• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar Pendidikan ke -3 Page 62

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH HIMPUNAN DAN LOGIKA MATEMATIKA

Joko Suratno

FKIP Universitas Khairun

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaran setiap butir soal ujian semester pada mata kuliah himpunan dan logika matematika, mengetahui daya beda setiap butir soal ujian semester pada mata kuliah himpunan dan logika matematika, mengetahui keberfungsian pengecoh setiap butir soal ujian semester pada mata kuliah himpunan dan logika matematika, mengetahui eror standar pengukuran soal ujian semester pada mata kuliah himpunan dan logika matematika, mengetahui realibilitas soal ujian semester pada mata kuliah himpunan dan logika matematika, dan mengetahui validitas soal ujian semester pada mata kuliah himpunan dan logika matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun. Data berupa lembar jawaban siswa pada saat ujian akhir semester yang diperoleh melalui tes dan data dianalisis secara deskriptif. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan, yaitu secara keseluruhan rata-rata tingkat kesukaran butir soal adalah sebesar 0,414, yang berarti tingkat kesukaran soal ujian tersebut termasuk dalam kategori sedang, rata-rata indeks daya beda soal ujian adalah sebesar 0,384 dan dapat dikatakan bahwa butir soal dapat diterima atau layak tetapi mungkin untuk diperbaiki, sebagian distraktor dapat dikatakan proporsional pada masing-masing distraktor yang ada dan hanya dua butir soal yang distraktornya ada yang tidak berfungsi sama sekali yaitu butir soal nomor 26 dan 41,Standard Error of Measurement (SEM) soal ujian yang dianalisis adalah 3,120, nilai Cobach Alpha sebesar 0,787, sehingga dapat dikatakan bahwa soal ujian yang dianalisis cukup reliabel, dan terdapat 14 (28%) butir soal yang tidak valid dan 36 (72%) butir soal yang valid.

Kata Kunci: Analisis Butir Soal, Himpunan dan Logika Matematika

PENDAHULUAN

Bahan ujian atau soal yang bermutu dapat membantu mahasiswa meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan informasi dengan tepat tentang mahasiswa mana yang belum atau sudah mencapai kompetensi. Salah satu ciri soal yang bermutu adalah soal itu dapat membedakan setiap kemampuan mahasiswa. Semakin tinggi kemampuan mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran, semakin tinggi pula peluang menjawab benar soal atau mencapai kompetensi yang ditetapkan. Makin rendah kemampuan mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran, makin kecil pula peluang menjawab benar soal untuk mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan.

Syarat soal yang bermutu adalah harus sahih (valid) dan handal. Sahih maksudnya bahwa setiap alat ukur hanya mengukur satu dimensi/aspek saja dan handal maksudnya bahwa setiap alat ukur harus dapat memberikan hasil pengukuran yang tepat, cermat, dan ajeg. Untuk dapat menghasilkan soal yang sahih dan handal, penulis soal harus merumuskan kisi-kisi dan menulis soal berdasarkan kaidah penulisan soal yang baik.

Linn dan Gronlund (1995:47) menyatakan bahwa tes yang baik harus memenuhi tiga karakteristik, yaitu: validitas, reliabilitas, dan usabilitas. Validitas artinya ketepatan interpretasi hasil prosedur pengukuran, reliabilitas artinya konsistensi hasil pengukuran, dan usabilitas artinya praktis prosedurnya. Di samping itu, tes yang baik adalah tes yang valid artinya mengukur apa yang hendak diukur. Nitko (1996:36) menyatakan bahwa validitas berhubungan dengan interpretasi atau makna dan penggunaan hasil pengukuran mahasiswa.

Suratno, J. (2012). Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Himpunan dan Logika Matematika.

Dalam Saprudin (Ed.), Proseding Seminar Nasional Pendidikan ke-3: Vol. 3, No. 3. Mengembangkan Guru Profesional dan Berkarakter

(2)

Validitas tes merupakan suatu integrasi pertimbangan evaluatif derajat keterangan empiris yang mendasarkan pemikiran teoritis yang mendukung ketepatan dan kesimpulan berdasarkan pada skor tes.

