LAPORAN UJI COBA ANALISIS BUTIR SOAL
MATERI BENTUK ALJABAR PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 21 SEMARANG
Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
Asesmen PembelajaranMatematika
Dosen Pengampu: Dra. Endang Retno Winarti, M. Pd.
Rombel 04
Disusun oleh
Kelompok 7:
1. Fitrah Adindaru S (4101415115)
2. Irvana Lu’luatul K (4101415116)
3. Aditia Permana (4101415117)
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan hasil uji coba soal matematika kelas VII SMP Negeri 21
Semarang materi Bentuk Aljabar sebagai tugas mata kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafa’atnya dihari akhir.
Laporan ini berisi tentang hasil analisis butir soal pada uji coba soal
matematika kelas VIIA SMP Negeri 21 Semarang materi Bentuk Aljabar.
Atas terselesaikannya laporan ini, penyusun mengucapkan terima kasih
kepada beberapa pihak, diantaranya adalah :
1. Dra. Endang Retno Winarti, M.Pd. selaku dosen pengampu mata
kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika.
2. Ibu Lucia Jaetun, S.Pd. selaku Guru Matematika kelas VIIA SMP
Negeri 21 Semarang yang telah memberikan izin melakukan uji coba
soal matematika.
3. Siswa kelas VIIA SMP Negeri 21 Semarang yang telah bersedia
menjadi responden dalam uji coba soal matematika.
4. Segenap teman-teman yang telah membantu memberikan pendapat
tentang uji coba soal matematika.
Diharapkan laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi
baru bagi para pembaca. Apabila terdapat kekeliruan, mohon dimaklumi karena kemampuan penyusun masih sangat terbatas. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca untuk menghasilkan laporan yang lebih baik lagi. Akhir kata
penyusun mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iii HASIL UJI COBA DAN PEMBAHASAN ... 10
3.1. Spesifikasi Tes ... 10
3.2. Pelaksanaan Uji Coba ... 10
3.3. Analisis Hasil Uji Coba ... 10
3.3.1 Analisis Kuantitatif ... 10
3.3.2 Analisis Kualitatif ... 15
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Setelah dilakukan penilaian pembelajaran pada siswa, perlu adanya suatu
evaluasi program dengan terstruktur. Evaluasi program adalah kegiatan yang
dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dalam
proses pembelajaran. Dengan kata lain, evaluasi program dimaksudkan
untuk melihat pencapaian target program. Untuk menentukan seberapa jauh
target program sudah tercapai, yang dijadikan tolok ukur adalah tujuan yang
sudah dirumuskan dalam tahap perencanaan kegiatan. Sebagai orang yang
paling penting dalam terciptanya kegiatan belajar-mengajar, guru harus
mengetahui betul apa yang terjadi di dalam proses belajar-mengajar. Guru
berkepentingan atas kualitas pembelajaran. Untuk memperbaiki proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan di lain waktu, guru perlu menegetahui
seberapa tinggi tingkat pencapaian dari tugas yang telah dikerjakan selama
kurun waktu waktu tertentu. Mereka memerlukan informasi yang tepat agar
dapat digunakan untuk meningkatkan pekerjaannya.
Untuk itu, kami mengadakan observasi di SMP Negeri 21 Semarang
dengan meminta siswa kelas VII A mengerjakan butir tes yang kami berikan
untuk selanjutnya kami olah jawaban mereka dengan menggunakan program
Iteman dan Anates untuk lebih memahami mengenai analisis butir soal.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas di dalam laporan ini yaitu:
1. Bagaimana reliabilitas butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A
SMP Negeri 21 Semarang?
2. Bagaimana validitas butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A SMP
Negeri 21 Semarang?
4. Bagaimana daya beda butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A
SMP Negeri 21 Semarang?
5. Bagaimana analisis kuantitatif pada butir-butir soal matematika materi
bentuk aljabar yang diuji cobakan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21
Semarang?
