• Tidak ada hasil yang ditemukan

57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Pembelajaran Student Teams Achievement Division Berbantuan Audiovisual Pada S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Pembelajaran Student Teams Achievement Division Berbantuan Audiovisual Pada S"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

57 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan subjek penelitan siswa kelas 5 yang berjumlah 17, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Lokasi SD N Duren 01 berada di Dusun Miri Desa Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah. Siswa SD N Duren 01 terdiri dari kelas 1 sampai 6 dengan jumlah keseluruhan 173 siswa. Jumlah tenaga kependidikan di SD N Duren 01 adalah sebanyak 10 0rang. Dengan rinci 1 kepala sekolah, 6 guru kelas, 1 guru agama islam, 1 penjaga sekolah, dan 1 guru olah raga. Kegiatan belajar mengajar berlangsung mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.00. Kecuali pada hari jum’at dan sabtu kegiatan belajar mengajar mulai pukul 07.00 sampai pukul 10.00/11.00.

4.2 Deskripsi Pra Siklus

(2)

58

KKM. Distribusi frekuensi ketuntasan hasil belajar IPA pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus No. Ketuntasan Frekuensi Kriteria Ketuntasan Presentase

1. Tuntas 6 ≥ 65 35%

2. Tidak tuntas 11 < 65 65%

Jumlah 17 100%

Nilai maksimum 75

Nilai minimum 62

Rata-rata 66

KKM 65

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa dari jumlah keseluruhan 17 siswa, hanya 6 siswa yang mendapatkan nilai tuntas (35%), sedangkan 11 siswa belum mendapatkan nilai tuntas (65%). Nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 75 dan nilai terendah 62 dengan niali rata-rata yaitu 66. Ketuntasan hasil belajar IPA pra siklus bila disajikan dalam diagram lingkaran dapat dilihat pada gambar 4.1.

Diagram 4.1

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pra Siklus

Tuntas Tidak Tuntas

35%

(3)

59

Dari data yang diperoleh pada pra siklus menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas 5 masih rendah, maka perlu ditingkatkan lagi hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual.

4.3 Deskripsi Hasil Siklus 1 4.3.1. Perencanaan Tindakan

Pembelajaran siklus I di kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran Kabupatan Semarang terdiri dari 3 kali pertemuan. Pada tahap perencanaan ini menyusun RPP untuk pertemuan 1, 2, dan 3 dengan materi mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya. Membuat lembar observasi untuk mengetahui kegiatan mengajar guru dan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Membuat lembar kerja kelompok untuk pertemuan 1 tentang menyebutkan contoh peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia, pertemuan 2 tentang meyebutkan dampak dari peristiwa alam, dan pertemuan 3 tentang mengelompokkan bencana alam yang dapat dicegah dan tidak dapat dicegah melalui gambar yang ada pada video. Dalam pertemuan 1 tes evaluasi belum diberikan. Tes evaluasi diberikan pada pertemuan 3 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual. Mempersiapkan guru kelas 5 sebagai pengajar, guru kelas 6 sebagai observer dan peneliti sendiri sebagai dokumentasi pembelajaran berlangsung.

4.3.2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1:

Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 16 April 2014, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

(4)

60

kehadiran siswa, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru mengajak siswa untuk menyanyi bersama lagu “Tik-Tik Bunyi Hujan”. Kemudian guru bertanya kepada siswa tentang lagu tersebut, jika terjadi hujan terus menerus apa yang akan terjadi? guru menunjuk salah satu siswa untuk menjawab pertanyaan. Guru merespon jawaban siswa kemudian memberikan aplaus. Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang akan dipelajari. Subtopik yang pertama memberikan contoh peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia, kedua memberikan contoh penyebab terjadinya peristiwa alam tanah longsor, ketiga menyebutkan penyebab terjadinya banjir, keempat menyebutkan penyebab terjadinya gunung meletus dan angin puting beliung. Perwakilan 4 siswa maju ke depan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama dengan kelompoknya dengan cara pengundian (seleksi topik). Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja dalam kelompok. Siswa mengerjakan LKS

Siswa berfikir bersama dengan kelompoknya, berdiskusi dan menyatukan pendapatnya. Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian. Siswa bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan.

