• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN UJI COBA ANALISIS BUTIR SOAL MAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN UJI COBA ANALISIS BUTIR SOAL MAT"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN UJI COBA ANALISIS BUTIR SOAL

MATERI BENTUK ALJABAR PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 21 SEMARANG

Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah

Asesmen PembelajaranMatematika

Dosen Pengampu: Dra. Endang Retno Winarti, M. Pd.

Rombel 04

Disusun oleh

Kelompok 7:

1. Fitrah Adindaru S (4101415115)

2. Irvana Lu’luatul K (4101415116)

3. Aditia Permana (4101415117)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga laporan hasil uji coba soal matematika kelas VII SMP Negeri 21

Semarang materi Bentuk Aljabar sebagai tugas mata kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam

semoga senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW yang selalu dinantikan syafa’atnya dihari akhir.

Laporan ini berisi tentang hasil analisis butir soal pada uji coba soal

matematika kelas VIIA SMP Negeri 21 Semarang materi Bentuk Aljabar.

Atas terselesaikannya laporan ini, penyusun mengucapkan terima kasih

kepada beberapa pihak, diantaranya adalah :

1. Dra. Endang Retno Winarti, M.Pd. selaku dosen pengampu mata

kuliah Asesmen Pembelajaran Matematika.

2. Ibu Lucia Jaetun, S.Pd. selaku Guru Matematika kelas VIIA SMP

Negeri 21 Semarang yang telah memberikan izin melakukan uji coba

soal matematika.

3. Siswa kelas VIIA SMP Negeri 21 Semarang yang telah bersedia

menjadi responden dalam uji coba soal matematika.

4. Segenap teman-teman yang telah membantu memberikan pendapat

tentang uji coba soal matematika.

Diharapkan laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan informasi

baru bagi para pembaca. Apabila terdapat kekeliruan, mohon dimaklumi karena kemampuan penyusun masih sangat terbatas. Oleh karena itu,

penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para

pembaca untuk menghasilkan laporan yang lebih baik lagi. Akhir kata

penyusun mengucapkan terima kasih.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii HASIL UJI COBA DAN PEMBAHASAN ... 10

3.1. Spesifikasi Tes ... 10

3.2. Pelaksanaan Uji Coba ... 10

3.3. Analisis Hasil Uji Coba ... 10

3.3.1 Analisis Kuantitatif ... 10

3.3.2 Analisis Kualitatif ... 15

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Setelah dilakukan penilaian pembelajaran pada siswa, perlu adanya suatu

evaluasi program dengan terstruktur. Evaluasi program adalah kegiatan yang

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keberhasilan dalam

proses pembelajaran. Dengan kata lain, evaluasi program dimaksudkan

untuk melihat pencapaian target program. Untuk menentukan seberapa jauh

target program sudah tercapai, yang dijadikan tolok ukur adalah tujuan yang

sudah dirumuskan dalam tahap perencanaan kegiatan. Sebagai orang yang

paling penting dalam terciptanya kegiatan belajar-mengajar, guru harus

mengetahui betul apa yang terjadi di dalam proses belajar-mengajar. Guru

berkepentingan atas kualitas pembelajaran. Untuk memperbaiki proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan di lain waktu, guru perlu menegetahui

seberapa tinggi tingkat pencapaian dari tugas yang telah dikerjakan selama

kurun waktu waktu tertentu. Mereka memerlukan informasi yang tepat agar

dapat digunakan untuk meningkatkan pekerjaannya.

Untuk itu, kami mengadakan observasi di SMP Negeri 21 Semarang

dengan meminta siswa kelas VII A mengerjakan butir tes yang kami berikan

untuk selanjutnya kami olah jawaban mereka dengan menggunakan program

Iteman dan Anates untuk lebih memahami mengenai analisis butir soal.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas di dalam laporan ini yaitu:

1. Bagaimana reliabilitas butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A

SMP Negeri 21 Semarang?

2. Bagaimana validitas butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A SMP

Negeri 21 Semarang?

(5)

4. Bagaimana daya beda butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A

SMP Negeri 21 Semarang?

5. Bagaimana analisis kuantitatif pada butir-butir soal matematika materi

bentuk aljabar yang diuji cobakan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21

Semarang?

6. Bagaimana analisis kualitatif pada butir-butir soal matematika materi

bentuk aljabar yang diuji cobakan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21

Semarang?