Peningkatan validitas dan reliabilitas tes dapat dilakukan dengan analisis butir soal. Kegunaan analisis butir soal di antaranya adalah: (1) dapat membantu para pengguna tes dalam evaluasi atas tes yang diterbitkan, (2) sangat relevan bagi penyusunan tes informal dan lokal seperti kuis, ulangan yang disiapkan dosen untuk mahasiswa di kelas, (3) mendukung penulisan butir soal yang efektif, (4) secara materi dapat memperbaiki tes di kelas, (5) meningkatkan validitas soal dan reliabilitas.

Menentukan validitas dan reliabilitas soal merupakan bagian dari analisis kuantitatif soal. Selain validitas dan reliabilitas terdapat analisis lain dalam analisis kuantitatif soal yaitu mengetahui tingkat kesukaran setiap butir, daya bedanya, keberfungsian pengecoh, dan eror standar dalam pengukuran.

Soal pilihan ganda dapat digunakan untuk mengevaluasi tujuan pembelajaran yang lebih luas dari pada bentuk butir soal pilihan yang lain (Nitko, 2007:151). Namun demikian, soal-soal yang dikembangkan oleh para dosen di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Khairun belum pernah dianalisis secara kuantitatif, sehingga belum diketahui apakah soal-soal yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria yang diharapkan.

Soal pilihan ganda yang digunakan dalam ujian akhir semester pada mata kuliah himpunan dan logika matematika pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Khairun juga belum pernah dianalisis secara kuantitatif, sehingga belum diketahui apakah soal yang dikembangkan telah memenuhi kualitas yang diharapkan. Oleh karena itu, agar soal-soal yang dikembangkan memenuhi kriteria yang dikembangkan perlulah kiranya dilakukan analisis sehingga dapat diketahui kualitas soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2012.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini akan mendeskripsikan tingkat kesukaran, indeks daya beda, keberfungsian pengecoh, reliabilitas, dan validitas tiap butir soal serta menghitung eror standar pengukuran instrumen.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi pendidikan Matematika Universitas Khairun yang mengikuti mata kuliah himpunan dan logika matematika pada semester gasal tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah total mahasiswa sebanyak 88 orang. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui tes yang dilakukan pada saat ujian akhir semester gasal tahun ajaran 2011/2012 yang berupa jawaban mahasiswa atas soal pilihan ganda yang diujikan.

Teknik Analisis Data

(3)

Prosiding Seminar Pendidikan ke -3 Page 64

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran untuk tiap butir soal ditentukan berdasarkan tiga kategori, yaitu tingkat kesukaran 0,00 0,30 berarti sukar, 0,31 0,70 berarti sedang, dan 0,71 1,00 berarti mudah (Depdiknas, 2008: 9). Hasil analisis dengan program Iteman terhadap 50 butir soal yang dianalisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat 9 (18%) butir soal yang tergolong sukar, yaitu soal nomor 6, 14, 20, 22, 28, 34, 40, 44, dan 46, (2) terdapat 37 (74%) butir soal yang tergolong sedang, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4. 5, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 38, 39, 42, 43, 45, 47, 48, 49, dan 50, dan (3) terdapat 4 (8%) butir soal yang tergolong mudah, yaitu soal nomor 12, 26, 37 dan 41. Secara keseluruhan, rata-rata tingkat kesukaran butir soal adalah sebesar 0,414, yang berarti tingkat kesukaran soal ujian tersebut termasuk dalam kategori sedang.

