Efek Samping dan Komplikasi Efek samping umum terjadi:

Perubahan siklus haid, haid lebih lama dan banyak, perdarahan antar mensturasi, saat haid lebih sakit

a. Komplikasi lain: merasa sakit dan kejang selama 3 sampai 5 hari setelah pemasangan, perdarahan berat pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia, perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangan benar).

(73)

d. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik diperlukan dalam pemasangan IUD.

e. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan IUD. Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari.

f. Klien tidak dapat melepas IUD oleh dirinya sendiri. Petugas terlatih yang dapat melepas.

g. Mungkin IUD keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila IUD dipasang segera setelah melahirkan).

h. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi IUD mencegah kehamilan normal.

i. Perempuan harus memeriksa posisi benang IUD dari waktu ke waktu.

9. Waktu Pemasangan

a. Sampai 4 hari setelah melahirkan. b. 40 hari setelah melahirkan. c. Setelah terjadinya keguguran.

d. Hari ke 3 haid sampai hari ke 10 dihitung dari hari pertama haid. e. Menggantikan metode KB lainnya.

f. Pada akhir masamenstruasi karena serviks agak erbuka pada waktu ini

(74)

pemakaian.

Riwayat kehamilan ektopik

Jelaskan kepada klien tanda-tanda kehamilan ektopik dan bila ada segera mencari pertolongan di rumah sakit

Gejala penyakit katup jantung

Berikan antibiotik saat insersi AKDR. Bila anemia (hb<9)

Menderita nyeri kepala atau migrain

Paling sering ditemukan pada AKDR yang mengandung progestin. Bila sakitnya berat, rujuk klien dan cabut AKDR.keluhan ringan berikan analgetik.

Penyakit jantung Sebaiknya jangan diberi AKDR yang mengandung progestin, karena progestin mempengaruhi lipid dan vasokontriksi

(75)

o

1 Pembukaan 5 Menit  Memberikan salam, memperkenalkan diri

 Menyampaikan tujuan

 Menyampaikan kontrak waktu

 Apersepsi tentang alat kontrasepsi IUD dengan maksud dan tujuan si penyaji.

2 Penyajian 10

Menit

 Menjelaskan tentang pengertian IUD

 Menjelaskan tentang jenis-jenis IUD

 Menjelaskan cara kerja IUD

 Menjelaskan keuntungan IUD

 Menjelaskan kerugian IUD beberapa dari terapis

(76)

kesempatan bagi peserta untuk bertanya tentang materi IUD

yang belum

dimengerti

tentang materi yang belum dipahaminya.

5 Penutup 5 Menit  Mengakhiri kegiatan dengan mengucapkan salam

(77)

SUB TOPIK : Cara mencuci tangan dan menggosok gigi yang baik dan benar

TEMPAT : SD NEGERI 29 PRBUMULIH

SASARAN : Siswa-siswi Kelas 1 HARI/TANGGAL : Kamis, 18 Februari 2016

WAKTU : 90 Menit

PENYULUHAN :Mahasiswa Universitas Kader Bangsa Palembang A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan sasaran mengetahui tentang pentingnya melakukan cuci tangan dan gosok gigi serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehri-hari.

B. Tujuan Instruksional Khusus

1. Menjelaskan pengertian cuci tangan dan gosok gigi 2. Menjelaskan manfaat cuci tangan dan gosok gigi 3. Melaksanakan tindakan mencuci tangan dan gosok gigi 4. Menjelaskan cara mengatasi masalah

C. Materi

1. Cuci Tangan

Mencuci tangan adalah membasuh kedua telapak tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah melakukan tindakan dengan tujuan untuk menghilangkan kuman.

A. Kapan cuci tangan dengan sabun harus dilakukan 1. Sebelum makan

(78)

B. Biasakan cuci tangan sejak anak-anak

1. Anak-anak perlu tahu cara menci tangan dengan benar 2. Bantuan dan contoh yang benar merupakan elemen penting

dalam membantu kebiasaan mencuci tangan pada anak-anak.

C. 7 langkah mencuci tangan dengan sabun

1. Mencuci tangan di bawah air mengalir dengan sabun. Gosok telapak tangan mulai dari depan hingga ke belakang secara bergantian.

2. Sela-sela jari secara bergantian 3. Buku-buku jari secara bergantian 4. Kuku-kuku jari secara bergantian 5. Jempol jari dan,

6. Pergelangan tangan

D. Menggosok Gigi

Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari. Tujuannya untuk memeperoleh kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi seperti caries , gigi berlubang dan bau mulut. Cara merawat gigi, gusi dan mulut agar tetap bersih dan sehat:

1. Makanlah panganan yang bergizi (4 sehat 5 sempurna) 2. Batasi makan dan minum panganan yang mengandung

(79)

sesudah makan malam dengan cara yang baik dan benar. 4. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena flour

terbukti bisa menurunkan angka kejadian caries gigi.

5. Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali, supaya kalo ada gigi yang mulai bermasalah atau berubah dapat segera di tangani sebelum terlanjur menjadi besar ( deteksi dini ). Hendaknya dipahami bahwa sekali gigi mulai berlubang. Caries ini tidak bisa mengecil lagi tetapi secara pelan tapi pasti akan membesar terus.

E. Manfaat

1. Gigi tampak berbih dan putih 2. Mengurangi bau mulut.

3. Mencegah sakit gigi (misal caries gigi)

F. Cara menggosok gigi

1. Cara menggosok yang di anjurkan adalah dengan gerakan-gerakan yang pendek yaitu menggosok gigi berlubang berulang- pada satu tempat dahulu, sebelum pindah ketempat yang lain.

2. Gosok lah semua permukaan gigi. Pindah kan sikat gigi dengan teratur dan gosok lah gigi dengan teliti. Sikat giggi jangan di tekan sewaktu menggosok.

3. Bagian-bagian yang memerlukan perhatian khusus saat menggosok gigi adalah :

Gambar

Tabel 3.1Distribusi Frekuensi Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3.2Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga di RW. 1 RW. 2 RW. 3
Tabel 3.3Distribusi Frekuensi Pendapatan Perbulan Kepala Keluarga di RW. 1
Tabel 3.5Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Penduduk di RW. 1
+7

Referensi

Dokumen terkait