1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu:

1. Untuk mengetahui reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, dan daya

butir soal yang diujikan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21

Semarang.

2. Untuk mengetahui analisis kualitatif pada butir-butir soal matematika

materi bilangan bulat yang diujicobakan pada siswa kelas VII A SMP

Negeri 21 Semarang menggunakan aplikasi Anates.

3. Untuk mengetahui analisis kuantitatif pada butir-butir soal matematika

materi bilangan bulat yang diujicobakan pada siswa kelas VII A SMP

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

Analisis butir soal (item analysis) adalah suatu prosedur yang sistematis,

yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir

tes yang kita susun. Analisis butir soal bertujuan untuk mengadakan identifikasi

soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan butir soal dan “petunjuk” untuk mengadakan perbaikan. Untuk menganalisis butir soal, hal yang perlu dianalisis

adalah Reliabilitas, Validitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Pembeda.

2.1. Reliabilitas

Istilah reliabilitas sering disamakan dengan consistency, stability, atau

dependability.Reliabilitas bisa diartikan sebagai ketetapan suatu tes apabila

diteskan kepada subjek yang sama. Pada prinsipnya reliabilitas menunjukkan

sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak

berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama.

Terdapat beberapa prosedur untuk menghitung reliabilitas suatu tes,

diantaranya adalah rumus Alpha, yaitu :

� = ( − ) −∑��� keterangan:

α = koefisien reliabilitas alpha

∑�� = jumlah varians skor tiap-tiap item

�� = varians skor total

dan rumus Kuder-Richadson (KR) 20 yang digunakan untuk mencari

reliabilitas dengan skor butir soal yang dikotomi , dengan rumus :

(7)

keterangan:

= reliabilitas yang akan dicari

= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah = −

∑ = jumlah hasil perkalian antara dan

= banyaknya item

� = standar deviasi tes

Untuk mengetahui Reliabilitas dapat mempergunakan daftar sebagai

berikut:

a. 0,80 ≤ r < 1,00 = korelasi (reliabilitas) sangat tinggi b. 0,60 ≤ r < 0,80 = korelasi tinggi

c. 0,40 ≤ r < 0,60 = korelasi sedang d. 0,20 ≤ r < 0,40 = korelasi rendah

e. 0,00 ≤ r < 0,20 = korelasi sangat rendah

2.2. Validitas

Validitas atau kesahihan berasal dari kata validity yang didefinisikan

sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes untuk melakukan fungsi

ukurnya. Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut

dengan kriterium. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran

adalah teknik product moment yang dikemukakan oleh Pearson.

Rumus korelasi product moment dengan simpangan:

= ∑

√ ∑ 2 (∑ 2)

(8)

= koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable

yang dikorelasikan = − ̅ dan = − ̅ .

∑ = jumlah perkalian dan

= kuadrat dari

= kuadrat dari

Untuk mengetahui validitas dapat mempergunakan daftar Interpretasi

besarnya koefisien korelasi sebagai berikut:

a. Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi

b. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi

c. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : cukup

d. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

e. Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

2.3. Tingkat Kesukaran

Item yang tergolong baik dan ideal adalah soal yang tingkat

kesukarannya rata-rata, artinya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu sulit.Tingkat kesukaran butir juga sering disebut derajat kesukaran soal,

yang menunjukan seberapa jauh soal itu dijawab oleh peserta didik dengan

benar. Karena itu tingkat kesukaran soal ditunjukan dengan berapa persen

dari seluruh peserta tes yang menjawab soal tersebut benar.

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal

disebut indeks kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran

antara 0,0 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0

menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0

menunjukkan bahwa soalnya terlau mudah.

Di dalam istilah evaluasi, indeks kesukaran diberi simbol �,

singkatan dari kata “proporsi”. Dengan demikian maka soal dengan � = , 1,0

(9)

, lebih mudah jika dibandingkan dengan � = , . Sebaliknya soal

dengan � = , lebih sukar daripada soal dengan � = , .

Rumus mencari P adalah

� = �� Dimana:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar

JS = jumlah seluruh peserta tes

Menurut ketentuan yang serig diikuti, Indeks kesukaran sering

diklasifikasikan sebagai berikut:

 Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

 Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang

 Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

2.4.Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik

yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Daya beda ada tanda negatif

yang artinya soal tersebut tidak dapat membedakan peserta didik yang pandai

dan peserta didik yang kurang pandai. Atau dengan kata lain, anak yang

kurang pandai bisa mengerjakan tetapi anak yang pandai justru tidak bisa

mengerjakan.Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab dengan benar

oleh peserta didik yang pandai saja.Seluruh pengikut tes dikelompokkan

menjadi dua kelompok yaitu kelompok pandai atau kelompok atas (upper

group) dan kelompok kurang pandai atau kelompok bawah (lower group).

