• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN REKONSTRUKSI BUTIR SOAL UJI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS DAN REKONSTRUKSI BUTIR SOAL UJI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN REKONSTRUKSI BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP BIOLOGI SMA KELAS X TAHUN PELAJARAN

2016/2017 DI TIGA SMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

Intan Yunanda1, Sunarmi2, Masjhudi3

1Prodi S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang 2,3Dosen Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang

Jalan Semarang Nomor 5 Malang Email: intanyunanda49@gmail.com

Abstrak

Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Alat ukur yang digunakan pada kegiatan evaluasi berupa tes. Salah satu bentuk tes yaitu soal pada Ujian Akhir Semester (UAS) dengan bentuk tes berupa pilihan ganda. Butir soal dalam tes harus memiliki kualitas yang baik agar dapat mengukur kemampuan hasil belajar peserta didik secara tepat dan akurat. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis butir soal untuk mengetahui kualitas soal yang dapat dilakukan dengan pendekatan tes teori klasik. Hasil observasi di lapangan menunjukkan bahwa soal UAS Genap Biologi SMA Kelas X di SMA Kabupaten Tulungagung belum dianalisis. Soal dibuat oleh guru pengampu mata pelajaran biologi. Tujuan penelitian yaitu mengetahui kualitas soal yang dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif serta mengetahui hasil rekonstruksi soal. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Objek penelitian yaitu soal UAS Genap Biologi Kelas X tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah 180 soal dari tiga SMA di Kabupaten Tulungagung serta jumlah lembar jawab siswa sebanyak 316 lembar. Jumlah soal yang direkonstruksi yaitu 54 soal yang kemudian diujicobakan. Analisis kuantitatif meliputi tingkat kesukaran, daya beda, reliabilitas, dan efektivitas pengecoh. Analisis data secara kualitatif meliputi validitas isi dan validitas konstruk. Hasil rekonstruksi soal dengan kategori baik dapat dimasukkan ke bank soal. Setelah dilakukan analisis butir soal disarankan sebaiknya guru melakukan analisis butir soal secara rutin dan mempertahankan penyusunan soal yang berkualitas dengan berpedoman pada langkah pengembangan soal sesuai standar yang telah ditetapkan.

Kata Kunci: analisis butir soal, ujian akhir semester, rekonstruksi

Abstract: Evaluation is one important component in the learning process is used as a tool to measure students ability in achieving the established competencies. Measuring tools used in evaluation activities in the form of tests. One form of test is a matter in the Final Exam Semester (UAS) with a form of test in the form of multiple choice. The items in the test must be of good quality in order to accurately and accurately measure the learning ability of learners. Therefore, it is necessary to do the item analysis to know the quality of the questions that can be done with the classical theory test approach. Field observation results show that UAS Biology High School Class X in SMA Tulungagung District has not been analyzed. Problem made by teacher of biology. The purpose of research is to know the quality of questions analyzed quantitatively and qualitatively and to know the results of the reconstruction of the problem. The type of research is descriptive qualitative and quantitative. The object of research is about UAS Even Biology Class X year 2016/2017 lessons with the number of 180 questions from three high schools in Tulungagung regency as well as the number of student answer sheets as much as 316 sheets. The number of reconstructed questions is 54 questions which are then tested. Quantitative analysis includes the level of difficulty, differentiation, reliability, and effectiveness pengoh. Qualitative data analysis includes content validity and construct validity. Reconstruction results of the problem with either category can be entered into the question bank. After the analysis of the item is recommended, the teacher should analyze the item items regularly and maintain the compilation of quality questions by referring to the problem development step according to the established standard.

(2)

Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran sebab evaluasi digunakan sebagai alat untuk mengukur kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan sebagai tujuan pembelajaran. evaluasi juga merupakan proses menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan tertentu, sehingga dapat diketahui pencapaiannya sudah sesuai dengan tujuan atau belum sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Hamdayama, 2016).