6. Bagaimana analisis kualitatif pada butir-butir soal matematika materi
bentuk aljabar yang diuji cobakan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21
Semarang?
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, dan daya
butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21
Semarang.
2. Untuk mengetahui analisis kualitatif pada butir-butir soal matematika
materi bilangan bulat yang diujicobakan pada siswa kelas VII A SMP
Negeri 21 Semarang menggunakan aplikasi Anates.
3. Untuk mengetahui analisis kuantitatif pada butir-butir soal matematika
materi bilangan bulat yang diujicobakan pada siswa kelas VII A SMP
BAB II
LANDASAN TEORI
Analisis butir soal (item analysis) adalah suatu prosedur yang sistematis,
yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir
tes yang kita susun. Analisis butir soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi
soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan butir soal dan “petunjuk” untuk mengadakan perbaikan. Untuk menganalisis butir soal, hal yang perlu dianalisis
adalah Reliabilitas, Validitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda.
2.1. Reliabilitas
Istilah reliabilitas sering disamakan dengan consistency, stability, atau
dependability.Reliabilitas bisa diartikan sebagai ketetapan suatu tes apabila
diteskan kepada subjek yang sama. Pada prinsipnya reliabilitas menunjukkan
sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak
berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama.
Terdapat beberapa prosedur untuk menghitung reliabilitas suatu tes,
diantaranya adalah rumus Alpha, yaitu :
� = ( − ) −∑���� keterangan:
α = koefisien reliabilitas alpha
∑�� = jumlah varians skor tiap-tiap item
�� = varians skor total
dan rumus Kuder-Richadson (KR) 20 yang digunakan untuk mencari
reliabilitas dengan skor butir soal yang dikotomi , dengan rumus :
keterangan:
= reliabilitas yang akan dicari
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah = −
∑ = jumlah hasil perkalian antara dan
= banyaknya item
� = standar deviasi tes
Untuk mengetahui Reliabilitas dapat mempergunakan daftar sebagai
berikut:
a. 0,80 ≤ r < 1,00 = korelasi (reliabilitas) sangat tinggi b. 0,60 ≤ r < 0,80 = korelasi tinggi
c. 0,40 ≤ r < 0,60 = korelasi sedang d. 0,20 ≤ r < 0,40 = korelasi rendah
e. 0,00 ≤ r < 0,20 = korelasi sangat rendah
2.2. Validitas
Validitas atau kesahihan berasal dari kata validity yang didefinisikan
sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes untuk melakukan fungsi
ukurnya. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut
dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran
adalah teknik product moment yang dikemukakan oleh Pearson.
Rumus korelasi product moment dengan simpangan:
= ∑
√ ∑ 2 (∑ 2)
= koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable
yang dikorelasikan = − ̅ dan = − ̅ .
∑ = jumlah perkalian dan
= kuadrat dari
= kuadrat dari
Untuk mengetahui validitas dapat mempergunakan daftar Interpretasi
besarnya koefisien korelasi sebagai berikut:
a. Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi
b. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi
c. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup
d. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah
e. Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah
2.3. Tingkat Kesukaran
Item yang tergolong baik dan ideal adalah soal yang tingkat
kesukarannya rata-rata, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu sulit.Tingkat kesukaran butir juga sering disebut derajat kesukaran soal,
yang menunjukan seberapa jauh soal itu dijawab oleh peserta didik dengan
benar. Karena itu tingkat kesukaran soal ditunjukan dengan berapa persen
dari seluruh peserta tes yang menjawab soal tersebut benar.
Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal
disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran
antara 0,0 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0
menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0
menunjukkan bahwa soalnya terlau mudah.
Di dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran diberi simbol �,
singkatan dari kata “proporsi”. Dengan demikian maka soal dengan � = , 1,0
, lebih mudah jika dibandingkan dengan � = , . Sebaliknya soal
dengan � = , lebih sukar daripada soal dengan � = , .