Rumus mencari D

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:

(10)

Dimana

� = jumlah peserta tes

� = banyaknya peserta kelompok atas

� = banyaknya peserta kelompok bawah

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

� = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

� = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Butir-butir soal yang baik adalah butir-butir soal yang mempunyai

indeks diskriminasi 0,4 sampai dengan 0,7.

Klasifikasi daya pembeda: : , − , ∶ �

: , − , ∶ � �

: , − , ∶ � � : , − , ∶ � �

: � ,

semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negative

(11)

BAB III

HASIL UJI COBA DAN PEMBAHASAN

3.1.Spesifikasi Tes

1. Tujuan

Untuk mengukur pemahaman konsep dan pemecahan masalah materi

Bentuk Aljabar pada siswa kelas VII A SMP Negeri 21 Semarang.

2. Kisi-kisi

3.2.Pelaksanaan Uji Coba

Tempat : SMP Negeri 21 Semarang

Waktu : Jumat, 17 November 2017

Pukul : 07.15-08.15 WIB

Jumlah siswa : 30

Kelas : VII A

Guru : Lucia Jaetun, S.Pd.

3.3.Analisis Hasil Uji Coba 3.3.1 Analisis Kuantitatif

1. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Iteman

Analisis Butir Soal

Terlampir

Skala Statistika

1. Banyaknya butir soal = 20

2. Banyaknya peserta ujian = 30

3. Rata-rata = 12,633

4. Varians = 11,432

5. Standar deviasi = 3,381

(12)

7. Kurtosis = 0,229

8. Nilai minimum peserta ujian= 4,000

9. Nilai maksimum peserta ujian = 19,000

10. Nilai tengah (Median) = 13,000

11. Reliabilitas Alpha soal = 0,725

12. Standard Error of Measurement (SEM) = 1,773

13. rata-rata tingkat kesukaran semua butir soal (Mean P) = 0,632

14. Mean Item-Tot = 0,419

15. nilai rata-rata indeks daya beda dari semua butir soal (Mean Biserial)

= 0,583

Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa alpha = 0,725 ;

artinya reliabilitas soal 72,5%. Beberapa literature menyarankan alpha minimal diatas 70% dan baik jika 80% keatas.Jadi, soal sudah cukup

baik.

Taksiran Hasil Analisis

Indikator No

(13)

8 0,867 Mudah 0,895 Baik

sekali 0,566 Valid Digunakan

9 0,433 Sedang 0,470 Baik 0,373 Tidak valid

sekali 0,593 Valid Digunakan

6

(14)

Gambar Terlampir.

1. Reliabilitas

Dari hasil analisis di atas, diketahui bahwa Reliabilitas tes pilihan ganda

adalah 0.85.Hal ini menunjukkan bahwa tes pilihan ganda tersebut reliabel.

2. Daya Pembeda

Dari hasil analisis di atas, butir soal yang memiliki daya pembeda baik sekali

adalah butir nomor 6 dan 12. Butir soal yang memiliki daya pembeda baik

adalah butir nomor 4, 5, 7, 9, 11, 14, 15, 17, 18, 19, dan 20. Butir soal yang

memiliki daya pembeda cukup adalah butir nomor 2, 8, 13,dan 16. Sedangkan

butir soal yang memiliki daya pembeda jelek adalah butir nomor 1, 3, dan 10.

3. Tingkat Kesukaran

Dari hasil analisis di atas, butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sangat sukar tidak ada. Butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sukar adalah butir

nomor 11, 19, dan 20. Butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang

adalah butir nomor 3, 4, 6, 9, 10, dan 14. Butir soal yang memiliki tingkat

kesukaran mudah adalah butir nomor 5, 7, 12, 13, 15, 16, 17, dan 18.

Sedangkan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sangat mudah adalah

butir nomor 1, 2, dan 8.

4. Korelasi Skor Butir dengan Skor Total

Dari hasil analisis di atas, diperoleh informasi bahwa butir soal nomor 7, 8,

dan 12 sangat signifikan; butir soal nomor 4, 5, 6, 14, 15, 16, 17, dan 18

signifikan; butir soal nomor 2, 3, 9, 10, 11, 13, 19, dan 20 tidak signifikan;

dan butir soal nomor 1 sangat tidak signifikan.