Alat ukur yang digunakan pada kegiatan evaluasi berupa tes maupun non tes yang dapat memberikan informasi mengenai sejauh mana ketercapaian belajar siswa serta seberapa besar keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran (Arifin, 2014). Alat ukur yang sering dilakukan guru dalam kegiatan evaluasi khususnya aspek kognitif menggunakan tes. Tes hasil belajar digunakan untuk menilai hasil belajar siswa setelah menjalani proses pembelajaran yang telah diberikan guru dalam waktu tertentu. Bentuk tes yang digunakan oleh guru yaitu tes objektif dan tes subjektif. Tes objektif memiliki jawaban yang sudah pasti sedangkan tes subjektif menuntut adanya pendapat siswa pada jawabannya (Mustarahah, 2013).

Butir soal dalam tes harus memiliki kualitas baik agar dapat mengukur kemampuan hasil belajar peserta didik secara tepat dan akurat. Oleh karena itu, soal harus dianalisis guna mengetahui kualitasnya. Alasan lain diperlukannya analisis butir soal adalah (1) untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan soal, sehingga dapat dilakukan seleksi dan revisi, (2) menyediakan informasi tentang spesifikasi butir soal secara lengkap, (3) mengetahui adanya masalah yang terkandung dalam butir soal, (4) dijadikan alat guna menilai butir soal yang akan disimpan dalam bank soal atau kumpulan soal, (5) dapat digunakan sebagai informasi untuk menyusun butir soal paralel (Kunandar, 2013).

(3)

soal dengan teori tes klasik tidak menuntut responden besar, mudah dilakukan (Wiyono dan Sunarni, 2009).

Analisis butir soal dengan teori tes klasik memiliki kekurangan yaitu seperti karakteristik item tergantung pada jumlah kelompok yang diuji. Sehingga, untuk mengatasi kekurangan teori tes klasik yaitu menggunakan teori tes modern atau teori respon butir. Teori respon butir memiliki prinsip pengukuran yaitu penetapan ciri butir soal, sehingga kualitas soal akan tetap apabila peserta didik yang menjawab soal berbeda (Sudaryono, 2013).

Analisis soal bisa dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu: pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif (Sudijono, 2007). Analisis soal secara kualitatif dilakukan dengan melakukan telaah soal yang meliputi aspek materi, konstruksi dan bahasa. Analisis ini dilakukan sebelum soal digunakan. Analisis soal secara kuantitatif meliputi tingkat kesukaran, daya beda, reliabilitas, dan efektivitas pengecoh.

Analisis butir soal akan menghasilkan kategori soal yang baik, sedang, dan buruk. Soal yang masuk ke dalam kategori sedang dan buruk perlu dilakukan rekonstruksi soal. Kategori soal sedang yaitu apabila validitas logis (isi dan konstruk) cukup tetapi tingkat kesukaran soal dan daya beda soal baik. Sedangkan kategori soal buruk yaitu soal tidak memenuhi validitas logis (isi dan konstruk) dan tingkat kesukaran soal maupun daya beda soal buruk. Rekonstruksi soal merupakan upaya untuk melakukan perbaikan terhadap beberapa soal yang diperlukan atau biasa disebut dengan revisi soal (Ratnaningsih, dkk., 2013). Memperbaiki tes dapat dilakukan dengan cara memperbaiki bagian soal yang masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

(4)

METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sekolah yang menjadi objek penelitian adalah SMA Negeri 1 Kedungwaru, SMA Negeri 1 Tulungagung, dan SMA Swasta Al-Azhaar. Objek penelitian berupa soal, lembar jawaban siswa, kisi-kisi dan kunci jawaban Ujian Akhir Semester (UAS) Genap Biologi kelas X tahun ajaran tahun 2016/2017 diambil sebanyak dua kelas pada masing SMAN 1 Kedungwaru dan SMA Swasta Al-Azhaar dan sebanyak 5 kelas pada SMAN 1 Tulungagung. Penentuan objek penelitian yaitu didasarkan pada tipe soal UAS yaitu soal pilihan ganda, soal dibuat oleh guru pengampu mata pelajaran Biologi, soal belum dilakukan analisis butir soal sehingga soal belum bisa dipertanggungjawabkan dan kesediaan sekolah untuk dijadikan objek penelitian. Jumlah soal UAS pada SMAN 1 Kedungwaru yaitu 100 soal, pada SMAN 1 Tulungagung yaitu 40 soal dan pada SMA Swasta Al-Azhaar yaitu 40 soal. Jumlah lembar jawab siswa pada SMAN 1 Kedungwaru yaitu 88 lembar, pada SMAN 1 Tulungagung yaitu 173 lembar dan pada SMA Swasta Al-Azhaar yaitu 55 lembar.

Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri, peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, dan penafsir data. Instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen analisis kuantitatif, instrumen analisis kualitatif dan isntrumen rekonstruksi soal. Instrumen analisis kuantitatif meliputi instrumen perekam data tingkat kesukaran butir soal, daya beda butir soal, dan efektifitas pengecoh dan reliabilitas. Instrumen analisis kualitatif meliputi analisis validitas isi dan validitas konstruk.

(5)

tidak sesuai dengan validitas isi maupun validitas konstruk. Selain itu dapat dilihat dari hasil pemetaan kriteria soal, apabila soal termasuk dalam dua kriteria yaitu diterima dan diperbaiki serta diperbaiki maka dilakukan rekonstruksi soal. Hasil dari soal yang telah dilakukan rekonstruksi maka diujicobakan di SMAN 1 Kedungwaru.

HASIL

Data hasil penelitian berupa data kuantitatif dihitung menggunakan rumus analisis butir soal dengan bantuan microsoft excel, adapun hasil yang diperoleh dari analisis untuk tingkat kesukaran, daya pembeda, efektivitas pengecoh, dan reliabilitas pada tiga SMA Kabupaten Tulungagung adalah.

Tabel 1. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal UAS Genap Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung

Nama Sekolah Kategori Tingkat Kesukaran

SMAN 1 Kedungwaru kode soal A sedang

SMAN 1 Kedungwaru kode soal B sedang

SMAN 1 Tulungagung sedang

SMA Swasta Al-Azhaar sedang

Tabel 2. Hasil Analisis Daya Beda Soal UAS Genap Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung

Nama Sekolah Kategori Daya Beda

SMAN 1 Kedungwaru kode soal A Daya beda kurang

SMAN 1 Kedungwaru kode soal B Daya beda kurang

SMAN 1 Tulungagung Daya beda baik

SMA Swasta Al-Azhaar Daya beda baik

Tabel 3. Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh Soal UAS Genap Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung

Nama Sekolah Kategori Efektifitas Pengecoh

SMAN 1 Kedungwaru kode soal A Efektifitas pengecoh cukup SMAN 1 Kedungwaru kode soal B Efektifitas pengecoh cukup

SMAN 1 Tulungagung Efektifitas pengecoh sangat baik

dan semua pengecoh berfungsi

SMA Swasta Al-Azhaar Efektifitas pengecoh sangat baik

(6)

Tabel 4. Hasil Analisis Reliabilitas Soal UAS Genap Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung

Nama Sekolah Kategori Reliabilitas

Ganjil-Genap Awal-Akhir

SMAN 1 Kedungwaru kode soal A rendah sangat rendah

SMAN 1 Kedungwaru kode soal B rendah rendah

SMAN 1 Tulungagung cukup rendah

SMA Swasta Al-Azhaar tinggi tinggi

Tabel 5. Hasil Analisis Validitas Isi Soal UAS Genap Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung

Nama Sekolah Keterangan

SMAN 1 Kedungwaru kode soal A 100% sesuai isi materi SMAN 1 Kedungwaru kode soal B 100% sesuai isi materi

SMAN 1 Tulungagung 100% sesuai isi materi

SMA Swasta Al-Azhaar 47,5% sesuai isi materi dan

52,5% tidak sesuai isi materi

Tabel 6. Hasil Analisis Validitas Konstruk Soal UAS Genap Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung

Nama Sekolah Keterangan

SMAN 1 Kedungwaru kode soal A 72% sesuai, 28% tidak sesuai SMAN 1 Kedungwaru kode soal B 72% sesuai, 28% tidak sesuai

SMAN 1 Tulungagung 63% sesuai, 37% tidak sesuai

SMA Swasta Al-Azhaar 43% sesuai, 57% tidak sesuai

Tabel 7. Hasil Analisis Ranah Materi Soal UAS Genap Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung

Nama Sekolah Keterangan

SMAN 1 Kedungwaru kode soal A 94%

SMAN 1 Kedungwaru kode soal B 96%

SMAN 1 Tulungagung 95%

SMA Swasta Al-Azhaar 88%

Tabel 8. Hasil Analisis Ranah Konstruksi Soal UAS Genap Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung

Nama Sekolah Keterangan

SMAN 1 Kedungwaru kode soal A 73%

SMAN 1 Kedungwaru kode soal B 75%

SMAN 1 Tulungagung 77%

(7)

Tabel 9. Hasil Analisis Ranah Bahasa Soal UAS Genap Biologi Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung

Nama Sekolah Keterangan

SMAN 1 Kedungwaru kode soal A 91%

SMAN 1 Kedungwaru kode soal B 86%

SMAN 1 Tulungagung 96%

SMA Swasta Al-Azhaar 95%

Tabel 10. Hasil Analisis Rekonstruksi Soal yang Telah Diujicobakan di SMAN 1 Kedungwaru

Aspek yang diukur Keterangan

Tingkat kesukaran soal Tingkat kesukaran soal kategori

sedang

Daya beda soal Daya beda soal kategori baik

Efektifitas pengecoh soal Efektifitas pengecoh soal

kategori cukup

Reliabilitas soal Reliabilitas soal kategori cukup

PEMBAHASAN

Pada penelitian ini menggunakan analisis butir soal dengan tes teori klasik. Teori tes klasik dilaksanakan dengan memperhitungkan kedudukan butir tes dalam suatu kelas atau kelompok. Karakteristik atau kualitas butir tes tergantung kepada kelompok, dimana analisis butir tes dilaksanakan. Kualitas butir soal tergantung kepada jumlah sampel siswa yang memberikan respon (Arifin, 2016). Analisis dengan menggunakan teori tes klasik memiliki beberapa kelebihan yaitu mudah dilakukan, sederhana, dapat menggunakan bantuan aplikasi atau software, tidak memerlukan responden dalam jumlah besar (Sudaryono, 2013). Teori tes klasik memiliki berbagai keterbatasan dengan adanya sifat group dependent dan item dependent maka munculnya teori respon butir menjadi sangat berguna dan terus dikembangkan karena mampu mengatasi keterbatasan tersebut (Hambleton, dkk., 1991).

(8)

jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik, penilaian mudah, objektif, dapat dipercaya dan hasil pengoreksian antar semua orang sama karena soal pilihan ganda memiliki kunci jawaban yang pasti serta tidak ada unsur subjektif (Indrawati, 2015).

Tingkat kesukaran soal dari tiga SMA Kabupaten Tulungagung termasuk dalam kategori soal sedang. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar (Arikunto, 2013). Keperluan ujian semester digunakan butir soal dengan tingkat kesukaran sedang. Sehingga dalam hal tingkat kesukaran soal maka soal UAS Biologi kelas X sudah memenuhi kriteria. Akan tetapi soal belum memenuhi proporsional yang baik. Keperluan ujian semester digunakan butir soal dengan tingkat kesukaran sedang (Sudjana, 2014).

Soal dari SMAN 1 Tulungagung dan SMA Swasta Al-Azhaar memiliki daya beda soal baik. Soal yang baik adalah butir soal yang dapat membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai dalam hal ini soal dapat dijawab benar oleh siswa yang pandai (Sudijono, 2012). Sedangkan soal pada SMAN 1 Kedungwaru kode soal A maupun B memiliki daya beda kurang. Butir soal yang memiliki daya beda kurang menunjukkan soal tidak bisa membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan rendah (Sudijono, 2012). Masing-masing sekolah ditemukan soal yang memiliki daya beda sangat kurang yaitu soal dengan nilai Deskriminasi (D) bertanda negatif. Hal itu dimasudkan bahwa soal mampu dijawab benar oleh siswa dari kelompok bawah dan dijawab salah oleh kelompok atas (Sudjana, 2014). Tindak lanjut untuk tingkat kesukaran soal dan daya beda soal (Sudijono, 2012) adalah butir item yang baik dapat disimpan dalam bank soal sedangkan butir item yang terlalu sukar maupun terlalu mudah dan butir soal dengan daya beda rendah dapat diperbaiki.

(9)

pengecoh yang kurang baik dapat diperbaiki atau diganti dengan pengecoh yang baru. Pengecoh berfungsi dengan baik apabila dipilih sekurang-kurangnya 5% dari peserta tes (Arikunto, 2012).

