• Tidak ada hasil yang ditemukan

PKMGT SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK DENGAN M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PKMGT SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK DENGAN M"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK DENGAN MEMANFAATKAN

POTENSI ARUS SELAT LAUT SEBAGAI PENGHASIL LISTRIK

DEMI TERCIPTANYA PEMERATAAN DISTRIBUSI LISTRIK DI

INDONESIA

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Thathit Suprayogi 130322615513/ 2013 Novita Dewi Rosalina 120322420466/ 2012 Zahro Nurdiana 140322600035/ 2014

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MALANG

(2)

ii PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul kegiatan : Sistem Distribusi Listrik dengan Memanfaatkan Potensi Arus Selat Laut Sebagai Penghasil Listrik Demi Terciptanya Pemerataan Distribusi Listrik di Indonesia 2. Bidang kegiatan : PKM-GT

3. Ketua pelaksana

a. Nama Lengkap : Thathit Suprayogi

b. NIM : 130322615513

c. Jurusan : Fisika

d. Universitas : Universitas Negeri Malang

e. Alamat Rumah dan No. Hp : Dsn. Umbulrejo RT 04 RW 03 Ds. Bagorejo Kec. Srono Kab. Banyuwangi, 085234627897 f. Alamat E-mail : thathityogi@gmail.com

4. Anggota Pelaksana : 2 orang 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Widjianto, Drs., M. Kom

b. NIDN : 0024085407

c. Alamat Rumah dan No. Hp : Jl. Bendungan Batu Jahe 1, Malang 65145, 081555749116

Malang, 20 Maret 2015 Menyetujui,

Ketua Jurusan Fisika Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Sentot Kusairi, M.Si Thathit Suprayogi NIP. 196710281992031001 NIM. 130322615513

Wakil Rektor III

Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(3)

iii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

RINGKASAN ... v

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 2

Manfaat ... 2

GAGASAN Kondisi Kekinian ... 2

Solusi yang pernah ditawarkan ... 3

Gagasan Terbaru ... 4

Pihak yang terkait ... 5

Langkah-Langkah Strategis ... 6

KESIMPULAN ... 8

DAFTAR PUSTAKA ... 9 LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

(4)

iv DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Turbin sumbu horisontal ... 4

Gambar 2.2 Sumbu vertikal ... 4

Gambar 2.3 Oscillating hydrofil ... 5

Gambar 2.4 Archimedes screw ... 5

Gambar 2.5 Layang-layang pasang surut ... 5

Gambar 2.6 Enclosed tips (venturi) ... 5

Gambar 2.7 Peta arus laut Indonesia ... 6

Gambar 2.8 Penematan pembangkit listrik ... 7

Gambar 2.9 Pendistribusian antar pulau ... 7

(5)

v SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK DENGAN MEMANFAATKAN POTENSI ARUS SELAT LAUT SEBAGAI PENGHASIL LISTRIK DEMI TERCIPTANYA PEMERATAAN DISTRIBUSI LISTRIK DI

INDONESIA

Thathit Suprayogi, Novita Dewi Rosalina, Zahro Nurdiana Jurusan Fisika Fakultas FMIPA Universitas Negeri Malang

Jl. Semarang No. 5 Malang

Ringkasan

Kondisi geografi Negara Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau membuat pendistribusian listrik kurang merata untuk antar pulau, sebab kurangnya pembangkit listrik di daerah tersebut. Selain itu jarak yang jauh dari pusat pembangkit listrik membuat pendistribusian listrik ke daerah-daerah tidak dapat maksimal. Kondisi geografi Indonesia yang memiliki daerah laut yang luas seharusnya dapat dioptimalkan pemanfaatannya. Potensi arus selat laut yang besar di wilayah Indonesia dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

(6)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin banyaknya jumlah penduduk yang ada di Indonesia menyebabkan kebutuhan listrik semakin meningkat. Listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan industri seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, penyediaan listrik di Indonesia masih belum merata. Maharani, 2014 menyatakan bahwa tingkat rasio elektrifikasi (jumlah penduduk yang terjangkau aliran listrik) cenderung masih tertinggal di antara negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data per Maret 2012, rasio elektrifikasi Indonesia hanya 74.3 persen, sementara Singapura sudah 100 persen, Malaysia 99,4 persen, Brunei Darussalam 99,7 persen, Thailand 99.3 persen, Vietnam 97.6 persen, Filipina 89,7 persen, dan Sri Lanka 76.6 persen.