(5)

61 3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Kemudian guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan 2

Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 dilakukan pada tanggal 23 April 2014, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi pada pertemuan pertama. Guru menampung semua jawaban siswa dan memberikan aplaus untuk semua jawaban dari siswa. Kemudian guru memasang gambar (bencana banjir dan bencana tanah longsor) dan siswa mengamati gambar tersebut. Setelah mengamati gambar, salah satu siswa ditunjuk guru untuk memberikan pendapatnya tentang gambar yang telah dipasang di papan tulis. Guru merespon jawaban siswa tersebut dan memberikan aplaus.

(6)

62

Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja dalam kelompok. Siswa mengerjakan LKS.

Siswa berfikir bersama dengan kelompoknya, berdiskusi dan menyatukan pendapatnya. Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian. Siswa bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa dan guru meluruskan kesalah pemahaman siswa serta memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai materi. Kemudian guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan 3

Pelaksanaan siklus I pertemuan 3 dilakukan pada tanggal 29 April 2014, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti

(7)

63

Guru memasang gambar (bencana banjir dan tanah longsor) dan siswa mengamati gambar tersebut. Setelah mengamati gambar, salah satu siswa ditunjuk guru untuk memberikan pendapatnya tentang gambar yang telah dipasang di papan tulis. Guru merespon jawaban siswa tersebut dan memberikan aplaus.

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang akan dipelajari. Subtopik yang pertama menemukan cara mencegah peristiwa alam banjir, kedua menemukan cara mencegah peristiwa alam tanah longsor, ketiga menemukan dampak positif dari terjadinya peristiwa alam gunung meletus, keempat menyebutkan tanda-tanda yang menunjukkan gunung akan meletus. Perwakilan 4 siswa maju ke depan untuk memilih subtopik yang nantinya akan dikerjakan bersama dengan kelompoknya dengan cara pengundian (seleksi topik). Perwakilan dari 4 siswa tersebut bergabung dengan tim/anggota masing-masing yang telah ditentukan. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang cara kerja dalam kelompok. Siswa mengerjakan LKS.

Siswa berfikir bersama dengan kelompoknya, berdiskusi dan menyatukan pendapatnya. Ketika siswa melakukan kerja kelompok, guru mengamati dan memberikan bantuan apabila ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas secara bergantian. Siswa bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru tanya jawab dengan siswa tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa dan guru meluruskan kesalah pemahaman siswa serta memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

(8)

64

(evaluasi). Kemudian guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

4.3.3. Hasil Pengamatan Pertemuan 1:

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus I pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada guru kelas 6 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model pembelajaran STAD ( Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus 1 Pertemuan 1 No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru

Jumlah 1 Indikator kegiatan mengajar

yang dilakukan oleh guru.

2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

17, 19, 20

17

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

1, 5, 18 3

(9)

65

melakukan absensi. Guru juda sudah menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan apa yang sudah direncanakan pada RPP. Guru menunjukkan gambar-gambar, memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang gambar yang telah dipasang, dan memberi aplaus setelah siswa menjawab pertanyaan. Guru sudah menyampaikan 4 subtopik yang akan dipelajari serta memberikan penjelasan tentang cara kerja kelompok dan memberi pengarahan supaya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar.

Dalam pembentukan kelompok guru kurang bisa menguasai kelas, sehingga banyak siswa yang ramai di dalam kelas. Guru kurang aktif saat membimbing siswa dalam kerja kelompok. Guru juga mendominasi saat kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok.

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 1 No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah

1 Skor 1 0 0

2 Skor 2 7 14

3 Skor 3 10 30

4 Skor 4 3 12

Jumlah skor keseluruhan 56

(10)

66

keseluruhan sebanyak 56. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan cukup baik meskipun belum menyeluruh. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik antara 40% sampai 70% hal ini terlihat dari perolehan skor paling banyak adalah dari skor 2 dan skor 3.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan peralatan alat tulis, dan berdoa sebelum pelajaran dimulai. Siswa juga sudah menggunakan buku paket sebagai sumber belajar dengan kelompoknya masing-masing.

Dalam pembentukan kelompok, masih ada siswa yang ramai karena siswa bingung mencari kelompoknya. Siswa kurang aktif saat kegiatan presentasi karena masih kelihatan takut untuk membacakan jawabannya di depan kelas, sehingga kegiatan presentasi didominasi oleh guru. Siswa juga takut untuk memberikan tanggapan terhadap kelompok lain yang sedang presentasi.