Rumus mencari P adalah
� = �� Dimana:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = jumlah seluruh peserta tes
Menurut ketentuan yang serig diikuti, Indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
2.4.Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik
yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Daya beda ada tanda negatif
yang artinya soal tersebut tidak dapat membedakan peserta didik yang pandai
dan peserta didik yang kurang pandai. Atau dengan kata lain, anak yang
kurang pandai bisa mengerjakan tetapi anak yang pandai justru tidak bisa
mengerjakan.Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab dengan benar
oleh peserta didik yang pandai saja.Seluruh pengikut tes dikelompokkan
menjadi dua kelompok yaitu kelompok pandai atau kelompok atas (upper
group) dan kelompok kurang pandai atau kelompok bawah (lower group).
Rumus mencari D
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
Dimana
� = jumlah peserta tes
� = banyaknya peserta kelompok atas
� = banyaknya peserta kelompok bawah
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
benar
� = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
� = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai
indeks diskriminasi 0,4 sampai dengan 0,7.
Klasifikasi daya pembeda: : , − , ∶ �
: , − , ∶ � �
: , − , ∶ � � : , − , ∶ � �
: � ,
semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negative
BAB III
HASIL UJI COBA DAN PEMBAHASAN
3.1.Spesifikasi Tes
1. Tujuan
Untuk mengukur pemahaman konsep dan pemecahan masalah materi
Bentuk Aljabar pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21 Semarang.
2. Kisi-kisi
3.2.Pelaksanaan Uji Coba
Tempat : SMP Negeri 21 Semarang
Waktu : Jumat, 17 November 2017
Pukul : 07.15-08.15 WIB
Jumlah siswa : 30
Kelas : VII A
Guru : Lucia Jaetun, S.Pd.
3.3.Analisis Hasil Uji Coba 3.3.1 Analisis Kuantitatif
1. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Iteman
Analisis Butir Soal
Terlampir
Skala Statistika
1. Banyaknya butir soal = 20
2. Banyaknya peserta ujian = 30
3. Rata-rata = 12,633
4. Varians = 11,432
5. Standar deviasi = 3,381
7. Kurtosis = 0,229
8. Nilai minimum peserta ujian= 4,000
9. Nilai maksimum peserta ujian = 19,000
10. Nilai tengah (Median) = 13,000
11. Reliabilitas Alpha soal = 0,725
12. Standard Error of Measurement (SEM) = 1,773
13. rata-rata tingkat kesukaran semua butir soal (Mean P) = 0,632
14. Mean Item-Tot = 0,419
15. nilai rata-rata indeks daya beda dari semua butir soal (Mean Biserial)
= 0,583
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa alpha = 0,725 ;
artinya reliabilitas soal 72,5%. Beberapa literature menyarankan alpha minimal diatas 70% dan baik jika 80% keatas.Jadi, soal sudah cukup
baik.
Taksiran Hasil Analisis
Indikator No
8 0,867 Mudah 0,895 Baik
sekali 0,566 Valid Digunakan
9 0,433 Sedang 0,470 Baik 0,373 Tidak valid
sekali 0,593 Valid Digunakan
6
Gambar Terlampir.
1. Reliabilitas
Dari hasil analisis di atas, diketahui bahwa Reliabilitas tes pilihan ganda
adalah 0.85.Hal ini menunjukkan bahwa tes pilihan ganda tersebut reliabel.
2. Daya Pembeda
Dari hasil analisis di atas, butir soal yang memiliki daya pembeda baik sekali
adalah butir nomor 6 dan 12. Butir soal yang memiliki daya pembeda baik
adalah butir nomor 4, 5, 7, 9, 11, 14, 15, 17, 18, 19, dan 20. Butir soal yang
memiliki daya pembeda cukup adalah butir nomor 2, 8, 13,dan 16. Sedangkan
butir soal yang memiliki daya pembeda jelek adalah butir nomor 1, 3, dan 10.