Pada akhir tahun 2014, rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 84,35 persen (Kamaludin, 2015). Hal ini menandakan peningkatan yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Walaupun mengalami peningkatan, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tidak mendapat menikmati pasokan listrik. Hal ini dapat dilihat dari total 33 provinsi di Indonesia, hanya 8 provinsi yang masih dibawah 60 persen untuk rasio elektrifikasinya. Beberapa daerah yang rasio elektrifikasinya masih di bawah 60 persen antara lain adalah Sumatera Selatan dengan 56,27 persen, Jambi sebesar 57,6 persen, Nusa Tenggara Barat sebesar 43,58 persen, Sulawesi Utara sebesar 53,75 persen, Sulawesi Barat sebesar 53,02 persen, Nusa Tenggara Timur sebesar 37,46 persen, dan Papua sebesar 32,74 persen (maharani, 2014).

Salah faktor yang mempengaruhi rendahnya rasio elektrifikasi adalah keadaan geografis Indonesia yang tersusun atas pulau-pulau, sehingga dengan jauhnya tempat pembangkit listrik maka semakin sulit juga dalam mendistribusikannya. Namun dengan kondisi geografis Indonesia dengan pulau-pulau serta laut yang luas seharusnya bisa mengoptimalkan pemanfaatan keadaan geografis tersebut yaitu memanfaatkan potensi arus laut yang besar. Admin, 2014 menyatakan bahwa wilayah Indonesia mempunyai banyak pulau dan selat sehingga arus laut akibat interaksi Bumi-Bulan-Matahari mengalami percepatan saat melewati selat-selat tersebut. Potensi arus laut yang besar di setiap selat dapat digunakan untuk menggerakkan turbin generator sehingga bisa menghasilkan listrik.

Potensi laut yang besar khususnya arus selat laut di Indonesia bisa dimanfaatkan menjadi energy listrik untuk setiap daerah. Sehingga penulis menggagas untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut pada setiap selat yang berpotensi arus laut yang ada di Indonesia, khusus pulau-pulau kecil berpenduduk yang belum mendapat pasokan listrik.

(7)

Tujuan

Tujuan dari penulisan gagasan ini adalah untuk memberikan solusi alternatif mengenai potensi arus laut serta pengoptimalannya dalam sistem distribusi listrik dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga arus selat laut di Indonesia sehingga dapat tercipta pemerataan distribusi listrik.

Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai setelah penulisan gagasan ini adalah memberikan solusi alternatif dengan sistem distribusi listrik dengan pemanfaatan arus selat laut. Sehingga seluruh wilayah berpenduduk di Indonesia diharapkan sudah teraliri listrik selain itu pertumbuhan ekonomi akan lebih berkembang.

GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Listrik sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan industri seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, penyediaan listrik di Indonesia masih belum merata. Maharani, 2014 menyatakan bahwa tingkat rasio elektrifikasi (jumlah penduduk yang terjangkau aliran listrik) cenderung masih tertinggal di antara negara tetangga di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan data per Maret 2012, rasio elektrifikasi Indonesia hanya 74.3 persen, sementara Singapura sudah 100 persen, Malaysia 99,4 persen, Brunei Darussalam 99,7 persen, Thailand 99.3 persen, Vietnam 97.6 persen, Filipina 89,7 persen, dan Sri Lanka 76.6 persen.