b. Indeks Daya Beda

Ideks daya beda dapat dipergunakan untuk menentukan kualitas butir soal. Ebel & Frisbie (1986: 234), menyebutkan bahwa butir soal yang sangat bagus memiliki indeks daya beda 0,40, butir soal yang layak tetapi mungkin untuk diperbaiki memiliki indeks daya beda berkisar antara 0,30 -. 0,39, butir saol yang perlu diperbaiki memiliki kisaran indeks daya beda antara 0,20 - 0,29, dan butir soal yang tidak dipakai atau diperbaiki memiliki indeks data beda 0,19. Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa: (1) terdapat 28 (56%) butir soal yang dapat dikatakan memiliki kriteria yang sangat bagus, yaitu butir soal nomor 3, 4, 5, 7, 10, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 25, 26, 27, 30, 33, 35, 37, 38, 41, 42, 43, 45, 48, 49, dan 50, (2) terdapat 7 (14%) butir soal yang layak tetapi mungkin untuk diperbaiki, yaitu butir soal nomor 9, 28, 31, 36, 39, 46, dan 47, (3) terdapat 5 (10%) butir soal yang perlu diperbaiki, yaitu butir soal nomor 2, 11, 12, 21, dan 23, dan (4) terdapat 10 (20%) butir soal yang tidak perlu dipakai atau diperbaiki, yaitu soal nomor 1, 6, 13, 22, 24, 29, 32, 34, 40, dan 44. Rata-rata indeks daya beda soal ujian adalah sebesar 0,384, jadi secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa butir soal dapat diterima atau layak tetapi mungkin untuk diperbaiki.

c. Keberfungsian Pengecoh

Efektivitas pengecoh atau distraktor dapat dilihat dari dua kriteria, yaitu (a) distraktor dipilih oleh siswa dari kelompok rendah, dan (b) pemilih distraktor tersebar relatif proporsional pada masing-masing distraktor yang ada (Azwar, 2007: 142). Sebagian distraktor dapat berfungsi dengan baik. Hal tersebut dapat diliat dari jumlah butir soal yang distraktornya dipilih oleh siswa dari kelompok rendah, yaitu sebanyak 39 (78%) butir soal, sedangkan jumlah distraktor yang dipilih oleh siswa dari kelompok atas terdiri dari 11 (22%) butir soal, yaitu butir soal nomor 1, 6, 13, 22, 23, 24, 29, 32, 34, 40, dan 44. Sebagian distraktor dapat dikatakan proporsional pada masing-masing distraktor yang ada dan hanya dua butir soal yang distraktornya ada yang tidak berfungsi sama sekali yaitu butir soal nomor 26 dan 41.

d. Eror Standar dalam Pengukuran (Standard Error of Measurement)

Standard error of measrement dapat memperkirakan kemungkinan besar perbedaan skor yang diperoleh siswa dengan skor sesungguhnya (Nitko dan Brookhart, 2007: 76). Semakin kecil harga SEM maka pengukuran maka pengukuran semakin cermat dan dapat dipercaya (Azwar, 2008: 120). Berdasarkan hasil analisis butir soal dengan Iteman diketahui bahwa Standard Error of Measurement(SEM) soal ujian yang dianalisis adalah 3,120.

e. Reliabilitas Instrumen

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai Cobach Alpha lebih besar dari 0,60 (Nunnally cit. Ghozali, 2001: 140). Berdasarkan analisis dengan Iteman maupun dengan SPSS diketahui bahwa nilai Cobach Alpha sebesar 0,787. Berdasarkan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa soal ujian yang dianalisis cukup reliable.

(4)

Menurut Azwar (2008: 45) berdasarkan cara estimasinya yang disesuaikan dengan sifat dan fungsi setiap tes, tipe validasi biasanya digolongkan dalam tiga kategori, yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas berdasarkan kriteria. Berdasarkan analisi dengan bantuan SPSS maka dapat diketahui validitas konstruk soal ujian ini. Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masig butir pertanyaan dengan total skor (nilai). Berdasarkan analisi tersebut didapatkan 14 (28%) butir soal yang tidak valid, yaitu butir soal nomor 1, 2, 6, 11, 12, 21, 22, 24, 29, 32, 34, 40, 44, dan 47. Selain itu, terdapat 36 (72%) butir soal yang valid, yaitu butir soal nomor 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 45, 46, 48, 49, dan 50.