Reliabilitas menunjuk kepada keajegan hasil pengukuran bukan keajegan yang ada pada instrumen (Mustarahah, 2013). Tes dikatakan memiliki ketetapan jika dapat dipercaya, konsisten/stabil dan produktif kapanpun tes tersebut digunakan (Singarimbun, 2008). Faktor yang mempengaruhi reliabilitas adalah panjang tes, sebaran skor, tingkat kesukaran dan objektifitas soal (Arifin, 2016).

Soal pada SMAN 1 Kedungwaru kode soal A, kode soal B dan soal pada SMAN 1 Tulungagung memiliki validitas isi sebesar 100% sesuai materi. Sedangkan soal pada SMA Swasta Al-Azhaar sebesar 47,5% (19 soal) sesuai materi dan 52,5% (21 soal) tidak sesuai materi. Tes diakatakan valid apabila sesuai dengan materi yang ada dalam kurikulum. Penelaah membandingkan kisi-kisi keseluruhan butir soal yang dibuat dengan materi yang ada dalam kurikulum (Djaali dan Muljono, 2008). Pada soal SMA Swasta Al-Azhaar materi semester gasal yang masih dikeluarkan pada UAS genap yaitu keanekaragaman hayati yang ditunjukkan oleh soal nomor 18, 19, 24, 25, 27, 28, 32, 34, 35, 36, dan 37 dan materi klasifikasi makhluk hidup ditunjukkan oleh nomor 29, 30, 31, 33, 38, dan 40. Suatu tes hasil belajar dengan validitas yang tinggi tidak perlu diragukan ketepatan dalam mengukur hasil belajar peserta didik (Sudijono, 2012).

(10)

Hasil analisis ranah materi terdapat beberapa soal yang kurang sesuai dengan beberapa hal yang seharusnya ada yaitu meliputi beberapa soal tidak sesuai dengan indikator, isi materi tidak sesuai dengan tujuan pengukuran dan pilihan jawaban belum berfungsi. Hasil analisis ranah konstruksi beberapa soal yang kurang sesuai dengan beberapa hal yang seharusnya ada yaitu meliputi terdapat soal masih menggunakan kata negatif yaitu kecuali dan tidak diberi garis bawah atau cetak miring, menggunakan kata “seluruh jawaban benar” pada salah satu option jawaban, ada keterkaitan antara soal yang satu dengan lainnya, option jawaban yang panjangnya tidak relatif sama. Hasil analisis ranah bahasa beberapa soal yang kurang sesuai dengan beberapa hal yang seharusnya ada yaitu terdapat soal dengan gambar tumbuhan paku, siswa diminta untuk menyebut nama yang ditunjukkan oleh anak panah tetapi anak panah menunjuk area kosong. Nama ilmiah dari suatu makhluk hidup tidak diberi nama author dan tidak ditulis sesuai dengan kaidah binomial nomenclature.

Rekonstruksi memiliki pengertian upaya untuk melakukan perbaikan terhadap beberapa soal yang diperlukan atau biasa disebut dengan revisi soal (Ratnaningsih, 2013). Jumlah soal yang diperbaiki yaitu 54 soal dari jumlah keseluruhan 180 soal. Soal yang memiliki kriteria baik dan dapat dimasukkan ke dalam bank soal. Penilaian kualitas soal dengan analisis butir soal dilakukan dengan mempertimbangkan validitas. jika nilai validitas cukup maka kualitas soal dipertimbangkan dengan melihat nilai derajat kesukaran dan daya pembeda. Jika dua dari ketiga kriteria terpenuhi maka soal dikatakan baik. Jika hanya satu kriteria terpenuhi maka soal diteliti dan diperbaiki. Jika semua kriteria tidak terpenuhi artinya soal ditolak (Arifin, 2014).