Pada akhir tahun 2014, rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 84,35 persen (Kamaludin, 2015). Hal ini menandakan peningkatan yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Walaupun mengalami peningkatan, namun masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tidak mendapat menikmati pasokan listrik. Hal ini dapat dilihat dari total 33 provinsi di Indonesia, hanya 8 provinsi yang masih dibawah 60 persen untuk rasio elektrifikasinya. Beberapa daerah yang rasio elektrifikasinya masih di bawah 60 persen antara lain adalah Sumatera Selatan dengan 56,27 persen, Jambi sebesar 57,6 persen, Nusa Tenggara Barat sebesar 43,58 persen, Sulawesi Utara sebesar 53,75 persen, Sulawesi Barat sebesar 53,02 persen, Nusa Tenggara Timur sebesar 37,46 persen, dan Papua sebesar 32,74 persen (maharani, 2014).

(8)

bara dan minyak bumi di bumi sudah habis diambil, maka tidak ada lagi bahan bakar tersebut.

Salah faktor yang mempengaruhi rendahnya rasio elektrifikasi adalah keadaan geografis Indonesia yang tersusun atas pulau-pulau, sehingga dengan jauhnya tempat pembangkit listrik maka semakin sulit juga dalam mendistribusikannya. Namun dengan kondisi geografis Indonesia dengan pulau-pulau serta laut yang luas seharusnya bisa mengoptimalkan pemanfaatan keadaan geografis tersebut yaitu memanfaatkan potensi arus laut yang besar. Admin, 2014 menyatakan bahwa wilayah Indonesia mempunyai banyak pulau dan selat sehingga arus laut akibat interaksi Bumi-Bulan-Matahari mengalami percepatan saat melewati selat-selat tersebut. Potensi arus laut yang besar di setiap selat dapat digunakan untuk menggerakkan turbin generator sehingga bisa menghasilkan listrik.

Sepuluh Selat di wilayah perairan NTB dan NTT yang diperkirakan memiliki arus laut cukup kuat adalah Selat Alas, Selat Sape, Selat Linta, Selat Molo, Selat Flores, Selat Boleng, Selat Lamakera, Selat Pantar dan Selat Alor. Bila dari 1 Selat tadi dapat dipanen energi sebesar 300 MW dengan dengan asumsi jumlah turbin 100 buah masing-masing sebesar 3 MW (turbine farm), maka bisa dihasilkan energi listrik hingga 3000 MW. Padahal di Indonesia masih cukup banyak Selat yang belum dapat terdeteksi potensin arus lautya, demikian juga dengan sungai yang sangat potensial untuk instalasi turbin arus laut (administrator).

Solusi yang pernah ditawarkan

(9)

Gagasan Terbaru

Membangun pembangkit listrik tenaga arus laut yang di tempatkan disetiap selat yang memiliki potensi arus laut. Pembangunan pada setiap selat diharapkan dapat dialirkan untuk dua pulau atau lebih yang berdekatan. Jika setiap selat dibangun pembangkit listrik, maka pendistribusian listrik dapat merata ke suluruh wilayah Indonesia khususnya daerah pulau-pulau kecil berpenduduk yang belum mendapat aliran listrik. Selain itu, pemanfaatan arus laut untuk pembangkit listrik dapat mengurangi kecenderungan terhadap konsumsi bahan tambang seperti batu bara dan minyak bumi untuk pembangkit listrik. Penggunaan arus laut sebagai penggerak turbin pada pembangkit listrik merupakan energi yang ramah lingkungan sebab dalam melakukan kerjanya tidak mengeluarkan polusi dan juga energy arus laut akan terus ada.