(15)

2 3 Sedang Jelek

sekali Signifikan Digunakan

4

14 Sedang Baik Signifikan Digunakan

7 15 Mudah Baik Signifikan Digunakan

(16)

8 17 Mudah Baik Signifikan Digunakan

18 Mudah Baik Signifikan Digunakan

3.3.2 Analisis Kualitatif

Butir soal nomor 1, butir soal nomor 2

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah

dapat menentukan unsur-unsur bentuk aljabar (koefisien, variabel,

konstanta, faktor, suku, dan suku sejenis).

 Butir soal nomor 3

Pada butir soal nomor 3 ini banyaknya siswa yang dapat menjawab

dengan benar ada 11 siswa. Pada butir soal ini 16 siswa menjawab A,

padahal kunci jawabannya adalah B. hal tersebut terjadi dikarenakan

mungkin sebagian besar siswa tidak menyadari bahwa terdapat tanda −

di depan suku + . Seharusnya − + = − − ,

namun mereka terkecoh dengan mengoperasikan − + = − +

.

 Butir soal nomor 4

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah

dapat melakukan operasi pengurangan dari suku satu pada bentuk aljabar.

 Butir soal nomor 5

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah

dapat melakukan operasi perkalian bentuk aljabar.

 Butir soal nomor 6

Sejumlah 16 siswa menjawab salah, berarti siswa masih bingung untuk

melakukan operasi pemangkatan pada bentuk aljabar.

 Butir soal nomor 7 dan 8

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah

dapat melakukan operasi pembagian pada bentuk aljabar suku dua.

(17)

Sejumlah 13 siswa yang menjawab dengan benar. Tiga siswa yang tidak benar menjawab “a”, tujuh siswa yang lainnya menjawab “c”, dan enam siswa menjawab “d”. Menurut analisis kami, siswa kurang teliti dalam melakukan operasi pembagian bentuk aljabar suku banyak.

 Butir soal nomor 10

Sejumlah 10 siswa yang menjawab dengan benar. Delapan siswa yang tidak benar menjawab “a”, dua siswa yang lainnya menjawab “c”, dan

sembilan siswa menjawab “d”. Menurut analisis kami, siswa kurang teliti

dalam melakukan operasi pembagian bentuk aljabar suku banyak.

 Butir soal nomor 11

Setelah melakukan analisis butir soal no.11 dengan menggunakan anates,

butir soal ini memiliki pilihan jawaban dan kualitas pengecoh yang sangat

baik. Terbukti dengan 9 siswa menjawab benar yaitu pilihan ‘A’, 7 siswa

menjawab pilihan ‘B’, 8 siswa menjawab pilihan ‘C’, dan 6 siswa

kurang teliti sehingga terkecoh dengan soal dan pilihan jawaban.

 Butir soal nomor 12

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah

dapat melakukan operasi pecahan dari suku banyak menjadi bentuk paling

sederhana.

 Butir soal nomor 15 dan 16

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah

dapat menyelesaikan keliling segitiga sama sisi dan keliling persegi

dalam bentuk aljabar.

(18)

Sebagian besar siswa sudah menjawab dengan benar, berarti siswa sudah

dapat menyelesaikan keliling gabungan persegi dan persegi panjang

dalam bentuk aljabar.

 Butir soal nomor 19 dan 20

Menurut kelompok kami, sebagian besar siswa belum bisa menalar soal

cerita dengan baik. Dalam soal ini siswa diminta untuk menentukan

model matematika yang merupakan bentuk aljabar dari sebuah

permasalahan yang bertemakan permen dan kelereng . Hanya terdapat 8

(19)

BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan

4.1.1 Rincian Pelaksanaan Uji Coba

Uji coba soal dilakukan pada hari Jumat, 17 November 2017 pukul

07.15-08.15 WIB di SMP Negeri 21 Semarang. Tujuan dari pelaksaan uji

coba soal matematika materi bentuk aljabar ini adalah untuk mengukur

pemahaman konsep dan pemecahan masalah siswa kelas VII A SMP

Negeri 21 Semarang pada materi tersebut.

4.1.2 Hasil Analisis kuantitatif Butir Soal

1. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Iteman Berdasarkan hasil analisis butir soal menggunakan Iteman maka dari 20

butir soal pilihan ganda, yang siap digunakan berjumlah 13 butir soal, yaitu soal nomor 4, 5, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, dan 20.