Butir soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran 0,534, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,153, sehingga butir soal ini seharusnya tidak dipakai atau diperbaiki hal tersebut disebabkan butir soal ini tidak bisa membedakan siswa dari kelompok atas dan bawah. Pengecoh butir soal ini juga tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi siswa (0,205; 0,193; dan 0,068). Walaupun reliabel (0,790), namun butir soal ini tidak valid (p-value =0,257).

Butir soal nomor 2 memiliki tingkat kesukaran 0,318, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,223, sehingga butir soal perlu diperbaiki. Pengecoh butir soal bekerja maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,193; 0,205; dan 0,261). Walaupun reliabel (0,788), namun butir soal ini tidak valid (p-value =0,112).

Butir soal nomor 3 memiliki tingkat kesukaran 0,557, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,752, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini tidak bekerja maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi siswa (0,205; 0,023; dan 0,216). Butir soal ini reliabel (0,773) dan valid (p-value <0,05).

Butir soal nomor 4 memiliki tingkat kesukaran 0,398, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,567, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja cukup maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi siswa (0,182; 0,159; dan 0,216). Butir soal ini reliabel (0,779) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 5 memiliki tingkat kesukaran 0,330, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,768, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi siswa (0,455; 0,080; dan 0,125). Butir soal ini reliabel (0,774) dan valid (p-value <0,05).

Butir soal nomor 6 memiliki tingkat kesukaran 0,170, sehingga dapat tergolong sukar dan memiliki indeks daya beda 0,165, sehingga butir soal ini seharusnya tidak dipakai atau diperbaiki. Pengecoh butir soal ini juga tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi siswa (0,182; 0,250; dan 0,386). Walaupun reliabel (0,789), namun butir soal ini tidak valid (p-value =0,302).

Butir soal nomor 7 memiliki tingkat kesukaran 0,341, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,526, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi siswa (0,227; 0,273; dan 0,159). Butir soal ini reliabel (0,780) dan valid (p-value <0,05).

Butir soal nomor 8 memiliki tingkat kesukaran 0,409, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,866, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi siswa (0,102; 0,193; dan 0,295). Butir soal ini reliabel (0,769) dan valid (p-value <0,05).

(5)

Prosiding Seminar Pendidikan ke -3 Page 66 Butir soal nomor 10 memiliki tingkat kesukaran 0,352, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,548, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja cukup maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,148; 0,227; dan 0,261). Butir soal ini reliabel (0,780) dan valid ( p-value <0,05).

Butir soal nomor 11 memiliki tingkat kesukaran 0,386, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,210, sehingga butir soal ini seharusnya diperbaiki. Pengecoh butir soal ini juga tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,330; 0,136; dan 0,146). Walaupun reliabel (0,789), namun butir soal ini tidak valid (p-value = 0,124).

Butir soal nomor 12 memiliki tingkat kesukaran 0,784, sehingga dapat tergolong mudah dan memiliki indeks daya beda 0,252, sehingga butir soal ini seharusnya diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja cukup baik hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,057; 0,080; dan 0,080). Walaupun reliabel (0,787), namun butir soal ini tidak valid (p-value = 0,094).

Butir soal nomor 13 memiliki tingkat kesukaran 0,375, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda -0,352, sehingga butir soal ini seharusnya tidak dipakai atau diperbaiki. Pengecoh butir soal ini juga tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,352; 0,057; dan 0,170). Butir soal ini reliabel (0,803) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 14 memiliki tingkat kesukaran 0,193, sehingga dapat tergolong sukar dan memiliki indeks daya beda 0,444, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,307; 0,182; dan 0,295). Butir soal ini reliabel (0,784) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 15 memiliki tingkat kesukaran 0,375, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,680, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,193; 0,352; dan 0,080). Butir soal ini reliabel (0,776) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 16 memiliki tingkat kesukaran 0,455, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,799, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,159; 0,307; dan 0,068). Butir soal ini reliabel (0,771) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 17 memiliki tingkat kesukaran 0,432, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,547, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja cukup maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,216; 0,148; dan 0,182). Butir soal ini reliabel (0,779) dan valid ( p-value <0,05).