Pembangkit listrik tenaga arus laut sudah mulai dikembangkan oleh Negara-negara yang memiliki potensi arus lau seperti Inggris. Emec.org.uk, 2008 telah mengidentifikasi enam jenis utama Tidal Energi Konvertor (TEC) atau bentuk turbin :

1. TURBIN SUMBU HORISONTAL

Gambar 2.1 Turbin sumbu horisontal

Turbin sumbu horisontal mengekstrak energi dari air yang bergerak dalam banyak cara yang sama seperti turbin angin mengekstrak energi dari udara yang bergerak. Aliran pasang surut menyebabkan rotor berputar di sekitar sumbu horisontal dan menghasilkan tenaga.

2. TURBIN SUMBU VERTIKAL

Gambar 2.2 Sumbu vertikal

(10)

3. OSCILLATING HYDROFOIL

Gambar 2.3 Oscillating hydrofil

Sebuah hydrofoil terpasang pada lengan berosilasi. Arus pasang surut mengalir pada kedua sisi hasil sayap menghasilkan gaya angkat. Gerakan ini kemudian mendorong cairan dalam sistem hidrolik yang akan dikonversi menjadi listrik. 4. ARCHIMEDES SCREW

Gambar 2.4 Archimedes screw

The Archimedes Screw adalah pembuka botol berbentuk perangkat heliks (permukaan heliks sekitar poros silinder pusat). Perangkat tersebut menarik daya dari aliran pasang surut air bergerak naik / melalui spiral memutar turbin.

5. LAYANG-LAYANG PASANG SURUT

Gambar 2.5 Layang-layang Pasang surut

Sebuah layang-layang pasang surut ditambatkan ke dasar laut dan membawa turbin bawah sayap. Layang-layang 'terbang' di arus pasang surut, menukik membentuk angka delapan untuk meningkatkan kecepatan air yang mengalir melalui turbin.

6. Enclosed tips (Venturi)

Gambar 2.6 Enclosed tips (venturi)

(11)

Pihak-Pihak yang Terkait

Pengimplementasikan gagasan tersebut dibutuhkan lembaga riset diperguruan-perguruan tinggi untuk membantu dalam penelitian-penelitian terkait pembangkit listrik yang sesuai dengan tipe arus laut yang ada serta dalam memetakan arus laut yang ada di perairan Indonesia. Selain itu diperlukan dukungan dari pemerintah Indonesia untuk mengembangkan serta membangun pembangkit listrik di setiap selat yang berpotensi memilki arus laut yang besar dan juga diperlukan kesadaran terhapan masyarakat Indonesia untuk selalu menghemat dalam penggunaan listrik.

Langkah-Langkah Strategis yang harus dilakukan

Sistem distribusi listrik dengan memanfaatkan arus selat laut dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut yang ditempatkan disetiap selat harus diperhitungkan dengan matang, diantaranya sebagai berikut.

a) Pemetaan terkait tempat peletakan pembangkit listrik dan tipe arus laut Berikut gambar pemetaan arus laut di Indonesia.

Gambar 2.7 Peta arus laut Indonesia

(12)

Padahal di Indonesia masih cukup banyak Selat yang belum dapat terdeteksi potensin arus lautya, demikian juga dengan sungai yang sangat potensial untuk instalasi turbin arus laut (administrator).

b) Pembuatan pembangkit listrik

Pembuatan pembangkit listrik harus menggunakan bahan yang tidak mudah rusak. Khusus untuk bahan pembuat turbin adalah menggunakan bahan lauminium sehingga tidak mudah berkarat. Selain itu, dengan mengetahui tipe arus laut tiap selat dapat diterapkan beberapa jenis turbin yang telah dikembangkan khusus menggunakan arus laut.

c) Penempatan di setiap selat

Setelah pembangkit listrik dengan desain sesuai dengan tipe arus laut yang ada di setiap selat, maka pembangkit listrik dapat di tempatkan sesuai dengan tempat yang telah ditentukan.

Gambar 2.8 Penempatan pembangkit listrik

d) Pemerataan pendistribusian

Setelah pembangkit listrik di tempatkan di selat, maka energi listrik yang dihasilkan dapat di distribusikan ke pulau-pulau sekitar dengan menggunakan kabel. Sehingga diharapkan untuk daerah kepulauan yang berpenduduk dapat teraliri listrik. Berikut contoh pendistribusian listrik antar pulau.