Sedangkan butir soal yang harus diperbaiki untuk digunakan adalah

nomor 2, 9, 11, dan 13. Jadi butir soal yang tidak digunakan adalah

nomor 1, 3, dan 10.

2. Analisis Butir Soal Pilihan Ganda dengan Menggunakan Anates Berdasarkan hasil analisis butir soal menggunakan Anates maka dari 20

butir soal pilihan ganda, yang siap digunakan berjumlah 11 butir soal,

yaitu soal nomor 4, 5, 6, 7, 8, 12, 14, 15, 16, 17, dan 18. Sedangkan

butir soal yang harus diperbaiki untuk digunakan adalah nomor 2, 9, 11,

13, 19, dan 20. Jadi butir soal yang tidak digunakan adalah nomor 1, 3,

dan 10.

(20)

Berdasarkan analisis kualitatif dapat disimpulkan bawah terdapat

beberapa siswa yang tidak dapat mengerjakan soal dengan benar

dikarenakan beberapa hal, yaitu :

1. Beberapa siswa kurang teliti dan mudah terkecoh dengan tanda −

pada operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar.

2. Beberapa siswa belum paham tentang operasi pemangkatan pada

bentuk aljabar.

3. Beberapa siswa kurang teliti dalam menyelesaikan soal tentang

operasi pembagian suku banyak pada bentuk aljabar.

4. Beberapa siswa mengalami kesalahan dalam perhitungan. Mungkin

dikarenakan waktu yang sudah hampir selesai.

5. Sebagian besar siswa belum bisa menalar soal cerita dengan baik,

siswa masih mengalami kesulitan untuk menentukan model

matematika yang merupakan bentuk aljabar dari sebuah

permasalahan yang bertemakan permen dan kelereng.

6. Siswa kurang teliti dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah

sehingga terkecoh dengan soal dan pilihan jawaban.

4.2Saran

Berdasarkan pengalaman dalam proses uji coba dan pengolahan serta

penganalisisan data, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Perlu diberikan motivasi yang lebih kepada siswa agar siswa lebih

bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tes yang diberikan.

2. Butir soal yang dibuat sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan

rata-rata siswa.

3. Perlu dilakukan revisi dan penelitian kembali butir-butir yang masih

harus direvisi.

4. Karena pentingnya analisis butir, sebaiknya guru melakukan analisis

butir pada tiap tes yang diberikan kepada siswa sehingga guru dapat

mengetahui kualitas butir yang dibuat untuk disesuaikan dengan

(21)

DAFTAR PUSTAKA

(22)

Lampiran

Lampiran 1 :Analisis Butir Soal dengan Iteman dan Anates

Lampiran 2 :Kisi-Kisi Soal Ulangan Harian

Lampiran 3 :Soal Asli

Lampiran 4 :Form Lembar Jawaban

Lampiran 5 : Soal Revisi

Lampiran 6 : Pembahasan dan Kunci Jawaban

Gambar

Gambar Terlampir.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis, kualitas butir soal matematika pada soal uji coba materi segitiga yaitu 1). dari segi validitas, soal yang diklasifikasikan valid sebesar

Berdasarkan hasil analisis butir soal yang terdiri dari Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Pembeda dan Efektivitas Pengecoh terhadap Soal Ujian Akhir

Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas butir soal ujian tengah semester Biologi Umum di Universitas Papua memiliki tingkat kesukaran cukup/sedang, daya pembeda

Data hasil penelitian berupa data kuantitatif dihitung menggunakan rumus analisis butir soal dengan bantuan microsoft excel , adapun hasil yang diperoleh dari analisis untuk

Tingkat kesukaran butir soal juga dapat digunakan untuk mempredikst alat ukur itu sendiri (soal) dan kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan

Berdasarkan hasil analisis, kualitas butir soal matematika pada soal uji coba materi segitiga yaitu 1). dari segi validitas, soal yang diklasifikasikan valid sebesar

Seharusnya dalam mengukur kualitas butir soal pada ulangan akhir semester guru harus melakukan analisis butir soal yang ditinjau dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,

Berdasarkan hasil analisis tingkat kesukaran yang dilakukan terhadap 10 butir soal isian dapat dilihat bahwa dari 10 nomor tersebut terdapat 5 butir soal sukar, 4 butir soal sedang