Butir soal nomor 18 memiliki tingkat kesukaran 0,307, sehingga dapat tergolong sedang dan memiliki indeks daya beda 0,536, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,330; 0,114; dan 0,205). Butir soal ini reliabel (0,780) dan valid (p-value < 0,05).

(6)

Butir soal nomor 20 memiliki tingkat kesukaran 0,045 dan digolongkan dalam kriteria sukar. Indeks daya beda 0,686, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,136; 0,648; dan 0,170). Butir soal ini reliabel (0,784) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 21 memiliki tingkat kesukaran 0,352 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,263, sehingga butir soal ini perlu diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,295; 0,182; dan 0,148). Butir soal ini reliabel (0,787) dan tidak valid (p-value =0,056).

Butir soal nomor 22 memiliki tingkat kesukaran 0,352 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,263, sehingga butir soal ini perlu diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,125; 0,352; dan 0,398). Butir soal ini reliabel (0,788) dan tidak valid (p-value =0,289).

Butir soal nomor 23 memiliki tingkat kesukaran 0,307 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,282, sehingga butir soal ini perlu diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,318; 0,261; dan 0,091). Butir soal ini reliabel (0,787) dan valid (p-value <0,05).

Butir soal nomor 24 memiliki tingkat kesukaran 0,307 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,043, sehingga butir soal ini tidak dipakai atau diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,159; 0,330; dan ,205). Butir soal ini reliabel (0,793) dan tidak valid (p-value = 0,760).

Butir soal nomor 25 memiliki tingkat kesukaran 0,330 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,471, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,182; 0,159; dan 0,295). Butir soal ini reliabel (0,782) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 26 memiliki tingkat kesukaran 0,705 dan digolongkan dalam kriteria mudah. Indeks daya beda 0,697, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa dan juga terdapat distraktor yang tidak berfungsi (0,170; 0,114; dan 0,000). Butir soal ini reliabel (0,776) dan valid (p-value <0,05).

Butir soal nomor 27 memiliki tingkat kesukaran 0,352 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,504, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,136; 0,125; dan 0,386). Butir soal ini reliabel (0,793) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 28 memiliki tingkat kesukaran 0,227 dan digolongkan dalam kriteria sukar. Indeks daya beda 0,369, sehingga butir soal ini layak tetapi mungkin untuk diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,227; 0,364; dan 0,170). Butir soal ini reliabel (0,785) dan valid (p-value <0,05).

Butir soal nomor 29 memiliki tingkat kesukaran 0,307 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda -0,024, sehingga butir soal ini tidak dipakai atau diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,420; 0,159; dan 0,091). Butir soal ini reliabel (0,794) dan valid (p-value =0,868).

(7)

Prosiding Seminar Pendidikan ke -3 Page 68 Butir soal nomor 31 memiliki tingkat kesukaran 0,466 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,383, sehingga butir soal ini layak tetapi mungkin untuk diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0193; 0,318; dan 0,023). Butir soal ini reliabel (0,784) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 32 memiliki tingkat kesukaran 0,364 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda -0,191, sehingga butir soal ini tidak dipakai atau diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,352; 0,102; dan 0,136). Butir soal ini reliabel (0,799) dan tidak valid (p-value = 0,166).

Butir soal nomor 33 memiliki tingkat kesukaran 0,614 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,597, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja cukup maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,102; 0,148; dan 0,136). Butir soal ini reliabel (0,778) dan valid ( p-value <0,05).

Butir soal nomor 34 memiliki tingkat kesukaran 0,295 dan digolongkan dalam kriteria sukar. Indeks daya beda 0,009, sehingga butir soal ini tidak dipakai atau diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,239; 0,205; dan 0,239). Butir soal ini reliabel (0,793) dan tidak valid (p-value =0,951).