(13)

e) Perawatan

Diperlukan perawatan rutin untuk menjaga pembangkit listrik agar tidak cepat rusak, serta bisa menambah ketahanan dari pembangkit listrik tenaga arus selat laut tersebut.

Berikut skema langkah kerja.

Gambar 2.10 Skema Kerja

KESIMPULAN

Wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang disambungkan oleh laut dapat diterapkan suatu sistem pendistribusian listrik. Sistem pendistribusian listrik tersebut dengan memanfaatkan arus laut yang ada di setiap selat yang memiliki potensi.

Pembangunan sistem distribusi listrik dengan memanfaatkan potensi arus selat laut dapat diimplementasikan dengan beberapa langkah. Langkah awal dimulai dari pemetaan tempat dan tipe arus laut di setiap selat yang memiliki potensi serta daerah yang kekurangan pasokan listrik serta pulau yang berdekatan. Tipe arus yang berbeda-beda harus diperhatikan sebab memiliki tipe turbin yang berbeda pula. Sehingga dengan menggunakan turbin yang sesuai dengan tipe arus tiap selat diharapkan bisa mengoptimalkan pemanfaatan arus laut di tempat tersebut. Hasil pemetaan yang telah di dapat digunakan sebagai acuan dalam menempatkan pembangkit listrik. Setelah penempatan pembangkit listrik serta dioperasikan selanjutnya listrik dapat didistribusikan kesetiap pulau yang berdekatan dengan penematan pembangkit listrik tersebut. Selain itu perlu dilakukan perawatan rutin agar pembangkit listrik tenaga arus laut tersebut dapat bekerja dengan baik.

Pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut yang dibagun di setiap selat yang memiliki potensi arus laut dapat mendistribusi listrik pada dua pulau atau lebih yang berdekatan. Sehingga semakin banyak selat yang dibangun pembangkit listrik, maka semakin merata pendistribusian listrik di Indonesia.

PEMETAAN WILAYAH PEMBUATAN

PEMBANGKIT

PENEMPATAN DI WILAYAH BERPOTENSI

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2014. Arus Laut sebagai Sumber Energi Listrik , (online),

(http://www.getsttpln.com/2014/03/arus-laut-sebagai-sumber-energi-listrik.html) diakses 17 Maret 2015

administrator. (2011). Wilayah perairan Indonesia simpan potensi energy listrik dari arus laut, (online), (http://esdm.go.id/berita/323-energi-baru-dan- terbarukan/4442-wilayah-perairan-indonesia-simpan-potensi-energi-listrik-dari-arus-laut.html) diakses17 Maret 2015

Kamaludin, Arif. 2015. Rasio Elektrifikasi Nasional Tahun Lalu Sudah Melebihi Target, (online), (http://www.Katadata.co.id/berita/2015/03/11/rasio-elektrifikasi-nasional-tahun-lalu-sudah-melebihi-target/), diakses 17 Maret 2015

Maharani, Izmi D. 2014. Rasio Elektrifikasi Indonesial, (online),

(http://esl50.blogdetik.com/2014/10/07/rasio-elektrifikasi-indonesia/) diakses 17 Maret 2015

Wibowo, Rahmat A. (tanpa tahun). FAQ Sel Surya, (online),

(https://energisurya.wordpress.com/faq-sel-surya/) diakses17 Maret 2015 Keunggulan dan Kelemahan Panel Surya. 2012, (online)

(http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-panel-surya.html) diakses pada 17 maret 2015

Tidal device. 2008, (online), (http://www.emec.org.uk/marine-energy/tidal-devices/ 2008) diakses17 Maret 2015