Pertemuan 2

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus 1 pertemuan 2 yang dilakukuan oleh observer pada guru kelas 6 mata pelajara IPA saat mengajar menggunakan pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Observasi Guru Siklus 1 Pertemuan 2 No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru

Jumlah 1 Indikator kegiatan mengajar

yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20

18

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

(11)

67

Berdasarkan tabel 4.4 ada 18 indikator penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru dan masih ada 2 indikator yang belum dilakukan oleh guru yaitu tidak memeriksa kesiapan siswa dalam proses belajar dan mengajar, serta tidak melurusakan kesalah pemahaman siswa terhadap materi. Guru sudah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses belajar mengajar serta mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa gambar-gambar, buku paket, LKS, dan video pembelajaran. Guru mengajak siswa untuk berdoa. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan yang direncanakan pada RPP. Guru menunjukkan gambar-gambar, memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang gambar dan memberikan aplaus setelah siswa menjawab pertanyaan. Guru sudah menyampaikan 4 subtopik yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru juga sudah memberikan penjelasan kepada setiap kelompok tentang cara kerja kelompok.

Dalam pembentukan kelompok, masih ada siswa yang ramai karena siswa masih kebingungan mencari kelompoknya. Guru kurang aktif dalam membimbing siswa saat kerja kelompok. Guru juga masih mendominasi saat kelompok melakukan presentasi hasil kerja kelompok.

2. Analisis data dari hasil observasi siswa

(12)

68

Tabel 4.5

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 2 No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah

1 Skor 1 0 0

2 Skor 2 1 2

3 Skor 3 16 48

4 Skor 4 3 12

Jumlah skor keseluruhan 63

Berdasarkan tabel 4.5 skor 2 yang diperoleh siswa sebanyak 1 bila dijumlahkan menjadi 2, skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 16 bila dijumlahkan menjadi 48, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 3 bila dijumlahkan menjadi 12. Total skor yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 63. Siswa sudah menikuti pembelajaran dengan cukup baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertemuan 1. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik sekitar 70% hal ini terlihat pada perolehan skor paling banyak adalah dari skor 3.

Siswa sudah menempati tempat duduk masing-masing, mempersiapkan alat tulis, dan berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa juga sudah menggunakan buku paket untuk panduan saat belajar. Siswa sudah sedikit-sedikit ikut partisipasi untuk mengeluarkan pendapatnya saat kerja kelompok dan pada saat presentasi.

Masih ada beberapa dari siswa yang ramai saat pembentukan kelompok, karena siswa masih bingung untuk mencari kelompoknya. Siswa masih kurang berani saat presentasi di depan kelas, dan guru masih terlihat mendominasi pada saat presentasi.

Pertemuan 3

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

(13)

69

Tabel 4.6

Hasil Observasi Guru Siklus 1 Pertemuan 3 No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru

Jumlah 1 Indikator kegiatan mengajar

yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20

19

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

18 1

Berdasarkan tabel 4.6 ada 19 indikator penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru sesuai dengan lembar observasi mengajar guru dan masih ada 1 indikator yang belum dilakukan oleh guru yaitu tidak melurusakan kesalah pemahaman siswa terhadap materi. Guru sudah mempersiapkan ruang kelas yang akan digunakan untuk proses belajar mengajar serta mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa gambar-gambar, buku paket, LKS, dan video pembelajaran. Guru mengajak siswa untuk berdoa. Guru juga sudah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan yang direncanakan pada RPP. Guru menunjukkan gambar-gambar, memberi kesempatan pada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang gambar yang sudah ditunjukkan oleh guru. Guru sudah menyampaikan 4 subtopik yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan pada siswa untuk memilih subtopik tersebut. Guru juga sudah memberikan penjelasan kepada setiap kelompok tentang cara kerja kelompok.

(14)

70 2. Analisis data dari hasil observasi siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 3 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus 1 Pertemuan 3 No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah

1 Skor 1 0 0

2 Skor 2 2 4

3 Skor 3 8 24

4 Skor 4 10 40

Jumlah skor keseluruhan 68

Berdasarkan tabel 4.7 skor 2 yang diperoleh siswa sebanyak 2 bila dijumlahkan menjadi 4, skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 8 bila dijumlahkan menjadi 24, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 10 bila dijumlahkan menjadi 40. Total skor yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 68. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan cukup baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertemuan 1 dan 2. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik sekitar 70% hal ini terlihat pada perolehan skor paling banyak adalah dari skor 4.