SIMPULAN

(11)

keanekaragaman hayati dan klasifikasi makhluk hidup terdapat pada soal Ujian Akhir Semester genap. Perlu diketahui bahwa materi tentang keanekaragaman hayati dan klasifikasi makhluk hidup termasuk materi yang dipelajari pada semester gasal. Aspek kognitif pada soal tidak sesuai dengan aspek kognitif pada indikator kompetensi. Banyak ditemukan soal dengan aspek kognitif C1 sedangkan pada indikator kompetensi memiliki aspek kognitif C2, C3 dan C4. Tentunya hal ini mempengaruhi kualitas soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa. Pada butir soal ditemukan nama ilmiah spesies. Penulisan nama ilmiah suatu spesies masih belum memenuhi kaidah penulisan sesuai dengan binomial nomenclature. Beberapa nama ilmiah ditulis tegak lurus bukan italic atau diberi garis bawah dan belum ada nama author. Hasil analisis butir soal dengan menggunakan teori tes klasik memberikan hasil yang berbeda apabila kelompok peserta tes yang diuji berbeda dengan soal yang sama. Hal ini dapat dilihat dari subjek ujicoba yang memberikan hasil analisis butir soal berbeda dengan hasil analisis subjek awal. Beberapa soal kurang memenuhi prinsip dan kaidah pengembangan soal yang telah diatur oleh pemerintah. Sehingga terdapat soal yang tidak memenuhi analisis materi, konstruksi dan bahasa.

DAFTAR RUJUKAN

Arifin, Zainal. 2014. Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Arifin, Zainal. 2016. Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan edisi 2. Jakarta :

Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Djaali dan Puji Muljono. (2008). Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : Graindo.

Hambleton, R.K., Swaminathan H. & Rogers, H.J. (1991). Fundamental Of Item Response Theory. Newbury Park, CA: Sage Publication Inc.

Hamdayana, Jumanta. 2016. Metodologi Pengajaran. Jakarta : Bumi Aksara. Haryanti, Mimin. 2006. Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan

Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

Indrawati, 2015. Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran Akuntansi Dan Keungan Kelas X Akuntansi Di SMK Negeri 1 Tempel Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

(12)

Mustarahah, Dira. 2013. Analisis Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) Biologi SMA Kelas X Ditinjau dari Taksonomi Bloom. Skripsi. Jakarta : Universitas Negeri Syarif Hidayatullah.

Ratnaningsih, Arrynda., Widianti, Tuti., & Pukan, K. Krispinus. 2013. Analisis Kualitas Soal-Soal Try Out Ujian Nasional Mata Pelajaran IPA SMP di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal J.Bio1.Edu : 2(1) 35-40

Ratnawulan, Elis & Rusdiana. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Penerbit Pustaka Setia.

Singarimbun, M dan E. Sofian. 2008. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES. Sudaryono. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sudaryono. 2013. Implementasi Teori Responsi Butir (Item Response Theory)

pada Penilaian Hasil Belajar Akhir di Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 17(6) 719-732

Sudijono. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Granfindo Persada.

Sudjana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Gambar

Tabel  3. Hasil  Analisis Efektifitas  Pengecoh  Soal  UAS  Genap  Biologi  Kelas  X  TahunPelajaran 2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung
Tabel 7. Hasil Analisis Ranah Materi Soal UAS Genap Biologi Kelas X Tahun Pelajaran2016/2017 di Tiga SMA Kabupaten Tulungagung
Tabel  10.  Hasil  Analisis  Rekonstruksi  Soal  yang  Telah  Diujicobakan  di  SMAN  1Kedungwaru

Referensi

Dokumen terkait

Aspek yang perlu diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik adalah setiap butir soal ditelaah dari segi: tingkat kesukaran butir, daya pembeda butir, dan penyebaran

kesukaran, daya pembeda dan distraktor butir soal; (4) Berdasarkan pada hasil analisis dan penelaahan, dilakukan diskusi dengan guru untuk pembuatan soal ulangan

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan perangkat lunak analisis butir soal dan butir angket untuk mempermudah mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret

Aplikasi analisis butir soal dengan pendekatan klasik digunakan untuk mempermudah guru di SMP Negeri 10 Makassar dalam melakukan kegiatan analisis butir soal sehingga hasil dari

Hal ini terlihat dari hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan program Anates dimana 82% atau 33 butir soal dari 40 butir soal yang terdiri dari 6 butir soal

Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan perangkat lunak analisis butir soal dan butir angket untuk mempermudah mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret

Keberadaan software membantu guru untuk mela- kukan analisis butir soal, dan tampilan hasil analisis sangat sesuai dengan kebutuhan karena sekaligus dapat melakukan

• Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu (tinggi