3. Tingkat Kesukaran
Dari hasil analisis di atas, butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sangat sukar tidak ada. Butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sukar adalah butir
nomor 11, 19, dan 20. Butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang
adalah butir nomor 3, 4, 6, 9, 10, dan 14. Butir soal yang memiliki tingkat
kesukaran mudah adalah butir nomor 5, 7, 12, 13, 15, 16, 17, dan 18.
Sedangkan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sangat mudah adalah
butir nomor 1, 2, dan 8.
4. Korelasi Skor Butir dengan Skor Total
Dari hasil analisis di atas, diperoleh informasi bahwa butir soal nomor 7, 8,
dan 12 sangat signifikan; butir soal nomor 4, 5, 6, 14, 15, 16, 17, dan 18
signifikan; butir soal nomor 2, 3, 9, 10, 11, 13, 19, dan 20 tidak signifikan;
dan butir soal nomor 1 sangat tidak signifikan.
2 3 Sedang Jelek
sekali Signifikan Digunakan
4
14 Sedang Baik Signifikan Digunakan
7 15 Mudah Baik Signifikan Digunakan
8 17 Mudah Baik Signifikan Digunakan
18 Mudah Baik Signifikan Digunakan
3.3.2 Analisis Kualitatif
Butir soal nomor 1, butir soal nomor 2
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat menentukan unsur-unsur bentuk aljabar (koefisien, variabel,
konstanta, faktor, suku, dan suku sejenis).
Butir soal nomor 3
Pada butir soal nomor 3 ini banyaknya siswa yang dapat menjawab
dengan benar ada 11 siswa. Pada butir soal ini 16 siswa menjawab A,
padahal kunci jawabannya adalah B. hal tersebut terjadi dikarenakan
mungkin sebagian besar siswa tidak menyadari bahwa terdapat tanda −
di depan suku + . Seharusnya − + = − − ,
namun mereka terkecoh dengan mengoperasikan − + = − +
.
Butir soal nomor 4
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat melakukan operasi pengurangan dari suku satu pada bentuk aljabar.
Butir soal nomor 5
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat melakukan operasi perkalian bentuk aljabar.
Butir soal nomor 6
Sejumlah 16 siswa menjawab salah, berarti siswa masih bingung untuk
melakukan operasi pemangkatan pada bentuk aljabar.
Butir soal nomor 7 dan 8
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat melakukan operasi pembagian pada bentuk aljabar suku dua.
Sejumlah 13 siswa yang menjawab dengan benar. Tiga siswa yang tidak benar menjawab “a”, tujuh siswa yang lainnya menjawab “c”, dan enam siswa menjawab “d”. Menurut analisis kami, siswa kurang teliti dalam melakukan operasi pembagian bentuk aljabar suku banyak.
Butir soal nomor 10
Sejumlah 10 siswa yang menjawab dengan benar. Delapan siswa yang tidak benar menjawab “a”, dua siswa yang lainnya menjawab “c”, dan
sembilan siswa menjawab “d”. Menurut analisis kami, siswa kurang teliti
dalam melakukan operasi pembagian bentuk aljabar suku banyak.
Butir soal nomor 11
Setelah melakukan analisis butir soal no.11 dengan menggunakan anates,
butir soal ini memiliki pilihan jawaban dan kualitas pengecoh yang sangat
baik. Terbukti dengan 9 siswa menjawab benar yaitu pilihan ‘A’, 7 siswa
menjawab pilihan ‘B’, 8 siswa menjawab pilihan ‘C’, dan 6 siswa
kurang teliti sehingga terkecoh dengan soal dan pilihan jawaban.
Butir soal nomor 12
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat melakukan operasi pecahan dari suku banyak menjadi bentuk paling
sederhana.
Butir soal nomor 15 dan 16
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat menyelesaikan keliling segitiga sama sisi dan keliling persegi
dalam bentuk aljabar.
Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah
dapat menyelesaikan keliling gabungan persegi dan persegi panjang
dalam bentuk aljabar.
Butir soal nomor 19 dan 20
Menurut kelompok kami, sebagian besar siswa belum bisa menalar soal
cerita dengan baik. Dalam soal ini siswa diminta untuk menentukan
model matematika yang merupakan bentuk aljabar dari sebuah
permasalahan yang bertemakan permen dan kelereng . Hanya terdapat 8
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan
4.1.1 Rincian Pelaksanaan Uji Coba
Uji coba soal dilakukan pada hari Jumat, 17 November 2017 pukul
07.15-08.15 WIB di SMP Negeri 21 Semarang. Tujuan dari pelaksaan uji
coba soal matematika materi bentuk aljabar ini adalah untuk mengukur
pemahaman konsep dan pemecahan masalah siswa kelas VII A SMP
Negeri 21 Semarang pada materi tersebut.
4.1.2 Hasil Analisis kuantitatif Butir Soal
1. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Iteman Berdasarkan hasil analisis butir soal menggunakan Iteman maka dari 20
butir soal pilihan ganda, yang siap digunakan berjumlah 13 butir soal, yaitu soal nomor 4, 5, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20.
Sedangkan butir soal yang harus diperbaiki untuk digunakan adalah
nomor 2, 9, 11, dan 13. Jadi butir soal yang tidak digunakan adalah
nomor 1, 3, dan 10.
2. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Anates Berdasarkan hasil analisis butir soal menggunakan Anates maka dari 20
butir soal pilihan ganda, yang siap digunakan berjumlah 11 butir soal,
yaitu soal nomor 4, 5, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, dan 18. Sedangkan
butir soal yang harus diperbaiki untuk digunakan adalah nomor 2, 9, 11,
13, 19, dan 20. Jadi butir soal yang tidak digunakan adalah nomor 1, 3,
dan 10.
Berdasarkan analisis kualitatif dapat disimpulkan bawah terdapat
beberapa siswa yang tidak dapat mengerjakan soal dengan benar
dikarenakan beberapa hal, yaitu :
1. Beberapa siswa kurang teliti dan mudah terkecoh dengan tanda −
pada operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.
2. Beberapa siswa belum paham tentang operasi pemangkatan pada
bentuk aljabar.
3. Beberapa siswa kurang teliti dalam menyelesaikan soal tentang
operasi pembagian suku banyak pada bentuk aljabar.
4. Beberapa siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Mungkin
dikarenakan waktu yang sudah hampir selesai.
5. Sebagian besar siswa belum bisa menalar soal cerita dengan baik,
siswa masih mengalami kesulitan untuk menentukan model
matematika yang merupakan bentuk aljabar dari sebuah
permasalahan yang bertemakan permen dan kelereng.
6. Siswa kurang teliti dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah
sehingga terkecoh dengan soal dan pilihan jawaban.
4.2Saran
Berdasarkan pengalaman dalam proses uji coba dan pengolahan serta
penganalisisan data, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlu diberikan motivasi yang lebih kepada siswa agar siswa lebih
bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes yang diberikan.
2. Butir soal yang dibuat sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan
rata-rata siswa.
3. Perlu dilakukan revisi dan penelitian kembali butir-butir yang masih
harus direvisi.
4. Karena pentingnya analisis butir, sebaiknya guru melakukan analisis
butir pada tiap tes yang diberikan kepada siswa sehingga guru dapat
mengetahui kualitas butir yang dibuat untuk disesuaikan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
Lampiran 1 :Analisis Butir Soal dengan Iteman dan Anates
Lampiran 2 :Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian
Lampiran 3 :Soal Asli
Lampiran 4 :Form Lembar Jawaban
Lampiran 5 : Soal Revisi
Lampiran 6 : Pembahasan dan Kunci Jawaban