Siswa sudah menempati tempat duduk masing-masing, mempersiapkan alat tulis, dan berdoa sebelum memulai pelajaran. Siswa juga sudah menggunakan buku paket untuk panduan saat belajar.Siswa sangat senang saat menerima penghargaan yang diberikan oleh guru. Siswa sudah sedikit-sedikit ikut partisipasi untuk mengeluarkan pendapatnya saat kerja kelompok dan pada saat presentasi.

(15)

71

Siswa masih kurang berani saat presentasi di depan kelas, dan guru masih terlihat mendominasi pada saat presentasi.

4.3.4. Hasil Penelitian Siklus 1

Hasil belajar IPA pada akhir siklus I sebagai tingkat pemahaman siswa tentang mengidentifikasi peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi makhluk hidup dan lingkungannya, masih kurang. Distribusi frekuensi ketuntasan hasil belajar IPA siklus I dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

No. Ketuntasan Frekuensi Kriteria Ketuntasan Presentase

1. Tuntas 12 ≥ 65 70%

2. Tidak tuntas 5 < 65 30%

Jumlah 17 100%

Nilai maksimum 80

Nilai minimum 30

Rata-rata 67

KKM 65

(16)

72 Diagram 4.2

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

Berdasarkan diagram 4.2 data yang diperoleh dari siklus I menunjukkan siswa yang tuntas mencapai 70%, sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai 30%. Bila dibandingkan pada hasil belajar siklus I dengan pra siklus, ada peningkatan hasil belajar siswa dalam siklus I. Indikator keberhasilan siswa secara klasikal dalam penelitian dikatakan berhasil jika mencapai 100% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM yaitu 65, sehingga penelitian dilanjutkan pada siklus II.

4.3.5. Refleksi Siklus 1

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, guru masih kelihatan canggung saat mengajar menggunakan dengan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual. Guru masih belum bisa menguasai kelas pada saat mengajar dan pada saat pembentukan kelompok, masih banyak siswa yang ramai sendiri karena kebingungan mencari kelompoknya. Guru juga masih kurang aktif saat membimbing siswa dalam bekerja kelompok.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

Tuntas Tidak Tuntas

Tidak Tuntas Tuntas

70%

(17)

73

Siswa kurang aktif didalam kegiatan presentasi karena masih kelihatan takut untuk mengeluarkan pendapatnya, sehingga guru yang mendomonasi. Siswa juga masih ragu dalam memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. Hasil belajar IPAsiswa kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang setelah dilakukan siklus I sudah mengalami peningkatan. Tetapi masih ada beberapa dari siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu 65.

Dari kekurangan-kekurangan dari pelaksanaan siklus I, akan digunakan oleh peneliti dan guru kelas untuk memperbaiki proses belajar dan mengajar pada siklus II. Pada siklus II ini diharapkan agar guru lebih menguasai lagi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual. Guru juga harus mengkondusifkan kelas ketika dalam pembentukan kelompok belajar. Guru harus memberikan kesempatan pada kelompok untuk lebih aktif lagi dalam bekerja dengan kelompok saat presentasi, oleh karena itu supaya presentasi tidak didominasi oleh guru. Sebagian besar siswa diharapkan lebih aktif lagi, berani mengeluarkan pendapatnya saat presentasi. Untuk lebih mengaktifkan siswa dalam kegiatan presentasi maka guru memberikan penghargaan berupa bintang pada siswa yang memberikan pertanyaan atau masukan pada kelompok yang sedang presentasi.

4.4. Deskripsi Hasil Siklus II 4.4.1. Perencanaan Tindakan

(18)

74

yang tidak dapat diperbaharui, pertemuan 2 tentang dampak dari kegiatan manusia yang mengubah permukaan bumi, dan pertemuan 3 tentang contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Dalam pertemuan 1 dan 2 tes evaluasi belum diberikan. Tes evaluasi akan diberikan pada pertemuan 3 untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual. Mempersiapkan guru kelas 5 sebagai pengajar, guru kelas 6 sebagai observer dan peneliti sebagai dokumentasi pembelajaran.