Butir soal nomor 35 memiliki tingkat kesukaran 0,614 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,466, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,136; 0,068; dan 0,182). Butir soal ini reliabel (0,782) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 36 memiliki tingkat kesukaran 0,364 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,355, sehingga butir soal ini layak tetapi mungkin untuk diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,091; 0,364; dan 0,170). Butir soal ini reliabel (0,785) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 37 memiliki tingkat kesukaran 0,830 dan digolongkan dalam kriteria mudah. Indeks daya beda 0,643, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus karena. Pengecoh butir soal ini bekerja cukup maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,057; 0,091; dan 0,023). Butir soal ini reliabel (0,780) dan valid ( p-value <0,05).

Butir soal nomor 38 memiliki tingkat kesukaran 0,648 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,506, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,057; 0,125; dan 0,170). Butir soal ini reliabel (0,781) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 39 memiliki tingkat kesukaran 0,330 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,369, sehingga butir soal ini layak tetapi mungkin untuk diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,182; 0,250; dan 0,239). Butir soal ini reliabel (0,784) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 40 memiliki tingkat kesukaran 0,227 dan digolongkan dalam kriteria sukar. Indeks daya beda -0,060, sehingga butir soal ini tidak dipakai atau diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,091; 0,477; dan 0,182). Butir soal ini reliabel (0,794) dan tidak valid (p-value = 0,690).

(8)

sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa dan ada pengecoh yang tidak berfungsi (0,102; 0,000; dan 0,045). Butir soal ini reliabel (0,782) dan valid (p-value <0,05).

Butir soal nomor 42 memiliki tingkat kesukaran 0,466 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,517, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,057; 0,102; dan 0,364). Butir soal ini reliabel (0,783) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 43 memiliki tingkat kesukaran 0,693 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,631, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,205; 0,068; dan 0,034). Butir soal ini reliabel (0,778) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 44 memiliki tingkat kesukaran 0,148 dan digolongkan dalam kriteria sukar. Indeks daya beda -0,106, sehingga butir soal ini tidak dipakai atau diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,216; 0,318; dan 0,295). Butir soal ini reliabel (0,793) dan tidak valid (p-value = 0,522).

Butir soal nomor 45 memiliki tingkat kesukaran 0,625 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,538, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja cukup maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,102; 0,148; dan 0,114). Butir soal ini reliabel (0,780) dan valid ( p-value <0,05).

Butir soal nomor 46 memiliki tingkat kesukaran 0,295 dan digolongkan dalam kriteria sukar. Indeks daya beda 0,490, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,102; 0,250; dan 0,341). Butir soal ini reliabel (0,782) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 47 memiliki tingkat kesukaran 0,398 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,218, sehingga butir soal ini perlu diperbaiki. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,489; 0,045; dan 0,045). Butir soal ini reliabel (0,789) dan tidak valid (p-value =0,109).

Butir soal nomor 48 memiliki tingkat kesukaran 0,375 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,503, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,318; 0,193; dan 0,080). Butir soal ini reliabel (0,781) dan valid (p-value < 0,05).

Butir soal nomor 49 memiliki tingkat kesukaran 0,682 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,596, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,114; 0,125; dan 0,068). Butir soal ini reliabel (0,779) dan valid (p-value < 0,05). Butir soal nomor 50 memiliki tingkat kesukaran 0,580 dan digolongkan dalam kriteria sedang. Indeks daya beda 0,581, sehingga butir soal ini dapat digolongkan dalam kriteria sangat bagus. Pengecoh butir soal ini bekerja tidak maksimal hal tersebut dilihat dari proporsi jawaban siswa (0,045; 0,148; dan 0,205). Butir soal ini reliabel (0,778) dan valid (p-value < 0,05).