Erwandi. 2010. Sumber Energi Arus Laut dari Selat Larantuka Flores Timur (online), (http://pltal.worspress.com/2010/09/15/sumber-energi-arus-laut-dari-selat-larantuka-flores-timur/) diakses 17 Maret 2015

(15)

vi Lampiran 1 : Biodata ketua dan anggota

Biodata Ketua A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Thathit Suprayogi

2 Jenis Kelamin L

3 Program Studi S1-FISIKA

4 NIM 130322615513

5 Tempat dan Tanggal Lahir Banyuwangi, 08 Juni 1995

6 E-Mail thathityogi@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 085234627897

B. Riwayat Pendidikan

Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan

Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1

2 3

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

penghargaan Tahun 1

2 3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodataini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-GT.

Malang, 20 Maret 2015

(16)

vii Biodata Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Novita Dewi Rosalina

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi S1-FISIKA

4 NIM 120322420466

5 Tempat dan Tanggal Lahir Pasuruan, 14 November 1993 6 E-Mail novitadewirosalina@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP 085635759935

B. Riwayat Pendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SD Negeri Petahunan 1

Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan

Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1

2 3

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

penghargaan Tahun 1

2 3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodataini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-GT.

Malang, 20 Maret 2015

(17)

viii Biodata Anggota

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Zahro Nurdiana

2 Jenis Kelamin P

3 Program Studi S1-Fisika

4 NIM 140322600035

5 Tempat dan Tanggal Lahir Banyuwangi,15 September 1996

6 E-Mail zahronurdiana@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 085785938329

B. Riwayat Pendidikan

Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan

Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1

2 3

D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

penghargaan Tahun 1

2 3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila dikemudian hari dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodataini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-GT.

Malang, 20 Maret 2015

(18)

ix Lampiran 2 :Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

(19)

x KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG (UM) Jl. Semarang 5, Malang 65146

Telepon (0341) 551-312 laman : www.um.ac.id

SURAT PERNYATAAN PENELITI/KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Thathit Suprayogi

NIM : 130322615513

Program Studi : S1-Fisika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul:

Sistem Distribusi Listrik dengan Memanfaatkan Potensi Arus Selat Laut sebagai Penghasil Listrik Demi Terciptanya Pemerataan Distribusi Listrik di Indonesia

Yang diusulkan untuktahun anggaran 2014/2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai olehlembaga atau sumber dana lain.

Bilamana dikenudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Malang, 20 Maret 2015

Mengetahui,

Wakil Rektor III Yang menyatakan,

Universitas Negeri Malang

Gambar

Gambar 2.4 Archimedes screw
Gambar 2.7 Peta arus laut Indonesia
Gambar 2.8 Penempatan pembangkit listrik
Gambar 2.10 Skema Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Setelah memilih file user merekam suara yang sama dengan suara saat merekam file enkripsi. Setelah merekam suara user menekan tombol “Buat” untuk melakukan proses

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis POC limbah rumah tangga plus agens hayati Paenibacillus polymyxa pada sistem budidaya

Oleh karena itu, dengan teknik pencampuran yang lebih disempurnakan maka jagung manis dan jagung pulut dapat digunakan sebagai alternatif sebagai bahan baku

Alur pemikiran di atas dapat ditarik suatu perumusan masalah yaitu : “Apakah ada hubun- gan antara kecerdasan emosional dan stres kerja dengan kinerja karyawan?”. Berdasarkan

bangkan pelayanan asuhan bayi baru lahir. Pada tahun 2009, WHO dan UNICEF menyatakan upaya peningkatan asuhan bayi baru lahir merupakan strategi peningkatan keselamatan bayi baru

[r]

"uami pasien “B” kembali keruangan perawatan pasien2 kemudian Perawat ## 4%era5 keruangan pasien “B” untuk melepaskan infus dan men3elaskan obat9obatan yang

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan mengetahui dan menganalisis sejauh mana masalah penerapan sistem perekrutan, penyeleksian, pelatihan serta penggajian dan pengupahan