4.4.2. Pelaksanaan Tindakan Pertemuan 1:

Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2014, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam, mengajak berdoa siswa dengan agama dan kepercayaan masing-masing, mengecek kehadiran siswa, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti, waktu eksplorasi guru melakukan tanya jawabdengan siswa mengenai kebakaran hutan, salah satu siswa ditunjuk untuk menjawab pertanyaan guru. Guru memberikan aplaus untuk jawaban siswa.

(19)

75

tanggapan atau masukan pada kelompok yang sedang presentasi. Siswa bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan. Dalam kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui oleh siswa. Guru memberikan siswa untuk bertanya jika ada kesulitan belajar.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Kemudian guru menyampaikan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Guru bersama siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran.

Pertemuan 2

Pelaksanaan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2014, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam, mengajak berdoa siswa dengan agama dan kepercayaan masing-masing, mengecek kehadiran siswa, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti, waktu eksplorasi guru menjelaskan materi yang akan dipelajari. Setelah itu siswa mengamati gambar yang dipasang pada papan tulis, kemudian salah satu siswa ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan. Guru memberikan aplaus pada siswa yang menjawab pertanyaan.

Dalam kegiatan elaborasi, guru menyampaikan 4 subtopik bahasan yang akan dikerjakan oleh kelompok. Perwakilan dari kelompok maju untuk mengambil undian., kemudian siswa bergabung dengan kelompoknya. Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk tidak ramai saat pembentukan kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa.

(20)

76

penghargaan berupa bintang pada siswa yang memberikan pertanyaan atau masukan kepada kelompok yang sedang presentasi di depan kelas. Siswa bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan. Dalam kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap materi serta memberikan penguatan.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang telah dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Guru memberikan pekerjaan rumah (PR) yang harus dikerjakan oleh siswa. Pertemuan 3

Pelaksanaan siklus II pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2014, melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Kegiatan awal

Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam, mengajak berdoa siswa dengan agama dan kepercayaan masing-masing, mengecek kehadiran siswa, serta memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.

2. Kegiatan inti, waktu eksplorasi guru meminta siswa untuk memperhatikan materi yang akan dipelajari. Guru mengulang materi minggu lalu serta menanyakan pekerjaan rumah kepada siswa.

Dalam kegiatan elaborasi, guru membentuk siswa ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Guru memberikan lembar kerja kelompok yang harus didelesaikan. Siswa dibimbing guru dalam menata tempat duduk dalam kelompok.

(21)

77

Siswa bersama dengan guru membahas jawaban yang diperoleh dan disimpulkan.

Dalam kegiatan konfirmasi, guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap materi serta memberikan penguatan. Guru bersama dengan siswa meluruskan kesalah pemahaman dan memberikan penguatan terhadap informasi yang didapat siswa setelah mengikuti pembelajaran.

3. Kegiatan akhir

Dalam kegiatan akhir, guru mengulas kembali materi yang dipelajari untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Siswa mengerjakan tes formatif yang berbentuk pilhan ganda sebanyak 10 soal (evaluasi).

4.4.3. Hasil Pengamatan Pertemuan 1:

1. Analisis data dari hasil observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada guru kelas 6 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model pembelajaran (Student Teams Achievement Division) berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 1 No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru

Jumlah 1 Indikator kegiatan mengajar

yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

20

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

- 0

(22)

78

Achievement Division) berbantuan audiovisual dengan baik, hal ini terbukti semua indikator penilaian kegiatan mengajar sudah dilaksanakan oleh guru. Pada kegiatan awal pembelajaran guru sudah mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa buku paket dan LKS. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, dan memeriksa kesiapan kehadiran siswa. Guru juga sudah menyimpulkan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru sudah menyampaikan subtopik yang akan dipelajari, dan memberi kesempatan siswa untuk memilih subtopik. Guru sudah meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap materi.

Dalam pembentukan kelompok guru sudah bisa menguasai kelas. Hanya ada beberapa siswa yang masih ramai saat mencari teman kelompoknya, namun masih bisa dikendalikan oleh guru. Guru sudah mulai aktif saat membimbing siswa dalam bekerja kelompok.