KESIMPULAN

(9)

Prosiding Seminar Pendidikan ke -3 Page 70 a. Secara keseluruhan rata-rata tingkat kesukaran butir soal adalah sebesar 0,414, yang

berarti tingkat kesukaran soal ujian tersebut termasuk dalam kategori sedang.

b. Rata-rata indeks daya beda soal ujian adalah sebesar 0,384 dan dapat dikatakan bahwa butir soal dapat diterima atau layak tetapi mungkin untuk diperbaiki.

c. Sebagian distraktor dapat dikatakan proporsional pada masing-masing distraktor yang ada dan hanya dua butir soal yang distraktornya ada yang tidak berfungsi sama sekali yaitu butir soal nomor 26 dan 41.

d. Standard Error of Measurement(SEM) soal ujian yang dianalisis adalah 3,120.

e. Nilai Cobach Alpha sebesar 0,787, sehingga dapat dikatakan bahwa soal ujian yang dianalisis cukup reliabel.

f. Terdapat 14 (28%) butir soal yang tidak valid dan 36 (72%) butir soal yang valid.

Berdasarkan penelitian dan yang telah dilakukan, maka disarankan kepada pengembang dan pengguna instrumen ini, yaitu sebagai berikut.

a. Rata-rata tingkat kesukaran butir soal perlu ditingkatkan agar diperoleh rata-rata tingkat kesukaran yang ideal yaitu skitar 0,50.

b. Rata-rata indek daya beda juga perlu ditingkatkan agar diperoleh rata-rata indeks daya beda yang lebih besar atau sama dengan 0,40.

c. Perlu kiranya menbuat distraktor yang dapat berfungsi dengan baik agar diperoleh proposi yang relatif sama pada masing-masing distraktor.

d. SEM diupayakan diperkecil, agar kesalahan dalam pengukuran semakin kecil.

e. Nilai Cobach Alpha juga perlu ditingkatkan karena apabila nilai Cobach Alpha semakin dekat ke 1 maka semakin baik.

f. Perlu ditingkatkan jumlah butir soal yang valid agar soal ujian yang digunakan benar-benar dapat mengukur kemampuan mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2007.Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2008.Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depdiknas. 2008. Panduan Analisis Butir Soal. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Ebel, R.L. dan Frisbie, D.A. 1986. Essentials of Educational Measurement (4th ed.). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Pogram SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Guilford, J.P dan Fruchter, B. 1981. Fundamental Statistics in Psychology and Education. Singapore: McGraw-Hill International Book Co.

Hayat, B., Pranata, S.S., dan Suprananto. 1997. Manual Item and Test Analysis (ITEMAN). Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem Pengujian, Balitbang Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Linn, R.L. dan Gronlund, N.E. 1995. Measurement and Assessment in Teaching (7th Ed.). Ohio: Merrill Prentice Hall.

Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Nitko, A.J. 1996. Educational Assessment of Students (2nd ed.). Ohio: Prentice Hall Englewood Cliffs.

Nitko, A.J. dan Brookhart, S.M. 2007. Educational Assessment of Students (5th ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH MATA PELAJARAN FISIKA KELAS XII IPA SMA DI KABUPATEN LAMANDAU TAHUNN.

Orisinalitas Analisis butir soal yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan untuk mencari tingkat kesukaran dan daya beda pada soal tematik yang terdiri dari lima mata

Berdasarkan hasil analisis butir soal secara keseluruhan yang terdiri dari tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas opsi distractor soal ulangan akhir semester

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN KIMIA KELAS XII MIPA DI SMA BATIK 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 MENGGUNAKAN MODEL RASCH DAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan validitas isi, reliabilitas, tingkat kesukaran, tingkat diskriminasi dan distraktor atau pengecoh dari butir soal UAS Mata

Dari hasil analisis di atas, butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sangat sukar tidak ada. Butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sukar

Kriteria kesimpulan kualitas butir soal yang tidak baik (jelek) berdasarkan tingkat kesukaran adalah soal yang tingkat kesukarannya sangat mudah atau sangat sukar yaitu soal

Seharusnya dalam mengukur kualitas butir soal pada ulangan akhir semester guru harus melakukan analisis butir soal yang ditinjau dari segi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,