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

Berdasarkan hasil observasi siklus I pertemuan 2 yang dilakukan oleh observer pada siswa kelas 5 mata pelajaran IPA saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 1 No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah

1 Skor 1 0 0

2 Skor 2 0 0

3 Skor 3 10 30

4 Skor 4 10 40

(23)

79

Berdasarkan tabel 4.10 skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 10 bila dijumlahkan menjadi 30, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 10 bila dijumlahkan menjadi 40. Total skor yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 70. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa juga mengalami peningkatan dari pada siklus I. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik antara 70% sampai 100% hal ini terlihat dari perolehan skor paling banyak adalah dari skor 3 dan skor 4.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat-alat untuk pelajaran dan berdoa sebelum proses belajar mengajar dimulai. Siswa juga sudah berperan aktif dalam bekerja kelompok.

Dalam pembentukan kelompok, masih ada beberapa siswa yang ramai sendiri dengan kelompoknya. Siswa kondusif saat memilih subtopik yang telah disampaikan oleh guru. Siswa sudah aktif dalam mengeluarkan pendapatnya pada saat presentasi.

Pertemuan 2

1. Analisis data dari observasi kegiatan mengajar guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru siklus II pertemuan 1 yang dilakukan oleh observer pada guru kelas 6 mata pelajaran IPA saat mengajar menggunakan model pembelajaran (Student Teams Achievement Division) berbantuan audiovisual dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 2 No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru

Jumlah 1 Indikator kegiatan mengajar

yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

20

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

(24)

80

Berdasarkan tabel 4.11 ada 20 indikator penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru. Semua indikator sudah dilaksanakan guru sesuai lembar observasi mengajar guru. Guru sudah melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran (Student Teams Achievement Division) berbantuan audiovisual dengan baik, hal ini terbukti dengan semua indikator penilaian kegiatan mengajar sudah dilaksanakan oleh guru. Pada kegiatan awal pembelajaran guru sudah mempersiapkan alat dan media pembelajaran berupa buku paket dan LKS. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, dan memeriksa kesiapan kehadiran siswa. Guru juga sudah menyimpulkan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.

Dalam kegiatan inti, eksplorasi yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru sudah menyampaikan subtopik yang akan dipelajari, dan memberi kesempatan siswa untuk memilih subtopik. Guru sudah meluruskan kesalah pemahaman siswa terhadap materi.

Dalam pembentukan kelompok guru sudah bisa menguasai kelas. Hanya ada beberapa siswa yang masih ramai saat mencari teman kelompoknya, namun masih bisa dikendalikan oleh guru.

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

(25)

81 Tabel 4.12

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 2 No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah

1 Skor 1 0 0

2 Skor 2 0 0

3 Skor 3 8 24

4 Skor 4 12 48

Jumlah skor keseluruhan 72

Berdasarkan tabel 4.12 skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 8 bila dijumlahkan menjadi 24, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 12 bila dijumlahkan menjadi 48. Total skor yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 72. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa juga mengalami peningkatan dari pada siklus I. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik antara 70% sampai 100% hal ini terlihat dari perolehan skor paling banyak adalah dari skor 4.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat-alat pelajaran dan berdoa sebelum proses belajar mengajar dimulai. Siswa juga sudah berperan aktif dalam bekerja kelompok. Siswa sudah kondusif saat memilih subtopik yang telah disampaikan oleh guru dan saat berkerja dalam kelompok belajar. Siswa sudah berani mengeluarkan pendapatnya dengan memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok lain yang lagi presentasi.

Pertemuan 3

1. Analisis data dari observasi kegiatan mengajar guru

(26)

82

Tabel 4.13

Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pertemuan 3 No Indikator Penilaian Nomor Item yang

Dilakukan Guru

Jumlah 1 Indikator kegiatan mengajar

yang dilakukan oleh guru.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20

20

2 Indikator kegiatan mengajar yang tidak dilakukan oleh guru.

- 0

Berdasarkan tabel 4.11 ada 20 indikator penilaian kegiatan mengajar yang sudah dilaksanakan oleh guru. Semua indikator sudah dilaksanakan guru sesuai lembar observasi mengajar guru. Guru sudah melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual secara baik, hal ini terbukti semua indikator penilaian kegiatan mengajar sudah dilaksanakan oleh guru. Pada kegiatan awal pembelajaran guru sudah mempersiapkan alat-alat dan media pembelajaran berupa buku paket dan LKS. Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, melakukan absensi, dan memeriksa kesiapan kehadiran siswa. Guru juga sudah menyimpulkan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan kepada siswa.

2. Analisis data dari hasil observasi belajar siswa

(27)

83 Tabel 4.14

Hasil Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan 3 No Skor Penilaian Banyaknya Skor Jumlah

1 Skor 1 0 0

2 Skor 2 0 0

3 Skor 3 5 15

4 Skor 4 15 60

Jumlah skor keseluruhan 75

Berdasarkan tabel 4.14 skor 3 yang diperoleh siswa sebanyak 5 bila dijumlahkan menjadi 15, skor 4 yang diperoleh siswa sebanyak 15 bila dijumlahkan menjadi 60. Total skor yang diperoleh siswa secara keseluruhan sebanyak 75. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan baik meskipun belum menyeluruh. Total skor yang diperoleh siswa juga mengalami peningkatan dari pada siklus 1. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan baik antara 70% sampai 100% hal ini terlihat dari perolehan skor paling banyak adalah dari skor 4.

Siswa sudah menempati tempat duduknya masing-masing, mempersiapkan alat-alat pelajaran dan berdoa sebelum proses belajar mengajar di mulai. Siswa juga sudah berperan aktif dalam bekerja kelompok. Siswa sudah kondusif saat memilih subtopik yang telah disampaikan oleh guru dan saat berkerja dalam kelompok belajar. Siswa sudah berani mengeluarkan pendapatnya dengan memberikan tanggapan atau masukan bagi kelompok lain yang lagi presentasi. Siswa sudah ikut perpartisipasi dan mengeluarkan pendapatnya saat bekerja dengan kelompoknya.

4.4.4. Hasil Penelitian Siklus II

(28)

84 Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

No. Ketuntasan Frekuensi Kriteria Ketuntasan Presentase

1. Tuntas 15 ≥ 65 85%

Berdasarkan tabel 4.15 menunjukkan bahwa sebanyak 15 siswa sudah mengalami ketuntasan dan sebanyak 2 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 100 dan nilai terendahnya adalah 64 dengan nilai rata-rata yaitu 77. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dengan menerapkan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual jumlah siswa yang nilainya memenuhi KKM sudah terlihat mengingkat daripada pada saat siklus I. Ketuntasan hasil belajar IPA siklus II bila disajikan pada diagram dapat dilihat pada gambar 4.3.

Diagram 4.3

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus II

(29)

85

Berdasarkan diagram 4.3 data yang diperoleh dari siklus II menunjukkan siswa yang tuntas mencapai 85%, sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai 15%. Bila dibandingkan pada hasil belajar siklus I, siklus II mengalami peningkatan hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan siswa secara klasikal dalam penelitian dikatakan berhasil jika mencapai 100% dan nilai rata-rata kelas lebih besar dari KKM yaitu 65.

4.4.5. Refleksi Siklus II

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, secara keseluruhan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual jauh lebih baik dari pembelajaran pra siklus atau siklus I. Terjadi peningkatan yang lebih baik dari siswa maupun guru.

Kelebihan dari guru yaitu guru lebih bisa menguasai kelas saat mengajar dan pembentukan kelompok belajar. Hanya saja ada beberapa siswa yang masih ramai namum masih bisa dikendalikan oleh guru. Guru juga sudah aktif dalam membimbing siswa dalam bekerja dengan kelompok.

Kelebihan dari siswa yaitu siswa sudah aktif pada saat presentasi. Siswa lebih kondusif dalam pembentukan kelompok belajar. Siswa lebih berpartisipasi, dan lebih berani mengeluarkan pendapatnya saat presentasi . Rasa percaya diri meningkat, hal ini dapat dilihat dari keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dan menjawab pertanyaan teman ketika presentasi. 4.5. Hasil Penelitian Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

(30)

86 Tabel 4.16

Rekapitulasi Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus II

Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar IPA. Pada pra siklus ada 6 siswa yang mendapatkan nilai tuntas dan 11 siswa belum tuntas. Nilai tertinggi yang berhasil diperoleh siswa sebelum dilakukan tindakan adalah 75 sedangkan nilai terendah adalah 62 dengan nilai rata-rata 66. Setelah diadakan tindakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual, pada siklus I ada 12 siswa yang tuntas dan 5 siswa yang belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus 1 adalah 80 dan nilai terendah adalah 30 dengan nilai rata-rata 67. Sedangkan pada siklus II ada 15 siswa yang tuntas dan 2 siswa yang belum tuntas. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 100 dan nilai terendah yaitu 64 dengan nilai rata-rata 77. Hal ini membuktikan bahwa proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran IPA. Rekapitulasi perbandingan hasil belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II bila disajikan dalam diagam batang dapat dilihat pada gambar 4.4.

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II

f % f % f %

1 Tuntas 6 35 12 70% 15 85% 2 Tidak tuntas 11 65 5 30 2 15% Jumlah 17 100 17 100 17 100%

Nilai maksimum 75 80 100

Nilai minimum 62 30 64

Rata-rata 66 67 77

(31)

87 Diagram 4.4

Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar IPA Pada Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II

Berdasarkan diagram 4.4 menunjukkan bahwa terjadi perbandingan peningkatan hasil belajar IPA pada pra siklus, siklus I, dan siklus II. Dalam pra siklus sebelum dilakukan tindakan, siswa yang belum tuntas mencapai 65% dan siswa yang sudah tuntas 35% dengan nilai rata-rata 66. Setelah diadakan tindakan dengan menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar IPA sebesar 70% siswa tuntas dan 30% siswa yang belum tuntas dengan nilai rata-rata 67. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan lagi yang signifikan yaitu mencapai 85% siswa yang tuntas dan 15% siswa yang belum tuntas dengan nilai rata-rata 77.

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Pra Siklus Siklus I Siklus II Kategori

Series 2 6 12 15 0

Series 3 11 5 2 0

Tidak Tuntas Tuntas 35%

Prosentase 30%

65%

70%

(32)

88 4.6. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, penerapan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD N Duren 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Hal ini dapat dilihat dari nilai ketuntasan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan. Untuk KKM yang telah ditentukan sekolah adalah 65. Dari jumlah keseluruhan 17 siswa, saat pra siklus hanya 6 siswa (35%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 66, pada siklus I meningkat menjadi 12 siswa (70%) dengan nilai rata-rata 67, dan pada siklus II meningkat menjadi 15 siswa (85%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 77.

Peningkatan hasil belajar IPA bisa terjadi karena dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) dengan berbantuan audiovisual. Sesuai dengan pendapat Menurut Agus Suprijono (2009) Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Model pembelajaran Kooperatif ini dapat melatih siswa untuk menemukan dan memahami konsep-konsep yang dianggap sulit dengan cara bertukar pikiran dan diskusi dengan teman-temannya melalui kegiatan saling membantu dan mendorong untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Selain itu keberhasilan peningkatan belajar IPA bisa terjadi karena model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) mempuyai beberapa kelebihan. Menurut Ibrahim dkk (2000) kelebihan model STAD (Student Teams Achievement Division) yaitu:

1. Dapat memberikan kesempatan siswa untuk bekerja dengan siswa lain. 2. Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan.

(33)

89

Selain itu Slavin ( dalam Wina, 2008) mengemukakan dua alasan bahwa : model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan bentuk pembelajaran yang dapat memperbaiki pembelajaran selama ini. Pertama: beberapa penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar dan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua: pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar,berfikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.

(34)

90

Gambar

Tabel 4.1
gambar, video pembelajaran, buku paket, dan LKS. Guru mengajak siswa
gambar-gambar,
Tabel 4.4 Hasil Observasi Guru Siklus 1 Pertemuan 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

KETIGA : Pedoman Rencana Strategis ini merupakan pedoman bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban yang berdasarkan Undang-undang

Hal ini mengindikasikan kontribusi dari personal adjustment dan dukungan keluarga sebesar 52,5% sedangkan sisanya 47,5% menyangkut sumbangan dari variabel atau

The fundamental of building a chess en- gine is the representation of the chess board which affecting on how the chess engine will track the board and observe the ruling.. Our

Jika sampah plastik dibuang ke laut, maka sampah tersebut akan tertelan oleh biota laut.Pembuatan makalah juga dapat digunakan sebagai acuan dan referensi dalam

PERBANDINGAN TINJAUAN 6 System Data Mo del Using of On tology Lev el of Mapping Degree of Automation Query Language Arc hitecture Implemen tation Observer Description Logic Mediated

Jika sampah plastik dibuang ke laut, maka sampah tersebut akan tertelan oleh biota laut.Pembuatan makalah juga dapat digunakan sebagai acuan dan referensi dalam

Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk

macam cara lainya. Pada prakteknya dua metode pertama adalah yang terpenting, metode.. gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen